Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

DASAR PEMROGRAMAN
PHYTON

Mata Kuliah : DASAR PEMROGRAMAN

Dosen Pembimbing : Ahmad Zulham Fahamsyah Havy

aDisusun oleh :

Kelompok 1

1. Muhammad Sholeh (202269040072)


2. Nurul Faizah (202269040065)
3. Setiawan Cahyono P. (202269040066)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS YUDHARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-NYA,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “BAHASA
PEMROGRAMAN PHYTON”. Tak lupa salawat serta salam kita hanturkan kepada
bimbingan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para
pengikutnya sampai akhir zaman. Amin… Kami sangat menyadari bahwa di dalam
pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup jauh dari kesempurnaan, baik dari
segi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Kami sangat berharap, agar makalah ini dapat memberi manfaat positif bagi
semua pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan, sehingga
kedepannya, makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB 1.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan penulisan..................................................................................................5
BAB 2.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A. SEJARAH PEMROGRAMAN BAHASA PHYTON.........................................6
1. Memanggil Fungsi................................................................................................7
2. Fungsi dengan Argumen atau Parameter..............................................................7
3. Parameter Wajib...................................................................................................8
4. Parameter Opsional (atau Default).......................................................................8
5. Fungsi Dengan Parameter Tidak Berurut.............................................................9
6. Fungsi yang Mengembalikan Nilai....................................................................10
7. Lebih dari 1 return...........................................................................................10
8. Ruang Lingkup (dan Siklus Hidup) Variabel Pada Fungsi................................11
9. Docstring............................................................................................................12
10. Fungsi yang Memanggil Dirinya Sendiri........................................................13
1.1 Mode Pemrograman Pada Python.......................................................................13
1.2 Python Identifier..................................................................................................14
1.3 Kata Khusus........................................................................................................14
1.4. Garis dan Indentasi.............................................................................................15
1.5. Multi-Line Statement.........................................................................................15
1.6 Penggunaan Tanda Kutip di Python....................................................................16
1.7 Memberi Comment Pada Python........................................................................16
C. CONTOH PHYTON........................................................................................17
1. Menampilkan Hello World................................................................................17
2. Menjumlahkan Dua Angka................................................................................17
3. Menghitung Akar Kuadrat.................................................................................17
4. Menghitung Luas Segitiga.................................................................................18
5. Menghitung Volume Kubus...............................................................................18

2
6. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat...................................................................19
7. Menukar Nilai Variabel.....................................................................................19
8. Menghasilkan Angka Acak................................................................................20
9. Mengubah Kilometer jadi Mil...........................................................................20
10. Mengubah Celcius jadi Fahrenheit..................................................................20
11. Menentukan Bilangan Positif, Negatif, atau Nol.............................................21
12. Menentukan Bilangan Ganjil atau Genap........................................................21
13. Menentukan Tahun Kabisat.............................................................................22
14. Menampilkan Kalender Masehi.......................................................................22
15. Mengurutkan Kata Sesuai Abjad.....................................................................23
16. Menampilkan Tabel Perkalian.........................................................................24
17. Menentukan Nilai dan Kelulusan....................................................................24

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, informatika memiliki perkembangan yang sangat pesat. Informasi itu
sendiri yaitu disiplin ilmu teknik yang menangani masalah transformasi atau
pengolahan fakta simbolik dengan menggunakan komputer melalui proses-proses
logika. Dalam informatika, hal yang paling berhubungan adalah bahasa pemograman
atau bahasa komputer. Bahasa pemograman juga dibagi dalam empati kelompok
namun dari sumber lain ada yang hanya menyebutkan tiga kelompok bahasa
pemograman. Empati jenis bahasa pemograman, yaitu Obyek Berorientasi Bahasa,
tinggi tingkat, tengah tingkat, rendah tingkat. sebenarnya, keempat pengelompokkan
bahasa tersebut sama saja itu. Seperti bahasa manusia yang memiliki bermacam-
macam bahasa namun sebenarnya bermakna sama, yang membedakan adalah simbol
atau istilah yang dipakai. Adapun bahasa berorentasi obyek salah satunya yaitu ular
piton, fiton adalah bahasa pemrograman dinamis yang saya dukung
pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai
keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai
platform sistem operasi. Seperti selain itu bahasa pemrograman dinamis, ular
piton sering kali saya digunakan sebagai bahasa naskah dengan penerjemah
yang teintergrasi dalam sistem operasi. Saat ini kode ular piton dapat cepat
pada sistem berbasis Linux/Unix, Wke dalam, Mac OS X, Jawa V saya
biasa Mesin, OS/2, Amiga, Telapak, dan Symbian (untuk produk-produk Nokia)
Pythonterdistribusi dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa
versi. Lihat sejarahnya di Python Hak cipta. Namun pada prinsipnya Python dapat
diperoleh dan dipergunakan secara bebas, bahkan untuk kepentingan Amerika
Serikat. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut definisi Membuka
Sumber maupun Umum Publik Lisensi (GPL). Python memungkinkan kita
untuk bagi-bagi program menjadi modul-modul yang dapat di gunakan kembali
dalam program ular piton lainnya. Python memiliki koleksi besar modul-modul
standar yang dapat anda gunakan sebagai dasar bagi program atau sebagai contoh
untuk awal mempelajari cara memprogram dengan python. terdapat juga modul build-
in yang menyediakan Fasilitas,seperti I/O file,system call,socket,dan bahkan antarmka
untuk GUItoolkit seperti tkinter.

