Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL FIELDWORK KE TUGU PAHLAWAN

OLEH KELOMPOK 11
KELAS PANCASILA (29)
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Nama Anggota Kelompok :


1. Cynthyana Purbawati (5046221004)
2. Abdul Hafidz Suryo Negoro (5022221031)
3. Raviv Vio Risa Putra (5022221103)
4. Ahmad Raihan Muzakki (5022221119)
5. Rachmadhana Dwinanda Putra (5022221123)
6. Juan David Pardamean Siburian (5022221176)

Hasil Fieldwork :

Gambar 1 Dokumentasi Anggota Kelompok


Observasi merupakan hal yang wajar dilakukan oleh mahasiswa. Observasi ini dapat
dilakukan pada berbagai mata kuliah, tak terkecuali pada mata kuliah Pancasila. Pada
perkuliahan minggu ke-9 mata kuliah Pancasila, kami sekelas mendapatkan tugas untuk
melakukan observasi langsung ke Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh Nopember. Dan
akhirnya kegiatan itu bisa terlaksana secara bersama-bersama dengan teman sekelas pada hari
Selasa, 25 Oktober 2022. Tujuan kunjungan dan observasi ke Tugu Pahlawan dan Museum
Sepuluh Nopember ini, diantaranya adalah untuk mengetahui letak dan kondisi Tugu
Pahlawan, mengetahui sejarah Tugu Pahlawan, mengetahui apa saja yang ada dalam Tugu
Pahlawan, memenuhi tugas Pancasila, dan yang tidak kalah penting adalah untuk mengingat
serta mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur demi
memperjuangkan Tanah Air Tercinta, Tanha air Indonesia.
Ketika melakukan observasi ke Tugu Pahlawan dan juga Museum Sepuluh
Nopember itu, kelompok kami mendapatkan tugas untuk melakukan wawancara kepada
beberapa pengunjung yang ada pada saat itu. Akhirnya, kelompok kami pun terbagi menjadi
kelompok yang lebih kecil untuk melakukan wawancara sehingga wawancara itu dapat
selesai dengan ebih cepat dan pembagian tugasnya menjadi lebih ringan. Pembagian tugas itu
adalah sebagai berikut. Raviv dan Raihan melakukan wawancara kepada satu orang, Cynthya
dan Juan juga melakukan wawancara kepada satu orang pengunjung, serta Dhana dan Hafidz
yang juga melakukan wawancara dengan satu orang pengunjung Tugu Pahlawan. Isi
wawancara itu adalah sebagai berikut.
 Wawancara oleh Raihan dan Raviv

Gambar 2 Dokumentasi Wawancara Raihan dan Raviv


Pada saat proses study visit kelompok kami mewawancarai beberapa
pengunjung yang juga datang ke museum Sepuluh Nopember. Saya dan Raviv
mewawancarai salah satu pengunjung museum Sepuluh Nopember yang bernama Mas
Fajri yang berasal dari Palembang. Kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada Mas
Fajri seperti, apakah anda sering datang kesini?,Apa yang anda ketahui mengenai tragedi
sepuluh nopember? Apa yang dapat dipelajari dari peristiwa sepuluh Nopember? Apakah
menurut anda Museum Sepuluh Nopember sudah mencakup gambaran peristiwa 10
Nopember? Bagaimana cara anda menghargai jasa pahlawan dalam tragedi 10
Nopember?, Apakah pemuda zaman sekarang sudah menghargai jasa para pahlawan
yang rela berkorban pada peristiwa 10 Nopember? Anak muda zaman sekarang lebih
tertarik menonton bioskop terutama film luar negeri daripada mengunjungi museum,
menurut anda bagaimana akan hal tersebut? Respon dari mas Fajri atas pertanyaan dari
kami adalah Mas Fajri baru pertama kali mengunjungi Museum Sepuluh Nopember.
Yang di ingat oleh Mas Fajri mengenai peristiwa 10 Nopember adalah tentang pidato
Bung Tomo, dan penyerangan besar-besaran oleh sekutu. Menurut Mas Fajri Nilai yang
dapat kita petik sebagai generasi sekarang dari peristiwa sepuluh Nopember adalah nilai
nasionalismenya. Mengenai Museum Sepuluh Nopember sebagai simbol untuk
menghargai jasa pahlawan, menurut Mas Fajri sudah cukup sebagai bentuk simbol
penghargaan namun yang kurang adalah kronologi peristiwa 10 Nopember yang tidak
terdapat pada museum. Cara Mas Fajri untuk menghargai jasa para pahlawan adalah
dengan menjaga kerukunan bangsa. Mas Fajri juga mengkritik perilaku anak muda
zaman sekarang karena lebih suka melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat dan tidak
mencerminkan cara menghargai jasa para pahlawan. Mas Fajrul juga memberikan saran
kepada pihak pengelola Museum Sepuluh Nopember agar Desain Museum lebih
ditingkatkan lagi dan mengikuti zaman sehingga dapat menarik perhatian Pemuda
Generasi sekarang.
 Wawancara oleh Juan dan Cynthya
Gambar 3 Dokumentasi Wawancara Juan dan Cynthya
Pada saat proses study visit kelompok kami mewawancara beberapa pengunjung
yang juga datang ke Museum Sepuluh November tersebut, dimana saya mewawancarai
salah satu pengunjung tersebut,pengunjung yang Juan dan Cynthya wawancarai bernama
Mas Yanto yang berasal dari Banjarmasin. Namun sebelum datang ke Surabaya beliau
datang terlebih dahulu ke Jakarta. Saat itu, Juan menanyakan beberapa pertanyaan
kepada beliau,seperti tujuan datang ke Museum Sepuluh Nopember, hal-hal yang diingat
akan kejadian peperangan Sepuluh Nopember,dan beberapa pertanyaan lainnya. Beliau
menjawab dengan senang hati. Dimana pada awalnya beliau datang ke Museum Sepuluh
November ini adalah ingin berwisata dan sambil datang untuk mengingat pelajaran
dimasa pelajar dahulu. Mas Yanto juga turut senang mengingat beberapa hal yang dia
pelajari,terutama pada santri-santri yang ikut berperang mempertahankan daerah
Surabaya dan semangat yang dialirkan Bung Tomo kepada seluruh mas yarakat
Surabaya. L alu beliau juga turut mengambil poin-poin penting dalam kejadian itu
dimana kerjasama dan semangat juang merupakan salah satu hal yang penting untuk
mempertahankan hak dan kepemilikan kita. Beliau juga mengapresiasi akan
pembangunan museum tersebut karena museum tersebut merupakan salah satu cara
untuk menghargai perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan.namun
beliau juga menyatakan bahwa,tidak hanya dengan pembangunan museum itu kita dapat
menghargai perjuangan mereka,namun kita juga bisa menghargainya dengan tetap
bersikap nasionalisme dan tidak memberikan celah bagi orang asing untuk masuk
memecahkan negara indonesia yg mereka dahulu perjuangkan.Sekian beberapa jawaban
dari beliau melalui pertanyaan kami.
 Wawancara oleh Dhana dan Hafidz
Gambar 4 Dokumentasi Wawancara Dhana dan Hafidz
Pada saat proses study visit kelompok kami mewawancarai beberapa
pengunjung
yang datang ke Museum Sepuluh Nopember tersebut, dimana saya mewawancarai salah
satu pengunjung yang bernama Mbak Cindy yang dimana berasal dari Malang. Kami
menanyakan beberapa pertanyaan, diantaranya adalah, apakah beliau sering datang
kesini? Beliau menjawab baru pertama kali datang kesini karena beliau sangat penasaran
mengenai Tugu Pahlawan dan juga sejarah-sejarah peristiwa 10 Nopember. Lalu apa
yang anda dapatkan saat berapa di museum ini? Beliau menjawab, pastinya mendapat
banyak ilmu yang sebelumnya belum didapatkan. Beliau mendapatkan wawasan
mengenai sejarah-sejarah dan peristiwa heroic yang terjadi selama peristiwa 10
Nopember secara lengkap dan detail, mulai dari gambaran ilustrasi peperangan yang
berlangsung hingga peralatan-peralatan perang yang digunakan selama peperangan
tersebut. Selain itu, Dhana dan Hafidz juga menanyakan terkait apa yang ada ketahui
tentang tragedi Sepuluh Nopember? Mbak Cindy menjawab bahwa Tragedi 10
Nopember merupakan suatu tragedi peperangan yang dilakukan Indonesia dengan tentara
sekutu yaitu pasukan Belanda.
Rata-rata pengunjung yang datang di Tugu Pahlawan dan Museum Sepuluh
Nopember adalah pengunjung yang pertama kali berkunjung ke Tugu Pahlawan tersebut.
Mereka kebanyakan berkeinginan untuk mempelajari dan mengenal peristiwa-peristiwa pada
Tragedi 10 Nopember dengan seluk beluk peristiwa tersebut. Sehingga dapat kita ketahui
bersama bahwa pengunjung yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung kesana
merupakan seorang yang memiliki nilai kepahlawanan lebih dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai