Anda di halaman 1dari 5

Niki Sanjaya

02052210010
Perihal : Tugas HAKI KK 12 Oktober 2023
Topik: Analisis Yuridis Kontroversi Brand OREO di Indonesia

MUI Kecolongan?? Lambang Salib, Lambang Satanic, Lambang Yahudi pada OREO?

Brand Oreo merupakan produk dari National Biscuit Company (Nabisco) yang diluncurkan
pada tahun 1912 di Amerika Serikat. Nabisco adalah produsen kue dan makanan ringan asal
Amerika Serikat. Berkantor pusat di East Hanover, New Jersey, perusahaan ini adalah anak
perusahaan dari Mondelēz International.

Oreo merupakan jenis makanan ringan yang digolongkan sebagai biskuit dengan ciri khas
warna hitam pekat dengan varian original krim putih di dalamnya. Oreo dapat ditemukan di 100
negara pada seluruh penjuru dunia dengan histori penjualan rata-rata sebanyak 3 miliar konsumen
setiap tahunnya. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT Mondelēz Indonesia
Manufacturing (dahulu PT Nabisco Indonesia sebelum tahun 2008 dan PT Kraft Indonesia
sebelum tahun 2013) di Cikarang, Bekasi.

Sudah diketahui bahwa penduduk mayoritas Indonesia adalah beragama muslim dengan
jumlah populasi sebesar 231 juta orang dan merupakan terbanyak di seluruh dunia1. Dalam upaya
memperkuat agama dengan cara yang dijelaskan Pancasila untuk memastikan ketahanan nasional,
partisipasi ulama dalam pembangunan nasional, mempertahankan keharmonisan antar umat
beragama di Indonesia khususnya di Desa Sukadana pada awalnya, Indonesia membentuk suatu
organisasi Bernama Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1975.

Ketetapan MUI dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 tentang


Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (UU P3) yang mendefinisikan peraturan perundang-undangan
atau taqnin yakni peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan
diberlakukan atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Sementara hingga saat ini,

1
Putri, Aulya. 2023. Negara dengan Umat Mulsim terbanyak di dunia.
https://www.cnbcindonesia.com/research/20230328043319-128-424953/negara-dengan-umat-muslim-terbanyak-
dunia-ri-nomor-
berapa#:~:text=Total%20ada%20sekitar%20231%20juta%20penduduk%20di%20Indonesia%20yang%20memeluk
%20agama%20Islam. Diakses pada 15 Oktober 2023.
Niki Sanjaya
02052210010
fatwa MUI yang sangat banyak tersebut baru sebatas dijadikan konsideran menimbang dan
dijadikan pegangan secara lisan oleh para pembuat norma yang dituangkan dalam suatu peraturan
perundang-undangan. Dalam praktik hukum di Indonesia, fatwa MUI yang
menjadi taqnin tersebut butuh untuk dikonkretkan sebagai norma yang memiliki kekuatan
mengikat secara umum seperti halnya suatu peraturan perundang-undangan. Dengan demikian,
apapun produk yang dipasarkan di Indonesia haruslah mendapat sertifikasi halal dari MUI sebagai
wujud kelayakan konsumsi bagi mayoritas penduduk Indonesia.

Terdapat kontroversi ketika Yusuf PI, sebagai aktivis Muslim yang disenyalir menemukan
adanya penyimpangan terkait logo atau lambang yang ada pada produk Oreo dan mengklaim
bahwa MUI telah kecolongan dengan meloloskan Oreo sehingga sudah terlanjur lama dipasarkan
dan dikonsumsi oleh banyak penduduk di Indonesia. Adapun penyimpangannya menruut Yusuf
PI antara lain:

1. Gambar Lambang Salib pada Biscuit Oreo

Gambar Lambang Salib disenyalir merupakan lambang dari agama Kristen, yang juga terdapat
pada perisai yang digunakan saat perang salib, digunakan juga pada jubah pendeta. Padahal hal ini
terkait dengan produsennya sendiri, yakni Nabisco yang tidak dengan intensi khusus mengarahkan
maksud pada keselibatan dengan suatu agama tertentu.

2. Gambar/ Logo dari Produsen Biskuti Nabisco


Niki Sanjaya
02052210010

3. Gambar Lambang Bintang Daud Biskuit Oreo

Penyimpangan kedua menurut Yusuf PI adalah di dalam bentukan motif pada biscuit Oreo
mengandung lambang bintang Daud. Hal ini tidak ada penjelasan khsusus yang dapat ditemukan,
bisa saja ini suatu kebetulan yang tidak disengaja dan dugaan ini hanya merupakan bentuk asumsi
yang tidak mendasar.

4. Gambar Lambang Satanic pada Biskuit Oreo


Terkait dengan gambar 2 (dua) lingkaran pada bawah lambang Nabisco, itu merupakan
gabungan dari huruf O di depan dan belakang Oreo. Hal ini tidak secara nyata jelas berdampingan,
namun hal ini merupakan suatu wujud pencarian penyimpangan yang kurang masuk akal, karena
tidak secara jelas nampak langsung.

Tidak ada klarifikasi khusus dan langsung dari produsen terkait hal ini. Namun, telah
diketahui produk biskuit Oreo telah memiliki sertifikat halal. Yaitu dengan masa berlaku hingga
2025 dan nomor sertifikat ID00410000115520121. Dengan kata lain, Oreo telah memiliki
Niki Sanjaya
02052210010
sertifikat halal dan sudah diakui sah terkait kandungan maupun elemen yang menyangkut produk
tersebut yang disesuaikan dengan kaidah ajaran agama Islam tentunya.

Masuk dalam analisis Yuridisnya, bahwa label halal ini sudah diatur pada UU No 18 tahun
2023 pada pasal 101 ayat 1, menyatakan bahwa Setiap Orang yang menyatakan dalam label bahwa
Pangan yang diperdagangkan adalah halal sesuai dengan yang dipersyaratkan bertanggung jawab
atas kebenarannya. Keterangan halal bagi yang dipersyaratkan adalah salah satu keterangan yang
sekurang-kurangnya harus tercantum pada label. Pada pasal 101 UU 18/2012 disebutkan bahwa
Setiap Orang yang menyatakan dalam label bahwa Pangan yang diperdagangkan adalah halal
sesuai dengan yang dipersyaratkan bertanggung jawab atas kebenarannya. Pencantuman
keterangan halal berdasar Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
diatur di Pasal 32 dengan mejelaskan bahwa Keterangan halal wajib dicantumkan setelah produk
mendapatkan sertifikat halal. Dalam hal sudah terdapat kesepakatan saling pengakuan antara
Indonesia dengan negara asal, keterangan halal negara asal dapat dicantumkan sepanjang telah
mendapatkan sertifikat halal dari negara asal. Sedangkan, peraturan lainnya nampak pada UU
Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan produk Halal dan PP Nomor 31 Tahun 2019 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal
mengatur dengan perincian sebagai berikut:
1) Label halal adalah tanda kehalalan suatu Produk. Label halal yang dimaksud dalam
UU 33/2014 adalah logo halal yang bentuknya akan ditetapkan dengan Permenag.
2) BPJPH menerbitkan dan mencabut Sertifikat Halal dan Label Halal pada Produk.
3) Pelaku Usaha yang telah memperoleh Sertifikat Halal wajib mencantumkan Label
Halal terhadap Produk yang telah mendapat Sertifikat Halal.
4) BPJPH menetapkan bentuk Label Halal yang berlaku nasional.
5) Pelaku Usaha yang telah memperoleh Sertifikat Halal wajib mencantumkan Label
Halal pada: (1) kemasan Produk; (2) bagian tertentu dari Produk; dan/atau (3)
tempat tertentu pada Produk.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Label Halal diatur dalam Peraturan Menteri.
7) Pelaku Usaha yang mencantumkan Label Halal tidak sesuai dengan ketentuan
dikenai sanksi administratif berupa: (1) teguran lisan; (2) peringatan tertulis; atau
(3) pencabutan Sertifikat Halal. Teguran dan peringatan dilakukan oleh Pengawas
Halal.
Niki Sanjaya
02052210010
Kesimpulannya, konten youtube yang dibuat oleh Yusuf PI secara sengaja
https://www.youtube.com/watch?v=zhrmFL03NDE, sebenarnya sudah melanggar apa yang sudah
disahkan oleh MUI sesuai dengan ketetapan pemerintah. Hal ini tentunya dapat diindikasi sebagai
unsur menciderai profesionalitas kerja dari MUI dengan dugaan yang tidak terarah. Hal ini dapat
dikenakan sanksi jika terbukti melakukan fitnah dan memenuhi unsur-unsur dalam ketentuan
KUHP lama yang masih berlaku pada saat artikel ini diterbitkan dan UU 1/2023 yang mulai
berlaku 3 tahun terhitung sejak tanggal diundangkan. Adapun unsur-unsur tindak pidana fitnah
adalah:
1. Seseorang;
2. Menista orang lain baik secara lisan maupun tulisan;
3. Orang yang menuduh tidak dapat membuktikan tuduhannya dan jika tuduhan
tersebut diketahuinya tidak benar.
Unsur-unsur pasal fitnah tersebut harus merujuk pada ketentuan menista pada Pasal 310
ayat (1) KUHP dan Pasal 433 ayat (1) UU 1/2023, dimana isinya adalah sebagai berikut:
Pasal 310 ayat (1) KUHP
”Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang dengan
menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena
pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
Rp4.5 juta.”
Pasal 433 ayat (1) UU 1/2023
”Setiap orang dengan lisan menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan cara
menuduhkan suatu hal, dengan maksud supaya diketahui umum, dipidana karena pencemaran
dengan pidana penjara paling lama 9 bulan atau pidana denda paling banyak kategori II yaitu Rp10
juta.”

Anda mungkin juga menyukai