Anda di halaman 1dari 12

36

Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130


PENGARUH E-BANKING TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lanto Miriatin Amali1, Selvi2


Universitas Negeri Gorontalo
lantomiriatinamali@ung.ac.id

Abstract
The research objective was a examine and analyze the influence of use of E- Banking by applying Internet
Banking and SMS Banking indicators towards financial performance of banking. This was in line with financial
condition of banking of several companies that experienced a decline during 5 years. The research was conducted
in companies of Banking Sector listed in Indonesia Stock Exchange in periods of 2015-2019. The method used in
this research was descriptive by applying a quantitative approach. The technique of data analysis used multiple
linear regression analysis. The research finding showed that the use of E-Banking (Internet Banking and SMS
Banking) was proven ti be able to improve financial performance (profitability) or had a positive influence towards
ROEC ( Return On Equity Capital) of banking companies although it was not sifnificant. The coefficient of
regression indicated a positive result with value of 0,536 or 20,1%.

Keywords : Financial Performance, E-banking, profitability

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh penggunaan E-Banking dengan
menggunakan indikator Internet Banking dan SMS Banking terhadap kinerja keuangan perbankan. Hal ini sejalan
dengan kondisi keuangan perbankan dari beberapa perusahaan yang telah mengalami penurunan selama 5 tahun
terakhir. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Sektor Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2015-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan E-
banking (Internet Banking dan SMS Banking) terbukti mampu meningkatkan kinerja keuangan ( profitabilitas )
atau berpengaruh positif terhadap ROEC (Return On Equity Capital ) dari perusahaan perbankan meskipun tidak
signifikan. Koefisien regresi menunjukkan hasil positif dengan nilai 0,536 atau 20,1%.

Kata Kunci : kinerja keuangan, e-banking, profitabilitas

Sekretariat
Editorial: Program Studi Manajemen Universitas Fajar –
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Telp/Hp: 081340202750/ Fax (0411) 459-938
Email: manor@unifa.ac.id
OJS: http://journal.unifa.ac.id/index.php/manor/index

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


37
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
PENDAHULUAN Grafik di atas menunjukkan bahwa

Perkembangan teknologi informasi persentase profitabilitas perbankan dari

menyebabkan dampak yang signifikan tahun 2015 sampai tahun 2015 mengalami

terhadap kehidupan manusia. Namun penurunan yakni sekitar 24 % dan dari

sejalan dengan perkembangan teknologi tahun 2016 ke 2017 cukup mengalami

dan internet, masih saja terdapat peningkatan yakni sekitar 21 %. Tetapi

kesenjangan dalam masyarakat di pada tahun 2018 persentase ROEC

Indonesia untuk mendapatkan layanan mengalami penurunan yang sangat

perbankan dari perusahaan perbankan. signifikan yakni sekitar 85 %. Hal ini

Untuk berada di fase tersebut perusahaan disebabkan oleh beberapa faktor salah

perbankan terus melakukan genjatan guna satunya yakni menurunnya laba dari

terus meningkatkan kinerja keuangan dari perusahaan itu sendiri. Di tahun 2018 ada

perusahaan. Secara garis besar, kinerja beberapa bank yang mengalami penurunan

keuangan perbankan dapat diartikan laba yang sangat signifikan bahkan rugi

sebagai hasil kerja secara operasional dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari

perusahaan yang dilihat dari kondisi beberapa laporan keuangan dari perusahaan

keuangan perusahaan pada satu periode perbankan yang telah dirilis, sektor

yang berkaitan dengan beberapa aspek, komersil menjadi penyumbang terbesar

salah satunya dari aspek penghimpunan dan kenaikan tingkat kredit bermasalah pada

penyaluran dana yang diukur berdasarkan tahun tersebut. Penurunan ini disebabkan

indikator kecukupan modal, likuiditas, dan juga karena menurunnya aset-aset yang

profitabilitas perusahaan. dimiliki oleh perusahaan lainnya sehingga

Berikut penulis berikan gambaran ikut mempengaruhi kemampuan bank

mengenai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi rasio permodalan

perbankan selama 5 tahun terakhir: minimum. Hal ini sejalan pula dengan yang
dikemukakan oleh Kustina dan Dewi
(2016) dalam penelitiannya bahwa strategi
yang sekarang banyak diterapkan dalam
industri perbankan dalam upaya
menumbuhkan laba adalah memperbesar
fee based income, strategi ini merupakan
suatu tindakan yang diambil oleh industri
perbankan dalam upaya mengantisipasi

Gambar 1. Grafik Profitabilitas Perbankan menurunnya pendapatan dari perolehan


bunga penyaluran kredit akibat

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


38
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
menurunnya tingkat suku bunga kredit TINJAUAN PUSTAKA
secara umum atau ketika penyaluran kredit 1. Pengertian Bank
mengalami penurunan. Untuk lebih Perbankan adalah segala sesuatu
memperbesar fee based income, perusahaan yang berkaitan dengan bank, mencakup
perbankan mulai melakukan beberapa kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
strategi dalam menarik nasabah untuk dan proses dalam melaksanakan kegiatan
menggunakan produk jasa-jasa perbankan usahanya. Latumaerissa (2017: 203)
guna meningkatkan laba. Strategi yang mengemukakan bahwa fungsi utama
dimaksud yaitu memanfaatkan teknologi perbankan Indonesia adalah sebagai
berbasis jaringan internet sebagai medianya penghimpun dan penyalur dana masyarakat
seperti E-Banking. E- Banking memberikan serta bertujuan untuk menunjang
banyak manfaat baik bagi nasabah, bank pelaksanaan pembangunan nasional dalam
maupun otoritas jasa keuangan. Khususnya rangka meningkatkan pemerataan
bagi bank, e- banking memberikan manfaat pembangunan dan hasil- hasilnya,
yaitu meningkatkan pendapatan berbasis pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
komisi (fee based income) dan mengurangi nasional, kearah peningkatan taraf hidup
biaya operasional apabila dibandingkan rakyat banyak.
dengan melakukan layanan transaksi Menurut Undang-Undang RI Nomor
melalui kantor cabang yang relatif lebih 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
besar untuk membaya karyawan, sewa tentang Bank adalah “Badan usaha yang
gedung, pengamanan, listrik dan lain menghimpun dana dari masyarakat dalam
sebagainya. Menurut Malhotra dan Singh bentuk simpanan dan menyalurkannya
(2008) Bank yang menyediakan layanan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
internet banking mempunyai accounting dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam
efficiency ratio dan profitabilitas (ROA dan rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
ROE) yang lebih baik dibandingkan dengan banyak.”
tidak menyediakan layanan internet Yang artinya kata Bank tidak menjadi
banking. Berdasarkan teori dan latar sesuatu yang asing lagi bagi masyarakat
belakang di atas maka penulis tertarik indonesia bahkan dunia. Hal tersebut
untuk mengadakan penelitian“ Pengaruh E- seiring dengan pengertian bank yang
Banking terhadap kinerja keuangan dikemukakan oleh Martono (2002:20)
perbankan indonesia terdaftar diBursa Efek bahwa Bank merupakan salah satu badan
Indonesia 2015-2019”. usaha lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit, baik dengan alat
pembayaran sendiri, dengan uang yang

