Disusun Oleh :
RUKHAMNAH, S.Pd.
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengtahui
Kepala SD Negeri Tegalarum Peneliti
ii
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KECAMATAN MARGOYOSO
SD NEGERI TEGALARUM
Desa Tegalarum, Margoyoso, Pati
Kode Pos 59154 email: sdntegalarum@gmail.com
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Mengetahui
Kepala SD Negeri Tegalarum Peneliti
iv
BERITA ACARA
Mengetahui
Ketua KKG Penjasorkes
Kecamatan Margoyoso
v
PERNYATAAN PERPUSTAKAAN
Mengetahui,
vi
KATA PENGANTAR
Rukhamnah, S.Pd
NIP. 19700804 202121 2 003
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ..………....................................... 31
B. Subyek Penelitian ........................................................ 32
C. Sumber Data ................................................................ 32
D. Teknik dan Alat Pengumpulan data ............................ 33
E. Teknik Analisis Data ................................................... 36
F. Validasi Data ............................................................... 37
G. Indikator Kinerja ......................................................... 37
H. Prosedur Penelitian ..................................................... 38
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal .............…….….……….… 47
B. Deskripsi Siklus I ........................................................ 51
C. Deskripsi Siklus II ....................................................... 60
D. Pembahasan.................................................................. 68
E. Hasil Penelitian ........................................................... 78
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………….... 81
B. Implikasi ...................................................................... 82
C. Saran ………………………………..………………. 82
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
pembelajaran yang tepat, salah satu faktor keberhasilan strategi tersebut adalah
sarana dan prasarana. Oleh karena itu lengkap dan tidak lengkapnya sarana
lengkap atau tidak mencukupi kebutuhan akan menyulitkan bagi guru dalam
kondisi siswa, guru, dan sarana prasarana sekolah tempat siswa belajar. Salah
satu indikator keberhasilan dari proses pembelajaran yang dicapai siswa adalah
jika terjadi perubahan pada siswa secara keilmuan maupun perubahan sikap dan
untuk memiliki pemahaman yang mendalam atas materi yang akan disampaikan
1
kondisi serta materi atau kompetensi dasar yang disampaikan oleh guru.
belajar yang baik dan menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar,
dasar yang diberikan. Salah satu komponen keahlian itu adalah kemampuan
pelajaran dengan efektif dan efisien, guru perlu mengenal berbagai jenis strategi
dan metode manakah yang paling tepat untuk suatu bidang pengajaran.
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai
2
belajar mengajar yang menekankan Aktivitas siswa secara fisik, mental
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
kepada guru atau siswa lain, mau mencoba apa yang di contohkan guru, mau
diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di sekolah merupakan salah satu
diketahui, artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang
seoptimal mungkin. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor
utama, yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri
sangatlah kurang. Kondisi nyata di sekolahan saat ini, sarana peluru hanya
3
tolak peluru dan jumlah siswa. Kelas V yang berjumlah 15 siswa dengan jumlah
tolak peluru 1 buah maka terdapat perbandingan adalah 1 : 15. Keadaan demikian
sangatlah jelas dari gambaran tersebut bahwa proses pembelajaran Tolak Peluru
menjadi tidak efektif, sehingga yang terjadi adalah dari 15 siswa kelas V pada
kondisi awal dalam kegiatan tolak peluru, maka 15 anak yang aktif, sedangkan
siswa yang lain terlihat pasif, yaitu terlihat duduk-duduk dan terletang
seenaknya, ada anak yang mengganggu teman lain, sebagian anak mencari
sangat rendah.
Dalam keadaan sarana dan prasarana yang belum memadai tersebut, siswa
cenderung pasif dan hanya sekedar menunggu apa yang akan diberikan oleh
masih belum sepenuhnya berorientasi pada siswa dan belum menerapkan metode
berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar
Minimum (KKM) yaitu 75. Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran tolak
nilai hasil belajar, diantaranya faktor siswa dan juga guru. Dari beberapa catatan
pendekatan atau metode pembelajaran yang kurang menarik. Sedangkan dari sisi
4
siswa, selain terlihat pasif seperti dikemukakan sebelumnya, juga ditemukan
bahwa sikap siswa seenaknya sendiri dan tidak melaksanakan tugas dengan
pikirannya sendiri, takut salah dalam melakukan aktivitas olahraga, takut salah
yang paling benar, enggan mencari sumber kebenaran selain dari guru. Temuan
membuahkan hasil yang maksimal. Dari beberapa temuan kendala dalam proses
Dan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Media Modifikasi Bola Beton Pada
Peneliti akan melakukan tindakan dengan media modifikasi bola beton dalam
modifikasi bola beton, akan meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar
5
B. Identifikasi Masalah
mendemonstrasikan.
C. Pembatasan Masalah
yang berkaitan dengan penggunaan media yang menarik agar siswa dapat
D. Rumusan Masalah
6
1. Apakah melalui media modifikasi bola beton dapat meningkatkan aktivitas
pelajaran 2020/2021?
pelajaran 2020/2021?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus :
F. Manfaat Penelitian
maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
7
Penelitian akan memberikan sumbangan pemikiran mengenai penggunaan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
c. Bagi Sekolah.
8
BAB II
A. KajianTeori
1. Aktivitas Belajar
fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang
Aktivitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat
melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan)
9
mengalaminya. Aktivitas belajar peserta didik dalam proses kadang-kadang
Dalam buku Depdiknas (2005:31), belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar
dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek
akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun
dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi
siswa juga dapat berlatih untuk berfikir kritis dan serta dapat memecahkan
pembelajaran.
10
Perbuatan belajar merupakan perbuatan yang sangat kompleks dan
belajar tersebut peserta didik akan menjadi aktif di dalam kegaiatn belajar.
AVA lainnya; (2) kegiatan penyajian: laporan, panel and round table
dan mendengarkan: bentuk alat-alat dari murid sebagai alat bantu belajar; (6)
bermain, membuat sajak, bernyanyi, dan bermain musik, (7) bekerja dalam
11
Menurut Sriyono, dkk (1992: 75) Aktivitas jasmani dan rohani yang
berikut:
sebaik mungkin.
b. Aktivitas akal; akal peserta didik harus aktif atau diaktifkan untuk
keputusan.
c. Aktivitas ingatan; pada saat proses belajar mengajar peserta didik harus
menyimpannya dalam otak. Kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu
mengutarakan kembali.
d. Aktivitas emosi dalam hal ini peserta didik hendaklah senantiasa berusaha
pandangan lain tentang Aktivitas siswa dalam belajar, Nana Sudjana (2005)
menyatakan aktivitas siswa dapat dilihat dalam hal: (1) turut serta dalam
Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang
12
petunjuk guru;(6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil–hasil yang
diperolehnya; (7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
g. Berlatih mandiri
2. Hasil Belajar
mengenal batas usia dan berlangsung seumur hidup. John (2010) menyatakan
adalah perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar.
13
pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya
perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut, dapat
berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dari
tidak bisa menjadi terampil, dari anak pembangkang menjadi penurut, dari
pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa menjadi lebih taqwa. Belajar tidak
tetapi kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikhomotor maupun afektif.
belajar bisa saja terjadi walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula
menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Hakekat guru mengajar adalah
usaha guru untuk membuat siswa belajar. Dengan kata lain, mengajar
Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika siswa secara aktif mengalami
sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat “mewakili” belajar untuk
siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia
sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada satu
syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah
adanya interaksi antara pebelajar dengan sumber belajar. Jadi, belajar hanya
14
terjadi jika dan hanya jika terjadi interaksi antara pebelajar dengan sumber
belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akan terjadi. Dari
dan psikomotor.
