Anda di halaman 1dari 4

Pushing Yourself for Global Talent, Mochamad Syahid, S.T.

Pada artikel kelima dalam mata kuliah kapita selekta ini diisi oleh Mochamad Syahid, S.T.
yang membahas tentang pushing yourself for global talent. Sebagai manusia, kita perlu
merenungkan apa yang kita mau, perlu juga memperhatikan tujuan kita kedepannya, dan
perlu tau perkembangan dunia agar kita dapat mendorong diri kita untuk terus bergerak
mengikuti perkembangan zaman.

MODERN WORKFORCE IN IT INDUSTRIES


Bisnis besar maupun kecil, termasuk dibidang industri IT, semuanya menghadapi perubahan
dan hambatan yang belum pernah terjadi, sehingga keberhasilan suatu perusahaan sangat
penting untuk tetap mengikuti tren tenaga kerja modern. Transformasi digital bukan hanya
tentang teknologi, karena dalam hal ini berarti menyatukan semua kekuatan teknologi dengan
budaya yang merangkul perubahan. Oleh karena itu, berdasarkan data yang didapat dari tahun
2020, menyebutkan bahwa 58% orang-orang digital lebih cenderung memilih untuk bekerja
di luar negeri dibandingkan di negaranya sendiri dan 73% orang percaya bahwa hanya butuh
waktu kurang dari 3 bulan untuk menemukan sebuah pekerjaan baru.

BORDERLESS COMPANY
Merupakan sebuah penggambaran perusahaan multinasional dimana orang bisa bekerja
dimana saja. Multinasional disini memiliki arti meskipun suatu perusahaan berkantor pusat di
satu negara, tetapi pekerjaannya dapat dilakukan dimana saja karena memiliki jangkauan
global dengan kantor dan fasilitas di suatu wilayah, atau pada saat ini dikenal juga dengan
istilah WFA (Work From Anywhere) dan WFH (Work From Home). Tak hanya itu, banyak
sekali orang IT yang menjadi seorang remote working, yaitu seseorang yang memiliki
kebebasan untuk mengatur bagaimana lingkungan kerja yang diinginkannya.

Pembagian segmentasi industri dimana WFA dan WFH bisa di adopsi lebih baik, contohnya
seperti cloud computing dan big data analytics, cenderung lebih tinggi karena tidak
diharuskan hadir di tempat atau pergi ke kantor. Oleh karena itu, di luar sana cenderung
berkembang dengan istilah “Follow the Sun”. Istilah ini merupakan sebuah metode atau tren
bekerja yang mengikuti pola jam dimana karyawan itu berada, yang mana memiliki waktu
yang semakin bergeser mengikuti bergeraknya matahari dengan ketentuan pekerjaan tersebut
akan terus berlanjut dikerjakan tetapi dengan orang yang berbeda.
RISE OF MINORITY
Dahulu kala, orang yang bekerja di bidang IT cenderung berasal dari negara Cina dan
Amerika saja, tetapi seiring perkembangan zaman, orang-orang yang bukan berasal dari
negara maju justru memiliki potensi yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya IT
programmer dengan kinerja kerja yang baik di suatu perusahaan besar yang berasal dari
negara Afrika.

2022 HEADCOUNT STRATEGY & TOP 3 DEMAND SKILLS


Headcounting adalah penghitungan jumlah tenaga kerja yang harus ada di setiap departemen
atau divisi. Hal ini memiliki tujuan untuk mendapatkan karyawan yang kompeten sesuai
kebutuhan dan memperoleh jumlah tenaga kerja yang cukup. Dalam penerapannya, setiap
negara memiliki strategi pemrekrutan yang berbeda-beda, misalnya di negara Singapura
memiliki strategi 60% mempekerjakan karyawan secara sementara terlebih dahulu, kemudian
56% dilakukan pelatihan guna peningkatan keterampilan, dan yang terakhir adanya 39%
dukungan dari pihak perekrutan. Hal tersebut tentunya berbeda dengan negara Australia,
yang mana awalnya pihak perusahaan akan melakukan pelatihan dan peningkatan
keterampilan terlebih dahulu, kemudian mengadakan uji coba dengan mempekerjakan
karyawan secara sementara, dan kemudian baru mendukung karyawan tersebut.

Tak hanya itu saja, permintaan keterampilan tiap negaranya juga tentu berbeda, seperti di
negara New Zealand 37% berminat pada teknologi informasi, 27% berminat pada
administrasi umum, dan 27% berminat pada penjualan/pengembangan bisnis. Sedangkan di
negara Indonesia, 39% berminat pada administrasi umum, 37% berminat pada teknologi
informasi, dan 37% berminat pada pemasaran.

