Diterbitkan oleh:
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendid ikan dan Kebudayaan
Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
JI. Jenderal Sudirman , Senayan , Jakarta Pusat - 10270
Telepon : (02 1) 5711144 (hunting), laman: www.Kemendikbud .go.id
ISBN :
978-602-71474-5-4
Peli ndung :
Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA.
Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, M.S.
Prof. Dr. Wiendu Nuryanti, M. Arch ., Ph.D
Penasihat:
Prof. Dr. Ainun Na'im, MBA
Penanggung Jawab:
Ir. Ananto Kusuma Seta , MSc., PhD .
Tim Penulis :
Sukemi
Adriono
Djawelman Son Andreas
Zain al Arifin Emka
Desain Sampul :
Amir Kiah
...
Tata Letak :
Sulistyorini
Gratis:
Heri Pebrianto
Muhammad Rif'an
Foto-foto :
Dokumen Kemendikbud
Sekretariat :
Budi Purwaka , SE, MM
Siti Marfuah, SE , MOM
Luluk Budiono , SE
Cetakan I:
Oktober 2014
HADIAH UNTUK
ANAKBANGSA
SEBUAH PRAKATA
bawah 15 tahun) dan lanjut usia (65 tahun ke atas) . Agar menjadi bonus demografi, mereka harus
mendapat layanan pendidikan yang memadai. Jika tidak, jumlah besar ini justru akan menjadi
bencana kependudukan .
Buku catatan akhir masa jabatan ini disusun, antara lain, dengan niat untuk mengingatkan siapa
pun yang peduli pada dunia pendidikan tentang betapa penting dan mendesaknya ke1ja yang mesti
ditangani. Setahap demi setahap, dan rasanya memang tak akan segera tuntas.
Langkah nyata itu mendesak untuk dilakukan mengingat kebutuhan tenaga terampil sebagaimana
diramalkan oleh The McKinsey Global Institute, juga akan melonjak dari 50 juta menjadi 113 juta
orang. !tu terjadi ketika Indonesia, pada tahun 2030, diprediksi akan menempati peringkat ke-7 negara
dengan tingkat ekonomi terbesar dunia, sesudah Cina, AS, India, Jepang, Brazil, dan Rusia. Pada
saat itu, perekonomian Indonesia akan ditopang empat sektor utama, yaitu bidang jasa, pertanian ,
perikanan, serta energi. Ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh dengan dorongan kekuatan
regional. Jumlah masyarakat kelas menengah meningkat dari 45 juta orang pada 2012 menjadi 90
juta orang pada 2030.
Itulah salah satu alasan mengapa sistem pendidikan harus terus kita perbaiki agar mampu men-
dorong terjadinya perubahan-perubahan yang signifikan . Salah satu upaya yang dilakukan adalah
meningkatkan akses dan kualitas. Perluasan akses mutlak diperlukan untuk menjamin semua anak
usia sekolah bisa dilayani sejak dini, dimulai dari PAUD, pendidikan dasar dan menengah, hingga
pendidikan tinggi. Itulah tema besar dibawah payung "sekolah sedini mungkin (start earlier) , sekolah
setinggi mungkin (stay longer) , dan menjangkau seluas mungkin (reach wider) ".
Di sisi lain, peningkatan kualitas pendidikan sangat diperlukan agar sumber daya manusia kita
memiliki daya saing dan berkarakter serta bangga dan cinta terhadap Tanah Air.
Kita garis bawahi: berkarakter serta bangga dan cinta Tanah Air. Berbagai upaya untuk mem-
bangun karakter, rasa bangga serta cinta Tanah Air sudah dilakukan . Program Kemendikbud mengi-
rim sarjana ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T) selain menjawab masalah masih
banyaknya daerah yang kekurangan guru, di sisi lain telah membangun karakter, rasa bangga serta
cinta Tanah Air pada anak-anak muda Indonesia. Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM3T)
ini merupakan bagian dari program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.
Dalam upaya membangun karakter, rasa bangga dan cinta Tanah Air itu pula, di bidang kebuda-
yaan Kemendikbud melakukan berbagai kerja nyata mencakup aspek-aspek konservasi dan pengem-
bangan , serta penggalian nilai budaya yang diperuntukkan bagi kepentingan diplomasi , penguatan
jati diri bangsa, promosi, dan peningkatan kesejahteraan . Menghadirkan Rumah Budaya Indonesia
di beberapa negara dan penyelenggaraan Forum Kebudayaan Dunia, beberapa di antaranya.
Sungguh tidak ada hadiah lebih berharga baik bagi suatu bangsa kecuali mempersiapkan generasi
yang mampu mengelola bangsa dan negara pada zamannya. Generasi semacam inilah yang kita
harapkan sudah hadir ketika Indonesia memperingati 100 tahun kemerdekaannya pada 2045. lnilah
salah satu alasan mengapa buku ini berjuluk Menyiapkan Generasi Emas 2045 .
Lebih dari sebuah memori berakhirnya masa jabatan, kehadiran buku ini juga dihajatkan untuk
mengingatkan kita semua bahwa bonus demografi yang kita miliki bisa menjadi bencana jika kita
tidak menyiapkan generasi untuk siap menyongsongnya. Sebaliknya akan menjadi kekuatan dahsyat
di tangan generasi yang siap .
Masajabatan boleh berakhir. Namun semangat mengelola masalah mestilah tetap berkobar. Setiap
langkah akan menjadi tak ternilai harga dan manfaatnya jika berhasil mendorong partisipasi semua
anak bangsa . Semua anak bangsa karena masalah pendidikan memang masalah kita bersama.
PRAKATA v
Sajian Populer
Lima tahun sudah Mohammad Nuh memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Re-
publik Indonesia. Pada 20 Oktober 2014 tongkat estafet kepemimpinan akan diserahkan kepada
Menteri yang baru.
Telah banyak ha! yang dilakukan selama periode 2009-2014 itu . Berbagai terobosan telah dilak-
sanakan demi percepatan dalam mencapai target dan tujuan yang diamanatkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2014-2015 , meski masih banyak pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan.
Pada beberapa bidang, kinerja Kemendikbud mencapai prestasi gemilang. Target-target yang di-
canangkan jauh terlampaui. Sedang pada beberapa bidang lainnya target tercapai sesuai rencana .
Harus diakui bahwa pada beberapa bidang masih dalam proses menuju sukses, namun semua
sudah berjalan sesuai dengan rencana (on track) . Semua keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja
keras seluruh jajaran Kemendikbud.
Buku Menyiapkan Generasi Emas 2045 ini berisi catatan berbagai langkah dan upaya yang
dilaksanakan Kemendikbud beserta capaian-capaiannya. Buku ini merupakan memori akhir masa
jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selama tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu
ke-2 pada masa bhakti 2009-2014.
Meski merupakan -katakanlah - sebentuk laporan pertanggungjawaban, buku ini sengaja disu-
sun dalam bentuk memori dengan gaya penulisan populer. Pada setiap pembahasan disertakan grafik,
skema, tabel, foto, dan dokumen untuk memperkaya tulisan sekaligus mempersegar penampilan .
Pada beberapa bagian juga disertakan testimoni para peserta dan penerima program dan kebijak-
an Kemendikbud.
Dengan model penyajian yang tidak formal dan kaku layaknya dokumen resmi , diharapkan ma-
teri dalam buku ini bisa lebih dipahami. Lewat kemasan yang sedikit "cair" semoga buku laporan
ini tidak hanya dibaca oleh pihak yang mendapat laporan dan para pemangku kepentingan, tetapi
juga dapat dipelajari oleh khalayak yang lebih luas . Dengan demikian keterbacaannya menjadi lebih
tinggi dan kemanfaatnya juga akan lebih besar.
Sebagai sebuah memori, buku ini tidak memuat semua aktivitas dan program yang dijalankan
oleh Kementerian. Sebab, jika ha! itu dilakukan , maka buku yang dilahirkan akan menjadi sangat
tebal. Jadi, yang dimuat dalam buku ini adalah sederet program prioritas dan terobosan yang layak
diketahui. Sedangkan laporan secara detail dan menyeluruh disajikan tersendiri dalam dokumen
laporan pertanggungjawaban formal. Buku ini terwujud berkat dukungan banyak pihak. Oleh kare-
na ini ucapan terima kasih tak terhingga diucapkan kepada semua pihak yang telah bekerja keras
dan berkontribusi, mulai dari memasok bahan-bahan tulisan dan foto, pembuat grafis, dan mereka
yang bersedia berbagi informasi dan menyumbangkan pemikiran, serta yang mengikuti diskusi dan
rapat-rapat intensif selama pembuatan buku berlangsung.
Meski sudah diupayakan secara maksimal, buku ini tentu masih memiliki banyak kekurangan .
Untuk itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaannya.
Akhirnya, semoga sajian dalam memori ini dapat bermanfaat, dan selamat menikmati.
tuk laporan akhir masa jabatan sebagaimana lazimnya, melainkan sebuah paparan deskriptif dari
program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) periode 2009-2014. Disiapkan
untuk mudah dibaca oleh siapa saja.
Judul utama adalah pengikat dari berbagai program kementerian yang dalam kurun waktu lima
tahun terakhir ini dijalankan . Tentu pengambilan judul utama itu tidak berlebihan , juga tidak hendak
mengambil posisi merasa paling penting dalam menyiapkan generasi mendatang. Tapi harus pula
diakui bahwa, sesungguhnya pendidikan dan kebudayaan , adalah bagian terpenting dari perjalanan
sebuah bangsa dalam makna sebenarnya.
Mengambil momentum ketika Indonesia dikaruniai penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih
besar dibandingkan jumlah penduduk muda (15 tahun) dan lanjut usia (65 tahun ke atas) , yang
jumlahnya lebih dari separuh total penduduk Indonesia. Hal ini harus menjadi bonus demografi,
karenanya mereka harus mendapat layanan pendidikan memadai . Jika tidak, jumlah yang besar ini
akan menjadi bencana demografi, karena mereka tidak memiliki pendidikan yang memadai untuk
dapat bersaing di tengah globalisasi.
Di sisi lain, di luar sana dan para pengamat, sebagaimana ramalan dari The McKinsey Global
Institute bahwa pada tahun 2030, Indonesia akan menempati posisi ke- 7 ekonomi terbesar dunia.
Ramalan ini tidak untuk meninabobokan kita, tapi mendorong semangat untuk bisa membuktikan
ramalan tersebut. Salah satunya melalui program-program di bidang pendidikan dan kebudayaan .
Bangsa, tulis Daniel Dhakidae dkk. , dalam Menemukan Kembali Kebangsaan dan Rasa Kebang-
saan (Mei 2009) , tidak pernah lahir dan jadi, akan tetapi selalu berproses, dan karena itu selalu dalam
keadaan menjadi, yaitu selalu dalam proses lahir kembali , in statu nascendi , dalam proses sosial,
politik, dan dalam dukungan ekonomi yang memadai .
Mengambil istilah itu, pendidikan dan kebudayaan pun tidak ubahnya sebagai sebuah proses
yang terus-menerus berjalan dan tidak pernah akan berakhir. Itu sebabnya, semaju apa pun sebuah
bangsa dan negara, selalu saja dalam struktur kabinet terdapat kementerian yang mengurusi bidang
pendidikan dan kebudayaan. Kenapa mesti demikian? Sepanjang kita menempatkan manusia sebagai
subyek sekaligus obyek dalam membangun bangsa , negara dan peradaban , maka pasti dibutuhkan
manusia yang berkualitas. Dan itu pasti membutuhkan pembangunan di bidang pendidikan dan
kebudayaan .
Buku ini menyajikan program dalam kerangka menyiapkan Generasi Emas 2045 , yang merupa-
kan penjabaran dari visi dan misi Kementerian dan tertuang dalam Rencana Pembangunan Ja ngka
Menengah (RPJM) 2010-2014, yang terbingkai dalam visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang
2005-2025, yaitu Indonesia yang mandiri, maju , adil dan makmur.
Kian Kompleks
Dari berbagai kajian, ke depan tantangan dan persoalan yang dihadapi tidaklah bertambah ringan,
namun hampir pasti bertambah berat dan kompleks (Six Simple Rules, Yves Morieux, 2014) . Hal itu
dikarenakan jumlah penduduk semakin besar dari saat ini 7,2 miliar akan menjadi 9 miliar lebih pada
tahun 2050 yang membutuhkan daya dukung dasar yaitu makanan, energi dan air dalam jumlah
yang sungguh sangat luar biasa. Di samping itu , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ,
ikut menambah kompleksitas tersebut.
Demikian juga yang dialami dalam dunia pendidikan kita, akan semakin rumit dan kompleks. Kom-
pleksitas tersebut karena jumlah peserta didik yang sangat besar dan terus bertambah , juga adanya
•
SAMBUTAN MENDIKBUD IX
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Capaian
2 Angka buta aksara penduduk berusia 5.30 4.70 4.30 4.26 4.03
15 tahun ke alas
6 APK PT Usia 19-23 Tahun 21 .60 26.30 27.10 27.90 29.87 30.00
Sumber: Laporan Akuntabilftas Kineifa; Pusat Data dan
• Sesuai dengan Rencana (On track) • Tercapai/melebihi target Statistik Pendidikan (PDSP) Kemendikbud diolah.
--
aian (per tahun)
I I
107.02
111.74
-
Gambar 1. Percepatan Capaian APK untuk Meningkatkan Layanan Pendidikan (dalam persen)
112.50
118.60
MENYIAPKAN
GENERASI EMAS 2045
MEMORI AKHIR MASA JABATAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2010-2014
Hal
Sebuah Prakata .... ................ .. .. ........ .. .. ... ....... .... .... .. ........... .... iii
Sam bu tan Mendikbud .......... .. ............. .... .. .... ... ...... ... ... ..... .... . vii
Ringkasan Eksekutif .. ..... ....... .. .... ..... ..... .. ............... ......... ...... ... xi
Daftar lsi ..... ..... .... ... ... ..... .. .......... ................. .. ..... ....... .. .... .... xvii
Daftar Gambar ......... .......... ......... ............................... .. ..... .. .. xxi
Daftar Ta be I....... ..... .. ... .... .......... .. ....... .... .... ... .. ..................... xxv
4. Pendidikan Menengah Universal, lnisiasi Program Wajib Belajar 12 Tahun .......... ......... .. ... ...41
5 . SMA Terbuka, Mengajak Anak Dropout dan Duafa kembali ke sekolah ........ .... .. ..... .............49
6. Akademi Komunitas, Siapkan Tenaga Terampil untuk Kebutuhan Lokal. ........ ....... .............. .53
7. Pendirian PTN di Daerah Terpencil. ... ......... ... .. .... ... ..... ...... ........ ...... .... ..... ............. .... ....... ... .59
8. SM3T, Mengurangi Kesenjangan Kualitas .. ........ .. .......... .. ............... .... .... ..... .......... ... ... ... .... .. 63
9. Portal Rumah Belajar, Belajar di Mana dan Kapan Saja ... .. .... ........... .. .. ........ ... ...... .. .......... .. 71
10. Jumlah Penduduk Niraksara Turun Signifikan .... ... ..... ...... ........... .... ... ....... .... ....... ...... .. ... .. ... 77
11 . APIK, Mempercepat Penuntasan Tuna Aksara di Papua ..... ... ... ... ... ..... ... ..... ....... .... .. ....... ... ... 85
12. Pendidikan Orang Dewasa Dorong Ekonomi Nasional .... ..... .. ..... ... ...... ....... ..... ... .......... .......89
BAB Ill : SIAPA PUN BISA SEKOLAH ... ......... ... ....... ..... ....... .. ... ......... .......... ...... ... ........... ..... .... 93
1. Program BOS Diakui Dunia ........ .. ..... ......... .. ..... ...... ...... ... ... ... ..... ....... .... .. .... ....... ............ .... 99
2. BSM Terintegrasi, Melengkapi BOS Melanjutkan JPS ... ........... ......... ... ....... ... ... ......... .... ..... 109
3 . Beasiswa Unggulan, Perbanyak Master dan Doktor ..... .... ................. ........... ...... ............. ... . 115
4. ADEM, Membuka Cakrawala Siswa Daerah ... ..... ....... .... ... .... .... ..... .... .......... ... .... ....... ... .. ... 123
5 . ADIK, Upaya Papua Kejar Ketertinggalan .... ....... ........ .. ..... .. .. .. .......... ............ ... ..... ........ .... . 129
6 . Bidik Misi, Wujudkan Pendidikan Ramah Sosial ... ..... ... ......... ........ ....... ...... ... ... ........... ....... 133
7. BOPTN Kurangi Beban Mahasiswa .... ......... ....... .... ... ... ... .. .... .... .... .... ... ......... ...... .. .. ....... .... 141
BAB IV: PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN, HARUS!. ... ..... ... ......... .. ............ ...... ...... ... 147
1. lmplementasikan Kurikulum 2013 .. ... ... ... ... ..... .. ......... .... .. ..... ........ ... ....... ... ..... ... .......... ...... 151
2. Menyiapkan Guru Bermutu ............ .............. ....... ............. .... .... ... .. ...... ........... .. ... ...... ....... .. 161
3. Penyempurnaan Penilaian Hasil Belajar ..... .... ..... ..... .. ........ ... ............ ......... .. .. ..... ...... ........ . 167
4. Mendorong Publikasi Karya llmiah .. ..... ....... .... ... .. .... ...... ... .... .. ... ......... ....... ..... .. ... ...... ... ..... 175
5. Penyelarasan dan Relevansi Pendidikan dengan Dunia Kerja ... ...... ... .... ... ........ ... .. ............. 179
6 . Menyiapkan Sarana Berkesenian di Sekolah ..... .. ..... ... .. .. ...... ..... ...... .. ......... ....... .. .... .... .. .... 185
BAB V: MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN KEBUDAYAAN ....... ......... .. .. ... .... ....... ... ........ .. 189
1. Registrasi Nasional Warisan Budaya ... .. .... ... .. ...... .. ..... ... .... .. ..... ... ...... ... ...... ... .. ...... .. .. ...... ... 195
2. Revitalisasi dan Pembangunan Museum ............ ...... .... .... ...... ... ... ...... ... ...... .... ............... .... 203
3 . Menggali Sejarah Indonesia ... ......... .. ..... ...... ..... ...... .... ..... .. ...... ... .... .... ...... ... .... ....... .. .. .... ... 211
4. Meningkatkan Peran Perfilman .. ... .. ........... .... .. ............ .... ... ......... .. ... .. .. ..... .. ... ....... ..... ... .... 221
5 . Diplomasi Budaya .. ..... ..... .. ... .... ... ..... ....... .. ........ ............ ........... ........ ..... ... ... .. ..... ... .. .... ..... 231
6. Pengakuan dan Penetapan Warisan Budaya Dunia .. ......... .. ...... ........ ... .... ....... .... ..... .... .. ... 243
7. Mengungkap Warisan Budaya ... .... ....... ..................... ..... ... ........ .... ..... .. ..... ..... .... .. .. ... ... ... .. 253
8. Siapkan SOM Kebudayaan Profesional ... ............ .. .. ..... ........ ...... ... ... .... .. .... .. ........ .. .... ... .... 269
9 . Indonesia di Forum Unesco ... ... .... ... ...... ..... ....... ........... ... .. ... .... ... ........ ... ... ... .... ...... ...... .... .. 277
BAB VI : PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA ... ....... ...... ........... ........ .... ......... ..... . 281
1. Bahasa Pemersatu Bangsa ..... .. ...... ..... ... .... ... ..... ........... ...... ..... ... ....... .. ...... .. ... ... .... ..... ... ..... 285
•
DAFTAR ISi XIX
2. Mengembangkan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan .......... .... ....... .. ...... ... ... ... .. .... .......... .. 289
3. Melindungi Bahasa Lokal .... .................... .......... .......... ... .......... .. ....... .. ......... ........ ............. 293
4 . Bahasa Indonesia Menginternasional. ........ ...................... .. .............. .... ........ ... .. .. .... ...... ..... .297
BAB VII: BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL. .... ... ... ....... ... ..... ...... ...... 305
1. Birokrasi yang Melayani ....... ....... .... .... .... ................. ... ................. ........ ..... ......... .. ..... ..... ... 307
2 . Menjaring Umpan Balik, Meningkatkan Kinerja .............. .. ... ... .. ........ ................ .................. 315
3 . lntegrasi Data Pokok Pendidikan ............. ........ .... ..... .... .......... ..... ......... .... ... .. ..... .. .............. 323
4 . KPK Akui lntegritas Kemendikbud ... ..... ........... ... ........................ .... .. ............ ...... .. ............ .. 331
5 . Pengakuan Akuntabilitas Keuangan ... ... ...... ..... .. .......... ... ....... ........ ... .. ... ... .. ...... ........ ... ....... 337
6. Memantau Program Sedini Mungkin ........................... .. ... ... ... ... .. ...... ........................ ........ 339
7. Layanan Publik Bidang lnformasi Raih Penghargaan .............. .. .... .... .......... ......... ..... ...... ... 345
8 . UU DIKTI , Menjalankan Keadilan Pendidikan ..... ... ... ... ... ... .... ............. .. .......... .......... .... ...... 349
9 . UU Dikdok, lntegrasikan Bidang Akademik dan Profesi .... ..... .... ........ .... ............ .... ............. 355
BAB VIII: Menatap ke Depan ................... ..... ... .... ..... ........ .... ........ ... ..... ... ............... ...... .. ... .. .... 361
Memelihara yang Sudah Baik. ........... .. ........ ....... ........... ................ ........ ...... .. ..... .... ............. ..... 367
Lampiran :
Daftar Pustaka ........ ... ..... .......... ....................................... ............... ........ ..... ................. ... ......... 371
•
DAFTAR GAMBAR XXI
DAFTAR GAMBAR
Hal
1.1. Posisi Indonesia dalam Ramal an McKinsey ... ....... ..... .. .. 8
Global Institute
1.2. Tantangan Bonus Demografi ... ............. .. ................ .. ..... 9
1.3 . Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka ... .. ...... 10
2 .1. Rasia Siswa-Guru Indoensia ............ ................... ... .... 18
2 .2 . Perkembangan Lembaga PAUD .... ....................... ...... 24
2 .3. Angka Partisipasi Kasar PAUD ...... ...... ........... ............ 26
2.4. Perkembangan Jumlah Desa yang Belum .. ...... ..... .. .... 27
Memiliki PAUD
2 .6 . Kondisi Ruang Kelas SD Tahun 2010/2011 ........... .. .... 31
2 .7. Kondisi Ruang Belajar SMP Tahun 2010/2011 ........... 32
2 .8. e-Monitoring Rehabilitasi Ruang Kelas ... .... ......... ....... 34
2 .9. PMU , Upaya Percepatan APK Pendidikan Menengah ..... 44
2 .10. Sebaran Pendirian Akademi Komunitas Negeri ....... ... 54
2 .11. Konsep Akademi Komunitas ............ .. ...... ......... ... .. .... 55
2 .12. Prediksi Jumlah Mahasiswa AK .. ...... ... ........ ............. .. 56
••
XXll MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
2.13 . Proyeksi Pengembangan Akademi Komunitas Tahun 2012-2015 .............. ........ .. .. .... ... .. 58
2.14. Peta Pengembangan Perguruan Tinggi Baru ... .......... ....... ............ ..... ......... ............ .. ... .... 60
2.15. Daerah Sasaran Penempatan SM3T ... ...... ... ... .... .. ...... ... ............ ... .. ... .. .... ... ... ..... ....... ... .. 64
2.16. Sasaran Peserta Program SM3T 2012 .. .... ....... .. ......... ........... ................. ... .. ... .... ............. 65
2.17. Halaman Depan Laman Rumah Belajar. ............................... ...... ...... ....... ... ................ ... 72
2.18. Navigasi Materi Laman Rumah Belajar. ..................... ......... ........... ......... .................... ... . 73
2.19. Data Ketersediaan Internet di Jenjang SD, SMP, SMA, SMK Nasional per Regional( %) ......... 74
2.20. Capaian Program Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan Tahun 2010-2014 ..... .. ... ...... .. 80
2.21. Jumlah Penduduk Bu ta Aksara di Papua dan Papua Barat.. .. .................. ... .... .. ............. 86
2.22 . Sebaran Bantuan Keaksaraan Dasar dalam Kerangka APIK Papua dan Papu Barat ..... .. 87
3.1. Upaya Perbaikan Pengiriman Dana BOS .. ... ... ......... ... ............................... ... ... .. .......... . 103
3 .2. Persepsi terhadap Program BOS ... ... ...... ... ........ .. ... .. ....... .... ...... .... ...... ..... ..... .. .. .... .. ...... 107
3 .3. Perkembangan Sasaran clan Harga Satuan Ba ntuan Siswa Miskin (BSM) ..... .... .......... .. 112
3.4. Cakupan Sasaran dan Satuan Biaya BSM ...... .... ......... ..... ........ ... ............. .. .............. .... 113
3 .5 . Mekanisme Penyaluran BSM Berbasis Ruma h Tangga (Kartu Miskin) ................... ..... ... 114
3.6. Peningkatan Kualitas Dosen (Total) ...... ........... .... ....... .. ...... ... .. ....... .............. .... ...... ....... 117
3 .7. Persentase APK Perguruang Tinggi ..... .... ..... ........ ...... ............... ... .. ... ..... .. .. ........ .. ..... .... 120
3.8. Rasio Magister Per 1 Juta Penduduk .. ........ .. .................. .. ........ ...... ..... ............. ........ ..... 121
3 .9 . Rasio Doktor Per 1 Juta Penduduk ... ........ ..... ... .... .. ..... .... ......... ....... .. ... ........... .. .. .. ... ... 121
3 .10. APK-SM/MA Tahun 2011/2012: Papua ...... ... ... ........ .. ............ ........ ...... ... ..... .... ... .. .... .... 124
3 .11 . Indeks Pembangunan Manusia (!PM) Papua ....... .. ... ... .......... ... .... ............ ......... ... ...... ... 130
3 .12. Program Afirmasi Pendidikan Tinggi ADIK Papua ..... ..... ....... .......... .... ... ......... .. .... .. ... .. . 131
3 .13. Kondisi Umum Pendidikan di Indonesia 2010 ........ ................... .... ... .. .. .... ..... ..... .. .... .... 134
3.14. Indeks Prestasi Mahasiswa Penerima Bidikmisi ............ .. .. .... ..... .... ........ ..... ... ................ 136
3.15. Sasaran Strategis Dikti 2009-2014 ... ....... ............. ..... ... ...... .... ... .. .. .. .. .. .... ... ... .. ............ .. 142
3 .16. Penyediaan BOPTN Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi :......... ... ....... ....... 143
3 .17. Rumus Perhitungan Alokasi BOPTN Tahun 2013 ............... ......... .. .... ......... ... ............... 144
3.18. Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional. .. .............. ........ ......... .. ... ........... ........ ....... .... .. 145
4.1. Ruang Lingkup lmplementasi Kurikulum ... ............................... .... .......... ...... ................ 152
4.2 . Jumlah Guru Sasaran (GS) Per Provinsi .. ..... ........ ... ... ..... .. .... ............................ ........... 155
4.3 . Sebaran Rataan Nilai Pelatihan GS Per Provinsi .. ........ ... ................... ...... ..... ..... ... .... .... 157
4.4. Segitiga Pengembangan Guru dalam lmplementasi Kurikulum 2013 .............. .... .. ........ 158
4.5 . Peningkatan Kualitas Guru .. ....... .... ........................... .... ... .. .............. .... ....... .. .. ............. 164
4.6. Ruang Lingkup clan Teknik Penilaian .... ............. ......... ....... .. ......................................... 168
4 .7. Manfaat Pemetaan Hasil UN ...... ..... ........... ............... ............. ...... .... .. ....... .. ................. . 170
4.8. Perkembangan Ujian Nasional. .... .... ...... ......... ........ .... ............ ......... ........ .. ... .. ...... ... .. ... 171
4.9. Mekanisme Kredibilitas UN ... ... .............. ..... ....... .. .... .... ......... .. ... ............ ........... ..... ....... 172
4.10. Pertumbuhan Jumlah Publikasi di Beberapa Negara ... ... .... .... .................... .. ........... ... .. 176
4.11 . Kerangka Kerja Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja ... ... ......... .. ... ... .............. 180
4.12. Perumusan Perhitungan AI ....... .. ... .. ..... .... ... .. ... ......... .. ........ .. ......... ..... ..... ................ .... 182
5 .1. Alur Penetapan Cagar Budaya ..... .............. .. ...... ........ .. ...... ....... ..... .... ...... ....... .... ...... ... . 197
5 .2. Peta Lokasi Museum yang Direvitalisasi ...... ....... ........ .... ... .... ..... ...... .. ...... ... .... ..... ..... .... 205
5 .3 . Persebaran Mobil Bioskop Keliling ..................... ... ...... ........ ..... .... .. ... ....... ........ .... ......... 228
5.4. Fungsi Rumah Budaya di Luar Negeri ... .... ....... ............. .. .. ..... .... ... ......... ............. .... .... . 236
-
...
DAFTAR GAMBAR XXlll
DAFTAR TABEL
Hal
2.1. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD ...... ... ...... ... ........... 25
2.2. Pelaksanaan Rehab Huang Kelas ..... ..... ............ .... ... ..... .. 33
2 .3 . Pelaksanaan Program Rehab Huang Kelas Tahun 2012 ..33
2.4. Distribusi dan Presentase AK Terbangun Hingga 2015 ...57
2.5 . Daftar LPTK Penyelenggara Program SM3T ................... 67
3 .1. Alokasi Dana BOS .... ........ ... ........... ...... ...... ......... ........ 101
3 .2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ....... .......... ...... ... 102
3 .3 . Perkembangan Jumlah Penerima BOS ... ..... .......... ..... . 105
Pendidikan Dasar Dana Menengah 2005-2014
3 .4 . Perkembangan Satuan Biaya BOS .... .. ....... ..... ....... ..... 106
untuk Setiap Siswaffahun
3.5. Jumlah Penerima Manfaat Program BSM 2008-2014 ...... 111
3 .6 . Distribusi Siswa Peserta Program ADEM Tahun 2013 .. 125
3.7. Distribusi Siswa Peserta Progam ADEM ........ ... .. ... ...... 126
Tahun Pelajaran 2014/2015
3 .8 . Jumlah Penerima dan Alokasi Bidikmisi.. .... ..... .. .... ..... 135
•
XXVI MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
,.
BERTEKAD MEMAJUKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN e 3
a n dan keterjangkauan; kualitas; kebudayaan; kebahasaan ; relevansi dan penyelarasan; dan tata
kelola .
Program-program ini dilakukan agar upaya untuk mencapai target, sebagaimana sudah direncana-
kan, dapat segera tercapai, melalui berbagai macam percepatan. Hal ini juga sejalan dengan be-
berapa paradigma universal yang perlu diperhatikan , antara lai n: pemberdayaan manusia seutuhnya;
pengembangan konvergensi peradaban; pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik;
pendidikan untuk semua; pendidikan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan
berkelanjutan (PuP3B); pelestarian dan pengelolaan kebudayaan Indonesia; pergeseran paradigma
pendidikan dan kebudayaan . •
BERTEKAD MEMAJUKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYMN 1
1
ME us
osisi Indonesia pada konstelasi geoekonomi-politik dunia
saat ini semakin penting, karena merupakan negara
ke-4 dengan populasi terbesar, dan masuk dalam 16
besarekonomi dunia. Indonesia bahkan diprediksi akan
melompat posisi ke- 7 raksasa ekonomi dunia pada 2030
(McKinsey Global Institute, 2012) . Gambar 1.1. menunjukkan kon-
disi Indonesia yang diramalkan McKinsey Global Institute , 2012 .
Indonesia juga diprediksi pada tahun 2030 akan menempati
peringkat ke- 7 ekonomi terbesar dunia, sesudah Cina, AS, India,
Jepang, Brazil, Rusia. Setidaknya, itulah analisis salah satu lembaga
riset bisnis dan ekonomi yang sangat terpandang di dunia, The
McKinsey Global Institute, pada September 2012 .
Pada saat itu, perekonomian Indonesia akan ditopang empat
sektor utama yaitu bidang jasa , pertanian dan perikanan , serta
energi . Ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh dengan di-
dorong oleh kekuatan regional. Pertumbuhan jumlah masyarakat
kelas menengah Indonesia akan meningkat dari 45 ju ta orang pada
2012 menjadi 90 juta orang pada 2030. Kebutuhan akan tenaga
terampil juga meningkat dari 50 juta menjadi 113 juta orang pada
periode yang sama.
~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
7th-largest } e onom ~)
In w rl
135 million }
45 million
11~.J million} n II
$1.8 trillion
$0.5 trillion}
rb r Eko omi Duni
(world n , 20 4)
80.0 0.90
70.0 0.80
c 0.70 gs
Q 60.0 a::ro >- -Ql
(ii
g_ 50.0 0.60 >. ai gi
0.50 g ::2Ill °'
Ql c:
8. 40.0 'O gi -
0
30.0
0.40 ~81
~.?:
0
0 .30
20.0
I~
•••
0.20
9' Kompeten
tt
~ Model
Pembangunan • Kurikulum
•PTK
Transformasi Melalul Pendidlkan • Pendanaan
• Pengelolaan
SOM
Usia Produktif Tldak Be ban
Melimpah Kompeten Penggunaan
10 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
PvnQldi n ~ ,,..._1i'5411lPf,MJ)
a 1<i,ri;u1,n1 :io13, ~011¥1 nggt
yarg bellrull lat dlW1 be<Rlaya
nliiilidin e>asar t:.fluaalhas dan
4 ~n
t 5
35
t!-<n 4
> w ~ • .111¢m. - ,
(~ ihH BPS tiNFAfl 201::1?)
BERTEKAD MEMAJUKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 11
2
MENGEJAR
KETERTINGGALAN
da tiga ha! yang bisa dicapai melalui pendidikan .
Pertama, berkait dengan upaya mengejar keterting-
galan sebuah bangsa dalam hal meningkatkan daya
saing bangsa (baca: Global Competitiveness Index
GCI) . Kedua , pendidikan sebagai elevator sosial
yang dapat meningkatkan status sosial peserta didik mana kala ia
sudah mencapai jenjang pendidikan tertentu.
Logikanya jelas, manakala peserta didik mencapai jenjang
tertentu, mereka pasti dipandang sebagai kelompok masyarakat
yang lebih dari yang lain, sehingga masyarakat pun memandang-
nya berbeda dalam status sosialnya. Fakta ini banyak ditemukan
pada mahasiswa penerima program Bidikmisi.
Program yang memberikan bantuan bagi lulusan SMNSMK
dari keluarga tidak mampu namun memiliki kemampuan akademik
memadai, untuk kuliah di jenjang pendidikan tinggi tanpa biaya
(gratis) . Meski mereka berasal dari keluarga dengan ekonomi ter-
batas, masyarakat di sekitarnya memandang status sosialnya jauh
lebih tinggi .
Ketiga, pe ndidikan sebagai vaksin dalam menangkal penyakit
kemiskinan , ketidaktahuan , dan keterbelakangan peradaban .
12 -.~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
DOK KEMENDIKBUD
Philippilnn<tbs.··-----;
-------4
!p.;6+9J 1-3
------·.
5
Combo<lil · - - - - - - - - - · 6_..
India ---------3'-F
Philippines ·---------37'°9
-------2
IAoPOR
Vl""4Ill ·
_-_-
_-_-
__-_
- 2,.59
'566
I ~
·----·J
----•;+6) 0·6'4
Kom. Rq>.
MonJOli& - - - - - •30.77 re==---~
Thailand 2+86
MongobA _ _ _ _ _ _ ,,_,_,3
Cambodia 59
UK-----1
-----.S9..60>5
LooPOR
Viti:nam
=~::.:
japa.i
Mal&ysia
MJ,
.S92
Korea, China
Rep.
Malaysia
us
lndontsa
·----·7·72
- - - -...9,
"Pl
.s.'4
VK 11.1
J•p.m '3-''
vs "' ''
UUD 1945. Angka 20% dana APBN ini jauh lebih besar dari sebelumnya, yang tidak pernah lebih
dari 5 %.
Akibat dari keputusan tersebut, pada 2009 Kemdiknas mendapatkan dana lebih dari Rp 220 triliun ,
dan berturut-turut setiap tahun sebesar Rp 225.229,40 miliar (2010) , Rp246 .272 ,10 miliar (2011) ,
Rp 28 1.457,60 miliar (2012) , Rp 312.163,90 miliar (2013) , dan Rp 349.325,57 miliar (2014) . Angka
ini akan terus bertambah setiap tahunnya sejalan dengan besarnya APBN. Anggaran yang cukup
besardan didukung dengan upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas, memungkinkan Kemendikbud
untuk menyusun berbagai program terobosan .
Suntikan semangat yang kedua adalah jumlah penduduk usia produktif, antara 15-64 tahun, lebih
besar dari jumlah penduduk usia muda (0 - 14 tahun ), dan lansia (65 tahun keatas). Sesuatu yang
tidak pernah kita alami sebelumnya. Kondisi demografi yang sangat menguntungkan ini terjadi dari
tahun 2010 hingga 2035. Jika berkah ini bisa manfaatkan secara maksimal, maka Indonesia akan
mendapat bonus demografi, tetapi jika gaga! bencana demografilah yang akan terjadi .
Dalam Renstra Kemendikbud 2010-2014, tantangan bidang pendidikan itu diidentifikasi dalam
delapan aspek: Pertama, ketersediaan pelayanan PAUD berkualitas yang masih terbatas. Kedua ,
kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu belum sepenuhnya dapat diwujudkan . Ke-
tiga, ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan relevansi pendidikan jenjang menengah masih belum
memadai. Keempat, kualitas dan relevansi pendidikan orang dewasa berkelanjutan masih terbatas.
Kelima, ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi masih ter-
batas. Keenam, pendidikan karakter dan akhlak mulia belum optimal dalam mendukung terwujudnya
peradaban bangsa yang unggul dan mulia. Ketujuh, pelestarian dan pengelolaan kebudayaan. Kede-
lapan, pelaksanaan sistem tata kelola dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan
masih belum mantap.Sementara itu dalam bidang kebudayaan, tantangan terbesarnya adalah masalah
Sumber Daya Manusia (SOM) yang tidak saja kurang tetapi juga kualitasnya masih rendah.
Aspek Ketersediaan
Untuk memperkecil disparitas kualitas, tingginya angka putus sekolah, dan rendahnya partisipasi
sekolah di daerah 3T, Kemendikbud membuat program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan ,
Terluar, dan Tertinggal atau SM3T. Namun ini merupakan solusi jangka menengah , sebab jika harus
menunggu adanya penempatan guru tetap, semakin banyak anak bangsa di daerah tersebut yang
kehilanggan kesempatan mengenyam pendidikan . Tujuan lain adalah memperkokoh ketahanan
nasonal dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .
Sejak mulai dilakukan tahun 2011 , setiap tahun sekitar 3 .000 sarjana dikirim ke daerah 3T. He-
batnya, dari tahun ke tahun sarjana yang ikut dalam program SM3T ini semakin banyak. Provinsi
yang menjadi objek penempatan SM3T juga bertambah , dari 4 menjadi 9 provinsi. Di tingkat pen-
didikan tinggi, terobosan yang dilakukan Oitjen Dikti adalah mendirikan Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) baru dan penegerian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) . Sejak tahun 2012 ada 12 PTS beralih
status menjadi PTN di daerah 3T. Targetnya pada 2015 akan ada 100 politeknik baru yang tersebar
di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu untuk menyiapkan tenaga terampil yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha,
dibentuklah Akademi Komunitas (AK) . Pendidikan dalam AK adalah gabungan dari demand driven
curriculum dan jalur pendidikan alternatif. AK menjalankan program pendidikan vokasi tingkat
diploma satu dan diploma dua, dengan kekhususan pada cabang ilmu pengetahuandan teknologi
20 . MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
harapkan dapat tertampung di sekolah menengah selama tiga tahun. Mulai 2014 Kemendikbud juga
memprogramkan pembangunan unit sekolah baru minimal 500 unit setiap tahunnya dan kira-kira
10 ribu ruang kelas baru agar dapat menampung sekitar 400 ribu siswa baru.
Masih dalam upaya meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan, Kemendikbud melakuan
gerakan rehabilitasi sekolah . Tahun 2011 saat pertamapelaksanaan program ini, sedikitnya 21.500
ruang kelas yang rusak berat direhabilitasi. Jumlah tersebut masing-masing, untuk tingkat SD sebanyak
18 ribu ruang kelas, dan SMP 3.500 ruang kelas. Pada 2012 , sebanyak132 .317 ruang kelas SD dan
46.027 ruang kelas SMP direhabilitasi . Meski sebagian besar ruang kelas telah diperbaiki pada 2011
dan 2012, Kemendikbud meneruskan program rehabilitasi ini sebagai upaya antisipasi.
Program terobosan Kemendikbud juga menjangkau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) . Dengan
demikian prinsip pendidikan untuk semua tercakup dalam seluruh aktivitas Kemendikbud. Untuk
mendukung program Satu Desa Satu PAUD, pada 2013 , Direktorat Jenderal PAUDNI (Pendidikan
Anak Usia Dini, Informal, dan Nonformal) mengalokasikan bantuan untuk 1.491 rintisan PAUD
baru sebesar, masing-masing Rp 45 juta. Kerja sama juga dilakukan dengan pemerintah daerah,
perusahaan swasta, BUMN, dan organisasi mitra untuk mengembangkan PAUD.
Dunia maya juga tidak lepas dari perhatian Kemendikbud, demikian juga warga Indonesia yang
tinggal di luar negeri. Untuk memenuhi dinamika dunia pendidikan yang menuntut pengembangan
media pembelajaran yang multiakses di zaman digital yang serba cepat dan terus berubah saat ini,
Kemendikbud membangunan Portal Rumah Belajar. Portal ini memfasilitasi siapa pun yang ingin
belajar dimayantara dan bisa diakses dari mana saja. Rumah belajar berisi pilihan sumber belajar
bagi peserta didik dan masyarakatumum . Juga menyediakan wahana pengembangan kreativitas dan
salingberbagi secara kolaboratif di antara peserta didik, dan pendidik.
Sementara itu untuk melayani anak negeri di tanah seberang, dibentuklah Community Learning
Centre. Nama resmi lembaga ini adalah Sekolah Indonesia di Luar Negeri, yang melayani pendidik-
an bagi anak-anak tenega kerja Indonesia (TKI) dan atau staf Kendutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI). Saat ini, SILN telah menjangkau 15 kota di luar negeri, yaitu Jeddah, Riyadh,dan Mekkah
(Arab Saudi) , Singapura (Singapura) , Davao (Filipina) , Bangkok(Thailand) , Yangon (Myanmar),
Moskow (Rusia) , Nederland, Wassenar (Belanda) , Beograd (Serbia) , Tokyo (Jepang), Kairo (Mesir) ,
Kuala Lumpur, dan Kinabalu,Sabah (Malaysia) . Sekolah Indonesia di Kairobahkan mempunyai
sekolahfilian di Damaskus yang dikenal dengan Sekolah Indonesia Damaskus (Suriah) . SILN adalah
fasilitas bagi WNI yang ada di kota, karena umumnya SILN berada dikota besar. Bagaimana dengan
anak-anak TKI yang berada kawasan di perkebunan, yang jauh dari kota, seperti TKI yang bekerja
di Malaysia, khususnya yang bekerja di sektor perkebunan di sekitar wilayah Sabah, juga TKI yang
ada di Filipina Selatan? Menjawab kebutuhan ini Kemendikbud menyiapkan fasilitas sekolah dengan
konsep Community LearningCentre (CLC) , sekolah satelit SILN yang ada di kota. Sampai saat ini,
Indonesia sudah memiliki 28 CLC dan 108 sub-CLC diMalaysia.
Kemendikbud juga membentuk lnstitut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di sejumlah daerah.