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif yaitu siswa dan guru. Siswa
pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan
itulah kegiatan pembelajaran harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai
15
dan senantiasa memiliki tujuan. Pembelajaran berupaya mengubah masukan
berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang
pengetahuan.
belajar mengajar memiliki dua dimensi, yaitu aspek kegiatan siswa yang bersifat
Pertama, Self Study, yaitu kegiatan siswa dilaksanakan secara individual, dan
orientasi guru dalam mengajar juga bersifat individu. Model ini memusatkan
perhatian pada diri siswa. Agar siswa dapat memusatkan perhatian, perlu
diarahkan oleh dirinya sendiri dan bantuan dari luar yakni guru. Siswa harus
yang telah dimiliki. Kedua, cara mengajar tradisional, yaitu cara pembelajaran
dengan aktivitas siswa bersifat individual, dan orientasi guru mengarah pada
kelompok. Model ini kegiatan utama siswa adalah mendengar dan mencatat apa
yang diceramahkan guru. Seberapa jauh siswa dapat mendengarkan apa yang
dengan apa yang diingat. Ketiga, model persaingan, yaitu cara pembelajaran
dengan aktivitas yang bersifat kelompok tetapi orientasi guru bersifat individu .
16
Model ini menekankan partisipasi siswa dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar, semua siswa harus aktif dalam kegiatan kelompok tersebut. Seberapa
dengan aktivitas siswa yang bersifat kelompok dan orientasi guru juga bersifat
kelompok. Model ini menekankan kerjasama diantara siswa dan diarahkan untuk
sama diantara para siswa untuk mencapai tujuan belajar bersama. Dengan
dibagi menjadi tiga macam, yaitu (a). keterampilan dan kebiasaan; (b).
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah (Sudjana,
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru
kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
17
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hasil belajar adalah
adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-
konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar
dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses
belajar yaitu untuk memberi harapan bagi siswa dan guru untuk dapat
pembelajar yang efektif dan guru menjadi motivator yang baik. Dalam kaitan
dengan itu, guru dan pembelajar dapat menjadikan informasi hasil penilaian
Jadi hasil belajar itu adalah suatu hasil nyata yang dicapai oleh siswa
perkembangan sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam
dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah
18
ditentukan sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar
ulangan harian pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian
formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan
umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan
melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah,
tujuan pembelajaran khusus dari bahan tersebut. Yang menjadi indikator utama
Minimal (KKM).
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa,
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam buku Strategi Belajar
19
3) Indikator hasil belajar dalam kompetensi Tolak Peluru dalam penelitian ini
a) Awalan menolak
b) Sikap badan
c) Cara penolakan peluru
d) Sikap akhir
Dalam Permendiknas RI no. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Ulangan adalah proses yang
peserta didik. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
20
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru
setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan, apakah
3. Media Belajar
“medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah.
(pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu
bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian
informasi.
multimedia interaktif sebagai bahan ajar offline dan web sebagai bahan ajar
online. Media menurut (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4) adalah alat
yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara
lainbuku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto,
21
gambar, grafik,televisi, dan komputer. Media berasal dari bahasa Latin
merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti, perantara
atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima
pesan. Beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media
perangkat keras.
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurka pesan, dapat merangsang pikiran,
proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas
belajar Brown (1973) yang juga dikutip Sudrajat mengungkapkan bahwa media
pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh peserta didik tentang
suatu objek, disebabkan : (a). objek terlalu besar; (b). objek terlalu kecil; (c).
22
objek yang bergerak terlalu lambat; (d). objek yang bergerak terlalu cepat; (e).
objek yang terlalu komplek; (f). objek yang bunyinya terlalu halus; (g). objek
mangandung logam dan resiko tinggi. Melalui penggunaan nedia yang tepat,
maka semua objek dapat disajikan kepada peserta didik. (2). Media
anak untuk belajar; (4). Media memberikan pengalaman menyeluruh dari yang
4. Tolak Peluru
nomor lempar, nomor ini mempunyai karakteristik sendiri yaitu peluru tidak
dilemparkan tetapi ditolakkan atau didorong dari bahu dengan satu tangan.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru untuk
senior putra = 7,257 kg, untuk senior putri = 4 kg, untuk yunior putra = 5 kg,
samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang
berjari kuat dan panjang. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari
kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi,
sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang
23
yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Kedua, teknik Meletakkan
Peluru Pada bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan
peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang
samping kiri badan. Ketiga, teknik menolak peluru, pengenalan peluru, peluru
dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang
dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar peluru
Dalam menolak peluru terdapat tiga sikap yaitu, pertama sikap awal
akan menolak peluru. Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka
batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan
segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan
kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan.
Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.
Sikap kedua adalah cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa
dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan
kurang dari 40 derajat. Sikap ketiga adalah Sikap akhir setelah menolak peluru
sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan
24
ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke
sebagai berikut:
a. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau
bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak
lingkaran besi.
0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
25
c. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
d. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
cm
teknik dasar dengan baik dan latihan fisik dan teknik yang teratur,
dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik,
penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan prasarana yang baru, unik,
pendidikan jasmani sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam mengatasi
26
pendidikan lainnya. Modifikasi yang peneliti ajukan adalah dengan mencetak
peluru dari campuran pasir dan semen pada bola atom atau bola mainan,
kemudian dicat dengan warna yang berbeda. Peluru yang disiapkan sejumlah
setengah dari jumlah siswa atau satu peluru untuk dua siswa.
pelemparan peluru sedangkan siswa yang lain mencatat sikap awalan, sikap
badan, cara penolakan peluru, dan sikap akhir secara bergantian. Dengan
lemparan.
penelitian ini, memperoleh hasil yang positif. Hal ini menunjukan bahwa PTK
lain, dapat meningkatkan Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Beberapa
gerak dasar belajar tolak peluru pada siswa kelas IV SD Negeri 04 Bejen
27
alat bantu pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui
dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru dari prasiklus ke
siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Simpulan penelitian ini adalah penerapan
dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas IV SD Negeri 04
Bejen Karanganyar.
Peluru Melalui Modifikasi Model Pembelajaran Pada Siswa Kelas VII di SMP
modifikasi teknik awalan, cara menolak dan sikap akhir. Dari tindakan silkus I
Teknik Dasar Tolak Peluru melalui Modifikasi Alat Siswa kelas VIII di SMP
28
C. Kerangka Berpikir
sampai saat ini peneliti belum pernah memberikan tindakan apapun, khususnya
tindakan yaitu melalui media modifikasi bola beton. Metode ini diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
semester gasal tahun pelajaran 2020/2021. Dengan tindakan dua siklus ini
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan nilai di
Pembelajaran siklus
Guru menerapkan
media modifikasi 1 dan siklus 2,
siswa aktif belajar.
Tindakan bola beton selama
2 siklus.
Diduga melalui
Kondisi akhir
media modifikasi bola beton
Gambar 2.1
aktivitas dan hasil belajar siswa
dapat meningkat
Gambar 2.1 Kerangka berfikir PTK.
D. Hipotesis Tindakan
29
1. Melalui media modifikasi bola beton dapat meningkatkan aktivitas dalam
tahun 2020/2021.
2. Melalui media modifikasi bola beton dapat meningkatkan hasil belajar dalam
tahun 2020/2021.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
tepatnya pada bulan September sampai dengan November 2020. Kegiatan ini
berikut.
31
2. Tempat Penelitian
8km dari pusat ibu kota kecamatan. Berdiri sejak tahun 1973, dan sekarang
B. Subyek Penelitian
berjumlah 15 terdiri dari siswa laki-laki 6 siswa dan siswa perempuan 9 siswa.
