Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

PELAYANAN KESEHATAN JIWA

TAHUN 2023

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN


Sulaman Rasid, Amd.Kep

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTAANYAR
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTAANYAR
Jalan Raya Sukorejo KecamatanKotaanyar, Telp. (0335) 771034
PROBOLINGGO 67293
email :puskesmas.kotaanyar@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MONITORING ODGJ OLEH PETUGAS DESA DAN PEMEGANG PROGRAM

A. PENDAHULUAN
Commmunity Mental Health Nursing (CMHN) / Perawatan Kesehatan Jiwa
Masyarakat merupakan bentuk pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas
untuk melakukan follow up pasien yang mendapatkan penanganan, pemberian
medikasi dan memonitor peningkatan pasien
Community Treatment/ Terapi komunitas merupakan bentuk terapi
dimana memanipulasi lingkungan untuk keuntungan bagi pasien dilingkungan
sosial. Terapi ini bias didefinisikan sebagai tipe tindakan pada pasien
dilingkungan social dengan memanipulasi lingkungan yang menguntungkan
pasien. Salah satu tipenya adalah terapi komunitas, dimana pasien tinggal
dengan struktur kehidupan yang beragam. Pendekatannya biasanya digunakan
pada kasus penyalahgunaan napza dan atau individu dengan
gangguan/ketidakmampuan fungsi normal kehidupannya serta keluarga yang
memiliki ketidakmampuan dalam perawatan pasien yang mengalami masalah
kejiwaan di Masyarakat. Program terapi komunitas di desain untuk meningkatkan
kemandirian, fungsi dan produktifitas individu dengan keterbatasan pada semua
tingkat usia dengan pelayanan langsung dan support atau latihan. Konsep terapi
komunitas mencakup tindakan preventif yang merupakan primer, sekunder, dan
tersier. Banyak orang dengan gangguan jiwa dapat hidup produktif dikomunitas
bila mereka menerima penanganan dan bantuan dalam memenuhi kebutuhan
dasar seperti perumahan, pekerjaan, pendidikan, pelayanan sosial, transportasi
dan pelayanan kesehatan. Beberapa dari pasien gangguan jiwa tidak dapat
beradaptasi dengan system pelayanan tradisional dan memerlukan bantuan
yang terus menerus dan berkelanjutan sebelum memulai mengembangkan
hubungan dengan orang lain.
Assertive Community Treatment (ACT) adalah suatu model yang didesain
terdiri dari multi disiplin untuk memberikan pelayanan terdiri dari tim multi disiplin
untuk memberikan pelayanan secara komprehensif dengan menggunakan
sumber-sumber yang tersedia, mengatasi masalah psikososial dan ditujukan
untuk mengatasi masalah yang komplek Karena lamanya perawatan pasien
gangguan jiwa. Tim ACT merupakan tim multidisiplin dan dikuatkan dengan tim
leader untuk memberikan pelayanan yang komprehensif terhadap krisis,
penanganan dan rehabilitasi untuk seseorang yang mengalami gangguan jiwa
dikomunitas dan rumah.

B. LATAR BELAKANG
Standart keperawatan jiwa merupakan salah satu perangkat yang
diperlukan oleh setiap tenaga perawat kususnya perawat di Wilayah Puskesmas.

Puskesmas Kotaanyar telah melaksanakan kegiatan sesuai standart


pelayanan minimal puskesmas, walaupun ada beberapa yang tidak bias
memenuhi target yang sudah ditetapkan, tetapi puskesmas kotaanyar akan tetap
berupaya untuk mencapainya. Penemuan dan penanganan kasus jiwa
(gangguan perilaku, gangguan jiwa termasuk masalah NAPZA) masih jauh dari
target yaitu hanya 65% dari target yang ditetapkan,dan jumlah pasien bebas
pasung masih 50% dari yang diharapkan.

Perubahan pola pendanaan juga menjadi perhatian bagi setiap unit kerja
di Puskesmas - puskesmas termasuk di Puskesmas Kotaanyar. Dengan adanya
bantuan BOK dari pusat maka Puskesmas Kotaanyar bisa menggunakannya
untuk melaksanakan promosi kesehatan dan tindakan preventif yaitu untuk
meningkatkan perubahan perilaku hidup sehat bagi masyarakat yang masih
butuh ketelatenan dan kesabaran petugas kesehatan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Keluarga dan masyarakat memiliki pengetahuan dan memperlakukan pasien
dan dapat menjadi system pendukung yang efektif untuk pasien
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan hospitalisasi
b. Meningkatkan kualitas hidup pasien
c. Melatih kemampuan dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari
d. Memberikan support kepada keluarga dan pemberi asuhan
e. Menurunkan gejala-gejala ketidakmampuan
f. Meningkatkan peran keluarga dalam mengoptimalkan fungsi sebagai
system pendukung untuk pasien dirumah
g. Meningkatkan informasi dan kesadaran masyarakat tentang perlakuan
pada pasien jiwa

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Monitoring ODGJ Pasung oleh Petugas Desa dan Pemegang Program

E. CARA MELAKSANAAN KEGIATAN


Memonitoring ODGJ Pasung oleh Petugas Desa dan Pemegang Program dalam
setahun sebanyak 4 kali monitoring dalm satu tahun.

F. SASARAN
Pasien ODGJ yang di Pasung dan Keluarga

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O

1. Monitoring ODGJ √ √ √ √ √
Pasung oleh Petugas
Desa dan Pemegang
Program
H. SUMBER DANA
Kegiatan ini dibiayai oleh BOK dengan rincian :
April : 2 kasus x 1 kali kunjungan x 2 petugasRp. 50.000 = Rp. 100.000
Juni : 2 kasus x 1 kali kunjungan x 2 petugas Rp. 50.000 = Rp. 100.000
Agustus : 2 kasus x 1 kali kunjungan x 2 petugas Rp. 50.000 = Rp. 100.000
Oktober : 2 kasus x 1 kali kunjungan x 2 petugas Rp. 50.000 = Rp. 100.000

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan setiap bulan pada
hari jumat minggu terakhir

J. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


Hasil kegiatan kesehatan jiwa dicatat di Laporan Jiwa , dilaporkan ke Kepala
Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten

Ditetapkan di : Kotaanyar

Pada tanggal : 23 Januari 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS KOTAANYAR

LAIFAKHATUN AZKIYAH, S.KM

Anda mungkin juga menyukai