Anda di halaman 1dari 1

 

Evaluasi Diri
Dalam sebuah kehidupan ada saja ujian yang Allah datangkan bermaksud untuk menguji
manusia. Sudah dijelaskan bahwa seseorang yang diberikan ujian oleh Allah dibagi menjadi dua
tipe. Selanjutnya manusia yang bersabar di dalam menghadapi ujian ada beberapa bentuknya
yakni ada yang sabar dengan memperbaiki diri, karena pada dasarnya masalah yang menimpa
karena ada yang salah dalam dirinya. 

Hal inilah yang dimaksud model orang sabar yang paling baik. Nah, sedangkan orang yang
mengeluh juga ada macamnya yaitu menyalahkan teman misalnya seperti menyalahkan karena
nilainya jelek sebab diajak main terus. Tingkat keluhan yang paling parah adalah menyalahkan
takdir Allah.

Cara yang paling elegan dan paling bijak disukai oleh Allah itu adalah mencari tahu apa
kesalahan yang sudah dilakukan. Walaupun masalah tersebut bukan dengan keadaan tapi
terkadang masalahnya dengan orang lain. Seperti orang mencela kita ataupun berkata tidak baik
tentang kita. Orang tersebut tidak akan mencela jika dalam diri kita sebelumnya tidak pernah ada
sesuatu yang terjadi. Hal tersebut dinamakan dengan bersabar sambil mengevaluasi diri atau
secara fiqih disebut sebagai muhasabah diri.

Adanya hadist-hadits penyebab terjadi musibah, diberikan untuk menilai orang lain dan satu lagi
untuk diri sendiri. Orang lain yang sedang diberikan ujian oleh Allah sebaiknya kita husnudzon
karena Allah SWT lagi ingin dekat dengannya, ingin mengangkat derajatnya. Jangan
menganggap bahwa hal itu suatu karma. 

Ada kalimat hadits qudsi yang mengatakan bahwa: Jika kalian mendapatkan masalah janganlah
kalian menyalahkan kecuali diri kalian sendiri, tapi jika mendapat nikmat jangan memuji diri
sendiri. Jika mendapatkan nikmat jangan lah untuk memuji diri sendiri, maka yang dipuji adalah
Allah SWT, kalimat yang Allah sukai 'Alhamdulillah'.

https://youtu.be/xcz5N10rbbc

Anda mungkin juga menyukai