Anda di halaman 1dari 37

TINGKAT KESADARAN MURID KELAS XII MIPA 2 TERHADAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN


UNTUK MENYIAPKAN KARIER

KARYA TULIS

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan di

SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi

oleh

HANIF RIZA ZAYDAN AR-RABBANI

XII MIPA 2

JL. Boulevard Utara Blok L. Marga Mulya. Bekasi Utara. RT. 006/RW.003.
Marga Mulya. Kec. Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.

2023
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS
PEGESAHAN GURU PEMBIMBING

Nama Tanda Tangan Tanggal


Ibu Irma Mailyana Nurhastuty, S.Pd.
..... .....
(Guru Pembimbing Materi)

Ibu Arini Abdillah, S.Pd.


..... .....
(Guru Pembimbing Penulisan)

PENGESAHAN PANITIA KARYA TULIS

Nama Tanda Tangan Tanggal


Bapak Imam Sudiro, M.Pd.
..... .....
(Kepala Sekolah)

Bapak Rocky Ramdhani, S.Kom.


..... .....
(Ketua Panitia)

Tanggal disahkan : .... Februari 2023


Nilai : ....

ii
ABSTRAK

HANIF RIZA ZAYDAN AR-RABBANI. Tingkat Kesadaran Murid Kelas XII


MIPA 2 Terhadap Peningkatan Kemampuan Keterampilan Untuk Menyiapkan
Karier. Karya Ilmiah. Bekasi: SMA Islam Al Azhar 8 Kota Bekasi, Februari, 2023.
Kata kunci: Peningkatan Keterampilan, Karier, Kemampuan Diri,
Pengembangan Karier.

Karier adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karier dianggap sebagai
status bagi sebagian orang yang dapat menghidupkan atau mematikan seseorang.
Karier juga berkaitan dengan status sosial (Winkel & Hastuti, 2006).

Murid harus memutuskan profesi atau karier mereka sesegera mungkin. Berhasil
atau tidaknya karier atau kehidupan masa depannya ditentukan oleh keputusan yang
dibuatnya saat masih sekolah, atau bahkan mimpi-mimpinya sejak kecil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa siap murid kelas XII MIPA 2
dalam menentukan dan menyiapkan karier masa depan mereka. Penelitian ini
menggunakan model penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik dan
analisis data yang digunakan yaitu dengan observasi dan wawancara.

Penelitian berimplikasi terhadap kemandirian murid kelas XII MIPA 2 dalam sikap,
perkembangan, dan kesiapan mereka untuk pemutusan karier mereka masing-
masing, serta murid memilih jurusan tidak karena pengaruh orang lain, seperti
orang tua atau teman, tetapi karena pilihannya sendiri yang disesuaikan dengan
minat dan kemampuan dirinya. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah
sebaiknya murid dapat lebih berusaha lebih dengan mengembangkan dirinya
dengan melakukan upaya peningkatan secara progressif atau bertahap, yaitu dengan
belajar lebih giat, bimbingan orang tua murid, guru, dan lingkungan yang
mendukung seperti fasilitas dan prasarana pendidikan yang memadai.

iii
۟ ُ‫ﻮا ﻓِﻰ َﻣﻨَﺎ ِﻛ ِﺒ َﮭﺎ َوﻛُﻠ‬
ُ ُ‫ﻮا ِﻣﻦ ِ ّر ْزﻗِِۦﮫ ۖ َو ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ ٱﻟﻨﱡﺸ‬
‫ﻮر‬ ۟ ُ‫ﻮﻻ ﻓَﭑ ْﻣﺸ‬ َ ‫ھ َُﻮ ٱﻟﱠﺬِى َﺟ َﻌ َﻞ ﻟَﻜُ ُﻢ ْٱﻷ َ ْر‬
ً ُ‫ض ذَﻟ‬

Wa nunazzilu Huwallażī ja'ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa


kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr

"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."