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


39
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
diperolehnya dari orang lain, dengan jalan sebagai suatu informasi yang
mengedarkan alat-alat pembayaran baru menggambarkan kondisi keuangan suatu
berupa uang giral. perusahaan dalam satu periode, dimana
2. Pengertian Kinerja Perbankan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai
Kinerja bisa didefinisikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan
pencapaian suatu tujuan dari suatu tersebut. Hal ini sejalan dengan pengertian
kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk laporan keuangan yang dikemukakan oleh
mencapai tujuan perusahaan yang diukur Sutrisno (2013:8) bahwa Laporan
dengan berbagai standar. Salah satu aspek keuangan merupakan hasil akhir dari
penting dari kinerja adalah kinerja proses akuntansi yang meliputi dua laporan
keuangan. Hal ini sejalan dengan utama yakni Neraca dan Laporan Rugi-
pengertian kinerja keuangan yang Laba. Yang berarrti, laporan keuangan
dikemukakan oleh Mulyadi (2007:2) yang disusun dalam 2 laporan utama dengan
menyatakan bahwa kinerja keuangan ialah tujuan untuk menyediakan informasi
penentuan secara periodik efektifitas keuangan suatu perusahaan kepada
operasional suatu organisasi dan manajemen, pemilik, kreditor, investor,
karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan pemerintah sebagai bahan
dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. pertimbangan didalam mengambil
Sedangkan menurut Hadiru (2018: keputusan. Secara umum Jenis-jenis
26) Kinerja keuangan adalah suatu analisis laporan keuangan bank tampak sama
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana dengan laporan keuangan dari lembaga
suatu perusahaan telah melaksanakan lain, tetapi pos-pos yang dianggap sensitive
dengan menggunakan aturan-aturan seperti penempatan pada Bank Indonesia
pelaksanaan keuangan secara baik dan disajikan secara terperinci. Artinya,
benar. Sedangkan kinerja perusahaan laporan keuangan bank dibuat sesuai
merupakan suatu gambaran tentang kondisi dengan standar yang telah ditentukan.
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis Jenis-Jenis laporan keuangan bank yaitu
dengan alat-alat analisis keuangan, sebagai berikut:
sehingga dapat diketahui mengenai baik a. Neraca, yaitu laporan yang
buruknya keadaaan keuangan suatu menunjukkan posisi keuangan bank
perusahaan yang mencerminkan prestasi pada tanggal tertentu dimana terdapat
kerja dalam periode tertentu. posisi aktiva dan pasiva suatu bank.
3. Laporan Keuangan dan Rasio Penyusunan komponen di dalam
Keuangan Bank neraca didasarkan pada tingkat
Laporan keuangan dapat diartikan likuiditas dan jatuh tempo.

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


40
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
b. Laporan Komitmen dan Kontijensi. catatan tersendiri mengenai posisi
Menurut Kasmir (2015 : 284) devisa neto menurut jenis mata uang
Laporan komitmen merupakan suatu dan aktivitas lainnya.
ikatan atau kontrak yang berupa janji f. Laporan Keuangan Gabungan dan
yang tidak dapat dibatalkan secara Konsolidasi. Menurut Kasmir (2015 :
sepihak dan harus dilaksanakan 285) laporan keuangan gabungan
apabila persayaratan yang disepakati merupakan laporan dari seluruh
bersama dipenuhi, sedangkan cabang-cabang bank yang
laporan kontijensi merupakan bersangkutan baik yang ada di dalam
tagihan atau kewajiban bank yang negeri maupun diluar negeri,
kemungkinan timbulnya tertantung sedangkan laporan konsolidasi
pada terjadi atau tidak terjadinya satu merupakan laporan bank yang
atau lebih peristiwa dimasa yang bersangkutan dengan bank
akan datang. Penyajian laporan perusahaannya.
komitmen dan kontijensi disajikan Untuk menilai kinerja keuangan bank
tersendiri tanpa pos lama. dimana tahapan yang harus dilakukan yaitu
c. Laporan laba rugi dapat diartikan dengan melakukan analisis terhadap data
sebagai laporan yang laporan keuangan, kemudian menghitung,
menggambarkan hasil usaha bank membandingka serta mengukur dan
dalam suatu periode tertentu dimana menginterpretasikannya. Perhitungan yang
dalam laporan tersebut tergambar dilakukan untuk menganalisis kinerja
jumlah pendapatan dan sumber- keuangan bank dapat dilakukan dengan
sumber pendapatan serta jumlah menggunakan teknologi analisis terhadap
biaya dan jenis-jenis biaya yang rasio rentabilitas bank. Tujuan dari rasio ini
dikeluarkan. adalah untuk menunjukkan kemampuan
d. Laporan arus kas dapat diartikan perusahaan dalam memperoleh laba
sebagai laporan yang menunjukkan dibandingkan dengan modal yang
semua aspek yang berkaitan dengan digunakan seperti aktiva. Dalam penelitian
kegiatan bank baik yang berpengaruh ini, peneliti hanya menggunakan 1 rasio
langsung maupun tidak langsung dari rasio rentabilitas bank atau sering
terhadap kas. Laporan arus kas harus disebut profitabilitas usaha ini yaitu Return
disusun berdasarkan konsep kas on Equity Capital ( ROEC ). Return On
selama periode laporan. Equity Capital ini sering disebut dengan
e. Catatan atas laporan keuangan dapat rate of return on Net Worth dapat diartikan
diartikan sebagai laporan yang berisi sebagai kemampuan perusahaan dalam

