Anda di halaman 1dari 2

Dzikir setelah sholat (sesuai sunnah)

َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬
(3x) ‫هللا‬

‫ت َيا َذا ْال َجالَ ِل َو ْاِإل ْك َر ِام‬


َ ‫ار ْك‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم َأ ْن‬
َ ‫ َو ِم ْن‬،‫ت ال َّسالَ ُم‬
َ ‫ َت َب‬،‫ك ال َّسالَ ُم‬

Artinya:
“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x).

“Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau,
wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar
sebanyak tiga kali dan membaca dzikir di atas. Al Auza’i menyatakan bahwa bacaan
istighfar adalah astaghfirullah, astaghfirullah. [1]
=================================
َ‫ َوال‬،‫ت‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم الَ َمان َِع لِ َما َأعْ َطي‬،ُ‫ك َو َل ُه ْال َحمْ ُد َوه َُو َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْير‬
َ ْ‫ َوالَ مُعْ طِ َي لِ َما َم َنع‬،‫ْت‬ ُ ‫ َل ُه ْالم ُْل‬،ُ‫ْك َله‬
َ ‫الَ ِإ َلـ َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
‫ك ْال َج ُّد‬
َ ‫َي ْن َف ُع َذا ْال َج ِّد ِم ْن‬

Artinya:
“Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya
Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa
yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain
iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan
kemuliaan.”[2]
===============================
َّ‫ َوالَ َنعْ ُب ُد ِإال‬،ُ‫ الَ ِإ َلـ َه ِإالَّ هللا‬،‫هلل‬ ِ ‫ الَ َح ْو َل َوالَ قُوَّ َة ِإالَّ ِبا‬.ُ‫ك َو َل ُه ْال َحمْ ُد َوه َُو َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْير‬ ُ ‫ َل ُه ْالم ُْل‬،ُ‫ْك َله‬
َ ‫الَ ِإ َلـ َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
َّ ‫ َل ُه ال ِّنعْ َم ُة َو َل ُه ْال َفضْ ُل َو َل ُه‬،ُ‫ِإيَّاه‬
‫ الَ ِإ َلـ َه ِإالَّ هللاُ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن َو َل ْو َك ِر َه ْال َكا ِفر ُْو َن‬، ُ‫الث َنا ُء ْال َح َسن‬

Artinya:
“Tiada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada
daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat,
anugerah dan pujaan yang baik. Tiada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, dengan
memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci.”

Faedah: Dikatakan oleh ‘Abdullah bin Zubair, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
membaca tahlil (laa ilaha illallah) di akhir shalat.[4]
===============================
ِ ‫ان‬
)× 33( ‫هللا‬ َ ‫ُسب َْح‬

)× 33( ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد هَّلِل‬

)× 33( ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر‬


ُ ‫ َل ُه ْالم ُْل‬،ُ‫ْك َله‬
‫ك َو َل ُه ْال َحمْ ُد َوه َُو َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ُر‬ َ ‫الَ ِإ َلـ َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬

Artinya:
“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Faedah: Siapa yang membaca dzikir di atas, maka dosa-dosanya diampuni walau sebanyak
buih di lautan.[5] Kata Imam Nawawi rahimahullah, tekstual hadits menunjukkan bahwa
bacaan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu akbar, masing-masing dibaca 33 kali secara
terpisah.[6]
===============================
Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya
masuk surga selain kematian.[7]
===============================
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).

Faedah: Tiga surat ini disebut mu’awwidzot.[8]


=================================
َ ُ‫اَللَّ ُه َّم ِإ ِّنيْ َأسْ َأل‬
ً‫ َو َع َمالً ُم َت َق َّبال‬،‫ َو ِر ْز ًقا َط ِّيبًا‬،‫ك عِ ْلمًا َنا ِفعًا‬

Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang
lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang
baik).” (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh) [9]

Semoga bisa diamalkan.


[1] HR. Muslim no. 591.
[2] HR. Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593.
[4] HR. Muslim no. 594.
[5] HR. Muslim no. 597.
[6] Lihat Syarh Shahih Muslim, 5: 84.
[7] HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban,
sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram.
[8] HR. Abu Daud no. 1523 dan An-Nasai no. 1337. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan.
[9] HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini shahih.

Anda mungkin juga menyukai