4
A. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana sejarah pemrograman bahasa phyton ?

2. Apa saja fungsi pada Bahasa phyton

3. Apa saja fungsi pada Bahasa phyton


4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Bahasa phyton

B. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui sejarah pemrograman bahasa phyton

2. Mengetahui fungsi pada Bahasa phyton

3. Mengetahui contoh Bahasa phyton

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Bahasa phyton

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PEMROGRAMAN BAHASA PHYTON

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI,
Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang
dikeluarkan CWI adalah 1.2.Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus
melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6.
Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang
merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs.
Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan
beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke Digital Creations.

Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram


yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software
Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak
cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python
dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi
2.6.1 dan versi 3.0. Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya
karena kecintaan Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh
karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul
dalam korespondensi antar pengguna Python. Python adalah bahasa pemrograman
interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa lain yang susah untuk dibaca dan
dipahami, python lebih menekankan pada keterbacaan kode agar lebih mudah untuk
memahami sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari baik untuk
pemula maupun untuk sudah menguasai pemoraman lain. Dengan kode yang simpel
dan mudah di implementasikan, seorang programmer dapat lebih mengutamakan
pengembangan aplikasi yang dibuat, bukan malah sibuk mencari syntax error.

B. FUNGSI SYNTAX PHYTON


Di dalam python, sintaks pembuatan fungsi terlihat seperti berikut :

def <nama_fungsi>(parameters):
statements

Sintaks di atas secara umum terbagi menjadi 4 bagian :

1. Kata kunci def yang menjadi pertanda bahwa blok kode program adalah sebuah fungsi
2. Nama fungsi yang kita buat
3. Parameters yang akan diterima oleh fungsi yang kita buat (tidak wajib)
4. Dan blok kode fungsi yang di sana akan kita tulis perintah-perintah yang harus
dilakukan oleh sebuah fungsi

6
1. Memanggil Fungsi

Bagaimana cara memanggil fungsi yang telah kita definisikan?

Sederhana.

Cukup ketik nama fungsinya, ditambah dengan tanda kurung () seperti berikut :

halo_dunia()

Output:

Halo python! Halo dunia

Bahkan kita bisa memanggil fungsi halo_dunia() berkali-kali :

halo_dunia()
halo_dunia()
halo_dunia()

Output:

Halo python! Halo dunia


Halo python! Halo dunia
Halo python! Halo dunia

2. Fungsi dengan Argumen atau Parameter

Sebuah fungsi juga bisa menerima parameter atau pun argumen. Ia merupakan suatu
nilai/variabel yang dilemparkan ke dalam fungsi untuk diproses lebih lanjut.

Sebagai contoh, perhatikan output berikut :

Halo Nurul, selamat datang!


Halo Lendis, selamat datang!
Halo Fabri, selamat datang!
Halo Isa, selamat datang!

Lalu, bagaimana cara kita memproduksi output seperti itu dengan python?

Ada banyak cara. Bisa dengan list, perulangan, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, mungkin yang langsung terbesit dalam benak kita adalah dengan melakukan
4x print() seperti ini :

print('Halo Nurul, selamat datang!')


print('Halo Lendis, selamat datang!')
print('Halo Fabri, selamat datang!')
print('Halo Isa, selamat datang!')

Itu adalah cara yang sangat simpel, dan juga tidak salah.

Akan tetapi, dari pada kita melakukan 4x print seperti di atas, kita bisa memanfaatkan fungsi
dan parameter pada python.

Sehingga kode programnya akan terlihat seperti ini :

def selamat_datang (nama):

7
print(f'Halo {nama}, selamat datang!')

selamat_datang('Nurul')
selamat_datang('Lendis')
selamat_datang('Fabri')
selamat_datang('isa')

3. Parameter Wajib

Parameter di dalam python bisa lebih dari satu, bisa wajib semua (harus diisi), dan bisa juga
bersifat opsional.

Perhatikan contoh fungsi berikut :

def perkenalan (nama, asal):


print(f"Perkenalkan saya {nama} dari {asli}")

Jika dipanggil :

perkenalan("Renza Ilhami", "Jawa Timur")

Kita akan mendapatkan output :

Perkenalkan saya Renza Ilhami dari Jawa Timur

Tapi jika kita memanggilnya dengan parameter tidak lengkap, justru kita akan mendapatkan
error :

perkenalan("Renza Ilhami")

Error :

Exception has occurred: TypeError


perkenalan() missing 1 required positional argument: 'asal'

Kenapa? Karena kita hanya memasukkan satu parameter saja padahal parameter yang diminta
ada 2.

4. Parameter Opsional (atau Default)

Tidak semua parameter fungsi pada python itu bersifat wajib. Ada yang opsional.

Parameter opsional adalah parameter yang seandainya tidak diisi, dia sudah memiliki nilai
default.

Perhatikan contoh berikut :

def suhu_udara (daerah, derajat, satuan = 'celcius'):


print(f"Suhu di {daerah} adalah {derajat} {satuan}")

Pada fungsi suhu_udara() di atas, kita mendefinisikan 3 buah parameter:

 daerah
 derajat
 suhu = 'celcius'

Dua parameter pertama adalah bersifat wajib dan harus diisi, sedangkan parameter ketiga
tidak wajib. Jika tidak kita isi, maka nilai default-nya adalah “celcius”.

8
Sekarang, kita coba panggil fungsi tersebut dengan 2 cara :

suhu_udara("Surabaya", 30)
suhu_udara("Surabaya", 86, 'Fahrenheit')

Jika dijalankan, outputnya akan terlihat seperti ini :

Suhu di Surabaya adalah 30 celcius


Suhu di Surabaya adalah 86 Fahrenheit

5. Fungsi Dengan Parameter Tidak Berurut

Jika kita perhatikan lagi fungsi suhu_udara(), kita akan dapati kalau parameter yang
bersifat opsional hanya ada 1, dan hanya ada di belakang.

Tapi, bagaimana jika ternyata parameter opsionalnya ada lebih dari 1?

Coba perhatikan :

def suhu_udara (daerah, derajat = 30, satuan = 'celcius'):


print(f"Suhu di {daerah} adalah {derajat} {satuan}")

Pada fungsi tersebut, kita telah mengatur nilai default untuk parameter derajat. Sehingga
sekarang kita memiliki dua buah parameter.

Kita coba panggil dengan 2 parameter seperti ini :

suhu_udara('Jakarta', 'fahrenheit')

Apa outputnya?

Suhu di Jakarta adalah fahrenheit celcius

Padahal kita inginnya hanya mengisi 2 parameter saja :

1. Satu untuk parameter daerah


2. Dan yang kedua untuk parameter satuan

Tapi di sini malah terisi adalah parameter derajat.

Untuk mengatasi hal ini, kita bisa mendefinisikan nama argumen/parameter yang akan kita
isi.

Perhatikan contoh ini :

suhu_udara('Jakarta', 'fahrenheit')
suhu_udara('Jakarta', satuan = 'fahrenheit')

Pemanggilan fungsi di atas akan menghasilkan output :

Suhu di Jakarta adalah fahrenheit celcius


Suhu di Jakarta adalah 30 fahrenheit

Dengan mendefinisikan nama argumen yang kita passing, kita sekarang bisa memanggilnya
bahkan secara tidak berurutan sekalipun :

suhu_udara(satuan='kelvin', daerah='Makasar', derajat=100)

9
Output :

Suhu di Makasar adalah 100 kelvin

6. Fungsi yang Mengembalikan Nilai

Jenis fungsi yang berikutnya adalah berkaitan dengan nilai kembalian.

Ditinjau dari segi pengembalian nilai, fungsi terbagi menjadi 2 :

1. Fungsi yang tidak mengembalikan nilai


2. Fungsi yang mengembalikan nilai

Pada contoh-contoh di atas, kita telah membuat dan memanggil fungsi-fungsi yang tidak
memiliki nilai.

Sekarang, kita akan coba membuat fungsi yang mempunyai atau mengembalikan sebuah
nilai.

def luas_persegi (sisi):


return sisi * sisi

Penjelasan

 Kata kunci return berfungsi untuk mengembalikan nilai.


 Nilai yang dikembalikan suatu fungsi, bisa kita olah kembali untuk berbagai
kebutuhan.

Contoh:

# tidak menghasilkan output apa pun


luas_persegi(10)

# menghasilkan output
print('Luas persegi dengan sisi 4 adalah:', luas_persegi(4))

# kita juga bisa simpan di dalam variabel


persegi_besar = luas_persegi(100)
persegi_kecil = luas_persegi(50)

print('Toal luas persegi besar dan kecil adalah:', persegi_besar +


persegi_kecil)

Jika dijalankan, kita akan mendapatkan output :

Luas persegi dengan sisi 4 adalah: 16


Toal luas persegi besar dan kecil adalah: 12500

Jadi intinya : fungsi yang mengembalikan nilai adalah sebuah fungsi yang jika kita panggil,
dia akan memberikan kita sebuah nilai yang bisa kita olah lebih lanjut, seperti misalkan kita
simpan dalam sebuah variabel atau kita lakukan operasi tertentu.

7. Lebih dari 1 return

Jika statement return telah dieksekusi pada sebuah fungsi, maka semua proses yang ada di
dalam blok kode fungsi tersebut akan berhenti.

Sehingga, misalkan kita memiliki lebih dari 1 buah return, maka hanya ada satu return saja
yang dieksekusi. Dan ketika sebuah return telah dieksekusi, semua perintah yang ada di

10
bawahnya akan di-skip –ini mirip dengan perintah break pada perulangan for mau
pun while.

Perhatikan contoh berikut :

def persentase (total, jumlah):


if (total >= 0 and total <= jumlah):
return total / jumlah * 100

return False

# output 50
print(persentase(30, 60))

# output False
print(persentase(100, 60))

Output :

50.0
False

8. Ruang Lingkup (dan Siklus Hidup) Variabel Pada Fungsi

Variabel memiliki ruang lingkup dan siklus hidup.

Secara umum, terdapat dua ruang lingkup variabel pada python :

1. Variabel global
2. Dan variabel lokal

Variable global adalah variabel yang bisa dipanggil dari manapun dari satu file python.

Sedangkan variable lokal adalah variabel yang hanya hidup di dalam satu blok kode tertentu
(seperti di dalam fungsi, seperti kasus kita pada pertemuan ini).

Perhatikan contoh berikut :

kota = 'Lamongan'

def halo() :
print(kota)

print('[print secara langsung]', kota)


print('[panggil fungsi halo]', end=' ')

halo()

Output :

[print secara langsung] Lamongan


[panggil fungsi halo] Lamongan

Pada kode di atas, variabel kota yang ada di dalam fungsi, adalah variabel kota yang sama
dengan yang ada di luar fungsi.

Tapi, coba kita ubah kode programnya :

kota, provinsi = 'Lamongan', 'Jawa Timur'

def hello ():

11
provinsi = 'Jawa Barat'
print(kota, provinsi)

print('[PANGGIL FUNGSI hello()]')


hello()

print('\n[SECARA LANGSUNG]')
print(kota, provinsi)

Output :

[PANGGIL FUNGSI hello()]


Lamongan Jawa Barat

[SECARA LANGSUNG]
Lamongan Jawa Timur

Pencerahan

1. Kita membuat 2 buah variabel dengan nama kota dan provinsi


2. Kita mengubah variabel provinsi pada fungsi hello()
3. Saat fungsi hello() dieksekusi, benar saja variabel provinsi berubah.
4. Tapi, ketika kita tampilkan lagi (secara langsung) variabel provinsi, nilainya kembali
ke nilai semula.

Kenapa?

Karena ketika kita mengubah variabel provinsi pada fungsi hello(), itu sebenarnya kita tidak
merubah variabel provinsi yang ada di luar, melainkan kita membuat variabel baru dengan
nama yang sama, akan tetapi dengan ruang lingkup lokal yang hanya bisa diakses pada
fungsi hello() saja.

9. Docstring

Yang terakhir, kita bisa memberikan sebuah deskripsi terhadap fungsi yang kita buat.

Deskripsi ini biasanya akan ditampilkan oleh Text Editor mau pun IDE sebagai bantuan
tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh sebuah fungsi.

Caranya gampang.

Untuk mendefinisikan deskripsi program, kita hanya perlu menuliskan komentar multi
baris tepat setelah mendefinsikan nama fungsi.

Perhatikan contoh berikut :

def suhu_udara (daerah, derajat = 30, satuan = 'celcius'):


"""
Fungsi ini bertugas untuk menampilkan teks yang memberikan informasi
tentang suhu udara di suatu daerah.
"""

print("Suhu di {} adalah {} {}".format(daerah, derajat, satuan))

Berikut ini contoh tampilannya jika kita menggunakan Visual Studio Code.

12
10. Fungsi yang Memanggil Dirinya Sendiri

Dari segi tempat pemanggilan, fungsi pada python bisa dipanggil dari berbagai tempat.Bisa
dari console. Bisa dari fungsi yang lainnya. Bisa juga dari dirinya sendiri.

Fungsi yang memanggil dirinya sendiri, akan menciptakan sebuah perulangan. Dan
perulangan ini biasa disebut sebagai perulangan rekursif.

A. SYNTAX PADA PHYTON

1.1 Mode Pemrograman Pada Python

Python memiliki dua mode pemrograman yang dapat digunakan yaitu interactive mode dan
script mode. Untuk melihat perbedaan dari kedua mode tersebut, perhatikan penjelasan
berikut ini

1. Interactive Mode

Pada mode ini dilakukan pemanggilan interpreteur langsung melalui terminal


prompt Python kita tanpa menggunakan sript file. Untuk menggunakan mode ini kita bisa
masuk ke terminal prompt di Linux atau command prompt di Windows kemudian ketikkan
python kemudian tekan Enter sebagai berikut :
C:\Users\Pitaloka Fortuna>python

Python 3.8.1 (tags/v3.8.1:1b293b6, Dec 18 2019, 23:11:46) [MSC v.1916


64 bit (AMD64)] on win32

Type "help", "copyright", "credits" or "license" for more information.


>>>
Tanda (>>>) menunjukkan bahwa kita sudah masuk ke Python, kemudian mari kita coba
untuk menampilkan “Selamat Belajar Python” melalui Python ini dengan memasukkan
perintah berikut kemudian tekan Enter :

>>> print("Selamat Belajar Python")

Maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :

Selamat Belajar Python

Sehingga pada mode ini, baris perintah yang kita masukkan pada terminal akan langsung
dieksekusi.

13
2. Script Mode

Pada mode ini, kita menjalankan baris-baris program python yang telah disimpan
pada sebuah script file dengan ekstensi .py pada terminal prompt. Sehingga, interpreter akan
dijalankan hingga seluruh baris perintah pada script file di eksekusi.
Untuk mempermudah pemahaman kita tentang mode ini, perhatikan ilustrasi berikut ini :

Kita buat file script python pada environment yang telah dibuat, kemudian disimpan pada file
coba.py dengan isi sebagai berikut :

print("Selamat Belajar Python")

Kemudian, pada terminal prompt kita jalankan perintah berikut :

$python coba.py

Maka akan ditampilkan hasil sebagai berikut :

Selamat Belajar Python

Apabila anda mengalami kendala pada proses running coba.py karena izin akses dari file
tersebut, maka tuliskan perintah ini untuk dapat menjalankan coba.py :
$ chmod +x coba.py # Perintah untuk membuat file dapat dieksekusi
$./coba.py

1.2 Python Identifier

Python identifier adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi variabel,


fungsi, kelas, modul, atau objek lain. Identifier dapat diawali dengan abjad A-Z atau a-z atau
garis bawah (_) diikuti dengan nol atau lebih huruf, garis bawah dan angka (0 sampai 9).

Pada Python tidak diizinkan menggunakan karakter tanda baca seperti @, $, % dan spasi ( )
dalam identifier. Python merupakan bahasa pemrograman yang case sensitive. Sehingga,
apabila kita memperkenalkan identifier ‘A’ maka tidak akan dikenali apabila kita panggil
dengan ‘a’.
Adapun konvensi penamaan untuk Python Identifier adalah sebagai berikut :

 Nama kelas (class) dimulai dengan huruf besar. Semua identifier lainnya dimulai dengan
huruf kecil.
 Memulai identifier dengan satu garis bawah ( _ ) menunjukkan bahwa identifier tersebut
bersifat private.
 Memulai identifier dengan dua garis bawah di depan ( __ ) menunjukkan pengenal yang
sangat private.
 Jika identifier juga diakhiri dengan dua garis bawah ( __ ), identifier tersebut adalah nama
khusus language-defined.

1.3 Kata Khusus

Python memiliki beberapa kata kunci (key) yang secara khusus digunakan oleh python
sehingga tidak dapat kita gunakan lagi sebagai identifier, variable maupun konstanta. Seluruh
kata kunci ini dituliskan dalam huruf kecil. Adapun daftar kata yang kunci tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :

and Del For is raise

Assert Elif From lambda return

14
break else Global not try

Class except if or while

continue exec Import pass with

Def finally in print yield

1.4. Garis dan Indentasi

Python tidak memberikan tanda kurung ‘ ( ) ‘ untuk menunjukkan suatu blok kode
untuk definisi kelas dan fungsi atau flow control. Suatu blok kode dilambangkan dengan
indentasi baris. Contoh :
if True:

print "1"

else:

print "0"

Dapat dilihat pada baris script diatas setelah mendefinisikan kondisi pada bagian untuk
menampilkan data dengan perintah print menjorok kedalam sebanyak 1 tab (indentasi).
Apabila baris diatas dijalankan tanpa identasi maka akan terjadi error. Untuk
membuktikannya anda bisa coba dengan menjalankan baris kode berikut :
if True:

print "1"

else:

print "0"

1.5. Multi-Line Statement

Suatu statement pada python biasanya diakhiri dengan berganti baris (masuk ke
baris/line baru). Namun, kita dapat membuat suatu statement tersebut dalam beberapa baris
dengan cara menambahkan backslash (\). Perhatikan contoh berikut :
total_belanja = barang_1 + \

barang_2 + \

barang_3

Tetapi statement yang berada di dalam [ ], ( ), atau { } tidak perlu menggunakan


penanda backslash (\) ini untuk menunjukkan bahwa baris berikutnya masih berlanjut.
Contoh :
tahun = [ 2019, 2020, 2021

2022, 2023, 2024,

2025, 2026 ]

15
1.6 Penggunaan Tanda Kutip di Python

Pada python kita dapat menggunakan tanda kutip tunggal (‘ ‘), ganda (” “)
maupun tripple (“”” “””) untuk menunjukkan literal string, selama penggunaan
tipe quote yang sama digunakan untuk awal dan akhir suatu string.
Untuk tanda kutip tunggal (‘ ‘) dan ganda (” “) sama-sama digunakan untuk menunjukkan
literal string dalam satu baris perintah. Sedangkan tanda kutip tripple digunakan untuk
membuat string pada beberapa baris.
Contoh :

1
>>>pulau = 'Bali'
2
negara = "Indonesia"
3
>>>kalimat = """Bali berada di Indonesia.
4
… Bali memiliki pulau-pulau yang Indah"""
5
>>>print (pulau)
6
Bali
7
>>>print (negara)
8
Indonesia
9
>>>print (kalimat)
10
Bali berada di Indonesia.
11
Bali memiliki pulau-pulau yang Indah

1.7 Memberi Comment Pada Python

Untuk membuat suatu baris perintah pada python agar tidak dijalankan pada saat
suatu script di eksekusi adalah dengan menambahkan tanda pagar (#) di depan baris perintah
tersebut. Contoh
#Contoh penerapan comment

print ("Anda berhasil menerapkan comment di python")

Maka akan muncul hasil sebagai berikut

Anda berhasil menerapkan comment di python

Untuk membuat beberapa baris perintah menjadi comment dapat dilakukan dengan memberi
tanda pagar (#) di depan setiap baris perintah, atau dapat juga dilakukan dengan meletakkan
seluruh baris perintah yang tidak akan dijalankan pada kutipan triple-single (”’). Contoh:
'''

Anda berhasil menerapkan

comment di python

'''

16
C. CONTOH PHYTON

1. Menampilkan Hello World

Hello World adalah salah satu contoh program yang dibuat dengan Python. Program
ini menggunakan fungsi print untuk menampilkan output program berupa teks, angka, atau
karakter lain.

Untuk membuat program Hello World, tuliskan skrip berikut :

1 # Mencetak tampilan Hello World!


2 print('Hello World!')

Berikut hasilnya ketika dijalankan :

Hello World!

2. Menjumlahkan Dua Angka

Anda bisa membuat contoh program sederhana Python untuk menghitung jumlah dua
angka. Caranya, dengan menggunakan fungsi input untuk menuliskan angka. Tapi, fungsi
input ini hanya bisa menghasilkan format string.

Agar dapat dijumlahkan, Anda perlu mengubah inputan tersebut menjadi format angka
dengan fungsi int. Setelahnya, gunakan operator + untuk menjumlahkan kedua angka dan
tampilkan dengan fungsi print.

Berikut adalah skrip yang digunakan :

1 # Memasukkan Inputan Angka


2 angka1 = input('Tulis angka pertama: ')
3 angka2 = input('Tulis angka kedua: ')
4
5 # Mengkonversi Angka lalu Menjumlahkannya
6 sum = int(angka1) + int(angka2)
7
# Menampilkan Hasil Penjumlahan
8 print('Hasil Penjumlahan {0} dan {1} adalah {2}'.format(angka1, angka2, sum))
9

Jika dijalankan, hasilnya :

Tulis angka pertama: 1


Tulis angka kedua: 2
Hasil Penjumlahan 1 dan 2 adalah 3

3. Menghitung Akar Kuadrat

Selain menjumlahkan angka, Anda juga bisa menghitung akar kuadrat. Seperti biasa,
gunakan input untuk menuliskan angka. Kemudian konversikan menjadi angka
menggunakan fungsi float.

Apa bedanya dengan fungsi int pada program sebelumnya? Float bisa digunakan untuk
menghitung dan menampilkan angka pecahan atau desimal, sedangkan int hanya bisa
digunakan untuk angka bulat.

17
Setelah mengkonversi angka dengan float, lanjutkan dengan menghitung akar kuadrat dengan
fungsi ** 0.5. Untuk menampilkan 3 angka di belakang koma, gunakan fungsi %0.3f.

Skrip yang perlu ditulis sebagai berikut :

1 # Memasukkan Inputan Angka


2 angka = float(input('Tuliskan Angka: '))
3
4 # Menghitung Akar Kuadrat
5 akar_kuadrat = angka ** 0.5
6
#Menampilkan Hasil Akar Kuadrat
7
print('Akar Kuadrat dari %0.3f adalah %0.3f'%(angka ,akar_kuadrat))
8

Hasilnya sebagai berikut :

Tuliskan Angka: 8
Akar Kuadrat dari 8.000 adalah 2.828

4. Menghitung Luas Segitiga

Anda bisa menghitung luas bangun datar, seperti segitiga, dengan program Python.
Caranya, dengan menginput alas dan tinggi, lalu hitung luas segitiga sesuai dengan rumus.
Kemudian tampilkan dua angka di belakang koma dengan %0.2f.