Secara umum siswa dalam kelas ini memiliki tingkat aktivitas yang baik,
aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan agar hasil belajar siswa dapat
C. Sumber Data
32
2 Hasil belajar siswa dengan penilaian harian berupa keterampilan tolak
(Penjasorkes).
siswa dan hasil penilaian harian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dengan materi “tolak peluru” sebelum ada tindakan dan dibandingkan dengan
menggunakan:
a. Pengamatan.
b. Tes perbuatan
Teknik tes ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar
berikut:
a. Lembar pengamatan
33
Lembar pengamatan dalam penelitian ini terdiri dari 7 aspek
ASPEK PENGAMATAN
Berlatih mandiri
No. NAMA
Persentase
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 Ali Rizal
2 Ana Sofiana
3 Ani Nabila
Beny Adi Janarko
4
5 Citra Lestari
6 Dea Milenia
7 Dedi Enggar
8 Dini Rahmawati
9 Hani Nur Maya Sari
10 Intan Purnama
11 Johan adi Putra
12 Syahrul Ramadhan
13 Umi Mawarti
14 Zeny Puspita
15 Zidan Maulana
16
17
18
34
19
20
21
22
23
24
25
26
Rata-rata
Skor maksimum
Persentase
1) Awalan menolak
2) Sikap badan
3) Cara penolakan peluru
4) Sikap akhir
35
E. Teknik Analisis Data
76 – 90 = Aktif
66 – 75 = Cukup Aktif
36
d. Menghitung jumlah skor setiap aspek penilaian
76 – 90 = Baik
66 – 75 = Cukup Baik
g. Selain teknik analisis diatas dapat juga dihitung jumlah siswa yang
F. Validasi Data
Untuk memvalidasi data agar data yang diperoleh benar benar valid dan
1. Agar data aktivitas siswa valid maka disusun lembar pengamatan yang
2. Agar data hasil belajar siswa valid maka disusun rubrik penilaian
G. Indikator Kinerja
37
2. Hasil belajar siswa meningkat minimal dengan nilai KKM individu 75,
H. Prosedur Penelitian
Kegiatan atau tindakan di kelas yang akan penulis lakukan adalah dengan
Researh oleh Depdikbud. Model tindakan kelas tersebut pada intinya terdiri
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus tindakan dan setiap siklus
Siklus I
1. Perencananan
38
permasalahan, (b) menentukan alternatif pemecahan, (c) menyusun
rubrik penilaian.
2. Tindakan
pembelajaranya.
disiapkan.
39
e. Sebelum latihan pelemparan setiap siswa dapat meminta penjelasan
pertemuan ini siswa masih banyak mendapatkan drill dari guru, dan
40
kesempatan untuk mencoba sikap gerakan dan berlatih dengan teman
yang ada didekatnya. Setelah itu siswa baru melakukan teknik lemparan
modifikasi bola beton dimana kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari
3. Pengamatan
41
pada aspek penilaian yang meliputi awalan menolak, sikap badan, cara
4. Refleksi
diperoleh setelah siswa diberikan nilai pada setiap aspek penilaian pada
Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakan
42
Pada siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan (4 X 40 menit).
bola beton untuk pembelajaran tolak peluru, akan tetapi dalam pelaksaan
disiapkan.
43
guru tentang awalan menolak, sikap badan, cara melempar peluru dan
sikap akhir.
nilai dari awalan menolak, sikap badan, cara melempar peluru dan
Setelah itu siswa baru melakukan pada lapangan tolak peluru secara
melempar peluru dan sikap akhir pada tolak peluru sesuai dengan Standar
44
atletik serta nilai disiplin, percaya diri dan kejujuran”. Setelah siswa
3. Pengamatan
menolak, sikap badan, cara melempar peluru dan sikap akhir pada tolak
peluru.
4. Refleksi
data aktivitas siswa dalam pembelajaran dan nilai hasil belajar. Hasil
penilaian dari setiap aspek penilaian mulai dari awalan menolak, sikap
badan, cara melempar peluru dan sikap akhir pada teknik tolak peluru
45
kelemahan dan hambatan yang terjadi dalam pembelajaran penjasorkes,
46
BAB IV
berdiri sejak tahun 1973 dengan sosial ekonomi masyarakat yang relatif
1. Aktivitas siswa
aktivitas dan hasil belajar yang cukup baik dalam proses pembelajaran.
sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa sulit untuk berkembang. Data
bertanya pada guru, (3) merespon pertanyaan guru, (4) meniru sesuai
temannya saat mencoba teknik gerakan, (7) berlatih mandiri, data ini
47
Tabel 4.1: Pengamatan aktivitas belajar siswa pada Kondisi Awal
Persentase
No Aspek perilaku siswa skor Kategori
pencapaian
1 Memperhatikan penjelasan guru 57,69 Kurang aktif
2 Bertanya pada guru 51,92 Kurang aktif
3 Merespon pertanyaan guru 53,85 Kurang aktif
4 Meniru sesuai contoh guru 61,54 Kurang aktif
5 Mencoba gerakan tolak peluru 54,81 Kurang aktif
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa aspek yang paling rendah
pesentasenya adalah aspek berlatih mandiri (48,08) dan aspek yang paling
tinggi persentasenya adalah aspek meniru sesuai contoh guru (61,54) dan
berikut:
48
Gambar 4.1 :
Grafik aktivitas belajar siswa pada kondisi awal
memperoleh nilai yang paling rendah 47,32. Hal ini dapat disebabkan
49
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa masih rendah hal ini disebabkan karena guru
Hal ini terbukti dari hasil penilaian tolak peluru hanya memperoleh
nilai rata-rata 72,12 dan siswa yang memperoleh nilai diatas 75 (KKM)
hanya berjumlah 5 siswa artinya siswa yang sudah tuntas baru 38,46%,
adalah 85%, artinya siswa yang memperoleh nilai >75 baru dikatakan
tuntas secara individu dan secara klasikal jika siswa yang memperoleh
>75 mencapai >85%. Dalam hal ini siswa kelas V dapat diartikan belum
50
B. Deskripsi Siklus 1
1. Perencananan
rubrik penilaian.
2. Tindakan
51
b. Siswa di bagi menjadi berpasang-pasangan.
disiapkan.
agar siswa merasa siap untuk melakukan olah raga tolak peluru dan
52
menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan dalam olah raga, seperti
Gambar 4.2:
Guru memberikan contoh melakukan
pemanasan
gambar berikut.
Gambar 4.3:
Guru memberi penjelasan cara
pembelajaran media bola beton
53
lemparan-lemparan dalam tolak peluru dengan menggunakan media
mencoba gerakan dan berlatih dengan temannya. Setelah itu siswa baru
sikap akhir dalam tolak peluru dengan benar secara bergantian dengan
pasangannya. Dengan bola peluru dari beton dengan jumlah yang cukup
banyak akan menarik siswa untuk ambil bagian secara aktif melakukan
Gambar 4.4:
Siswa berlatih melakukan tolakan peluru
modifikasi bola beton. Dimana kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari
menolak, sikap badan, cara melempar peluru dan sikap akhir pada tolak
54
diri dan kejujuran”kemudian guru melakukan evaluasi dan penilaian.
Gambar 4.5:
Siswa melakukan lemparan tolak peluru
3. Pengamatan
awalan, sikap badan, cara melempar, dan sikap akhir pada tolak peluru.
a. Aktivitas Siswa
media modifikasi bola beton dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
55
Tabel 4.3 :Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I
No. Aspek %
bahwa aktivtas siswa pada media modifikasi bola beton masih belum
siswa terbiasa dan merasa acuh tak acuh terhadap hal-hal yang penting.
penjelasan guru yaitu 82,69%. Hal ini disebabkan karena siswa merasa
tertarik dengan hal yang baru karena sebelumnya belum pernah ada
56
Gambar 4.6 :
Grafik aktivitas belajar Siswa pada Siklus I
b. Hasil belajar
Data hasil belajar diperoleh dari hasil penilaian teknik tolak peluru.
menolak, (b) sikap badan, (c) cara melempar peluru, dan (d) sikap akhir.
berikut ini.
57
No. Aspek Nilai
awalan menolak sebesar 80,40 dan nilai terendah adalah pada aspek cara
rata-rata 85,58. Ini berarti bahwa nilai hasil belajar pada siklus I
Dari grafik di atas dapat dilihat secara berurutan dari yang terendah
58
melempar peluru, dan sikap badan. Untuk itu perlu adanya perbaikan
4. Refleksi
hingga akhir.
b. Hasil belajar siswa pada aspek sikap badan masih perlu perbaikan.
59
C. Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan
2. Tindakan
tolak peluru dan waktu yang dipergunakan lebih efektif dan efisien.
60
c. Setiap pasang menempati garis kotak masing-masing yang sudah
disiapkan.
yang lebih mampu dalam melakukan teknik dasar tolak peluru.Setelah itu
61
Gambar 4.8:
Siswa mencoba melakukan gerakan tolakan
peluru
dan penilaian lemparan tolak peluru. Dalam kegiatan ini siswa melakukan
rangkaian kegiatan awalan menolak, sikap badan, cara melempar peluru dan
teknik dasar permainan dan olahraga perorangan atletik serta nilai disiplin,
percaya diri dan kejujuran”. Setelah diamati ternyata siswa sudah siap untuk
peluru.
Gambar 4.9:
Guru melakukan Penilaian Tolak peluru
62
Dalam tahapan ini penulis melakukan pengamatan untuk mendapatkan
data tentang aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran tolak peluru dan
perolehan hasil belajar siswa dilakukan pada pertemuan kedua. Data yang
aspek penilaian yang meliputi awalan menolak, sikap badan, cara melempar
Gambar 4.10:
Siswa sedang dinilai saat melakukan tolak
peluru
3. Pengamatan
63
a. Aktivitas Siswa
No. Aspek %
siswa pada media modifikasi bola beton telah mengalami peningkatan. Hal
Aktif.
Gambar 4.11:
Siswa tampak aktif dalam proses
pembelajaran
64
Kegiatan dengan persentase terendah adalah kegiatan merespon
temannya saat mencoba teknik gerakan, yaitu 93,27%. Hal ini disebabkan
Gambar 4.12 :
Grafik Aktivitas Siswa pada Siklus II
65
b. Hasil Belajar
Data hasil belajar diperoleh dari pengamatan tolak peluru dimana siswa
menolak, (b) sikap badan, (c) cara melempar peluru, dan (d) sikap akhir.
sebesar 90,87, untuk nilai tertinggi sebesar 93,30 pada aspek awalan
melempar sedangkan nilai terendah sebesar 88,50 pada aspek cara melempar
peluru. Ini berarti bahwa nilai hasil belajar pada siklus II mengalami
66
Gambar 4.13: Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Dari grafik di atas dapat dilihat secara jelas urutan dari nilai yang
terendah sebesar 88,50 pada cara melempar peluru dan nilai tertinggi yaitu
4. Refleksi
siswa dan hasil belajar pada siklus II ini dapat direfleksikan beberapa hal
sebagai berikut :
beton siswa dituntut melakukan banyak aktivitas mulai dari awal hingga
67
ini disebabkan karena siswa mulai perhatian dengan media modifikasi
bola beton.Hasil belajar siswa pada aspek sikap badan yang semula
D. Pembahasan
Peningkatan ini terjadi pada kedua aspek pengamatan yaitu Aktivitas siswa dan
1. Aktivitas Siswa
Persentase
Peningkat
NO ASPEK Kondisi Siklus an
Awal I
1 Memperhatikan penjelasan guru 57,69 82,69 25,00
2 Bertanya pada guru 51,92 71,15 19,23
3 Merespon pertanyaan guru 53,85 61,54 7,69
4 Meniru sesuai contoh guru 61,54 78,85 17,31
5 Mencoba gerakan tolak peluru 54,81 76,92 22,11
Mengamati temanya saat mencoba
6 55,77 74,04 18,27
teknik gerakan
7 Berlatih mandiri 48,08 77,88 29,80
Rata – rata 54,81 74,73 19,92
68
Tabel 4.7 : Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal dan
Siklus I
peluru menggunakan media modifikasi bola beton pada kondisi awal dan
siklus I sebagaimana disajikan pada Tabel 4.7 diatas, secara visual dapat
Gambar 4.14: Grafik aktivitas siswa pada kondisi awal dan Siklus I
69
media modifikasi bola beton pada siklus I dan siklus II, persentase
Persentase Pening-
NO ASPEK
Siklus I Siklus II katan
Memperhatikan
1 82,69 93,27 10,58
penjelasan guru
Merespon pertanyaan
3 61,54 77,88 16,34
guru
Siklus II sebagaimana disajikan pada Tabel 4.8 diatas, secara visual dapat
70
Gambar 4.15:
Grafik Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II
media modifikasi bola beton pada Kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
71
Persentase Persentase
No. Aspek Kondisi Siklus Siklus Peningkat
Awal I II an
Memperhatikan
1 57,69 82,69 93,27 35,58
penjelasan guru
Merespon
3 53,85 61,54 77,88 24,03
pertanyaan guru
Meniru sesuai
4 61,54 78,85 91,35 29,81
contoh guru
Mencoba gerakan
5 54,81 76,92 90,38 35,57
tolak peluru
Mengamati temanya
6 saat mencoba teknik 55,77 74,04 92,31 36,54
gerakan
Tabel 4.9: Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal, Siklus
I dan Siklus II
dan Siklus II sebagaimana disajikan pada Tabel 4.9 diatas, secara visual
72
Gambar 4.16: Grafik Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal,
Siklus I dan Siklus II
2. Hasil Belajar
73
Nilai
No Aspek Kondisi Peningkatan
Siklus I
Awal
Cara melempar
3 75,00 81,70 6,70
peluru
Tabel 4.10 :
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal dan Siklus I
dan Siklus I sebagaimana disajikan pada Tabel 4.10 diatas, secara visual
dan Siklus I
74
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
13,48, dari kondisi awal sebesar 72,10 dan Siklus I sebesar 85,58.
Nilai
No Aspek Peningkatan
Siklus I Siklus II
Cara melempar
3 81,70 88,50 6,80
peluru
Tabel 4.11 :
Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
75
Gambar 4.18:
Grafik Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
bola beton, mengalami peningkatan rata-rata nilai sebesar 5,29, hal ini
Nilai Peningkatan
Hasil Belajar
N
Aspek Kondisi Siklus Siklus Kondisi
o
Awal I II Awal -Siklus
Ii
Awalan
1 64,40 89,40 93,30 28,90
menolak
2 Sikap badan 74,00 83,70 89,40 15,40
Cara melempar
3 75,00 81,70 88,50 13,50
peluru
4 Sikap akhir 75,00 87,50 92,30 17,30
Rata – rata 72,10 85,58 90,87 18,77
Tabel 4.12 :
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
76
Gambaran peningkatan Hasil Belajar Siswa pada pembelajaran tolak
Siklus I dan Sklus II sebagaimana disajikan pada Tabel 4.12 diatas, dapat
Gambar 4.19:
Grafik Hasil belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
sebesar 72,10, siklus I sebesar 85,58 dan siklus II sebesar 90,87, ini
77
E. Hasil Penelitian
kondisi awal sampai dengan pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut.
dari kondisi awal sampai dengan siklus II, didapatkan hasil data pada
guru, (3) merespon pertanyaan guru, (4) meniru sesuai contoh guru, (5)
mendapatkan hasil yang lebih baik dari kurang aktif menjadi aktif. Data
Tabel 4.13
Data Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I
dan Siklus II
Aspek perilaku Kondisi Siklus Siklus Persentase
No
siswa Awal I II kenaikan
1. Memperhatikan 57,69
82,69 93,27 35,58
penjelasan guru
2. Bertanya pada guru 51,92 71,15 83,65 31,73
3. Merespon
53,85 61,54 77,88 24,03
pertanyaan guru
4. Meniru sesuai
61,54 78,85 91,35 29,81
contoh guru
5. Mencoba gerakan
54,81 76,92 90,38 35,57
tolak peluru
78
6. Mengamati
temanya saat
55,77 74,04 92,31 36,54
mencoba teknik
gerakan
7. Berlatih mandiri 48,08 77,88 91,35 43,27
Rata rata persentase kenaikan 33,79
2. Hasil belajar pada siklus II tampak lebih baik, jika dibandingkan dengan
modifikasi bola beton pada sikus II, dapat diketahui bahwa 96,2% siswa
sudah bisa tercapai. Persentase kenaikan hasil penilaian dari kondisi awal
Tabel 4.14:
Data persentase Peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus
I sampai dengan siklus II
79
Berdasarkan data-data tersebut diatas menunjukkan bahwa hasil
modifikasi bola beton dari kondisi awal sampai pada siklus II mengalami
80
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
90,87 atau meningkat lagi 5,29. Dan secara keseluruhan dari kondisi
81
B. Implikasi
berikut:
bertanya pada guru, (3) merespon pertanyaan guru, (4) meniru sesuai
temanya saat mencoba teknik gerakan, dan (7) berlatih mandiri, dalam
tolak peluru.
C. Saran
82
(PTK) dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
83
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta
84
Suharsimi, A. 2010. Penelitian Tindakan: Untuk Guru Kepala Sekolah &
Pengawas. Cetakan II. Yogyakarta: Aditya Media.
Sriyono. 2012. Teknik Belajar Mengajar dalam Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta:
Rineka Cipta
85
BIOGRAFI PENELITI
3. NUPTK : 3846760661200042
86
Lampiran: 1
87
Lampiran: 2
SILABUS PEMBELAJARAN
88
Materi Penilaian Aloka-
Kegiatan Indikator Pencapaian Sumber
Kompetensi Karakter Pembela- Bentuk Contoh si
Dasar Pembelajaran Kompetensi* Teknik Belajar
jaran Instrumen Instrumen Waktu
Tolak Aspek Psikomotor Tes Tes Lakukan
peluru Melakukan teknik dasar praktik Contoh teknik dasar
awalan tolak peluru (Kinerja Kinerja tolak peluru
Melakukan teknik dasar )
tumpuan tolak peluru
Melakukan teknik dasar
melayang di udara
Melakukan teknik dasar
mendarat
Melakukan rangkaian teknik
dasar awalan, tumpuan,
sikap melayang di udara dan
mendarat
Melakukan lomba tolak
peluru dengan peraturan
yang dimodifikasi
89
Lampiran: 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Standar Kompetensi*
1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
2.3 Mempraktikan ko mbinasi teknik dasar salah satu permainan dan olah raga
lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama , toleransi , percaya diri,
keberanian, menghargai lawan,bersedia berbagi tempat dan peralatan *
Indikator :
1. Melakukan teknik dasar cara memegang peluru
2. Melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Melakukan kombinasi awalan, tolakan dan gerak ikutan
5. Melakukan lomba tolak peluru dengan peraturan
yang dimodifikasi
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar cara memegang peluru, dengan benar
2. Siswa dapat melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat, dengan
benar
3. Siswa dapat melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan, dengan
benar
4. Siswa dapat melakukan teknik dasar kombinasi awalan, tolakan dan gerak
ikutan, dengan benar
5. Siswa dapat melakukan lomba menolak peluru dengan peraturan yang
dimodifikasi, dengan benar
90
- Toleransi ( Tolerance )
- Percaya diri ( Confidence )
- Keberanian ( Bravery )
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Gaya Menyamping
1. Teknik dasar cara memegang peluru
2. Teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Kombinasi awalan, tenolakan dan gerak ikutan
5. Lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = Ceramah, demontrasi dan penugasan, inkuiri, Pendekatan
CTL
- Pertemuan 2 = Ceramah, demontrasi dan penugasan, inkuiri, Pendekatan
CTL, resiprokal/ timbal-balik
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
91
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan diawali
dengan gerak melangkah ke depan (berpasangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan sambil
bergerak formasi berbanjar (berkelompok)
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
92
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
- berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
- membantu menyelesaikan masalah;
- memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
- memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
- memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (20 Menit)
93
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan diawali
dengan gerak melangkah ke depan (berpasangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan sambil
bergerak formasi berbanjar (berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan
membelakangi arah gerakan bergerak mundur
(perorangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan
membelakangi arah gerakan bergerak mundur formasi berbanjar
(berkelompok)
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
94
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
95
D. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Psikomotor Tes Tes Contoh Lakukan teknik dasar
praktik Kinerja posisi awal menolak
Melakukan teknik dasar posisi menolak dan gerak
awal menolak peluru (Kinerja) ikutan
Melakukan kombinasi posisi
awal menolak dan gerak ikutan
Melakukan lomba tolak peluru
dengan peraturan yang
dimodifikasi
Kognitif
Lembar
observasi Kerjasama, toleransi,
percaya dini,
Tes
keberanian, menghargai
observasi lawan, bersedia berbagi
tempat dan peralatan
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar menolak peluru gaya membelakang
96
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan
rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan
rentang nilai antara 1 sampai dengan 4
97
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR MENOLAK PELURU GAYA
MEMBELAKANG
Kualitas Gerak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1. Gerakan lengan saat menolak ke depan atas
2. Posisi badan saat akan menolak peluru
3. Pelepasan peluru dari pegangan tangan setelah
posisi lengan lurus ke depan atas
4. Posisi badan dibawa ke depan setelah menolak
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
RUBRIK PENILAIAN
PERILAKU DALAM MENOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP MENOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANG
Kualitas Jawaban
Pertanyaan yang diajukan
1 2 3 4
1. Bagaimana bentuk gerakan lengan saat menolak
peluru?
2. Bagaimana bentuk gerakan pinggang saat menolak
98
Kualitas Jawaban
Pertanyaan yang diajukan
1 2 3 4
peluru?
