Anda di halaman 1dari 6

MATKUL : ISU SOSIOLOGI KONTEMPORER

HARI/TGL : Senin / 18 Oktober 2021

ISU POLITIK TENTANG PEMERINTAH MENGGESER MAULID NABI DAN CUTI


BERSAMA PADA TAHUN 2021 DAN PENGANGKATAN MENGAWATI SEBAGAI
KETUA DEWAN PENGARAH BADAN RISET.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Zakiah Bayaniah Harahap (0309182038). Email: bayaniah123456@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : isu, rumor atau desas-desus merupakan suatu konsekuensi atas beberapa
tindakan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan
penyesuaian sector swasta, kasus pengadilan dan sipil atau criminal yang terjadi akan
mengakibatkan sumber masalah dengan menggunakan kebijakan public melalui tindakan
legislatif atau perundangan menurut ( hainsworth dan meng). Jadi saya mengambil isu yakni isu
tentang pengunduran atau perubahan yang dibuat oleh pemerintah yakni perubahan tanggal
mauled nabi dan mengeser libur Nasional pada tahun 2021.

Pembahasan tentang isu : Pemerintah mengubah tanggal merah yang merupakan hari libur
nasional untuk memperingati maulidnabi Muhammad SAW. Hari libur yang sebelumnya jatuh
padatanggal 19 oktober 2021, digeser menjadi 20 oktober 2021.dan tertera dalam berita yang say
abaca di tulisan ( Rosy Dewi Arianti Saptoyo ) yakni Perubahan terjadinya penundaan milad
mauled nabi sudah ada dalam surat keputusan bersama Mentri Agama, Mentri Ketenagakerjaan,
serta Mentri Pendayagunaan aparatur Negara reformasi, Biokrasi nomor 712, dan 3 tahun 2021
tentang perubahan kedua atas keputusan bersama Menag, Menake, Menpan dan RB nomor 642,
4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari libur dan Cuti bersama.

Pasti kita sebagai penerima berita bertanyak-tanyak tentang mengapa hali libur mauled nabi di
udur atau digeser ?.

Alasan pemerintah geser libur mauled nabi adalah kerena adanya pandemic covid-19. Dirjen
Bimas Islam Kamaruddin mengatakan, penggeseran ini merupan upaya pencegahan dan
penaganan penyebaran dan sntisipasi munculnya klaster baru covid 19. Dan pemerintah berharap
adanya perubahan hari libur dan cuti ini diharapkan bisa mengurangi mobilitas masyrakat dan
potensi penularan covid -19.

SUB JUDUL 1 :

"Ini ikhtiar untuk mengantisipasi munculnya klaster baru, maka dipandang perlu dilakukan
perubahan hari libur dan cuti bersama tahun 2021 M," kata Kamaruddin dalam keterangan
tertulis, Rabu (4/8/2021). Hari ini, Jumat (8/10/2021) ini sendiri, sudah masuk dalam bulan
Rabiul Awal 1443 Hijriah. Pada bulan Rabiul Awal itulah Nabi Muhammad SAW dilahirkan,
yaitu pada 12 Rabiul Awal yang dikenal juga sebagai Maulid Nabi.

Peringatan satgas Berkaca dari dua kali lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia,
pemerintah mewaspadai mobilitas masyarakat saat libur nasional dan perayaan keagamaan. Juru
Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan,
masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona saat merayakan
Maulid Nabi Muhammad SAW Wiku menekankan, penularan virus masih terjadi sekalipun
situasi pandemi sudah menunjukkan perbaikan. "Mengingat Indonesia yang saat ini sedang
dalam kondisi kasus yang cukup terkendali sudah sepatutnya kita mempertahankannya dengan
tidak terlena dan tetap berhati-hati," tutur Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa
(5/10/2021). Wiku juga meminta kepada pemerintah dan instansi terkait untuk bisa mengawasi
penerapan protokol kesehatan di masyarakat. "Mohon kepada pemerintah daerah melakukan
pengawasan kegiatan masyarakat dengan membantu sosialisasi yang jelas di daerah masing-
masing, khususnya rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan untuk meminimalisasi
peluang penularan sebesar-besarnya," ujar dia.

Baca juga: Kalender 2022 Lengkap, Berikut Libur Nasional dan Idul Fitri Daftar hari
libur nasional 2021 dan cuti bersama Berikut sejumlah hari libur nasional tahun 2021:

1) 1 Januari: Tahun Baru 2021


2) 12 Februari: Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili
3) 11 Maret: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
4) 14 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943
5) 2 April: Wafat Isa Al Masih
6) 1 Mei: Hari Buruh Internasional
7) 13 Mei: Kenaikan Isa Al Masih
8) 13 – 14 Mei: Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah
9) 26 Mei: Hari Raya Waisak 2565
10) 1 Juni: Hari Lahir Pancasila
11) 20 Juli: Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah
12) 11 Agustus: Tahun Baru Islam 1443 Hijriah
13) 17 Agustus: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
14) 20 Oktober: Maulid Nabi Muhammad
15) 25 Desember: Hari Raya Natal
Adapun untuk Cuti bersama tahun 2021 yakni hanya pada:
 12 mei 2021 : Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

SUB JUDUL KE 2 :

Isu Pengangkatan Ibu Mengawati 4 Hari yang lalu sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset
Indonesia. Dilantik oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu
( 13/10/2021). Dan beliau jugak sudah mendapatkan gelar Profesor tepatnya pada tgl 11juni,
2021 di Universitas Pertahanan (UNHAN) RI.

Ada beberapa yang tidak menerima keputusan presiden atau yang disebut pro dan kontra
pemerintah atas keputusan presiden atas pengangkatan ibu mengawati salahsatu yang seikit
member pendapat untuk BPIN yaitu bapak Mulyanto : Penunjukan Megawati sebagai ketua
Dewan Pengarah BRIN karena posisinya sebagai ketua Dewan Pengarah BPIP sempat
menimbulkan kontroversi di tengah publik. Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menilai hal itu
tidak tepat. Ia pun menyebutkan, pembentukan Dewan Pengarah di BRIN tidak memiliki dasar
hukum. Wakil ketua Fraksi PKS itu menjelaskan, dalam Perpres Nomor 74 Tahun 2019 tentang
BRIN dan Kepres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non-Departemen tidak
dikenal jabatan Dewan Pengarah. Jabatan Dewan Pengarah pada BRIN memang baru muncul
pada Perpres Nomor 33 Tahun 2021 yang diteken Jokowi pada 28 April 2021.
Mulyanto menegaskan: BRIN tidak membutuhkan jabatan Dewan Pengarah dalam menjalankan
tugasnya. Terlebih, apabila jabatan itu bersifat ideologis dari BPIP. "Saya pribadi tidak setuju
BRIN memiliki dewan pengarah dari BPIP. Logikanya kurang masuk akal. Kalau dicari-cari
mungkin saja ada hubungan antara haluan ideologi Pancasila dengan riset dan inovasi. Namun
hubungan itu terlalu mengada-ada dan memaksakan diri," ujar Mulyanto dalam keterangan
tertulis, Senin (3/5/2021). Ia berharap, lembaga BRIN tidak dipolitisasi dan dibiarkan bekerja
secara ilmiah, objektif, dan rasional. "BRIN adalah lembaga ilmiah biar bekerja dengan dasar-
dasar ilmiah objektif, rasional dengan indikator out come yang terukur. Jangan dibebani dengan
tugas-tugas ideologis," kata Mulyanto.

Sementara menurut Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, penempatan ketua Dewan
Pengarah BPIP secara ex-officio sebagia ketua Dewan Pengarah BRIN merupakan keputusan
tepat. Sebab, menurutnya riset dan inovasi harus digerakkan oleh ideologi bangsa yaitu
Pancasila. Menurut Hasto, Megawati adalah seorang ketua umum partai politik yang paling
konsisten menyuarakan pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset dan inovasi. Bahkan, kata
dia, Megawati juga terus memperjuangkan peningkatan anggaran penelitian 5 persen dari Produk
Domestik Bruto (PDB). "Beliau juga penggagas awal dari BRIN, dengan mengusulkan kepada
Presiden Jokowi agar BRIN hadir menjabarkan politik Indonesia berdikari, dengan
memfokuskan diri pada penelitian untuk manusia Indonesia, flora, fauna, dan teknologi itu
sendiri. Semua dibumikan bagi Tanah Air Indonesia," ujar Hasto. Wakil Ketua MPR RI Ahmad
Basarah menilai pro dan kontra keputusan Presiden Joko Widodo mengangkat dan melantik
Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN), seharusnya tidak perlu terjadi.

"Untuk bisa memahami pengangkatan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan
Pengarah BRIN, maka harus melihat kembali konstruksi hukum UU No. 11 Tahun 2019 tentang
Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sinasiptek) dan Peraturan Presiden (Perpres)
78 tahun 2021 tentang BRIN," kata Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat. Dia
menjelaskan, dalam UU Sinasiptek, Pancasila merupakan rambu filosofis dan normatif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, riset dan teknologi. Hal itu menurut dia ditegaskan dalam
Pasal 5 huruf a UU Sinasiptek, yang mengatur bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berperan
menjadi landasan dalam perencanaan pembangunan nasional di segala bidang kehidupan yang
berpedoman pada nilai-nilai ideologi Pancasila. Menurut beliau jugak kebebasan akademik
dalam pelaksanaan riset dan inovasi tidak berada dalam ruang hampa, namun perlu dimaknai
sebagai pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila dalam fungsinya sebagai sumber ilmu
pengetahuan.

Selain itu menurut dia, ada riset-riset yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
seperti riset dukungan pada liberalisasi politik, misalnya, saja sistem pemilu "free fight
liberalism" yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, dan riset liberalisasi ekonomi yang
mendukung negara sebatas hanya sebagai penjaga malam yang mengancam ekonomi kerakyatan.

KESIMPULAN

Dari beberapa isu yang saya ambil yakni isu pertama tentang penggeseran mauled nabi kita bisa
tau bahwa Indonesia terkadan tidak tertebak karena mempunyai keanekaragam agama sehingga
banya pemikiran yang harus kita terima, walau terkadang tidak masuk akal tapi semua itu
keputusan pemerintah kita mungkin tidak terima tapi itu sudah keputusan pemerintah.

Isu kedua yaitu ibu megawati dianggkat menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset.
Walau banyak pro dan kontar dari bebrapa pendapat yang sudah saya pilih di atas tadi bisa
dipahami oleh pembaca Artikel Jurnal yang saya buat walau belum terlalu pandai saya sebagai
mahasiswa masih belajar bolehlah dikritik dan dinasehati tentang Artikel yang saya buat. Jadi
dari ibu mengawati dilantik itu tidaklah keputusan yang mudah oleh pemerintah tapi kita sebagai
rakyat Demokrasi yang bisa berpendapat dan berargumen. Upaya ini penting dilakukan untuk
mencegah riset-riset yang tidak selaras dan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, riset-riset tentang hak
asasi manusia yang mengembangkan tentang legalisasi pernikahan sejenis seperti diberlakukan
beberapa negara barat, penguatan kebebasan manusia untuk tidak bertuhan.
REFERENSI :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “ Alasan Pemerintah geser liburan
mauled nabi tgl 19 ke 20 0ktober 2021.
https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/08/163000065/alasan-pemerintah-geser-libur-
maulid-nabi-ke-20-oktober-2021?page=all.

Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo.

Editor : Randika Ferri Kurniawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati, Profesor yang Kini
Pimpin Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional", Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/14/09163161/megawati-profesor-yang-kini-pimpin-
dewan-pengarah-badan-riset-dan-inovasi?page=all.
Penulis : Wahyuni Sahara
Editor : Wahyuni Sahara

Anda mungkin juga menyukai