Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ariezka Dwi Styaningsih

NIM : 6511422059
Prodi : Gizi

SOCIETY 5.0

Society 5.0 merupakan konsep yang dimana memungkinkan manusia dapat menggunakan
ilmu pengetahuan berbasis teknologi yang modern seperti AI (Artificial Intelligence) dan robot untuk
memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan sehari-hari. AI sendiri merupakan bidang pada
ilmu komputer yang digunakan untuk memecahkan masalah kognitif yang pada umumnya terkait
dengan kecerdasan manusia seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Dengan
adanya teknologi AI yang dapat bekerja dengan cepat dan efisien ini tentunya pekerjaan dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan dapat menghasilkan lebih banyak dibandingkan hanya
menggunakan tenaga atau kepintaran manusia saja, sehingga produktivitas manusia dapat meningkat.
Beberapa contoh penerapan AI diantaranya smart assistant, chatbots, sistem pakar, recommendation
angine, voice recognition, siri, m-banking, game online, dan masih banyak lagi.
Penerapan AI dapat dijelaskan melalui kasus yang terjadi pada Farah berikut. Farah
merupakan lulusan baru di salah satu perguruan tinggi di daerah Jakarta. Farah mengambil program
studi di bidang administrasi perkantoran. Setelah lulus ia berencana untuk mencari pekerjaan yang
sesuai dengan skill yang ia peroleh di perguruan tinggi. Setelah melamar beberapa perusahaan dan
mengikuti serangkaian tes, Farah mendapatkan surat panggilan untuk melakukan wawancara. Selama
proses wawancara, Farah tidak dapat fokus dengan pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara serta
gerak tubuhnya menunjukkan bahwa ia gelisah. Karena hal itu, Farah htidak dapat lulus rekruitmen
pada perusahaan tersebut.
Farah menceritakan hal tersebut kepada Satya yang merupakan teman dekat Farah sejak
sekolah menengah atas. Satya memberikan saran kepada Farah untuk melatih cara berbicara dan sikap
yang harus ia tunjukan saat melakukan wawancara kerja dengan menggunakan bantuan teknologi AI
(Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan. Teknologi AI ini dapat membantu Farah melakukan
latihan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perusahaan dan melatih sikap saat wawancara.
Setelah beberapa waktu, Farah mulai terbiasa dengan penggunaan teknologi AI yang
membantunya tersebut. Ternyata di dalam website yang menyediakan fitur AI tersebut ada juga fitur
yang membantu Farah untuk menjawab pertanyaan seputar psikotes. Farah mendapat undangan
wawancara beberapa waktu kemudian. Karena bantuan teknologi tersebut, Farah tidak merasa gugup
dan dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara tanpa hambatan sedikit pun.

Anda mungkin juga menyukai