I. LATAR BELAKANG
Jumlah usia anak-anak di Indonesia saat ini yang mencapai lebih dari 30% dari total jumlah
penduduk, memperlihatkan, bahwa betapa menjadi sangat penting untuk melakukan proses
perencanaan, pelaksanaan dan intervensi terbaik bagi mereka, demi mempersiapkan masa depan
Indonesia. Anak merupakan salah satu modal dasar dalam pencapaian pembangunan bangsa. Hal Ini
menyebabkan keberadaan anak harus mendapatkan pemenuhan dan perlindungan, sehingga pada
perkembangannya dapat menjadi generasi yang berkualitas dimasa yang akan datang.
Sesuai dengan salah satu dari 7 Agenda Pembangunan yang tertuang dalam target RPJM 2020-
2024 bahwa salah satunya adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
berdaya saing. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Butuh kerja sama dan
komiten yang luar biasa besar dalam memastikan pemenuhan dan perlindungan hak anak demi
terciptanya gerenasi penerus bangsa yang berkualitas.
Berkualitas dan Berdaya Saing seperti yang tertuang dalam perencanaan tersebut diatas, dalam
rangka mencapai peningkatan SDM Indonesia di masa depan, tentu memiliki tolak ukur dan prosesi
panjang dalam upaya pencapaiannya. Salah satu tantangan dalam pembangunan Sumber Daya
Manusia (SDM) di Indonesia adalah agar terciptanya anak-anak yang berkualitas dalam Kesehatan,
Pendidikan, Fisik dan Psikis anak, dan seterusnya.
Penurunan kualitas hidup manusia di Indonesia terdiri dari beragam faktor. Permakanan (sesuatu
yang masuk ke badan) adalah penunjang utama kualitas kesehatan manusia. Adanya anak-anak yang
mempunyai kualitas hidup khususnya kesehatan yang tidak cukup, tentu menjadi salah satu
penghambat dari rancangan pengembangan kualitas SDM Indonesia dimasa depan.
Kemudian saat ini, Indonesia mempunyai tantangan baru di zaman Milenial ini, yaitu
sedemikian pesatnya perkembangan berbagai teknologi, yang tentu saja faktor positif dan negatifnya
beriringan. Maka, jika para orang dewasa tidak memberikan
porsi lebih kepada anak-anak untuk menjaga, mengarahkan, memberikan keahlian/life skill, mencegah
dan melakukan proses pelaksanaan perlindungan lainnya, dipastikan, anak-anak kedepan berpotensi
menjadi anak yang tidak siap menantang zaman, yang akhirnya berimbas kepada sulit tercapainya
pengembangan SDM, dan berujung pada bangsa Indonesia yang mundur dalam melaksanakan cita-
citanya; Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Maka dalam rangka melaksanakan upaya perlindungan anak, membantu pemerintah, khususnya
ikut menjaga dan melaksanakan amanat dan cita-cita Indonesia diatas, LPAI bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan melaksanakan kegiatan dengan judul; Kongres Anak
Indonesia ke-XV Tahun 2022, dengan Tema “Anak Sehat dan Berdaya, Indonesia Kuat”.
Kongres ini dilaksakan dengan berbagai kegiatan-kegiatan, terutama dalam proses ToT, sidang-
sidang komisi yang akan dilaksanakan oleh anak-anak perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia
untuk menyampaikan ide, gagasan, suara dan rencana-rencananya, yang muaranya adalah adanya
Suara Anak Indonesia tahun 2022.
Kegiatan ini bernama “Kongres Anak Indonesia ke-XV Tahun 2022” dengan tema “Anak Sehat dan
Berdaya, Indonesia Kuat”
V. BENTUK KEGIATAN
1. Kongres Anak Indonesia ke-XV tahun 2022 ini akan dilaksanakan secara hybrid,
2. Pelaksanaan kegiatan KAI dilaksanakan dari, oleh dan untuk anak.
A. Peserta Luring: sejumlah 40 anak, berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat,
yang akan mengikuti kegiatan di lokasi acara/DKI Jakarta.
B. Peserta Daring:
B.1. Peserta Kongres terdiri perwakilan 31 Provinsi dengan setiap Provinsi diwakili oleh
maksimal 10 peserta anak, dengan kriteria sebagai berikut:
A. Anak berprestasi
B. Anak jalanan
C. Anak dari keluarga tidak mampu penerima bantuan manfaat/bansos
D. Anak berkebutuhan khusus
E. Anak korban napza
F. Anak bermasalah lainnya
B.2. Peserta Undangan; Terdiri dari berbagai kriteria anak di seluruh wilayah Indonesia, yang
akan mengikuti pada Sesi Pembukaan Acara dan Seminar.
VII. JENIS KEGIATAN
A. Pembukaan Kongres Anak Indonesia;
B. Seminar Nasional;
C. Pembekalan peserta Kongres Anak Indonesia;
D. Sidang Komisi dan Paripurna;
E. Penguatan karakter dan keterampilan anak di era digital, serta peningkatan kepedulian terhadap
kesehatan mental anak;
F. Penyusunan dan deklarasi Suara Anak;
G. Konferensi Pers.
IX. NARASUMBER
A. LPAI
B. Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
C. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI
D. Kementerian Kesehatan RI
E. Kementerian Komunikasi dan Informatika
F. Tim Supporting Psikis/Psikologi Anak
G. Tim supporting Life Skill Anak
H. Union Indonesia
X. PENUTUP
Demikian ToR kegiatan ini kami sampaikan dengan harapan ToR ini menjadi acuan dalam rencana
KAI XV tahun 2022 di Jakarta, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar serta
bermanfaat bagi seluruh anak Indonesia.
Hormat kami,
TAHUN 2022
A. PELINDUNG
1. Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog.
2. Drs. Heru Budi Hartono, M.M.
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Ir. Titik Suhariyati
2. Drs. H. Amsyarnedi Asnawi, M.Si.