(QS. Al-Mulk: 15)

Semesta telah membawa ciptaannya turun ke muka bumi


ini dan menjatuhkan dirimu ke dekapanku, betapa baik
mahakuasa kepadaku. Janji ku kepada diriku sendiri dan
kepada tuhanku, aku tidak akan kemana-mana untukmu,
akan hadir dalam setiap cita dan angan mu. Aku juga akan
hadir dalam sedih resah kegelisahanmu, taruh aku dimana
yang kamu mau dalam lembar hidupmu, lelah tidak ada
dalam kamusku untukmu, aku mengagumi mu selalu, A.
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “TINGKAT
KESADARAN MURID KELAS XII MIPA 2 TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN UNTUK
MENYIAPKAN KARIER”. Tak lupa, shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Selebihnya adalah ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak


yang telah terlibat dalam penyelesaian penelitian ini. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Kedua orang tua penulis yang telah memberi dukungan, baik moral
maupun material.

(2) Bapak Imam Sudiro, M.Pd. dan Bapak Muhammad Burhan Yazid, S.H.
selaku kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMA Islam Al Azhar 8 Kota
Bekasi.

(3) Ibu Irma Mailyana Nurhastuty, S.Pd. selaku guru pembimbing materi.
(4) Ibu Arini Abdillah, S.Pd. selaku guru pembimbing teknik penulisan.
(5) Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan pengorbanan Ibu dan
Bapak. Amiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya tulis ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan karya tulis yang akan penulis
buat di masa yangakan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Bekasi, 6 Februari 2023

Hanif Riza Zaydan Ar-Rabbani

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ...................................................... ii


ABSTRAK ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................... 4

1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................. 5


2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 5

2.1.1 Pengertian Karier ................................................................................... 5

2.1.2 Pengembangan Dan Perencanaan Karier ............................................... 6

2.1.3 Pengertian Efikasi Diri ........................................................................... 9

2.1.4 Pengertian Keterampilan ...................................................................... 11

2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 14


3.1 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 14

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................................... 14

3.3 Metode Penelitian........................................................................................ 14

3.4 Tahap Penelitian .......................................................................................... 14

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 15


4.1. Hasil Penelitian .......................................................................................... 15

4.2. Pembahasan Hasil Survei Pengembangan Karier Murid ........................... 16

vi
4.2.1 Hubungan Pemilihan Jurusan dan Kemampuan Keterampilan Murid
serta Pengaruh Orang Tua dan Bimbingan Konseling .................................. 17

4.2.2 Keyakinan Murid dalam Terhadap Pemilihan Karier dan Hubungannya


dengan Teori Efikasi Diri .............................................................................. 20

4.2.3 Pemilihan Penjurusan Murid Saat SMA .............................................. 22

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24


5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 24

5.2 Saran............................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 26


DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... 28
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karier adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karier


dianggap sebagai status bagi sebagian orang yang dapat menghidupkan atau
mematikan seseorang Karier juga berkaitan dengan status sosial1.

Menurut Super 2, karier adalah rangkaian peristiwa dalam kehidupan


individu, yang mencakup berbagai jenis pekerjaan dan peran, yang semuanya
mengekspresikan komitmen seseorang untuk bekerja sebagai individu. bentuk
pengembangan diri. Seligman 3, di sisi lain, mendefinisikan karier sebagai
serangkaian peran atau posisi yang mencakup kegiatan dalam pekerjaan,
waktu luang, kesukarelaan, dan kegiatan pendidikan.

Perkembangan karier individu memang tidak hanya dimulai pada saat


pertama kali memasuki suatu bidang pekerjaan, tetapi dimulai sebelum
individu bekerja. Suatu bidang pekerjaan biasanya dimulai dari suatu jenjang
pendidikan tertentu, jadi pendidikan merupakan alat yang penting dalam
memilih pekerjaan.