Berikut skrip untuk menghitung luas segitiga :

1 # Menginput Alas dan Tinggi Segitiga


2 alas = float(input('Tulis Alas Segitiga: '))
3 tinggi = float(input('Tulis Tinggi Segitiga: '))
4
5 # Hitung Luas Segitiga
6 luas = (alas * tinggi) / 2
7
#Menampilkan Hasil Perhitungan
8 print('Luas Segitiga adalah %0.2f' %luas)
9

Berikut hasilnya :
Tulis Alas Segitiga: 7
Tulis Tinggi Segitiga: 5
Luas Segitiga adalah 17.50

5. Menghitung Volume Kubus

Selain bangun datar, Anda juga bisa menghitung ukuran bangun ruang seperti kubus.
Caranya, tulislah rumus volume bangun tersebut.

Untuk menghitung volume kubus, skrip yang dipakai :

1 # Menginput Sisi Kubus


sisi = float(input('Tulis Sisi Kubus: '))
2
3
# Hitung Volume Kubus
4 volume = sisi ** 3
5
6 #Menampilkan Hasil Perhitungan

18
7 print('Volume Kubus adalah %0.2f' %volume)
8

Berikut hasilnya ketika dijalankan :

Tulis Sisi Kubus: 10


Volume Kubus adalah 1000.00

6. Menyelesaikan Persamaan Kuadrat

Berbeda dengan program sebelumnya, untuk membuat contoh program Python ini
Anda perlu mengimpor sebuah modul bernama cmath. Gunanya untuk menyelesaikan
perhitungan matematika yang rumit.

Nah, untuk menghitung persamaan kuadrat, kombinasikan modul cmath dengan fungsi sqrt.
Untuk skripnya bisa Anda lihat pada contoh berikut :

1
2 # Menyelesaikan Persamaan Kuadrat ax**2 + bx + c = 0
3
4 # Mengimpor Modul Cmath
5 import cmath
6
# Menginput Angka
7 a = int(input('Tulis a: '))
8 b = int(input('Tulis b: '))
9 c = int(input('Tulis c: '))
10
11 # Menghitung Diskriminan
d = (b**2) - (4*a*c)
12
13
# Menghitung x1 dan x2
14 x1 = (-b-cmath.sqrt(d))/(2*a)
15 x2 = (-b+cmath.sqrt(d))/(2*a)
16
17 #Menampilkan Hasil x1 dan x2
18 print('Hasil Persamaan Kuadrat adalah {0} dan {1}'.format(x1,x2))
19

Hasilnya sebagai berikut :

Tulis a: 1
Tulis b: 5
Tulis c: 6
Hasil Persamaan Kuadrat adalah (-3+0j) dan (-2+0j)

7. Menukar Nilai Variabel

Anda juga bisa membuat program Python yang bisa menukar nilai variabel. Caranya
cukup dengan membuat sebuah variabel sementara. Di sini kami memberi nama variabel
sementara tersebut dengan tukar.

Skrip yang digunakan adalah :

1 # Menginput Nilai Variabel


x = input('Tuliskan nilai x: ')
2
y = input('Tuliskan nilai y: ')
3
4 # Membuat Variabel tukar dan Menukar nilai Variabel lain

19
5
6 tukar = x
7 x =y
y = tukar
8
9 #Menampilkan Nilai Variabel Setelah Ditukar
10 print('Nilai x Setelah Ditukar adalah: {}'.format(x))
11 print('Nilai y Setelah Ditukar adalah: {}'.format(y))
12

Setelah dijalankan, hasilnya :

Tuliskan nilai x: saya


Tuliskan nilai y: kamu
Nilai x Setelah Ditukar adalah: kamu
Nilai y Setelah Ditukar adalah: saya

8. Menghasilkan Angka Acak

Untuk membuat program yang bisa menghasilkan angka acak, ada dua langkah yang
perlu dilakukan. Pertama-tama, mengimpor modul random, lalu mengkombinasikan dengan
fungsi randint.

Nah, skrip yang perlu ditulis adalah :

1 # Menampilkan Angka Acak antara 0 sampai 20


2
3 # Mengimpor Modul Random
4 import random
5
6 #Menampilkan Angka Acak
print(random.randint(0,20))
7

Berikut hasilnya setelah dijalankan :

9. Mengubah Kilometer jadi Mil

Anda bisa membuat contoh program Python untuk mengkonversi satuan jarak.
Contohnya, konversi dari kilometer menjadi mil. Pastikan Anda sudah mengetahui nilai
faktor konversi terhadap satuan yang digunakan, ya.

Berikut skrip yang dipakai :

1
# Menginput Jarak dalam Satuan Kilometer
2 kilometer = float(input("Tuliskan Jarak dalam Kilometer: "))
3
4 # Nilai Faktor Konversi
5 faktor_konversi = 0.621371
6
7 # Menghitung Jarak dalam Satuan Mil
mil = kilometer * faktor_konversi
8
9
# Menampilkan Hasil Konversi Jarak
10 print('%0.2f Kilometer sama dengan %0.2f Mil' %(kilometer,mil))
11

Jika dijalankan, hasilnya :

Tuliskan Jarak dalam Kilometer: 17

20
17.00 Kilometer sama dengan 10.56 Mil

10. Mengubah Celcius jadi Fahrenheit

Selain mengkonversi satuan jarak, Anda juga bisa mengkonversi satuan suhu.
Contohnya, konversi dari derajat celcius ke fahrenheit. Caranya sangat mudah,cukup dengan
memasukkan rumus perhitungan suhu pada program.

Berikut contoh skripnya :

1 # Menginput Suhu dalam Derajat Celcius


2 celcius = float(input("Tuliskan Suhu dalam Celcius: "))
3
4 # Menghitung Suhu dalam Derajat Fahrenheit
5 fahrenheit = (celcius * 1.8) + 32
6
7 #Menampilkan Hasil Konversi Jarak
8 print('%0.2f Derajat Celcius sama dengan %0.2f Derajat Fahrenheit' %(celcius,fahrenheit))

Berikut hasilnya jika dijalankan :

Tuliskan Suhu dalam Celcius: 30


30.00 Derajat Celcius sama dengan 86.00 Derajat Fahrenheit

11. Menentukan Bilangan Positif, Negatif, atau Nol

Contoh program sederhana Python berikutnya adalah menentukan bilangan positif,


negatif, atau nol. Caranya, menggunakan perulangan if else untuk menentukan hasil dari
kondisi yang diberikan.

Penerapannya ada pada skrip berikut :

1
2 #Menginput Angka
angka = float(input("Tulis Sebuah Angka: "))
3
4 #Menampilkan Kondisi Angka Positif
5 if angka > 0:
6 print("Angka Positif")
7
8 #Menampilkan Kondisi Angka Nol
9 elif angka == 0:
print("Angka Nol")
10
11 #Menampilkan Kondisi Angka Negatif
12 else:
13 print("Angka Negatif")
14

Jika dijalankan, hasilnya :

Tulis Sebuah Angka: -5


Angka Negatif

12. Menentukan Bilangan Ganjil atau Genap

Anda juga bisa menggunakan if else untuk menentukan bilangan ganjil atau genap.
Penerapannya hampir mirip dengan penentuan bilang positif di atas. Bedanya, Anda perlu
menambahkan operator % agar bisa mengetahui apakah bilangan tersebut habis dibagi nol.

21
Jika habis dibagi nol, maka merupakan bilangan genap. Jika sebaliknya, maka termasuk
bilangan ganjil.

Berikut contoh skrip programnya :

1
# Menginput Angka
2 angka = int(input("Tulis sebuah Angka: "))
3
4 #Jika Habis Dibagi Nol, Maka Genap
5 if (angka % 2) == 0:
6 print("{0} adalah Bilangan Genap".format(angka))
7
#Jika Tidak Habis Dibagi Nol, Maka Ganjil
8
else:
9 print("{0} adalah Bilangan Ganjil".format(angka))
10

Hasilnya sebagai berikut :

Tulis sebuah Angka: 8


8 adalah Bilangan Genap

13. Menentukan Tahun Kabisat

Anda bisa membuat program Python yang menentukan apakah sebuah tahun
tergolong tahun kabisat.

Tahun kabisat muncul setiap 4 tahun sekali, dan cirinya adalah habis dibagi 4.Tapi, untuk
tahun yang merupakan abad baru (1800, 1900, 2000), tahun tersebut harus habis dibagi 400
agar tergolong tahun kabisat.

Untuk itu, Anda perlu membuat perulangan if else secara bersarang.Artinya, terdapat
perulangan if else lain di dalam sebuah perulangan if else.

Nah, skrip programnya bisa Anda lihat pada contoh berikut :

1 # Menginput Tahun
tahun = int(input("Tulis Sebuah Tahun: "))
2
3
#Perulangan Pertama
4 if (tahun % 4) == 0:
5
6 #Perulangan Kedua
7 if (tahun % 100) == 0:
8
9 #Perulangan Ketiga
if (tahun % 400) == 0:
10
11 #Tergolong Tahun Kabisat
12 print("{0} adalah Tahun Kabisat".format(tahun))
13
14 #Bukan Tergolong Tahun Kabisat
15 else:
16 print("{0} bukan Tahun Kabisat".format(tahun))
17
#Tergolong Tahun Kabisat
18 else:
19 print("{0} adalah Tahun Kabisat".format(tahun))
20
21 #Bukan Tergolong Tahun Kabisat

22
22
23
else:
24 print("{0} bukan Tahun Kabisat".format(tahun))
25
26

Ini dia hasilnya jika dijalankan :

Tulis Sebuah Tahun: 1900


1900 bukan Tahun Kabisat

14. Menampilkan Kalender Masehi

Anda bisa membuat contoh program Python yang menampilkan kalender masehi.

Caranya, cukup dengan mengimpor sebuah modul bernama calendar. Kemudian, gabungkan
modul tersebut dengan fungsi month agar bisa memunculkan kalender dalam tampilan
bulanan.

Berikut skrip programnya :

1 # Mengimpor Modul Calendar


2 import calendar
3
4 # Menginput Tahun dan Bulan
5 yy = int(input("Masukkan Tahun: "))
6 mm = int(input("Masukkan Bulan: "))
7
# Menampilkan Kalender Bulanan
8 print(calendar.month(yy, mm))
9

Berikut hasilnya :

Masukkan Tahun: 2021


Masukkan Bulan: 12
December 2021
Mo Tu We Th Fr Sa Su
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31

15. Mengurutkan Kata Sesuai Abjad

Anda bisa mengurutkan kata dan menampilkannya sesuai abjad dengan program
Python.

Caranya, gunakan fungsi split untuk memecah kalimat menjadi kata-kata. Kemudian pakai
fungsi sort untuk mengurutkan kata-kata tadi sesuai abjad. Lalu, tambahkan
perulangan for untuk menampilkan daftar kata yang telah diurutkan dengan fungsi sort.

Nah, penerapannya pada program bisa dilihat pada contoh berikut :

1 # Menginput Kalimat
kalimat = input("Tulis Sebuah Kalimat: ")
2
3

23
4
# Memecah Kalimat menjadi Kata-Kata
5 kata = kalimat.split()
6
7 # Mengurutkan Kata-Kata
8 kata.sort()
9
10 # Menampilkan Kata-Kata yang Telah Diurutkan
print("Berikut Urutan Kata-Kata:")
11
for urut in kata:
12 print(urut)
13

Jika dijalankan, hasilnya :

Tulis Sebuah Kalimat: niagahoster adalah layanan hosting terbaik di indonesia


Berikut Urutan Kata-Kata:
adalah
di
hosting
indonesia
layanan
niagahoster
terbaik

16. Menampilkan Tabel Perkalian

Anda bisa membuat contoh program sederhana Python untuk menampilkan tabel
perkalian.

Caranya, menggunakan fungsi range untuk menghitung perkalian sesuai dengan kisaran yang
ditentukan.Nah, untuk menampilkan daftar perkalian secara urut, gunakan
perulangan for seperti pada program sebelumnya.

Berikut skrip program yang perlu Anda tulis :

1 # Menginput Angka
2 angka = int(input("Menampilkan Tabel Perkalian dari: "))
3
4 # Menghitung 10 Kali dari Kisaran 1 sampai 10
5 for i in range(1, 11):
6
#Menampilkan Tabel Perkalian
7
print(angka, 'x', i, '=', angka*i)
8

Hasilnya sebagai berikut :

Menampilkan Tabel Perkalian dari: 11


11 x 1 = 11
11 x 2 = 22
11 x 3 = 33
11 x 4 = 44
11 x 5 = 55
11 x 6 = 66
11 x 7 = 77
11 x 8 = 88
11 x 9 = 99
11 x 10 = 110

17. Menentukan Nilai dan Kelulusan

24
Terakhir, Anda bisa membuat program Python yang bisa menentukan nilai dan status
kelulusan.

Caranya, dengan menentukan bobot untuk masing-masing penilaian, misalnya nilai tugas,
UTS, dan UAS. Kemudian, hitung nilai akhir berdasarkan pembobotan nilai. Lalu, tentukan
grade dan status kelulusan dengan menggunakan perulangan if else.

Nah, skrip program yang digunakan sebagai berikut :

1
2
3 #Menginput Nilai Tugas, UTS, dan UAS
4 tugas = float(input("Masukkan nilai Tugas: "))
5 uts = float(input("Masukkan nilai UTS: "))
uas = float(input("Masukkan nilai UAS: "))
6
7 #Menghitung Nilai Akhir sesuai dengan Bobot
8 nilai = (0.15 * tugas) + (0.35 * uts) + (0.50 * uas)
9
10 #Menentukan Grade Berdasarkan Nilai Akhir
11 if nilai > 80:
12 grade = 'A'
elif nilai > 70:
13 grade = 'B'
14 elif nilai > 60:
15 grade = 'C'
16 elif nilai > 50:
17 grade = 'D'
else:
18 grade = 'E'
19
20 #Menentukan Status Kelulusan Berdasarkan Nilai Akhir
21 if nilai > 60:
22 status = 'Lulus'
23 else:
status = 'Tidak Lulus'
24
25 #Menampilkan Nilai Akhir, Grade, dan Status Kelulusan
26 print('Nilai Akhir: %0.2f' % nilai)
27 print('Grade: {}'.format(grade))
28 print('Status: {}'.format(status))
29
30

Ini dia hasilnya :

Masukkan nilai Tugas : 75


Masukkan nilai UTS: 80
Masukkan nilai UAS: 95
Nilai Akhir: 86.75
Grade: A
Status: Lulus

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PHYTON

Kelebihan :
1. Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan perubahan
pada masa pembuatan system aplikasi meningkat.

25
2. Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan fleksible.
3. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat menghindari
pencatatan kode.
4. Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi
menggunakan tipe objek yang telah ada.
5. Pemrograman berorientasi objek.
6. Pelekatan dan perluasan dalam C.
7. Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala besar
secara modular.
8. Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas biner yang
kecil
9. Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi tanpa
menghentikannya.
10. Model objek universal kelas Satu.
11. Konstruksi pada saat aplikasi berjalan.
12. Interaktif, dinamis dan alamiah.
13. Akses hingga informasi interpreter.
14. Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports.
15. Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan
melindungi kode sumber.
16. Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system, GUI,
persistence, database, dll.
Kekurangan :
1. Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa pemrograman
dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis, tidak seperti bahasa
pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
2. Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat bantu
terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
3. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi untuk
beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian depan skrip antarmuka
untuk mereka.
4. Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak memberikannya
secara menyeluruh. Python menyediakan bahasa pemrograman optimasi untuk kegunaan,
bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan untuk diintegrasikan dengan bahasa
pemrograman lainnya.

26
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan
Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofiperancangan
yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagaibahasa yang
menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yangsangat jelas, dan
dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar sertakomprehensif.Python
mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi;pada
pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan
pemrogramanfungsional. Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah
sebagai bahasapemrograman dinamis yang dilengkapi dengan manajemen memori otomatis.
Sepertihalnya pada bahasa pemrograman dinamis lainnya, python umumnya
digunakansebagai bahasa skrip meski pada praktiknya penggunaan bahasa ini lebih
luasmencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak dilakukan
denganmenggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai
keperluanpengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform
sistemoperasi.

27
DAFTAR PUSTAKA

https://jagongoding.com/python/dasar/aturan-sintaks-python/

https://www.malasngoding.com/syntax-dasar-python/

https://www.pythonindo.com/sintaks-dasar-python/

https://kelasprogrammer.com/fungsi-pada-python/

https://www.studocu.com/es/document/instituto-de-educacion-
secundaria-guadarrama/administracion-y-finanzas/makalah-bahasa-
pemrograman-phyton/21131730

28

Anda mungkin juga menyukai