Anda di halaman 1dari 3

“ PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR UMUM

DI KOTA SURABAYA TAHUN 1950-1958 ”

Disusun Oleh:
Amelia Putri Nabila
X-B

SMA NEGERI 4 KOTA BLITAR


Tahun Ajaran 2023/2024

1
Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur yang menjadi pusat pemerintahan dan
perekonomian dari Provinsi Jawa Timur sekaligus kota terbesar di provinsi tersebut.
Surabaya juga merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Kota ini terletak
800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Letak kota ini
berada di pantai utara Pulau Jawa bagian timur yang berhadapan dengan Selat
Madura serta Laut Jawa.

A. Era Kemerdekaan : Pertempuran Mempertahankan Surabaya


10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung
terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah
seorang penumpang, Brigadir Jenderal Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan
meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang
prajurit tewas. Lebih dari 20.000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas.
Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami
pasukan Inggris pada dekade 1940-an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan bangsa
Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini,
jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh
pasukan Belanda. Pertempuran pada tanggal 10 November 1945 tersebut hingga saat ini
dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.

B. Era pascakemerdekaan

Kota yang jalan utamanya dahulu hampir berbentuk seperti pita dari jembatan
Wonokromo di sebelah Selatan menuju ke Jembatan Merah di sebelah Utara sepanjang
kurang lebih 13 km tersebut, di akhir tahun 1980-an mulai berubah total.
Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang pesat, memaksa Surabaya untuk
berkembang ke arah Timur dan Barat seperti yang ada sekarang. Bertambahnya kendaraan
bermotor, tumbuhnya industri baru serta menjamurnya perumahan yang dikerjakan oleh
perusahaan realestat yang menempati pinggiran kota mengakibatkan tidak saja terjadi
kemacetan di tengah kota tetapi juga tidak jarang terjadi pula di pinggiran kota.
Surabaya telah berkembang jauh dari kota yang relatif kecil dan kumuh di akhir abad
ke-19, menjadi kota metropolitan di akhir abad ke-20 dan pada kurun abad ke-21 menjadi
salah satu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kota yang pada
kurun abad ke-20 dan awal abad ke-21 dipandang panas dan kumuh ini juga berhasil berubah
menjadi salah satu kota metropolitan yang paling tertata di Indonesia dengan kualitas udara
terbersih.

2
C. Garis Waktu Sejarah Kota Surabaya pada tahun 1950an – 1990an

10 November 1954 : Universitas Airlangga didirikan.


10 November 1957 : Institut Teknologi Sepuluh Nopember diresmikan
oleh Sukarno.
4 April 1960 : Pangkalan Penerbangan Morokrembangan diresmikan
kembali sebagai Pangkalan Udara Angkatan Laut
Morokrembangan.
19 Desember 1964 : IKIP Surabaya (saat ini Universitas Negeri Surabaya)
didirikan.
16 Oktober 1965 : Menyusul Gerakan 30 September, berbagai organisasi
mulai menyerang anggota Partai Komunis Indonesia di
Kota Surabaya.
26 Agustus – 6 : Pekan Olahraga Nasional ke-7 diselenggarakan di Kota
September 1969 Surabaya.
1979 : Moehadji Widjaja terpilih sebagai Walikota Surabaya.
1984 : Poernomo Kasidi terpilih sebagai Walikota Surabaya.
1986 : Tunjungan Plaza dibuka dan Jalan Tol Surabaya–Gempol
dibuka
16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya didirikan
1993 : Jalan Tol Surabaya–Gresik mulai beroperasi
1994 : Bursa Efek Surabaya mulai beroperasi dan Soenarto
Soemoprawiro terpilih sebagai Walikota Surabaya

Kesimpulan
Surabaya sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia perkembangannya tidak
terlepas dari jejak historis yang dulunya menjadi kota kolonial sejak masa VOC hingga masa
pendudukan Belanda. Terdapat banyak pengaruh dari kota kolonial utamanya dalam hal
sistem pemerintahan, infrastruktur, ekonomi, serta kehidupan sosial masyarakat. Berbagai
pengaruh itulah yang sebagian besar menjadi landasan terbentuknya Surabaya sebagai kota
modern hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai