Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

ANALISIS KASUS

“PENGESAHAN RKUHP DI AKHIR TAHUN 2022”

Dosen : Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc.

Disusun Oleh :
Kelompok 11

1. Cynthyana Purbawati (5046221004)


2. Abdul Hafidz Suryo Negoro (5022221031)
3. Raviv Vio Risa Putra (5022221103)
4. Ahmad Raihan Muzakki (5022221119)
5. Rachmadhana Dwinanda Putra (5022221123)
6. Juan David Pardamean Siburian (5022221176)

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)


SURABAYA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kami
karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan terus dapat
menimba ilmu di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Pancasila, Ibu
Yuni Setyaningsih, S.K.Pm., M.Sc. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk
melaporkan terkait analisis kasus pengesahan RKUHP ini dan untuk menambah wawasan
terkait studi lapangan, agar kami semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa
dan negara.
Dengan tersusunnya laporan analisis kasus ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap perbaikan,
kritik dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
kami umumnya para pembaca makalah ini.
Terima kasih, wassalamu’ alaikum.

Surabaya, 10 Oktober 2022

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
2.1 Analisis Data ............................................................................................................... 4
2.2 Analisis Kasus ............................................................................................................. 4
2.3 Solusi Permasalahan.................................................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


RUU KUHP merupakan rancangan undang-undang yang disusun dengan tujuan
untuk memperbaharui atau “meng-update” KUHP yang berasal dari Wetboek van
Srafrecht voor Nederlandsch, serta untuk menyesuaikan dengan politik hukum, keadaan,
dan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara saat ini. Selain
itu, RUU juga disusun dengan tujuan untuk mengatur keseimbangan antara kepentingan
umum atau negara atau kepentingan individu, antara perlindungan pelaku terhadap
pelaku dan korban tindak pidana, antara unsur perbuatan dan sikap batin, antara kepastian
hukum dan keadilan, antara hukum tertulis dan hukum yang hidup dalam masyarakat,
antara nilai nasional dan nilai universal, serta antara hak dan kewajiban asasi manusia.
RUU KUHP telah disusun sejak tahun 1968 dan mempunyai 628 pasal
didalamnya. Namun karena dalam penyusunannya selalu disesuaikan dan mengikuti
perkembangan kehidupan bermasyarakat selama lebih dari 50 tahun, maka tidak
dipungkiri ada beberapa pasal yang mungkin dianggap kurang sesuai dengan kehidupan
masyarakat milenial saat ini dan dianggap sebagai pasal-pasal kontroversial. Namun
apabila benar-benar membaca dan memahaminya, maka dalam RUU KUHP tersebut
banyak aturan atau pasal-pasal yang telah di-update menjadi lebih jelas dan rinci
daripada KUHP. Selain itu, penyusunan RUU KUHP lebih rapi dan penulisannya
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti sehingga masyarakat seharusnya mudah
untuk memahaminya.
Mahfud MD Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
(Menko Polhukam) menyebut pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab
Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) sudah memasuki tahap finalisasi. Dia
optimistis, DPR mengesahkan RUU KUHP yang berisi lebih dari 700 pasal, menjadi UU
akhir tahun 2022. Menurut Mahfud, RUU KUHP mengakomodir berbagai kepentingan,
aliran, paham, situasi, budaya, dan lain sebagainya. “RUU KUHP sudah dibahas selama
59 tahun dan sudah hampir final. Bahkan sudah dikatakan final tapi dibersihkan terlebih
dahulu dari hal-hal yang sifatnya teknis. Insyaallah akhir tahun ini RKUHP sudah bisa
disahkan jadi UU oleh DPR RI bersama pemerintah,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur,
Rabu (21/9/2022).

1
Kendati begitu, sebenarnya ada isu-isu krusial yang disetujui DPR RI di RUU
KUHP. Pertama, terkait Living Law atau hukum yang hidup di tengah masyarakat atau
adat. Pada RKUHP itu, kata dia, hukum adat diakui dan bisa diterapkan. Kedua,
mengenai pidana mati. Dalam RKUHP terbaru pidana mati ditempatkan paling terakhir
dijatuhkan untuk mencegah dilakukannya tindak pidana. Ketiga, soal kebebasan
berpendapat. Poin penting terkait isu ini ialah penghinaan kepada kepala negara yang
diatur dalam pasal 218 RUU KUHP. Keempat, ada juga pasal terkait santet dan guna-
guna. Ini menyasar mereka yang mengiklankan diri memiliki kekuatan gaib untuk
mencelakakan orang lain. Kelima penghapusan pasal tentang dokter dan dokter gigi yang
menjalankan pekerjaan tanpa izin. Hukumannya tidak dalam bentuk kurungan badan.
Keenam, unggas yang merusak kebun/tanah yang telah ditaburi benih (pasal 277
RKUHP). Pasal ini juga menyangkut hewan ternak yang merusak tanaman, kebun atau
sawah. Ketujuh, tentang penodaan agama (pasal 302 RUU KUHP). Pasal ini menyasar
pada tindakan yang menunjukkan upaya permusuhan, menghasut dan penghinaan
terhadap agama tertentu. Kedelapan, tindak pidana penganiayaan hewan (pasal 340 RUU
KUHP). Contohnya, kata dia, eksploitasi hewan dengan tujuan yang tidak patut seperti
topeng monyet. Kesembilan, terkait aborsi (pasal 467 RUU KUHP). Pelaku aborsi tidak
bisa di pidana bagi korban perkosaan apabila usia kehamilan di bawah 6 minggu.
Kesepuluh, menyangkut ruang privat masyarakat terkait keasusilaan. Misalnya
perzinahan. Contohnya, pasangan yang belum menikah tapi sudah bersama seperti dalam
perkawinan. Itu bisa dihukum. Kesebelas, penggelandangan masyarakat. Gelandangan
bisa diproses hukum ketika mengganggu ketertiban umum. Keduabelas, tindakan
menunjukkan alat pencegah kehamilan kepada anak. Ketigabelas, upaya contempt of
court atau penghinaan terhadap pengadilan. Dan, keempatbelas penghapusan pidana
advokat curang. Mahfud MD menyebut bahwa sudah ada kesepakatan antara pihak
pemerintah dengan DPR mengenai 14 kasus krusial yang ada dalam RUU KUHP.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas kita bisa menyimpulkan rumusan masalah sebagai
berikut :
a. Apakah isu tersebut benar disahkan dan jika benar apa dampak bagi Masyarakat
Indonesia?
b. Apakah dari semua pasal tersebut dapat diterima oleh semua masyarakat Indonesia
dengan masuk akal?

2
c. Mengapa Menteri Mahfud MD menyegerakan pengesahan RKUHP ini?
d. Apakah nilai dari RKUHP ini sudah sesuai dengan nilai Pancasila?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya analisis kasus ini adalah untuk memahami isu-
isu krusial dala RUU KUHP dan menganalisis keterkaitan nilai Pancasila serta
kesesuaian nilai RKUHP terhadap kondisi Masyarakat Indonesia.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Data


Pada kegiatan analisis terkait pengesahan RKUHP oleh Mahfud MD di akhir
tahun 2022 ini, kami menggunakan metode kualitatif, dimana kemlompok kami
melakukan wawancara kepada sejumlah warga Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS), baik Tendik dan mahasiswa, atau bahkan pada warga di luar lingkungan ITS<
misalnya Mahasiswa dari universitas di sekitar ITS, dalam hal ini, kelompok kami
melakukan wawancara dengan Mahasiswa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
(PENS). Kemudian untuk panduan pertanyaan yang kelompok kami gunakan untuk
melakukan wawancara ini yaitu berdasarkan pada rumusan masalah yang telah kami
sebutkan sebelumnya.

2.2 Analisis Kasus


Dalam hal analisis permasalahan terkait pengesahan RKUHP oleh Mahfud MD
di akhir tahun 2022 ini, kami melakukan wawancara kepada 6 narasumber. Pada
wawancara kali ini kelompok kami menanyakan beberapa hal. Beberapa pertanyaan itu,
antara lain :
a. Apakah isu tersebut (pengesahan RKUHP) benar disahkan, dan jika benar apa
dampak bagi Masyarakat Indonesia?
b. Apakah dari semua pasal tersebut dapat diterima oleh semua masyarakat Indonesia
dengan masuk akal?
c. Mengapa menteri Mahfud MD menyegerakan pengesahan RKUHP ini?
d. Apakah nilai dari RKUHP ini sudah sesuai dengan nilai pancasila?
Berikut ini adalah hasil wawancara kami kepada beberapa narasumber terkait
masalah pengesahan RKUHP ini.
• Wawancara kepada Tendik di Masjid Manarul Ilmi ITS
Nama Narasumber : Ahmad Rasyid
Jawaban dari Narasumber :

4
Saya tidak setuju di sahkan. Simbol negara bukanlah seorang presiden. Jika
seorang presiden salah, beliau salah wajib dikritik. Jangan melindungi yang salah
dengan UU. Ini termasuk melanggar UU kebebasan berpendapat.
Gelandangan ditangkap: orang fakir miskin dilindungi oleh UU oleh
negara. Kenapa kok ditangkap. Pemerintah harus bisa membedakan mana yang
miskin sungguhan dan miskin pura-pura. Harus di investigasi lebih lanjut mengenai
gelandangan.
Jika kita berbicara mengenai pancasila. Menurut sila pertama, semua
turunan hukum yang dibuat tidak boleh keluar dari nilai nilai agama. Sehingga jika
UU yang dibuat keluar dari nilai nilai agama harus di tentang. Penghinaan pada
presiden tidak sesuai pada pancasila karena akan melanggar kebebasan berpendapat.
Menurut saya UU ini dibuat untuk melindungi pengiasa yang dholim. Mahfud MD
bukanlah negarawan tapi politikus. Mahfud MD hanya menjadi
tameng untuk penguasa.
• Wawancara kepada Teman dari Departemen Teknik Informatika ITS
Nama Narasumber : Muhammad Rayyaan F. R
Jawaban dari Narasumber :
Isu terkait pengesahan RKUHP ini memang bener disahkan sehingga
menurut saya dampak ril nya adalah Indonesia memiliki pedoman hukum yang baru,
sehingga kita bisa meninggalkan hukum peninggalan belanda. Untuk masalah
penerimaan setiap pasal oleh masyarakat ini sepertinya belum bisa, sebab masih
banyak pasal-pasal dalam RKUHP itu yang bermasalah. Selanjutnya, mengenai
mengapa Mahfud MD menyegerakan pengesahan RKUHP ini, sebab Indonesia
harus menyegerakan kepemilikan hukum yang baru. Dan untuk nilai-nilai dalam
RKUHP ini sebenarnya sudah sesuai dengan nilai-nilai pancasila, mengingat
keadilan itu bersifat perspektif.
• Wawancara kepada Teman dari Departemen Teknik Elektro ITS
Nama Narasumber : Dimas Ragil Firmansyah
Jawaban dari Narasumber :
Memang benar ada isu jika RKUHP sudah siap disahkan akhir tahun ini
tetapi saya tidak setuju dengan hal tersebut dikarenakan banyak hal yang
menyimpang, contohnya tentang kritik kepala negara dan peraturan tentang hewan
ternak. Selanjutnya terkait pengesahan RKUHP ini dapat diterima atau tidak

5
menurut saya yaitu tidak setuju dan tidak dapat diterima, karena ada pasal yang
menyatakan penghinaan atau kritik kepala negara, sedangkan Negara Indonesia
sendiri merupakan negara yang memberikan kebebasan bagi rakyatnya untuk
berpendapat. Menurut Mahfud MD, perubahan RKUHP ini sudah sesuai dengan
aturan di indonesia dan sesuai dengan norma norma yang ada. Serta untuk masalah
kesesuaian RKUHP ini dengan Pancasila ini sebenarnya belum sesuai, sebab seperti
yang telah saya sebutka sebelumnya bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
yang bebas berpendapat, tetapi tetap ada beberapa pasal yang melenceng.
• Wawancara kepada Teman dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Nama Narasumber : Fawwaz Iqbal Dwi Herlambang
Jawaban dari Narasumber :
Isu pengesahan RKUHP ini memang benar disahkan, akan tetapi mungkin
pengesahan RKUHP ini bisa membawa dampak bagi Masyarakat Indonesia.
Sebenarnya untuk beberapa pasal pada RKUHP ini ada beberapa yang kurang masuk
akal. Sehingga dampaknya mungkin nantinya Indonesia akan memiliki beberapa
pedoman hukum baru yang mungkin tidak masuk akal. Selanjutnya untuk RKUHP
ini menurut saya akan mengalami kurangnya rasa penerimaan masyarakat, karena
ada beberapa pasal yang kontroversial, salah satunya yaitu terkait kepemilikan
unggas yang dilarang untuk berjalan diatas kebun miik orang lain. Menurut saya
pribadi, sebenarnya beberapa pasal di RKUHP yang baru ini sudah sesuai dengan
nilai-nilai pancasila, akan tetapi ada beberapa pasal yang kontroversial yang
mungkin maksudnya sudah disesuaikan dengan pengamalan nilai pancasila namun
eksekusi pasalnya yang mungkin kurang masuk akal.
• Wawancara kepada Teman dari Departemen Matematika ITS
Nama Narasumber : Bella Safitri
Jawaban dari Narasumber :
Untuk RKUHP ini sebetulnya belum disahkan, dimana ada dampak positif
dan negatif disahkannya RKUHP tersebut karena ada beberapa pasal yang tidak
masuk akal untuk diterapkan di masyarakat. Dalam RKUHP ini ada banyak pasal
yang tidak bisa diterima. Meskipun demikian, RKUHP ini sudah 59 tahun disiapkan
dan dibahas padahal ini termasuk arah politik hukum nasional yang ditunjuk oleh
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, hasilnya bisa dikatakan kurang memuaskan.

6
Dan untuk kesesuaian antara RKUHP dengan nilai-nilai Pancasila sebenarnya masih
belum sesuai.
• Wawancara kepada Teman dari Departemen Teknik Kimia ITS
Jawaban dari Narasumber :
Menurut saya penolakan publik terhadapt draft RKUHP yang memuat
banyak pasal bermasalah itu juga yang juga jadi alasan presiden Joko Widodo
menghentikan UU KUHP saat itu draft yang hingga kini masih memuat banyak pasal
kontroversial beberapa bahkan sangat genting sebab mengancam kebebasan
berekspresi dan berpendapat karena membedakan orang-orang yang dinilai
melakukan penghinaan terhadap pemerintah dan penguasa. disebutkan Aturan itu
dimaksudkan agar kekuasaan umum atau lembaga negara dihormati.jadi tujuannya
melindungi martabat penguasa dalam hari ini DPR martabat DPRD martabat
kepolisian Kejaksaan dan kepala daerah padahal sebenarnya kalau kerjanya bagus
martabat bisa terlindungi dengan sendirinya.Sehingga rakyat Indonesia dituntut
tidak boleh mengkritik pemerintah dan Institut pemerintah dapat berbuat semena-
mena karna martabat nya dapat terlindungi oleh hukum bukan terlindungi oleh kerja
dan sifat nya yang ditunjukkan oleh dirinya sendiri.Ini merupakan salah satu alasan
saya menolak RKUHP tersebut yang salah satu pasalnya tidak dapat saya terima.

2.3 Solusi Permasalahan


Untuk solusi dari permasalahan pengesahan RKUHP ini menurut kami terkait
KPK dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi sebagai lembaga yang dibentuk khusus dan
urgensi pada pembentukannya, bisa saja berpotensi kehilangan kewenangannya apabila
pengaturan tindak pidana korupsi diatur dalam RUU KUHP. Para perumus dan penyusun
RUUKUHP jugahendaknya juga bertolak kepada sejarah pembentukan KPKagar dapat
mempertahankan tujuan awal dari pembentukannya. Dan kalaupun perumusan tindak
pidana korupsi tetap dimasukkan dalam RUUKUHP, terkait KPK dan Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi harus diberikan pengaturan khusus agar tidak mengganggu tugas dan
kewenangannya dalam memberantas tindak pidana korupsi kedepannya. KPK pada saat
ini masihsangat dibutuhkan mengingat perkembangan tindak pidana korupsi
yangsemakin meluas di Indonesia.

7
BAB III

PENUTUP

Setelah dilakukannya observasi kepada beberapa warga ITS dan mahasiswa ITS,
mayoritas menolak disahkannya RUU KUHP ini. Selain karena dianggap terlalu
menguntungkan pemerintah, RUU KUHP ini juga dianggap merugikan rakyat. Banyak dari
pasal RUU KUHP ini yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Dari kelompok kita juga
kurang setuju dengan adanya beberapa pasal RUU KUHP ini. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa, pengesahan RUU KUHP ini kurang layak disahkan, dikarenakan adanya pasal-pasal
yang tidak sesuai dengan nilai pancasila.
Dengan adanya berbagai polemik yang menjadi masalah dan memperlama
pengesahan RKUHP,dengan hal tersebut layak nya RKUHP ini lebih diperhatikan,dengan
contoh terkait kebijakan perumusan tindak pidana korupsi dalamRUU KUHP yang mana
kebijakan tersebut memasukkan tindak pidanadi luar KUHP salah satunya tindak pidana
korupsi sebagai langkah upaya unifikasi dan konsolidasi kedalam satu buku. Namun kebijakan
tersebut perlu diperhatikan, karena dapat menimbulkan kemunduran dalam pemberantasan
korupsi.Masi banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam hal ini banyak yang merugikan
masyarakat dan malah menguntungkan pihak pemerintah dimana masyarakat dan pemerintah
harus berjalan seiringan dengan resiko yang harus ditanggung Bersama.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220921185840-12-850967/menko-polhukam-
mahfud-klaim-rkuhp-sudah-siap-disahkan-akhir-tahun-ini. Diakses pada tanggal 21
September 2022, pukul 19.49

9
LAMPIRAN

Berikut ini adalah dokumentasi dari pelaksanaan wawancara oleh kelompok kami

Wawancara kepada Tendik di Masjid Wawancara kepada salah satu teman


Manarul Ilmi ITS dari Departemen Teknik Kimia

Wawancara kepada Teman dari Wawancara kepada Teman dari


Departemen Teknik Informatika Departemen Teknik Elektro

10
Wawancara kepada teman dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Wawancara kepada teman dari Teknik Kimia ITS

11

Anda mungkin juga menyukai