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


41
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
menghasilkan keuntungan dengan modal namun dengan adanya teknologi ini berarti
sendiri yang dimiliki, sehingga ROEC ini bank juga bekerja sama dengan operator
ada yang menyebut sebagai rentabilitas seluler. Sehingga dapat dikatakan e-
modal sendiri. Pernyataan tersebut sejalan banking memberikan keuntungan untuk
dengan yang dikemukakan oleh Kasmir bank, operator seluler, dan nasabah.
(2015 : 328) bahwa Return on Equity Perkembangan e-banking dapat dilihat
capital merupakan rasio untuk mengukur perkembangannya di negara-negara Eropa
kemampuan manajemen bank dalam seperti Jerman dan negara Amerika Serikat
mengelola capital yang ada untuk yang merupakan negara-negara besar
mendapatkan net income. Artinya jika pengguna e-banking (Wulandari, 2018).
terjadi kenaikan dalam rasio ini, berarti Mobile banking memiliki banyak
terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang keuntungan yang didapatkan. Dari e-
bersangkutan. Rumus untuk mencari banking dengan aplikasi mobile banking
Return On Equity Capital adalah sebagai nasabah dapat melakukan transaksi
berikut: perbankan tanpa tahu mengenal tempat dan
waktu. Mobile banking lebih mudah
mendapatkan konektivitas karena
menggunakan layanan internet melalui
Hasil perhitungan dari rasio ini
kartu SIM (operator seluler). Selain
nantinya digunakan untuk menilai kinerja
nasabah, bank dan operator seluler
keuangan perusahaan khususnya perbankan
mendapatkan dampak positif dari mobile
dalam satu periode apakah mencapai target
banking. Bank mendapatkan lebih banyak
yang telah ditetapkan atau tidak, serta juga
nasabah dan mendapatkan kepercayaan dari
untuk menilai kemampuan manajemen
nasabah. Sedangkan operator seluler
dalam memberdayakan sumber daya
mendapatkan konsumen yang aktif yang
perusahaan secara efektif.
menggunakan mobile banking karena
4. E-Banking
mobile banking memakan pulsa dari
Sejarah e-banking diluncurkan oleh
nasabah, sehingga nasabah terus melakukan
Excelcom pada akhir tahun 1995 dan
pembelian pulsa atau kuota internet.
respon yang didapatkan kembali juga
Terdapat kekurangan dari penggunaan
beragam. E-banking muncul disebabkan
mobile banking yang terletak pada
oleh bank-bank yang ingin mendapatkan
tingginya jumlah hacker dan virus yang
kepercayaan dari nasabah dengan
beredar. Jika smartphone/handphone
memanfaatkan teknologi. Sebenarnya e-
nasabah hilang maka akan lebih mudah data
banking tidak hanya untuk bank saja,
informasi nasabah mengenai perbankan