Apalagi sejumlah karier sudah dibangun sejak masa sekolah, misalnya


sekolah lanjutan menengah atas yang seharusnya mulai mengajarkan
keterampilan dasar dan memelihara minat murid. Berdasarkan hal ini, murid

1
Winkel W.S, Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.
2
Super dalam Alvarez, Gonzalez M. 2008. Career Maturity: a Priority for Secondary Education.
Journal of Researching Educational Psychology. ISSN.1696-2095. No.16. Vol.6(3) 2008. Spain:
Departement of Educational Research Methods and Diagnostics, University of Barcelona.
3
Seligman, L. 1994. Developmental Career Counseling and Assessment, 2nd Edition. Sage
Publications, Inc.

1
memutuskan arah karier mana yang akan mereka pilih serta apa yang akan
dipelajari selanjutnya. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, murid
dalam pemilihan jurusan atau program studi. Terlebih lagi, perkembangan
karier tampak semakin cepat selama masa remaja dan merupakan pendorong
penting di tingkat pendidikan sekolah menengah atas (SMA).

Keberhasilan dan kemauan murid muda untuk melakukan tugas


pengembangan karier dengan benar sesuai dengan tingkat perkembangannya
disebut kematangan karier. Selanjutnya, menurut Super 4 menjelaskan
individu dapat dikatakan matang atau siap untuk membuat keputusan karier
jika pengetahuan yang dimiliki untuk membuat keputusan karier didukung
oleh informasi yang cukup mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang
telah dilakukan oleh individu tersebut.

Banyak faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi


kematangan karier seseorang. Salah satu faktor internal yang relevan dengan
studi pengembangan karier individu adalah efikasi diri. Menurut Bandura5,
efikasi diri adalah predator kuat dari pilihan karier. Efikasi diri merupakan
keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan yang
diharapkan.

Keyakinan individu akan kemampuan seseorang sangat dibutuhkan


ketika belajar di sekolah, karena sekolah merupakan lembaga yang
membekali murid dengan pengetahuan untuk karier profesional mereka di
masa depan. Murid memilih profesi tertentu jika mereka merasa dapat
melakukan tugas-tugas dalam profesi itu. Murid yang percaya diri dengan

4
Savickas, M. L. 2001. A developmental perspective on vocational behavior: career pattern,
saliance, and themes. International Journal for Education and Vocational Guidance. 1, 31-48.
Netherlands: Kluwer Academic Publisher.
5
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychological
Review, 84(2), 191–215.

2
kemampuannya mampu menyelesaikan tahapan pengembangan karier dengan
sukses, termasuk pemilihan dan persiapan karier6.

Pemilihan dan persiapan karier di sekolah menengah biasanya dimulai


dengan menentukan jurusan/program atau jurusan. Minat anak muda terhadap
pendidikan sangat dipengaruhi oleh minatnya terhadap pekerjaan. Sebagai
aturan, remaja tertarik pada jurusan yang akan membantu mereka nanti di
bidang karier yang mereka pilih. Pilihan ini penting karena dapat
mempengaruhi bagaimana murid beradaptasi dengan tuntutan pendidikan
mereka dan kemungkinan mereka gagal atau berhasil dalam memilih jurusan.

Murid SMA juga diharapkan memilih dan merencanakan karier yang


sesuai dengan kemampuannya dan menjalankannya sendiri. Kemandirian
murid dalam pilihan karier berarti bahwa murid dapat memilih jurusan
berdasarkan pilihannya sendiri yang selaras dengan minat dan bakat, bukan
berdasarkan pengaruh orang lain, seperti orang tua atau teman. Terlebih lagi,
mahasiswa yang mandiri dalam memilih mata kuliah dengan menilai
kekuatan dan kelemahannya sendiri biasanya mampu memilih mata kuliah
yang tepat bagi dirinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas


penulis membuat rumusan masalah yaitu :

1. Apakah efikasi diri memiliki hubungan dengan kematangan karier


pada murid kelas XII MIPA 2?
2. Seberapa tinggi kesiapan murid kelas XII MIPA 2 dalam
menyiapkan karier yang akan mereka pilih

6
Bozgeyikli, H., Susran, Erkan, E., Habib, H. 2009. Career decision making self efficacy, career
maturity and socioeconomic status with Turkish youth. Georgian electronic scientific journal:
Education science and psychology.

3
1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya,


maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan sebagai referensi murid dalam memilih


karier yang akan murid tersebut pilih.
2. Mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menambah
keterampilan

1.4 Sistematika Penulisan

Karya Tulis ini terdiri dari 37 halaman. Menggunakan sistematika


yaitu. BAB I merupakan Pendahuluan yang terdiri atas perumusan masalah
karya tulis, tujuan, penulisan karya tulis dan sistematika penulisan karya tulis,
Lalu, di BAB II ada landasan teori dan kerangka berpikir. BAB III berisi
metodologi penelitian yang terdiri atas latar manfaat, waktu dan tempat
penelitian, metode penelitian, dan tahap-tahap dalam karya tulis. Berlanjut ke
BAB IV yang berisikan pembahasan. BAB V merupakan penutupan yang
terdiri dari simpulan dan saran Terakhir, diakhiri dengan biografi penulis,
lampiran, dan daftar pustaka.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Di era digital, tuntutan pertumbuhan yang sesuai dengan potensi


manusia semakin meningkat, sehingga penting bagi setiap individu untuk
memahami kemampuannya sendiri dan mampu mengembangkan berbagai
kemampuannya. Tetapi sekarang, murid yang kurang menyadari potensi
mereka sendiri, baik karena ketidaktahuan atau karena mereka belum menggali
atau mengembangkan potensi, yang juga berdampak negatif dalam pilihan
karier mereka.

2.1.1 Pengertian Karier

Karier adalah (bahasa Belanda; carriere) adalah perkembangan dan


kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam
sebuah pekerjaan tertentu.

Karier merupakan istilah yang didefinisikan oleh Kamus Besar


Bahasa Indonesia sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada
kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Karier biasanya pekerjaan
yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji
maupun uang.

Selanjutnya, menurut Moekijat 7 menyatakan karier adalah


kemajuan seseorang dalam suatu lapangan pekerjaan yang diperolehnya
selama ia bekerja atau perkembangan kemajuan seseorang dalam suatu
lapangan pekerjaan selama masa aktif dalam hidupnya. Ditambah, berikut
penjabaran pernyataan diatas yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

7
Moekijat. 1986. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung: Remaja Karya.

5
1. Adanya pendidikan khusus. Karier seseorang harus
didukung oleh pendidikan yang diterimanya.
2. Merupakan sebuah panggilan atau jalan hidup. Artinya
seseorang yang memandang pekerjaan sebagai karier akan
mencurahkan seluruh tenaga, pikiran dan waktunya untuk
pekerjaan tersebut agar dapat mencapai hal-hal yang ada di
dalam kariernya.
3. Dilakukan selama orang tersebut bekerja pada tingkat
kepangkatan (jabatan).
4. Bersifat full time, pekerjaan tersebut berjangka panjang,
sehingga karier merupakan pilihan hidup yang hanya bisa
dilakukan sekali saja, dan sulit untuk pindah ke jalur karier
yang berbeda.

Secara garis besar, Karier adalah perkembangan dan kemajuan


dalam pekerjaan seseorang. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
karier didefinisikan sebagai perkembangan dan kemajuan baik pada
kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang, biasanya dalam pekerjaan
yang menghasilkan imbalan finansial. Ditambah menurut para ahli, karier
memiliki beberapa ciri seperti harus mempunyai pendidikan khusus, berupa
pilihan hidup seseorang, memiliki sistem jabatan selama masa produktif
atau masa aktifnya, serta memiliki sifat seumur hidup.

2.1.2 Pengembangan Dan Perencanaan Karier

Pengembangan karier menurut Mathis8 adalah usaha untuk


meningkatkan kemampuan seseorang dalam menangani berbagai macam
masalah dalam pekerjaan atau tugas mereka (Efforts to improve employees’
ability to handle a variety of a variety of assignments).

