Disusun oleh:
A. LATAR BELAKANG
Pemuda merupakan salah satu modal dasar pembangunan yang perlu dihimpun dan dibina
Agar benar-benar mampu mengambil peran aktif dalam pmbangunan di daerah pemuda
merupakan generasi penerus bangsa, ditangan pemuda pembangunan bangsa ini akan berjalan
dengan yang sesuai harapan para pemimpin Negara. Dewasa ini peran aktif pemuda tersebut
melalui berbagai wadah salah satunya melalui pembinaan lembaga Kepemudaan.
Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dihimpun dan dibina agar
mereka mampu berperan aktif dalam pembangunan didaerahnya. Karena pemuda adalah generasi
penerus yang berpotensi besar dalam suatu pembangunan dan dapat mengembangkan kreatifitas
melalui pelatihan-pelatihan dalam bidang tertentu yang dinaungi oleh lembaga-lembaga
kepemudaan.
Melalui program pendidikan dari masyarakat substansi dari praktik mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, penulis melakukan penelitian yang meliputi
bimbingan kepemudaan. Adapun substansi yang menjadi objek penelitian adalah kegiatan
kepemudaan bidang kesenia hadroh. Hal ini penulis lakukan karena masih banyak warga belajar
usia produktif yang belum mempunyai keterampilan, hal ini dapat dilihat pada data di Desa
Demangan 40% pemuda usia produktif yang tidak memiliki keterampilan. apabila dilakukan
bimbingan terhadap para pesertanya maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dibidang keterampilan khususnya. Selain itu kegiatan ini juga dapat meningkatkan
kreativitas dan minat pemuda Desa Demangan.
Untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai mahasiswa lulusan S1 PGSD dibidang
sosial, diperlukan peran aktif mahasiswa sebagai warga masyarakat serta praktik dari segala ilmu
yang telah diperoleh mahasiswa pada saat mengikuti perkuliahan untuk dapat berkiprah ditengah-
tengah masyarakat. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan menambah
wawasan dalam bidang ketrampilan dilingkungan penulis berada.
B. TUJUAN
1. Tujuan secara umum
a. Meningkatkan sumber daya manusia yang belum maupun sudah memiliki life skill
b. Melatih pemuda agar mengali potensi dirinya sesuai dengan minat dan bakatnya.
c. Membangkitkan sikap partisipasi dalam pembangunan dilingkungannya.
d. Memotivasi pemuda agar suka bekerja keras dalam menghadapi tantangan jaman yang
penuh dengan persiapan menuju globalisasi
2. Tujuan Khusus
a. Memiliki keterampilan khusus dibidang kesenian.
b. Mempersiapkan diri memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang kesenian hadroh
Hari / Wakt
No. Pert emuan Tempa t Kegiatan
Tanggal u
Hari / Wakt
No Pert emuan Tempa t Kegiatan
Tanggal u
Belajar
B. MATERI
Dalam pemaknaan bahasa, Hadrah dapat dimaknai sebagai perkumpulan atau kelompok
yang mana terdapat iringan rebanan dengan lantunan sholawat nabi. Dalam segi bahasa Hadroh
diambil dari kata Hadhoro-yudhiru-hadron-hadhoroton yang memiliki arti kehadiran. Di dalam
hadroh memiliki mengharapkan kehadiran Rosul secara dhohir ataupun ma’nawi sehingga dalam
kehidupan sehari – hari dapat memberikan penerapan ahklak yang sesuai anjuran Islam terhadap
perilaku manusia.
Selain itu Hadrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada Nabi
Muhammad SAW serta sebuah ucapan rasa syukur terhadap ALLAH SWT karena Nabi
Muhammad SWA sebaik – baiknya manusia yang telah diciptakan di dunia. Tidak hanya itu
Hadrah merupakan nama kota dari negara Yaman yang terletak di bagian selatan yang mana kota
tersebut mendapat julukan sebagai kota waliyulloh yang mengisyaratkan bahwa hadroh ini
merupakan kesenian yang memiliki nuansa ibadah. Hadrah adalah kesenian lokal yang
keberadaannya penting untuk dipertahankan samapai saat ini. Kesenian adalah penjelmaan dari
rasa keindahan untuk kesejahteraan Hidup. Selain itu kesenian juga berfungsi untuk menciptakan
bentuk – bentuk kesenangan.
2. Banjari : 4 Buah
3. Marawis : 1 Buah
4. Keplak : 2 Buah
D. LANGKAH-LANGKAH PELATIHAN KESENIAN REYOG KENDANG
TULUNGAGUNG
2. Membentuk group yang terdiri dari 7 orang untuk bisa memainkan alat musik hadroh.
3. Setiap Warga Belajar memegang salah satu alat music hadroh yang akan dimainkan.
4. Memainkan bass, banjari, dan keplak dengan nada pukulan sebagai berikut :
D / DD D
D / DD D D
D/DDD
D T / DD T DT
D T / DD T D T D
D/TDDTD
Keterangan rumus:
D=Dug (bunyi Bass)
T=Tung (bunyi Tam)
Pada dasarnya ada dua jenis pukulan Rebana Al-Banjari, yaitu Pukulan laki-laki dan pukulan
perempuan, Berikut dasar pukulan Rebana Al-Banjari :
Perempuan Pelan
{T D T T D}D<pukul tiga kali dan lanjukan di bawahnya>
TT TT T TT TD D DD DD D DD DD
T TT D TT TT T TT TT D TT TD
T TT T TT TT T TT TT D TT TD
D TT TT D TT TD
Laki-Laki Pelan
{T D T TD}D<pukul tiga kali dan lanjukan di bawahnya>
TT T T TT T D DD D D DD DDT
TT D TT T T TT TT D TT T D
T T T TT T T TT TT D TT T D
TT TT D TT T D
Perempuan Versi
D{ T TT DD D TT TD}D<pukul tiga kali dan lanjukan di bawahnya>
TT TT T TT TD D DD DD D DD DD
T TT D TT TT T TT TT D TT TD
T TT T TT TT T TT TT D TT TD
D TT TT D TT TD
Laki-Laki Versi
D{ TT DD D TT T D}D <pukul tiga kali dan lanjukan di bawahnya>
TT T T TT T D DD D D DD DDT
TT D TT T T TT TT D TT T D
T T T TT T T TT TT D TT T D
TT TT D TT T D
Perempuan Cepat
D{ T T DD D T TD}{D
T TT T T TD D D DD D D DD
T TT D T TT T T TT D T TD
T TT T T TT T T TT D T TD
D T TT D T TD
Laki-Laki Cepat
D{ T DD D T T D}{D <pukul tiga kali dan lanjukan di bawahnya>
T TT T T D D D D D D D
T TT D T T T T TT D T T D
T T T T T T TT D T T D{D
T TT D T T D
Keterangan rumus:
D=Deng
T=Teng
TT T T TT T D DD D D DD DDT
TT D TT T T TT TT D TT T D
T T T TT T T TT TT D TT T D
TT TT D TT T D
Perempuan Cepat
D T T DD D T TD D
T TT T T TD D D DD D D DD
T TT D T TT T T TT D T TD
T TT T T TT T T TT D T TD
D T TT D T TD
Laki-Laki Cepat
D T DD D T T D D
T TT T T D D D D D D D
T TT D T T T T TT D T T D
T T T T T T TT D T T D D
T TT D T T D
2. Bass/Tam
Bermain bass hadroh termasuk kategori mudah dipahami namun terlalu sulit jika
sang pemain yaitu orang yang tidak memiliki intensitas seni atau orang yang belum mengerti
musik Hadroh.
Cara memainkan bass secara profesional, Pertama dianjurkan melakukan pemanasan
kecil agar otot tangan menjadi panas dan mudah bergerak, selanjutnya yaitu tentang tata cara
memegang stick (pemukul), agar tidak mudah lelah peganglah stick secara rileks, hampir
sama dengan cara memegang stick drum.
3. Marawis
Marawis (bahasa Arab: راويسQQQQ)م adalah salah satu jenis "band tepuk"
dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara
kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu
tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan
kepada Sang Pencipta.
4. Keplak
Alat musik rebana biasanya digunakan untuk mengiringi lagu, menentukan tempo nada dan
menandai bagian lagu.
F. STRATEGI DAN DISKRIPSI JALANNYA KEGIATAN
1. Strategi Kegiatan
memainkannya. Okto
ber
Menjelaskan rumus
2023
pukulan alat musik hadroh.
Mendemonstrasikan cara
membunyikan rebana,
bas, dan marawis dalam
kesenian hadroh kepada
Warga Belajar.
Mendemonstrasikan
rumus pukulan secara
urut yang digunakan
dalam kesenian
hadroh.
6. II Minggu Masjid Penjelasan ulang tentang Mengajak
22 Wali cara membunyikan alat Pukul warga belajar
Oktober songo. musik hadroh yg 20.00 untuk
2013 digunakan. - mendemo
Warga Belajar 23.00 nstrasikan
melakukan demonstrasi cara memukul
dalam membunyikan alat alat hadroh.
musik hadroh secara urut. Menjelaskan
Warga Belajar kembali ulang
melakukan demonstrasi bagaimana
dalam membunyikan alat cara membuny
musik hadroh secara urut. ikan /
Evaluasi akhir memukul alat
Kemam
No Nama Keberani puan Kerja
Keaktifan
an Pemaham Sama
an
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. M. Riko Alfarizi 3 1 2 3 9
2. Wahyu Satrio 3 2 1 2 8
3. Sendy Rasya 3 2 1 3 9
5. M. Rehandika 2 2 1 2 7
6. Ilham Syamir 3 2 2 3 10
Miftakhul Yusron
7. 2 2 1 3 8
Al-Haq
Kemam
puan
No Keaktifa Keberania Pemaha Kerja
Nama
n n man Sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. M. Riko Alfarizi 3 2 2 2 9
2. Wahyu Satrio 3 2 1 3 9
3. Sendy Rasya 3 2 2 2 9
5. M. Rehandika 3 1 1 2 7
6. Ilham Syamir 3 2 2 2 9
Miftakhul Yusron
7. 2 2 1 2 7
Al-Haq
12 12
Skor Nilai: 1. X 10 = 10 7. X 10 = 5
12 12
11 12
2. X 10 = 9,2 8. X 10 = 4,2
12 12
10 12
3. X 10 = 8,3 9.
12 12 X 10 = 3,3
9
4. 12
12 X 10 = 7,5 10. X 10 = 2,5
12
12
5. X 10 = 6,7 11. 12
12 X 10 = 1,6
12
12
6. X 10 = 5,8 12. 12
12 X 10 = 0,8
12
Rentang Nilai : 1. 9,2 – 10 = Sangat Baik
2. 8,3 – 9,1 = Baik
3. 7,5 – 8,2 = Cukup
4. 6,7 – 7,4 = Kurang
5. 0,0 – 6,5 = Sangat Kurang
Praktek 1+ Praktik 2
Nilai Akhir ( NA ) = 2
Hasil akhir pengamatan Praktik I, dan Praktik II, adalah sebagai berikut :
Praktik
Nilai
No Nama Jml Keterangan
I II Akhir
1. M. Riko Alfarizi 9 9 18 9 Baik
2. Wahyu Satrio 8 9 17 8,5 Baik
3. Sendy Rasya 9 9 18 9 Baik
4. Arya Puja Bekti 7 8 15 7,5 Cukup
5. M. Rehandika 7 7 14 7 Kurang
6. Ilham Syamir 10 9 19 9,5 Sangat Baik
Miftakhul Yusron Al-
7. Haq 8 7 15 7,5 Cukup
A. KESIMPULAN
Pada hakekatnya pemuda memiliki potensi yang luar biasa jika
mendapat kesempatan dan motivasi serta pembinaan yang tepat. Peran serta
masyarakat luas pada umumnya, dan lembaga yang berkompeten pada
khususnya di bidang kepemudaan merupakan fasilitator dan moderator
yang bisa menjembatani kebutuhan para pemuda.
Dari hasil pelaksanaan program kepemudaan yang telah kami
laksanakan ternyata secara umum hasilnya sangat membanggakan dengan
dibuktikan mereka sangat semangat dan antusias di dalam mengikuti
program tersebut.
Untuk lebih memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang
ada pada diri mereka maka diperlukan bantuan dari lembaga – lembaga
yang menangani bidang tersebut agar pemuda bisa mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tak jarang terbentur oleh kendala-
kendala diantaranya waktu pelaksanaannya masih belum terorganisir secara
tepat. Selain itu banyak Warga Belajar mempunyai profesi masing-masing
yang dapat menghambat terlaksananya kegiatan tersebut.
B. SARAN
Lembaga Kepemudaan hendaknya lebih intensif turun ke bawah
untuk bisa menggali lebih dalam terhadap potensi terutama potensi seni
yang dimiliki para pemuda.
Pemuda hendaknya bersikap terbuka, selalu aktif dan kreatif
berfikir dinamis terhadap dinamika perkembangan kemajuan jaman
sehingga tidak mudah untuk melupakan kebudayaan yang dimiliki di
daerahnya, serta diharapkan sikap pemuda yang aktif, kreatif dan mandiri
akan mampu bersaing demi kelangsungan masa depan yang menjadi
harapan.