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


42
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
didapatkan oleh orang lain. Selain itu apakah nilai residual terdistribusi normal
aplikasi mobile banking bisa dimanipulasi atau tidak. Model regresi yang baik adalah
aplikasinya semirip mungkin dengan memiliki nilai residual yang terdistribusi
aplikasi mobile banking resmi dari normal. Jadi uji normalitas bukan
perusahaan perbankan. dilakukan pada masing-masing variabel
Variabel ini diukur dengan tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi
menggunakan variabel dummy. Dimana kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji
variabel dummy (E-Banking) mengambil normalitas dilakukan pada masing-masing
nilai 1 jika sudah menggunakan E-banking variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model
dan nilai 0 jika belum menggunakan E- regresi memerlukan normalitas pada nilai
banking. Koefisien dari variabel ini akan residualnya bukan pada masing-masing
menunjukkan hubungan yang positif variabel penelitian. Dalam pengujian ini,
dengan kinerja keuangan perbankan yang uji normalitas yang digunakan yaitu uji
diharapkan memiliki potensi untuk statistik non-parametrik Kolmogrov-
mengurangi biaya operasional lainnya. Smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat
METODE PENELITIAN pada tabel 1 berikut:
Teknik analisis data dalam penelitian Tabel 1. Uji Normalitas
ini adalah teknik analisis regresi linier
berganda yang bertujuan, untuk menguji
signifikan atau tidak hubungan lebih dari
dua variabel melalui regresinya. Dimana
regresi linier berganda melibatkan lebih
dari dua variabel, yaitu variabel dependen
(Y) 1 dan variabel independen (X) lebih
dari 1. Selain regresi linier berganda,
penelitian ini juga menggunakan regresi Hasil analisis diatas menunjukkan
variabel dummy pada variabel nilai koefisien Kolmogorov Smirnov (KS)
independennya. Dimana pada dasarnya sebesar 0,882 dengan nilai signifikansi
variabel dependen tidak hanya dapat sebesar 0,418. Jika dibandingkan dengan
dipengaruhi oleh variabel independen nilai apha yang digunakan (0,05) maka
kuantitatif, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai signifikansi ini masih lebih besar dari
variabel kualitatif. alpha sehingga dengan demikian dapat
HASIL PENELITIAN disimpulkan bahwa residual data variabel
Uji Normalitas Return On Equity Capital (ROEC) telah
Uji normalitas adalah untuk melihat berdistribusi normal. Kesimpulan dari

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


43
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
pengujian ini juga didukung dengan hasil Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
plot data yang menunjukkan bahwa data
dari nilai residual (lingkaran kecil) yang
menyebar di sekitar garis lurus seperti yang
tampak dalam grafik berikut ini :
Tabel 2. Normal Probability Plot
Pengujian Multikolinearitas
Hasil pengujian diatas menunjukkan
bahwa nilai dari VIF kurang dari 10
sehingga tidak terjadi multikolinearitas.
Pengujian Autokorelasi
Autokorelasi adalah tidak adanya
korelasi antar variabel gangguan satu
observasi dengan observasi lainnya yang
Dalam pengujian asumsi klasik,
berlainan waktu. Untuk mendeteksi
salah satu asumsi yang digunakan adalah
masalah autokorelasi digunakan metode
tidak adanya hubungan linear antara
Durbin Watson (DW) dengan ketentuan
variabel independen. Adanya hubungan
sebagai berikut (Makridakis dkk, 1983):
antara variabel independen dalam suatu
a. Jika nilai : 1.65 < DW < 2.01 maka
regresi disebut dengan multikolinearitas
dapat disimpulkan tidak terjadi
(Widiarjono, 2013). Salah satu cara
autokorelasi.
mendeteksi adanya multikolinearitas yakni
b. Jika nilai : 1.21 < DW < 1.65 atau
dengan menghitung Variance Inflation
2.01 < DW < 2.79, tidak dapat
Factor (VIF) dari masing- masing R-
diambil kesimpulan.
Square (R2).
c. Jika nilai : DW < 1.21 atau DW >
Berikut hasil penghitungan VIF :
2.79, maka dapat disimpulkan terjadi
Tabel 3. Perhitungan VIF
autokorelasi.
Dari hasil analisis diatas diperoleh
nilai Durbin Watson sebesar 0,536. Nilai
ini berada di bawah atau lebih kecil 2.01,
maka dapat disimpulkan dalam penelitian
ini terjadi autokorelasi. Namun dalam
penelitian ini tidak digunakan untuk
memforecasting maka dampak autokorelasi
dapat diabaikan.

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


44
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi mencerminkan Sesuai dengan hasil empiris diatas,
besarnya pengaruh perubahan variabel maka model dari penelitian ini menjadi :
bebas dalam menjalankan perubahan pada ROEC = -4,81 + 6,68 Dummy Internet
variabel tidak bebas secara bersama-sama, banking+ 6,48Dummy SMS Banking + ε
dengan tujuan untuk mengukur kebenaran Interpretasi dari output model regresi
dan kebaikan hubungan antar variable diatas bisa diuraikan sebagai berikut :
dalam model yang digunakan. Besarnya 1. Persentase ROEC Perusahaan yang
nilai R2 berkisar antara 0< R2<1. Jika nilai diamati dari kurun waktu 2014
R2 semakin mendekati satu maka model hingga 2018 yakni sebesar -4,81
yang diusulkan dikatakan baik karena persen per tahun tanpa dipengaruhi
semakin tinggi variasi variabel dependen oleh variabel lain.
yang dapat dijelaskan oleh variabel 2. Dummy Variabel Internet banking
independen. memberikan pengaruh yang positif
Berdasarkan hasil analisis yang telah terhadap persentase ROEC pada
dilakukan sebelumnya diketahui bahwa perusahaan yang diamati. Jika
nilai koefisien determinasi untuk model menggunakan internet banking
regresi yang diamati adalah sebesar 0,201. diberi bobot 1 dan tidak
Nilai ini berarti bahwa sebesar 20,1 persen menggunakan internet banking
perubahan variabel ROEC dari perusahaan diberi bobot 0 maka :
yang diamati selama tahun 2015-2019  ROEC menggunakan internet
dipengaruhi oleh dummy internet banking banking = -4,81 + 6,68(1) =
dan dummy sms banking, sedangkan 1,87. Artinya nilai ROEC
sisanya sebesar 79,9 persen dipengaruhi dari perusahaan yang
oleh variabel lain di luar model. memanfaatkan internet
Hasil Regresi Model Return on Equity banking akan bernilai 1,87
Capital (ROEC) persen.
Berdasarkan hasil estimasi yang  ROEC tidak menggunakan
dilakukan, maka model empiris yang internet banking = -4,81 +
diperoleh adalah sebagai berikut : 6,68(0) = -4,81. Artinya,
Tabel 5. Hasil Regresi Model ROEC nilai ROEC akan bernilai
sebesar -4,81 persen.
Dummy Variabel SMS Banking
memberikan pengaruh yang positif
terhadap persentase ROEC pada

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


45
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
perusahaan yang diamati. Jika signifikansinya, maka nilai tersebut
menggunakan sms banking diberi bobot 1 masih berada di bawah nilai alpha 5%
dan tidak menggunakan sms banking diberi yakni 0,046 sehingga dapat
bobot 0 maka : disimpulkan secara keseluruhan kedua
 ROEC = -4,81 + 6,48(1) = 1,67. dummy variabel tersebut berpengaruh
Artinya ROEC perusahaan signifikan terhadap Return On Equity
perbankan yang menggunakan sms Capital (ROEC) perusahaan
banking akan bernilai 1,67 persen. perbankan yang diamati dari tahun
 ROEC = -4,81 + 6,48 (0) = -4,81. 2014-2018.
Artinya ROEC perusahaan 2) Uji Parsial (Uji t)
perbankan berkurang -4,81 persen Uji t digunakan untuk melihat
jika tidak memanfaatkan sms pengaruh variabel independen
banking. terhadap variabel dependen secara
Pengujian Statistik parsial. Setelah pengujian secara
1) Uji Serempak F (Uji F) keseluruhan dilakukan, selanjutnya
Selanjutnya dalam menguji dilakukan pengujian secara parsial
kesesuaian model digunakan statistik untuk mengetahu pengaruh dari setiap
uji F untuk mengambil kesimpulan variabel bebas yang diamati terhadap
apakah secara variabel eksogen dalam Kinerja Keuangan Perbankan. Untuk
model secara bersama-sama dapat keperluan itu dilakukan pengujian
menggambarkan hubungan linear koefisien regresi secara individual
dengan variabel endogen. Dari hasil (Testing Individual Regression
pengolahan data diperoleh nilai Coefficient) dengan menggunakan uji
statistik uji F sebesar 3,526 dan sig. t. Jika nilai mutlak t- hitung yang
0,046: diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel
Tabel 6. Uji F pada tingkat signifikansi tertentu dan
derajat bebas (NT-N-k) maka Ho
ditolak.
Penentuan kriteria uji
didasarkan pada perbandingan antara
nilai t- hitung yang diperoleh dengan
t- tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar
dari t-tabel maka Ho ditolak, dan jika
nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-
Jika diperhatikan dari nilai tabel maka Ho diterima. Penentuan

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


46
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
kriteria uji juga dapat dilakukan Dari hasil analisis yang telah
dengan membandingkan nilai dilakukan diketahui nilai p-value
signifikansi untuk t-hitung yang untuk variabel SMS Banking
diperoleh dengan nilai alpha yang adalah sebesar 0.105. Jika nilai p-
digunakan. Jika nilai signifikansi value dibandingkan dengan
lebih kecil dari nilai alpha maka Ho seluruh taraf signifikansi yakni
ditolak, dan jika nilai signifikansi 0,05 maka nilai p-value yang
lebih besar dari nilai alpha maka Ho diperoleh masih lebih besar dari
diterima. seluruh nilai sehingga Ho
Secara eksplisit hasil pengujian diterima. Dengan demikian dapat
signifikansi pengaruh setiap variabel disimpulkan bahwa dummy sms
terhadap Return On Equity Capital banking berpengaruh tidak
(ROEC) adalah sebagai berikut : signifikan terhadap Return On
1. Pengujian Pengaruh Dummy Equity Capital perusahaan
Internet banking terhadap perbankan.
terhadap Return On Equity KESIMPULAN
Capital (ROEC) Berdasarkan hasil analisis dan
Dari hasil analisis yang telah pembahasan terkait dengan Return On
dilakukan diketahui nilai p-value Equity Capital perusahaan perbankan,
untuk variabel internet banking maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
adalah sebesar 0.182. Jika nilai p- 1. Persentase ROEC Perusahaan
value dibandingkan dengan perbankan yang diamati dari tahun
seluruh taraf signifikansi yakni 2015-2019 yakni sebesar - 4,81 % per
0,05 maka nilai p-value yang tahun tanpa dipengaruhi oleh variabel
diperoleh masih lebih besar dari lain. ROEC dari perusahaan
seluruh nilai sehingga Ho perbankan yang menggunakan
diterima. Dengan demikian dapat internet banking akan bertambah 1,87
disimpulkan bahwa dummy %. Sedangkan jika perusahaan
internet banking berpengaruh perbankan tidak menggunakan
tidak signifikan terhadap return on internet banking ROEC akan
equity perusahaan perbankan. berkurang sebesar - 4,81 %.
2. Pengujian Pengaruh Dummy 2. Persentase ROEC perusahaan
SMS Banking terhadap perbankan yang diamati dari tahun
Return On Equity Capital 2015-2019 yakni sebesar - 4,81 % per
(ROEC) tahun tanpa dipengaruhi oleh variabel

