Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BISNIS STARTUP DI

KOTA MALANG

Dhenindra Bagaskara1
Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
Dhenindra007@gmail.com1

Abstrak
Di era digital saat ini banyak sekali bermunculan perusahaan starup baru di Indonesia
terutama startup teknologi, tetapi banyak perusahaan tersebut yang tidak mampu
bertahan lama dan hanya sedikit dari perusahaan tersebut yang bisa terus
menghasilkan profit. Pertanyaanya adalah, kenapa sebuah startup dapat benar-benar
sukses dan ada pula yang gagal dan terpaksa gulung tikar? Faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan startup? Beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilanya antara lain, tidak adanya konsumen yang tepat, tidak
dapat menemukan model bisnis yang cocok, tingkat persaingan yang tinggi, kebutuhan
dana yang besar, tim yang kurang solid, ide dari bisnis itu sendiri, dan juga waktu yang
kurang tepat, dan masih banyak yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan salisis yang
mendalam sebelum memulai sebuah usaha startup, sehingga dapat diketahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah startup dapat terus bertahan. Penelitian ini
diharapkan mampu memberi gambaran apa saja faktor yang menjadi penentu
keberhasilan startup.

Kata Kunci : Startup, Model Bisnis, Keberhasilan

Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang semakin pesat saait ini telah memerikan dampak
yang besar bagi sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang muncul dan ada juga
perusahaan yang bangkrut dikarenakan perkembangan teknologi. Startup menjadi salah
satu jenis perusahaan yang paling banyak dibicarakan semua orang. Berbagai inovasi
baru mereka ciptakan hingga mampu mengendalikan bisnis di dunia. Di Indonesia
sudah banyak perusahaan startup yang lahir bahkan beberapa sudah membuktikan
keberhasilanya di tingkat dunia, salah satunya Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak,
yang beberapa sudah mencapai status Unicorn. Menanggapi hal ini pemerintah
Indonesia tidak tinggal diam dalam membatu anak bangsa untuk berinovasidalam
bidang starup ini, salah satunya adalah dibuatkan program gerakan nasional 1000
startup yang berada dibawah kementrian komunikasi dan informatika
(Http://1000startupdigital.id/, 2016). Startup adalah sebuah organisasi yang dirancang
untuk menemukanmodel bisnis baru untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
besarnya. Tetapi darisekian bukti keberhasilan startup tersebut, tidak sedikit perusahaan
starup yang bangkrut dan terpaksa gulung tikar, menurut catatan situs forbes.com, 90%
startup yang diciptakan didunia gagal (www.forbes.com, 2015). Banyak penyebab
kenapa perusahaan startup bisa gagal, salah satunya adalah salah dalam memprediksi
pasar, kebutuhan modal yang tinggi, sumber daya manusia yang tidak professional, dan
lain sebagainya. Startup dapat berhasil bukan karena kesuksesan pendahulunya tetapi
kesuksesan tersebut dapat dipelajari dan di prediksi. Gojek merupakan salah satu yang
telah berhasil, mengapa Gojek bisa sukses sedangkan startup yang lain tidak. Maka dari
itu diperlukan sebuah analisis untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi
keberhasilan startup.

Landasan Teori
Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Bill T. Gross, seorang founder dari
Idealab. Bill T. Gross melakukan riset dengan melakukan analisis 200 startup yang
sukses dan gagal dari startup yang berada didalam idealab dan beberapa startup di luar
idealab seperti Uber, AirBnb, YouTube, dan lainnya, mengungkapkan ada 5 faktor yang
menentukan kesuksesan sebuah startup. Kelima faktor tersebut adalah timing, team,
idea, bisnis model, dan funding (www.inc.com, 2017). Dari 200 startup tersebut, 42
persen kesuksesan mereka dipengaruhi oleh faktor timing yang tepat. Kemudian diikuti
oleh faktor team sebanyak 32 persen, idea 28 persen, bisnis model 24 persen dan
funding 14 persen. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Bill T. Gross tersebut
peneliti berkeinginan untuk menguji hasil penelitian terdahulu tersebut kepada usaha
startup yang telah berhasil (sudah berjalan minimal 3 tahun) di kota Malang, sehingga
dapat diketahui apakah hasil penelitian Bill T. Gross tersebut relevan dengan faktor
keberhasilan startup di kota Malang.
Timming (42 persen)
Timming adalah pemilihan waktu atau momentum yang tepat untuk melakukan
sesuatu. timming merupakan faktor utama dalam startup yang telah dibuktikan oleh
sejumlah startup yang sukses (www.inc.com,2017). Bill T. Gross memberikan contoh
bahwa timming sangat berpengaruh terhadap keberhasilan startup, pertama adalah
AirBnB, awalnya tidak ada yang berpikir bahwa seseorang akan mau
menyewakan(berbagi) rumah mereka untuk orang asing, akan tetapi anggapan tersebut
ternyata salah. AirBnB hadir ketika orang-orang membutuhkan penghasilan tambahan
sehingga salah satu solusinya adalah mereka menyewakan rumah mereka untuk
mendapat penghasilan tambahan. Contoh kedua adalah Uber, Bill mengungkapkan
bahwa Uber hadir ketika kebutuhan akan transportasi meningkat sedangkan kebutuhan
mereka juga meningkat, sehingga Uber hadir pada masa tersebut dan memberikan solusi
untuk pelanggan yang membutuhkan jasa transportasi dan para pemilik kendaraan yang
sedang membutuhkan penghasilan tambahan.
Tim (32 persen)
Setiap orang pasti percaya bahwa sumberdaya manusia yang baik akan
membawa perusahaan pada keberhasilan, sehingga Bill menempatkan tim sebagai faktor
paling berpengaruh kedua setelah timming. Tim yang baik bisa meningkatkan
produktifitas dari suatu perusahaan, tidak heran bahwa banyak perusahaan yang sangat
berhati-hati dalam memilih tim untuk perusahaanya. GILT sebuah perusahaan situs
belanja diskon merupakan contoh dari sebuah startup yang sepenuhnya mengandalkan
tim. Kevin ryan, founder GILT menambah dua co-founder yang kemudian mengubah
masa depan perusahaan, kehadiran Alexis Mayback, salah seorang founding member
eBay, memberikan GILT jaringan bisnis untuk menjangkau merek-merek terkenal agar
bergabung dengan situsnya. Alexandra Wilson, yang sebelumnya bekerja di Louis
Vuitton dan Bvlgari memiliki keterampilan negosiasi dan pengetahuan yang diperlukan
untuk menjadi sebuah ECommerce yang sukses. GILT 14 berhasil mencapai US$30 juta
dalam tahun pertamanya. Kisah keberhasilan GILT memberi gambaran yang jelas
bahwa tim memiliki pengaruh yang cukup besar.
Ide (28 persen)
Saat persaingan bisnis mulai ketat, ide bisnis yang kreatif dapat menjadi peluang
yang besar dalam menciptakan pasar baru. Tak jarang para perintis usaha menciptakan
model bisnis yang terbilang aneh dan unik untuk memikat pelanggan, akan tetapi tak
sedikit mereka yang memiliki ide bisnis yang bagus tetapi tidak bisa mempertahankan
usahanya agar tetap berjalan. Akan tetapi ada juga perintis bisnis yang menggunakan
ide bisnis yang sudah ada dan bisnis mereka berhasil, hal tersebut dapat terjadi karena
terdapat faktor lain yang menentukan keberhasilan bisnis startup, dimana Bill
menempatkan ide sebagai faktor ketiga setelah timming dan tim.

Model Bisnis (24 persen)


Menurut Wikipedia Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang
bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nila baik
itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis dipakai
untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk menunjukkan aspek
inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-yang-ditawarkan, strategi,
infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga, serta kebijakan-kebijaan dan
proses-proses operasional. Model bisnis dapat membantu menganalisa masalah dan
mencari solusinya. Startup baru dapat menggunakan model bisnis untuk merancang
bentuk yang sesuai dengan kondisi startupnya. Model bisnis merupakan suatu model
yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan bergerak dalam mencapai
keuntungan. Model ini diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang dibangun oleh
perusahaan dalam rangka mengantar mereka ke tempat tujuan. Sebuah startup
memerlukan model bisnis yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan mencapai
tujuan akhirnya (Uzzaman, 2015).
Funding (14 persen)
Dalam membangun sebuah bisnis tentunya seorang perintis usaha membutuhkan
modal untuk memulai bisnisnya, peran investor dalam kemajuan bisnis juga sangat
mempengaruhi, kebanyakan investor berkenan memberikan dananya jika suatu
perusahaan memiliki profit dan peluang keberhasilan yang tinggi. Bill mengungkapkan
bahwa startup sekarang sangat mudah memperoleh investasi. Asalkan mereka memiliki
tim dan traksi yang kuat, mendapat investasi bukanlah yang yang mustahil
(www.inc.com, 2017).

Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus
untuk mengetahui faktor keberhasilan startup, terkhususnya di kota Malang. Pendekatan
penelitian kualitatif melibatkan pemeriksaan terhadap kejadian atau pengalaman dari
perspektif individu yang mengalami fenomena tersebut. Keuntungan utama dari
menggunakan penelitian kualitatif adalah menghasilkan informasi yang lebih mendalam
dan komprehensif pada topik yang sedang diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara mendalam terhadap CEO atau orang memiliki jabatan penting dalam
perusahaan. Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan studi literatur mencari data-
data yang terkait serta literatur yang menjadi landasan teori dari penelitian ini,
kemudian mengumpulkan data dilapangan, dengan cara observasi dan wawancara
langsung terhadap startup-startup yang ada di kota Malang, data yang didapat diolah
dan dianalisis kemudian dicocokan dengan teori-teori terdahulu untuk dibuatkan suatu
model bertahan hidup yang cocok untuk startup baru yang nantinya ingin
mengembangkan startupnya dengan atmosfer dan lingkungan yang ada, secara khusus
startup yang ada di kota Malang.

Hasil dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai