Anda di halaman 1dari 6

ToR ( Term of Reference )

Catatan Akhir Tahun


23 Desember 2021

Mengupas Peristiwa Hukum Penting 2021

Kongres Advokat Indonesia bersama HeyLaw Indonesia bersama Fakultas Hukum


Universitas Borobudur bersama Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Catatan Akhir Tahun (CATAHU) yang diselenggarakan oleh Kongres Advokat


Indonesia bersama dengan HeyLaw Indonesia, Fakultas Hukum Universitas
Borobudur, dan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret berisikan potret dari
peristiwa-peristiwa penting khususnya di bidang hukum yang dirangkum dalam suatu
kompilasi untuk melihat bagaimana gambaran peristiwa yang terekam selama satu
tahun terakhir.

Dalam catatan akhir tahun akan diulas kembali dan dievaluasi dalam serangkaian
diskusi yang melibatkan beberapa DPP dan DPC KAI yang ada di Indonesia. Diskusi
ini juga akan diikuti oleh masyarakat sehingga refleksi di akhir tahun ini juga akan
melibatkan perspektif masyarakat bagaimana masyarakat selaku subjek yang
terlibat atau berdampak langsung atas peristiwa-peristiwa hukum yang telah terjadi
selama satu tahun terakhir.

Harapannya CATAHU ini akan berdampak pada perbaikan di masa yang akan
datang, khususnya bagi stakeholder maupun bagi masyarakat guna terciptanya
keseimbangan hukum, baik dari sisi substansi, sistem, maupun budaya hukum.

Beberapa gambaran yang telah dirangkum dalam CATAHU ini dan akan menjadi
bahan diskusi diantaranya yaitu mengenai hukum dan teknologi. Mengenai hukum
dan teknologi sangat penting untuk menjadi perhatian kita mengingat banyaknya
angka cybercrime di Indonesia.

Menurut data dari institusi Polri, setidaknya ada 937 kasus yang dilaporkan dari
April-Juli 2021. Dari 937 kasus, ada tiga kasus dengan angka tertinggi yaitu kasus
provocative, hate content. dan hate speech, yaitu dengan jumlah sekitar 473 kasus.
Kemudian disusul oleh penipuan online dengan 259 kasus dan konten porno dengan
82 kasus.

Kasus cybercrime terus menjadi isu yang wajib diulas mengingat di zaman serba
digital ini, semua lini sangat dimungkinkan untuk beralih ke bentuk digital.
Kebijakan-kebijakan dari pemerintah hingga saat ini masih belum bisa
mengakomodir keamanan aktivitas digital.

Bicara mengenai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan aktivitas digital, salah
satunya pemerintah telah mengeluarkan Permenkominfo No.10 Tahun 2021 tentang
PSE Lingkup Privat. Menarik untuk dibahas, Permenkominfo ini meskipun menurut
pemerintah memiliki tujuan yang baik namun di kalangan pemilik PSE Lingkup Privat
masih menuai pro-kontra, terutama dalam hal moderasi konten yang menuai
anggapan bahwa pemerintah membatasi kebebasan berpendapat.

Selain dalam ranah Penyelenggaraan Sistem Elektronik, isu pemberangusan


kebebasan berpendapat juga masih hangat diperbincangkan di tahun 2021 ini.
Contoh kasus yang sempat viral tahun ini yaitu perseteruan antara dr. Richard
dengan salah satu artis ternama berinisial KP, dengan dugaan kasus pencemaran
nama baik.

Selain melalui media, tampaknya pembatasan kebebasan berpendapat juga sempat


viral dengan adanya penghapusan mural “Jokowi: 404 Not Found” yang dianggap
sebagai penghinaan terhadap lambang negara. Pihak-pihak yang menyatakan
kontra akan perintah penghapusan mural tersebut kurang setuju apabila hal tersebut
merupakan penghinaan terhadap lambang negara. Pasalnya yang dimaksud
lambang negara dalam Konstitusi UUD 1945 bukan lah presiden.Tidak hanya itu,
mural-mural lain seperti “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit” di Pasuruan dan
“Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit”di Banten juga dipaksa untuk dihapus.

Selain isu hukum dan teknologi serta kebebasan berekspresi, dalam CATAHU juga
akan diulas mengenai RUU PDP yang sampai saat ini tidak kunjung disahkan.
Padahal pada bulan Mei 2021 terdapat kasus sebanyak 279 juta data Warga Negara
Indonesia (WNI) bocor dan dikabarkan telah diperjual belikan di forum online.
Baru-baru ini juga netizen dikecohkan dengan fitur instagram yang mengarahkan
pengguna untuk meng upload data-data pribadi di instastory. Hal tersebut tanpa
disadari oleh netizen dapat menjadi santapan segar bagi para oknum tidak
bertanggung jawab untuk menyalahgunakan data tersebut.

RUU PDP sangat urgent untuk segera disahkan, namun DPR masih belum kunjung
mengetok palu padahal RUU ini sudah masuk ke prolegnas prioritas 2021. Hal inilah
yang perlu kita kaji bersama dan secara kompak mendorong pemerintah untuk
segera mengesahkan RUU PDP.

Selain RUU PDP, RUU PKS juga tidak kunjung disahkan. Padahal tidak berbeda
dengan RUU PDP, RUU PKS juga telah masuk dalam prolegnas prioritas 2021.
Namun hingga penghujung tahun masyarakat masih digantung dengan nasib RUU
ini. Kita semua sepakat bahwa kasus kekerasan seksual merupakan hal yang keji.
Namun sangat disayangkan payung hukum terhadap kasus ini masih belum juga
disahkan oleh pemerintah. Hingga pada akhirnya kasus kekerasan seksual selalu
meningkat.

Di penghujung tahun 2021 ramai berita di media sosial tentang kekerasan seksual
yang menimpa para kaum perempuan, seperti mahasiswi di Universitas Sriwijaya,
Universitas Riau, Universitas Indonesia, dan yang masih sangat hangat
diperbincangkan yaitu kasus Novia Widyasari yang menjadi korban pemerkosaan
dan pemaksaan aborsi oleh oknum polisi.

Meski demikian, kabar baik juga muncul di tahun ini dengan terbitnya Permendikbud
Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di
Perguruan Tinggi. Permendikbud ini memberikan titik terang bagi korban dan
merupakan salah satu bentuk upaya keseriusan kemendikbud dalam mengatasi dan
mencegah tindak kekerasan seksual di lingkungan kampus. Meskipun demikian,
Permendikbud ini juga menuai kritik dari beberapa kalangan, salah satunya rumor
yang mengatakan bahwa peraturan ini memiliki potensi untuk melegalkan seks
bebas.

Last but not least peristiwa sangat penting yang terjadi di tahun 2021 yaitu mengenai
babak baru Undang-Undang Cipta Kerja. Setelah sempat menuai penolakan dari
publik, namun pemerintah tetap mengesahkan undang-undang ini, akhirnya
beberapa kelompok sipil mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi.

Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap Undang-Undang Cipta Kerja menyatakan


bahwa Undang-Undang Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat. Putusan MK ini
mengundang perhatian publik karena MK sangat jarang mengeluarkan jenis putusan
yang sifatnya positive legislature. Putusan inkonstitusional bersyarat ini memberikan
kewenangan kepada MK untuk memerintahkan kepada DPR untuk segera
melakukan perbaikan dalam jangka waktu dua tahun kedepan. Apabila dalam jangka
waktu tersebut DPR tidak memperbaiki Undang-Undang Cipta Kerja, maka
Undang-Undang Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional secara permanen.

Adanya putusan langka seperti itu, perlu diadakan kajian lebih lanjut, terutama dari
perspektif hukum tata negara bagaimana bentuk-bentuk dan konsekuensi dari
putusan MK terhadap Undang-Undang yang diuji materikan.

Ulasan singkat di atas merupakan beberapa gambaran peristiwa-peristiwa penting


yang tercantum dalam CATAHU 2021. Harapannya dalam penyelenggaraan webinar
nanti akan dikupas tuntas serta dapat menjadi wadah untuk merefleksi serta
mengevaluasi terhadap gambaran hukum yang ada di Indonesia.

K.A.I merupakan Organisasi Advokat perjuangan yang bersifat bebas, mandiri,


merdeka dan bertanggung jawab serta mengemban misi luhur para Advokat
Indonesia untuk turut serta dalam penegakan hukum dalam rangka
mengembangkan Profesi Advokat Indonesia yang memiliki integritas dalam
kaitannya dengan Pembangunan hukum di tingkat nasional dan internasional.

HeyLaw adalah perusahaan rintisan digital yang bertujuan untuk membantu dan
mengedukasi masyarakat tentang persoalan hukum. Didirikan oleh Awaludin
Marwan, SH, MH, MA, PhD lulusan Utrecht University Belanda pada November
2019, siap memberikan layanan edukasi hukum terbaik demi emansipasi hukum
berbasis teknologi. Catatan Akhir Tahun ini juga diselenggarakan bersama K.A.I.

1. Untuk mengulas kilas balik peristiwa-peristiwa penting, khususnya isu tentang


hukum selama satu tahun terakhir.
2. Untuk merefleksikan dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan selama satu tahun
terakhir.
3. Untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah
1. Adv. H. Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, SH. MH. CLA. CIL. CLI. CRA, Presiden
Kongres Advokat Indonesia
2. Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M, Dekan Fakultas
Hukum UNS
3. Iman Prihandono., S.H., M.H., LL.M., Ph.D, Dekan Fakultas Hukum Universitas
Airlangga
4. Dr. Awaludin Marwan, Founder HeyLaw

1. Ketua DPD KAI Sumsel - Adv Muhammad Aminuddin


2. Ketua DPD KAI Bali - Adv. A.A. KOMPIANG GEDE, SH.,MH.,CIL
3. Ketua DPD KAI Jabar - Adv. Deny M. Ramdhany, SH, CMe, CPCLE, CLMA
4. Ketua DPD KAI Banten - ADV. DR ZAKARIAS MANAMBE, SH. MH. CIL. M.TH.
M.MIS. M.PD.K.
5. Ketua DPD KAI Sulsel - Adv. Isra Mahmud. SHi. CLA. CIL
6. Ketua DPC KAI Klaten - Adv. Agung Pramono, S.H., CIL.
7. Ketua DPC KAI Kudus - Yusuf Istanto.,SH.MH.,CIL.CRA
8. Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D. Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran;
9. Diyah Sasanti, SH, MH, MBA, Mkn,CIL, CLI, CLA,CRA (Wakil Presiden Kongres
Advokat Indonesia)
10. ​Adv. Kumala Sari Mukhlisah, S.H (Aktris & Lawyer)

Moderator

Siti Yuniarti, SH, MHum, Dosen Binus Business Law School

Acara Catatan Akhir Tahun ini terbuka untuk publik.

Mengupas Peristiwa Hukum Penting 2021

No Pukul Kegiatan Penanggun Durasi


g Jawab
Kamis, 23 Desember 2021
1. 13:00-13:10 Admit pembicara dan peserta via MC 10 Menit
Zoom
2. 13:10-13:20 Bumper Video MC 10 Menit
3. 13.20-13.30 Pembukaan MC 10 Menit
Sambutan Presiden KAI
3. 13.30-13.35 Sambutan Prof. Dr. I Gusti Ayu MC 5 Menit
Ketut Rachmi Handayani, S.H.,
M.M, Dekan Fakultas Hukum
UNS

4. 13.35-13.40 Sambutan Iman Prihandono., MC 5 Menit


S.H., M.H., LL.M., Ph.D, Dekan
Fakultas Hukum Universitas
Airlangga
5. 13.40-13.45 Sambutan Dr. Awaludin Marwan, MC 5 Menit
Founder HeyLaw
6 13.45-13.50 Memulai Diskusi dan Persiapan MC 5 Menit
Moderator serta Bumper Video
7. 13.50-14.00 Diyah Sasanti, SH, MH, MBA, Moderator 10 Menit
Mkn,CIL, CLI, CLA,CRA (Wakil
Presiden Kongres Advokat
Indonesia)
8. 14.00-14.10 Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., Moderator 10 Menit
LL.M., Ph.D. Guru Besar Fakultas
Hukum Universitas Padjadjaran
9 14.10-14:20 Dr. Hj. Megawati, SH, MM, Dekan Moderator 10 Menit
FH Universitas Borobudur;
10 14:20-14:30 Ketua DPD KAI Sumsel Moderator 10 Menit
11 14:30-14:40 Ketua DPD KAI Bali Moderator 10 Menit
12 14:40-14:50 Ketua DPD KAI Jabar Moderator 10 Menit
13 14:50-15:00 Ketua DPD KAI Banten Moderator 10 Menit
14 15:00-15:10 Ketua DPD KAI Sulsel Moderator 10 Menit
15 15:10-15:20 Ketua DPC KAI Klaten Moderator 10 Menit
16 15:20-15:30 Ketua DPC KAI Kudus Moderator 10 Menit
17. 15:30-15:40 ​Adv. Kumala Sari Mukhlisah, S.H Moderator 10 Menit
(Aktris & Lawyer)
18. 15.30-16.30 Tanya-Jawab Moderator 60 Menit
19. 16.30-16.45 Doorprize Fasilitator 15 Menit
20. 16.45-17.00 Penutup MC 30 Menit
Draft Poster
Catatan Akhir Tahun 2021
“Mengupas Peristiwa Hukum Penting 2021”

Kamis, 23 Desember 2021


Pukul 13:00-17:00

Link Pendaftaran bit.ly/catahu-HL

Kongres Advokat Indonesia bersama HeyLaw Indonesia, Fakultas Hukum


Universitas Borobudur, dan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Sambutan
● Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M, Dekan Fakultas
Hukum UNS
● Dr. Awaludin Marwan, Founder HeyLaw
● Iman Prihandono., S.H., M.H., LL.M., Ph.D, Dekan Fakultas Hukum
Universitas Airlangga
● Adv. H. Tjoetjoe Sandjaja Hernanto, SH. MH. CLA. CIL. CLI. CRA, Presiden
Kongres Advokat Indonesia

Narasumber
● Ketua DPD KAI Sumsel - Adv Muhammad Aminuddin
● Ketua DPD KAI Bali - Adv. A.A. KOMPIANG GEDE, SH.,MH.,CIL
● Ketua DPD KAI Jabar - Adv. Deny M. Ramdhany, SH, CMe, CPCLE, CLMA
● Ketua DPD KAI Banten - ADV. DR ZAKARIAS MANAMBE, SH. MH. CIL.
M.TH. M.MIS. M.PD.K.
● Ketua DPD KAI Sulsel - Adv. Isra Mahmud. SHi. CLA. CIL
● Ketua DPC KAI Klaten - Adv. Agung Pramono, S.H., CIL.
● Ketua DPC KAI Kudus - Yusuf Istanto.,SH.MH.,CIL.CRA
● Prof. Susi Dwi Harijanti, S.H., LL.M., Ph.D. Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran;
● Diyah Sasanti, SH, MH, MBA, Mkn,CIL, CLI, CLA,CRA (Wakil Presiden
Kongres Advokat Indonesia)
● ​Adv. Kumala Sari Mukhlisah, S.H (Aktris & Lawyer)

Moderator

Siti Yuniarti, SH., M.Hum, Dosen Binus Business Law School

Via Zoom Online Meeting

Anda mungkin juga menyukai