• Pertemuan ke 5
i j k
• 𝑎Ԧ x 𝑏 = a1 a2 a3
b1 b2 b3
• 6. Besarnya 𝑎Ԧ x 𝑏 sama dengan luas jajaran genjang dengan sisi – sisi 𝑎Ԧ dan 𝑏
• 7. Jika 𝑎Ԧ x 𝑏 = 0 dan 𝑎Ԧ beserta 𝑏 bukanlah vektor-vektor nol, maka 𝑎Ԧ dan 𝑏 sejajar.
• Dalam perkalian silang vektor, selain perkalian nilai perlu juga untuk
memperhatikan hasil perkalian arah. Vektor dalam dimensi tiga
ditunjuk oleh tiga sumbu yaitu sumbu x, y, dan z. Ketiga sumbu
tersebut masing-masing saling tegak lurus satu sama lain.
• Simbol arah vektor dalam dimensi tiga umumnya ditulis
dengan i (searah sumbu x), j (searah sumbu y), dan k (searah sumbu
z). Sudut yang dibentuk antara vektor satuan i, j, dan k adalah
90o (karena saling tegak lurus).
• Berdasarkan persamaan dua vektor dalam perklain silang vektor didapat
dua kesimpulan
1. Perkalian silang antara vektor satuan yang sejenis menghasilkan nilai nol
karena sudut yang terbentuk adalah nol 0o dan nilai sin 0o = 0.sehingga
perkalian vektor satuan yang sejenis adalah nol
• i x i = 𝑖 𝑖 sin 0𝑜 = 0
• j x j = 𝑗 𝑗 sin 0𝑜 = 0
• k x k = 𝑘 𝑘 sin 0𝑜 = 0
2. Perkalian silang antara vektor satuan yang tidak sejenis menghasilkan arah
vektor satuan yang berbeda
• Cara menentukan arah vektor satuan i, j, k dapat dilakukan melalui sebuah
lingkaran dengan arah vektor satuan i, j, dan k. Urutan perkalian pada
lingkaran yang searah dengan putaran jarum jam menghasilkan nilai arah
positif. Sedangkan urutan perkalian yang berlawanan arah dengan putaran
jarum jam menghasilkan nilai arah negatif.
• Perkalian dua buah vektor
i j k i j k
• 𝑎Ԧ x 𝑏 = a1 a2 a3 atau A x B= A1 A2 A3
b1 b2 b3 B1 B2 B3
• Cara penyelesaian nya
• + - +
i j k
𝐴2 𝐴3 𝐴1 𝐴3 𝐴1 𝐴2
• A x B= A1 A2 A3 = i- j+ k
𝐵2 𝐵3 𝐵1 𝐵3 𝐵1 𝐵2
B1 B2 B3
i j k
7 5 −1 5 −1 7
• (A x B) x C = −1 7 5 = i- j+ k
−2 2 1 2 1 −2
1 −2 2
• (A x B) x C = {(7)(2) – (5)(-2)} i – {(-1)(2) – (5)(1)} k + {(-1)(-2)-(7)(1)} k