3. Bagaimana posisi badan yang benar setelah
menolak peluru ?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 12
99
Lampiran: 4
ASPEK PENGAMATAN
Memperhatikan penjelasan
Persentase
Merespon pertanyaan
Jumlah skor
Bertanya pada guru
N
Berlatih mandiri
NAMA
o.
peluru
guru
guru
1 2 3 4 5 6 7
1 Ali Rizal 3 2 2 1 3 2 1 14 50.00
2 Ana Sofiana 2 2 2 1 2 1 1 11 39.29
3 Ani Nabila 1 2 1 4 2 2 1 13 46.43
Beny Adi Janarko
4 3 3 2 3 2 2 2 17 60.71
5 Citra Lestari 3 2 1 2 2 2 2 14 50.00
6 Dea Milenia 2 2 1 2 2 2 3 14 50.00
7 Dedi Enggar 2 1 2 2 2 2 1 12 42.86
8 Dini Rahmawati 1 3 2 2 2 2 2 14 50.00
9 Hani Nur Maya Sari 4 3 2 3 4 4 2 22 78.57
10 Intan Purnama 2 2 3 3 2 2 2 16 57.14
11 Johan adi Putra 3 3 2 3 2 2 2 17 60.71
12 Syahrul Ramadhan 3 2 1 2 2 2 2 14 50.00
13 Umi Mawarti 2 2 1 2 2 2 3 14 50.00
14 Zeny Puspita 2 1 2 2 2 2 1 12 42.86
15 Zidan Maulana 1 3 2 2 2 2 2 14 50.00
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
2.3 2.0 2.1 2.4 2.1 2.2 1.9 15.3
Rata-rata 1 8 5 6 9 3 2 5 54.81
Skor maksimum 4 4 4 4 4 4 4 28
57. 51. 53. 61. 54. 55. 48. 54.8
Persentase 69 92 85 54 81 77 08 1
100
Lampiran: 5
Standar Kompetensi*
1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
2.3 Mempraktikan ko mbinasi teknik dasar salah satu permainan dan olah raga
lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama , toleransi , percaya diri,
keberanian, menghargai lawan,bersedia berbagi tempat dan peralatan *
Indikator :
1. Melakukan teknik dasar cara memegang peluru
2. Melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Melakukan kombinasi awalan, tolakan dan gerak ikutan
5. Melakukan lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar cara memegang peluru, dengan benar
2. Siswa dapat melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat, dengan
benar
3. Siswa dapat melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan, dengan
benar
4. Siswa dapat melakukan teknik dasar kombinasi awalan, tolakan dan gerak
ikutan, dengan benar
5. Siswa dapat melakukan lomba menolak peluru dengan peraturan yang
dimodifikasi, dengan benar
101
- Toleransi ( Tolerance )
- Percaya diri ( Confidence )
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Gaya Menyamping
1. Teknik dasar cara memegang peluru
2. Teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Kombinasi awalan, tenolakan dan gerak ikutan
5. Lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = Ceramah, demontrasi dengan media modifikasi bola beton
dan penugasan, inkuiri, Pendekatan CTL
- Pertemuan 2 = Ceramah, Penugasan dengan media bola beton Pendekatan
CTL, resiprokal/ timbal-balik
102
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan dua dan
dilanjutkan dengan satu tangan menghadap arah gerakan di tempat
(berpasangan/berkelompok) secara bergantian
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan satu tangan
diawali dengan gerak melangkah ke depan (berpasangan)
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan satu tangan
dengan memperhatikan awalan, sikap badan, cara menolak dan
sikap akhir.
memfasilitasi semua peserta didik melakukan percobaan melempar
bola beton di lapangan dengan diamati teman lain secara bergantian.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak
- siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
- siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketuntasan tugas ajar
- siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan sendiri cepat, maka mereka diberi kesempatan
untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
resiprokal/timbal-balik
- guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
- guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
- siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
tugas/penugasan
- guru siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi
pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
- siswa melaksanakan tugas lemparan, dan berganti peran
bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan lemparan sesuai
dengan indikator yang telah ditentukan
Lomba menolak peluru bola beton dengan peraturan yang
dimodifikasi untuk menanamkan nilai kerjasama, toleransi,
percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat
dan peralatan
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
103
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
- berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
- membantu menyelesaikan masalah;
- memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
- memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
- memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (20 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
dengan media modifikasi bola beton guru bersama-sama dengan
peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
3 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
- Membagi siswa berpasang-pasangan
- Membagi bola beton pada masing-masing pasangan.
4 Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Melakukan kombinasi teknik dasar awal menolak bola beton dan
gerak ikutan, , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
104
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan dua dan
dilanjutkan dengan satu tangan menghadap arah gerakan di tempat
(berpasangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan diawali
dengan gerak melangkah ke depan (berpasangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan sambil
bergerak formasi berbanjar (berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan
membelakangi arah gerakan bergerak mundur
(perorangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar sikap badan dalam menolak tplak peluru
bola beton
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan melempar bola
beton di lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
tugas/penugasan
- siswa dipanggil urut melaksanakan tugas ajar melempar bola
beton sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri
- bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai
dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan
untuk memperbaiki teknik melempar.
- bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan
waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk
mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
resiprokal/timbal-balik
- guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
- guru membagikan tugas dan indikator tugas gerak kepada
setiap pasangan
- siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
- siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku
dan siapa yang menjadi pengamat
- siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana
pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan
indikator yang telah ditentukan
Lomba menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi untuk
menanamkan nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian,
menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan peralatan
105
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilantolak
peluru modifikasi bola beton pada peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b. membantu menyelesaikan masalah;
c. memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;
e. memberikan motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
D. Penilaian
106
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Psikomotor Tes Tes Contoh Lakukan teknik dasar
Melakukan teknik dasar posisi praktik Kinerja posisi awal menolak ,
awal menolak peluru (Kinerja) sikap badan, cara
Melakukan kombinasi posisi menolak dan sikap
awal menolak dan gerak ikutan akhir gerakan
Melakukan lomba tolak peluru
dengan peraturan yang
dimodifikasi
Kognitif
Mengetahui bentuk –bentuk
kombinas teknik dasar posisi Tes Pilihan
awal menolak peluru, dan gerak tertulis ganda/uraia Posisi awal badan
ikutan n singkat yang benar saat akan
Afektif melakukan tolak
Dapat bekerjasama dengan teman peluru gaya
dalam kelompok dan berbagi Tes Lembar menyamping, adalah .
tempat serta peralatan dengan
observasi observasi
teman
Kerjasama, toleransi,
percaya dini,
keberanian,
menghargai lawan,
bersedia berbagi
tempat dan peralatan
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (psikomotor):
Lakukan teknik dasar menolak peluru dengan aspek awalan menolak,
sikap badan, cara menolak dan sikap akhir menolak.
Keterangan:
107
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta dengan rentang
nilai antara 1 sampai dengan 4
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA TOLAK PELURU
Kualitas Gerak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1 Awalan gerakan lengan saat menolak ke
depan atas
2 Posisi badan saat akan menolak peluru
3 Cara melempar atau pelepasan peluru dari
pegangan tangan setelah posisi lengan lurus ke
depan atas
4 Sikap akhir posisi badan dibawa ke depan
setelah menolak
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
108
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
PADA TOLAK PELURU
109
Lampiran: 6
AKTIVITAS PEMBELAJARAN TOLAK PELURU
SIKLUS I
ASPEK PENGAMATAN
Merespon pertanyaan
Mengamati temanya
saat mencoba teknik
Bertanya pada guru
Mencoba gerakan
Berlatih mandiri
Memperhatikan
penjelasan guru
Persentase
No
NAMA
tolak peluru
Jumlah
.
gerakan
guru
guru
1 2 3 4 5 6 7
1 Ali Rizal 4 3 3 3 3 2 3 21 75.00
2 Ana Sofiana 3 2 2 3 3 3 3 19 67.86
3 Ani Nabila 3 3 2 4 2 2 3 19 67.86
Beny Adi Janarko
4 4 3 2 3 4 3 3 22 78.57
5 Citra Lestari 4 2 2 3 3 3 3 20 71.43
6 Dea Milenia 3 2 2 3 3 3 3 19 67.86
7 Dedi Enggar 3 2 2 3 3 3 3 19 67.86
8 Dini Rahmawati 3 3 2 3 3 3 3 20 71.43
9 Hani Nur Maya Sari 4 3 2 3 4 4 3 23 82.14
10 Intan Purnama 3 3 3 3 3 3 3 21 75.00
11 Johan adi Putra 3 3 2 3 3 3 4 21 75.00
12 Syahrul Ramadhan 3 3 2 3 3 3 3 20 71.43
13 Umi Mawarti 3 3 2 3 2 3 3 19 67.86
14 Zeny Puspita 3 3 2 3 3 3 3 20 71.43
15 Zidan Maulana 3 3 3 3 3 3 4 22 78.57
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Rata-rata 3.31 2.85 2.46 3.15 3.08 2.96 3.12 2.99 74.73
Skor maksimum 4 4 4 4 4 4 4 28
82.6 71. 61. 78. 77. 74.
Persentase 9 15 54 85 76.92 74.04 88 73
110
Lampiran: 7
HASIL BELAJAR SISWA
DALAM TOLAK PELURU
Siklus : I
ASPEK
Ketuntasan
PENILAIAN
Jumlah Skor
Me layang di
Nilai
N
Tumpu an
Me ndarat
NAMA
Awalan
Udara
o.
Ya Tdk
111
Lampiran: 8
1 V V
Ali Rizal
V V
2 Ana Sofiana
V V
3 Ani Nabila
Beny Adi Janarko V V
4
V V
5 Citra Lestari
V V
6 Dea Milenia
V V
7 Dedi Enggar
V V
8 Dini Rahmawati
V V
9 Hani Nur Maya Sari
V V
10 Intan Purnama
V V
11 Johan adi Putra
V V
12 Syahrul Ramadhan
V V
13 Umi Mawarti
V V
14 Zeny Puspita
V V
15 Zidan Maulana
16
17
18
19
112
Pertemuan
No Nama Siswa Keterangan
Ke-1 Ke-2
20
21
22
23
24
25
26
Tegalarum,
Guru Mata Pelajaran
Rukhamnah, S,Pd.
NIP 19700804 202121 2 003
113
Lampiran: 9
FOTO KEGIATAN
PEMBELAJARAN TOLAK PELURU
Siswa diberi penjelasan cara bermain Guru memberi contoh teknik tolak
tolak peluru peluru
114
Siswa mencoba melempar tolak Guru mengoreksi gerakan siswa agar
peluru bola beton secara bergantian tolakan benar
Guru melakukan evaluasi dan tanya Guru mengakhiri pertemuan & berdoa
jawab
115
Lampiran: 10
Standar Kompetensi*
1. Mempraktikan berbagai teknik dasar permainan dan olahraga, dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar
2.3 Mempraktikan ko mbinasi teknik dasar salah satu permainan dan olah raga
lanjutan dengan baik serta nilai kerjasama , toleransi , percaya diri,
keberanian, menghargai lawan,bersedia berbagi tempat dan peralatan *
Indikator :
1. Melakukan teknik dasar cara memegang peluru
2. Melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Melakukan kombinasi awalan, tolakan dan gerak ikutan
5. Melakukan lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik dasar cara memegang peluru, dengan benar
2. Siswa dapat melakukan teknik dasar posisi awalan tanpa alat, dengan
benar
3. Siswa dapat melakukan teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan, dengan
benar
4. Siswa dapat melakukan teknik dasar kombinasi awalan, tolakan dan gerak
ikutan, dengan benar
5. Siswa dapat melakukan lomba menolak peluru dengan peraturan yang
dimodifikasi, dengan benar
116
- Toleransi ( Tolerance )
- Percaya diri ( Confidence )
B. Materi Pembelajaran
Tolak Peluru Gaya Menyamping
1. Teknik dasar cara memegang peluru
2. Teknik dasar posisi awalan tanpa alat
3. Teknik awalan, tolakan dan gerak ikutan
4. Kombinasi awalan, tenolakan dan gerak ikutan
5. Lomba tolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi
C. Metode Pembelajaran
- Pertemuan 1 = Ceramah, demontrasi dengan media modifikasi bola beton
dan penugasan, inkuiri, Pendekatan CTL
- Pertemuan 2 = Ceramah, Penugasan dengan media bola beton Pendekatan
CTL, resiprokal/ timbal-balik
117
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan satu tangan
diawali dengan gerak melangkah ke depan (berpasangan)
Melakukan teknik dasar menolak bola beton dengan satu tangan
dengan memperhatikan awalan, sikap badan, cara menolak dan
sikap akhir.
memfasilitasi semua peserta didik melakukan percobaan melempar
bola beton di lapangan dengan diamati teman lain secara bergantian.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak
- siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya
- siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai
ketuntasan tugas ajar
- siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
telah ditentukan sendiri cepat, maka mereka diberi kesempatan
untuk mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model timbal-balik
- guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
- guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan
indikator tugas gerak kepada setiap pasangan
- siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
tugas/penugasan
- guru siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi
pelaku dan siapa yang menjadi pengamat
- siswa melaksanakan tugas lemparan, dan berganti peran
bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan lemparan sesuai
dengan indikator yang telah ditentukan
Lomba menolak peluru bola beton dengan peraturan yang
dimodifikasi untuk menanamkan nilai kerjasama, toleransi,
percaya diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi.
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
118
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
- berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
- membantu menyelesaikan masalah;
- memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
- memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
- memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan
- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
- Membagi siswa berpasang-pasangan
- Membagi bola beton pada masing-masing pasangan.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Melakukan kombinasi teknik dasar awal menolak bola beton dan
gerak ikutan, , dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
119
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan sambil
bergerak formasi berbanjar (berkelompok)
Melakukan teknik dasar menolak dengan satu tangan
membelakangi arah gerakan bergerak mundur
(perorangan/berkelompok)
Melakukan teknik dasar sikap badan dalam menolak tplak peluru
bola beton
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan melempar bola
beton di lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
tugas/penugasan
- siswa diharapkan tanpa dipangging mampu urut melaksanakan
tugas ajar melempar bola beton sesuai dengan target waktu
yang telah ditentukan sendiri
- bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai
dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan
untuk memperbaiki teknik melempar.
- bagi siswa yang telah berhasil mencapai target sesuai dengan
waktu atau lebih cepat, maka mereka diberi kesempatan untuk
mencoba permainan bolavoli dengan peraturan yang
dimodifikasi.
Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model
resiprokal/timbal-balik
- guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan
- guru membagikan tugas dan indikator tugas gerak kepada
setiap pasangan
- siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya
- siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku
dan siapa yang menjadi pengamat
- siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana
pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan
indikator yang telah ditentukan
Lomba menolak peluru dengan peraturan yang dimodifikasi untuk
menanamkan nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, keberanian.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilantolak
peluru modifikasi bola beton pada peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
120
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b. membantu menyelesaikan masalah;
c. memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;
e. memberikan motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (20 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
dengan media modifikasi bola beton guru bersama-sama dengan
peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
E. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
- Ruang terbuka yang datar dan aman
- Lapangan tolak peluru
- Buku teks
- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas V
- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
D. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Psikomotor Tes Tes Contoh Lakukan teknik
Melakukan teknik dasar posisi praktik Kinerja dasar posisi awal
awal menolak peluru (Kinerja) menolak , sikap
Melakukan kombinasi posisi badan, cara menolak
awal menolak dan gerak ikutan dan sikap akhir
Melakukan lomba tolak peluru gerakan
dengan peraturan yang
121
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
dimodifikasi
Kognitif
Mengetahui bentuk –bentuk
kombinas teknik dasar posisi Tes Pilihan
awal menolak peluru, dan gerak tertulis ganda/uraia
ikutan
n singkat Posisi awal badan
Afektif
yang benar saat akan
Dapat bekerjasama dengan teman
dalam kelompok dan berbagi melakukan tolak
tempat serta peralatan dengan Tes Lembar peluru gaya
teman observasi observasi menyamping, adalah
.
Kerjasama, toleransi,
percaya dini,
keberanian,
menghargai lawan,
bersedia berbagi
tempat dan peralatan
1. Teknik penilaian:
122
- Pengamatan sikap :
Lakukan teknik dasar lomba menolak peluru dengan peraturan yang
telah dimodifikasi untuk menanamkan nilai kerjasama, toleransi, percaya
diri, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan
peralatan
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.
Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
TEKNIK DASAR MENOLAK PELURU
Kualitas Gerak
Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4
1 Awalan gerakan lengan saat menolak ke depan
2 Posisi badan saat akan menolak peluru
3 Cara melempar dari pegangan tangan setelah
posisi lengan lurus ke depan atas
4 Sikap akhir posisi badan setelah menolak
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 16
123
PERILAKU YANG DIHARAPKAN CEK (√ )
Jumlah
Jumlah Skor Maksimal = 28
124
Lampiran: 11
ASPEK PENGAMATAN
Mengamati temanya
Mencoba gerakan
Berlatih mandiri
pertanyaan guru
Memperhatikan
penjelasan guru
Meniru sesuai
contoh guru
tolak peluru
Persentase
Merespon
gerakan
Jumlah
No. NAMA
1 2 3 4 5 6 7
1 Ali Rizal 4 4 3 4 3 4 4 26 92.86
2 Ana Sofiana 4 3 3 3 3 3 4 23 82.14
3 Ani Nabila 3 3 3 4 3 4 3 23 82.14
Beny Adi Janarko
4 4 3 3 4 4 4 4 26 92.86
5 Citra Lestari 4 4 3 4 3 4 3 25 89.29
6 Dea Milenia 4 2 3 4 4 4 4 25 89.29
7 Dedi Enggar 3 2 3 3 4 4 3 22 78.57
8 Dini Rahmawati 3 4 3 4 4 3 4 25 89.29
9 Hani Nur Maya Sari 4 3 3 4 4 4 4 26 92.86
10 Intan Purnama 3 4 3 4 3 3 4 24 85.71
11 Johan adi Putra 4 3 3 4 3 4 4 25 89.29
12 Syahrul Ramadhan 4 4 3 4 4 4 3 26 92.86
13 Umi Mawarti 3 4 2 4 2 4 4 23 82.14
14 Zeny Puspita 4 3 2 4 3 4 4 24 85.71
15 Zidan Maulana 3 4 3 4 4 4 4 26 92.86
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Rata-rata 3.73 3.35 3.12 3.65 3.62 3.69 3.65 3.54 88.60
Skor maksimum 4 4 4 4 4 4 4 28
125
Persentase 93.27 83.65 77.88 91.35 90.38 92.31 91.35 88.60
Lampiran: 12
Jumlah Skor
Me layang di
Nilai
Tumpu an
Me ndarat
Awalan
No. NAMA
Udara
Ya Tdk
126
Lampiran: 13
Pertemuan
No Nama Siswa Keterangan
Ke-1 Ke-2
1 V V
Ali Rizal
2 V V
Ana Sofiana
3 V V
Ani Nabila
4 Beny Adi Janarko V V
5 V V
Citra Lestari
6 V V
Dea Milenia
7 V V
Dedi Enggar
8 V V
Dini Rahmawati
9 V V
Hani Nur Maya Sari
10 V V
Intan Purnama
11 V V
Johan adi Putra
12 V V
Syahrul Ramadhan
13 V V
Umi Mawarti
14 V V
Zeny Puspita
15 V V
Zidan Maulana
16
127
Pertemuan
No Nama Siswa Keterangan
Ke-1 Ke-2
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Tegalarum,
Rukhamnah, S,Pd.
128
Lampiran: 15
129
No. Aspek Pengamatan Skor dan Indikator
130
Lampiran: 16
RUBRIK PENILAIAN
131
Lampiran: 17
132
Margoyoso, 02 Desember 2020
Kepada
Kecamatan Margoyoso
di- Tempat
Dengan hormat,
Demikian surat permohonan ijin publikasi ini saya buat, atas pemberian ijinnya
saya sampaikan terima kasih.
Guru Penjasorkes
Rukhamnah, S.Pd
NIP. 19700804 202121 2 003
133
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI
KECAMATAN MARGOYOSO
KELOMPOK KERJA GURU PENJASORKES
Alamat : SDN Kajen Margoyoso Pati 59154
Nomor : 19/KKG-PJOK/2020
Hari : Sabtu
Tanggal : 09 Desember 2020
Waktu : 08.00 - selesai
Tempat : SD Negeri Kajen
134
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI
KECAMATAN MARGOYOSO
KELOMPOK KERJA GURU PENJASORKES
Alamat : Jalan Perhutani - Margoyoso Km.1 Margoyoso 59171
Kepada
Kecamatan Margoyoso
di- Tempat
Hari : Sabtu
Tanggal : 09 Desember 2020
Tempat : SD Negeri Kajen
Keperluan : Seminar PTK atas nama Rukhamnah, S.Pd
135
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PATI
KECAMATAN MARGOYOSO
KELOMPOK KERJA GURU PENJASORKES
Alamat : Jalan Perhutani - Margoyoso Km.1 Margoyoso 59171
DAFTAR HADIR
ACARA SEMINAR PTK
Asal Tanda
No Nama Jabatan
Sekolah/Instansi Tangan
1. Ali Rosyidi, S.Pd Guru SD Kajen 1.
Penjas
2. Suprihantono, S.Pd Guru SD Sekarjalak 2 2.
Penjas
3. Endang Tri, S.Pd Guru SD Soneyan 3 3.
Penjas
4. Fatoni, S.Pd Guru SD Soneyan 1 4.
Penjas
5. Supeni, S.Pd Guru SD Pohijo 1 5.
Penjas
6. Dwi Rusweni, S.Pd Guru SD Blmanis Kdl 6.
Penjas
7. Ninik Supeni, S.Pd Guru SD Ngmplk Kdl 7.
Penjas
8. Ali Khudrin, S.Pd Guru SD Margotuhu 8.
Penjas
9. Ngatawi, S.Pd Guru SD Sidomukti 1 9.
Penjas
136
Asal Tanda
No Nama Jabatan
Sekolah/Instansi Tangan
10. Zubaedah, S.Pd Guru SD Tunjung Rejo 10.
Penjas
11. Cahya Kartika, S.Pd Guru SD Waturoyo 11.
Penjas
12. Eko Yuli, S.Pd Guru SD Pohijo 2 12.
Penjas
13. Yasir, S.Pd Guru SD Ngemplk Kdl 2 13.
Penjas
14. Edi Wibowo, S.Pd Guru SD Cebolek 2 14.
Penjas
15. Ilik Sriani Guru SD Cebolek 1 15.
Penjas
16. Suharyoko, S.Pd Guru SD Ngmplk Lor 16.
Penjas
17. Eni Sulis, S.Pd Guru SD Kerto 1 17.
Penjas
18. Sajo, S.Pd Guru SD Soneyan 2 18.
Penjas
19. Asminah Guru SD Kerto 2 19.
Penjas
20. M. Afif Fajri, S.Pd Guru SD Purwodadi 20.
Penjas
Ketua
137
138
139
NOTULEN
SEMINAR PTK
Adapun pertanyaan, kritik/ saran, masukan dari Peserta Seminar terhadap Laporan
Hasil Penelitian dari Peserta Seminar dan Tanggapan dari Penyaji adalah sebagai
berikut:
140
No Nama Asal Isi pertanyaan, Tanggapan
Instansi kritik/ saran dan/ Penyaji
atau masukan
Ketua Sekretaris
141