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)


47
Vol. 3, Nomor 1, Mei 2021 E-ISSN 2716-148x P-ISSN 2657-0130
lain. ROEC dari perusahaan Alfabeta
perbankan yang menggunakan SMS Farah Margaretha. 2015. Dampak
Electronic Banking Terhadap
Banking akan bertambah 1,67%. Kinerja Perbankan Indonesia.
Sedangkan jika perusahaan Jurnal Keuangan dan Perbankan,
Vol.19, No.3 September 2015,
perbankan tidak menggunakan hlm. 514-524 Terakreditasi SK.
internet banking ROEC akan No. 040/P/2014
http://jurkubank.wordpress.com
berkurang sebesar - 4,81 %.
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan.
3. Secara bersama-sama (simultan) Jakarta : PT. Rajagrafindo
dummy internet banking dan sms Indonesia

banking berpengaruh signifikan Kasmir. 2015. Manajemen Perbankan.


Jakarta : PT. Rajagrafindo
terhadap Return On Equity Capital Indonesia
(ROEC) dengan koefisien J. Arthur. Martin, D. John. PettyWilliam J.
determinasi sebesar 20,1%. JR, Scott F, David. 2011.
Manajemen Keuangan : Prinsip
Sedangkan sisanya sebesar 79,9 % dan Penerapan. Jakarta :
dipengaruhi oleh variabel lain diluar PT.Indeks
Mutisya Maria Mueni dan Gerald atheru.
model seperti Rasio Aktivitas dan
2019. Electronic Banking and
Rasio Pasar. Financial Performance of
Commercial Banks in Kenya.
DAFTAR PUSTAKA
Department of Accounting and
Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni, Ane Finance, Kenyatta University,
Kurnawati. 2018. Analisa Kenya. International Journal of
Pengaruh Mobile Banking Current Aspects (IJCAB) Vol. 3,
Terhadap Kinerja Perusahaan Issue II 2019 PP 293-304 ISSN
Sektor Perbankan Yang Tercatat 2616 6976
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana
Ekonomi Manajemen Vol. 4 No.2 dan Kesehatan Bank. Jakarta:
November 2018 96-107 Rineka Cipta
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/
jem ISSN 2477-2275 Putu Ayuni Kartika Putri Suardana dan
Ketut Tanti Kustina. 2017.
Elizar Sinambela dan Rohani. 2017. Pengaruh Fee Based Income dan
Pengaruh Penyediaan Layanan Transaksi E-Banking terhadap
Internet Banking Terhadap Perubahan Laba pada PT. Bank
Kinerja Keuangan Perbankan di Pembangunan Daerah Bali.
Bursa Efek Indonesia. FORUM Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
KEUANGAN DAN BISNIS Bisnis Vol. 2 No. 2 Desember
INDONESIA (FKBI), 6, 2017, 2017. Universitas Pendidikan
87-94. ISBN 978-602-17225-7-2. Nasional (Undiknas) Denpasar.
http://fkbi.akuntansi.upi.edu/ ISSN 2528-2093
Fahmi, Irham. 2014. Bank dan Lembaga http://journal.undiknas.ac.id/inde
Keuangan Lainnya Teori & x.php/akuntansi/
Aplikasi. Jakarta : Alfabeta Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan:
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Manajemen Keuangan Jakarta: Jakarta : EKONISIA.

Jurnal Manajemen dan Organisasi Review (MANOR)

Anda mungkin juga menyukai