Ada tiga peran utama ISBI, yaitu, pertama, menjaga dan merawat warisan budaya. Kedua, melaku-
kan kreasi produk seni dan budaya dengan budaya baru . Ketiga, memperkuat hubungan antaranak
bangsa dengan basis kebudayaan . Selama ini kita baru memiliki ISi di Yogyakarta, ISi Surakarta,
ISi PadangPanjang, dan ISi Denpasar. Pendidikan di ISi selama ini lebih ditekankan kepadaseni,
baik pertunjukan maupun sisi seni lainnya. Sementara itu, dimensi nilaibudayanya belum banyak
disentuh. Karena itu ISi juga akan dikonversi menjadi ISBI. Ada empat ISBI yang didirikan yaitu ISBI
Aceh , ISBI Kalimantan, ISBI Sulawesi, dan ISBI Papua. •
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA • 23
1
S JUD SA UPAUD
MENCERDASKAN
BANGSA SEJAK DINI
sia 0-5 tahun adalah usia emas, atau golden age , sa-
at fisik dan otak anak berada di masa pertumbuhan
terbaiknya . Pada usia emas, kemampuan otak me-
nyerap informasi sangat tinggi. Apa pun informasi
yang diterima akan berdampak bagi anak. Di masa
ini orangtua, terutama ibu, harus bisa mendidik clan mengopti-
malkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional, dan
spiritual.
Usia emas juga merupakan waktu terbaik bagi anak untuk mem-
pelajari berbagai macam keterampilan, membentuk kebiasaan-ke-
biasaan yang akan berpengaruh pada masa kehidupan selanjutnya,
clan memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri clan
lingkungan sekitar.
Memahami akan pentingnya pendidikan di usia dini ini, Ke-
mendikbud menggiatkan program PAUDisasi yang diterjamahkan
sebagai Program Satu Desa Satu PAUD (pendidikan anak usia
dini) . Agar tidak terjadi gap demografi , maka upaya menyiapkan
24 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
7 1 351
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
26.269
30,000
20,000
10,000
- TPA
- TK - KB
wikipedia)
Pendidikan anak usia dini yang bagus akan mengantarkan anak-anak
belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri,
Pendidikan cepat beradaptasi, clan semangat untuk belajar. Ada tiga ha! yang tidak
anak usia dini boleh lepas dalam satu ikatan untuk menyiapkan program di Kemendik-
yangbagus akan bud, start earlier, longer, and reach wider, mendidik sejak dini, sekolah
mengantarkan setinggi mungkin , clan menjangkau lebih luas.
anak-anak men- Mengapa harus diawali dari PAUD? Sekitar 50 persen variabilitas
jadi pribadi yang kecerdasan orang dewasa sudah terjadi sampai anak berusia 4 tahun.
mandiri, kuat Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi sampai usia 8 tahun , clan 20
bersosialisasi, persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Selain
percaya dirt, memasuki usia emas yang hanya datang sekali itu, mereka adalah generasi
cepat beradapta- emas yang 30-an tahun ke depan akan menjadi pelaku utama saat 100
si. berkarakter tahun Indonesia merdeka.
dan berbudaya.
serta semangat
untuk belajar." 1.491 Rintisan PAUD
Melalui program Satu Desa Satu PAUD, desa-desa yang belum memiliki
PAUD akan memperoleh bantuan dana dari pemerintah. Program inijuga
telah berhasil meningkatkan jumlah lembaga PAUD tiap tahun.
Pemerintah telah berhasil meningkatkan APK PAUD yang awalnya
pada 2004 adalah 24,753 menjadi 25.603 pada 2005. Persentase APK
PAUD meningkat lagi pada 2006 sebesar 26,35 3 , 27 ,81 3 (2007), 28,75 3
(2008) , 29,523 (2009) , 31,033 (2010) hingga pada 2011 mencapai
34,543. Kemendikbud menargetkan pada 2015 mendatang, APK PAUD
mencapai 753.
Untuk mendukung program Satu Desa Satu PAUD, pada 2013, Direk-
torat Jenderal PAUDNI mengalokasikan bantuan untuk 1.491 rintisan
PAUD baru sebesar masing-masing Rp 45 juta. Kerja samajuga dilakukan
dengan pemerintah daerah , perusahaan swasta, BUMN, clan organisasi
mitra untuk mengembangkan PAUD .
Pendidikan yang diberikan untuk anak berusia 3-5 tahun ini tidak
hanya mengenalkan anak pada aktivitas fisik dan berkenalan dengan
teman sebaya, tetapi juga beberapa manfaat lain seperti memberi stimu-
lasi pendidikan yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah.
Selain memberi kesempatan pada anak untuk mengenal sekolah,
68 .10
70 .00 63 .01
60 .33
60.0Q 50.21
50.00
40.00
"t .
30.00
.20.00
30.355
26.174
Anak-anak usia dini saat ini adalah calon pemimpin pada era Generasi Emas 2045.
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA - 29
2
REH SE KO LAH
MEREHABILITASI
MASA DEPAN BANGSA
dibangun sangat banyak, bahan bangunan yang digunakan banyak juga Partisipasi TNI
dalam program
buruk kualitasnya .Selain itu , sejak pembangunan besar-besaran di berba- rehabilitasi
sek olah.
gai pelosok Tanah Air itu , jarang sekali dilakukan rehabilitasi. Akibatnya,
karena faktor usia, banyak yang kini kondisinya rusak berat. Tidak ada
alokasi dana yang secara khusus untuk rehabilitasi sekolah .
Meski tanggung jawab sekolah sudah diserahkan kepada pemerintah
kabupaten/kota, seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah pada
tahun 2000, Kemendikbud bertekad merehabilitasi semua ruang kelas/
belajar rusak berat. Tekad tersebut diwujudkan dalam bentuk pencanangan
Gerakan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Sekolah pada 2011 dengan
target pada 2013 tak ada lagi gedung sekolah yang rusak. Peluncuran
gerakan nasional ini dilakukan pada 26 September 2011.
Secara nasional, jumlah SD di Indonesia adalah 143.252 sekolah terdiri
atas 130.563 SD Negeri dan 12.689 SD Swasta. Jumlah ruang kelas SD
secara nasional adalah 899.016 ruang kelas, terdiri atas 808.872 ruang
kelas SD Negeri, dan 90 .144 ruang kelas SD Swasta. Dari jumlah tersebut,
kondisi ruang kelas SD yang masih tergolong baik jumlahnya 605.918,
rusak sedang 182.500, dan rusak berat 110.598.
Bangunan sekolah tingkat SMP mencapai 31.183 unit (19.425 SMP
Negeri dan 11.758 SMP Swasta). Secara nasional , jumlah ruang belajar
SMP saat ini ada 298 .268 ruang kelas (212.740 SMP Negeri dan 85.528
SMP Swasta).Dari jumlah tersebut, kondisi ruang kelas SMP yang masih
tergolong baik sebanyak 172.948, ruang belajar rusak sedang sebanyak
82.892, clan rusak berat sebanyak 42.4428. Dari kondisi kedua sekolah
tersebut, jumlah ruang kelas SD yang rusak berat jauh lebih banyak
dibandingkan SMP
Bila dilihat dari daerahnya, kelas rusak terbanyak di Nusa Tenggara
Timur (NIT) mencapai 7.652 , disusul Sulawesi Tengah 1.186, Lampung
911, Jawa Barat23.415, Sulawesi Tenggara2.776, Banten 4.696, Sulawesi
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 31
Selatan 3.819, Papua Barat 576, Jawa Tengah 22 .062 , Jawa Timur 17.
972 , dan Sulawesi Barat 898.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan menengah , SMA dan SMK, se-
banyak 22 .832 ruang kelas rusak. Jumlah ini terdiri atas 14.506 ruang
kelas untuk SMA dan 8 .326 ruang kelas.
. . .
SO Swasta 13 . 8~ '.
r-··;. ·~·::·. ·-·····:·::·· · ··:···~······. · :· ·:·.·;. ]
ti ' t . ..................................................................
32 ,. MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
-·--
···--
-·--
TOTAL
Anggaran
(Rp. juta)
851 .223
2. APBN 746.162
Swakelola
Kebijakan swakelola juga memberi ruang bagi pemberdayaan masya-
rakat sekitar dan membuka lapangan kerja baru . Warga yang mengang-
gur dapat diserap sebagai tukang bangunan . Siswa atau mahasiswa ju-
rusan Teknik Sipil/Bangunan dapat dilibatkan . Selain itu, roda ekonomi
masyarakat juga bisa berputar. Bahan bangunan dibeli dari toko material
di sekitar sekolah . Dunia usaha juga dapat berpartisipasi.
Pembangunan gedung sekolah dapat disalurkan melalui program Cor-
porate Social Responsibility (CSR) . Mereka dapat membantu pembangun-
an dan pengadaan sarana-prasarana lain seperti ruang laboratorium dan
alat peraga. Rehabilitasi ruang kelas/belajar oleh sekolah dan masyarakat
akan berdampak psikologis yang cukup besar. Masyarakat akan merasa
memiliki sekolah . Sebab, mereka turut membangun gedung sekolah.
Akhirnya, mereka makin termotivasi untuk menyekolahkan anak-anak
mereka di sekolah itu .
Termasuk terobosan dalam pelaksanaan program ini, Kemendikbud
menyiapkan e-monitoring agar setiap sekolah dapat menyampaikan reha-
bilitasi ruang kelas setiap saat. Kementerian sendiri menentukan tiap dua
minggu sekali sekolah-sekolah harus menyampaikan laporannya melalui
e-monitoring tersebut.
Bisa lewat SMS, bisa juga lewat web atau internet. Dengan sistem
pengawasan yang seperti itu, Kemendikbud dapat mengetahui perkem-
bangan rehabilitasi , baik dari kondisi fisik lapangannya maupun dari sisi
berapa pencairan dana yang sudah dilakukan.
TOTAL
Anggaran
(Rp. juta)
7.986.704
34 ·- MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Kondisi Gedung SD Negeri Osiloa , Kabupeten Kupang , NTT, Sebelum (atas) dan Sesudah (bawah) Direhab.
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA ~-;? 31
3
COM UNITY
LEARN NG E
MENANAMKAN RASA KEBANGSAAN
DAN PERSATUAN
Siswa-siswa
Indonesia di luar negeri. Humana Learning
Centre di Ladang
Sampai saat ini, Kemendikbud sudah memiliki 28 CLC dan 108 sub- Merotai, Tawau,
CLC di Malaysia. Dengan demikian , sejak 2010 hingga 2012 , jumlah Sabah, Malaysia.
Ada di 15 Kota
Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) adalah nama resmi lembaga pendidikan yang ada di luar
negeri dalam rangka meme nuhi layanan pendidikan bagi TKJ atau staf Kedutaan Besar Republik In-
donesia (KBR! ).SILN didirikan untuk memberikan akses sekaligus pelayanan pe ndidikan bagi warga
Indonesia yang bermukim di luar negeri .
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama, SILN dikelola dan menjadi ta nggung jawab bersama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri .
Hingga saat ini , SILN tela h ada di 15 kota , yaitu Jeddah, Riyadh, dan Mekkah (Arab Saudi) ,
Singapura (Singapura) , Davao (Filipina) , Bangkok (Thailand) , Yangon (Myanmar) , Moskow (Rusia),
Nederland , Wassenar (Belanda ), Beograd (Serbia) , Tokyo (Jepang) , Kairo (Mesir) , Kuala Lumpur,
dan Kinabalu , Sabah (Malaysia). Khusus Sekolah Indonesia di Kairo, mempunyai sekola h filian di
Damaskus yang dikenal dengan Sekolah Indonesia Damaskus (Suriah ). berada di kota-kota besar,
sebagaimana disebutkan di atas, di beberapa tempat di daera h perkebunan Kemendikbud menyiap-
kan CMC, guna memberikan layanan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang berada di
daerah pedalaman .
Seperti layaknya sekolah-sekolah yang ada di Indonesia , SILN mendapat perhatian yang sama dari
pemerintah . Oleh karena itu Kemendikbud berupaya memenuhi berbagai kebutu han terkait dengan
sekolah , seperti pengadaa n pendidikda n tenaga kependidikan yang berkualitas, sarana-prasarana
yang memadai , pembenahan manajemen dan pengelolaan sekola h, pelatihan pengembangan kuri-
kulum , supevisi pembelajaran , diklat penulisan da n pe nilaian karya iimia h, serta kebutuhan lainnya
sesuai dengan kebijakan.
Para pendidik yang ditugaskan di SILN pun harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian ,
sosial, dan profesional. Sebagai konsekue nsinya, mereka berhak mendapat gaji pokok, tunjangan
profesi, tunjangan fungsional , tunjanga n khusus, dan masla hat tambahan yang terkait dengan tu-
gasnya sebagai guru yang ditetapkan de ngan prinsip penghargaan atas dasarprestasi . Sementara
itu bagi peserta didik di SILN, mereka dapat melanjutkan pendidikan di Indonesia sesuai dengan
jenjangnya masing-masing.
Selain aspek pendidikan , pendirian SILN juga berhubungan erat dengan aspek Iainnya seperti
pelaksanaan politik luar negeri, terutama pencitraa n diri Indonesia di dunia internasional. SILN
juga berperan sebagai sumber informasi bagi pengembangan pendidikan nasional dengan memetik
pelajaran dari sistem pendidikan di luar negeri.
Dengan demikian, SILN juga terlibat dalam proses intermistik, yaitu proses mendekatkan as-
pek internasional dengan aspek domestik/nasion al dalam dinamika saling mempengaruhi secara
positif. Melalui proses intermistik ini, SILN diharapka n dapat memberikan masukan yang berarti
bagi perkembangan pendidikan nasional dengan membawa aspek positif, lesson learned dan best
practices yang terdapat dalam sistem pe ndidika n internasional, sehingga membantu pengembangan
visi pendidikan nasional.
Pembinaan manajemen SILN menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) dilakukan oleh Kemen-
terian Luar Negeri , dalam ha! ini perwakilan RI dinegara setempat. Adapun pembinaan secara teknis
dilakukan oleh Kemendikbud de ngan melakukan monitoring secara langsung kegiatan SILN .
Sekolah Indonesia Kata Kinabalu (SIKK) merupakan SILN ke-15 dan yang terbesar yang berkomit-
men memberikan layanan terbaik bagi pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah , Malaysia. Bangunan
sekola h terdiri dari 24 kelas dan 3 laboratorium untuk jenjang SD, SLTP, dan SMU .
Menurut Kepala Sekolah SIKK, Dadang Hermawan akan dibangun sarana olahraga seperti
40 ~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Dua siswa di
PKBM Philipina
lapangan bulu tangkis, futsal, mushola, dan lima rumah untuk guru . Se- Se Iatan.
kolah Indonesia Kota Kinabalu ini terletak di Alamesra -Plaza Utama
Jalan Sulaman, Kota Kinabalu, Sabah- Malaysia, kawasan pertokoan
dan berdekatan dengan kampus Universiti Sabah Malaysia . Dengan luas
lahan SIKK sekitar 1,5 hektare, SIKK dapat digunakan selama 99 tahun
dan izin penggunaannya dapat diperpanjang kembali.
Data dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu me-
nunjukkan bahwa anak-anak Indonesia yang berada pada usia sekoiah
berkisar 24.199 anak. Dari jumlah tersebut sekitar 9.000 telah ditangani
meiaiui NGO International Humana dan unsur-unsur masyarakat yang
berada di Sabah-Malaysia.
Di Arab Saudi Sekoiah Indonesia Jeddah (SIJ didirikan pada 1964.
Pada waktu itu untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia, se-
bagai tempat menuntut ilmu bagi putra-putri dari Warganegara Indonesia
yang berdomisili di Jeddah dan sekitarnya. Seiring dengan berjalannya
waktu , SIJ telah beberapa kali berganti nama , dulu bernama Sekolah
Indonesia Trikora kemudian Sekoiah Indonesia Pancasila (SIP) Jeddah
dan sekarang menjadi Sekoiah Indonesia Jeddah (SIJ). Gedung dan
Lingkungan Sekolah Indonesia Riyadh terletak di tengah perkampungan
warga Saudi Arabia dengan status Gedung masih menyewa dengan harga
sewa pertahun SR 250 ribu atau sekitar Rp 575 juta. •
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 41
4
PENDi Di KAN
MEN HU VERSAL
INISIASI PROGRAM
WAJIB BELAJAR 12TAHUN
' ·\~
BOS SM
Sejak 201 1, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah telah memba-
ngun 416 unit sekolah baru dan 34.277 ruang kelas baru . Dengan jumla h
tersebut, sekitar 1,3 juta lulusan SMP/MTs diharapkan dapat tertampung
di sekolah menengah selama tiga tahun. Mulai 2014 Kemendikbud juga
memprogramkan pembangunan unit sekolah baru , minimal 500 unit setiap
tahunnya, dan kira-kira 10 ribu ruang kelas baru agar dapat menampung
sekitar 400 ribu siswa baru.
Salah satu program pendukung utamanya adalah penyediaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah (SM). Tujuannya adalah
meringankan beban masyarakat dalam menyekolahkan anak mereka ke
tingkat pendidikan menengah. Karenanya, BOS SM disalurkan mulai awal
tahun ajaran 2013/2014 sebesar Rp 1 juta persiswa per tahun , d iberikan
tiap semester. Sebelumnya telah diberikan dalam bentuk rintisan BOS.
Dalam pelaksanaannya, BOS SM ini dibagi dua: BOSSMK dan BOS
SMA. Pada 2013, Kemendikbud mengalokasikan anggaran Rp 2,362 triliun
untuk BOS 4 ,23 juta siswa SMA dan Rp 2,311 triliun untuk BOS 4, 16 juta
siswa SMK. Bantuan ini disalurkan langsung ke sekolah oleh Direktorat
Pembinaan SMA dan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kemendikbud. Sekolah penerima BOS SM diwajibkan membebaskan (fee
wa ive) dan/atau membantu (discou nt fee) siswa miskin dari kewajiban
persen .
Kepala Dinas Pendidikan. Pemuda, dan lni karena kebanyakan daerah di
Olahraga, Kabupaten Sima, NTB wilayah Indonesia Tengah dan Indo-
nesia Timur masih berkutat menuntas-
kan Wajib Belajar 9 Tahun .
Melalui program PMU ini , saya
PMU merupakan terobosan bagus yakin APK pendidikan menengah
untuk meningkatkan APK sekolah di Kabupaten Bima dan NTB akan
menengah , apalagi di daerah kami terdongkrak.
APK sekolah menengah masih lebih Program ini dengan sendiri akan
rendah dari APK rata-rata nasional. memberikan akses yang lebih luas
APK sekolah menengah di Kabupaten bagi masyarakat untuk dapat me-
Bima masih berada di angka 68 nikmati pendidikan menengah.
44 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
APK Meningkat
Selama enam tahun terakhir, APK pendidikan jenjang menengah terus
meningkat, yaitu dari 52,20% pada 2005/2006 menjadi 70,53 % pada
PE DID A
M GAH
LJ !:RSAL
uo
100
80
EiO
0
~~~~~ ~ ~~~~~ ~ ~~~ ~ ~# ~ ~~~~ # #~~~~~
...... .
- Reeule r - Proe:ram Percepatan
.. .. Melalui upaya pe rcepatan, sasa r an nasiona l APK pendid i kan menengah sebesar 97%
diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebal iknya, bila tanpa upaya percepatan
maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040 .. ... .
PENDi Di KAN ADA DI MANA-MANA 45
Dirjen Dikmen
Achmad Jazidi e
(tengah berkalung 2010/2011 dan 78,70% pada 2012/2013 . Namun , disparitas APKjenjang
bung a) saat meng-
hadiri peresmian
menengah anta rwilayah masih relatif tinggi . Bahkan , masih ada daerah-
SMA di Merangin. daerah dengan APKSM yang masih di bawah rata-rata. !tu karena memang
ada perbedaan kondisi geografis maupun kemampuan sosial-ekonomi
antara satu daerah dengan daerah lainnya. Selain untuk mempercepat
peningkatan akses dan mutu, PMU juga diharapkan dapat menurunkan
disparitas antar wilayah tersebut.
Selain itu, sasaran lain ya ng akan dicapai dengan program PMU ada-
lah penguatan pelayanan pendidikan vokasi. Yang dimaksud pendidikan
vokasi di sini adalah pendidikan kejuruan di tingkat menengah , bukan
pendidikan kejuruan di tingkat perguruan tinggi. Dengan adanya program
ini, diharapkan lulusan-lulusan pendidikan menengah di Indonesia men-
jadi SOM yang lebih terampil dan lebih siap bekerja.
5
SMA TERBUKA,
MENGAJAKANAK DROPOUT
DAN DUAFA KEMBALI KE SEKOLAH
-~ -~=
Mendikbud berada d i Sorong Papua Barat sedang berd ialog dengan Bu pati Lombok Barat da lam acara peluncuran
SMA Terbuka.
Setelah data objek dinyatakan valid oleh Tim Pendaftaran Cagar Budaya, maka objek yang didaftar-
kan dilakukan pengkajian dan penilaian oleh Tim Ahli Cagar Budaya. Tim Ahli melakukan kajian
untuk menentukan objek pendaftaran tersebut sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya.
Setalah selesai melakukan kajian dan penilaian, Tim Ahli merekomendasikan hasil kajian dan pe-
nilaian terhadap objek tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya" untuk ditetapkan dengan Surat
Keputusan Bupati/Walikota untuk tingkat kabupaten/kota, oleh Gubernur untuk tingkat provinsi,
dan oleh Menteri untuk tingkat nasional.
• Penetapan data objek pendaftaran sebagai cagar budaya
Setelah menerima rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya yang menyatakan bahwa objek tinggalan
purbakala yang didaftarkan sebagai "cagar budaya", maka bupati/walikota menerbitkan Surat
Keputusan tentang penetapan objek tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya". Penetapan objek
tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya" hanya dilakukan oleh bupati/walikota, sedangkan
gubernur menetapkan cagar budaya peringkat provinsi, dan menteri menetapkan cagar budaya
peringkat nasional.
• Register Nasional Cagar Budaya
Setelah objek tinggalan purbakala ditetapkan sebagai "cagar budaya" dengan Surat Keputusan
Bupati/Walikota, maka objek cagar budaya tersebut dimasukkan dalam daftar cagar budaya untuk
mendapatkan Register Nasional yang akan menjadi identitas diri objek cagar budaya, baik benda,
struktur, bangunan, situs, maupun kawasan .
Berbagai kegiatan dilakukan oleh pemerintah berkait dengan cagar budaya . Pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2011 kegiatan pengolahan data cagar budaya merupakan kegiatan pengolahan
data inventarisasi tinggalan purbakala sebanyak 64.842. Tahun 2012 melaksanakan pembangunan
sistem registrasi nasional cagar budaya. Pada tahun 2013 dilakukan pengolahan data pendaftaran
cagar budaya. Objek Tinggalan Purbakala yang telah didaftarkan secara on/ine berjumlah 760 dan
dari jumlah tersebut yang telah diverifikasi 517 objek. Pada tahun 2014 ( hingga tanggal 31 Agustus
2014) objek yang telah didaftarkan secara online 240 objek dan dari jumlah tersebut yang telah
diverifikasi 10 objek.
Telah dilakukan pula fasilitasi dan bimbingan teknis terkait dengan Registrasi Nasional pada tahun
2013 dan 2014. Terbukti 64.842 obyek yang diduga cagar budaya (benda, bangunan, struktur, situs
dan kawasan) telah terdata oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman . Jumlahnya
akan semakin banyak dengan dilakukannya program Registrasi Nasional Cagar Budaya yang dida-
lamnya termasuk melakukan pendaftaran cagar budaya koleksi museum di seluruh Indonesia.
DOK KEMENDIKBUD
Menunjuk Pasal 41 , dalam Pasal 96 ayat (2) huruf c menyebutkan
Situs megalitik
bahwa "Pemerintah berwenang menetapkan Benda Cagar Budaya, Ba- Gunung Padang,
ngunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan/ Cianjur, Jawa
Barat. Situs ini
atau Kawasan Cagar Budaya sebagai Cagar Budaya Nasional". menjadi salah
satu aset budaya
yang
Cagar budaya dapat diperingkat menjadi Cagar Budaya Nasional apabila dilindungi
Undang-undang
memenuhi syarat:
• Wujud kesatuan dan persatuan bangsa.
• Karya adiluhung yang mencerminkan kekhasan kebudayaan bangsa
Indonesia.
• Cagar budaya yang sangat langka jenisnya, unik rancangannya, dan
sedikit jumlahnya di Indonesia.
• Bukti evolusi peradaban bangsa serta pertukaran budaya lintas negara
dan lintas daerah , baik yang telah punah maupun yang masih hidup
di masyarakat; dan/ataucontoh penting kawasan permukiman tradisio-
nal, lanskap budaya, dan/atau pemanfaatan ruang bersifat khas yang
terancam punah .
Penetapan cagar budaya menjadi cagar budaya nasional akan mem-
berikan kewenangan serta tanggung jawab Pemerintah dalam melaksana-
kan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatannya. Penetapan cagar
budaya nasional sebagai suatu hal yang penting bagi bangsa Indonesia.
Secara fisik menyelamatkan aset penting bangsa sebagai sumber daya
budaya karena kondisinya mudah rapuh dan terancam punah . Dari segi
nilai merupakan salah satu upaya memperkokoh jati diri, memperkuat
identitas dan pembentukan karakter bangsa dengan melihat dan mem-
pelajari nilai-nilai yang tercermin dari cagar budaya nasional.
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 101
Dalam registrasi budaya tak benda, yang harus dicatatkan adalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat yang mengungkapkan gagasan dan perilaku masyarakat pendukung dari unsur kebu-
dayaan . Unsur ini meliputi sejarah atau asal usu! budaya, komunitas pendukung, deskripsi terkait
unsur budaya yang mengungkapkan pentingnya nilai-nilai budaya dalam unsur budaya tersebut.
Yang juga perlu dicatatkan adalah hal-hal yang telah dilakukan untuk perlindungan , pengembangan ,
dan pemanfaatannya, dan hal-hal yang akan dilakukan sebagai upaya menjaga kelestarian unsur
1~1 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
budaya tersebut.
Dalam hat pelestarian warisan ini , Indonesia telah meratifikasi Con-
ventio n for the Safeguarding of Intangible Cultural H eritage pada 2003 .
Ratifikasi ini dikuatkan melalui Peraturan Presiden No. 78 tahun 2007 Agar masyarakat
tenta ng Pengesahan Convention fo r the Safeguarding of In ta ngible C ul- dapatturut
tural Heritage. berperan aktif
Ko nvensi itu antara lain mengharuskan kita mencatat warisan budaya dalam
tak benda dengan melibatkan komunitas adat, dan melakukan pemuta - pencatatan,
khira n data secara berkala . Kegiatan pencatata n ini dilakukan setiap tahun Kemdikbud
dibantu 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya d i seluruh Indonesia. menggelar
Setelah dicatat, ta hap berikutnya adala h mem ilih dan menetapkan Gerakan
kekayaan-kekayaan apa saja yang bisa d ianggap sebagai warisan budaya Nasional
nasional. Sampai tahun ini , Kemend ikbud sudah menetapkan 175 warisan Pencatatan 2014.
budaya nasional. Setelah itu, Pemerintah mengusulka n kepada Persatua n Jika Indonesia
Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO untuk ditetapkan menjadi Wari- memiliki data
san Budaya Tak Benda dunia. Namun , tidak semua warisan budaya serta lengkap maka
merta diajukan ke UNESCO. Dalam mengajukan apaka h budaya tersebut akanmakin
layak atau tidak untuk diakui dunia, Kemendikbud tela h membentuk tim banyak produk
evaluasi agar pengusulan ke UNESCO tidak sia-sia . budaya
Agar masyarakat dapat turut berperan aktif dalam pencatatan , Ke- Indonesia yang
mendikbud akan menggelar Gerakan Nasional Pencatatan 2014. lni karena diakui dunia."
peranan pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting dalam hat
registrasi produk budaya ini . Registrasi produk-produk budaya di daerah
akan bermuara ke registrasi produk budaya nasional, sehingga Indonesia
bakal memiliki data lengkap. Jika ha! ini telah dilakukan, akan makin
banyak produk budaya Indonesia yang diakui dunia. Maka , bukan saja
negara lain akan lebih sulit mengklaim budaya kita sebagai milik mereka ,
tapi juga kita turut merawat dan mengembangkan warisan peradaban
buat generasi baru . •
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 55
MASYARAKAT SMAISMK/MA
PERGURUAN
Pelltlhan
TINGGI
INDUSTRI lnstruktur
Materl Pr1ktek
Praktek Kerje
Pera Iatan
Kewll'IUNhaan
•
Membuke Lllpangan
Kerja (Kewlr1uuhun)
Mengtsl Lllp8npn Kerja
_ _<L_o_kel, Nulonal, Global)
~6 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
165470
180000
~40000
120000
100000
80·100
60100
4010
2010
paten Kolaka, Kabupaten Tanah Datar, Kota Mataram, Kota Prabu Mulih ,
dan Kabupaten Tuban .
Hingga tahun 2015 diupayakan akan berdiri setidaknya 269 akademi
komunitas (54,12 persen) di seluruh Indonesia. Sebarannya didasarkan
atas pendekatan potensi tingkat peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
prediksi kebutuhan tenaga kerja pada masing-masing wilayah dalam
program MP3EI. Jumlah tersebut diperhitungkan untuk pendirian yang
diinisiasi oleh unsur pemerintah, baik pemerintah pusat bersama pemerin-
tah daerah maupun pemerintah daerah dengan mitra industrinya.
Penyelenggaraan AK masih dimungkinkan untuk dikelola oleh pihak
industri secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemerintah daerah ,
sehingga jumlah AK di seluruh wilayah Indonesia masih mungkin bertam-
bah. Meski demikian , jumlah maksimum AK yang beroperasi pada setiap
kabupaten/kota mesti diatur. Pertumbuhan jumlah mahasiswa disesuaikan
dengan jumlah pendirian AK dan diasumsikan penambahan program studi
berjalan secara bertahap.
Program studi di setiap koridor merupakan program primer yang dekat
hubungannya dengan potensi daerah yang dimiliki. Program studi dalam
pohon keilmuan dan keterampilan yang sama dapat atau bahkan harus
dikembangkan sehingga kebutuhan tenaga terampil yang akan dihasilkan
menjadi lebih lengkap dan saling melengkapi.
Pendirian AK di daerah-daerah mempercepat pembangunan dan ke-
sejahteraan sosial di daerah . Lulusan akademi komunitas akan mampu
mengisi posisi tenaga kerja terampil pada level tertentu, khususnya setara
dengan level 4 dan 5 menurut standar Kerangka Kualifikasi Nasional In-
donesia (KKNI) .
Jadi, selain memeratakan akses pendidikan tinggi, kebijakan penyeleng-
garaan pendidikan AK di daerah juga dimaksudkan untuk meningkatkan
- -
Uraian
2012 2013 2014 2015
l embagaAK 46 126 206 269
Mahasiswa 92.000 252.000 412.000 538.000
Oosen 7.667 2 1.000 34.333 44.833
7
PENDIRIAN PTN
DI DAERAH TERPENCIL
-·-
UN¥ SWlldwr- ' - - I hJff
~~~ ......_...
Menegerikan PTS
Sejak 2010, beberapa Perguruan Tinggi Swasta(PTS) di daerah per-
batasan menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) , sepertidi Merauke dan
Sangihe. Kemendikbud juga berencana mengalihstatuskan satu perguruan
tinggi di Nusa TenggaraTimur. Program penegerian PTS ini dicanangkan
sebagai salah satu cara pemerataan pendidikan tinggi sesuai dengan
proporsinya.
Kebijakan penegerian PTS ini ditempuh sebagailangkah agar peserta
didik yang lulus SMNSMK memiliki kesempatan besar untuk dapat me-
ngenyam pendidikan tinggi. Ada tiga skenario yang dilakukan agar lulusan
SMNsederajat ini dapat mengecap pendidikan tinggi . Pertama , ekspansi
Prasasti dimu- kapasitas . Artinya, PTN bisa meningkatkan daya tampungnya sebesar
lainya pem-
bangunan lnstitut 10 persen . Ekspansi kapasitas inidapat dilakukan dengan pembangunan
Seni dan Budaya
Indonesia di infra struktur, peningkatan jumlah dosen, dan biaya operasional. Kedua,
Papua.
~1 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
pendirian PTN baru . Dan ketiga adalah penegerian PTS . Penegerian PTS dan pendirian PTN baru
ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun2012 tentang Pendidikan Tinggi yang
mengedepankan pendidikan vokasi dan menunjukkan kehadiran negaralndonesia, terutama di
daerah 3T.
Hingga saat ini, terdapat 12 perguruan tinggi swasta (PTS) telah beralih status menjadi perguruan
tinggi negeri (PTN). Keduabelas PTS yang menjadi PTN tersebutadalah Universitas Borneo Tarak-
an , Universitas Musa mus Merauke, Universitas Bangka Belitung, dan Politeknik Batam , Politeknik
Manufaktur Bangka Belitung, Politeknik Bengkalis, Universitas Maritim Raj a Ali Haji Kepulauan Riau ,
Politeknik Balikpapan , dan Politeknik Nusa Utara Sulut, Politeknik Madiun , Politeknik Banyuwangi,
dan Politeknik Sambas .
Moratorium Penegerian
Sejak 1 Agustus 2013 , Kemendikbud menghentikan sementara (moratorium) penegerian PTS.
Kebijakan moratorium diambil karena keterbatasan anggaran negara. Keputusan penghentian se-
mentara penegerian kampus swasta tertuang dalam kebijakan Ditjen Dikti Kemendikbud . Dalam surat
tersebut ditetapkan bahwa penegerian PTS memiliki konsekuensi anggaran , sarana dan prasarana
pendidikan, hingga sumber daya manusia (SDM) .
Alokasi APBN untuk penegerian PTS sangat terbatas. Dengan demikian, penegerian tersebut
dikhawatirkan menimbulkan permasalahan pada anggaran untuk PTN baru ketika berstatus satuan
kerja (satker) Kemendikbud. Konsekuensi lain saat PTS berubah menjadi PTN adalah status dosen
dan pegawai administrasi dan penunjang lainnya, dari yayasan atau pemda kepada kementerian
harus memenuhi undang-undang kepegawaian. Umumnya status penegerian kampus swasta diikuti
perubahan status kepegawaian dari non-PNS menjadi PNS . Perubahan status menjadi PNS ini kerap
terhambat bagi pegawai yang berumur lebih dari 35 tahun .
Permasalahan lainnya adalah urusan pencatatan sarana prasarana atau aset. Dalam sistem penege-
rian PTS, seluruh aset tanah dan bangunan wajib d iserahterimakan dari daerah atau yayasan kepada
Keme ndikbud. Pada praktiknya pengalihan status kepemilikan aset ini sering menga lami kendala saat
pencatatan dan kerap menimbulkan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Meski moratorium berlaku sejak 1 Agustus 2013 , Kemend ikbud menjelaskan bahwa semua usul
perubahan bentuk PTS menjadi PTN {penegerian) yang telah tercatat dalam agenda surat masuk
oleh Ditjen Dikti sebelum tanggal 1 Agustus 2013 akan tetap diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Terobosan lain yang dijalankan Kemendikbud berkait denga n kebija kan pendidika n tinggi ada-
lah , didirikannya dua institut teknologi, masing-masing di Kalima ntan Timur dengan nama Institut
Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapandan di Sumatera diberi nama lnstitut Teknologi Sumatera
(ltera} .
Dua perguruan tinggi itu kelahirannya "dibidan i" oleh dua institut teknologi yang suda h ada se-
lama ini, masing-masing lnstitut Teknologi Bandung (ITB) untuk Itera dan lnstitut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya untuk ITK. Meski belum sepenuhnya wujud dua perguruan tinggi itu resmi
berdiri (memilki kampus) karena masih dalam proses pembangunan tapi organisasi, tata kelola,dan
pe nerimaan mahasiswa baru, sudah dilakukan ejak tahun akademik 2012, dengan cara menitipkan
para mahasiswanya pada dua perguruan tinggi teknologi yang membidani, !TB, dan ITS . •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 103
2
REVITALISASI DA
E B NGU N U EU
useum berakar pada kata "moseion", yaitu kuil
untuk sembilan Dewa Muze yang pada hakikat-
nya menggambarkan tentang ilmu pengetahuan
dan seni. Dalam perkembangan dunia modern
istilah "museum" sendiri pertama kali digunakan
di Inggris pada tahun 1682, untuk memberikan nama pada institusi
yang menyimpan sejumlah koleksi pribadi yang diserahkan kepada
University of Oxford.
Di museum kita dapat belajar tentang budaya suatu daerah
atau bangsa. Berdasarkan Undang-undang nomor 11 tahun 2010,
tentang Cagar Budaya, yang dimaksud museum adalah lembaga
permanen yang bersifat nirlaba untuk melestarikan koleksi yang
bersifat bendawi dan mengomunikasikannya kepada masyarakat .
Museum yang mempunyai fungsi sebagai media untuk pendidikan
sekaligus rekreasi, maka perlu dibangun museum-museum yang
dapat menyajikan karya budaya dan seni adiluhung, perkem-
bangan teknologi dan informasi, sejarah peradaban dan perjuang-
an , sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan
pengetahuan dan informasi tentang suatu bangsa atau daerah .
204 , MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
1 2010 6 Provinsi Jawa Timur (Mpu Tantular). Prov. Jambi, Prov.NTB , Prov. Sumatera Ulara,
Prov. Kalimantan Barat, TB Silalahi , Medan .
2 2011 30 Prov. NAO , Prov. Sumatera Barat, Prov. Bengkulu , Prov. Sumalera Selatan ,
Prov. Jambi, Prov. Lampung, Prov. Riau , Prov. Jawa Baral(Sri Baduga ), Prov. Jawa
lengah (Ronggoarsito), Prov. DIV (Sonobudoyo). Prov. Bali, Prov. Kalimanlan Selatan ,
Prov. Kalimanlan Tengah , Prov. Kal imanlan nmur, Prov. Sulawesi Selatan {La galigo),
Prov. Sulawesi Tengah, Prov. Sulawesi Tenggara , Prov. Sulawesi Utara , Prov. Maluku,
Prov. Papua , Proklamasi , Jkt, Kebangkitan Nasional , Jkl, Sumpah Pemuda, Jkt,
Benteng Vredeburg, DIV, Purbakala Kab. Ogan Komering Ulu, Tekstil, Jakarta, Kartini ,
Rembang , Wayang Kekayon , DIV, Affandi , DIV, Sultan Badarudin 11 , Sumsel.
3 20 12 7 Subak Tabanan , Asmal TMll Jakarta, Bikon Blewul NTT, Salria Mandala Jakarta , Asi
Mbojo Bima , Batik Pekalongan , Waja Kaputing , Kalimanlan Selatan .
5 2014 30 Kola Makassar, Kayu Sampit Kab. Kotawaringin Timur, Prov. NTT, Mpu Purwa ,
Kola Malang , Prov. Jambi , Kab. Banggai, Gilimanuk, Kab. Jembrana , Kab. Sambas,
Prov. Maluku , Museum Linggam Cahaya , Kab . Lingga , Mander Majene, Kab. Majene ,
lstana Bone , Kab. Bone, Kab. Mamuju , Keraton Ternate, Kota Ternate, Perjuangan
Bandung , Prov. Jawa Barat, Baanjuang , Kota Bukittinggi, Prabu Geusan Ullun, Kab.
Sumedang , Widayat, Kab. Magelang, Subak, Kab.Tabanan , lstana Pagaruyung ,
Kab. Tanah Datar, Prov. Sulawesi Tenggara , Pangeran Cakrabuana , Kab. Cirebon,
Prov. Sumatera Ulara, Prov. Sulawesi Utara , Asi Mbojo, Kab. Bima , 1000 Moko ,
Kab. Alor, Universitas Cendrawasih Papua, Benteng Vredeburg DIV,
Kebangkilan Nasional Jakarta , Basoeki Abdoellah Jakarta .
Membangun Museum
Pembangunan museum menjadi salah satu pertimbangan untuk tujuan
tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya . Beberapa museum
yang dibangun untuk itu antara lain , Museum Batik, Museum Noken , dan
Museum Kepresidenan.
Pembangunan ini diawali dengan kajian dan bahan pengembangan
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 61
pada 21 Mei hingga 15 Juni . Setelah itu dilakukan tes pada 1-2 Juli, dan
hasilnya akan diumumka n pada 7 J uli lalu .
Adapun program studi yang akan diterima, Pend idikan Guru PAUD ,
Guru Sekolah Dasar, Luar Biasa, Kewarganegaraan , Bahasa Indonesia ,
Bahasa lnggris, Matematika , Fisika , Kimia , Biologi, dan Pendidika n IPA.
Selain itu, Pendidikan !PS, Sejarah , Geografi , Seni (Drama , Tari, Musik,
Rupa/Kerajinan) , Ekonom i/Akutansi , Konseling, J asmani, Teknik Mesin/
Otomotif, Bangunan , Elektro/Elektronika, dan Tata Boga/S usana/Rias.
Melalui program ini, disampi ng mendapat pengala man yang luar biasa di
daerah pengabdian , para alumn i juga bisa menggunakan sertifikat SM3T
sebagai akses untuk mengikuti program PPG yang menjadi kewajiba n
sebelum menjadi guru .
- ··-:.t,
·"'~- ..
SMP kelas 1 dankelas 2, latar
Guru SM3T UnlversltasNegerl Makassar belakang program studi saya
Penempatan SMP NegerlUrelFasel. bimbingan konseling, di sana saya
Kabupaten Waropen, Papua
juga merangkap guru TIK.
Dari semua pengalaman, yang
paling mengharukan adalah ketika
ANTUSIASME anak-anak di tem- saya akan kembali ke Makassar.
pat saya mengajar sangat tinggi. Anak-anak tidak mengizinkan saya
Tapi mereka kekurangan sumber pulang.
belajar.Pengalaman saya, karena Waktu acara perpisahan, kami
ketiadaan buku paket siswa, berada dalam satu ruangan . Mere-
sumber belajar mereka hanya r ka menangis. Seumur hidup sejak
dari guru buat di papan tulis yang saya dewasa, baru kali itu saya
mereka ketahui. menangis. Karena terharu.Tidak
Jadi tidak ada tambahan bisa diungkapkan dengan kata-
pengetahuan lain. Saya mengajar kata, tapi itu sangat berkesan .
I
6~ ~- MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Wapres bersam a
para peserta
Tugas Pemberdayaan SM3T.
9
PO H L J
BELAJAR DI MANA SAJA DAN
KAPAN SAJA
Bebas Tempat-Waktu
Sebagai media daring (dalam jaringan/on-/ine) , mengakses Rumah
Belajar tidak lagi d itentukan oleh tempat dan waktu . Ketika berada di
rumah sekalipun , siswa maupun pendidik masih dapat belajar di portal ini
dengan bantuan koneksi internet. Fasilitas yang diberikan pada portal ini
mengakomodasi kebutuhan untuk belajar cepat, murah , dan dua arah .
Fasilitas media sharing di Rumah Belajar menggunakan teknologi in-
formasi beserta aplikasi untuk mengatur dan menampilkan pengetahuan
dan pemahaman dengan cara dilihat, digunakan , dan diukur. Teknologi
tersebut memungkinkan pendidik untuk membuat bahan ajar kemudian
membagikannya agar dapat dilihat oleh pengunjung lainnya.
Selain media sharing, untuk membagi pengetahuan dengan pengunjung
lainnya, Rumah Belajar juga menyediakan kelas maya. Kelas maya mene-
rapkan learning management system (LMS) yang dikembangkan khusus
untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran virtual antara siswa dan guru
kapan saja dan di mana saja. Pada waktu tertentu , guru dimungkinkan
untuk membuat jadwal agar siswa dapat mengikuti pembelajaran virtual
melalui perangkat komunikasi sinkronous, seperti chat, video conference,
audio conference, desktop sharing, whiteboard, dan lain-lain.
Strategi pembelajaran dua arah dikembangkan sebagai strategi pembe-
lajaran yang bersifat konstruktivistik, yaitu pembelajaran aktif dan berpusat
a:m1 f;l29@i;Ufji
CERMIN KITA
Pubhkas1 Pll(
,.,
Rumah Be lajar - Setiap guru
mem1Mo kewa)iban ...
Kataloo Media
I w<
Rumah Belajar - Kataloo media
m~n1"" k,11111 n
Uve t r e ami ng
Ba 5oal
..., Han"' 88 ~ Kemerf't 4n "" Ml"lggu n1 1454 "" Bulan ru 4178 Total 26107089 ~ng~eP~' '"-""•""•"
14 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Gambar 2.19. Data Ketersediaan Internet di Jenjang SD, SMP, SMA, SMK Nasional per Regional(%)
100.0°"
82 . 08%
80.0°"
60 . O "/%
60. o°" - - -56. 39%- -
50. 63'J, 48. l 9'l.
40.0°"
20.0°"
0. 00"4
Re-tr:ian
• Sumatra • J- Kalimantan • Bali & ITT
• Sul,,...esi • aluku Papua
berbagai ujian latihan, ulangan , ujian nasional , tugas, dan ku is. Ba nk soal diperuntuka n bagi siswa
SD (kelas IV, V dan VI) , SMP, dan SMA.
Mata pelajaran ya ng tersedia di bank soal yaitu matematika, IPA (fisika , kimia , dan biologi) . !PS
(sejarah, ekonomi, aku ntansi , dan geografi) , bahasa Indonesia dan bahasa Jn ggis.
Katalog media yang ada di Rumah Belajar menyediakan media-media untuk mendukung pem-
belajaran , di antaranya berupa gambar, video, audio, animasi. dan buku. Fitur ini juga menyediakan
tempat hasil karya guru berupa bahan presentasi . dan karya komunitas yang bisa dalam bentuk
gambar, video, foto atau animasi.
10
JUMLA PE DUDU
NIRAKSARA TURUN
SIG IFIKA
Rumah Pintar adalah rumah pendidikan untuk
mewujudkan masyarakat be raksara, be rpengetahuan,
sejahtera, dan beradab yang didesain dengan strategi
pembe laja ran multimakna, m enyenangkan,
dan untuk semua kalangan .
2014 disparitas jender sedikit meningkat dari l ,3 %pada 2013 menjadi Keseriusan
peserta
2, 17%pada 2014. Kenyataan menarik ini terjadi akibat makin banyaknya Niraksara untuk
menuntaskan
peserta didik laki-laki dewasa yang mengikuti program keaksaraan sebagai program
konsekuensi logis dari berhasilnya keaksaraan usaha mandiri yang relevan pembelajaran.
Mengurangi Kesenjangan
Berbagai upaya terobosan dilakukan Kemend ikbud untuk mempersempit
kesenjangan antarprovinsi, antarkabupaten, antarje nde r, dengan berfoku s pada
lokasi rentan. Untuk mengurangi disparitas antarprovinsi, misalnya, dilaku-
kan perluasan akses terhadap pembelajaran dan bahan ajar keaksaraan
yang relevan dengan mengintegrasikan kewirausahaan dan kecakapan
hidup. Untuk mengurangi disparitas antarjender, karena sebagian besar
penduduk niraksara adalah perempuan {perempuan 4 , 1 juta dan laki-laki
2,07 juta), dilakukan upaya pemberdayaan perempuan. Sementara itu,
untuk menguatkan keaksaraan dan mencegah kekambuhan dilakukan
peningkatan budaya baca serta dan keaksaraan berbasis Teknologi In-
formasi dan Komunikasi (TIK) . Secara khusus dilakukan program APIK
(Afirmasi Pendidikan Keaksaraan) untuk Papua dan Papua Barat.
Untuk menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia terhadap
Langkah-lang- percepatan penuntasan keniraksaraan , setiap tahun diperingati Hari
kah yang pada Aksara Internasional. Pada acara ini diberikan berbagai penghargaan, di
awalnya antaranya, bagi kepala daerah yang berhasil dalam meningkatkan keak-
dllaksanakan saraan penduduk di wilayahnya.
untuk Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
mempercepat membuat beberapa langkah inovatif untuk menciptakan lingkungan
peningkatan beraksara. Langkah-langkah yang pada awalnya dilaksanakan untuk
keaksaraan ini mempercepat peningkatan keaksaraan ini kemudian menjadi bagian
kemudian dari program pencegahan kekambuhan (relapsing) yang dalam jangka
menjadi bagian panjang diharapkan dapat menciptakan lingkungan beraksara . Hal ini
dari program dilakukan dengan Afirmasi Keaksaraan Perempuan, Pendidikan Keorang-
pencegahan tuaan (parenting) , implementasi Rumah Pintar, Festival Taman Bacaan
kekambuhan Masyarakat, serta Forum Kebijakan lnternasional Keaksaraan dan Pusat
(relapsing) yang Kegiatan Belajar Masyarakat.
dalalnjangka Layanan afirmatif bagi kelompok marjinal, terutama anak perempuan
panjang dan perempuan dewasa diintegrasikan dengan pendidikan keluarga
diharapkan berwawasan jender. Total penerima manfaat program pemberdayaan
dapat perempuan sampai tahun 2014 sekitar 49 ribu orang dengan program
mendptakan pengarusutamaan jender bidang pendidikan untuk 322 lembaga. Kemu-
lingkungan dian dilaksanakan pula program pencegahan tindak pidana perdagangan
beraksara." manusia, pencegahan HIV/AIDS, dan pencegahan NAPZA.
Pendidikan Keorangtuaan
Dinamika kehidupan yang terus berkembang membawa konsekuensi
munculnya tuntutan keluarga terhadap nilai-nilai dan pandangan tentang
fungsi dan peran keluarga.Orang tua sebagai kepala keluarga diharap-
kan dapat melaksanakan fungsi edukasi, keagamaan , sosial budaya,
cinta kasih, pelindungan, reproduksi, ekonomi, dan fungsi pembinaan
lingkungan dalam keluarga.
Orang tua diharapkan mampu menjadi pelaku pendidikan yang
.dapat diteladani , penanggung jawab ketahanan ekonomi dan sosial,
serta bertanggungjawab terhadap kecerdasan anaknya, pembentukan
perilaku, karakter, budaya, dan hubungan sosial kemasyarakatan . Untuk
menjalankan berbagai fungsi tersebut diperlukan kemampuan setiap orang
tua yang dapat dilatihkan melalui pendidikan keorangtuaan.
Sejalan dengan Rencana Strategis 2010-2014 Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada lndikator kinerja Kunci (IKK) menetapkan bahwa,
pada 2014, sebanyak 198 kabupaten/kota (40%) telah menyelenggarakan
program pendidikan kecakapan keorangtuaan. Sejak diluncurkannya pada
2011 sampai 2014, program pendidikan kecakapan keorangtuaan telah
~~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Rumah Pintar
Memperkuat lingkungan keberaksaraan harus dilakukan oleh semua
pihak lewat berbagai sektor, terutama sektor pendidikan masyarakat. Mela-
lui pendidikan masyarakat, masyarakat diharapkan dapat memperoleh
60%
50.90%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2011 2012 2013 2014
DOK PAUONI
DOK PAUDNI
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 83
......
ing'-" Female Lit
n \\ ith W men
OOKPAUON I
Capa ian
Pada tahun 2004, terdapat 12 provinsi dengan persentase niraksara
d i atas 103 , saat ini tinggal 2 provinsi .Keberhasilan ini ditunjukkan de-
ngan menurunnya persentase penduduk niraksara dan menyempitnya
disparitas jender. Pada tahun 2005 angka niraksara sebesar 14,89 juta
(9,55 3 ) dengan disparitas jender 6 ,59 3. M ela lui berbagai terobosan
angka niraksara turun hingga menjadi 6 , 17 j uta (3 ,87%) dengan disparitas
jender 2,17 3 .
84 • MENYIAPKAN GEN~RASI EMAS 2045
Penghargaan
UNESCO Literacy
Capaian ini diperoleh berkat kerjasama dengan berbagai mitra dan King Sejong
Award 2012.
adanya komitmen para kepala daerah . Untuk itu, setiap tahun Kemendik-
bud memberikan penghargaan atas komitrnen para pimpinan daerah ini .
Hingga saat ini penghargaan itu telah diberikan kepada 11 Gubernur, 36
Bupati, dan 9 Walikota yang telah menunjukkan komitmen serta peran
aktifnya dalam peningkatan keaksaraan penduduk dewasa.
Disparitas jender yang paling tajam terdapat di provinsi Papua, Bali,
dan Nusa Tenggara Barat (NTB) . Papua merupakan provinsi dengan
persentase penduduk niraksara (30,93%), jauh di atas rata-rata nasional
(3,87%). Selain itu, terdapat kantong-kantong niraksara pada 27 kabu-
paten dengan penduduk niraksara di atas 50 ribu orang, Mereka umunya
berada di kawasan tertinggal, terpencil dan terdepan (3T) .
Keberhasilan program ini telah diakui secara internasional.Indonesia
bersama Tiongkok dan Mexico merupakan tiga dari sembilan negara
berpenduduk besar yang capaian tingkat keaksaraannya serta capaian
tujuan Pendidikan Untuk Semua (PUS), dinilai paling pesat.Bahkan pada
September 2012, Kemendikbud memperoleh penghargaan UNESCO King
Sejong Literacy Prize , dari UNESCO yang penyerahannya dilakukan di
Paris, Perancis, pada peringatan Hari Aksara Internasional. Penghargaan
UNESCO ini wajar karena Indonesia mencapai tingkat keaksaraan me-
lebihi target Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang disepakati di Dakar
pada tahun 2000. •
PENDIDIKAN ADA DI MANA-MANA 8~
11
APIK, E PERCE ~T
PE UNTASA TU A
AKSARA DI Pi PUA
Guna mendukung program Afirmasi Pendidikan
Keaksaraan (APIK) , pe mangku kepe ntingan dilibatkan ,
seperti perguruan tinggi mela/ui program
"KKN Tematik", /e mbaga pendidikan lain,
lembaga sosial, don /embagakeagamaan .
Barat, kondisinya relatif lebi hbaik, hanya terdapat 6,22% penduduk yang
masih buta aksara.
Melihat situasidan kondisi Papua dan Papua Barat -khususnya Pa-
pua- maka program penuntasan tuna aksara di Papua dan Papua Barat
dilakukan dalam kerangka program afirmasi atau pemihakan . Program
percepatan tersebut dirumuskan dalam program Afirmasi Pendidikan
Keaksaraan (APIK) Papua dan Papua Barat.
Melalui penamaan ini, program APIK diharapkan dapat mempermudah
pemahaman pihak-pihak terkait tentang program pendidikan keaksaraan
,,;--- di Papua dan Papua Barat. Program APIK merupakan bentuk afirmas
idengan penekanan pada gerakan percepatan penuntasan buta aksara di
Papua dan Papua Barat, dengan cara mengurangi hambatan kebijakan
dan masalah teknis, dengan regulasi yang disesuaikan dengan sistem
Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat.
// Secara kelembagaan , hambatan itu berupa masih rendahnya kuan-
./
titas dan kualitas lembaga mitra penyelenggara, yaitu PKBM, SKB, dan
organisasi pendidikan lainnya. Untuk mengatasi masalah itu , dibuka
kesempatan bagi lembaga atau organisasisosial dan keagamaan untuk
ikut berpartisipasi agar target layanan dan capaian pendidikan keaksaraan
dapat berjalan dengan baik.
Dengan cara ini realisasi program dan anggaran naik enam kali lipat
dari 10.000 orang tahun 2013 menjadi 60.000 orang tahun 2014.
Gunamendukungprogram APIK, dianggap perluuntuk melibatkan
pemangku kepentingan lain, yaitu perguruan tinggi, baik negeri maupun
swasta, melalui program "KKN Tematik"; juga lembaga pendidikan lain;
_
Gambar 2 .21. Jumlah Penduduk Buta Aksara di Papua dan Papua Barat
_________ "'"-
---------'
........ .._..,
......,
___ ______
-- --------
--~....
-·_____
..... - - - - - - - - .. u ,...,..., .,.
""-- ----,...,.U.JtJ
___.
......... Ill
11.
,...,..
~
__
.._......
- -- ·,,
. . ....
..._
..._
..... .......
............. .,._ .. -·
-
_
._
L t ..
•
,~
+
•,
.
.
.,.........._ ..... . , m
............... . ,.
........... • 1-* • m
•
8• nd1
s..
. ,
. . ....... .,.
--
~ ............. • H 1
Gambar 2 .22 . Sebaran Bantuan Keaksaraan Dasar dalam Kerangka APIK Papua dan Papu Barat
12
PE DIDI N ORANG
DE SADO 0 G
EKO OMI NASIONAL
Dalam limo tahun terakhir j umlah angkatan kerj a
meningkat rata -rata 755.000 o rang per tahun .
Topi angka ini tidak diimbangi dengan p enurunan
j umlah p enganggur yang jumlah rata -ratan ya
mencapai 400.000 o rang p er tahun .
1
PROGRAM BOS
DIAKUI DUNIA
Bantuan Operasiona/ S eka/ah (BOS) adalah program unggulan
Kemendikbud yang mendapat apresiasi dari dunia internasional,
bahkan menjadi model bagi sejum/ah negara. Penyaluran BOS
disempurnakan hingga tercapai unsur 4T: tepat waktu,
tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat penggunaan.
pendidlkan, ketersediaan (availability) sekolah dan k terjangkauan dari sisi pembiayaan (afforda-
bility) . Untuk tuju n itulah program BO digulirkan.
Menurut Petunjuk Pelaksanaan Program BOS tahun 2014 yang dikeluarkan Kem ndikbud, BOS
adalah program pemerlntah untuk penyediaan pendanaan biaya operas! nonpersonalla bagl satuan
pendidikan dasar bagai pelaksana program wajib b lajar.
Setidaknya ada tlga yang ak n dicapai. Pertama, membebaskan pungutan bagi seluruh slswa
SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) n geri t rhadap biaya operas! ekolah. Kedua,
membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari luruh pungutan dalam b ntuk pa pun, baik
di sekolah negeri maupun swasta. Dan ketiga merlngankan beban biaya op r si sekolah bagi siswa
di sekolah swasta.
Sayangnya, penyalurannya sempat mengalami kendala. Padahal, sebagai blaya operasional
sehari-hari, hal inl mestinya tldak terjadl agar kelancaran proses belajar-mengajar tidak terganggu.
Keterlambatan penyaluran BOS membuat banyak pengelola dan kepala sekolah yang terpaksa
berutang agar kegiatan belajar-mengajar tidak tel'hambat.
Desentrallsasl Flskal
Untuk mengat si masalah tersebut Kementerian Pendldikan dan Kebudayaan melakukan tero-
bosan agar penyalurannya BOS agar dalam memenuhl unsur 4T yaitu BOS yang tepat waktu, tepat
sasaran, tepat jumlah dan tepat penggunaan.
Sampai 2010 si tern penyaluran dana BOS masih t rpusat. Namun pada 2011 sist m lni berubah.
Sejalan dengan komltmen desentrallsasi fiskal , maka BOS disalurkan melalui pemerintah daerah.
Dana nondekonsentrasl lni tidak lagl dlkelola pusat maupun provinsi, tetapl langsung dlmasukkan
ke Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tlap kabupaten/kota.
Dengan model transfer daerah inl, maka uang langsung masuk kabupaten sehlngga penyaluran
BOS akan lebih cepat. Kalau pun ada hambatan , persoalannya dapat dilokalisir di salah satu kabu-
paten/kota, tidak merembet ke kabupaten lainnya. Jika penyaluran terlambat di Kabupaten Bogor
Provins! Jawa Barat, misalnya, maka kabupaten lain seperti Sukabuml, Cianjur, dan Karawang, tldak
turut terlambat. Sebelumnya, keterlambatan di satu provlnsl dapat beraklbat terlambatnya penyaluran
di semua kabupaten dalam provinsi tersebut.
Akan tetapl faktanya, hanya Banyumas yang menjadi kabupaten paling cepat menyalurkan dana
BOS ke sekolah pada triwulan I tahun 2011. Berbeda d ngan Kabupaten Banyumas, hambatan ter-
jadi di Provinsi Jambi karena sekolah dan bagian keuangan daerah kurang memahaml mekanisme
pencairan BOS. Hanya 3 dari 11 kabupaten/kota di Provins! Jambl yang telah menyalurkan dana
BOS triwulan 12011. Secara keseluruhan , penyaluran dana BOS triwulan Ip r 17 Maret 2011 pukul
3.00 WIB baru tersalurkan sebanyak 219 dari 497 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Melihat kondisi ini, Kemendiknas dan Kem nterian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan
surat edaran bersama untuk memperlancar penyaluran dana BOS triwulan k dua (April-Juni 2011) .
Kebijakan ini berisi petunjuk untuk mempermudah pro es penyusunan dokumen rencana k giatan
anggaran (RKA).
Upaya mempercepat pencalran dana BOS terus dilakukan dengan menerbitkan Surat Keputusan
Bersama (SKB) tiga menteri yakni Menter! Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh,
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowar-
dojo. Penandatanganan di aksikan Menter! Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra)
SIAPA PUN BISA SEK OLAH 1~1
Agung Laksono pada 16 Agustus 2011 di Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra), Jakarta.
Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyaluran
dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta pelapo-
rannya. Pernturan Menter! Dalam Nege.ri mengatur mekanisme pengelo-
laan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah
ke sekolah. Dan Per turan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
mengatur mekanisme pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana
BOS di sekolah. Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
dan Peraturan Menter! Dalam Negeri tentang Program BOS tidak dibahas
kembali dalam Peraturan Menter! Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Melalui upaya monitoring dan asistensl di delapan kabupaten, terbukti
efektif menyelesaikan permasalahan di lapangan. Kebijakan untuk mem-
percepat penyaluran dana BOS di antaranya dengan mengatur skema
hibah penyaluran dana BOS untuk sekolah swash,\ . Jika sebelumnya
melakukan perjanjlan dengan daerah melalui bupati, sekarang melalui
kepala dina . Kebijakan lainnya, untuk mempermudah pencairan dana
BOS yang turun sebelum APBD disahkan, pemerintah daerah dapat
membuat peraturan daerah.
Skema pencairan dana BOS saat ltu adalah dari kas umum negara ke
kas umum daerah kabupaten/kota. Selanjutnya, disalurkan ke sekolah
melalui satuan kerja pendidikan (dinas pendidikan kabupaten/kota). Al-
ternatif penyaluran dana BOS yaitu darl kas umum negara ke ka umum
provinsi lalu ditransfer ke sekolah.
5.137.0 8.899.7 U41 ,1 10.014,4 18.193,7 16.888,8 18,811.9 23.584,9 28.088,5 31.931,2
so 3,394,4 8.044,4 8.815,8 8.823,0 10.788,9 11.002.8 11.121,9 18.243,5 18.289.3 15.587,8
SMP 1.742,8 2.855,3 3.225.4 3.191,3 5.408,8 5.884,2 5.890.0 7.351,4 7,548,7 7.858,4
2.139, 1 4.384,0
SMK 2.091 ,3 4,303,2
1.582,5 1.830,5 1.851,0 3.041'1 3.283, 1 3.049,3 4.078, 1 4.836,7 5.800,5
Ml/PSS 1111 ,8 1.471,5 . 5,7 1.928,8 1.989,5 2.083,9
794,7 925.7 1.029,1 1.730,2 1.791.8 1.733,8 2.151,3 2.110,7 2.380,8
558,5 1.136,0
~~~J~ -~5··~,;,~-: ~~~.:~~ -:t-~of(,; ~ ·~~ _. . ~~~~~~~~:.;;~~, -r {7;~~l
0
C1tat1n:
') P11d1 tllhun 2005, )umllh eloltasl BOS SD audah term• uk di dalllmnyt1 alolteal untuk alswa Ml den PPS Ula, dan BOS SMP termaauk di d1l1mny1
untuk alswa Ml\ dan PPS W\Jalha.
•BOS jenjang Pendldlktm Mtnengah mulel dlberlkan ped1 tahun 2013 (1 semester) dan mul1l tahun 2014 dlberlkan aecare penuh (2 aemealtr).
102 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Melalui Provinsi
Berdasarkan data Kemdiknas, sampai dengan 6 Oktober 2011 , masih
ada enam kabupaten di Provinsi Papua belum mencairkan dana BOS
triwulan II yaitu Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabu-
paten Mappi, Kabupaten Memberamo Tengah , Kabupaten Paniai, dan
Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selain itu, sebanyak 127 kabupaten/kota belum mencairkan dana BOS
triwulan III. Di bawah Kementerian Agama, penyaluran dana BOS untuk
madrasah negeri dialokasikan langsung pada DIPA madrasah ibtidaiyah
negeri dan madrasah tsanawiyah negeri. Pencairannya dilakukan langsung
ke KPPN oleh satuan kerja melalui mekanisme pencairan DIPA.
Untuk madrasah swasta dan pondok pesantren salafiyah (PPS) , dana
BOS dialokasikan pada DIPA kantor wilayah Kementerian Agama provinsi
dan penyalurannya dilakukan langsung dari KPPN ke rekening madrasah
dan PPS dalam bentuk blockgrant.
Dana BOS triwulan I, II, dan III untuk madrasah dan PPS sudah direa-
lisasikan di seluruh provinsi sesuai dengan target yang telah ditetapkan .
Tingkat realisasi dana BOS per Oktober 2011 sebesar Rp 2,145 triliun atau
70,36 persen dari Rp 3 ,049 triliun . Dana BOS disalurkan ke sebanyak
6,3 juta siswa di 43 .075 sekolah . Maka, pada 2012 , penyaluran BOS
direkomendasikan mengikuti pola 2010 dengan sedikit perubahan . Sebab,
pada 2005-2010 pencairan BOS langsung ke sekolah terbukti lebih efektif.
Pada saat itu masih menggunakan DIPA Kemdiknas.
Konkretnya, dana BOS ditransfer oleh Kementerian Keuangan (Kemen-
keu) dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum Daerah (KUO) Provinsi.
Kemudian ada penandatanganan naskah hibah antara pemerintah daerah
provinsi dengan sekolah negeri dan swasta. Dana BOS ditransfer oleh KUO
provinsi ke sekolah sesuai dengan daftar siswa sekolah dan alokasi dana
BOS per sekolah yang sudah ditetapkan oleh Kemdiknas.
Mekanisme tersebut didasarkan pada hasil Rapat Koordinasi Tingkat
Menteri tentang Sistem Penyaluran BOS 2011 dan Alternatif Penyaluran
Sekolah
Unit Cost:
2011
I 2012 2013
Rp. SiswafTahun
2014
..,..,. I •
: l
:. I
....
- - 2010
_.. :JDll
2011 - 11Ju
Lebih Cepat
Terobosan itu ternyata menuai hasil. Realisasi penyaluran dana BOS
triwulan 1/2012 mencapai Rp 5,18 triliun atau 92,41 persen . Sebanyak
30 provinsi tela h menyalurkan dana BOS, 3 sisanya, yakni Provinsi Aceh,
Papua, dan Papua Barat sedang dalam proses pencairan .
Syarat terakhir sebelum dicairkan dana BOS adalah penandatangan-
an naskah perjanjian hibah (NPH) . Setelah ada NPH , secara formal
telah selesai dan tinggal mentransfer dari bank ke rekening sekolah.
Melalui fasilitas konfere nsi jarak jauh, tujuh provinsi melaporka n evaluasi
penyaluran da na BOS pada 16 Januari 2012 . Hasil evaluasi dilaporkan
masing-masing olehperwakilan dari Provinsi Papua, Provinsi Jawa Te-
ngah , Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Jambi, Provinsi Sulawesi Utara,
Sulawesi Selatan, dan Provinsi Nusa TenggaraTimur. Secara umum,
berdasarkan laporan masing-masingprovinsi, dana BOS triwulan 1/2012
104 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Tabel 3 .3 . Perkembangan Jumlah Penerima BOS Pendidikan Dasar Dana Menengah 2005-2014
Dalam ribu siswa
SD 28.887,9 25.720,9 26.046,3 26.862,3 27.131 ,0 27.673,6 27.973,0 28.006,0 28.085,0 26.875,2
SMP 222,6 8.182,7 9.111 ,2 9.015,1 9.465,8 9.916,6 9.965,0 10.354,0 10.632,0 10.783,6
Kemenag 5.801 ,3 6.177,2 6.142,8 6.286,3 6.794,5 6.526,3 6.352,2 7.611 ,9 8.082,0
Ml/PSS ula 3.352,3 3.562,3 3.235,8 3.277,2 3.678,7 3.369,2 3.322,1 3.395,6 3.593,0
MTs/PPS Wustha 2.449,0 2.614,9 2.906,9 3.009,1 3.115,8 3.158,1 3.030,1 2.972,9 3.353,0
Catatan :
') Pada tahun 2005, jumlah penerima BOS SD sudah termasuk di dalamnya penerima yang berasal dari Ml dan PPS Ula, dan BOS SMP termasuk di
dalamnya yang berasal dari MTs dan PPS Wustha.
BOS Daerah
Beberapa pemerintah daerah berusaha menutupi kekurangan
antara dana BOS yang diterima sekolah dan kebutuhan operasional
aktual dengan memberikan BOSDA (BOS Daerah) . BOSDA adalah
program bantuan operasional sekolah berasal dari Anggaran Penda-
patan dan Belanja DaerahProgram rintisan dilakukan di 18 kabupaten/
kotadan 1 provinsi, dengan hasil yang cukup menjanjikan .
Di Kaimana, Papua Barat, alokasi keadilan dan prestasi sekolah
telah diterapkan dan meningkatkan distribusi sumber dana ke sekolah-
sekolah kecil dan terpencil. Kaimana juga menerapkan perubahan
nilai ujian nasional pertahun sebagai indikator untuk memberikan
sumber danatambahan .
Berdasarkan Petujuk Teknis (Juknis) yang dikeluarkan Kemendik-
bud, besanya dana BOS untuk sekolah dengan jumlah peserta didik
minimal 80 (SD/SDLB) dan 120 (SMP/SMPLB/Satap) adalah :
10~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
SMP/SMPLB/MTs/S. Wustha I 324 .500 354.000 570.000 575.000 710.000 710.000 710 .000
Catalan :
• Sejak tahun 2005 sampai dengan 2012, satuan biaya BOS SD/sederajat dan BOS SMP/sederajat per siswa per tahun telah mengalami peningkatan
sebanyak 3 (tiga) kali.
• Rintisan BOS SMA mulai diberikan tahun 2012 dengan satuan biaya Rp 120.000,- siswa/tahun.
• Pada semester II (Juli - Desember) tahun 2013, jenjang SMNsederajat mulai mendapat alokasi dana BOS dengan satuan biaya per siswa per
semester sebesar Rp 500.000,- sejalan dengan dimulainya pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal (PMU). Pada tahun 2014, jenjang SMN
sederajat mendapat alokasi dana BOS secara penuh dengan satuan biaya per siswa per tahun sebesar Rp 1.000.000,-.
Dicontoh Dunia
Sebagaimana disebutkan di atas, Program BOS mendapat apresiasi dari
dunia internasional , bahkan dijadikan contoh oleh Bank Dunia dinegara
dunia ketiga lainnya. Bank Dunia juga menjadikan BOS sebagai jaminan
untuk membantu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan
dana sebanyak 600 juta dolar tahun 2011 dan 500 juta dolar pada tahun
2012 . Pemeriksaan a udit BPKP, BOS memiliki status wajar tanpa penge-
cualian, suatu status yang paling ti nggi di dalam audit.
Kajian Bank Du nia pada tahun 2008 menunjukkan , program BOS
berhasil menjangkau sekolah-sekolah dananak-a nak. Berawal dari itu ,
mereka mendanai pelatihan bagi para guru dan aktivitas-aktivitas lain
• Y• • Tldak • Ya • Tidak
Meningkatluin layanan
I I
Pendidlkan
M eningkatkan layanan
5.
~
!.
Meningkatk•n fasWlus
sekolah
; .. Pendidikan
' ii
Sumber SuM>y Perseps1 Orang Tua dan Guru!Kepala Sekolah. UKMP3 2013
2
BANTUAN SISWA
MISKIN TERINTEGRASI,
MELENGKAPI BOS, MELANJUTKAN JPS
Bukan Beasiswa
Program BSM ini bersifat bantuan langsung kepada siswa , karena
.berdasarkan kondisi ekonomi siswa dan bukan berdasarkan prestasi
siswa. Dana BSM diberikan kepada siswa mulai dari tingkat dasar hingga
Perguruan Tinggi dengan besaran sebagai berikut:
• BSM SD & Ml sebesar Rp 225.000 per semester atau Rp 450.000 per
tahun . (sebelumnya Rp 360.000 per tahun) .
8 . 000. 000
6, .000
0
0 ,.., ,..., ..,,.
'?, s 0""
- ... c ~ s=i
" --
~
"'
~
~
•
Total P n ima B M 4
219,799
PT Beasiswa Bidik Misi juta siswa/mhs
145,539
SM
ilt
£y£'£1£1£Y£
SatuanBi a ~
SMP
Jenjang 2013 llE!mm
SD 360 450
SMP 560 750
SD SM 1.000 1.000
PT 12.000 12.000
- - ~- - - -
Tim Pengelola Rekap Na ma, NIS, Ke/as,
Provinsi diteruskan ke Pusat
- -
Pre-printed nama/ - - .. - - -
informasi anak Tim Pengelola Rekap Na ma, NIS, Ke/as,
Kab/Kota diteruskan ke Provinsi
- --
3
NGG
PERBANYAK MASTER DAN DOKTOR
Beasiswa ado di mana-mana, jika kita mau me ncari maka kita akan
mene mukannya. lni fakta bukan slogan, meski begitu banyak siswa don
mahasiswa yang tidak tahu di mono m esti me ncari beasiswa. Beasiswa juga
bukan suatu yang baru, karena sudah sejak dulu bantuan dona pendidikan
ini ado, baik yang ditawarkan ole h pe merintah maupun pihak swasta, baik
dari dalam negeri maupun dari manca negara.
Program beasiswa
nyak jumlah penduduk bergelar master dan doktor di negeri ini . Belajar unggulan juga
diberikan kepada
dari pengalaman bangsa-bangsa lain , besarnya jumlah penduduk yang dosen dan calon
dosen. Hal
bergelar master dan doktor berkontribusi positif bagi negara dalam ber- ini dilakukan
bagai bidang apa pun. mengingat dosen
miliki kewajiban
Pengembangkan program beasiswa dengan berbagai bentuk ini di- untuk terus
meningkatkan dan
mungkinkan karena anggaran pendidikan telah memenuhi amanat mengembangkan
konstitusi, yaitu sebesar 20 persen dari total APBN. Dengan demikian kompetensinya.
Capaian Utama 2012: Jumlah dan " seluruh dosen (PTN+PTS) berkuahf1h s1 S2
dan S3 menlngkat
701' l
60,0 ~
50,0
40,0
47,7 50,7
56,0
60 7
'
•
30,0
20,0
10,0
Sl
• 2010 1011
52/SP· l
2012 2013
'
8,6 8,9 10,3 ll,8
S3/SP·2
Sl/SP-1
47,7
118 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Khusus Dosen
Program BU lain yang dikembangkan adalah BU khusus untuk dosen
dan calon dosen . Latar belakang disiapkannya BU untuk dosen dan
calon dosen adalah merujuk pada UUNo. 14 tahun 2005, yakni dosen
berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya secara
terus-menerus .
ikut proses sertifikasi . Pasalnya, salah satu syarat untuk bisa ikut sertifikasi
adalah guru harus berlatar belakang sarjana. Lewat program beasiswa
ini , Kemendikbud berharap lebih banyak guru di daerah 3T yang lolos
sertifikasi guru. Pengertian
Pendidikan tinggi harus terus dibangun untuk menjamin perannya unggulan dalam
sebagai penghela (driver) yang menghasilkan tenaga kerja terampil untuk program bea-
meningkatkan produktivitas, serta sebagai pemungkin (enabler) yang siswa ini adalah
menghasilkan riset untuk inovasi yang bernilai tambah tinggi . keutamaan pada
Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK PT sebesar 75 % pengembangan
diperkirakan tercapai pada tahun 2030. Namun sebaliknya, bila tanpa sistem pembe-
upaya percepatan maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan lajaran, prestasi
tercapai pada tahun 2051 atau lebih . calon peserta,
Startaegi yang dilakukan meliputi (i) peningkatan daya tampung clan bidang studi
PTN yang ada saat ini; (ii) pendirian PTN di daerah perbatasan (sebagai yangdikem-
sabuk pengaman sosial budaya) ; (iii) penyelenggaran On-line Learning bangkandi
Courses. ; (iv) memberikan mandat PTN terbaik untuk menyelenggarakan perguruan tinggi.
pendidikan di luar domisili; (v) peningkatan kerjasama dengan pemda dan penyelenggara.
swasta untuk pendirian akademi komunitas dan politeknik; (vi) konversi Sehingga, pe-
PTS menjadi PTN; (vii) meningkatkan keterjangkauan (BOPTN, mem- menuhan arti
bebaskan biaya seleksi, dan pemberian beasiswa) ; dan (viii) peningkatan unggulan dapat
kualitas PTS. salah satu, salah
Selain semua itu , untuk meningkatkan jumlah master dan doktor dua atau semua
di negeri ini , Kemendikbud melalui Dana Abadi Pendidikan. Dengan hal tersebut.
peran penting yang diemban untuk mencerdaskan bangsa, maka negara
merasa perlu menyisihkan sebagian anggaran pendidikan dalam APBN
di DIPA Kemendikbud sebagai Dana Pengembangan Pendidikan Nasional
(DPPN) .
..
0
R
'
SIAPA PUN BISA SEKOLAH ~· 111
16,000
14,000
12,000
10,000
8,000
,
6,000
4 ,000
2,394
1,972 2,109
2,000
2,029 2,232
2009 2010 2011 201 2 2013 2014 201 5 2016 2017 2018 2019 2020 20212022 2023 2024 2025 20 26 20 27 2028 2029 2030
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 202 2 202 3 2024 2025 2026 2027 202 8 2029 2030
program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi .
Melalui upaya bersama antara Pemerintah clan masyarakat diharapkan rasio jumlah master per 1
juta penduduk Indonesia akan meningkat dari sekitar 2 .300 sekarang menjadi sekitar 16 ribu pada
tahun 2025. Demikian juga rasio jumlah doktor per 1 juta penduduk Indonesia diharapkan meningkat
dari 143 orang sekarang menjadi sekitar 1.400 orang pada tahun 2025 .
Dengan cara ini pula perguruan tinggi Indonesia akan berkembang pesat seiring dengan mening-
katkanya jumlah clan kualitas tenaga dosen yang disediakan, yang pada akhirnya diharapkan pada
2045 sekitar 75% penduduk usia 19-23 tahun kuliah di perguruan tinggi .
ltulah peta jalan penyiapan Generasi Emas 2045 yang diinginkan melalui beasiswa Dana Abadi
Pendidikan . Generasi itulah yang akan mampu mewujudkan masa depan Indonesia yang maju clan
berkeadilan yang kita cita-citakan. •
4
ADEM, E UKA
C K ALA
SIS A DA RAH
Bisakah Anda membayangkan gadis Papua terampil
menari Jawa don Bali?
Atau melihat pria Papua /ihai jurus-jurus
pencak silat Cimahi?
Lewat ADEM, siswa Papua menjalani kebhinekaan
Indonesia dengan riang gembi ra.
::·r .. •..
·~"·'~' -
•
,,
,_., S S'
'1 . ~ ~ p
'--~~~~~~~--'
.. :: .( c =
Banten
Jawa Barat
SMASASARAN
12
28
SISWA PESERTA
36
86
3. Jawa Tengah 42 118
4. Daerah lstimewa Yogyakarta 9 50
5. Jawa Timur 55 139
6. Bali t7 31
Jumlah 163 460
Sumber: Direktorat Pembinaan PKLK
126 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Tabel 3 .7. Distribusi S iswa Peserta Progam ADEM Tahun Pelajaran 2014/2015
II~=====
JUMLAH
PROVINS!
SMA SASARAN SISWA PESERTA
1. Banten 16 70
2. Jawa Barat 16 80
3. Jawa Tengah 14 78
4. Daerah lsti mewa Yogyakarta 8 40
5. Jawa Ti mur 33 180
6. Bali 16 52
Jumtah 103 500
Sumber: Direktorat Pembinaan PKLK
pengalaman baru.
Slswa SMA Negerl 2 Pacltan Saya berharap semoga
Jawallmur program ini terus berlanjut untuk
membuat Papua lebih baik.
Mudah-mudahan setelah lulus
nanti saya mendapatkan beasiswa
untuk melanjutkan ke perguruan
SAVA bersyukur bisa mengikuti tinggi sehingga saya bisa kembali
program ADEM. Dengan mengikuti ke Papua untuk membangun ko-
program ini saya punya banyak taku tercinta,Tolikara.
SIAPA PUN BISA SEKOLAH ~ 129
5
ADIK, UPAYA PAP A
KEJAR KETERTINGGALA
Sebanyak 600 orang asli Papua dan Papua Barat mendapat kesempatan
kuliah gratis di 32 PTN di Indonesia pada tahun akademik 201312014.
Tidak hanya dari Papua, alumni pendidikan menengah yang berprestasi
di daerah 3T juga diberi kesempatan yang soma.
64.00
63.00
62 .00 f-
61 .00
62 .00
59 .00
58 .00
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
6
BIDIK Ml
WUJUDKAN PENDIDIKAN
RAMAH SOSIAL
3.89 RB
4 7 It
t
3,046 Jt
(sekitar 1,3 persen pada 2007). Padahal tidak sedikit dari lulusan sekolah
menengah yang berasal dari keluarga ekonomi lemah ini memiliki tingkat
intelektualitas tinggi. Mereka dapat menjadi potensi sumber daya manusia
yang mumpuni jika mendapat perlakuan dan pengelolaan yang tepat.
Untuk meningkatkan akses ke perguruan tinggi, sejak tahun 2010,
pemerintah , dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan terobosan berupa program Biaya Pendidikan untuk Mahasiswa
Berprestasi (Bidikmisi). Program Bidikmisi diluncurkan sebagai bagian
dari program seratus hari Kabinet Indonesia Bersatu Kedua dengan
memberikan bantuan seluruh biaya pendidikan dan biaya hidup selama
kuliah , kepada lulusan SMA, SMK, dan MA dari keluarga tidak mampu
tetapi memiliki nilai akademik memadai .
Dengan Bidikmisi, APK perguruan tinggi terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2012, APK perguruan tinggi meningkat
dua kali lipat menjadi 28 persen dari APK di 2004, atau 88.142 mahasiswa
(86.210 di PTN dan 1.932 di PTS) . Targetnya APK tahun 2014 ditetapkan
sebesar 33 persen atau 150.000 mahasiswa, dan tahun 2015 35 persen .
Target ini kemungkinan besar tercapai , mengingat pola pendaftaran
mahasiswa baru sejak tahun 2013 sudah tidak lagi disyaratkan membeli
formulir pendaftaran (gratis) .
Melihat besarnya manfaat Bidikmisi dalam memperbesar akses ke pen-
didikan tinggi, Kemendikbud meningkatkan jumlah mahasiswa penerima
Bidikmisi. Pada tahun 2014 saja jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi
tercatat sebesar 60 ribu mahasiswa, meningkat dari tahun sebelumnya
sebesar 50 ribu mahasiswa.
SIAPA PUN BISA SEK OLAH 135
-----
Jumlah Penerima (mahasiswa)
Jenjang Pendidkan
. .
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18.125 45 .991 88.137 145.539 2 10.500
Keme nterian Agama 0 0 0 8.635 12.461
Total 18.125 45.991 88.137 154.174 222.961
-----
Alokasi Anggaran Outa Rp )
Jenjang Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 0 390 .000 820 .000 1.450.344 2.187.480
Kementerian Agama 0 0 0 85.890 105.580
Total 0 390.000 820.000 1.536.234 2.292.988
l~i MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Per ban din gan ln deks Prestasi Rata- Rata Angkatan 2010
Per Jenis Pergurua n Tingg i Berdasarkan Jenis Kelam in
Torft l /PK minimum
program Bid! IJI
• L p l.ll
Hl
J8
11
l.
'>em I wm} wm J "' '>
IPK rat -r ta m has1sw1 leb1h trngg1 d1b ndin and ngan IPK rata-ra ta mahas1swa
,7% m ha 1 wa B1d1km1 1IPK ~ 2 7
79 mah 1s B1d1km1 1IPK = O
7
OPTN URANGI
BE A MAHASISWA
Dengan Program Bantuan Operasional Pergurua n Tinggi
Negeri (BOPTN) don sistem Uong Kuliah Tunggal (UKT)
mahasiswa ka yo m e mbayar biaya kuliah lebih maha/
dibanding mahasiswa miskin . Namun itu m asih da/am
batas ke wajaran yang d itetap ka n pem erintah.
UUDikti
PENINGKATAN UU Keinsinyuran
TATA KELOLA
UU Pendidikan Kedokteran
UKT. BKT dan, BOPTN
mendapat kesempatan kuliah, dan perguruan tinggi bisa tetap bisa men-
jalankan fungsinya dengan baik.
Salah satu solusi yang ditempuh pemerintah adalah melalui Program
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri disingkat BOPTN. Waiau-
pun sasaran bantuannya perguruan tinggi, sebagaimana namanya, namun
yang paling menikmati bantuan ini adalah mahasiswa. Karena biaya
kuliah menjadi lebih murah sehingga terjangkau . Dengan kata lain beban
orangtua atau mahasiswa jadi berkurang, sementara kualitas perguruan
tinggi makin meningkat.
Program ini mirip dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai
upaya mendorong program Wajib Belajar 9 Tahun. Dasar Hukum BOPTN
adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
tahun 2012 , Permendikbud Nomor 58 Tahun 2012 tentang Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) , dan beberapa UU dan
Peraturan Pemerintah lain sebagai pendukung.
Pada tahun 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengu-
curkan dana Rp 2,7 triliun untuk program BOPTN. Dana sebesar itu di-
bagikan pada 94 PTN. Dengan BOPTN, total biaya yang harus dibayar
mahasiswa menjadi lebih kecil dari yang seharusnya, karena pemerintah
membantu pembiayaan sebagian kebutuhan operasional PTN, sehingga
mahasiswa hanya perlu membayar sisanya.
SIAPA PUN BISA SEKOLAH 14~
Menghitung BOPTN
Untuk memudahkan pengelolaan, biaya-biaya selama menempuh pen-
didikan di PTN digabungkan menjadi satu, yang disebut dengan Biaya Ku-
liah Tunggal (BKT) . Biaya ini kemudian dikurangi dengan anggaran BOPTN
yang diterima PTN, sehingga muncullah Uang Kuliah Tunggal (UKT) .
Kebijakan ini ditempuh mengingat dalam amanat Undang-undang
Nomor 12 tahun 2013 tentang Pendidikan Tinggi, pembiayaan di PTN
harus menggunakan prinsip dasar, yaitu uang kuliah yang ditanggung
mahasiswa diusahakan semakin lama semakin kecil . Hal ini dilakukan
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
Alokasi BOPTN
(Trllyun Rp) -. . - -- .- . PENGGUNAAN ' - -
1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2. Biaya pemeliharaan
3. Penambahan bahan praktikum/kuliah
4. Bahan pustaka
5. Penjaminan mutu
Perguruan Tinggi
Negeri yang Baru/
Kecil Diberi
Tambahan Alokasi
BOPTN untuk Lebih
Memberdayakan
Subsidi Silang
Pasal 6 Permendikbud itu perguruan tinggi negeri dapat memungut di
luar ketentuan uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana
(Sl) dan program diploma nonreguler paling banyak 20 persen dari jumlah
mahasiswa baru tahun akademik2013-2014. Dalam lampiran Permendik-
bud itu diuraikan besarnya BKT dan UKT dari masing-masing PTN di
Tanah Air. Sebagaimana diuraikan di depan , UKT merupakan bagian dari
BKT. Mahasiswa hanya membayar UKT per semester, sementara selisih
BKT yang dikurangi UKT menjadi beban pemerintah.
Contoh pada Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogya-
Jumlah
Mahasiswa
45,000 13.91% 13.35% 16-""'
40,000 14.00%
35,000 12.110%
30,000
10.00%
25,000
8.Al0%
20,000
6.()0%
15,000
4.oo%
10.000
5,000 ~
0.00%
.,., .,.,
0
ci ....-
0
....;
0
,,;
0
ci
....
6 ..;., 6 .,., f\
ci ....; .....
karta . Sebelum diberlakukan sistem BKT dan UKT, rata-rata setiap mahasiswa hingga selesai masa
perkuliahan harus merogoh lebih dari Rp 105 juta. N amun , dengan sistem UKT mahasiswa secara
bervariasi (5 kelompok) m embayar uang kuliahnya mulai d ari Rp 500 .000-Rp 14.500 .000 .
UKT berl aku bagi semua mahasiswa baru tak terkecuali apakah masuk melalui jalur SNMPTN ,
SBMPTN, maupun seleksi mandiri. Karena tidak semua mahasiswa ya ng masuk melalui jalur SNMPTN
berasal dari golongan y ang tidak m ampu. Sebaliknya , tidak semua mahasiswa yang masuk melalui
j alur SBMPTN d an seleksi m andiri berasal dari kalangan ekonomi ku at.
Pembedaan antara kelompok I, 11 , III d an seteru snya merupakan p enerapan prinsip keadilan da-
lam dunia p endidikan. M ahasiswa dari keluarga kaya sudah se haru snya membayar lebih ketimbang
mahasisw a dari kelu arga tidak mampu . Tidak adil j ika mahasiswa yang m enggunakan mobil m enuju
kampus m embayar d engan biaya yang sama dengan mahasiswa yang berjalan kaki .
D engan BOPTN dan sistem UKT, sebenarn ya mahasiswa yang berada di kelom pok IV atau V
(kelompok mahasiswa ya ng membayar lebih tin ggi dibanding kelompok di bawahnya) menanggung
biaya yang lebih rend ah daripada yang mereka bayar saat ini. Inti kebij akan ini adalah menekan biaya
yang elama ini di ta nggung mahasiswa yang semaki n lam a dirasa se makin berat. D engan kata lain ,
mahasiswa menengah dan kaya harus m embayar lebih m ahal, tapi itu pun dalam batas kewajaran
ya ng d itetapkan pemerin ta h.
Diharapkan d engan sistem in i, lulusa n seko lah menengah ya ng akan memasuki p endidikan tinggi
d apat lebih optimistis mem andang masa depan , karena biaya kuliah semakin terjangkau . Anggaran
pendidikan untuk BOPTN pada tahun-tahun berikutn ya diharapkan naik. sehingga UKT yang dibe-
bankan kepad a m ahasisw a d apat lebih rend ah lagi . •
S ejuta lebih guru te/ah dilatih . S ebanyak 245 juta
eksemplar buku te ks dicetak dan dibagikan gratis.
Semua itu demi suksesnya implementasi Kurikulum 2013
di 206. 799 sekolah . lni juga berarti demi terwujudnya
pendidikan yang bermutu.
IMPLEMENTASIKAN
KU RI KU LUM 2013
Kurikulum 2013 menekankan pentingnya keseimbangan
antara sikap, pengetahuan, don keterampilan. S etiap mata
pelajaran diwajibkan mengembangkan tiga aspek tersebut.
Jodi, pengembangan kompetensi sikap bukan hanya m o-
nopoli mata pelajaran Agama don PPKn be /aka.
-
Tabel 4 .1 . Pengadaan Buku Teks Kurikulum
1. SD 121 .107.678
2. SMP 55 .672.813
68.501 .067
245.281.551
1~4 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Tabel 4.2 . Perbandingan Harga Buku Kurikulum 2013 dengan Buku Hasil Survei Pasar
Buku Kurikulum 2013 Buku Hasil Survei Pasar
JudulBuku Jumlah Hal Harga (Rp) Jumlah Hal Harga (Rp)
1. Tematik Diriku (Kelas I) 112 7.392 111 32.000
2. Temaik Keluarga (Kelas I) 112 7.392 111 32.000
3. Matematika (Kelas VII) 368 24 .288 247 52.000
198 52 .000
4. Bahasa Indonesia (Kelas VII) 240 15.840 245 48.000
5. Agama Islam (Kelas V II ) 176 11 .616 193 52.000
6. Bahasa lnggris (Kelas VII ) 192 12.672 202 48.000
7. Penjasorkes (Kelas VII) 256 11 .616 210 38 .000
8. Seni Budaya (Kelas VII) 176 11 .616 166 53.000
9. PPKN (Kelas VII ) 144 9.504 330 42 .000
10. Matematika (Kelas X) 400 26.400 289 72 .000
355 131 .000
11 . Bahasa Indonesia (Kelas X) 256 16.896 143 44 .000
hun berikut menyusul kelas 2 , 8 , dan 11. Dengan demikian pada tahun
pelajaran 2015/2016 mendatang, seluru h jenjang pendidikan dasar dan
menengah telah menerapkan kurikulum baru sepenuhnya.
Data pada akhir Agustus 2014 di Unit lmplementasi Kurikulum Pusat, Proses
Kemendikbud , menunjukkan , total jumlah sekolah sasaran implementasi pembuatan
Kurikulum 2013 mencapai 206.799 sekolah, terdiri dari SD sebanyak Kurikulwn
148. 171 un it, SMP sebanyak 35.597 unit, SMA sebanyak 12.403 unit, 2013 tergolong
dan SMK sebanyak 10.628 unit. Ruang lingkup implementasi kurikulum demokratis. Mes-
meliputi pengadaan buku , pelatihan guru , pendampingan guru , serta ki kurlkulwn
pelaksanaan pembelajaran. Pelatihan tidak hanya dilakukan kepada guru merupakan we-
tetapi juga kepada tenaga kependidikan yaitu kepala sekolah dan penga- wenang pemer-
was sekolah . Penguatan manajemen dan budaya sekolah perlu dilakukan intah, namun
guna mendukung pelaksanaan pembelajaran (gambar 4 .1) . pelibatan penda-
pat masyarakat
tidak diting-
Pengadaan Buku Teks galkan. Draf
Pengadaan buku teks yang jumlahnya jutaan eksemplar dilaksanakan Kurikulwn
semaksimal mungkin dengan harapan agar pada saat Kurikulum 2013 disampaikan
diimplementasikan semua peserta didik sudah memiliki buku siswa dan ke masyarakat
para guru juga sudah memiliki buku pegangan . Namun dengan adanya ' dalam bentuk uji
berbagai kendala teknis hingga geografis, maka pada saat semester 1 publik."
tahun 20 14 dimulai, ada sebagian sekolah yang masih belum menerima
buku . Namun sebagian besar buku teks telah terdistribusi dengan baik.
Laporan pengadaan buku teks Kurikulum 2013 yang dikeluarkan Unit
lmplementasi Kurikulum Pusat, Agustus 2014, menunjukkan , banyaknya
buku yang selesai dibuat mencapai 245.281.558 buah . Separoh dari
.
-- ------------
·.:.s
t01A1 nslllA
1 iq / t:--:1 I
-
.. ... . .... -
·-
1. ) 9 .480
·--
..
. . -a -
.. .. ,.... e.. . , •
.. . .. t ...
-
,.,,.. . !;.. .. -
.
1~6 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Pelatihan PTK
Sementara itu pelatihan pendidik dan tenaga kepend idikan (PTK)
telah dilaksanakan mulai tahun 2013 dan akan berlanjut sampai tahun
2015 Para guru. kepala ekolah . dan pengawas menjalani pelatihan
ebelum Kurikulu m 2013 diimplementasikan epenuhnya . Prin ip utama
yang dijadikan acuan adalah bahwa guru . kepala sekolah . dan penga-
was ya ng bakal mengimplementa ikan kurikulum adalah mereka yang
sudah terlatih .
Terna pokok dalam p elatih an PTK adalah perubahan cara pik11
(mindset) . Kurikulum 2013 menuntut perubahan cara berfikir dan bersikap
yang cukup drastis. karena terdapat banyak hal bani di dalamnya. M ereka
harus memahami rasionalitas dan elem en perubahan pada kurikulum yang
akan diimplementasikan . Kon ep pembelajaran tematik integratif. p mb -
lajaran berbasis problem . pendekatan saintifik. hingga penilaian otentik
adalah beberapa tantangan baru yang harus dih adapi guru . Ri ngka nya.
peserta pelatihan waj ib meningkatkan kompeten inya.
Total jumlah guru sasaran pelatihan Kurikulum 201 3 mencapa1
1.397.480 guru yang tersebar di eluruh provinsi di Indonesia. M ereka
adalah guru Kelas 1.2,4.5, 7. 8 . 10, dan 11 yangs gera mengimplemen-
tasikan kurikulum baru . Sedang pelatihan untuk guru kelas 3 , 6 . 9 . dan
69.U 76.4 3
7
I
I
lu u ..~~
let'
so
6 a b
'Utara
• .... -~ SMP
• • • • SMA K
Me;)n St De'
6'3.13 £.
s "'O. 2. 181
.33 l .935
>-
v
c 4
"
'::J
tT ll : Bali
I
a:" 3 I/
If
.,,./
I
2 ,l'.l
~~.
, ~
....'* ''
.,,. .......
l ~ Bah
0
64
- = --- 66 68 70 72 74 76
n khi rov·
Orangtua Slswa
Gunung Anyar Tengah 7B/SB Surabaya
Gambar 4.4. Segitiga Pengem bangan Guru dalam lmplementasi Kurikulum 2013
ngan dua cara yaitu model on yang dilakukan di lokasi pembelajaran dan model in dengan cara
mengumpulkan para guru pelaksana kurikulum untuk sharing berbagi pengalaman dan membahas
kendala yang terjadi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap kurikulum juga dijalankan secara berkelanjutan
untuk mengetahui sejauh mana Kurikulum 2013 terlaksana dan untuk mendeteksi hambatan apa
yang terjadi di lapangan . Data hasil monev berguna untuk dijadikan dasar perbaikan proses imple-
mentasi kurikulum dan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan berikutnya demi menjamin
kebersinambungan Kurikulum 2013 .
Untuk mengetahui hasil implementasi Kurikulum 2013 tahun pertama yang dilaksanakan secara
terbatas pada tahun pelajaran 2013/2014, telah dilakukan monev dalam bentuk sensus terhadap
6 .329 sekolah sasaran (SD, SMP, SMA, dan SMK) . Kegiatan yang dilaksanakan atas anggaran APBN
itu melibatkan 76.735 responden yang terdiri dari 42 .507 guru, 6.326 siswa, 6 .326 kepala sekolah ,
6 .326 pengawas, 8 .924 orang tua, dan 6.326 komite sekolah.
Melaksanakan Kurikulum 2013 adalah kerja besar yang melibatkan banyak pihak. Butuh kerja sama
solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah , dan masyarakat agar Kurikulum 2013 berhasil
diterapkan secara optimal. Oleh karena itu pengelolaan kurikulum mutlak diperlukan. Pengelolaan
yang berkait dengan pengaturan kewenangan di bidang kurikulum pada tingkat nasional, daerah ,
dan satuan pendidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi kurikulum . Pada
tingkat nasional , Pemerintah berwenang atas penyiapan dokumen-dokumen kurikulum, pedoman
pelaksanaan kurikulum, buku teks pelajaran , dan pelatihan guru. Sedang pada tingkat daerah, pe-
merintah daerah (provinsi, kota, dan kabupaten) berwenang mengelola kurikulum dalam penyiapan
dokumen kurikulum , buku panduan guru, dan buku teks pelajaran untuk muatan lokal.
Pembiayaan Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan beberapa skema. Pada APBN 2013, anggaran
Kurikulum 2013 terdiri dari anggaran kurikulum langsung dan anggaran inklusif. Anggaran langsung
digunakan untuk kegiatan penyiapan dokumen kurikulum , penulisan buku, uji publik, pelatihan guru,
dan monev. Sedangkan anggaran inklusif disiapkan dari APBN dan dana alokasi khusus (OAK) . Ang-
garan inklusif digunakan untuk pengadaan buku dan pelatihan guru. Pada tahun-tahun berikutnya
mekanisme penganggaran Kurikulum 2013 akan senantiasa disempurnakan berdasar asas efektivitas
dan efisiensi.
Dalam implementasi K13 , kesadaran tentang pentingnya pendidikan karakter diperkuat. Melalui
menekankan pada tiga ranah yaitu, sikap (spiritual dan sosial) ; pengetahuan; serta keterampilan,
kerakter untuk bisa menjadi generasi emas 2045 yang kuat diharapkan bisa terbangun.
ltulah sebabnya perubahan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan pada realitas sosial
yang ada saat ini, baik menyangkut karakter maupun minimnya kreativitaspeserta didik yang menjadi
bekal untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Karakter dasar yang melekat dan dikembangkan dalam Kurikulum 2013 meliputi, kejujuran, kasih
sayang, kedisiplinan , kebersihan , toleransi, kreativitas, cinta dan bangga pada tanah air.
K13 juga menekankan pentingnya peningkatkan kesejahteraan guru. lni sejalan dengan amanat
UU Guru dan Dosen, yang menempatkan tenaga pendidik sebagai profesi yang harus dimuliakan .
Semua sepakat, guru adalah faktor penentu dalam implementasi Kurikulum 2013. !tu sebabnya, pe-
merintah telah merintis pengembangan guru dengan model pendekatan "segitiga sama sisi". Alasnya
adalah peningkatan kapasitas dan profesionalitas guru, sisi kanannya pengukuran dan peningkatan
kinerja; dan sisi satunya, peningkatan karier dan kesejahteraan . Sebagai sebuah "bangunan" segitiga,
maka tidak ada pilihan lain untuk dijalankan dalam satu kesatuan utuh . •
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN, HARUS! If! 161
2
MENYIAPKAN
GURU BERMUTU
G uru ado /ah aktor pene ntu yang dapat mengubah semua ko nsep
don strategi ideal pe ndidika n m e njadi praktik pembe lajaran ya ng
nyata di seko lah-sekolah. Pe laksanaan Uji Ko mpete nsi A wai.
Sertifikasi, do n Uji Ko mpetensi G uru ado /ah langkah-langkah
ko nkret m enyiapkan te naga guru yang berko mpeten.
1. UKA - UKG
2 Pengembangan
KeberkelanJutan
P nsiun
't
menggelar Uji Kompetensi Awa i (UKA) bagi guru-guru yang belum ber-
sertifikasi . Uji kompetensi tahun 2012 dilaksanakan secara nasional. lni
merupakan pelaksanaan uji kompetensi guru kali kedua selama 10 tahun
terakhir. Tahun 2004 Kementerian pernah melakukan uji kompetensi guru
secara nasional yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. UKA dilakukan untuk memastikan profesionalitas
guru sebelum masuk proses sertifikasi. Melalui uji ini guru akan dilihat
kompetensi dasarnya apakah sudah memenuhi syarat sebagai tanggung
jawab profesi. Usai pelaksanaan uji kompetensi, akan terlihat peta kele-
bihan dan kelemaha n guru, untuk kemudian dilakukan perbaikan . Bagi
guru yang tidak lulus diberikan pendampingan dan pelatihan.
Penyelenggaraan UKA bukan dimaksudkan untuk mempersulit guru
memperoleh sertifikasi , melainkan untuk memastikan bahwa peserta
didik tidak diajar oleh guru-guru yang tidak kompeten . Berbeda dengan
jenis profesi lainnya, profesi guru mengemban tanggung jawab besar dan
berdampak jangka panjang. Jika guru sampai keliru dalam menjalankan
profesinya, sehingga mendidik hal-hal salah kepada siswanya, maka yang
mati adalah aka! dan hati sang anak. Sepanjang hidup sang anak akan
menjadi persoalan bangsa. Yang jelas, UKA dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundangan dan merupakan salah satu upaya penertiban
penyelenggaraan sertifikasi pendidik.
Upaya Perbaikan
Guru-guru yang sedang mengajar saat ini dapat diibaratkan seperti se-
kumpulan air yang tidak seluruhnya berasal dari sumber yangjernih . Untuk
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN , HARUS! 165
berkompeten , pengetatan persyaratan perizinan clan akreditasi LPTK, penertiban LPTK yang tidak
berizin dan/atau tidak berakreditasi, clan peningkatan sarana clan prasarana LPTK
Selain tenaga pendidik, kepala sekolah clan pengawas sekolah memegang peran penting dalam
meningkatkan mutu pendidikan clan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Permasalahan yang dihadapi kepala sekolah adalah lemahnya kompetensi manajerial, sedangkan
yang dihadapi pengawas sekolah adalah lemahnya kompetensi kepengawasan . Secara khusus , kepala
sekolah dasar menghadapi permasala han tingginya beban kerja karena tidak mempunyai tenaga
administrasi sekolah . Pemberdayaan kepala sekolah clan pengawas sekolah dilakukan antara lain
dengan memberikan beasiswa S-1 clan S-2 kepada mereka, menyelenggarakan diklat manajemen ,
kepemimpinan, clan pengawasan yang berkualitas, merevitalisasi organisasi profesi tenaga kepen-
didikan MKKS/MKPS, clan mendorong pemerintah daerah kab/kota untuk menyediakan tenaga
administrasi sekolah di setiap sekolah dasar. •
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN, HARUS! 1~1
3
MENYEMPURNAKAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Te rjadi pe rubahan peni/aian hasil b /ajar yang cukup m e nda or·.
eiring dengan diberlakukannya Kurikulum 201 3 .
Penilaian bukan hon ya m engukur aspek pe ngetahuan siswa s mata.
tetapi juga meliputi ikap don keterampilan .
Penilaian ote ntik d iyakini I bih akurat. fair. don berma kno
- Observasi
- Penilaian diri - Tes Tulis
Peni antarpeserta didik - Tes Usan
- Penugasan
Peng tahuan
Keter mpilan
les Praktik
Proyek
Portofolio
Penilaian Otentik
Terdap at beb rap a p nyem pu rn an pen ila ian ha ii be lajar d alam
Kuri ku lum 201 3 yaitu d ng n diberlakukannya teknik pen ilaian otentik
(authen ti a essm nt). p nilaian berbasi porto folio. dan penila1an proyek
Pe nilaian otentik adalah p nilaian yang d ilakukan cara komprehen if
u ntuk m enilai m u lai dari masukan (in p ut), pro es. d ank luaran (o ut put)
p m belajara n .
Penilaian j enis in i diyaki ni sebagai pengukuran y ang bermakna atas
hasil belajar pes r ta didik untuk ra nah sikap. keterampil an . dan pengeta -
huan . Bahkan cara konseptu al pen ilaian o ten tik lebi h berm akna ecara
ignifikan d ibandingkan dengan tes pi lihan gand a ter tandar kalip un .
Pen il aian ote ntik m em iliki b eberapa perb edaan m endasar j ika d ib an-
d ingkan dengan penilaian trad isional yang dilaksanaka n elama in i. Pad a
pen ilaian otentik iswa melakukan aktiv itas yang esungguhnya sehingga
mendapat pengalaman belajar sedan g pada pe nilaian tradi iona l siswa
hanya memi lih j awaban dari pi lihan bergand a ta u m enjawab dengan
uraian pe nd ek.
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN , HARUS! 1~g
elain peni laian o ten tik, Kurikulum 201 3 juga m engamanatkan pene-
rapan penilaian p ortofolio dan penilaian pro yek (proj ct as e ment). P -
nilaian portofoli o merupakan penilaian atas ku mpulan hasil kerj a peserta
didik secara perorangan atau diprod uk i ecara berkelompok. edang
penilaian proyek merupakan kegia tan penilaian terhadap tuga yang haru
d i elesaikan peserta didik menurut periode/waktu tertentu .
Dengan adanya p rubahan penilaian pendidikan maka otomatis mod I
laporan hasil b elajar pe erta d idik juga berb da. Kini rapor siswa tidak
hanya berisi angka-angka melainkan dilengkapi dengan de krip i yang
menggambarkan capaian ko mpetensi yang dimiliki iswa erta b rbagai
aspek yang perlu ditingkatka n di ma a mendatang
Laporan hasil belajar m odel d kriptif ini jauh lebih berm kna karena
wali murid dapat mengetahui kemaj uan belaj ar pu tra -putrinya ecara
detail seh ingga dapat turut mendukung pengembangan pre tasi peserta
didik yang bersangkutan .
Dikondisikan : Aktivitas siswa diskondisikan sesuai Ken yataan Hidup: Guru menilai kenyataan yang sesungguhnya
dengan keinginan penguji , seperti memilih jawaban siswa lakukan pada kehidupan nyata dalam waktu pendek.
yang dikondisikan guru .
Struktur Dirancanng Guru : Siswa perlu berhati- Struktur Perilaku Dikembangkan Siswa : Penilaian otentik
hati untuk mengembangkan struktu r yang guru memberi rua ng kepada siswa , mengembangkan kon stru ksi
harapkan , memenuhi target seperti yang guru sesuai dengan keinginannya .
inginkan .
Bukti Tidak Langsung : Dalam penilaian tradisional Bukti Langsung : Dalam penilaian otentik guru memperoleh
melalui tes pilihan ganda , misalnya , memperoleh bukti langsung tentang perkembangan kompetensi ya ng
bukti kompetensi siswa tidak langsung . ditunjukkan siswa secara langsung .
I
11~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Acuan Provins
Target 33 Provins1 •
I tl'gtH
t I t I
K t
2011 -2013
Ujian Nasional
•:'l@i¥1·'Jh·"ffinft\1 ':~
v ....
"
M eri Saal Pelak anaan Output
• Kualitas lnstrumen Sistem Penggandaan Dimanfaa tkan unt uk:
(handal dan shahih) dan distribusi naskah Pemetaan
Dapat dija ga Pelaksanaan yang juj ur Ke lulusan
ke rahasia annya dan kredibel (s istem Seleksi
pengawasan & Pem binaan
pengamanan )
• Sistem Pengolahan Nila 1
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN, HARUS! 113
Peserta didik sedang mengikuti ujian nasional sebagai salah satu proses penilaian .
4
MENDORONG
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Sejak Agustus 201 2 , mahasiswa S- 1/D-!V, S -2 , dan S -3
wajib mempublikasikan karya tu/is ilmiah sebagai syarat ke lulu an .
Kebijakan ini m enbuat jumlah karya tu/is ilmiah Indonesia
meningkat signifikan.
Malaysia
20,000
.5.0C~
esir
bisa dilakukan . £ -journal adalah bentuk jurnal ilmiah yang sejak awal
penulisan , administrasi ,sampai publikasinya menggunakan perangkat
elektronik (internet) . £ -journal berbeda dengan jurnal online. Jurnal on-
Daya pikir yang
line adalah jurnal ilmiah dalam bentuk cetak yang ditransformasikan ke
melahirkan dalam teknologi informasi .
tu1isan ilmiah
Bila dilihat dari jumlah lulusan sarjana dan pascasarjana yang terus
tersebut bisa
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun , maka seharusnya jumlah
mendorong karya ilmiah yang dihasilkan juga turut meningkat. Indonesia sebenarnya
munculnya berpotensi menduduki rangking 12, setara dengan Brazil, dengan produksi
temuan-temuan
45 ribu karya ilmiah per tahun . Namun kenyataannya Indonesia masih
ilmiah. menduduki peringkat 64 dengan 2000 karya ilmiah per tahun . Oiberlaku-
Dampalmya,
kannya kebijakan publikasi karya ilmiah bagi lulusan perguruan tinggi
terjadi
hendaknya menjadi batu lompatan signifikan bagi peningkatan kuantitas
dialektika
dan kualitas karya ilmiah di Indonesia (tabel 4.5) .
keilmuan
dan abnosfer
akademik yang
Meningkat Signifikan
kondusif unruk Mendikbud Mohammad Nuh, pada acara Rembuk Nasional Pendidikan
menumbuhkan dan Kebudayaan 2013 , mengutarakan, implementasi kebijakan publikasi
tradisi ilmiah."
karya ilmiah mulai menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Jumlah karya
tulis Indonesia mengalami peningkatan . Dalam satu tahun publikasi karya
ilmiah mencapai 3000-an , mengalahkan Vietnam dan beberapa negara
lainnya . Dalam berbagai kesempatan , Mohammad Nuh mengatakan ,
setidaknya ada enam pembudayaan yang ingin dibentuk melalui publikasi
karya ilmiah yaitu budaya baca, budaya tulis, budaya jujur (tidak plagiat) ,
budaya berbagi, budaya menghargai orang lain , dan budaya analitis.
Publikasi karya ilmiah sangat penting untuk membentuk budaya jujur.
4. Do kt or 1.765 1.765
Tot9l
Jenjang Pendidikan Jumlah Cosen Proporsi Produks
1. Sarjana 70 .037 0 .1 7 .004
" Plagiari m e ramai . karena kita tidak tahu (karya) ini sudah diterbitkan
atau belum ... ujarn ya . edangkan budaya berbagi, bisa dibentuk setelah
seseorang menu li karya ilmiah dan dipublikasikan , dan orang lain bisa
membacanya . Dan . budaya menghargai orang lain akan terbentuk setiap Keterbatasan
kali kita menulis, ada referensi dari orang lain yang digunakan . jumlahjurnal
elain enam pembudayaan ter ebut, mahasiswa diharapkan mampu dan ilmiah untuk
gemar membaca dan menulis karya ilmiah , serta mengenali j urnal ilmiah publikasi
untuk mencari rujukan . Bagi dosen , publikasi karya ilmiah memudahkan lulusanS-1
pemenuhan angka kredit. dan memudahkan tanggung jawab terhadap diakomodasi
keaslian karya bimbingannya . Untuk perguruan tinggi , dapat menyemarak- dengan
kan kehidupan kampus. dan meningkatkan rankingnya . Bagi masyarakat, membuatjurnal
karya ilmiah bisa bermanfaat untuk aplikasi dalam kehidupan . Terakhir. untuk ilmiah baru di
negara, dapat meningkatkan reputasi negara di dunia internasional. tiap kampus,
Kewajiban memublikasikan karya tu lis ilmiah di jurnal ilmiah setidaknya program stud.i,
melibatkan dua pihak dalam sivitas akademika. yaitu mahasiswa dan dosen . maupun
Dalam membuat karya ilmiah. mahasiswa harus berada di bawah bimbingan laboratoriwn
do en pembimbing. Hal ini akan menimbulkan tanggung jawab dalam diri Alternatif lain.
mahasiswa maupun dosen. untuk menghasilkan karya ilmiah yang bisa pemakaian
dipertanggungjawabkan sesuai kaidah -kaidah dan prinsip ilmiah . e-journalbisa
Kesadaran akan tanggung jawab mengha ilkan karya ilmiah yang dilakukan."
baik. diharapkan dapat mendorong dosen atau mahasiswa untuk masuk
ke wi layah tradisi ilmiah . Dengan bahasa positif. dosen harus didorong
untuk memberikan pendampingan pada mahasiswa . Dalam laman www.
dikti. go.id , sudah ada pedoman penulisanjurnal. Baik mahasiswa maupun
dosen , bisa mengacu pada pedoman itu untuk bekerja ama menghasilkan
karya ilmiah yang bertanggung jawab .
Publikasi karya ilmiah untuk program S- 1 tidak harus dimuat di jurnal
ilmiah terakreditasi . Cukup jurnal ilmiah saja . baik yang dikeluarkan pihak
universitas. fakulta . maupun jurusan . Tujuannya demi mendorong semua
mahasiswa dan dosen . baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
untuk meningkatkan daya pikir ilmiah mereka . Daya pikir yang melahir-
kan tuli an ilmiah tersebut bisa mendorong munculnya temuan-temuan
ilmiah . Dampakn ya. terjadi d ialektika keilmuan dan atmosfer akademik
yang kondusif untuk menumbuhkan tradisi ilmiah . lmplikasi ke dosen dan
mahasiswa , serta dialektika kei lmuan dan atmosfer akademik. bisa jadi
modal untuk menu lis j urnal dengan kualifikasi yang lebih baik. sehingga
membuka peluang untuk temuan-temuan karya ilmiah .
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Ojoko Santoso mengungkapkan .
kebijakan publikasi karya ilmiah ini dilatarbelakangi keinginan untuk mem -
bangun bangsa yang menulis dalam skala besar. '<ladi bangsa itu harus
punya kemampuan untuk menulis," ujarnya . Diharapkan perkembangan
temuan ilmi ah selanjutnya juga bisa meningkatkan kualitas perguruan
tinggi ebagai in ti tu i p ndidikan . atau Indone ia ebagai negara . •
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN , HARUS! 119
5
PENYELARASAN DAN
RELEVANSI PENDIDIKAN
DENGAN DUNIA KERJA
_ L~ = 1 cw +)fak
(Al)~-k ,'t/aEj
I i1 L~ = 1 (EA)fa
• Jika di suatu daerah diketahui nilai FI < 1 dan nilai AI < 1, maka
diindikasikan terjadinya disparitas kompetensi atau kualitas lulusan
pendidikan/pelatihan .
Pengembangan dan implementasi kedua indeks tersebut di seluruh
wilayah Indonesia, di semua sektor dan sub-sektor, dan di semua level
pendidikan/pelatihan sangat penting untuk mengukur relevansi dan keber-
hasilan pelaksanaan pendidikan/pelatihan. lndeks tersebut akan dapat
memberikan gambaran riil keterserapan lulusan dan pemenuhan kebu-
tuhan tenaga kerja di Indonesia. Perhitungan Aldan Fl telah dilakukan ber-
dasarkan hasil kajian pemetaan dan pilot project yang telah dilakukan .
Sebagai muara dari pemetaan dan pengukuran kinerja penyelarasan,
telah dikembangkan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) Penyelarasan .
Model platform SMBD ini merupakan model permintaan yang didisain
untuk mampu menghasilkan informasi kebutuhan tenaga kerja berdasar-
kan kompetensi, jenis dan tingkat pendidikan, jenis dan tingkat sertifikasi
profesi, sektor dan sub sektor, serta wilayah .
SMBD Penyelarasan merupakan sebuah aplikasi penghubung dan
pengolah data dari dunia pendidikan (khususnya lulusan lembaga pendi-
dikan) dengan dunia kerja (data tenaga kerja perusahaan atau instansi
penyedia kerja) . SMBD dapat memberikan informasi nilai AI dan Fl ,
prediksi kebutuhan tenaga kerja di suatu wilayah di masa mendatang,
dan aplikasi penyelarasan berbasis Sistem lnformasi Geografis (GIS) .
Sumber data dari sisi data pendidikan adalah data lulusan SMA, data
lulusan SMK, data lulusan perguruan tinggi, data lulusan lembaga kursus ,
dan data penerima sertifikat dari lembaga sertifikasi profesional. Sumber
data dari sisi dunia usaha adalah data pegawai yang terdapat di industri/
perusahaan atau pada basis data Kemenakertrans.
PEND IOI KAN BERMUTU DAN RELEVAN , HARUS! 1~3
MBD akan m mberikan informa i yang relevan dan menampilkan ind ek penyelarasan yang
ktu al bila umber da ta MBD Penyelarasan selalu d iperbaharu i. Integrasi antara SMBD Penyelarasan
dengan portal data p ko k pendid ikan pada tiap j enjang m erupakan kebutuhan pengembangan yang
ideal. Keter ediaan d ata tracer study dalam portal data p okok pend id ikan m enj ad i kebutuh an yang
mendesak agar SM BD Penyelarasan dapat mem anfaatkan data lulusan yang leb ih aktual dan selalu
m utakh ir. em entara itu ke ed iaan Kemnakertrans untuk m engolah data permin taan dari dunia usaha
dan dunia industri ecara sistem i. akurat dan konsisten akan m enj amin terj ad inya sustainabilitas.
Untuk itu perlu ada kom itm en yang kuat dari sem ua stake holde r terkait d i lintas kem enteri an .
U ntuk men ingkatkan kesadaran , p engenalan . pem aham an serta kemau an untuk se nantiasa
m en ingkatkan kin erja pe nyela·r~san pendidikan dengan dunia kerja d i seluruh lapisa n m asyarakat,
maka dilakukan sera ngkaian sosialisasi dalam berbagai be ntuk d an m edia. Bentuk sosialisasi yang
d ilakukan diantaranya adalah kegiatan d isem inas i dalam bentuk semin ar dan workshop . •
PEND IOI KAN BERMUTU DAN RELEVAN, HARUS! 1~~
6
MENYIAPKAN
SARANA BERKESENIAN
DI SEKOLAH
Kreasi kesenian
khusus memfasilitasi arana kesenian di lingkungan pendidikan . Tepat- yang dapat
memperkaya
nya di satuan-satuan pend idikan . Sepanjang 2012-2014, tak kurang dari pengembangan
kebudayaan
3 .00 1 satuan pend idikan yang sudah mendapatkan sarana kesenian , baik di lingkungan
modern maupun tradisional, dari D irektorat Pembinaan Kesenian dan sekolah.
Film . U ntuk 2 0 12 saja. nom inal bantuan mencapai Rp . 14 8.2 m iliar telah
d iberikan kep ada 952 satuan pendidikan di seluruh kabupaten/kota . Setiap
satuan pendidikan m endapat bantuan berbeda, tergantung kebu tuhan
masing-masing. Direktorat hanya m enetapkan jumlah maksimal besarnya
bantuan tersebut yakni . Rp 15 0 j uta per satuan pendidikan .
Untuk 201 3 . dengan nominal bantuan sebesar Rp 70 juta per satuan
pendidikan . total dana fasilitasi sarana kesenian di satuan pendidikan
tersebut telah m encapai Rp 132 ,24 miliar yang diserap ole h 1.932 satuan
p endidikan di seluruh kabupaten/kota.
Sedangkan untuk Tahun Anggaran 20 14 , masih d engan nom inal ban-
tuan sebesar Rp 70 jutaper satuan pendidikan . jumlah peneri ma ba ntuan
tercatatl 17 satuan p endidikan dan m encakup 18 provinsi di Ind o nesia .
Penurunan jumlah itu disebabkan sud ah terpenu hinya satuan pendidikan
yang lain .
Modul Budaya
Demi terwujudnya jati diri bangsa dan nilai-nilai universal y ang terkan -
d ung dalam pengetahuan dan budaya tradisional, d iperlukan adanya m ata
PENDIDIKAN BERMUTU DAN RELEVAN , HARUS! 1~1
pelajaran atau pend id ikan pengeta huan dan budaya trad isio nal. M aknanya . selain haru s d iwad ah i
kurikulu m yang ber ifa t makro, ebuah m odul ajaran pun m utlak d iperlukan .
M odul aj aran m erupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran - ebagai bagian dari bah an
ajar. Sebab . sebagai alat. sarana pembelaj aran yang berisi m ateri . m etod e. batasan-batasan . dan
evaluasi, modul dirancang sistem atis dan menari k. untuk m encap ai kompetensi yang d ih arapkan
esuai tingkat kompleksitasnya .
Bahan ajar m emu at seperangkat materi . baik tertulis atau tidak tertuli . yang d isusun sistematis dan
d iperlukan guru untuk perencanaan dan implem entasi belaj ar mengajar. sehingga tercipta lingkungan
yang m emungkinkan siswa dan guru belaj ar bersa m a . Dengan ad anya modul. maka keterbatasan
wa ktu . ruang. dan daya indra . b isa d iatasi. Sebab . sebu ah m odul pada hakikatn ya dibuat d em i
memperjelas dan mempermu da h penyaj ian pesan aga r tidak verbal. ser ta m engatasi keterbatasan
w aktu , ruang dan day a indera .
Selain itu , sebuah m odul juga dapat d igu nakan cara tepat dan bervariasi . D engan sendirinya
m odul harus dilengkapi ilu trasi. deskriptif. ekspresif. analitis. dan kualitatif. Ditambah sej umlah d asar
pemikiran lainnya. maka. sesuai fu ngsi dan kewenangannya. Direktorat Pembin aan Kepercayaan
Terhad ap Tu han Ya ng M aha Esa d an Tra disi , Direkto rat Jenderal Kebudayaan . Kem enterian Pendi -
d ikan dan Kebudayaan , pun m enjadikan penu lisan m odul pelaj aran budaya dan pengetahuan lokal.
ebaga i salah satu programn ya. ecara resmi program itu bern am a Penyusunan M odul Pengetahuan
Tradisio nal dan Ekspre i Tradisio nal (PTEBT) Berb asis Muatan Lokal.
Sesuai tujuannya , penyusunan m od ul ini m encaku p berbagai aspek tradisio nal antara lain : upaca-
ra trad isio nal. cerita rakyat. perm ainan rakyat. ungkapa n , pengobatan . kuliner. sistem kekerabatan ,
peralatan hidup. hingga kearifan lokal.
Selesai pada tahu n anggaran 20 13 . m odul tersebut m ulai disosialisasikan pad a tahu n anggaran
beri kutnya - 2014. Dan . Jawa Timur mendapat kehorm atan sebaga i provinsi pertam a yang m endapat
osialisasi itu . Sedangkan empat kota dan kabupaten yang m endapat giliran pertam a d i provinsi itu
ada lah Kota Malang. Kabupaten Jember. Ko ta Surabaya. dan Ko ta Pasuruan .
Sosialisasi itu terd iri d ari du a bentuk kegiatan , ya itu Lokakarya dan Dialog ln teraktif Pelajar. To tal
peserta lokakarya m encapai 400 orang, yang terdiri dari Unsur Dinas Pendidikan . G uru/tenaga didik
b idan seni budaya . Musyawara h Guru M ata Pelaj aran . UPT Disbangke Jawa Timur. dan instansi
terkai t.
em entara D ialog ln teraktif Pelajar dilaksanakan di d ua kabupaten/kota d i Jawa Timur. Kota Malang
dan Kabupaten Jember. d iikuti 260 orang iswa SMP dan MA .M asing-m asing daerah m enyertakan
1 0 ora ng. Selain para isw a. m ereka tentu saja disertai guru pendamping m asing-masing. Adap un
nara umbernya ada lah Sum iati (Pu at Kurikulum dan Perbukua n ). Pro f. A yu utar to (Tim Penuli
Modu l). dan Effie Widjajanti (U PT Disba ngkes Jawa Tim ur).
Para peserta. ba ik para iswa m aupun para guru . m eny ambu t ba ik kegiatan itu . M ereka m enye-
b utkan . ubsta nsi buku M od ul angat bagu karena m engandung wawa an kebudayaan yang luas.
khu usnya budaya lokal yang ada di Jawa Tim ur. •
ME~BANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA ~ 191
Bangsa lndonesia - se butan ikatan politik dari J .280 suku bangsa yang
mendiami negeri ini- memiliki kekayaan budaya yang tak terhitung
jumlahn ya. Kekayaan itu be rwujud tata nilai don etika berperilaku yang
menjadi fondasi pembentukan karakter bangsa. Jugo berwujud ekspresi
budaya materi yang diciptakannya sebagai hasil kreatiuitas don inouasi
bangsa untuk me njawab be rbagai tantangan zaman.
Presiden SBY
Eropa, atau dipajang d i ruang tamu rumah ora ng kaya .
membuka WCF
Kondisi lebi h m emprihatinkan diungkap Mukhl is Pae n i. Ketu a M a- di Bal i.
1
RE I SI ASIONAL
WA SA BU DAYA
Hasi/-hasi/ kreasi industri budaya seharusnya menjadi
karya-karya unggul yang dapat m engangkat harkat bangsa.
Tentu saja karya-karya tersebut harus dilindungi o/eh
Undang-Undang Hak Cipta. Per/indungan hak cipta tidak
sekadar melindungi karya-karya cipta, tapi /ebih dari itu ia
adalah sebuah kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan
e konomi dan ke bebasan be rkreasi.
DOK KEMENDIKBUD
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 199
Setelah data objek dinyatakan valid oleh Tim Pendaftaran Cagar Budaya, maka objek yang didaftar-
kan dilakukan pengkajian dan penilaian oleh Tim Ahli Cagar Budaya. Tim Ahli melakukan kajian
untuk menentukan objek pendaftaran tersebut sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya.
Setalah selesai melakukan kajian dan penilaian, Tim Ahli merekomendasikan hasil kajian dan pe-
nilaian terhadap objek tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya" untuk ditetapkan dengan Surat
Keputusan Bupati/Walikota untuk tingkat kabupaten/kota, oleh Gubernur untuk tingkat provinsi,
dan oleh Menteri untuk tingkat nasional.
• Penetapan data objek pendaftaran sebagai cagar budaya
Setelah menerima rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya yang menyatakan bahwa objek tinggalan
purbakala yang didaftarkan sebagai "cagar budaya", maka bupati/walikota menerbitkan Surat
Keputusan tentang penetapan objek tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya". Penetapan objek
tinggalan purbakala sebagai "cagar budaya" hanya dilakukan oleh bupati/walikota, sedangkan
gubernur menetapkan cagar budaya peringkat provinsi , dan menteri menetapkan cagar budaya
peringkat nasional.
• Register Nasional Cagar Budaya
Setelah objek tinggalan purbakala ditetapkan sebagai "cagar budaya" dengan Surat Keputusan
Bupati/Walikota, maka objek cagar budaya tersebut dimasukkan dalam daftar cagar budaya untuk
mendapatkan Register Nasional yang akan menjadi identitas diri objek cagar budaya, baik benda,
struktur, bangunan , situs, maupun kawasan .
Berbagai kegiatan dilakukan oleh pemerintah berkait dengan cagar budaya. Pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2011 kegiatan pengolahan data cagar budaya merupakan kegiatan pengolahan
data inventarisasi tinggalan purbakala sebanyak 64.842 . Tahun 2012 melaksanakan pembangunan
sistem registrasi nasional cagar budaya. Pada tahun 2013 dilakukan pengolahan data pendaftaran
cagar budaya. Objek Tinggalan Purbakala yang telah didaftarkan secara online berjumlah 760 clan
dari jumlah tersebut yang telah diverifikasi 517 objek. Pada tahun 2014 ( hingga tanggal 31 Agustus
2014) objek yang telah didaftarkan secara online 240 objek clan dari jumlah tersebut yang telah
diverifikasi 10 objek.
. Telah dilakukan pula fasilitasi clan bimbingan teknis terkait dengan Registrasi Nasional pada tahun
2013 dan 2014. Terbukti 64.842 obyek yang diduga cagar budaya (benda, bangunan, struktur, situs
dan kawasan) telah terdata oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Jumlahnya
akan semakin banyak dengan dilakukannya program Registrasi Nasional Cagar Budaya yang dida-
lamnya termasuk melakukan pendaftaran cagar budaya koleksi museum di seluruh Indonesia.
Dalam registrasi budaya tak benda, yang harus dicatatkan adalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat yang mengungkapkan gagasan dan perilaku masyarakat pendukung dari unsur kebu-
dayaan . Unsur ini meliputi sejarah atau asal usu! budaya, komunitas pendukung, deskripsi terkait
unsur budaya yang mengungkapkan pentingnya nilai-nilai budaya dalam unsur budaya tersebut.
Yang juga perlu dicatatkan adalah hal-hal yang telah dilakukan untuk perlindungan , pengembangan ,
dan pemanfaatannya, dan hal-hal yang akan dilakukan sebagai upaya menjaga kelestarian unsur
1~1 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
budaya tersebut.
Dalam ha l pelestarian warisan ini, Indonesia telah meratifikasi Con -
ve ntion for the Safeguarding of Intangible C ultural He ritage pada 2003 .
Ratifikasi ini dikuatka n melalui Peratura n Presiden No. 78 tahun 2007 Agar masyarakat
tentang Pengesahan Conventio n fo r the Safeguardi ng of Intangible Cu l- dapatturut
tura l H e ritage. berperan aktif
Konvensi itu antara la in mengharuska n kita mencatat warisan budaya dalam
tak benda dengan melibatka n komun itas adat, dan melakuka n pemuta- pencatatan,
khiran data secara berkala. Kegiatan pencatatan ini d ilakukan setiap ta hun Kemdikbud
dibantu 11 Balai Pelestarian Nila i Budaya di seluru h Indo nesia. menggelar
Setelah dicatat, ta hap berikutnya adalah memilih dan menetapka n Gerakan
kekayaan-kekayaan apa saja yang bisa dia nggap sebagai warisan budaya Nasional
nasional. Sampai tahun ini, Kemendikbud sudah menetapkan 1 75 warisan Pencatatan 2014.
budaya nasional. Setela h itu , Pemerintah mengusulkan kepada Persatuan Jika Indonesia
Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO untuk ditetapkan menjadi Wari- memiliki data
san Budaya Tak Benda dunia . Namun, tidak se mua warisan budaya serta lengkap maka
merta diajukan ke UNESCO. Dalam mengaj ukan apakah budaya tersebut akanmakin
layak atau tidak untuk diakui dunia , Kemendikbud tela h membentuk tim banyak produk
evaluasi agar pengusulan ke UNESCO tidak sia-sia. budaya
Agar masyarakat dapat turut berperan aktif dalam pencatatan, Ke- Indonesia yang
mendikbud akan menggelar Gerakan Nasional Pencatatan 2014. lni karena diakui dunia."
peranan pemerinta h daerah dan masyarakat sangat penting dalam ha!
registrasi produk budaya ini. Registrasi produk-produk budaya di daerah
akan bermuara ke registrasi produk budaya nasional, sehingga Indonesia
bakal memiliki data lengkap. Jika hal ini telah dilakukan , akan makin
banyak produk budaya Indonesia ya ng diakui dunia. Maka, bukan saja
negara lain akan lebih sulit mengklaim budaya kita sebagai milik mereka ,
tapi juga kita turut merawat dan mengembangkan warisan peradaba n
buat generasi baru . •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA · 203
2
REVITALISASI DAN
PEMBANGUNAN MUSEUM
*
• Museum
seum
irevita'1s:as
irevlla 1s:as
Taren 2012
Ta n W13
2010 6 Provinsi Jawa Timur (Mpu Tantular), Prov. Jambi , Prov.NTB . Prov. Sumalera Utara ,
Prov. Kalimantan Baral, TB Silalahi . Medan .
2 2011 30 Prov. NAO, Prov. Sumatera Baral, Prov. Bengkulu , Prov. Sumatera Selatan ,
Prov. Jambi, Prov. Lampung , Prov. Riau , Prov. Jawa Barat(Sri Baduga), Prov. Jawa
tengah (Ronggoarsito), Prov. DIY (Sonobudoyo), Prov. Bali, Prov. Kalimantan Selatan ,
Prov. Kalimantan Tengah , Prov. Kalimantan Timur, Prov. Sulawesi Selalan (La galigo),
Prov. Sulawesi Tengah , Prov. Sulawesi Tenggara . Prov. Sulawesi Utara, Prov. Maluku ,
Prov. Papua, Proklamasi , Jkt, Kebangkilan Nasional , Jkl, Sumpah Pemuda , Jkt,
Benleng Vredeburg , DIY, Purbakala Kab . Ogan Komering Ulu , Tekstil , Jakarta , Kartini ,
Rembang, Wayang Kekayon , DIY, Affandi , DIY, Sultan Badarudin II , Sumsel.
3 201 2 7 Subak Tabanan, Asmat TMll Jakarta , Bikon Blewul NTT, Satria Mandala Jakarta , Asi
Mbojo Bima, Batik Pekalongan , Waja Kaputing , Kalimanlan Selalan .
5 2014 30 Kola Makassar, Kayu Sampil Kab. Kolawaringin Timur, Prov. NTT, Mpu Purwa,
Kola Malang, Prov. Jambi , Kab. Banggai, Gilimanuk, Kab. Jembrana , Kab. Sambas ,
Prov. Maluku , Museum Linggam Cahaya , Kab. Lingga, Mandor Majene, Kab. Majene,
lslana Bone , Kab . Bone, Kab. Mamuju , Keralon Ternate, Kola Ternale, Perjuangan
Bandung , Prov. Jawa Baral, Baanjuang, Kola Bukittinggi , Prabu Geusan Ullun , Kab.
Sumedang, Widayal, Kab. Magelang, Subak, Kab .Tabanan , lslana Pagaruyung ,
Kab. Tanah Dalar, Prov. Sulawesi Tenggara , Pangeran Cakrabuana, Kab. Cirebon ,
Prov. Sumalera Utara, Prov. Sulawesi Ulara, Asi Mbojo, Kab. Bima , 1000 Mako,
Kab. Alar, Universilas Cendrawasih Papua, Benteng Vredeburg DIY,
Kebangkitan Nasional Jakarta , Basoeki Abdoellah Jakarta.
Membangun Museum
Pembangunan museum menjadi salah satu pertimbangan untuk tujuan
tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya . Beberapa museum
yang dibangun untuk itu antara lain , Museum Batik, Museum Noken, dan
Museum Kepresidenan .
Pembangunan ini diawali dengan kajian dan bahan pengembangan
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 101
3
MENGGALI SEJARAH
INDONESIA
Perkembangan sejarah sebagai warisan bersama
(co mm on historica l destiny) menjadi dasar bagi terwujudnya
identitas politik bersam a (common political identity). D engan dem ikian,
Indonesia adalah p erwujudan identitas politik terus-menerus dari masa kin i
ke masa depa n untuk mencapai cita-cita bersam a.
Dalam konteks ini, peserta L awatanSeja rahNasional (Lasenas)
meresapi makna perjalanan keindonesiaan itu .
Kesadaran
sejarah
merupakan
sumber inspirasi
dan aspirasi
yangsangat
potensial untuk
membangkitkan
sense ofpride
Ckebanggaan)
dansenseof
Peserta Kawasan 2014 di Perbatasan Atambua-Timor Leste (Benteng lapis Tujuh). obligation
(tanggungjawab
dari nusantara. Terutama makam Cut Nyak Dien jadi banyak dikunjungi dan kewajiban)"
masyarakat Aceh .
Lawatan kedua dilaksanakan tahun 2004 di Aceh. Terna yang diang-
kat adalah Dari Kilometer Nol Sabang Kita Merajut Simpul-simpul ke-
Indonesia-an. Tak lama setelah Lasenas II dilaksanakan Agustus, bulan
Desember bencana Tsunami meluluhlantakkan bumi Aceh , termasuk
tempat-tempat dan bangunan bersejarah yang sebelumnya dikunjungi
peserta lawatan .
Lawatan ketiga ke Makassar, tahun 2005 dengan tema Pelayaran
Makassar-Selayar, Merajut Simpul-Simpul Maritim Perekat Bangsa. La-
watan kali ini telah mengantarkan salah satu peserta untuk mendapatkan
I
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA ~ 215
Pentas Seni yang dilakukan Peserta Kemah Budaya Nasional sebagai refleks i cinta
bu day a
Wakil Menteri Bidang Kebudayaan Prof. Dr. Wiendu Nuryanti, M. Arch ., Ph .D membuka
acara Kemah Budaya Nasional dengan menunjukkan karya peserta.
11~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
dipromosikan .
Lawatan kelima di Sumatera Barat pada 2007 dengan tema : Peranan Masyarakat Sumatera Tengah
dalam Menye/amatkan Republik Indon esia: PDRI Suatu Mata Rantai Sejarah Republik Indonesia.
Lawatan ini berkaitan dengan tahun kunjungan wisata di Sumatera Barat. lni sesuai de ngan salah
satu tujuan Lawatan untuk meningkatkan arus kunjungan wisata nusantara a ntardaera h dengan
daerah lain di Indonesia. Lawatan diikuti 235 orang.
Lawatan keenam tahun 2008 di Bali dengan tema : Puputan di Bali. Peserta yang berjumlah 150
orang melawat ke Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandi) , Museum Negeri Bali , Puri Pame-
cutan Denpasar, Taman Pujaan Margarana (Puputan Margarana) , Museum Subak. Gedong Kirtya
(perpustakaan naska h-naskah kuno Bali) , Puri Klungkung.
Lawatan ketujuh tahun 2009 di Sulawesi Utara dengan tema: Me rajut Ke indonesiaan di Nege ri
Nyiur Melambai. Peserta mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Manado, Minahasa Selatan , To-
mohon , Minahasa Utara, dan Tondano seperti makam Imam Bonjol , Kyai Mojo. Juga perkampungan
tokoh nasional seperti L.N Palar, BW Lapian dan perkampungan hasil proses asimilasi sebagai wujud
multikultur seperti Jaton (Jawa Tondano). Lase nas VII diikuti 160 orang.
Lawatan kedelapan dilaksanakan 2010 di Kalimantan Selatan dengan tema: Oengan Semangat
Sumpah Pemuda Kita Pererat Simpul-Simpul Ke indonesiaan di Bumi Lambung Mangkurat. Pemi-
lihan tema ini dilatarbelakangi makna yang terka ndung dalam peristiwa Sumpah Pemuda . Sumpah
Pemuda dimaknai sebagai salah satu tonggak atas kebangkitan pemuda dalam memperj uangkan
kemerdekaan bangsa.
Objek kunjungan adalah tempat-tempat bersejarah di Banjarmasin , Martapura , Banjarbaru dan
Kandangan seperti makam Pangeran Antasari , Makam Syeikh Arsyad al-Banjari, ulama Indonesia
terkemuka, komplek makam Raja-Raja Banjar, Be nteng Lanting Kutamara, Be nteng Bukit Madang
clan Monumen Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) di Kandangan. Lasenas VIII diikuti oleh
150 orang.
Lawatan kesembilan tahun 2011 ke Maluku dengan tema : Oengan Men e lusuri Peningga/an Se-
jarah Kita Rajut Simpul-Simpul Keindonesiaan di Negeri Raja-Raja. Di sini peserta diajak melawa t
tempat-tempat bersejarah seperti Benteng Amsterdam , Masjid Wapauwe , Gereja Tua Hila, Situs
Wairutong, Monume n Siliwangi di Tulehu , situs makam Slamet Riyadi , Pelabuhan Momoking Tulehu ,
clan Monumen Senopati II.
Lawatan kesepuluh dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan clan Kebudayaan di Provinsi Jam bi
pada tahun 2012 dengan tema: Memperkuat Negara Kesatuan RI me/alui Kearifan Sejarah . Peserta
diajak melawat situs percandian Muara Jambi, Sebrang Kata Jambi (SEKOJA) .
Seberang Kata Jambi yang dibatasi Sungai Batanghari memiliki banyak nilai peninggalan sejarah
dan budaya masa lampau yang perlu dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya . Misalnya
masuknya Islam pertama ke Jambi melalui kawasan Sekoja clan keragaman penduduk clan budayanya
melalui interaksi perdagangan dari Arab, China clan India .
Manfaat
Sejak dilaksanakannya Lasenas tahun 2003 , respon masyarakat clan pemerintah daerah sangat
positif. Indikatornya dapat dilihat dari daerah -daerah yang menjadi sasaran Lasenas telah mempro-
gramkan lawatan sejarah sebagai salahsatu program kegiatan di Dinas Kebudayaan clan Pariwisata
daerah setempat. Contohnya, Provinsi Bangka Belitung sejak 2006 telah melaksanakan program
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 111
perjuangan dan unsur-unsur yang menjadi penyatu NKRI. Dengan adanya Pentas generasi muda
pada khususnya dan masyarakat pada umunya diajak untuk lebih kreatif dalam mencintai sejarah
Bangsa, Indonesia seutuhnya.
Penyelenggaraan Pentas yang dilakukan Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya bersama-sama
pemangku kepentingan diisi berbagai aktivitas di antaranya ; Dialog lnteraktif Kesejarahan , Lomba
Karya Tulis Sejarah , Lomba Komik Sejarah, Penayangan dan Diskusi Film Dokumenter Sejarah ,
Pameran Sejarah Perjuangan Bangsa serta berbagai kegiatan pendukung lainnya . Kegiatan Pentas
telah dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga 201 3 dan lokasi penyelenggaraannya diantaranya Me-
dan , Palu , Kupang , dan Pontianak. Peserta kegiatan Pentas adalah mahasiswa terpilih dari seluruh
Indonesia dan masyarakat yang berminat di bidang sejarah .
menanamkan cinta tanah air melalui pengenalan sejarah. antara lain kemah guru dikawasan per-
batasan (Kawasan) dan Kemah Budaya Nasional.
Kegiatan Kemah Guru SMA di Wilayah Perbatasan (Kawasan) adalah kegiatan perkemahan yang
dilaksanakan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain, diikuti oleh guru-guru SMA ber-
prestasi dari seluruh Indonesia. Aktivitas kegiatan Kawasan meliputi: Dialog lnteraktif tentang wilayah
perbatas~n , Participant Observation, Focus Group Discussion, Ekskursi di wilayah perbatasan . Kegiatan
Kawasan bertujuan mengamati, merasakan secara langsung, serta menginventarisasi perkembangan
dan permasalahan yang ada di wilayah perbatasan Indonesia .
Sedang Kemah Budaya Nasional adalah perkemahan yang diikuti oleh Pramuka penggalang dari
seluruh Indonesia, bertujuan menanamkan wawasan kebangsaan , membekali pengetahuan pada
Pramuka untuk mengedepankan hidup damai dalam budaya yang beragam , menumbuhkembang-
kan karakter dan jatidiri yang baik kepada Pramuka Penggalang. Atifitas Kemah Budaya Nasional
meliputi: Dialog Temu Tokoh , Penjelajahan dan Pengamatan Budaya, Pentas Seni, Lomba (Permain-
an Tradisonal , Mendongeng, memasak) , Pameran Budaya, Bakti Sosial , Lomba Mendongeng dan
Karnaval Budaya.
Adapun Buku-buku yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
berkaitan dengan sejarah dan nilai budaya di antaranya Indonesia dalam Arus sejarah, Buku
Presiden di Indonesia, serta Verifikasi Nilai Budaya Agraris dan Bahari.
Buku Indonesia Dalam Arus Sejarah merupakan seri penerbitan yang memuat segala aspek
tentang sejarah Indonesia yang disusun secara kronologis. Buku ini merupakan suatu karya
kesejarahan sebagai upaya wujud upaya merekonstruksi masa lalu yang lengkap clan utuh . Urai-
an para sejarawan clan arkeologi Indonesia ini dipersembahkan sebagai wujud kecintaan anak
bangsa Indonesia bagi negerinya. Sebuah mahakarya dari para ilmuwan sejarah clan arkeologi
Indonesia yang terhimpun dari Aceh hingga Papua .
Selain itu Kementerian Pendidikan clan Kebudayaan melalui Direktorat Sejarah clan Nilai
Budaya, menerbitkan buku berjudul Presiden Republik Indonesia . Buku ini berkisah tentang
perjalanan anak Bangsa Indonesia dalam menjalankan peranannya sebagai Presiden Republik
Indonesia. Melalui buku ini , perlahan pembaca diajak memahami, anak bangsa yang pernah
menjadi pemimpin RI clan dianggap telah memainkan peranan dalam memimipin bangsa clan
negara dalam menghadapi tantangan yang berbeda pada zamannya.
Buku ini dapat menjadi jawaban mengenai kegalauan kita terhadap konsep pahlawan dalam
konteks kekinian , tanpa bermaksud mengagungkan atau memuja seorang tokoh . Sehingga, tak
berlebih menyatakan bahwa buku ini layak menjadi sumber inspirasi dalam memahami nilai-
nilai kepahlawanan clan cinta kepada tanah air clan bangsa.
Verifikasi Nilai Budaya Agraris dan Bahari sebagai salah satu bentuk kegiatan pembuktian kembali
dengan cara mengecek melalui sumber sekunder, dokumen , wawancara, maupun sumber dokumen
tentang nilai-nilai budaya. Verifikasi Nilai Budaya Agraris dan Bahari telah menghasilkan empat buku .
Buku tersebut Berjudul: Paso/a, Baritan: Ritual Pertanian dalam Perubahan, Sasi di Indonesia Timur,
don Seke-Maneke: Tradisi Bahari di Ambang Kepunahan . Buku ini merupakan salah satu bentuk
pengungkapan nilai-nilai kearifan lokal. Bertujuan sebagai mata rantai penanaman nilai pada generasi
muda melalui proses pembudayaan baik di sekolah maupun luar sekolah. •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA ~ 111
4
ME I GKATKAN
PERAN PERFILMAN
Perbedaan paling signifikan antara FF! clan AF! terletak pada kriteri a penjuriannya . FF! sejak
pertama diadakan p ada 1955 dimaksudkan untuk mengevaluasi perkem bangan " ind ustri " perfilman
setahun terakhir. Aspek yang d inilai dengan demikian adalah kuali tas estetika film secara keseluruhan
clan p encapaian teknis sinem atografi para p ekerjanya. Agak lebih mendalam , AF! d irancang untuk
mengapresiasi komitmen pembuat film memproduksi karya-karya berbasis nilai budaya, kearifan
lokal , dan pembangunan karakter bangsa .
" Istilah itu mungkin terdengar sloganistis, ku no, identik dengan nilai-nilai trad isional, clan konser-
vatif. Pad ahal, 'nilai budaya ', 'kearifan lokal', dan 'karakter bangsa' bukanlah kumpulan stereotip ,
melainkan nilai-nilai yang cair dan selalu berubah ." tu lis Totot lndrarto, penu li kritik film (K ompas,
07 September 201 4) .
Dalam catatan dew an juri AF! 201 3 disebutkan, " Film -fil m berbasis nilai b udaya, kearifa n lokal ,
dan pembangunan karakter bangsa adalah film -film yang bergulat dengan berbagai kompleksi tas
dan komplikasi untuk menj adi Indonesia, mengucap kan aneka tantangan yang dihadapi masyarakat
Indonesia mutakhir, clan m enggali berbagai pote nsi yang disediakan oleh warisan budaya Nusantara
ataupun dunia ." D engan kata lain, film-film yang menyajikan persp ektif tajam -kritis terh adap aneka
masalah sosial-bud aya Indonesia.
Dalam kalimat lebih sederhana, AF! bertujuan mem eriksa seberapa kuat wajah Indonesia terepre-
sentasikan dalam film -film kita. Pertanyaannya , apakah hal itu penting mengingat film sejatinya
medium universal?
Pada 1977, masyarakat perfilman sangat tersinggung dan marah m endengar kritik dewan juri
FFI. Sebelum mengumumkan tidak ada film terbaik, Rosihan Anwar membacakan amar keputusan ,
antara lain , " Kebanyakan film Indonesia berwajah Hongkong, Taiwan , India atau campuran dari
macam-macam wajah . . .. Dewan Juri berkesimpulan : film Indonesia d ewasa ini dibuat oleh para
produser semata-mata sebagai alat hiburan yang tidak selalu berarti sehat. Produser film Indonesia
menampakkan diri terutama sebagai pedagang-pedagang impian ."
Di bagian lain dinyatakan . " Kecuali sebagian kecil , film -film ini sama sekali tidak memperlihat-
kan keterlibatan sosial. Beberapa film m encoba berbicara tentang masalah sosial, tetapi lantaran
kurangnya persiapan dan pengenalan lingkungan , maka masalah sosial yang ditampilkan terasa
sangat dibuat-buat clan semu ."
Tidak sekadar mengecam , dewan juri menjelaskan yang dimaksud film berwajah Indonesia .
" Yang ingin kami lihat dalam film kita adalah gambaran dari manusia clan kehidupan Indonesia
yang ada. "
sesuai dengan tatanan nilai (karakter) bangsa Indonesia. Pada sisi lain , literasi dan apresiasi terhadap
masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai film Indonesia yang berkualitas juga harus menjadi
perhatian demi kemajuan perfilman Indonesia.
Langkah-langkah itu sejalan dengan visi dan misi Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman:
membina kesenian dan perfilman untuk meningkatkan inspirasi dan apresiasi terhadap seni dan film
sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa, untuk dapat menjalankan tugasnya sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. l Tahun 2012 yaitu melaksanakan pe-
rumusan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan standar teknis di bidang
pembinaan kesenian dan perfilman .
Berbicara mengenai perfilman Indonesia di masa depan , tentunya tak terlepas dengan apa
yang terjadi dalam perfilman Indonesia saat ini . Beberapa tokoh perfilman mengatakan, persoalan
menonton film adalah persoalan persepsi. Dalam ha! ini, masyarakat Indonesia sudah terlanjur kental
berpersepsi "tidak ada film Indonesia yang bagus" sehingga setiap kali ditanya, apa film Indonesia
yang bagus saat ini, cenderung angkat bahu clan tidak mau membicarakannya. Masyarakat tidak lagi
punya kebanggaan pada film-film Indonesia yang akhir-akhir ini diproduksi. Masyarakat merasa film
karya Teguh Karya, Arifin C. Noer, Syumandjaya clan sineas senior lainnya masih lebih baik.
Persepsi negatif ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan karena memang sudah menjadi realita bahwa
film Indonesia belakangan ini didominasi oleh film horor, slapstick clan umbar aurat. Efek buruk dari
persepsi negatif ini adalah generalisasi yang berbahaya, karena tidak semua film Indonesia seperti
itu . Contohnya Sang Kiai dan Habibie Ainun yang dapat menjadi secercah harapan di tengah upaya
kebangkitan film Indonesia.
Kebangkitan dan perkembangan perfilman Indonesia yang cukup signifikan pada lima tahun
terakhir ini ditandai dengan gairah dan peran serta aktif masyarakat luas, terutama generasi muda,
baik kalangan pelajar, mahasiswa maupun komunitas dalam melakukan berbagai kegiatan perfilman
dengan menggunakan teknologi digital sekaligus meningkatnya jumlah produksi film layar lebar.
Data berbicara: tahun 2010 sebanyak 77 judul film , tahun 2011 sebanyak 82 judul film , tahun 2012
sebanyak 90 judul film, tahun 2013 sebanyak 105 judul film dan tahun 2014 sampai September ini
tercatat 93 judul film.
Namun faktanya, masih banyak film Indonesia berkualitas yangjustru diacuhkan karena masyarakat
terlanjur mispersepsi. lni adalah kendala budaya yang tak dapat diabaikan begitu saja clan dikatakan
sebagai persoalan budaya masyarakat kita dalam mempersepsikan pengaruh asing. Segala sesuatu
yang berasal dari luar negeri dipandang lebih bagus daripada produk negeri sendiri. Begitulah juga
yang terjadi pada film Indonesia. Terjadi pesimisme bahwa nilai dan kualitas produksinya kalah
dibanding film luar negeri seperti produk film Amerika atau Korea. Hal ini memberi sinyal bahwa
tantangan masa depan perfilman Indonesia akan semakin berat. Apalagi di 2015, Indonesia akan
memasuki pasar bebas ASEAN yang akan diikuti pasar bebas dunia.
Menghadapi kondisi ini, pemerintah tak tinggal diam dan mengambil kebijakan untuk memper-
baikinya. Dalam periode tahun 2012 -2014 ini, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman telah
menyelenggarakan berbagai program pembinaan yang diharapkan akan memperkuat posisi per-
filman Indonesia dalam menghadapi tantangannya. Dengan semakin majunya teknologi informasi,
pengaruh negatif budaya global akan semakin kuat mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia,
mengingat film di era globalisasi dapat menjadi alat penetrasi kebudayaan yang perlu dijaga dari
pengaruh negatif yang tidak sesuai dengan ideologi dan jatidiri bangsa Indonesia.
Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman juga berupaya memberdayakan perfilman daerah
224 e MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
DOK KEMDIKBUD
Mendikbud
Darah dan Do'a mengisahkan perjalanan panjang (long march) prajurit Mohammad
Nuh memotong
RI yang diperintahkan kembali ke pangkalan semula, dari Yogyakarta tumpeng dalam
salah satu acara
ke Jawa Barat. Rombongan hijrah prajurit dan keluarga itu dipimpin meningkatkan
Kapten Sudarto (Del Juzar) . Ditunjukkan ketegangan sepanjang jalan peran perfilman
nasional.
dan dalam menghadapi serangan udara dari musuh , Belanda . Juga ke-
takutan dan penderitaan lainnya . Tak ketinggalan disinggung adanya
pengkh ianatan .
I n ,.
DOK KEMDIKBUD
Suasana jambore film pendek 2014.
lebih lelua a. Banyak para pembuat film yang hanya menganggapnya
sebagai sebuah batu loncatan menuju film cerita panjang.
Film pendek pada hakikatnya bukanlah ebuah reduksi dari film cerita
panjang. ataupun sekadar wahana pelatihan belaka . Film pendek memiliki
karakteristik sendiri ya ng berbeda dengan film cerita panjang. bukan lebih
sempit dalam pemaknaan . atau bukan lebih mudah . ebagai analogi
d alam dunia sa tra . orang penuli cerita y ang baik belum tentu dapat
menu Iis cerpen dengan baik. Begitu juga sebaliknya , seorang penulis novel
belum tentu dapat memahami cara penuturan sebuah cerpen .
Kegiatan membuat film pendek perlu mendapat dukungan berupa
pert muan komun itas para pembuat film pendek yang dituangkan dalam
bentuk Jambore Film Pendek. Kegiatan ini untuk memberi kesempatan
kepada para pembuat film pendek untuk dapat saling bertu kar informasi
d an pengalaman . Kegiatan ini juga dimaksudkan agar para pembuat
fi lm pendek dapat m enuangkan karya-karya y ang berbasis nilai budaya.
kearifan lokal dan pembangunan karakter bangsa .
• elain beberapa program kegiatan itu. Direktorat Pembi naan Kesenian
dan Perfi lman juga memiliki program lain seperti Fasil ita i Produksi Film
Pendek dan Dokumenter. Pengiriman komunitas film untuk mengikuti
berbagai festival di luar negeri , dukungan bagi penyelenggara festival
film Indonesia (film pendek ) di dalam dan luar negeri , Workshop Penu -
li an Skenario dan Penyutradaraan . Bimbingan Tekni Sinematografi .
Fasilitasi Penulisan Skenario, Fasilitasi Produksi Film Animasi, Fasilitasi
Produksi Film Panjang, Fa ilitasi Produksi Film Dokumenter Presiden-
Presiden RI dan Fa ilitasi Laboratorium Seni Budaya dan Film di atuan
Pendidikan .
Bioskop Keliling
Beberapa persoalan mendasar l in dalam peng mbangan industri per-
filman nasional adalah keterbatasan pasar penonton di Indonesia , semen-
tara potensi yang dimiliki dikaitkan dengan jumlah penduduk sangatlah besar. Selain itu ketersediaan
ruang pertunjukan atau jumlah bioskop dan layar yang masih sangat terbatas dan terkonsentrasi di
beberapa provinsi saja. serta keterbatasan akses terhadap pertunjukan film di daerah . menjadikan
potensi pasar yang ada belum termanfaatkan dengan baik. Upaya membesarkan pasar penonton film
perlu menjadi prioritas dalam pengembangan industri film nasional. Untuk mendorong tumbuhnya
pasar penonton film nasional perlu dilakukan upaya pemasaran dan promosi ke masyarakat luas
sehingga masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap film nasionaL dengan diimbangi
pengembangan jumlah layar bioskop di daerah .
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut etditjen Kebudayaan pada tahun 2013 melakukan
Pembangunan Karakter melalui Bioskop Keliling di daerah . Bioskop keliling ini merupakan mobil yang
didesain khusus sehingga peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memutar film seperti layaknya
bioskop dan semua perangkat pendukungnya dapat terpasang dan dapat dioperasikan dengan baik.
Mobil didesain khusus sehingga proyektor dapat turun . Pemutaran film dapat dilakukan baik di luar
ruang maupun di dalam ruang seperti di Balai Rakyat.
Bioskop Keliling Tahun 2012 (20 Mobil di 17 Provinsi , 1 Kota/Kabupaten) : Banda Aceh . Padang.
Batu Sangkar. Tanjung Pinang. Jambi , Serang. Jakarta. Bandung, Yogyakarta, Mojokerto. Denpasar.
Pontianak, Makassar. Gorontalo, Manado. Ternate, Ambon dan Jayapura.
Bioskop Keliling Tahun 2013 (40 Mobil di 17 Provins1. 40 Kota/Kabupaten) : Medan . Pekanbaru .
Bengkulu, Palembang, Bandar Lampur, Tanjungpandan, Semarang, Mataram. Palangkaraya, Ban-
jarmasin, Samarinda , Tanjung Selan . Mamuju . Palu , Kendari. Kupang dan Manokwari.
memberikan bahan ajar alternatif di bidang kebudayaan untuk para guru di Indonesia .
Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat m embangun kesadaran para pendidik, pemuda dan
tokoh masyarakat lokal tentang pentingnya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter bangsa. Ke-
m endikbud RI tengah menggalakan sosialisasi dan edukasi terkait pengembangan nilai budaya dan
pendidikan karakter bangsa yang dituangkan dalam 18 Nilai Karakter Bangsa. Ditambah lagi saat ini
juga telah diberlakukan kurikulum 2013 yang m enitikberatkan pada pendidikan karakter.
Kegiatan Nanton Bareng Film lnspiratif 2014 ini digelar di 12 kabupaten/kota di seluruh Indone-
sia . Kota-kota yang dipilih adalah kota-kota yang tidak atau belum memiliki sarana gedung bioskop
(Kab. Kuantan Senggigi - Riau , Kab. Musi Banyuasin - Sumsel , Kab . Belitung - Bangka Belitung,
Kab . Tanah Datar Sumbar, Kab. Lampung Timur, Kab . Mojokerto - Jatim , Kab . Nunukan - Kaltara ,
Kab. Ende - NTT, Kata Sarong - Papua Barat, Kata Tidore - Malut, Kab . Tana Toraja - Sulsel, dan
Kata Bau Bau - Sultra) .
lni memberi kesempatan bagi pelajar, guru , dan tenaga pendidik, serta masyarakat umum di
daerah tersebut untuk menonton film berkualitas yang dapat menginspirasi dan merangsang mereka
untuk berdiskusi mengenai nilai-nilai budaya yang terdapat dalam film tersebut.
Kemendikbud RI menyadari jika menyaksikan film sebanyak satu atau dua kali tidaklah cukup
untuk membentuk karakter bangsa para anak-anak didik. Selain itu juga muncul permintaan dari
para tokoh masyarakat/PGRl/pendidik, agar kegiatan ini berkesinambungan . Oleh karena itu, pada
tahun ini Kemendikbud RI memutuskan untuk membangun fasilitas Laboratorium Seni Budaya dan
Film yang akan difasilitasi kepada 21 sekolah tingkat atas di berbagai daerah . Dengan diadakannya
program ini diharapkan edukasi yang terkait pengembangan nilai budaya dan pendidikan karakter
bangsa, misalnya seperti pemutaran film dan diskusi, dapat berlangsung secara kontinyu sehingga
dapat memberikan hasil yang lebih maksimal. Pada pelaksanaannya nanti laboratorium ini diopera-
sikan dengan ketentuan yang telah diatur oleh Kemendikbud RI.
Film-film yang ditayangkan dalam acara Nanton Bareng ini adalah Film Nasional yang dinilai
mewakili nilai-nilai positif guna persemaian karakter dan semangat kebangsaan , seperti : Pasukan
Kapiten , Brandal-Bandai Ciliwung, Hasduk Berpola, Tanah Surga ... Katan ya, Tam pan Tailor, 9 Sum -
mer 10 Autumns, Pengejar Angin, Hafa/an Sha/at Delisa, Ru mah d i Seri bu Ombak, Mata Tertutup,
5 Elang, Surat Kecil Untuk Tuhan , Menebus lmpian , Sang Pencerah, Cita-Citaku Setinggi Tanah ,
Garuda di Dadaku 2 , dan khusus film yang akan ditayangkan untuk kategori masyarakat umum
adalah film Soekarno: Ketika Bung di Ende, karya film produksi Direktorat Pengembangan Kesenian
dan Perfilman Kemendikbud RI. •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA o 131
5
DIPLOMASI
BU DAYA
Jika tidak menggunakan pendekatan budaya,
maka akan ada dominasi . Akibatnya, terjadi soling
mencaplok dan tabrakan antarperadaban. Jodi, yang ingin
dibangun adalah konuergensi peradaban
dengan tetap menjaga setiap karakteristik dasar
untuk membentuk konuergensi baru.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono d idampingi Mendikbud , Mohammad Nuh berfoto bersama para petinggi negara-
negara s ahabat dalam Forum Kebudayaan Dunia (FKD), d i B ali , 25 November 2013.
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA G 233
Bentuk tarian
ya ng bisa belum memiliki forum global untuk berdialog yang bermakna tentang
menjadi bagian
dari keg iatan pentingnya budaya ."
diplomasi budaya.
Pernyataan tegas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan pe-
serta Forum Kebudayaan Dunia (FKD) atau World Culture Forum (WCF)
tahun 2013 ini seolah hendak menggugah kesadaran mengapa Indonesia
menggagas pelaksanaan FKD. Forum ini diinginkan dapat menjadi plat-
form inklusif dan strategis untuk membahas, berdebat, memahami, dan
mempromosikan kekuatan budaya dalam pembangunan berkelanjutan .
Forum ini diinisiasi Indonesia. Merupakan upaya harmonisasi budaya
antarnegara dan menjadikan budaya sebagai penggerak, pengungkit, dan
pengaya pembangunan berkelanjutan .
Dalam pidato pembukaan FKD yang berlangsung pada 25 November
2013 di Nusa Dua, Bali. Presiden membacakan puisi karya penyair ter-
nama Sutan Takdir Alisyahbana, mewakili tujuan ideal atas forum global
tersebut sekaligus menggambarkan semangat anak bangsa yang ingin
dikobarkannya.
Kini bangsa Indonesia berhadapan dengan sebuah era baru yang dise-
134 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
but Era Industri Budaya. Pada era ini masyarakat Indonesia diharapkan
dapat menemuka n sebuah cakrawala baru dalam tatanan kehidupannya
di bida ng pengelolaan kebudayaan. lndustri budaya adala h wujud dari
upaya mencari sebuah solusi bagi pembangunan berkelanjutan. lklim Kinibangsa
perekonomian yang berdaya saing dan memiliki sumber daya yang aktual Indonesia
harus diciptakan dan dicari . Kreativitas seni perlu ditumbuhkan, inovasi berhadapan
teknologi harus d iciptakan , dan semangat wirausaha yang mampu meng- dengan sebuah
hasilkan nilai ekonomi baru perlu dikembangkan . era baru yang
Pentingnya budaya dalam pembangunan juga telah diangkat dalam disebutEra
Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2011 . PBB me- lndustri Budaya.
nyeru kan pengarusutamaa n budaya ke dalam kebijakan dan strategi Padaeraini
pembangunan di semua tingkatan . Dalam sidang umum PBB di New York masyarakat
pada 12 J uni 2013, Sekretaris Jenderal Ban Ki -moon pun menekankan Indonesia di-
pentingnya peran budaya dalam pembangunan . Lalu , da lam Sidang harapkan
Substantif Dewan Ekonomi Sosial PBB (ECOSOC) Juli 2013 di J enewa . dapat
Swiss pema haman umu m un tuk memasukkan budaya dalam tujua n menemukan
pembangunan berkelanjutan kian me ngem uka . sebuah
Dengan dem ikian, prakarsa Indonesia untuk menyelenggarakan FKD calaawala baru
makin menemukan momentumnya. Denga n tema Kekuatan B udaya do/am dalam tatanan
Pembangunan Berke lanjutan, FKD berhasi l diselenggarakan pada 24-27 kehidupannya
November 2013 di Bali. Aj a ng ini menghadirkan dua pembicara kunci: dibidang
Amartya Sen, Peraih Hadiah Nobel Ekonomi ta hun 1998 dan Fareed pengelolaan
Zakaria, pembawa acara untuk CNN , program Fareed Zakaria GPS . kebudayaan."
Forum yang dihadiri 800 peserta dari 65 negara ini menggelar sejum-
lah agenda. Forum tingkat menteri menjadi ajang berbagi penga laman
program kebudayaan negara peserta. Pada sesi berikutnya adalah pa-
paran lembaga swadaya internasional dan dirangka i dengan pertemuan
bilateral antara Indonesia dan China . Kedua negara sepakat membangun
rumah budaya di masing-masing negara . Sebanyak enam simposium
dilangsungkan secara paralel dan menghadirkan enam pembicara dari
berbagai negara.
Terna simposium mencakup pendekatan holistik untuk budaya dalam
pembangunan, masyarakat sipil da n demokrasi kebudayaan , kreativitas
dan ekonomi budaya , kebudayaan dalam keberlanjutan lingkungan , ke-
berlanjutan pembangunan perkotaan, dan dialog antarkepercayaan dan
pembangunan komunitas.
Menurut laporan PBB, industri budaya dan kreatif merupakan salah
satu sektor paling berkembang pesat dalam ekonomi global. Di Asia, misal-
nya, tingkat pertumbuhannya mencapai 9,7 persen, di Afrika 13,9 persen ,
di Timur Tengah 17,6 persen , Amerika Selatan 11 ,9 persen , Oceania 6,9
persen , dan 4 ,3 persen di Amerika Utara dan Tengah .
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menyampai-
kan , penyeragaman budaya tidak bisa diterapkan karena karakteristik
budaya yang majemuk. Keragaman budaya harus dijaga dengan saling
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA :: 235
menghormati sesama, antarkelompok. dan antaretnik. Ajang FKD ingin memerankan budaya dari
yang belum terhubung menjadi terhubung. Pada akhirnya melakukan proses transformasi peradaban
berbasis budaya . Jika tidak menggunakan pendekatan budaya, maka akan ada dominasi. Akibatnya,
terjadi saling mencaplok dan tabrakan antarperadaban. Yang ingin dibangun adalah konvergensi
peradaban dengan tetap menjaga setiap karakteristik dasar untuk membentuk konvergensi baru .
Penyeragaman
budaya tidak
bisa cliterapkan
karena
nnmor·Lest-
Myanmar
S1ngapura ~ ~
.J Jepang
\_'-;orea
Malaysia
karakteristik •
budayayang
majemuk.
Keragaman u ~ 000 4.00U s oco 1..: 000 16.0IX; Keteranga n
- Target Utama lokas1 Rumah Budaya Indonesia
budaya harus Sumber D:tla
- Target Tambahan I okas1 Rumah Budaya Indonesia
D t"''-'ora· r· terr;:t: c;.as N9'dt Jan Drploma5 Buca~ei 2C 14
clijaga
dengan untuk membangun lini diplomasi budaya di dunia internasional di negara -
saling menghor- negara strategis. RBI juga bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai
mati sesama, negara adidaya budaya .
antarkelompok, Setidaknya ada tiga sasaran program RBI. Pertama , tumbuhnya penge-
dan antareblik." nalan , pemahaman dan apresiasi masyarakat internasional terhadap
eksistensi karya dan nilai budaya bangsa Indonesia . Kedua, tumbuhnya
ikatan hubungan emosional/kecintaan masyarakat internasional terhadap
karya dan nilai budaya bangsa Indonesia . Ketiga, meningkatnya kerja sama
pengembangan bidang kebudayaan antara Indonesia dengan negara -
negara sahabat dalam membangun hubungan antarbangsa.
RBI memiliki fungsi dan peran m engekspresikan budaya Indonesia
(I ndonesian culture expressions), pembelajaran budaya Indonesia (Indone-
sian cu lture learning) dengan menggelar pertunjukan tari/musik nusantara,
pergelaran wayang orang/ku lit/golek , sendratari, dan lain-lain . Selain itu
juga berfungsi sebagai rumah diskusi dan promosi pengembangan citra
budaya Nusantara di tingkat global (Indonesian cu lture advocacy & p ro -
motion) . Fungsi terakhir ini untuk m enguatkan pengakuan internasional
akan ikon-ikon budaya Indonesia, baik yang bendawi (tangib le) maupun
nonbendawi (in tangible) .
Biasanya RBI di berbagai negara menjalankan beberapa program di
antaranya , pelatihan bahasa dan kesenian Indonesia, pementasan kese-
nian , pameran atau demonstari kebudayaan. Selain itu , RBI memberikan
bantuan peralatan , misalnya peralatan musik, serta penerjemahan karya
sastra Indonesia ke bahasa setempat.
Tipe rumah budaya yang dibangun d i masing-masing negara memiliki
pola yang berbeda menyesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.
Konsep RBI diambil dengan mengadopsi konsep rumah budaya yang su -
dah dikembangkan negara sahabat. Dalam konsep ini, ada rumah budaya
yang terintegrasi dengan lokasi Kedutaan Besar Republik Indonesia. Duta
Besar sekaligus m enjadi Chief Executive Officer (CEO) rumah budaya ini.
Program -programn ya terkait erat dengan kedutaan di negara setempat
13~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
PUSAT BUDJ'
DI TJMl
27AGU
Peletakan
sehingga selalu berkoordinasi dan berkaitan erat dengan program-program Batu Pertama
Pembangunan
Kementerian Luar Negeri . Pusat Budaya
Ada tiga tipe rumah budaya yang dikembangkan . Tipe terendah adalah Indonesia di
Timor-Leste oleh
semacam culture agent dengan menyewa orang lokal dan menggunakan Presiden Republik
Indonesia
rumah orang yang bersangkutan sebagai tempat kegiatan rumah budaya . Susilo Bambang
Tipe berikutnya adalah branded culture office. Pada tipe ini , RBI menem- Yudhoyono.
I
240 ,. MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
DOK . KEMENDIKBUO
serupa di Turki mendapat sambutan hangat, yang berlangsung pada 3 Rencana Lanskap
Desember 2012 di Ankara . Dalam acara ini banyak yang mengajukan Bangunan Pusat
Rumah Bud aya di
pertanyaan dan memberikan masukan. Warga Turki yang pernah menetap Timor Leste.
11 tahun di Indonesia, Faruk Ozkan , berjanji akan berperan serta dan
membantu pendirian rumah budaya di Turki .
RBI dinilai lebih baik terlepas dari bayang-bayang pemerintah. Artinya ,
tempat itu bukanlah sekadar kepanjangan tangan perwakilan diplomatik
Indonesia di sebuah negara . Dengan konsep ini , diharapkan orang lebih
bersemangat untuk datang mencari informasi karena akan terasa lebih
ramah. Selain itu , jam bukanya juga bisa lebih lentur, tidak terikat jam
kerja kedutaan . Kelak, RBI juga diharapkan dapat difungsikan sebagai
tempat bagi ekspresi kebudayaan Indonesia, tempat pembelajaran bu-
daya Indonesia, serta tempat untuk melakukan promosi dan advokasi
kebudayaan Indonesia di dunia internasional. Harapan lainnya, dengan
adanya program Rumah Budaya ini, akansemakin memperkuat jaringan
Indonesia ke dunia luar.
Program ini bertujuan meningkatkan internalisasi nilai-nilai budaya da-
lam rangka penguatan jati diri bangsa, apresiasi dan pengakuan terhadap
budaya bangsa, serta hubungan lintas budaya antar bangsa. Untuk men-
President of the Republic of Indonesia, in Bali • finding new modality for the valuing and
B LI on 24-27 November 2013, call for measurable
and effective role and integration of culture
measuring of culture in sustainable develop-
ment;
in development at all levels in the post- 2015 • developing accountable ethical frameworks
R development agenda.
We underline that culture is a driver, ena-
for evidence-based measures of community
engagement and stakeholder benefits;
bler and enricher of sustainable development. • fostering new patticipatory models promo-
WE the patticipants of the inaugural World We strongly recommend that the culture ting cultural democracy and social inclusion:
Culture Forum: The Power of Culture in dimension of development be explicitly integra- • ensuring conceptual clarity, equity and
Sustainable Development', convened at the ted in all the Sustainable Development Goals capacity building in mainstreaming gender
initiative of Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, taking into consideration the following: concerns;
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 141
• fostering stability in social, political and eco- tors. Post-2015 Sustainable Development Agenda
nomic development for nurturing the culture • strengthening community ownership and We recognize the World Culture Forum
of peace at both local and intemational civil society participation in the delivery as a permanent platform for promoting the
levels; of sustainable development projects to role of culture in sustainable development end
• supporting the leadership of young people in enhance their transformative role. the safeguarding of the cultural end linguistic
cultural endeavors; • encouraging creativity end fostering the de- diversity of humanity.
• promoting local knowledge systems in velopment of cultural industries to alleviate We, the participants oflhe inaugural World
guiding environmental conservation and poverty end promote economic end cultural Culture Forum, we/come Indonesia's commit-
heritage protection; empowerment. ment to be the host of future Bali World Culture
• developing and strengthening productive We cell on govemments to commit Forums.
partnerships among public and private sec- themselves for the integration of culture in the Bali, Indonesia, 27 November 2013
Direktorat lnternalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan . Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, tercatat, sedikitnya ada 487 kegiatan seni budaya di luar negeri yang
kehadiran peserta dari lndonesia-nya tu rut difasilitasi pemerintah . Beberapa di antaranya pun diwarnai
prestasi yang ikut mengharumkan nama bangsa dan negara. Mulai dari Juara Umum The 8th Edition
Fez Festival of University Theatre di Universitas Sidi Mohamad Ben Abdellah di Fez, Maroko: Juara
Ketiga pada the 51st Lefkas International Folklore Festival di Lefkas, Yunani : sampai keberhasilan
delegasi Indonesia sebagai penggerak tercetusnya The Hangzhou Declaration , 2013 .
Deklarasi itu menempatkan kebudayaan sebagai inti dari kebijakan pembangunan berkelan-
jutan. Yakni , kesepakatan untuk mengintegrasikan kel;>Udayaan dalam pembangunan berkelanjutan
menjadi pilar ke empat dalam agenda post MDG's 2015, selain economic growth , social inclusion,
don environmental balance. •
242 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Direktorat lnternalisasi Nilai dan Oiplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan , Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan , tercatat , sedikitnya ada 487 kegiatan seni budaya di luar negeri yang
kehadiran peserta dari lndonesia-nya turut difasilitasi pemerintah . Beberapa di antaranya pun diwarnai
prestasi yang ikut mengharumkan nama bangsa dan negara . Mulai dari Juara Um urn The 8th Edition
Fez Festival of University Theatre di Universitas Sidi Mohamad Ben Abdellah di Fez, Maroko; Juara
Ketiga pada the 51 st Lefkas International Folklore Festival di Lefkas, Yunani : sampai keberhasilan
delegasi Indonesia sebagai penggerak tercetusnya The Hangzhou Declaration , 2013 .
Deklarasi itu menempatkan kebudayaan sebagai inti dari kebijakan pembangunan berkelan-
jutan . Yakni , kesepakatan untuk mengintegrasikan kel;Judayaan dalam pembangunan berkelanjutan
menjadi pilar ke empat dalam agenda post MDG's 201 5 , selain economic growth , social inclusion ,
dan environmental balance . •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA * 243
6
PENGAKUAN DAN
PENETAPAN WARISAN
BUDAYA DUNIA
ini, warisan budaya dan alam lndone ia dapat m engusulkan untuk masuk dalam Daftar Warisan
Dunia (UNESCO World Heritage List).
Penemuan candi Borobudur o leh Raffles pada tahun 18 14 . Pada tahun 1911 Van Erp memulai
untuk m elakukan pemugaran secara sistematis. Rintisan pemugaran ini telah membuka dunia untuk
melakukan pemugaran kembali candi Borobudur mendapat dukungan berbagai N egara asing sejak
tahun 1970an hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1983 . Mem asuki dekade
pertama, tepatnya pada tahun 1991 Komite Warisan Dunia UNESCO telah menetapkan Borobudur
sebagai Warisan Budaya Dunia oleh karen a memenuh i kriteria ya ng memiliki Nilai Universal yang
Luar Biasa (outstanding universal value) .
Selang satu tahun kemudian , yaitu tahun 1992 , kompleks Candi Prambanan dan Candi ewu telah
ditetapkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. elain kedasyatannya o leh karena kemampuan
manusia melakukan penciptaan Candi yang menjulang tinggi, adalah bukti adanya harm onisasi hidup
rukun antar umat beragama . Prambanan berlatar be lakang candi Hindu . sedangkan Ca ndi Sewu
mewakili candi Buddha . Komitmen m asyarakat dunia untuk m elestarikan w ari sa n dunia ini terbukti
ketika Gempa Yogya dan Jawa Tengah pada tahun 2007 yang telah meluluh -lantahkan Kompleks
Percandian Prambanan dan Sewu . Rencana Aksi bersama yang disusun o leh masyarakat d unia telah
berhasil memugar dan menata kembali kompleks percand ian tersebut dengan tetap memperhatikan
prinsip keaslain (authenticity) dan integrity.
Selain karya budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia pada jamannya, penemu an fosi l-fosil
tua di kawasan Sangiran .- Jawa Tengah telah menyingkap misteri sejarah evolusi manusia dunia .
Situs Sangiran o leh dunia dipandang penting untuk m endapat perlindungan oleh bangsa -bangsa
dunia yang tergabung dalam Komite Warisan Dun ia UNESCO yang akhirnya m enetapkan Situs
Manusia Purba Sangiran sebagai Warisan Dunia o leh UNESCO pada tahun 1996 dengan penilaian
sebagai salah satu situs penting untuk memahami evolusi umat manusia se m enjak awal Plestosen
melalui temuan fosil manusia purba dan perkakas batu bercorak paleolitik.
Situs Manusia Purba Sangiran selain untuk kepentingan penelitan , tetapi juga dibuka seluas-luasnya
untuk kepentingan publik luas. Pem erintah Indonesia sejak tahun 2004 telah pendiri an museum
berskala internasional. Museum ini secara resmi dibuka oleh oleh Presiden SBY pada tahun 2012 .
Paradigma pelestarian warisan budaya sejak tahun 1992 di Pusat Warisan Dunia UNESCO telah
bergeser, yaitu dengan pemikiran bahwa warisan budaya tidak lepas dari kekuatan dan peran alam .
Kategori warisan budaya semacam ini disebut sebaga i lansekap budaya (cu ltu ral landscape) . Warisan
dunia dalam kategori lansekap budaya ini terma uk yang m embutukan waktu panjang mengingat
lingkup yang dilestarikan cukup luas. termasuk warisan budaya bersifat kebendaan dan takbenda .
manusia pendukung budaya dan lingkungan alam dalam kesatuan ru ang. L ansekap Budaya Provinsi
Bali; Sistem Subak sebagai sebuah Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana setelah pertama kali diusulkan
tahun 2002 akhirnya ditetapkan o leh Komite Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2012 lalu .
Kawasan ini terpencar di lima kabupaten (Bangli , Gianyar, Badung, Tabanan dan Buleleng) .
Budaya subak yang mengacu pada insitusi social dan agama yang unik telah hadir di Bali sejak
abad 11 . Bukti-bukti peradaban subak ini masih dijumpai pada peninggalan pura-pura di kawasan
Tampaksiring Gianyar. Beberapa subak purba yang tercatat dalam sejarah Bali sampai sekarang
tetap bertahan . Budaya Subak sebagai sebuah ekosisitem yang utuh masih tampak jelas di daerah
Tabanan dan berbatasan dengan hutan Batukaru dan Danau Tamblingan dan Buyan di kabupaten
Buleleng.
Persoa lan ya ng cukup m engancam dal am u paya perlindungan kawasan teraseri ng sawah .
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 14~
perkampunga n ini adalah tinggin ya aktivitas kepariwisataan dan pembangunan infrastruktur. Untuk
itu , pengelo laan lintas sector dan dukungan pengelo laan berbasis pada masyarakat subak adalah
mejadi p erha ti an utama .
Wayang
Wayang sudah begitu lama m enjadi bagian dari seni pertunjukan di Indonesia . Sejak ratusan
ta hun silam wayang sudah dikenal sebagai tontonan keluarga kerajaan di Jawa , sebelum akhirnya
menjadi tontonan seluruh rakyat jelata, hingga saat ini .
Berasal dari kata 'wayangan' atau bayangan . adalah tradisi pertunjukan lama yang m emper-
tontonkan sebuah lakon dengan m emantulkan 'lukisan' di atas kain putih dengan bantuan lampu .
Lukisan yang dimaksud tadi dibuat dari daun Tai (Ron Tai ) yang berukuran mungil, sebelum akhirnya
manusia makin maju dan membuat karakter-karakter tadi dengan kulit sapi.
Dalam perkembangannya, wayang bukan hanya menjelma menjadi sebuah tontonan budaya, tapi
juga refleksi dari karakter-karakter manusia yang ada. Termasuk di dalamnya manusia setengah dewa,
raja yang kejam dan bijaksana, para praj urit, pemberontak, bangsawan , guru, raksasa , hingga setan .
Tentu saja yang tak ketinggalan : para punakawan yaitu Semar, Bagong, Petruk dan Gareng .
Karakter-karakter ini saat dimainkan akan ditancapkan di atas batang pohon pisang. Di awal
kemunculannya pada tahun 799, pertunjukkan wayang masing menggunakan bahasa Jawa, yang
lantas dipengaruhi bahasa Sanse·kerta, sebelum akhirn ya m enyebar ke hampir seluruh wilayah Nu-
santara . lni pula yang menyebabkan ada begitu banyak jenis wayang, sebut saja : Wayang Banjar.
Wayang Suluh , Wayang Palembang, Wayang Krucil, Wayang Thengul , Wayang Timplong, Wayang
Kancil, Wayang Rumput, Wayang Cepak , Wayang Jemblung, Wayang Sasak (Lombok), dan Wayang
Beber.
'
I
Keris
Salah satu wari an tertua itu bernama keris lni ad lah p ninggalan
asli Nusantara . M enyerupai belati berukuran panjang antara 15-50 cm .
ujung hingga pangkaln ya asimetris, dan kedua si inya sama-sama taj am .
Ada dua j enis keris yaitu luru dan berkelok, dan b ia anya terbuat dari
berbagai j eni baja . Berabad silam. keris adalah pusaka yang dimil iki para
raj a. ecara tradisi , para raja akan mewariskan kepada nak laki-laki yang
kelak akan m eneruskan tahta m ereka.
Pusaka ini berasal dari daratan Jawa, yang lanta menyebar ke seluru h
belahan N usantara. bahkan hingga ke N egara-negara tetangga . Kali bukan
hanya sebagai pu aka . melain kan sebagai senjata dan kse ori pakaia n .
Keris akan d ikenakan pada acara-acara penting , sep rti p rn ikahan . Selai n
itu , bagi kau m pria keri j uga menyimbo lkan kejantanan , kedewasaan .
persaudaraan , kebangsawanan . identitas hingga ajimat.
Keistim ewaan ebi lah keri dipercaya adalah pada keindahan pamor
(pola d am a kus) pada permukaan bila hnya . Pamor ini dibentuk dan
Wayang sebaga i
lapisan besi, baj a, campuran nikel hingga logam jenis lainny a. Gagang warisan budaya
keris j uga dibuat dari kayu pilihan . begitu p ula dengan rangka. cincin dunia yang waj ib
dilestarikan
gagang hingga arungnya . Untuk membuat keris yang akral dan ber- dan bisa
membanggakan
n ilai tinggi, yang d ibutu hkan bukan hanya keahlian dan tehnologi . Sang generasi muda .
BAMBAN G BES
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA ti> 141
Sebagai warisan budaya yang sudah diaku i dunia, upaya untuk melestarikan batik
menjadi kewajiban .
Batik
Bera al dari bahasa Jawa. yaitu am ba yang artin ya menulis clan titi k
yang artinya titik ec ra harfi ah batik m erupakan seni menghia ka in
d ngan ditu lis dan dii i dengan titik-titi k. Can tin g clan cap berbah an
141 •MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
logam yang dicelupkan ke dalam cairan lilin ebagai pembentuk motif. Angk lung
sebagai warisa n
ebelum ka in d icelup ke dalam cairan pewarna baik yang berbahan dasar budaya kerap
dipergelarkan
alami maupun kimia . Proses pembuatan batik tradisional ini diturunkan dalam acara
dari generasi ke generasi berikutnya begitu aja . Membatik juga menga - kenegaraa n.
2009 dengan nama Educatio n and Trainin g in Indon esian Batik intangible
cultural heritage for e le m e ntary junior, senior. vocational choo l and poly-
technic students. in co llaboration with the Batik Museum in Pekalo ngan.
Angklung
Sederhana. terbuat dari bambu uluh yang hanya memainkan tiga .
em pat dan lima nada. Angklung. alat musik tradi ional ini dulu lebih sering
d imainkan saat sebelum musim tanam padi dimulai. Ritual ini dilakukan
u ntuk memanggil Dew i ri , dewi padi dan kesuburan , agar nanti padi
yang ditanam subur dan panen melimpah .
Angklung modern sendiri baru mulai berkembang di tahun 1930-an .
Daeng Soetigna, seorang guru di Holland lslandsche School dari Kuningan
- Jawa Barat. dibantu eorang pembuat angklung bernama Djaja, berhasil
menciptakan angklung yang lebih modern . Kini. angklung bi a memainkan
nada-nada y ang lebih sulit. termasuk lagu-lagu modern .
Meski begitu . tak berarti mudah memainkan angklung, karena para
pemainnya dituntut untuk bisa bekerja ama, di iplin, dan berhati -hati ,
gar nada yang mereka mainkan tetap harmoni . ejak itu . angklung
mulai dikenal , namun tak berarti angklung lantas 'naik daun' begitu
aja . Terutama karena Bandung, di mana angklung mulai berkembang,
dipengaruhi banyak budaya lain , ehingga angklung masih dipandang
Penari Saman sebelah mata, meski telah tampil di Konferensi A ia Afrika Gerakan Non
sedang menun-
jukkan kebo-
lehannya .
2~~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Tari Saman
Sejumlah pria berpakaian adat warna -warn i duduk ber impu h dalam jajaran . menarikan gerak -
an-gerakan yang ritmi dan dinamis. Mereka menari tanpa iringan musik. melainkan han ya b unyi
tepukan tangan dan vokal penari . Sesekali mereka akan m emukul dada dan pangkal paha serta
menghempaskan badan ke samping kiri . kanan dan belakang.
Oulu jum lah pen ari ini maksimal adalah epu luh orang . Tapi kini agar ram ai. jumlah penari pu n
di tam bah hingga belasan bahkan hingga puluhan . yaratnya hanya satu : Juml ahnya haru lah ganjil
Tarian ini disebut tari aman . Berasal dari suku Gayo Lues dari A ce h Tenggara. Saman udah d itari-
kan sejak belasan abad silam , biasanya ditampilkan untuk m erayakan peristiwa-peristiwa penting
sebe lum akhirnya dikembangkan oleh Syekh Saman sebagai media untuk pencapaian pesan (dak-
wa h). Tari Saman adalah pendidikan , keagamaan . sopan sa ntun . kepah lawanan. kekompakan dan
kebersamaan . Untuk mengatur berbagai gerakann ya ditunjuklah seorang pemimpin yang di ebut
syeikh . Selain mengatur gerakan para penari . Syeikh ini juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu
saman. yaitu ganit. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan . tampil
seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat etempat (keketar) tau
nasihat-nasihat ya ng berguna kepada para pemain dan penonton .
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu , pemain nya terdiri dari pri a-pria
yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga di -
pentaskan. dipertandingkan antara grup tamu dengan grup sepangkalan (dua grup ). Penilaian dititik
beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam m engikuti gerak. tari dan lagu ( ya ir) yang
disajikan oleh pihak lawan ...
Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan M a-
nusia dalam Sidang ke -6 Komite Antar-Pemerintah un tuk Pelindungan Wari an Bud aya Tak benda
UNESCO di Bali , 24 November 2011 .
No ken
Sebuah tas dengan banyak makna . Hanya saja Noken berbeda , karena dibawa di atas kepala, dan
memiliki arti yang lebih dari sekedar pembawa barang. Noken merupakan simbol kehidupan yang
baik. perdamaian , dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua Hanya kaum perempuan asli
Papua yang boleh membuat Noken ini. Bagi mereka. dengan bisa membuat Noken berarti dianggap
sudah dewasa, dan sudah layak menikah .
Masyarakat Papua biasanya m enggunakan Noken untuk bermacam kegiatan , Noken ya ng
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 251
berukuran be ar d1paka1 unruk membawa barang ·ep rt1 kayu bakar. ta naman ha ii panen . barang -
barang belaniaan . atau bahkan digunakan un tuk m nggendong anak . da ngkan yang beru kuran
ke ii digu nakan untu membawa barang-barang pribadi . Keunikan o ken j uga d ifung ikan ebagai
hadiah kenang- nangan untuk tamu dan dipakai dalam upacara .
1 unik ini b1a anya dibuat dari rat kayu pohon Manduam . pohon awa atau nggrek hutan .
Membuat oken cukup rumit karena tidak m nggunakan mesin . Kayu ter but di lah . dik ringkan
an kemudian dipintal m rl]adi benang V ria i warna pada oken dibu t ari pewarna alami .
Pro s pembuatannya bisa m ncapa1 1-2 minggu untuk oken dengan ukuran be ar. bi am ncapai
3 minggu .
oken id ftarkan k U 0 ebagai s lah satu hasil karya trad1sional dan warisan kebudayaan
un ia dan pada d ember 2012 m1. noken kh s masyarakat Pap ua ditetapkan ebagai w ari an
kebudayaan ta b nda U S 0 . Pengakuan UN E ' 0 ini akan mendorong upaya melin du ngi dan
m ng mbangkan wari an budaya oken yang dimiliki oleh lebih dari 25 uku bangsa di Prov insi
P pua dan Papua Barat •
'
7
MENGUNGKAP
WARISAN BUDAYA
Te /ah ban yak Penelitian budaya d i Indonesia yang
d ilakukan Dire ktorat J e nde ral Kebuda aan de ngan hasil
1,1ang m e mbuat banyak pihak te rh n yak Sem ua pene /itw n
1tu kw n m e nguak se buah ke be naran: Indonesia adalah
hangsa yang besar. Berikut disajikan beberapa hasil
pene/itian budaya va ng spe ktaku/e r
----------- .. _
DO K KE MEND IKBU D
ini menempati posisi strategis ebagai jalur yang menghuhungkan kawasan Berbaga i
peralatan kun o
kepulauan dan Asia Tenggara Daratan dan tulang
ejauh ini bukti-bukti hurnan dari Kala Holose11 d1 Sumotera masi belulang yang
ditemukan Gu a
terbatas d ari Gua Tiangko Panj ang di Jambt dan ek1tar 9 000 tahun lalu Harimau .
(Bronson & Teguh Asmar 1975 ) dan baru -baru int dari Gua Silab d1 Desa
Padang Bindu . Kabupa ten Baturaja . Sumatera elatan (Gu illaud 2006 )
Keterbatasan dan kekosongan data ini mendorong pentingnya pen e-
litian gua yang lebih intensif di Sumatera . Sebagai prioritas adalah Desa
Padang Bindu . mengingat w il aya h karstic ini memil iki gua -gua dan ceru k
alam yang sa ngat potensial untuk hunian masa lampau
Alasan lain karena penelitian kerjasam a lndo nesia-Pran cis (IRD J baru -
baru ini belum dapal mengek plorasi seluruh w ilayah gu -gua di w ilayah
ini . Penelitian di kala itu baru m emberikan gambaran ten tang hunian gua
dari ekitar 9000 BP di Gua Pand an dan sekitar 000 BP di Gua Silabe 1
(Forestier e t al. 2006). H a ii awa l in i memperl ih atka n secara jelas. ba hwa
w il aya h Padang Bindu sa ngat pe nting u ntuk mengis1 keterb atasan dan
kekosongan data tentang huni an gua d i Sumatera
ejak tahun 2001. Pusa t Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Na-
sional bekerjasama dengan lR D . Peranci memutuskan u ntuk melakukan
penelitian babak pertama terh adap gua -gua di wilayah Sumatera . asara n
peneliti an dilakukan pada perbukitan karst yang ada di w ila ah umatera
Selatan (Jatmiko & Forestier. 2002 )
ampai tahun 2004 foku s perh ati an dipusa tkan pada G ua ilabe yang
m enampakkan keberadaan hunian Preneolitik dari seki tar 5700 tahu n
lalu . dicirikan o leh pembuatan alat-alat serpih dan p rb uruan fauna
darat. Hunian berlanjut ke Neolitik di se kitar 2700 ta hun lalu dengan
memunculkan tekn o logi tembikar. tetapi unsu r-un ur Preneoli tik masih
bertahan . Di lapisan paling ata terdapat benda -benda logam ya ng m ru-
pakan perkembangan lanj ut dari Neo litik (Fore ti r et al 2006 ) S telah
itu - berse lan g du a ta hu n . pada tahun 2007- dimu la1 bahak kedua
yan di tandai dengan penelitian lanju tan yang d ilaksanakan oleh Pusa t
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 1~~
Kadatuan Sriwijaya
"Semogo tenteram don mokmur . Podo tonggol 16 Junr 682 dengon
mudoh don kegembiraon io doton g don m ndirikon perkampungon . do n
jodi riwijoyo menong, pe rjalana n berhasil don menjadi mo kmu r e
terusn a.
Seperti dituturkan Bambang Budi Utomo dari Pusat Ark ologi Nasio nal.
inilah catatan bersejarah paling lengkap. memuat hari -hari bersejarah bagi
Dapunta Hiyan yang mendirik an sebuah p erkampungan dan sekaligus
menjadikannya sebagai pusat p emerintahan r iw ijaya . L ebih dari 13 abad
kemudian , perkampungan yang dibangun itu te lah berkembang menjadi
ebu ah kota besar yang bernama Palembang.
Bagaim ana p erkampun gan itu teru berkembang m enjadi besar?
Perkembangan lokasi Palem b ang sebaga i pusat pemerintahan riwijaya
lebih masuk akal kalau d ianggap faktor se tempat berupa jaringan ko -
munikasi dan kegiatan lalu -lintas. tu kar menukar informa i dan bahan
dengan freku ensi tinggi sudah terbentuk lebih dahulu , dan sudah berhasil
mendorong manu ia setempat untuk maju .
Kata Palembang yang dibelah o leh Sungai M usi. j uga merupakan kola
temp at bermuaran ya ungai Kramasan . Ogan . dan Korn ring di ungai
Musi . M elalu i sungai -su ngai ini kom od iti perdaganga n dari daerah p -
dalaman dibawa dan dipa arkan di Pal mbang Kawasan p edalaman di
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 2~1
Pada sekitar abad ke-9 M aseh i. hubungan politi k dan agama antara kerajaan Pala d i India Utara
clan Kerajaa riwijaya d i warnnadwipa eukup baik ebuah prasasti tem baga yang ditemuka n di
depan pintu masuk runtuhan w ihara di alanda men yebu tkan tentang pembangunan w ih ara d an
asrama di alanda o leh Balaputradewa . seorang datu Sriwija ya yang menganut ajaran Buddha.
Selain itu disebutkan juga permintaan kepad a raja Dewapaladewa untuk memberikan tanah -
tanahnya sebagai sima ("tanah bebas pajak") guna pemelih araan kelang ungan wi hara tadi . elai n
menyebutkan nama datu Sriw i jaya. prasasti m i j uga m enyebutkan kakek Balaputrad ewa yang
d ikenal sebagai raja Jawa dengan gelar ailendra ansatilaka Sri Wirawai rimath ana ( = p ermata ke-
luarga ailendra pembunuh musuh -musuh yang gagah perwira ). D i dalam asram a selain terdapat
kamar-kamar. ruang belajar. dan kamar mandi . terdapat j uga gudang makanan yang terdiri dari dua
ru angan .
Dikenalnya ri wijaya ebagai pusat ajaran Buddha tidak lai adalah peranan d ari Dharm akir ti.
seorang b hiksu Buddh a yang pengetahuan nya cukup lua . [a adalah salah eorang bhik u t rtinggi d i
Sriwijaya yang m enyusun kritik ata i i kitab Abhi amayalamkar . D em ikian dikenalnya hingga pada
tahun 1011hingga1023 Maseh i, seoran g bhik u ari Tibet yang bernama Atisa (D ipamkarasrijnana)
datang ke Swarnnadwipa untuk belajar agam pada Dharmakirti.
Aktivitas religius pada m asyar kat di w ilay ah Kadatuan riwijaya bu ka n hanya ajaran Bu ddh a
Mahaya na saja . ajaran dan agama lain juga b rk empata un tuk berkembang. Bukti -bukti arkeolo-
gis berupa area batu yang mewakili ajaran H indu d an Tantris. j uga di t mukan di ilay ah Kadatuan
Sriwijaya .
Sebuah berita Arab menyebutkan danya urat menyurat an tara Maharaj a riw1jaya dan Khalifah
U mar bin Abdul Az1 . Dalam urat itu d i butkan permintaa n kepada Khalifah untuk mengirimkan
mubaligh k Sriwijaya
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 1~~
telah hadir sejak abad ke-6 , ke-8 , dan kemudian terkubur oleh letusan
Gunung Sindoro pada abad ke-10 M .
Ke depan diharapkan adanya integrasi dalam bidang penelitian .
pelestarian dan pengelolaan situs. Sasaran penelitian harus difokuskan
pada kebeadaan struktur dan bangunan , artefaktuaL ekofaktual termasuk
lingkungan purbanya, serta uji materi sampel organik berkenaan dengan
pertanggalan karbon dan taksonomi . Perlu ada perhatian khusus ter-
hadap masyarakat yang peduli cagar budaya yang dibentuk Kepala Desa
Purbosari untuk pengamanannya, elain juga pembebasan tanah dalam
upaya pelestarian situs. M elalui sasaran tersebut diharapkan sebuah Ta-
man Konservasi Liyangan dapat terwujud .
Parahnya lagi , daratan Pulau Sumbawa dan Lombok menjadi tandus tanpa bisa ditanami m en-
gakibatkan sekitar 38.000 orang di Sumbawa dan 44.000 orang di Lombok menderita kelaparan
(Geria 2012a:30-31) ). Peristiwa inilah yang kemudian mendasari ketertarikan peneliti dunia untuk
menyingkap misteri Kawasan Tambora .
Mengapa? Karena sebuah peradaban mu snah dan lo kasi yang terkubur endapan erupsi G unung
Tambora merupakan situs yang mengandung sisa -sisa akvitas kehidupan bangsa kita ebagai bagia n
dari sejarah budaya bangsa yang sangat penting untuk diungkap .
Situs Tambora m erupakan bagian dari Kerajaan Tambora di barat laut lereng Gunun g Tambora,
termasuk dalam wilayah Dusun Oi Buera , Desa Tambora, Kecamatan Tambora , Kabupaten Sima,
Nusa Tenggara Barat. Posisi astronomis terletak pada garis bujur 117° 50' 54.2 " BT dan garis lintang
08° 10' 24" BT dengan ketinggian 640 meter dpl.
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengungkap kehidupan masa itu . Diawali tahun
184 7 oleh Heinrich Zollinger, ahli botani Swiss yang mempelajari letusan gunung dan pengaruhnya
terhadap ekosistem lokal. Tahun 2004, Haraldur Sigurdsson memimpin ekspedisi dari Universitas
Rhode Island , Universitas North Carolina, serta Direktorat Vulkanologi Indonesia untuk mengamati
kebudayaan yang hilang karena letusan gunung Tambora .
Kemudian tahun 2006 Museum Geologi Bandung bekerjasama dengan Dinas Pertambangan
Mataram , Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Denpasar dengan menggunakan
metode GPR (Ground Penetrating Radar) (Pratomo dan Ervan 2012 :59-76) mencoba melacak ting-
galan yang terpendam oleh lapisan abu vulkanik. Tahun 2007 , Pusat Penelitian dan Pengembang-
an Arkeologi Nasional mengkonsentrasikan pada tinggalan-tinggalan budayanya yang kemudian
dilanjutkan oleh Balai Arkeologi Denpasar dari tahun 2008 sampai 2011 . Dari sejumlah penelitian
yang telah dilakukan di Situs Tambora selama ini telah menemukan bukti -bukti arsitektur bangunan
pemukiman , sejumlah artefak, ekofak, dan rangka .
Bukti arsitektur Situs Tambora diawali temuan tim Haraldur berupa sisa-sisa bangunan rumah
yang menjadi arang. Titik terang bentuk arsitektur masyarakat Tambora sebelum bencana makin
jelas setelah penemuan tahun 2006-2008 berupa sejumlah komponen bangunan tradisional seperti
konstruksi rangka atap rumah dan sejumlah ikatan atap yang masih utuh, serta papan kayu diukir
yang diduga merupakan bagian dinding rumah .
Semuanya itu ditemukan sudah dalam keadaan sudah menjadi arang . Berdasarkan komponen
bangunan yang ditemukan , asumsi bangunan tradisional Tambora sebelum letusan gunung mempu-
nyai konstruksi rumah panggung dengan pola pengaturan keletakan rumah berderet linier menghadap
gunung.(Geria 2012b:36-37) .
Temuan serta pada sisa-sisa bangunan tersebut diidentifikasikan sebagai peralatan aktivitas keseha-
rian masyarakat meliputi peralatan rumah tangga , barang kerajinan , dan peralatan yang berkaitan
dengan kegiatan usaha, seperti alat tenun. Jenisnya cukup banyak antara lain perhiasan, barang pecah
belah (keramik, tembikar dan botol minuman) , senjata (tombak dan keris) , serta tangkai petaka.
Keramik umumnya berbentuk piring, mangkuk, dan cawan yang berasal dari zaman Dinasti Qing
(abad ke 17-18) (Geria 2012c:4). Kehadiran botol-botol minuman Eropa seperti jenewer dan anggur
sudah dikenal dan menjadi komoditi impor raja-raja Sima dari Singapura melalui Jawa (Maryam
1992:85).
Fakta ini mengindikasikan telah terjadinya perdagangan dengan dunia luar, karena keberadaan
Tambora tidak jauh dari Labuan Kenanga yang merupakan bandar dan tempat kegiatan perdagangan
antarnegara. Terkenalnya kerajaan Tambora dibuktikan oleh banyaknya para pedagang datang ke
2~2 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
daerah ini pada pascabencana untuk mendapatkan barang-barang berharga sebagai barter seperti
yang diceriterakan dalam yair Kerajaan Bima. Pedagang dari Maluku, Arab , C ina. dan Belanda
m embawa bera , gula, sagu . jagung, dan kacang kedelai untuk ditukarkan dengan piring, mangkok,
kain tenunan . enjata, barang emas, perak, sereh . gambir, dan budak (Chambert-Loir 2004:38) .
Hal yang menarik diungkapkan adanya temuan sejumlah rangka yang diidentifikasi sebagai se-
orang wanita di dapur, rangka manusia dengan posisi kaki seperti melangkah ke luar rumah . rangka
manusia tertindih bangunan dengan bagian atasnya hangus terbakar. Kisa h hadirnya rangka-rangka
manusia tersebut berdasarkan data arkeologi dan lingkungan dapat direkonstruksikan bahwa sebelum
fase awal letusan di kawasan situs terjadi hujan lebat dan air menggenangi bagian belakang rumah .
kemudian disusul hujan abu dan suara gemuruh Gunung Tambora . Semua orang panik karena
terjebak di dalam rumah dan kemudian meninggal diterj ang luncuran material awan panas (Yuda
Haribuana 2012 :88-93) .
elain itu terdapat pula rangka manusia dalam posisi rebah dengan ebilah keris menyilang di
p inggang. Diduga rangka yang ditemukan tersebut bukanlah rangka warga masyarakat kebanyakan .
Temuan cincin permata yang dipakai orang tersebut berasosiasi dengan keramik Cina. botol minum-
an keras. keris, tangkai petaka , bandul kalung besar, gelang, uang logam asing. lni mengindikasikan
bahwa orang itu etidaknya memiliki kedudukan cukup penting dalam pemerintahan waktu itu .
Kajian etnografi menunj ukkan bahwa bandul kalung b ru kuran besar merupakan pelengkap pakaian
kebe aran . edangkan keri menandakan pemakainya memiliki trata osial tinggi di masyarakat.
besar untuk pertanian intensif di pesisir Banten. Pembangunan itu diprakarsai Sultan Ageng yang
bergelar Tirtayasa.
Pada tahun 1659: Sultan merencanakan membangun terusan dari Sungai Tanara ke Sungai
Cisedane.peristiwa pengerahan masal ini dilakukan untuk membangun wilayah yang sampai kini
dikenal dengan nama Desa Tirtayasa. Pada tahun 1663: membuat terusan dari Tanara-Pasilihan
(Cimanceuri) lewat Balaraja dan Pasilihan-Cisedane.
Tahun 1664: membuat bendungan, tetapi tidak disebutkan di mana lokasinya. Kemudian pada
tahun 1670-1672: membuat terusan dari Pontang-Tanara, mengubah tanah terlantar menjadi sawah
(mengerahkan 16 ribu orang) , mulai dari Tanjung (panjang 9 km, lebar 6 m, dalam 4 m).
Tahun 1675: membangun bendungan Sungai Pontang (Ciujung) , membelokkan ke arah Terusan
Tirtayasa untuk mengairi sawah . Pada akhirnya, tahun 1677: membuat kanal di sekitar Keraton
Tirtayasa, untuk membuat perbentengan kota.
Di antara sumber teks juga ditemukan informasi yang selama ini belum diketahui, yaitu tentang
keinginan Sultan Ageng untuk mendapatkan atau memesan 10 kincir angin untuk keperluan pengairan
yang dibangunnya. Tidak diketahui apakah Sultan memperoleh pesanan inidan apakah kincir angin
ini pernah terpasang? (Guillot 2008) .
Temuan Hidro-Arkeologi
Serangkaian penelitian arkeologi dilakukan untuk melacak kembali pengelolaan tata air masa
Kesultanan Banten. Penelitian diawali di sebuah wilayah yang disebut sebagai Tirtayasa, 6 kilometer
di sebelah timur Situs Kota Banten Lama, sebuah toponimi yang tidak lain adalah nama gelaran dari
Sultan Ageng Tirtayasa, nama Tirtayasa adalah julukan kehormatan Sang Pembangun Pengairan.
Melalui pendekatan tex-cavasi bukti-bukti jejak hidro-arkeologi ditemukan kembali, tersebar di
antara Sungai Ciujung, Sungai Cidurian dan Sungai Cipasilihan. Ragam peninggalan antara lain
berupa bekas kanal-kanal, tanggul buatan, jembatan, pintu air, dan bangunan pengontrol air.
Pendekatan adaptasi manusia dan lingkungan digunakan untuk menjelaskan kemampuan teknik
membangun tata air, yang merupakan tindakan dan konsekuensi dari upaya mengatasi problem
situasi lingkungan setempat, dan menyatukannya dalam sebuah sistem besar.
Sistem irigasi kesultanan ini dimulai dari bangunan utamanya yang ditemukan sekitar 9 kilometer
dari pantai sekarang, bangunan yang berfungsi sebagai pengambil air dari bersumbernya di Sungai
Cidurian atau Tanara, untuk dialirkan kedalam kanal-kanal yang sudah dibuat sebagai saluran primer
yang kini lebih dikenal dengan sebutan Kanai Sultan dan Kanai Jongjing.
Dari kanal-kanal ini air selanjutnya dibagi ke tanah pertanian melalui saluran sekunder seperti
saluran pendam dan pintu pada bendungan. Pola pebagian air tampak dialirkan secara radial dari
kanal ini. Diperkirakan wilayah yang dapat dijangkau dari sebuah unit pengairan kesultanan di
Lembah Tirtayasa ini seluas 32 km2.
Bukti-bukti Arkeo-Hidrologi menunjukkan, bahwa sebuah pembangunan sistem irigasi atau
pengairan yang dibuat Kesultanan Banten cukup kompleks untuk ukuran pada masanya. Prinsip
gravitasi diterapkan semestinya membutuhkan perhitungan dan penguasaan terhadap situasi lingkung-
an setempat. Lebih dari itu teknik-teknik pengendalian elevasi diduga diterapkan untuk mengatasi
kelandaian topografinya. Seperti pada bendungan Kanai Jongjing, ketinggian air pada ruas-ruas
kanal dikendalikan melalui pintu-pintunya, apakah ditutup atau dibuka untuk menaikkan elevasi air
atau membuat tangga-tangga air sampai pada titik lebih tinggi dari permukaan sawahnya.
16~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Seperti sumber teks, keseluruhan kegiatan pertanian ini diorganisasi oleh kesultanan khususnya
Sultan Ageng Tirtayasa. Dapat dicatat ada kemiripan antara pertanian Kesultanan Banten dengan
model masyarakat hidrolik Witfogel, meskipun pertanian bukan faktor utama yang berperan dalam
pembinaan negeri .
Apa yang ditulis dalam teks menjadi jelas, bahwa yang sedang dibangun Kesultanan Banten di
Wilayah Tirtayasa adalah sebuah sistem besar, yang tidak hanya dibuat untuk kebutuhan pengairan
pertanian, tetapi juga pengiran dari sebuah Kata Banten Baru, yang tampaknya belum rampung,
ketika pemerintahan Sultan Ageng berakhir pada 1682, karena pergolakan intenal.
Pada akhirnya melalui studi irigasi kesultanan ini dapat dicatat beberapa nilai penting. Tata air
yang dibangun Kesultanan Banten tampaknya kompleks, diciptakan tanah pertanian intensif baru
untuk memasok kebutuhan pangan secara mandiri, termasuk menghadapi blokade ekonomi voe
(Guillot 1990).
DOK. KEMENDIKBUO
Gunung Padang
Gunung Padang merupakan salah satu cagar budaya nasional yang wa-
jib dipelihara dan dilindungi. Situs ini sangat penting dilihat dari keunikan-
nya yang merupakan situs megalitik terbesar di Asia Tenggara. Namun
sejak ditemukan belum dilakukan penataan terhadap situs Gunung Padang
secara menyeluruh . Oleh karena itu diperlukan adanya suatu penataan
terhadap situs dan kawasan cagar budaya Gunung Padang.
Penataan diawali dengan kajian dan dilanjutkan dengan pekerjaan fisik
pada situs gunung padang. Kegiatan kajian dilaksanakan dalam waktu
tiga bulan. Kajian dititikberatkan pada kegiatan penataan terhadap situs
gunung pdang dan fasilitas penunjangnya . Kajian meliputi perkuatan
struktur dan kedudukan batu dinding teras, rekonstruksi arsitektural,
266 ~" MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Bagan konstruksi
penyambungan batu, penggebalan dan penimbunan tanah, drainase, rumah Adat Wae
Reho.
konsolidasi dan pembuatan jalan setapak, serta perkuatan lereng bukit.
Kegiatan pembangunan fisik dilakukan berdasarkan hasil kajian yang
telah dilakukan . Pembangunan fisik dilakukan secara kontraktual dan
sedang dalam proses pengerjaan .
terdapat pada arsitektur bangunan adat merupakan sistem simbolisasi yang menjelaskan dan meles-
tarikan pengetahuan arsitektur, sistem kepercayaan serta sistem ekonomi masyarakat Desa Adat.
Konsep arsitektural Austronesia menciptakan hunian yang adaptif terhadap alam tropis dengan
curah hujan tinggi . Rumah panggung dan atap tinggi menjorok (outward sloping exte nded roof)
sesuai iklim tropis yaitu menahan radiasi matahari, tampias hujan dan penyaluran udara yang baik.
Penempatan orientasi bangunan umumnya merujuk pada titik-titik kardinal alamiah seperti gunung,
laut dan utara-selatan-barat dan timur. Berupaya untuk memiliki orientasi atau "a sense of place"
dan kesemuanya merefleksikan pandangan hidupnya. •
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA -, 169
8
SIAPKAN SOM
KEBUDAYAAN PROFE 10
"Orang bilang tanah kita tanah surga ... "
DOK. KEMENOIKBUD
"deposit terbarukan". Kebudayaan itu, makin diperhatikan tarn bah ber- Pergelaran
kembang. Sebaliknya jika dibiarkan tanpa perhatian, justru akan musnah. dalam acara
p enghargaan
Tentu saja eksploitasi budaya sebagai deposit industri budaya memerlukan m aest ro s en i.
cara tersendiri sehingga karya budaya yang ditambang tetap menjadi mata
air yang jernih, tetap menjadi sumber inspirasi bagi munculnya kreativitas,
inovasi , dan penciptaan baru yang lebih bervariasi .
Kekayaan budaya sebagai mata tambang baru bagi industri budaya
Indonesia ribuan jenisnya walau hingga kini kita baru berhasil mengidenti-
fikasikan sebanyak lebih kurang 4.000 jenis. Jumlah sebanyak itu belumlah
berarti dibandingkan dengan masih banyaknya karya budaya yang belum
teridentifikasi. Namun , itu pun tak ada artinya jika hanya dibiarkan saja
tanpa kepedulian .
Kini bangsa Indonesia berhadapan dengan sebuah era baru yang di-
sebut Era Industri Budaya. Pada era ini masyarakat Indonesia diharapkan
dapat menemukan sebuah cakrawala baru dalam tatanan kehidupannya
di bidang pengelolaan kebudayaan .
Kreativitas seni yang berasal dan lahir dari ide serta pikiran manusia,
bermodalkan ide-ide kreatif, talenta, dan keterampilan , harus ditumbuh-
kembangkan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa manusia (Indonesia} me-
miliki kebebasan mutlak menuangkan kreativitasnya secara bebas seperti
yang ada dalam otaknya. Sebab, kreativitas tetap punya aturan, nilai-nilai,
dan tanggung jawab. Hal itu tak lain karena hasil kreativitas itu akan
bertemu dan dinikmati oleh masyarakat sekitarnya yang punya aturan
nilai-nilai dan tanggung jawab terhadap lingkungannya, kebudayaannya,
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 211
SOM Kebudayaan
Pengertian SOM Kebudayaan berasal dari kata SOM dan kebudayaan. SDMdiartikan sebagai
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai mahluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang
dan berkelanjutan.
Dalam pengertian praktis sehari-hari, SOM dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang
membentuk suatu organisasi (Wikipedia) . Selanjutnya SOM juga dapat berarti semua orang yang
terdapat dalam suatu masyarakat ekonomi yang siap menyumbangkan tenaga mereka di berbagai
pekerjaan .
Sedangkan kebudayaan berasal dari kata budaya yang diartikan sebagaikeseluruhan sistem ga-
gasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan cara belajar (Koentjaraningrat). Sehingga SOM kebudayaan dapat diartikan
sebagai semua individu, dengan seluruh potensi dalam dirinya, yang menuangkan gagasan, tindakan
dan hasil karya budaya, dalam usaha menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan. Keterlibatan manusia dalam kebudayaan dapat diklasifikasi dalam
beberapa kelompok yaitu, SOM warisan budaya (heritage) , SOM permuseuman, SOM kesenian, dan
SOM perfilman .
SOM warisan budaya kategori publik meliputi pengelola warisan budaya di dalam lembaga
publik seperti BPCB, BPNB dan BAL.AR (Koordinator Situs dan Prasasti, Peneliti Situs dan Prasasti,
Peneliti Pamong Budaya, Pengolah Data Situs dan Prasasti, Penulis Naskah Sejarah, Dokumentasi
Dan Publikasi Situs Dan Prasasti)
SOM Warisan budaya di sektor publik meliputi SOM pengelola warisan budaya di dalam lembaga
publik seperti Koordinator Situs dan Prasasti, Peneliti Situs dan Prasasti, Peneliti Pamong Budaya,
Pengolah Data Situs dan Prasasti, Penulis Naskah Sejarah, Dokumentasi Dan Publikasi Situs Dan
Prasasti, serta pengelola warisan budaya di dalam lembaga publik seperti BPCB (Balai Pelestarian
Cagar Budaya) , BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya) dan Balar (Balai Arkeologi) .Sedangkan SOM
Warisan Budaya di sektor swasta yaitu pengelola dan anggota Asosiasi atau LSM yang bergerak di
bidang pelestarian warisan budaya seperti Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI)
SOM Permuseuman meliputi pengelola museum publik, pemandu museum , kurator, arkhivaris/
juru arsip, konservator, serta pengelola dan anggota Asosiasi atau LSM yang bergerak di bidang
permuseuman . Sedang SOM Kesenian meliputi seni rupa (seni patung, seni lukis, seni kriya) , seni
pertunjukkan (seni teater, seni tari dan seni musik) , seni sastra, serta seni media.
SOM perlu menjadi salah satu pilar utama pembangunan nasional kebudayaan Indonesia karena
212 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
para pelaku budaya adalah SOM yang mempunyai kekuatan modal insani (human capital) yaitu
pengetahuan, keterampilan, kemampuan melahirkan inovasi, dan kemampuan anggota organisasi
melakukan tugasnya, termasuk didalamnya nilai, kultur, dan filosofi . Juga termasuk pengetahuan ,
kebijakan (wisdom) , keahlian, dan kemampuan perorangan untuk mewujudkan tugas dan tujuan;
merupakan milik perorangan dan tidak bisa dimiliki oleh organisasi .
Pembangunan SOM selalu melekat pada setiap pembangunan bidang lainnya, oleh karena Keber-
hasilan pembangunan berbagai bidang selalu membutuhkan SOM di dalamnya. Pembangunan SOM
merupakan proses penyelenggaraan secara menyeluruh , tertarah dan terpadu di berbagai bidang.
Dengan demikian dapat ditingkatkan kualitas manusia serta pendayagunaan jumlah penduduk yang
besar sebagai salah satu modal dasar pembangunan .SDM mampu mengubah kekuatan potensial
menjadi kekuatan riil, baik sebagai individu maupun kelompok, SOM merupakan potensi kekuatan ,
fisik, mental, spiritual, dan intelektual.
dalam setiap program pengembangan SDM Kebudayaan .Data merupakan kebutuhan utama bagi
semua pihak yang akan melakukan suatu perencanaan. Karena perencanaan yang tidak berdasarkan
data yang valid berpotensi menghasilkan program kegiatan yang tidak realistis.
Fakta belum tersedianya data SDM Kebudayaan sudah menjadi komitmen Pusbang SDM Ke-
budayaan untuk menyiapkan data tersebut. Data SDM kebudayaan ini selain dapat dikonsumsi
oleh internal Pusbang SDM Kebudayaan, juga dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan
di bidang kebudayaan untuk merancang kegiatan yang berhubungan dengan SDM kebudayaan .
Kebutuhan akan tersedianya basis data SDM Kebudayaan yang valid dan mutakhir sebagai acuan
dalam setiap program pengembangan SDM Kebudayaan.
Setiap negara memiliki teknik dan metode masing-masing. Artinya, teknik dan metode pelestarian
cagar budaya bawah air di dunia ini bermacam ragam . Karenanya, dipandang perlu mengadakan
forum yang memungkinkan setiap negara saling berbagi informasi dan pengetahuan dalam pengelo-
laan dan pelestarian cagar budaya bawah air. Di sisi lain, pengembangan kemampuan sumber daya
manusia terhadap pelestarian cagar budaya bawah air, harus selalu dilatih agar keterampilan dan
keahlian mereka dalam melakukan penyelaman - demi identifikasi, dokumentasi, dan aktivitas pe-
lestariaan cagar budaya lainnya - terus meningkat dan bertaraf internasional.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak sekali potensi cagar budaya bawah air.
Artinya, peningkatan kualitas SOM dalam mengelola cagar budaya bawah air itu menjadi keniscayaan.
Maka, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman , Kemendikbud membentuk
pusat peningkatan keterampilan sumber daya manusia pelesetarian cagar budaya bawah air. Kota
Makasssar, yang lekat dengan tradisi baharinya, pun dipilih sebagai lokasi pusat pelatihan tersebut.
Sebagai awal, pada 2013 , Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman telah mengun-
dang UPT (Unit Pelaksana Teknis) di beberapa provinsi, sejumlah negara anggota Asean , serta
instruktur yang sudah memiliki keahlian dalam bidang pelestarian cagar budaya bawah air, untuk
melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) keterampilan pengelolaaan cagar budaya bawah
laut.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menyamakan kemampuan clan keterampilan penyelam
dalam melakukan pelestarian cagar budaya bawah air, sehingga mencapai derajat terampil dan
mahir, serta memenuhi standar nasional maupun internasional.
Kegiatan umumnya diawali dengan penyampaian materi tentang pelestarian cagar budaya bawah
air yang mengacu pada Undang-undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Selain itu,
juga disampaikan hasil Unesco Convention 2001 , yang lebih menekankan pada in-situ protection .
Selain aspek teoretis yang disampaikan para narasumber kompeten, aktivitas lapangan menda-
patkan porsi terbanyak selama kegiatan. Baik yang berupa simulasi perekaman data situs bawah air
maupun penyelaman di situs bawah air dengan melakukan aktivitas perekaman data secara langsung.
Dengan cara itu, diharapkan peserta dapat mengetahui secara riil tantangan dan hambatan dalam
melakukan pelestarian cagar budaya bawah air.
Kegiatan bimbingan teknis itu rencananya berlangsung sampai beberapa tahun ke depan . Diha-
rapkan , sharing pengetahuan dan kemampuan di antara para penyelam akan lebih intens. Dengan
demikian setiap tahun terdapat pengetahuan baru yang dapat menambah kemampuan dan keteram-
pilan peserta dalam melakukan aktivitas pelestarian cagar budaya bawah air. Pada 2014, kegiatan
bimbingan teknis pelestarian cagar budaya bawah air tingkat internasional kembali dilaksanakan
dengan mengambil lokasi di Kabupaten Selayar, tak jauh dari Makassar.
__J
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA 215
dalam pemberian Anugerah Cagar Budaya dan Permuseuman yang diselenggarakan setiap tahun.
Selain piagam, peneriman anugerah juga mendapatkan dana bantuan yang besarnya sesuai ang-
garan yang tersedia.
Pemberian Anugerah Cagar Budaya dan Permuseuman dimulai dengan penyusunan instru-
men dan mekanisme Penganugerahan Cagar Budaya dan Permuseuman . Lewat instrumen dan
mekanisme yang telah disusun, penyelenggara menugaskan sejumlah surveyor untuk melakukan
survei dan pendataan. Berdasarkan survei itulah, kemudian muncul sejumlah nominee yang kelak
dinilai dan dipilih oleh Dewan Juri . Dalam melakukan penilaiannya, Dewan Juri mengunjungi setiap
nominee. Berdasarkan hasil visitasi tersebut, Dewan Juri melakukan sidang untuk menetapkan siapa
penerima anugerah . Sedangkan penyerahan anugerah dilakukan dalam sebuah acara berupa Malam
Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman .
9
INDONESIA
DI FORUM UNESCO
S elain berperan secara global, K omisi Nasional Indonesia
untuk Unesco (KNIU) juga memperkuat koordinasi
di tingkat nasional, don terus mendorong berbagai
kegiatan di tingkat lokal.
sebuah acara
kan nilai budaya dan kearifan lokal, sehingga Indonesia menjadi negara di UNESCO.
yang bermartabat. Bahkan KNIU juga ikut berperan dalam mendorong
demokrasi dengan mendukung kebebasan berpendapat yang bertangung
jawab.
Di Indonesia, kegiatan UNESCO diimplementasikan oleh beberapa ke-
menterian dan lembaga. KNIU bertanggung jawab atas koordinasi seluruh
kegiatan UNESCO yang diimplementasikan oleh kementerian dan lembaga
tersebut. Anggaran Sekretariat disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, sementara anggaran untuk pelaksanaan program UNESCO
disediakan oleh kementerian terkait. Dapat dikatakan bahwa KNIU meru-
pakan badan penasihat, penghubung, penyedia informasi, dan pelaksana,
yang bertugas untuk melibatkan diri dalam perumusan, pelaksanaan, dan
evaluasi rencana dan program UNESCO di tingkat internasional, regional,
dan nasional.
Saat ini KNIU diketuai oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (ex of-
ficio) , Mohammad Nuh, dengan ketua harian Prof Dr Arief Rachman M.Pd,
dan sekretaris Ir. Ananto Kusuma Seta M.Sc., Ph .D. Melalui KNIU Indonesia
berpartisipasi aktif pada berbagai forum Unesco. Pada 27-29 Januari 2010,
Ketua Harian KNIU , Prof. Dr Arief Rachman, menghadiri Sidang Inter-
national Bureau of Education (IBE) Council ke-59 di Geneva, Swiss. !BE
merupakan pusat pengembangan kurikulum pendidikan di tingkat global
yang berorientasi lapangan dan bertujuan mendukung EFA (education for
a///pendidikan untuk semua) . IBE bukan satu-satunya forum yang dihadiri
KNIU , sepanjang tahun itu. Ada sejumlah forum lain yang d iikuti KNIU ,
baik dalam bidang ilmu pengetahuan, maupun kebudayaan .
MEMBANGUN DAN MELESTARIKAN BUDAYA m
Masih berkaitan dengan pendidikan untuk semua, pada 19-20 Janu-
ari 2011 , Indonesia berpartisipasi pada Konferensi Guru untuk EFA yang
diselenggarakan di Nairobi, Kenya. Di tahun yang sama, pada 23 Sep-
tember- I Oktober, UNESCO-APCEIU mengadakan Asia Pacific Youth
Caravan , yang diikuti oleh 30 delegasi dari kawasan Asia Pasifik. Acara
ini bertujuan mendorong terciptanya perdamaian, menerapkan nilai-nilai
di batik keanekaragaman budaya, serta membangun persahabatan antar-
pemuda. Indonesia diwakili oleh Hindun Hara hap, Mia Amelinda, David
Immanuel Sihombing, serta Ladia Fitrah.
Dua puluh tahun setelah Earth Summit, (United Nations Conference
on Environment and Development atau UNCED ), tepatnya pada 20-22
Juni 2012, Rio de Janeiro kembali menjadi ajang global pembangunan
berkelanjutan. Pada saat itu Unesco menyelenggarakan United Nation
Conference on Sustainable Development (UNCSD) yang dihadiri oleh
Koordinator Nasional ESD KNIU dan Direktur P2TK PAUDNI Kemendik-
bud . Pertemuan ini menghasilkan dokumen The Future We Want.
Sebagai anggota Global Geoparks Network, Indonesia berpartisipasi
dalam Simposium Asia-Pacific Geoparks Network ke-3 di Jeju , Korea Se-
latan , 7-13 September 2013. Geopark pertama Indonesia adalah Batur
Global Geopark, yang berpusat pada gunung berapi aktif di tenggara Bali,
di antara dua kaldera yang terbentuk sekitar 22.000 tahun lalu . Gunung
Presiden ber- berapi ini termasuk di dalam Ring of Fire Pasifik yang membentuk sebuah
sama dengan
beberapa dele-
rangkaian gunung berapi aktif di Indonesia . Kawasannya sendiri kaya
gasi negara .
1~~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
elemen wilayah vulkanik makro dan mikro. Dari segi kebudayaan, area ini kaya adat istiadat lokal
yang terkiat dengan tradisi Hindu Bali.
Tanggal 18-20 Juni 2014, IHP menyelenggarakan Sidang Intergovernmental Council ke-21 di
Paris. Pembahasan mencakup perkembangan di dalam UNESCO dan !HP, serta perkembangan di
dalam lembaga dan pusat yang terkait dengan air. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Prof. Dr Iskandar
Zulkarnain, Ketua Komite Nasional !HP dan Deputi Ilmu Kebumian UPI.
Selain menghadiri berbagai forum internasional , Indonesia juga memiliki pengalaman panjang
menyelenggarakan kegiatan internasional Unesco. Dalam empat tahun terakhir, aktivitas tersebut
mencakup seluruh bidang Unesco.
Tahun 2013, Indonesia membentuk World Cultural Forum. Forum multi stakeholder ini diseleng-
garakan dengan dukungan UNESCO pada 24-27 November, untuk membahas The Power of Culture
in Sustainable Development. Hasil pertemuan ini dirumuskan dalam Bali Promise.
Tahun ini, KNIU telah menyelenggarakan Consultation Meeting for National Implementation
Strategy on JCT Competency Framework for Teacher and Open Educational Resources yang pertama
di Jakarta, yaitu pada 26-27 Juni. Dan yang terbaru adalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Tang-
gal 4-8 Juni, Penilik Geopark Prof. Kirsten Rangnes mengunjungi Gunung Sewu di Pacitan, Jawa
Timur, yang dinominasikan sebagai Geopark. Kunjungannya mencakup presentasi yang dihadiri oleh
tiga bupati terkait serta wakil provinsi terkait, wakil geosites, serta wakil museum dan pusat budaya
sekawasan.
Melalui KNIU , Indonesia, dan secara khusus Kemendikbud, terlibat aktif dalam berbagai forum
internasional yang diselenggarakan Unesco, baik sebagai partisipan yang diundang, maupun sebagai
tuan rumah . Apa yang disampaikan di atas hanyalah sebagian kecil dari agenda pada Unesco yang
berlangsung sepanjang tahun di berbagai negara. •
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA ,. 283
PPSDK ini merupakan salah satu instalasi strategis nasional yang akan mengoptimalkan pemanfaat-
an potensi bahasa sebagai bentuk diplomasi. Selain itu juga untuk langkah persiapan menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Selama ini bahasa Indonesia memang tengah berada dalam hegemoni bahasa asing, terutama
bahasa Inggris begitu kuat mengintervensi bahasa Indonesia. Ini persoalan tersendiri yang harus
mendapatkan solusi . Melalui pendidikan dengan Kurikulum 2017 telah dilakukan penguatan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu juga melalui sosialisasi tentang pentingnya penggunaan
bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu di sisi lain, sebagian bahasa daerah mulai ditinggalkan para penuturnya. Jika ini
terjadi terus-menerus, maka suatu kelak banyak bahasa yang hanya berada dalam dokumentasi
belaka, karena tidak ada lagi penuturnya. Oleh karena itu upaya pelindungan terhadap bahasa lokal
dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
Namun demikian pembinaan bahasa daerah tetap dalam koridor keutuhan negara kesatuan Ra-
publik Indonesia. Sebab keberagaman bahasa lokal tidakjarang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu
sebagai alat pembeda dirinya sebuah dengan kelompok lain, yang pada gilirannya mengarah kepada
gerakan separatis. Di era otonomi daerah sekarang ini terjadi fenomena beberapa daerah mencoba
pemekaran wilayah dengan memanfaatkan isu bahasa lokal sebagai dasar pijakan .
Bermacam etnis di Nusantara memang ditandai keberagaman bahasa lokal. Namun semua itu
sebenarnya berasal dari satu asal bahasa yang sama. Maka kajian kekerabatan bahasa melalui pe-
nelusuran bahasa purba yang menurunkan bahasa-bahasa lokal itu dapat dijadikan bahan untuk
menyusun strategi pemanfaatan bahasa lokal sebagai sarana diplomasi antaretnis.
Kita tidak ingin terperangkap dalam problem kesukuan dan keagamaan . Oleh karena itu kerja
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara harus dioptimalkan untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia. •
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA 1~5
1
BAHASA PEMERSATU
BANG SA
manusia. Yakni, keselarasan pikiran-badan-spirit. Kalau keselarasan itu tidak ada, maka orang akan
berbahasa seperti orang skizofrenia. Contoh karikaturalnya sudah ada, misalnya yang pernah ramai
di You Tube, Vicky Prasetyo dengan "twenty nine my age, kontroversi hati, konspirasi kemakmuran",
dan lain-lain.
Selama ini bahasa Indonesia memang tengah berada dalam hegemoni bahasa asing, terutama
bahasa Inggris begitu kuat mengintervensi bahasa Indonesia . Sementara di satu sisi kondisi bahasa
daerah seperti bahasa Sunda dalam keadaan megap-megap, bahkan tidak menutup kemungkinan
tengah menuju ruang-ruang kepunahan.
Dalam konteks itu, fenomena remaja, muda-mudi pada tingkat pergaulannya cenderung merasa
lebih bergengsi apabila berbahasa asing ketimbang menjadi pengguna bahasa Indonesia yang santun
dan bermartabat. Sangat disayangkan , apabila bahasa Indonesia yang lahir, mengandungi cita-cita
nasional dan perekat bangsa, pun bisa menuju sebuah kepunahan.
Kita pun tak dapat menyangkal bahwa hakikat bahasa itu dinamis akan terus menuju pada
perkembangan dan perubahannya. Memang, sesuatu yang niscaya apabila bahasa pada hakikatnya
dinamis akan selalu mengikuti arus perkembangan zaman dan peradaban umat manusia yang terus
diciptakan sepanjang hayatnya.
Abdul Chaer, pakar bahasa (2003) mengatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia
yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu,
sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai
oleh bahasa. Artinya, manusia terikat dan terkait dengan bahasa, sedangkan dalam kehidupannya
dalam konteks bermasyarakat tidak tetap dan selalu berubah. Maka, hal itu pulalah yang menjadikan
bahasa tidak statis dan selalu dinamis.
Perubahan dalam bahasa dapat terjadi juga bukan berupa pengembangan dan perluasan, me-
lainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat bahasa yang ber-
sangkutan. Berbagai alasan sosial dan politis menyebabkan banyak orang meninggalkan bahasanya,
atau tidak lagi menggunakan bahasanya lalu menggunakan bahasa lain .
Di Indonesia, kabarnya, telah banyak bahasa daerah yang telah ditinggalkan para penuturnya
terutama dengan alasan sosial. Jika ini terjadi terus-menerus, maka pada saatnya, suatu kelak banyak
bahasa yang hanya berada dalam dokumentasi belaka, karena tidak ada lagi penuturnya. Jangan
sampai itu terjadi pada Bahasa Indonesia.
Bahasa Negara
Sehari setelah Proklamasi 1 7 Agustus 1945 berkumandang, bahasa Indonesia diresmikan menjadi
bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hari jadi bahasa negara ini sayangnya masih
sepi dari perhatian publik. Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 menyiratkan bahasa Indonesia
adalah identitas negara dengan ciri kebinekaan bangsa.
Untuk mendirikan negara bangsa ini, sejak awal bangunan Indonesia dirancang tidak berlandaskan
strategi kesukuan. Refleksi kesukuan Indonesia adalah sejumlah bahasa daerah .
Maryanto, pemerhati politik bahasa, mengingatkan, bahasa negara -bahasa Indonesia- pernah
dituding sebagai bagian strategi "jawanisasi" ketika zaman Orde Baru. Apresiasi bahasa Indonesia
condong berpihak hanya pada penutur suku Jawa. Ketika itu, kualitas kebinekaan Indonesia merosot
tajam (Koran Tempo, 20 Agustus 2014) .
Sama bahayanya, klaim kesukuan yang sering terlontar bahwa bahasa Indonesia masih termasuk
~ PENGEMBANGAN DAN PEMBINMN BAHASA 2~1
bahasa Melayu. Klaim itu masih dicoba untuk menguatkan anggapan bahwa orang Indonesia meru-
pakan kelompok etnis Melayu. Walhasil, sebagian warga Indonesia sekarang melakukan gerakan
kontra-identitas. Misalnya, di wilayah Papua sudah muncul gerakan membentuk pola pikir mereka
sebagai orang Melanesia.
Republik Indonesia tak boleh terjerembap dalam strategi kesukuan dan/atau keagamaan. Caranya:
kerja bahasa negara ini harus dioptimalkan untuk strategi berbangsa dan bernegara Indonesia.
Kelembagaan bahasa negara sekarang lebih optimal dengan terbentuknya Pusat Pengembang-
an Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (sebuah unit kerja baru pada Badan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan) di kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (Indonesia
Peace and Security Center/IPSC) , Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Tergabungnya kelembagaan bahasa ini sebagai salah satu instalasi strategis nasional di kawasan
IPSC, jika nantinya dikelola dengan baik, akan mengoptimalkan pemanfaatan potensi bahasa sebagai
bentuk diplomasi.
Untuk hubungan internasional, misalnya, Negara perlu berani secara tegas menginstruksikan
semua pejabat Indonesia agar berbahasa negara dalam dinas di luar negeri. Janganlah malu berba-
hasa Indonesia di forum resmi antarbangsa. Kegiatan diplomasi kebahasaan, sebagaimana tertuang
dalam PP Nomor 16 Tahun 2010 mengenai bahasa pejabat, masih perlu diperkuat.
Untuk ketahanan nasional, kegiatan diplomasi kebahasaan juga tidak kalah penting. lni karena
bahasa tidak selamanya mendamaikan. Dalam ranah forensik, dikenal adanya tuturan kebencian
atas seorang/sekelompok warga komunitas. Tidak jarang, tindakan kebencian yang berujung pada
perbuatan jahat bermula dengan kata-kata yang berbau tidak menyenangkan atau, bahkan, menye-
rang kehormatan harkat manusia.
Seperti halnya teori kejahatan, susur galur motif perbuatan verbal bisa dilakukan dalam dunia
kebahasaan. Dengan karya How to do Things with Words , J.L. Austin (1962) mengabadikan teori
mengenai bagaimana setiap tindakan bahasa dibuat, termasuk untuk membuat situasi konflik atau
damai . Mengingat besarnya potensi konflik warga komunitas, diplomasi bahasa negara sangat pen-
ting dipraktikkan di dalam negeri.
Di era otonomi daerah, perbedaan parole berbahasa daerah kerap dibenturkan agar tercipta
situasi konflik komunitas dengan negara. Untuk itu, melalui strategi dan diplomasi kebahasaan, kerja
bahasa negara perlu dikelola-seperti disebutkan Kepala Badan Bahasa Prof Mahsun (2014 dalam
komunikasi pribadi)-sebagai "politik identitas".
2
MENGEMBANGKAN
STRATEGI DAN DIPLOMASI
KEBAHASAAN
'
290 - MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
tugas clan fungsi baru, sesuai UU Nomor 24 Tahun 2009, yaitu penginter-
nasionalan bahasa Indonesia.
Tugas clan fungsi yang terakhir ini, sangat penting dalam rangka di-
plomasi antarbangsa, namun belum dapat diperankan dengan baik. Hal
ini disebabkan oleh kompleksitas masalah kebahasaan di dalam negeri
yang harus secara sungguh-sungguh ditangani oleh dua unit teknis di
Badan Pengembangan clan Pembinaan Bahasa (yaitu unit teknis Pusat
Pengembangan clan Pelindungan Bahasa clan unit teknis Pusat Pembi-
naan clan Pemasyarakatan Bahasa) . Mulai dari pengembangan bahan
kebahasaannya (penyiapan kaidah kebahasaan yang standar: ejaan ,
tata bahasa, kata clan istilah/kamus, pedoman pembentukan istilah, pe-
doman pengindonesiaan kata/istilah asing clan seterusnya) sampai pada
pembinaannya (pemasyarakatan segala perangkat kebahasaan yang telah
terstandarkan) . Dengan demikian tujuan menjadikan bahasa Indonesia
sebagai sarana komunikasi, sarana pembentukan pikiran, clan lambang
identitas/jati diri bangsa dapat terwujud.
Apabila masalah yang terkait dengan tugas clan fungsi penginterna-
sionalan bahasa Indonesia belum sepenuhnya dapat ditangani secara
terencana, terarah , clan terukur apalagi akan ditambah dengan tugas
fungsi yang baru, yaitu masalah yang terkait dengan strategi clan diplomasi
dalam rangka pertahanan clan keamanan negara dengan memanfaatkan
1~1 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
3
MELINDUNGI
BAHASA LOKAL
Keberadaan bermacam etnis di Indonesia ditandai keberagaman
bahasa /aka/. Namun semua itu berasa/ dari satu asa/ bahasa yang soma.
Maka kajian kekerabatan bahasa m elalui penelusuran bahasa purba yang
menurunkan bahasa-bahasa /aka/ itu dapat dijadikan bahan untuk
menyusun strategi pemanfaatan bahasa /aka/ sebagai
sarana diplomasi antaretnis.
sebagai karya akademik untuk memperoleh derajat doktor tersebut diperkuat kembali oleh Blust
(1978, 1982, 1984, 1993 dan 1996) . Hanya saja, kedua pakar ini memiliki perbedaan dalam penge-
lompokan bahasa itu ke dalam subkelompoknya. Brandes membagi dua subkelompok Austronesia,
yaitu Austronesia Barat dan Austronesia Timur. Sedangkan Blust memilah rumpun Austronesia itu
ke dalam tiga subkelompok, yaitu Austronesia Barat, Tengah, Timur. Berbeda subkelompok, namun
tetap dalam satu rumpun besar yang sama, yaitu sama-sama Austronesia.
Persoalan bahasa memang sangat sensitif, karena terdapat peran psikologis yang menjadi tempat
bahasa bermain. Dalam hal ini mengikat dalam penghargaan diri dan kebanggaan kelompok serta
individu . Bahasa sering dilihat sebagai milik utama yang mempunyai signifikansi kultural dan juga
nilai praktis dalam kehidupan . Bahkan abad ke-20, seperti dinyatakan Harris dan Ben Reily (2000:
245) , telah ditandai dengan terjadinya banyak konflik etnik yang didasari penentuan hak-hak bahasa
asli .
Seperti isu etnik lainnya, perbedaan bahasa tidak dapat dibiarkan begitu saja. Kasus konflik etnis
yang kulminasinya berujung pada eksodusnya sebagian besar minoritas Turki ketika pemerintah
komunis Bulgaria tahun 1970 mencoba membangun kekuatan Bulgarisasi, merupakan contoh per-
soalan bahasa ikut bermain dalam membina tatanan kehidupan yang harmoni.
Kasus lain, Latvia yang sejak kemerdekaannya 1991 , menghadapi persoalan berupa kebutuhannya
untuk memperkenalkan kembali bahasa Latvia sebagai bahasa negara dan ba hasa pengantar hubung-
an kemasyarakatan . Di sisi lain memberi hak bahasa bagi minoritas dengan tanpa mengurangi hak
mereka yang berbahasa Rusia.
Bahkan dalam bentuk yang ekstrem, bangsa Israel ketika menemukan kembali tanah pijakan
mereka dan memerdekakan diri sebagai sebuah negara bangsa, yang pertama-tama mereka lakukan
adalah menghidupkan bahasa lbrani yang sudah mati demi sebuah identitas nasional mereka. Konflik
antara Rusia dengan Ukraina yang berujung pada pencaplokan Krimea, merupakan contoh lain dari
faktor kesamaan bahasa turut bermain.
Pentingnya bahasa sebagai pembeda kelompok, tergambar dari pengakuan tokoh Dewan Rakyat
Papua, Nicolas Jouwe dalam sebuah dialog pada Program Nama dan Peristiwa, TV-One, 18 Februari
2012, menyatakan bahwa orang-orang Papua sengaja dipengaruhi dengan menyebut mereka bu-
kan orang-orang Melayu Polinesia (Austronesia) , tetapi lebih dekat dengan bangsa Mikronesia dan
Melanesia.
Terkait dengan isu Melanesia itu, 8-11 November 2010 telah dilangsungkan sebuah Konferensi ln-
ternasional tentang "Keberagaman Budaya Papua dalam Mozaik Kebudayaan Indonesia (International
Conference on Papuan Cultural Diversity in The Mosaic of Indonesian Cultural) " . Konferensi dihadiri
lebih dari 30 pakar asing. Menariknya, konferensi yang bertema kebudayaan Papua itu berubah
menjadi kebudayaan Melanesia, karena semua subtema diarahkan pada budaya Melanesia.
Sebulan kemudian , tepatnya 14 Desember 2010 (Kompas, 15 Desember 2010) melaporkan
munculnya gerakan Melanesia Raya, di Manokwari. Sebuah gerakan yang mendeklarasikan kemer-
dekaan bangsa Melanesia pada 14 Desember 2010. Bahkan baru-baru ini (Kompas, 15 Januari
2014) memberitakan lima menteri luar negeri kelompok negara yang menamakan diri kelompok
Melanesia bermaksud datang ke Papua untuk suatu tujuan yang oleh pemerintah Indonesia dicurigai
memiliki motif politis .
Karena itu pemerintah Indonesia tidak mengizinkan perjalanan mereka. Peristiwa ini menggam-
barkan betapa sebuah identitas kebahasaan berperan dalam membangun semangat solidaritas ke-
bangsaan sebuah komunitas.
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA -:; 19~
Kepentingan Kekuasaan
Kasus pemanfaatan isu kebahasaan dalam membangun semangat
kelompok, tidak hanya itu. Otonomi daerah yang salah satunya ditandai
dengan pemekaran wilayah (pembentukan daerah otonom baru ) sering
menggunakan bahasa sebagai salah satu indikator penentu batas wila-
yah administratif daerah otonom baru yang diusulkan. Nothofer (2010) ,
menyebutnya sebagai proses politisasi bahasa dalam era otonomi daerah
di Indonesia. Dia menunjuk contoh , pengusulan pembentukan daerah
otonom baru, Provinsi Banyumas, telah memanfaatkan isu bahasa untuk
membedakan diri dengan komunitas Sunda dan Jawa. Bahkan batas
wilayah yang dicanangkan sebagai cikal bakal provinsi baru itu, oleh
Nothofer disebut bersesuaian dengan batas dialek Banyumas. Begitu pula
Cirebon, Adonara di NIT yang dari sebuah kecamatan direncanakan
menjadi kabupaten, juga diidetifikasi sebagai bahasa tersendiri . Padahal
Adonara merupakan variasi dialektal dari bahasa Lamaholot.
Masaiah kebahasaan yang lain adalah isu Kemelayuan di wilayah
barat Indonesia (Kepulauan Sumatera). Isu ini menjadi menarik karena
resonansi yang disuarakan di wilayah Sumatera relatif sama dengan
resonansi yang disuarakan oleh Malaysia dan Brunei Darussalam , yaitu
internasionalisasi bahasa Melayu . Dalam konteks keindonesiaan , ikhtiar
peningkatan fungsi bahasa yang diamanatkan UU nomor 24 tahun 2009
adalah internasionalisasi bahasa Indonesia, bukan bahasa Melayu .
Munculnya semangat menginternasionalkan ba hasa Melayu yang
Presiden d isuarakan dalam rangka Perhelatan Tamadun Melayu (28 September
SBY sedang
memberikan 2013) yang dibuka Wapres 27 September 2013, menggambarkan bahwa
pengarahan
terkait dengan
pola berpikir yang menyamakan antara bahasa Melayu dengan bahasa
pemanfaatan Indonesia , cukup efektif. Ini seperti disosialisasikan dalam buku Tanah air
Pusat Layanan
Bahasa.
1~~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Bahasa Indonesia, karangan seorang pakar Budaya Melayu: Abdul Kadir Ibrahim (2013) . Artinya,
dalam konteks keindonesiaan, munculnya gagasan atau pola pikir yang tidak mau menerima bahasa
Melayu yang disetarakan dengan bahasa daerah lainnya, patut menjadi perhatian .
Meskipun dalam konteks kerja sama kebahasaan antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Da-
russalam memiliki organisasi yang disebut Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
(MABBIM) , namun dalam rangka perjuangan di tingkat internasional, mereka menggerakkan sebuah
majelis yang disebut Majelis Antarbangsa Bahasa Melayu (MABBAM). Melalui MABBAM mereka
membentuk Chair of Malay Studies di Ohio State, Leiden , Selandia Baru, Australia, China/Beijing
dengan mengirimkan Guru Besar bahasa dan sastra Melayu untuk mengisi posisi tersebut.
Memang ikhtiar menyatukan langkah antara Indonesia dengan Malaysia dan Brunei Darussalam
dalam meningkatkan fungsi bahasa nasional masing-masing, tidak mungkin terwujud. Sebab di sam-
ping dari segi nama bahasa nasionalnya berbeda, juga dari segi substansi kebahasaannya berbeda.
Bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah identitas kebangsaan yang di dalam nama bahasa
itu melekat nama kebangsaan . Bahasa Indonesia memang berasal dari salah satu varian dialektal
bahasa Melayu, namun dalam perkembangannya bahasa Melayu yang menjadi bahasa Indonesia
telah tumbuh menjadi bahasa modern yang jauh berbeda dengan bahasa induknya.
Kompleksitas masalah kebahasaan di wilayah Sumatera ini relatif sama dengan kompleksitas
masalah kebahasaan di wilayah timur Indonesia. Apabila di wilayah timur memiliki titik api di Papua
dan Maluku, maka di Sumatera titik apinya berada di Aceh . Dua wilayah ini memiliki tipe topografi
politis yang sama, yaitu wilayah yang berbatasan dengan negara lain. Itu sebabnya, rendahnya hasil
belajar bahasa Indonesia di kedua wilyah ini, tidak boleh dimaknai sebagai persoalan substansi keba-
hasaan semata, tetapi lebih dari itu merupakan persoalan kebahasaan yang terkait dengan masalah
kebangsaan. Dengan kata lain, persoalan kebahasaan di Indonesia tidak semata-mata persoalan
substansi kebahasaan sebagai sarana komunikasi, tetapi lebih dari itu menyangkut persoalan politis,
identitas, dan jati diri bangsa.
!tu pula sebabnya, penanganan masalah kebahasaan dengan isu kewilayahan tidak cukup di-
dekati secara linguistis semata. Lebih dari itu haruslah didekati secara strategis sosiopolitis. Artinya,
persoalan kebahasaan dan juga kesastraan di Indonesia selain didekati secara linguistis perlu dide-
kati secara nonlinguistis. Kajian-kajian yang bersifat strategis dalam rangka memanfaatkan potensi
bahasa dan sastra sebagai bentuk diplomasi dalam rangka pertahanan dan keamanan negara perlu
digalakkan .
Keberagaman potensi sosial, budaya, bahasa, lingkungan, dan alam merupakan kekayaan milik
bangsa Indonesia sebagai rahmat Tuhan Yang Mahaesa. Keberagaman potensi tersebut telah mem-
beri wawasan dan pemahaman mengenai pentingnya kesatuan bangsa. Namun , selain merupakan
rahmat, keberagaman tersebut juga berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Dalam kondisi seperti itu, bahasa Indonesia berperan sebagai sarana pemersatu perbedaan se-
hingga dapat tercipta masyarakat yang harmonis, saling bertenggang rasa, dan hidup berdampingan
secara damai. Sementara itu, bahasa-bahasa lokaVbahasa daerah yang dari segi pengelompokan
merupakan bahasa yang diturunkan dari satu bahasa purba yang sama, yaitu Austronesia (Brandes,
1884 dan Blust, 1996, serta Dyen , 1975) dapat menjadi bukti akan kebenaran semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika". Meskipun beragam etnis yang ditandai keberagaman bahasa lokal, namun sesungguhnya
berasal dari satu asal yang sama. Dalam konteks itu, kajian kekerabatan bahasa melalui penelusuran
bahasa purba yang menurunkan bahasa-bahasa lokal itu dapat menjadi bahan untuk menyusun
strategi pemanfaatan bahasa lokal sebagai sarana diplomasi antaretnis. •
I
4
BAHASA INDONESIA
MENGINTERNASIONAL
Pemyataan ini terasa menyejukkan:
Ada kemungkinan Bahasa Indonesia menjadi bahasa intemasiona/.
hasa persatuan, Bahasa Indonesia. Kita garis bawahi: menjunjung bahasa Mahasiswa asing
sedang belajar
persatuan . Bahasa Indonesia
disebuah
Sumpah Pemuda masih kita peringati, tahun 2014 ini berarti yang ke- perguruan tinggi.
86. Namun sesering memperingati Sumpah Pemuda, sesering itu pula kita
mendapati kenyataan bahwa semangat dan kebanggaan para pemuda,
khususnya dalam berbahasa Indonesia, belum diwarisi sepenuhnya oleh
para pemuda kini.
Syukurlah di tengah keprihatinan itu ada secercah cahaya berupa
kemungkinan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, sejajar
dengan Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Arab , Bahasa Jerman
dan sebagainya. Adalah Mendikbud M Nuh yang menyatakan itu ketika
membuka Kongres X Bahasa Indonesia di Jakarta, Senin, 28 Oktober
2013 . Bahasa Indonesia, bahasa dengan jumlah penutur terbesar keempat
di dunia ini diprediksi bertambah jumlah penuturnya.
Studi Global McKinsey Institute memprediksi Indonesia bakal masuk
dalam jajaran 7 besar ekonomi dunia pada 2030. Karena itu, perbaikan
ekonomi ini harus didukung peran sosial dan budaya, terutama bahasa.
Bahasa Indonesia wajib membaur dengan bahasa asing lainnya.
Mahasiswa asing tengah belajar bahasa Indonesia di salah satu pergu-
ruan tinggi di Jakarta. Kemendikbud menyiapkan pusat layanan bahasa
untuk memenuhi bertambahnya jumlah penutur asing.
Apalagi sejak zaman Sriwijaya, Bahasa Indonesia sudah menjadi li-
ngua franca di antara saudagar a tau pedagang, yang berasal dari berbagai
negara. Karena itu, Sumpah Pemuda hendaknya dijadikan momentum
untuk lebih menginternasionalisasikan Bahasa Indonesia. Bahasa nasional
Indonesia harus go international.
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA 1~~
Sebelum sampai ke pulau cita itu, bangsa kita perlu memperbaiki sikap mental, terutama dalam
berbahasa Indonesia. Bagaimana bisa menjadi bahasa internasional bila masyarakat tidak bangga
menggunakannya? Contohnya, banyaknya orang Indonesia yang lebih bangga menggunakan bahasa
asing, atau minimal mencampuradukkannya dengan Bahasa Indonesia bila bertutur.
Bandingkan dengan bangsa Prancis, Jerman , Jepang, atau China yang meskipun menguasai
Bahasa lnggris, mereka lebih bangga bertutur menggunakan bahasa ibu. Bukankah bahasa menun-
jukkan bangsa.
Di sisi lain , kita tidak boleh mengesampingkan bahasa daerah yang telah membentuk karakter
sebagai bangsa, terutama berkait semboyan Bhinneka Tunggal lka.
Data dari Badan Bahasa tahun 2013 menyebut, Indonesia memiliki 594 buah warisan bahasa/
bahasa daerah dengan variasi dialek mencapai 2 .376 macam . Dari jumlah itu, beberapa sudah
punah , seperti di NIT, Maluku, clan Papua. Punah yang dimaksud adalah jumlah penutur bahasa
mengalami penurunan atau sudah tak ada lagi. Penyebab kepunahan itu di antaranya bencana alam,
perang, clan perkawinan campuran .
Kemendikbud pun menggalakkan upaya pelestarian bahasa daerah, di antaranya melalui pen-
dataan jumlah bahasa daerah , pemetaan bahasa, clan membuat peta bahasa. Termasuk perlindungan
dengan menginventarisasi kosa kata bahasa daerah , serta memasukkan pelajaran bahasa daerah ke
dalam kurikulum pendidikan melalui pembelajaran muatan lokal. Upaya-upaya tersebut tentu harus
didukung semua pihak.
Mahasiswa
donesia mencapai 77 ribu orang (finance.detik.com) . Pada tahun ajaran asing sedang
mengikuti pro-
2012/2013, jumlah mahasiswa asing di Indonesia 711 orang yang berasal gram pengajaran
dari 73 negara (republika.co.id) . Bahasa Indonesia
bagi Penutur
Mengantisipasi terus bertambahnya jumlah penutur asing dan untuk Asing (BIPA) di
salah satu per-
merealisasikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, Kemen- guruan tinggi di
dikbud menyiapkan Pusat Layanan Bahasa (National Languange Center) . Indonesia.
Kepala Badan
Strategi Diplomasi Bahasa Mahsun
Perkembangan bahasa Indonesia yang pesat tersebut memunculkan sedang mem-
berikan peng-
masalah yang berkaitan dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi Penutur hargaan kepada
orang asing
Asing (BIPA). Dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia penutur bahasa
Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, clan Lambang Negara, Indonesia.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) , maka untuk menguji penutur asing akan dibuatkan Uji
Kompetensi BIPA (UKBIPA).
UKBIPA saat ini dalam tahap pengembangan karena akan disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) . UKBIPA rencananya dapat ditempuh mahasiswa asing setelah mahir
berbahasa Indonesia, setidaknya setelah satu semester belajar BIPA.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud , Mahsun , mengatakan , saat
ini Kemendikbud tengah menyiapkan bentuk evaluasi untuk penutur asing yang mengikuti Program
BIPA. Setelah materi (BIPA) ini disampaikan , berikutnya sejauh mana ketersampaiannya perlu ada
evaluasi . Evaluasi ini masih berlangsung sejalan penyesuaian UKBIPA dengan KKNI.•
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN , DAN AKUNTABEL lOJ
1
BIROKRASIYANG
MELAYANI
Konsep dan praktik /ayanan prima menjadi komitmen
Kemendikbud. Kemendikbud memi/iki banyak /ayanan bagi para
pemangku kepentingan, baik yang primer maupun sekunder.
Untuk mengukur kepuasan sekaligus meningkatkan pelayanan,
Kemendikbud me/akukan terobosan menyelenggarakan
survei kepuasan pemangku kepentingan .
Depdiknas 3.4
3 .37 Kriteria Penilaian :
Depkeu • Kebijakan
• Kelembagaan
PU
• lnfrastruktur
Depperin • Perencanaan
Dephan
Bappenas
Depnakertrans
ESDM
Depsos
Menristek
Sumber: UKP4
Kemendikbud akan mempertahankan dan meningkatkan kinerja di bidang E-Gov
~
Strategis 2010-2014, Kementerian Pendidikan Nasional (saat itu) telah
menetapkan Visi, yakni "Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan
Nasional untuk Membentuk lnsan Indonesia Cerdas Komprehensif ".
Sebagai Untuk mencapai visi itu , dilaksanakan "Misi SK" yaitu Ketersediaan ,
bagiandari Keterjangkauan , Kualitas clan Relevansi, Kesetaraan , clan Kepastian .
pelaksanaan Selanjutnya ditetapkan tata nilai guna mewujudkan layanan prima pen-
peraturan didikan yakni amanah, profesional, visioner, demokratis, inklusif, clan
perundangan berkeadilan, yang dirangkum menjadi sebuah motto "Melayani Semua
mengenai pe- dengan Amanah". Motto ini secara strategis menjiwai Kemendikbud dalam
layanan publik, melaksanakan reformasi birokrasi.
Kemendikbud Keharusan terwujudnya layanan publik yang prima itu sendiri merupa-
menjadikan kan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
survei Publik. Di dalamnya disebutkan bahwa pelayanan publik merupakan
kepuasan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pemangku pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga
kepentingan negara clan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
.,
sebagai salah yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
satu kegiatan Adapun yang dimaksud dengan penyelenggara pelayanan publik me-
prioritas." rupakan setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga inde-
penden yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pela-
yanan publik, clan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
Sekjen sedang kegiata n pelayanan publik. Untuk mengukur keberhasilan sekaligus basis
menerima penye-
rahan aset sebuah
data perbaikan dalam pelayanan publik, diperlukan sistem pemantauan
PTS dalam rangka
310 · MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
dan evaluasi yang solid dan kredibel. Sistem ini juga haruslah merupa-
kan sistem pengukuran yang objektif. Untuk itulah peraturan yang terkait
dengan layanan publik mengharuskan para penyelenggara pelayanan
publik melakukan pengukuran tingkat kepuasan kepada masing-masing Untuk
pemangku kepentingannya. mencapai visi
Kemendikbud
2010-2014,
Survei Kepuasan dilaksanakan
Tentu saja, sebagai penyelengara negara yang memberikan pelayanan Misi SK yaitu
di bidang pendidikan dan kebudayaan, Kemendikbud berupaya mem- Ketersediaan,
beri pelayanan prima bagi para pemangku kepentingannya. Pimpinan Keterjang-
Kemendikbud menggariskan bahwa layanan pendidikan harus dapat kauan, Kualitas
menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pen- clan Relevansi,
didikan untuk semua (Education for All) tanpa membedakan asal-usul, Kesetaraan, clan
status sosial, ekonomi, dan kewilayahan. Kepastian."
Sebagai bagian dari pelaksanaan peraturan-perundangan mengenai
pelayanan publik tersebut, Kemendikbud menjadikan survei kepuasan
pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan se-
bagai salah satu kegiatan prioritas. Survei Kepuasan Pemangku Kepen-
tingan Kemendikbud kali pertama dilakukan pada tahun 2011. Survei ini
dilaksanakan di 33 provinsi (urban/rural) mencakup seluruh kategori dan
kelompok pemangku kepentingan dengan total sebanyak 7.412 respon-
den . Ketika itu, layanan yang disurvei masih berkenaan dengan bidang
pendidikan oleh kerena nomenklatur yang berlaku adalah Kementerian
/
~
"'o·~~~PRD ·___ · ... > ,_
-~
>
KEMENDIKBUD
D
\,
Dinas Pendidikan ·· · •
~rovinsi & Kabupaten
·•
-~"
r· · (N=. 10~9ia;·~,;,:~~-;;;Pi;~9~;_··a:94·-,;;i'd~i~i~;:.;.~i ·!
i kepercayaan 95,0%). i
! Skala Jawaban responden adalah ska/a Ukerl (1-6) !
\_ dikonversikan ke ska/a (Q.100) }
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL ~11
80.0 ----
75.0 74.6
7 4.4 7 4.S
- - -72.9 7 4.3
75.0
..
J"7
.. ...
73.0 72.8
. ..
I
.'
..
.
..~
o
72. 1
.. .. .,' ,.
-
I t I I
70.00 1
;
.
:
:;--...;;-- ~
: J
•----.A ..J.~r.:r 7:1~
70.0
70
•
69.S
10.2
r.o 70.8
70. 1 6i'.JJ
'·' 7T.1
70. 1
...~
d! Jl
~ ...... "' j 0
E' '€
0 ·'"=
1~
0
"' '6
.I .,,-~ 1r; "' 0
!
!
~
!.
.,, ...
e• c
-s !.
&. ~ -eii
...
Jl ;; ~
~ .
.D
e
-'c 1r; 1
~ ~ &
•;; CL E'
0
~ ~ -~ g !.
A.
g g
l!0
~ -~
c
0
go
,g
] .! -2
.:
-~
j J
0
1! j 0
c
0
'S 0
"{
,_ -r
A.
.e
.,,
j
g
"
v;
~
menjadi 73 ,5 pada tahun 2013 . Sedangkan tingkat kepuasan pemangku kepentingan sekunder yang
naik cukup banyak, dari 66, 1 pada tahun 2012 menjadi 70,6 pada tahun 2013 .
Adapun skor kepuasan pemangku kepentingan bidang kebudayaan, seperti tampak dalam gambar
7.5, tidak dibandingkan dengan hasil sebelumnya, karena baru dalam survei tahun 2013 ini layanan
kebudayaan dilakukan pengukuran . Terlihat di sana bahwa tingkat kepuasan pemangku kepentingan
primer adalah 69,6 . Sedangkan tingkat kepuasan pemangku kepentingan sekunder adalah 71,4.
2
MENJARING UMPA
BALIK, ME INGKATKA
Kl ERJA
Sama-soma penting, /ayanan informasi publik don
pemantauan opini pub/ik di/akukan guna menguatkan tata kelola
di Kemendikbud. Jika /ayanan informasi pub/ik menaikkan akuntabilitas
Kemendikbud, maka soot yang soma pemantauan media, penelusuran
pemberitaan, don analisis opini publik menjadi umpan balik bagi
Kemendikbud untuk meningkatkan kinerjanya.
Suasana
Pertama, menetapkan Kepala Pusat lnformasi dan Hubungan Masya- pelayanan
rakat sebagai Pejabat Pengelola lnformasi dan Dokumentasi (PPID) , me- informasi publik
di Gerai lnformasi
lalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan Media
Kemendikbud.
Nomor 094/P/2010 tentang Pejabat Pengelola lnformasi dan Dokumentasi
di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 6 Septem-
ber 2010.
Kedua, bersamaan dengan penunjukkan PPID, menguatkan fungsi Ge-
rai lnformasi dan Media (GIM) sebagai pusat pelayanan informasi publik.
Dalam GIM diaktifkan sejumlah saluran, mulai meja pelayanan (help desk) ,
call center, nomor telepon , nomor faksimili , dan nomor SMS .
Di media daring atau online diaktifkan portal www.Kemendikbud .go.id
yang menyediakan informasi setiap saat, informasi yang wajib diumumkan
secara berkala, dan informasi yang mesti diumumkan serta merta .
Ketiga, mengeluarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Layanan Informasi Publik di Lingkungan Kemendikbud .
Keempat, mengeluarkan SK Mendikbud Nomor 270/P/2012 tentang
Informasi yang Dikecualikan di Lingkungan Kemendikbud.
Kelima, mengeluarkan Surat Edaran Sesjen Nomor 1320/A.P2/
SE./2012 tanggal 6 Maret 2012 tentang Pengelolaan Arsip di lingkungan
Kemendikbud sebagai bagian dari layanan informasi publik.
Agar keterbukaan informasi publik ini juga dilayankan di seluruh sa-
tuan kerja Kemendikbud, digelarlah rapat koordinasi, workshop, dan
penyusunan juknis mengenai informasi publik bersama unit pelaksana
teknis (UPT) Kemendikbud di seluruh Indonesia. Kepada mereka dijelaskan
tata cara layanan informasi publik dengan Pusat lnformasi dan Humas
Kemendikbud sebagai PPID Kemendikbud.
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN , DAN AKUNTABEL · 311
Oiktl. 13,
31~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Untuk 2012 , dari 30 media yang, 20 media cetak dan 10 Tv, sektor yang paling banyak disorot
adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi , seperti tampil dalam gambar 7.3 .
Gambar 7.3 . Sorotan Media Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2012
8P DMPPMP
11'Mt
Otkmen
1 7 'Mt
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga sektor yang paling banyak disorot oleh media sepan-
jang 2013 . Dari 30 media, yakni 20 media cetak dan 10 TV, diperoleh data seperti tampil dalam
gambar 7.4 .
Setjen
3 ...
PAUDNI
3tM.
Oekmen
t 74Mt
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL ~1 g
Berdasarkan isu yang paling banyak disorot sepanjang 2011 adalah UN sebanyak 1.425 berita
atau 18% dari 7.817 berita yang terpantau (gambar 7.5) .
Gambar 7 .5 . Persentase Berdasarkan Isu Tahun 2011
l..Mw1ye; .
Isu yang paling banyak disorot sepanjang 2012 adalah fasilitas pendidikan serta program dan
kebijakan yang sama-sama menempati jumlah 12%, seperti tampak dalam gambar 7.6 .
Sedangkan isu yang paling banyak pada 2013 adalah masalah UN disusul kemudian oleh masalah
Kurikulum 2013 sebagaimana terpantau dalam gambar 7.7.
Gambar 7.7 . Persentase Berdasarkan lsu Tahun 2013
......
...........,
.Ill
: . - - . . . . :t4.MO
Dalam pengamatan , berita-berita yang dibuat media tersebut masih objektif tak selamanya
negatif. Ada yang postif. Ada pula yang netral. Untuk sikap media pada tahun 2011 tampak dalam
gambar 7.8 .
Gambar 7.8 . Sikap Pemberitaan Pada Tahun 2011
'liUd
Objektivitas juga tetap tampak pada pemberitaan sepanjang 2012 . Gambar 7.9 menunjukkan
hasil analisis tersebut
Gambar 7.9. Sikap Pemberitaan Pada Tahun 2012
1: .
·1. - - . ... l
t
-- '
•
I
j
'
.......
Sekalipun diramaikan oleh isu UN dan implementasi Kurikulum 2013, objektivitas media juga
ternyata terjaga selama 2013, sebagaimana tampak dalam gambar 7.10.
Tidak hanya memantau opini publik, Kemendikbud juga menelusuri pemberitaan hingga lapangan.
Misalnya, jika ada berita sekolah yang rusak, ambruk, atau kondisinya yang tak layak, staf Kemendik-
bud mengecek langsung ke lapangan. Staf memotret, mencatat titik koordinat lokasi, mewawancarai
para pihak terkait guna menggali masalah dan sebab-sebabnya, menghimpun data dan informasi
penting, serta meminta saran atau usulan solusi yang mesti dilakukan Kementerian.
Netral
322 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
masalah pendidikan dan kebudayaan, termasuk jika ada kemalangan yang menimpa pendidik dan
peserta didik. Pemantauan juga tidak hanya pada berita, melainkan pula running text di televisi dan
percakapan di media sosial.
Untuk mendudukkan perkaranya sesuai dengan kenyataannya, beberapa hasil penelusuran
disampaikan pula kepada media yang memberitakan . Contoh kasus: ada foto sebuah SDN di Kota
Serang, Banten, yang diberitakan rusak berat. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata gambar tersebut
berupa penonjolan atas empat ruang kelas yang segera akan direhab, sedang enam kelas lainnya
sudah selesai direhab. Hal demikian dilakukan agar tidak terjadi penyesatan informasi.•
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL 323
3
INTEGRASI DATA
POKOK PENDIDIKAN
..__.,..IProgram Pembangunan/Pembinaan
. _ _ . . Acuan Program Pembangunan/Pembinaan
an dan dalam rangka menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang
dikelola oleh unit yang berbeda, masing-masing tahapan pengumpulan,
tahapan integrasi dan quality control, dan tahapan pendayagunaan.
Ketiga tahapan ini dilandasi dengan semangat mekanisme pengelolaan
yang bertujuan untuk menghasilkan data berkualitas yang terintegrasi;
kebijakan/program pembangunan pendidikan yang terintegrasi; implikasi
kebijakan/program pembangunan pendidikan pada peningkatan mutu
PENGELOLAAN
SUMBERDATA PENGUMPULAN (QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN
umpan balik
316 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
2 Spatial (Lokasi)
Pada DSS berbagai program sudah clan sedang dibangun clan dikem-
bangkan antara lain:
1. Situs Referensi Pendidikan yang bisa diakses oleh publik clan menjadi
situs rujukan bagi program-program pembangunan Kementerian (de-
ngan data-data master referensi mencakup NPSN, NISN, NUPTK clan
kode Wilayah) .
2 . SitusPene/usuran dan Tabel Statistik (Online) untuk mengetahui kondisi
data pendidikan secara online, terintegrasi dengan hasil pendataan
yang sedang berjalan (yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal terkait
melalui Sekretariat Dirjen) ,
3 . Pengembangan situs National Indicators for Education Planning I NIEP
yang diantaranya akan menampilkan hasil analisis clan perhitungan
indikator-indikator pendidikan untuk mengetahui/mengukur adanya
kesesuaian antara hasil pendidikan clan kondisi pendidikan yang di-
harapkan.
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL , ~1~
KLASIFIKASI
P£MBANGUNAN SIST£M
;~~f.~~~o~~~ - --.:
KIEMENTEAIAN
PENOIOIKAN
DAN
K£8UOAYAAN
--
Sebatan Pangelola Data Yang Akses Tanggal 02-10-2014 = 9.478 Anggota
m
Wakil Presiden
gainya) sampai pada individual sekolah (mis. sekolah tertentu mendapat Boediono didam-
program apa saja) . Aplikasi ini bisa digunakan untuk pimpinan untuk pingi Mendikbud
menerima penje-
melihat sasaran dan sebaran program pembangunan pada entitas pen- lasan tentang pen-
tingnya Dapodik
didikan agar tepat sasaran dan merata diseluruh Indonesia. (data pokok
pendidikan), se-
bagai identitas
Hal paling krusial dalam pengelolaan data pendidikan yang benar- tunggal dibidang
pendidikan.
benar menggambarkan kondisi lapangan adalah keberadaan SDM penge-
lola data yang tersebar hampir di 462 ribu satuan pendidikan di seluruh
Indonesia. Untuk menangani hal tersebut, PDSP dengan mengunakan
Dapodik telah mengembangkan suatu Jaringan Pengelola Data Pendidik-
an yang merupakan media komunikasi antar pengelola data pendidikan
secara vertikal maupun horizontal. Keberadaan jaringan ini merupakan
simpul-simpul yang memastikan bahwa data pendidikan dapat terkelola
dengan baik dan optimal.
Saat ini lebih dari 215 ribu pengelola pendataan pendidikan, baik pada
level pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta operator pendataan diseko-
lah telah tergabung pada jaringan ini dan telah terjadi forum komunikasi
yang intensif diantara para anggotanya untuk menangani permasalahan
pendataan pendidikan.Selain itu, salah satu upaya yang saat ini sedang
dilakukan oleh PDSP dalam rangka untuk menyebarluaskan penggunaan
satu data di seluruh Indonesia adalah membangun Backbone sinkronisasi
pendataan dengan Dinas Provinsi, LPMP dan Dinas Kabupaten-Kota. Upaya
ini dilakukan agar informasi pendataan pendidikan yang dipunyai oleh
Dapodik di Pusat dapat dibaca langsung oleh seluruh provinsi di Indonesia,
sehingga dengan demikian akan dihasilkan informasi yang sama mengenai
program pembangunan pendidikan antara Pusat dan Daerah . •
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL ~~1
4
KPKAKUI INTEGRITAS
KEMENDIKBUD
lbarat becermin, orang mesti siap melihat kekurangan diri.
Bukan buruk muka, cermin dibelah. Karena itulah dibutuhkan
kesediaan menerima kritik, saran, dan umpan balik. Bagi sebuah
institusi yang melayani publik, kesediaan itu suatu keniscayaan . Kritik,
saran, dan umpan ba/ik akan membuat organisasi bergerak dinamis,
senantiasa responsif terhadap lingkungan, dan tentu saja membuat
kinerja bertambah baik. Penghargaan dan pencapaian yang diperoleh ,
pada gilirannya akan menjadi pemacu dan pemicu Kemendikbud
untuk bekerja /ebih baik. Prestasi dan pengakuan menambah kekuatan
da/am pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup 7,23
-I
-
-
-
-
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Kementerian Kesehatan
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Kementerian Negara Koperasi dan UKM
Kementerian Perhubungan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Pertanian
Kementerian ESDM
PT Pelindo II
7,11
7,1O
7,09
6,83
6.73
• 60 Pemerintah Daerah
• 180 Unit Layanan (KTP, IMB dan SIUP)
• Sampel sebanyak 5.640 responden (rata-rata 30 sampel per unit layanan kecuali
Jakarta 110 sampel per unit layanan)
lnstansi Vertlkal
20 lnstansi Pusat
40 Unit Layanan
Sampel sebanyak 1.200 responden
Total
Tabel 7.3. Nilai dan Peringkat Integritas Tingkat Pusat
MU-I INSTANSI NILAI INTEGRITAS
1. PT Jamsostek 7,49
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 7,43
3. Sadan Koordinasi Penanaman Modal 7,29
4. Sadan Pengawas Obat dan Makanan 7,24
5. Kementerian Kesehatan 7,07
6. Sadan Tenaga Nuklir Nasional 7,03
7. Kementerian Perdagangan 7,03
8. Kementerian Negara Koperasi dan UKM 6,97
9. Kementerian Kelautan dan Perikanan 6,89
10. PT Angkasa Pura II 6,89
11. Sadan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI 6,87
12. Kementerian Pertanian 6,82
13. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6,79
14. Kementerian Negara dan Lingkungan Hidup 6,69
15. Kementerian Perhubungan 6,67
16. Kementerian Perindustrian 6,66
17. Kementerian ESDM 6,58
18. Kementerian Komunikasi dan lnformatika 6.38
19. PT Pelindo II 6,34
Penguatan Antikorupsi
Bersamaan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kemendikbud, upaya-upaya antikorupsi terus
digalakkan. Di tingkat pimpinan, Mendikbud memberi arahan mengenai usaha-usaha ini. Salah satu
langkahnya adalah pelayanan publik dengan sistem daring (on/ine) . Langkah lain adalah penanganan
gratifikasi dengan membuka laporan gratifikasi.
Langkah terakhir inilah membuahkan penghargaan dalam kategori kepatuhan laporan gratifikasi.
Sebagai bagian dari manajemen perubahan di lingkungan Kemendikbud juga dilakukan sosialisasi dan
kampanye antikorupsi. Ada pemasangan stiker, poster, standing banner, dan media lainnya guna mencip-
takan suasana antikorupsi. Penghargaan tersebut diberikan KPK karena Kemendikbud telah menjalankan
sistem penyerahan gratifikasi yang tertata dengan baik. Misalnya, seorang aparat mendapat gratifikasi atau
oleh-oleh dari seseorang, maka orang tersebut harus melaporkan ke inspektorat. Hadiah atau gratifikasi
yang diterima pejabat Kemendikbud tersebut akan diaudit nilainya oleh lnspektorat Jenderal (ltjen)
Kemendikbud, kemudian dikembalikan ke negara. "Yang digarisbawahi bagaimana mencegah korupsi
sedini mungkin sehingga bisa membawa kebermanfaatan bagi masyarakat luas," kata Dirjen Pendidikan
Tinggi Djoko Santoso yang mewakili Mendikbud menerima penghargaan dari Ketua KPK. •
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL 331
5
PENGAKUAN
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
atu di antara capaian di bidang tata kelola yang mem-
banggakan dalam kurun waktu 2010-2014 adalah
tercapainya keinginan clan cita-cita untuk memper-
oleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam
pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) .
Keinginan untuk memperoleh WTP bukan pekerjaan mudah,
mengingatjumlah anggaran dan aset yang dikelola oleh Kemendik-
bud cukup besar. Demikian juga dengan unit kerja dan unit pelak-
sana teknis (UPT) yang mencapai 400 lebih satuan kerja, tersebar
di seluruh plosok negeri, menjadi faktor kesulitan tersendiri dalam
mencapai WTP. ltu sebabnya, sebelum mencapai opini WTP, da-
lam perjalanannya, Kemendikbud pernah memperoleh opini BPK
dengan predikat Tidak Memberikan Pendapat (TMP).
Ada tiga komponen yang dilakukan pemeriksaan oleh BPK
terkait pemberian opini. Sebagai mana disajikan pada gambar 2.
Jika memperhatikan komponen tersebut, tentu butuh usaha yang
luar biasa untuk memperoleh predikat WTP.
Predikat WTP ini bukan hanya mengindikasikan akuntabilitas
33~ MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan , tapi juga memberikan keyakinan yang memadai
tentang keamanan aset, ditaatinya peraturan perundangan, dan dicapainya tujuan organisasi secara
efisien dan efektif, serta keandalan laporan keuangan.
Di samping itu terkait pula pada pengujian kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-
an , kecurangan, serta ketidakpatuhan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian
laporan keuangan .•
6
MEMANTAU PROGRAM
SEDINI MUNGKIN
Reformasi Birokrasi Internal (RBI) di lingkungan Kemendikbud
menuntut dilakukannya pemantauan terhadap kinerja di tiap
unit utama /ebih fokus. lni tidak hanya karena anggaran kemen-
terian makin besar, tapi juga program yang dicanangkan dalam
Renstra 2010-2014 yang tidak hanya menuntut pada "output"
semata, me/ainkan pada proses dan "outcome".
--+ i -. INPUT
DETIL TENTANG PROSES BISNIS,
TITIK-TITIK KRITIS, OUTPUT/
~ .
( LIST STAKEHOLDER YANG
.. . TERLIBAT DALAM PROGRAM
OUTCOME YANG DIHARAPKAN ~ . ~ .,,
71 .- ~ ~ .....___
PROCESS
-- -
MONITORING TIAPTAHAPAN
PENGUKURAN PROSES, TERUTAMA DITITIK
OUTCOME/DAM PAK KRITIS DENGAN INDIKATOR
DARI PROGRAM YG TELAH DITETAPKAN
Gambar 7.21. Pemantauan UKMP3 terhadap Program Ditjen Kebudayaan Triwulan Pertama 2014
RENCANA UKURAN KEBERHASILAN TARGET 603
+iJthil' KETERANGAN
Terlaksananya revitalisasi 30
museum (renovasi dan
penyajian/tata pamer)
Terlaksananya pembangunan
museum. Museum Presiden
(interior, pengadaan koleksi
dan tata pamer) Museum
Morotai (penyelesaian
pembangunan fisik)
Museum Maritim Bangka Belitung
Museum Kota Manado
Museum PDRI di Kabupaten
Limapuluh Kolo
Museum Kerinci di Kab. Kerinci
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL 343
Penerapan kurikulum member! pengaruh yang bagus terhadap slwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
7
LAYANAN PUBLIK
BIDANG INFORMASI
RAIH PENGHARGAAN
Layanan Prima yang m e rupakan uisi Ke m endikbud,
bukan hanya tertu lis di dokumen Renstra. Te kad itu diimplem entasikan
secara nyata. S a/ah satu cara untuk m eningkatkan /ayanan publik ado/ah
denga n m e/akukan trasparansi informasi. Te kad Ke m endikbud itu be rhasi/
diwujudkan terbukti dengan telah diperolehnya sejum/ah
penghargaan dalam bidang /ayanan info rmasi.
Tampilan Laman
Dalam kompetisi tersebut, program Bidikmisi (Bantuan Pendidikan Dikti tentang
Bidikmisi
untuk Mahasiswa Miskin) yang dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kemendikbud berhasil masuk peringkat tiga besar layanan publik
terbaik di Indonesia. Program tersebut dipandang sebagai layanan publik
yang transparan, inovatif, dan melibatkan partisipasi publik serta mudah
diakses masyarakat.
Kriteria penilaiannya berdasarkan transparansi (informasi bisa diakses
dengan lengkap dan baik) , partisipasi para pihak pemangku kepentingan
bisa memberi masukan , dan akuntabilitas dari layanan publik tersebut.
Program Bidikmisi dinilai memiliki nilai transparansi, partisipasi, inovatif,
dan progresif sehingga berhasil menduduki peringkat ke-3 .
Peringkat pertama diraih Kementerian Perdagangan melalui Inatrade,
sebuah aplikasi pengajuan perizinan perdagangan, dan peringkat kedua
diraih Kementerian Hukum dan HAM melalui Sistem Penerbitan Paspor
dari Kantor lmigrasi Jakarta Selatan.
"Kami akan bekerja keras lagi agar layanan ini lebih menjangkau ke
seluruh pelosok negeri, baik informasi untuk mengundang siswa ber-
prestasi maupun bagi masyarakat untuk melihat kinerja mahasiswa sebagai
penerima Bidikmisi di 92 perguruan tinggi negeri," ujar Dr. Illah Sailah,
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Kemendikbud
yang menjadi penyelenggara Bidikmisi.
lni semua, lanjutnya, tidak lepas dari partisipasi masyarakat yang
memberikan masukan terhadap perkembangan Bidikmisi dan ide dari
Mendikbud Mohammad Nuh untuk memajukan masyarakat miskin ber-
prestasi, dan bimbingan dari Dirjen Dikti Djoko Santoso.
Pada 2013, Program Bidikmisi telah memasuki tahun keempat. Kini
sudah tercatat lebih dari 80 ribu peserta program sedang menjalani ku-
liah di perguruan tinggi penyelenggara, baik di lingkungan Kemendikbud
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL 341
maupun Kemenag. Bahkan 142 perguruan tinggi swasta (PTS) telah ikut
sebagai penyelenggara program Bidikmisi.
Kedua , Terbaik I Kategori Advertorial Kementerian Lembaga (KIL),
BUMN, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pada Anugerah Media Humas
(AMH) Tahun 2013 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pen-
ganugerahan dilaksanakan di Solo tanggal 21November2013. Acara ini
merupakan salah satu rangkaian kegiatan tahunan Bakohumas tingkat
Nasional. AMH merupakan bentuk apresiasi terhadap karya humas yang
dilaksanakan semenjak tahun 2006.
Setiap tahun , Bakohumas melakukan inovasi terhadap kategori per-
lombaan , dengan susunan dewan juri yang profesional serta proporsio-
nal. AMH kali ini diarahkan bukan semata-mata kepada kompetesinya
secara general, namun lebih ditekankan kepada strategi masing-masing
lembaga mengomunikasikan program-programnya secara kreatif dalam
rangka menyambut era keterbukaan informasi publik menuju reformasi
kehumasan .
Kemendikbud
berhasil meraih Kriteria utama yang dipakai untuk menilai Kategori Advertorial KIL,
Terbaik 1 un-
tuk Kategori BUMN, PTN, serta pemerintah daerah, adalah bobot informasi tentang
Advertorial kebijakan yang disosialisasikan, sumber beritanya, serta yang paling pen-
Kementerian/
Lembaga , BUMN , ting adalah informasi yang disampaikan, bukan mengenai pejabatnya.
PTN dalam
Anugerah Ketiga, Sertifikat Akreditasi A untuk Unit Kearsipan Kementerian dari
Media Humas Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) . Untuk tahun 2013 ini Ke-
2013 dari
Kementerian mendikbud menerima Sertifikat Akreditasi A Unit Kearsipan untuk yang
Komunikas i
dan Infor- kedua kalinya. Yang pertama kali diterima tahun tahun 2007 ketika masih
matika .
l48 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Kemdiknas.
Penghargaan didasarkan atas sejumlah komponen yang meliputi kelembagaan, program kerja,
pengelolaan arsip, sarana clan prasarana, sumber daya manusia kearsipan clan pembinaan kearsi-
pan .
Menurut penilaian ANRI, Unit Kearsipan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berhak mem-
peroleh nilai 2,60 dengan kualifikasi akreditasi Adan dapat dikategorikan Memuaskan .
Pada ajang penghargaan tahun 2013 ini, ANRI menetapkan 7 penerima penghargaan sertifikat
akreditasi. Tiga di antaranya dari 3 unsur Kementerian/Lembaga Negara.
Jelas, masih banyak pekerjaan yang harus diperbaiki terkait layanan informasi publik. Namun
demikian, melalui portal www.Kemendikbud.go.id beserta laman di unit-unit utama Kemendikbud,
layanan informasi publik ini terus ditingkatkan. •
I
I
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL 349
8
UU DIKTI, MENJALANKAN
PENDIDIKAN
YANG BERKEADILAN
Gugatan terhadap UU Pendidkan Tinggi (Dikti)
di Mahkamah Konstitusi oleh enam mahasiswa Universitas
Anda/as pada 12 September 2012 akhimya ditolak.
Meski demikian pemangku kepentingan bisa be/ajar terhadap
kasus ini, bahwa komersialisasi dan liberalisasi bisa
menyusup ke dalam bidang pendidikan.
Negeri
_,_......... _
Denpn adMwa tip macam tmlaelola tersebut. berri
.............,,,
..............
tidlt ada penwerapman (amar putusan MK)
-.---- --~ (~
.
: - trlenptur tata ~- - -
~~~~ ~ -~~~x~
.....
Akomodasi Keragaman
Belajar dari dibatalkannya UU BHP, UU Dikti menitikberatkan pada
tata kelola yang menekankan pada upaya mengakomodasi keragaman
bentuk PTN dan PTS, sehingga tidak ada lagi kesan telah terjadi priva-
tisasi perguruan tinggi.
Mengakomodasi peran pemerintah, pemerintah daerah, dan ma-
syarakat tentang pengelolaan pendidikan tinggi; mendorong perluasan
akses, serta penguatan, dengan penekanan pada penjaminan mutu
pendidikan tinggi.
UU Dikti juga mengakomodasi upaya penyetaraan dan penguatan
pendidikan vokasi pada jenjang akademik terapan dan termasuk peran
I
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL s 353
9
UU DIKDOK
INTEGRASIKAN Bl DANG AKADEMIK
DAN PROFESI
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , rasio
jumlah dokter dan penduduk Indonesia adalah 33 dokter
untuk setiap 100 ribu penduduk, padahal idealnya, minima/
harus ada 40 dokter untuk 100 ribu penduduk, atau 4 dokter
untuk setiap 10 ribu penduduk.
Mendikbud Muhammad
Nuh berjabat tangan
dengan Menteri Kese-
hatan Nafsiah Mboi,
usai menandatangani
peraturan bersama
pemanfaatan rumah
sakit PTN.
Peraturan Bersama
Kemendikbud dan Kemenkes, dengan difasilitasi oleh BPK, juga mem-
buat terobosan baru berkait dengan Peraturan Bersama Pengelolaan
Rumah Sakit PTN. Saat ini 19PTN yang memiliki Fakultas Kedokteran
sudah memiliki rumah sakit.
Bagian farmasi
Rumah Sakit Dalam peraturan bersama itu disepakati untuk mengelola rumah sakit
Unair (rumahsakit. yangberada di PTN bersama dengan Kementerian Kesehatan. Tujuannya
unair.ac.id).
358 • MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
• • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Wamendik ber-
untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit tersebut, sama Dirjen
Dikti berfoto
sekaligus menyelesaikan masalah yang ada sejak empat tahun lalu. bersama setelah
Sebagaimana diketahui, pada 2005, Kemendikbud mengeluarkan melakukan MoU
dengan lkatan
aturan, bahwa setiap fakultas kedokteran harus memiliki rumah sakit. Dokter Indonesia
(IOI).
Tujuan utama pembangunan rumah sakit di perguruan tinggi ini adalah,
melakukan penelitian dan pengembangan teknologi kesehatan serta pe-
layanan kesehatan bagi masyarakat.
Sejumlah PTN pun mengikuti aturan itu dengan membangun rumah
sakit sendiri. Karena dua layananyang berbeda, yaitu pendidikan dan ke-
sehatan, maka pembangunan rumah sakit ini melibatkan dua kementerian,
Kemendikbud dan Kemenkes.
Setelah pembangunan sejumlah rumah sakit PTN itu selesai, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan pemeriksaan. Menurut Ang-
gota BPK Rizal Djalil, BPK menemukan bahwa beberapa rumah sakit
yang menelan dana pembangunan Rp 2 ,7 triliun itu belum dimanfaat-
kan secara maksimal. Temuan ini pun dibahas dengan dua kementerian
terkait. Setelah diusut lebih lanjut, penyebabnya adalah ketidakjelasan
aturan pengelolaan rumah sakit yang berada di bawah dua kementerian
terse but.
Kondisi ini tentu merugikan negara. Aset negara yang bisa digunakan
untuk pendidikan maupun pelayanan kesehatan itu belum dijalankan
secara optimal. BPK kemudian mengusulkan supaya ada payung hu-
kum antara Kemendikbud dan Kemenkes terkait dengan pemanfaatan
rumah sakit PTN. BPK sangat perhatian terhadap aset negara yang su-
dah dibangun itu agar memberi keuntungan bagi masyarakat, riset, dan
pendidikan.
BIROKRASI YANG EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL l~~
Maka, dua kementerian tersebut pun membuat kesepakatan pengelolaan bersama rumah sakit
PTN di seluruh Indonesia. Kini terkait temuan BPK soal rumah sakit pendidikan, di bawah payung
hukum peraturan bersama ini, telah terselesaikan .
Belum Optimal
Diakui, selama ini ada permasalahan dalam pengelolaan rumah sakit PTN, sehingga pengope-
rasiannya belum optimal. Permasalahan itu terkait standar operasi sampai dengan karirtenaga kese-
hatan di rumah sakit PTN .
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi saat penandatangan nota kesepahaman ini mengatakan, pera-
turan bersama ini merupakan terobosan untuk menyelesaikan kepentingan rakyat, terutama di bidang
kesehatan. Fasilitas dan infrastruktur yangsempat terkendala saat ini juga sudah dilengkapi. Begitu pula
tenaga medisnya saat ini bisa dioptimalkan dari anak-anak yang belajar di fakultas kedokteran.
Selain itu , peraturan bersama ini sangat positif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, sejalan
dengan diadakannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dikelola Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) , sehingga dampak positifnya tidak hanya di lingkungan Kemendikbud dan
Kemenkes, tapi juga di daerah , dinas kesehatan, dan di tingkat PTN .
Anggota BPK, Rizal Djalil mengatakan, dengan adanya payung hukum berupa peraturan bersama
ini, asas manfaat rumah sakit yang dibangun dengan dana Rp 2,7 triliun itu akan tercapai. Temuan
BPK terkait rumah sakit perguruan tinggi negeri itu hari ini telah diselesaikan.•
_ MENATAP KE DEPAN 363
Nelson Mandela
L
364 MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
500 22
20.a
450
20
400
350
18
300
250 16
200
14
150
100
12
50
0 10
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
kebudayaan, sebagaimana tertera pada Pasal 31 ayat (3) . Di sana tertulis, pemerintah mengusa-
hakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang, dan Pasal 32 ayat (1) di mana negara memajukan kebudayaan nasional Indone-
sia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Negeri ini bertaburkan 17.404 pulau, besar-kecil, terbentang di dua samudera: Samudera Hindia
dan Samudra Pasifik, membentang sepanjang lebih kurang 5 .000 kilometer, dari barat ke timur, yang
diimpit dua benua, Asia dan Australia dengan penduduk 251.160.124 jiwa, terbesar ke-4 di dunia
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Bangsa Indonesia yang terjalin kuat terdiri dari 1.280
suku bangsa, memiliki kekayaan ekspresi budaya yang tak ternilai sebagai bukti monumental ting-
ginya peradaban bangsa. Wujudnya tata nilai dan etika berperilaku . Semuanya merupakan fondasi
pembentukan karakter bangsa sebagai wujud ekspresi budaya materi sebagai hasil kreativitas dan
inovasi. Sejujurnya, belum semua jejak-jejak peradaban warisan luhur terurus dengan baik, sebagian
besar masih terserak bahkan terbengkalai. Yang lebih menyedihkan ada yang sudah berpindah tangan
ke makelar barang antik yang "untungnya" kemudian terpajang di etalase museum di berbagai kota
besar di Eropa, atau di ruang tamu rumah orang kaya.
Direktorat Kebudayaan sudah mengambil langkah-langkah stretegis untuk menyelamatkan seka-
ligus mengambil manfaat. Salah satu tujuannya untuk mencegah main klaim dari orang atau negara
lain atas kekayaan budaya kita. Hasilnya sudah banyak. Namun masih lebih banyak yang belum
tertangani bahkan belum terjamah. Di sinilah terasa pentingnya meneruskan langkah-langkah strategis
yang sudah dirintis. Negeri ini amat kaya dengan keanekaragaman budaya. Deposit tambang bu-
daya butuh perlakuan khusus. Deposit tambang budaya makin dieksploitasi akan bertambah subur
karena merupakan "deposit terbarukan". Kebudayaan tambah diperhatikan tam bah berkembang,
malah sebaliknya jika dibiarkan tanpa perhatian, akan musnah. Tentu saja dengan catatan bahwa
eksploitasi budaya sebagai deposit industri budaya memerlukan cara tersendiri sehingga karya budaya
yang ditambang tetap menjadi mata air yang jernih, tetap menjadi sumber inspirasi bagi munculnya
kreativitas, inovasi, dan penciptaan baru yang lebih bervariasi.
Fakta ini memberi pesan jelas tentang betapa pentingnya menyiapkan tenaga bidang budaya yang
profesional, kreatif, terampil, dan berhati nurani . Kreativitas yang dihasilkan bukan kreativitas tanpa
batas, melainkan kreativitas yang bertanggung jawab. ltulah yang sudah dilakukan , menyiapkan
tenaga yang siap menangani industri budaya dengan keahlian khusus untuk mengolahnya. Tenaga
yang profesional, terampil, dengan moralitas yang tinggi.
Sudah seharusnya hasil kreasi industri budaya menjadi karya-karya unggul yang dapat mengang-
kat harkat bangsa, dan karena itu ia harus menjadi karya yang mendunia, yang mengglobal. Sudah
selayaknya bila semua pihak merasa berkepentingan melindungi harta warisan kekayaan budaya
bangsanya. Sekaligus mengambil langkah melindungi agar tidak menjadi obyek eksplorasi industri
dan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan hidup masyarakat.
Sudah banyak yang dilakukan. Namun sesungguhnya pekerjaan belum lagi rampung. Salah satu
pekerjaan besar yang masih perlu terus digarap adalah menanamkan rasa bangga akan kekayaan
budaya bangsa. Sudah semestinya gondang sembilan lebih sering ditabuh di Sumatera Utara dari-
pada di Johar. Begitu pula dengan reog ponorogo dan tari pendet. Bukankah kita seharusnya malu
bila angklung lebih banyak diajarkan di sekolah-sekolah di negeri tetangga? Atau melihat produksi
gamelan Jawa lebih banyak dibuat untuk ekspor, bukan untuk dimainkan anak-anak kita.
MENATAP KE DEPAN 3~~
Tantangan ke Depan
Ada empat ciri masyarakat terdidik. Pertama, berkait dengan bagaimana pola pikir seseorang
tatkala menghadapi suatu persoalan . Kalau pola pikirnya how to solve the problem, itu sudah me-
menuhi kriteria well educated. Namun, kalau pola pikirnya how to create the new problem, orang
tersebut belum well educated.
Ciri kedua , orang atau masyarakat yang well educated adalah bila menyelesaikan persoalan, biaya
menyelesaikan persoalannya rendah , baik society cost, political cost, maupun economical cost-nya.
Kalau suatu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan ternyata biayanya mahal, entah itu
biaya politik, biaya sosial, atau biaya ekonomi, berarti masyarakat itu belum well educated sebab
masih ada cost effectiveness.
Ketiga, dalam menyelesaikan persoalan, the society yang well educated tidak mau menabrak
aturan , moral, atau segala etika yang terkait dengan kesepakatan nilai-nilai kemuliaan. Meskipun
seseorang bisa menyelesaikan persoalan dan biaya menyelesaikan persoalan rendah, namun bila
dalam penyelesaian persoalan harus menabrak aturan dan etika, itu pertanda dia belum termasuk
kategori well educated. Ciri keempat adalah menyelesaikan masalah tepat pada waktunya. Jadi, well
educated atau orang yang terdidik, bisa mengerjakan pada saat yang ditetapkan, jadi timely proper.
Itulah peran yang diharapkan dalam proses pendidikan . Dalam kaitan dengan menyiapkan Generasi
Emas 2045, maka sesungguhnya kita sedang menyiapkan masyarakat terdidik (well educated) .
Pada 20 Oktober 2014, Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono dan Boediono telah berakhir,
kemudian diganti dengan Pemerintahan baru Joko Widodo - Yusuf Kalla. Dari sisi pendidikan dan
kebudayaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh telah bersiap menyerahkan
estafet kepemimpinan di Kemendikbud kepada pemimpin berikutnya. Untuk itu pondasi dalam ke-
menteriannya pun telah dipersiapkan . Selain itu juga terbuka dengan kebijakan pemerintah menda-
tang serta bersedia melakukan diskusi dan berbagi untuk menyiapkan langkah-langkah baru di atas
pondasi program yang telah dibangunnya.
Segala sesuatunya telah diupayakan terselenggara dengan baik, agar transisi dan alih pemerintahan
bisa berjalan dengan baik. Karena pada dasarnya semua pemerintahan memiliki orientasi yang sama,
yaitu memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak bangsa . Apalagi kelanjutan dan
keberlangsungan merupakan salah satu prinsip dalam memberikan layanan .
Beberapa program tengah berproses dan berjalan antara lain implementasi Kurikulum 2013 , Pen-
didikan Menengah Universal, Bidikmisi, SM3T, BOS, Pendidikan Karakter, serta hal-hal yang terkait
dengan pendidik dan tenaga kependidikan. Semua itu menyangkut rencana aksi untuk membangun
Indonesia ke depan .
Penguatan pendidikan budi pekerti dan karakter sungguh layak dilanjutkan di masa mendatang
meskipun dengan nama program yang mungkin berbeda. Demikian juga semangat menuntaskan
wajib belajar 12 tahun dan program membebaskan pendidikan dasar dan menengah dari pungutan
kiranya tetap layak mendapat perhatian pemerintah berikutnya. Bahkan bila dirasa perlu satuan
biaya bantuan itu dinaikkan , demi untuk memastikan tidak ada pungutan di sekolah.
Sungguh membahagiakan manakala ada kesamaan ruh dalam membangun dunia pendidikan
dan kebudayaan antara pemerintahan baru dengan pemerintahan sebelumnya, dengan demikian
keberlanjutan dan keberlangsungan program dunia pendidikan dan kebudayaan dapat terjaga. •
DAFTAR PUSTAKA l11
DAFTAR
PUSTAKA
o Dempwolff, Otto. 1934. Vergleichende Lautlehre des Austronesischen Wortchatzes I II: Induktives
Aufban Einer Indonesischen Uprache. Hamburg, C. Boysen.
CJ Geria, I Made. 2012a. Peradaban Tambora dalam Perspektif Arkeologi, Menyingkap Misteri Terku-
burnya Peradaban Tambora. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harris, Peter dan Ben Reily. 2000. Demokrasi dan Konflik yang Mengakar: Sejumlah Pilihan untuk
Negosiator. Jakarta: International IDEA.
Hasan, S .H. (2000) . Evaluasi Kurikulum. Bandung. Rosda
Huda Abdul Rochman Dkk. 2011. Dermaga Impian. Jakarta: Indi ProPublishing.
Ibrahim, Abdul Kadir. 2013. Tanah Air Bahasa Indonesia. Depok: Komodo Books.
a Institut Teknologi Bandung. 2012. Profil Penerima Bidikmisi. Bandung.
Maryam, Siti R. Salahudin. 1992. Bandar Bima. Bima: Departemen Pendidikan clan Kebudayaan
Bima.
Morwood, M.J. et al. 1999. ''Archaeological and Palaeontological Research in Central Flores, East
Indonesia: reseult of the 1997-1998 fieldwork ". Antiquity, June 73(280) : 273-286.
a Pigeaud, Th.G . Th., 1960-63. Java in the fourteenth century: A case studiy in cultural history. The
Nagarakrtagama by Rakai Prapanca of Majapahit, 1365 AD. The Hague .
Nastiti, Titi Surti. 1997/98. Laporan Penelitian Arkeologi Bidang Klasik: Situs Pakis dan Situs Sen-
tonorejo. Trowulan Mojokerto. Jakarta: Proyek Penelitian Purbakala, Pusat Penelitian Arkeologi
Nasional.
Pratomo, Indyo dan Mohamad Ervan. 2012, Pelacakan Situs Letusan Gunung Tambora 1815, De-
ngan Ground Penetrating Radar (GPR) , Menyingkap Misteri Terkuburnya Peradaban Tambora.
Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH) Kemendikbud. 2013. Terobosan Kemendikbud
2010-2013, Menyiapkan Generasi Emas 2045. Jakarta.
Cl SIL. 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Languages of Indonesia) . Edisi Kedua. Jakarta: SIL In-
ternasional Cabang Indonesia.
Sudaryanto. 1990. Menguak Fungsi hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
D Tim Penelitian Liang Bua. 2005. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi di Situs Liang Bua, Kabupaten
Manggarai, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur - Tahun 2001-2004. Jakarta: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Arkeologi Nasional.
Cl Tilaar, HAR. 2004. Multikulturalisme: Tantang-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi
Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wurm, S.A. 1978. The Emerging Linguistic Picture and Linguistic Prehistory of the Southwestern
Pacific. Dalam WC. McCurmack clan S.A. Wurm (ed.) . Approaches to Language: Antrophological
Issues, 191-221 . The Hague: Moutton.
Wurm, S .A. 1982. Papuan Language of Oceania. Tubingen : Gunter Narr Verlag.
Wang, S .C. , dkk. 2010. Resource Guide to Developing Linguistic and Cultural Competency in the
United States. College Park, MD: National Foreign Language Center at The University of Mary-
land.
0 Laman:
Kemendikbud.go.id
Kurikulum.Kemendikbud.go.id