HEY WE CAN GO TO FAANG TOO!!


FAANG adalah sebuah akronim yang dipopulerkan oleh Jim Cramer, seorang pembawa acara
televisi dari CNBC’s Mad Money pada tahun 2013, yang mana mengacu pada saham lima
perusahaan teknologi Amerika, yaitu Facebook, Amazon, Apple, Netflix, dan Google. Lima
perusahaan ini disingkat menjadi FAANG karena benar-benar dominan di pasaran mereka,
sehingga lima perusahaan ini juga dijadikan sebagai tolak ukur perusahaan-perusahaan digital
di dunia.
Banyak sekali orang IT yang ingin bekerja di perusahaan top digital tersebut, sehingga
mengakibatkan proses interview memang didesain untuk memfilter orang-orang secara ketat.
Hal ini dikarenakan biaya mempekerjakan seorang insinyur yang buruk secara signifikan
lebih tinggi daripada biaya menolak satu orang yang sangat baik. Oleh karena itu, organisasi
diberi insentif untuk menetapkan standar yang tinggi dan bagi sebagian besar perusahaan
memiliki arti sebagai pengaturan yang lebih ketat, karena proses penyaringan dan pengajuan
pertanyaan yang sulit.

TYPICAL FAANG INTERVIEW PROCESS


Sementara itu, dikarenakan banyaknya orang IT yang ingin bekerja di perusahaan FAANG,
maka proses wawancara bukanlah menjadi tugas yang mudah untuk dipecahkan. Oleh karena
itu, terdapat beberapa proses yang perlu diketahui apabila kita ingin melakukan wawancara
kerja di lima perusahaan tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Phone Screening
Ketika seseorang melampirkan CV atau direkrut langsung oleh pihak perusahaan,
maka seseorang tersebut akan di email untuk melakukan wawancara telepon sebagai
penyaringan awal. Wawancara ini merupakan sebuah pertemuan antara seorang
pelamar dengan pihak perusahaan menggunakan aplikasi Google Hangouts atau
Google Meet, dimana pertanyaannya masih seputar pertanyaan dasar dan pengalaman
pelamar.
2. Technical Interview
Merupakan proses dimana seorang pelamar akan merasakan live session untuk
membahas pengetahuan teknis.
3. Hiring Manager Interview
Merupakan proses dimana seorang pelamar akan bertemu dengan manajer perekrutan
untuk mendapatkan pengetahuan teknis dan non-teknis lainnya, seperti attitude dan
culture fit dalam perusahaan tersebut.
4. Cross Department Interview
Merupakan proses dimana seorang pelamar akan bertemu dengan anggota senior lain
dari lintas departemen untuk memverifikasi kemampuan. Hal ini bertujuan untuk
membuktikan apakah seorang pelamar tersebut cocok untuk bergabung di perusahaan.
5. Offering
Merupakan proses dimana seorang pelamar akan bernegoisasi dengan tim kompensasi
dan manfaat apa yang akan didapat apabila seorang pelamar berhasil bergabung
dalam perusahaan.

TIPS AND TRICK


Demi tercapainya kelancaran wawancara kerja, maka terdapat beberapa tips dan trick yang
dapat dipelajari untuk dilakukan, yaitu:
1. Data structure
2. Algoritmic coding, misalnya seperti apa bedanya penggunaan while dan for.
3. System design, misalnya bagaimana cara seseorang mendesain suatu sistem agar dapat
menangani 1 juta – 10 juta orang pada saat perusahaan membutuhkannya.
4. Communication skills
5. Leadership
6. Mistakes? It’s normal, sehingga tidak perlu gugup apabila melakukan kesalahan.
7. Read, analyze, practice, dimana merupakan salah satu bagian penting dalam proses
wawancara, yaitu pada saat tes coding.
8. Be honest, do not lie, karena sebuah perusahaan biasanya mengutamakan seorang
karyawan yang memiliki attitude jujur.

"Want big impact? Move from your comfort zone, because a smooth sea never made a skilled
sailor"
― Mochamad Syahid, S.T.

Demikian materi kali ini, semoga bisa bermanfaat bagi semua yang membaca artikel ini. Stay
tune for the next article!!

Sumber:
 https://smallbusiness.chron.com/transnational-borderless-corporation-32954.html
 https://www.gadjian.com/blog/2020/03/31/pentingnya-headcount-conversation-
dalam-mengelola-hr-budget-perusahaan/#:~:text=Berdasarkan%20business%20plan
%20yang%20ditetapkan,di%20setiap%20departemen%20atau%20divisi
 https://www.investopedia.com/terms/f/faang-stocks.asp

Anda mungkin juga menyukai