8
Mathis, R,L., John, H., Jackson, & Valentine, S.R. 2013. Human Resource Management. USA:
Cengange Learning.

6
Dalam pembahasan lebih lanjut definisi di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut:

1. Pengembangan karier adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi


yang terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan/ peningkatan
usianya akan menjadi semakin matang. Dari pengertian ini, focus
pengembangan karier adalah peningkatan kemampuan metal, yang
terjadi karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu dapat juga
berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi,
yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas
pokoknya.

2. Pekerjaan karier adalah usaha yang dilakukan secara formal dan


berkelanjutan dengan difokuskan pada peningkatan dan penambahan
kemampuan seorang pekerja.

3. Pengembangan karier adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang


dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.

4. Pengembangan karier adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya


peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi yang
bersangkutan.

Disisi lain, Perencanaan Karier adalah proses dimana seorang


individu mengidentifikasi tujuan karier dan mengambil langkah-langkah
untuk mencapainya. Perencanaan karier melibatkan setiap individu menilai
keterampilan dan minat mereka, mempertimbangkan pilihan karier
alternatif, menetapkan tujuan karier, dan merencanakan kegiatan
pengembangan praktis.

7
Menurut Donald E. Super 9, menyatakan bahwa kematangan karier
remaja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :

a. Perencanaan Karier (career planning)


Menurut Super, aspek perencanaan karier adalah aktivitas pencarian
informasi dan bagaimana keterlibatan individu dalam proses tersebut.
Kondisi tersebut didukung oleh pengetahuan tentang berbagai elemen
dari setiap pekerjaan. Indikator ini memberikan wawasan dan
kesiapan karier, pertimbangan alternatif pilihan karier dan
pemahaman tentang rencana karier masa depan.
b. Eksplorasi karier (career exploration)
Aspek perencanaan karier menurut Super merupakan kemampuan
mencari informasi karier dari berbagai sumber karier, seperti keluarga,
saudara, kerabat, guru, dan sebagainya. Indikator dari aspek ini adalah
memperoleh informasi karier dari berbagai sumber dan memanfaatkan
informasi karier yang telah diperoleh.
c. Pengetahuan Tentang Membuat Keputusan Karier (decision
making) Aspek perencanaan menurut Super, kemampuan peserta
didik dalam menggunakan pengetahuan dan pemikiran dalam
membuat perencanaan karier.
d. Pengetahuan Informasi Tentang Dunia Kerja (word of work
information) Aspek perencanaan karier menurut Super terdiri dari
dua yakni terkait dengan tugas perkembangan, seperti memahami
bakat, minat, dan kemampuan diri. Komponen kedua adalah
mengetahui tugas-tugas pekerjaan dalam suatu jabatan dan perilaku-
perilaku dalam bekerja.

Secara garis besar, perencanaan karier adalah suatu proses yang


mencakup beberapa aspek penting, seperti perencanaan karier, eksplorasi

9
Kosine, Natalie R., Lewis, Morgan V. Growth and Exploration: Career Development Theory and
Programs of Study. Career and Technical Education Research, 33(3), pp. 227-243.

8
karier, pengetahuan tentang membuat keputusan karier, dan pengetahuan
informasi tentang dunia kerja. Menurut Super, perencanaan karier
melibatkan aktivitas pencarian informasi dan keterlibatan individu dalam
proses tersebut. Individu harus memiliki pengetahuan tentang berbagai
elemen dari setiap pekerjaan dan memperoleh informasi karier dari berbagai
sumber. Kemampuan membuat keputusan karier dan memahami tugas-
tugas pekerjaan dalam suatu jabatan juga penting untuk dipahami.
Keterampilan eksplorasi karier dan memahami bakat, minat, dan
kemampuan diri adalah bagian dari perencanaan karier yang tidak boleh
dilewatkan.

2.1.3 Pengertian Efikasi Diri

Efikasi diri adalah keyakinan atau kepercayaan diri individu


terhadap kemampuannya untuk mengatur diri sendiri, melakukan tugas,
mencapai tujuan, menghasilkan sesuatu, dan melakukan tindakan untuk
mencapai keterampilan tertentu.

Efikasi diri menurut Santrock10 adalah kepercayaan seseorang atas


kemampuannya dalam menguasai situasi dan menghasilkan sesuatu yang
menguntungkan. Selanjutnya, Niu 11 menyebut efikasi diri adalah hasil
interaksi antara lingkungan eksternal, mekanisme penyesuaian diri serta
kemampuan personal, pengalaman dan pendidikan. Tetapi, menurut
Stipek 12 menjelaskan bahwa efikasi diri adalah kepercayaan seseorang atas

10
Dalam Rachmawati, Yunia E. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan Karier
Pada Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
11
Niu, H. 2010. Investigating the effects of self-efficacy on foodservice industry employees’ career
commitment. Taiwan: Graduate Institute of Management Sciences, Department of Management
Sciences & Decision Making, TamKang University.
12
Rachmawati, Yunia E. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan Karier Pada
Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

9
kemampuannya sendiri. Dilanjut dari kutipan diatas, menurut Bandura 13
menyatakan bahwa efikasi diri mengacu pada kepercayaan individu akan
kemampuannya untuk sukses dalam melakukan sesuatu.

Menurut Bandura, ada empat pembentuk efikasi di dalam diri


seseorang. Empat hal itu adalah pengalaman yang menetap, pengalaman
yang dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis.

1. Pengalaman yang menetap : Pengalaman masa lalu seseorang dalam


melakukan sesuatu. Ketika seseorang mampu melakukan sesuatu hal,
tingkat efikasinya dalam melakukan aktivitas tersebut akan meningkat.
Sebaliknya, ketika seseorang gagal dalam melakukan sesuatu, tingkat
efikasinya berkenaan dengan aktivitas tersebut akan menurun.

2. Pengalaman yang dirasakan : Tingkat efikasi diri dapat dipengaruhi


dari perbandingan hasil pencapaian yang ia raih dengan orang lain.
Ketika seseorang merasa mampu melakukan suatu aktivitas yang telah
dilakukan orang lain, efikasi dirinya akan meningkat.

3. Pendapat orang lain : Tingkatan efikasi dapat pula dipengaruhi dari


perkataan orang lain. Ketika seseorang mendapat dukungan dan
reinforcement positif dari orang lain, tingkat efikasi dirinya akan
meningkat.

4. Keadaan psikologis : Perasaan yang positif dan bersemangat dapat


meningkatkan efikasi diri.

Dengan pernyataan dan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa


efikasi diri adalah keyakinan atau kepercayaan individu terhadap
kemampuannya untuk mengatur diri sendiri, mencapai tujuan, dan
melakukan tindakan untuk mencapai keterampilan tertentu. Beberapa teori
menjelaskan efikasi diri sebagai hasil interaksi antara lingkungan eksternal,

13
Dalam van der Bijl. JJ, Shortridge-Baggett. LM .2001. The theory and measurement of the self-
efficacy construct. Sch Inq Nurs Pract.

10
mekanisme penyesuaian diri, dan faktor-faktor internal seperti kemampuan
personal, pengalaman dan pendidikan. Menurut Bandura, ada empat
pembentuk efikasi diri, yaitu pengalaman yang menetap, pengalaman yang
dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis. Seseorang dapat
memperkuat efikasi diri dengan mengalami pengalaman yang
menyenangkan dan positif, menerima dukungan dan bujukan positif dari
orang lain, dan memiliki perasaan positif dan bersemangat.

2.1.4 Pengertian Keterampilan

Keterampilan adalah hasil belajar psikomotorik yang dirancang


untuk meniru hasil belajar kognitif. Ditambah, keterampilan adalah
kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik. Maksud dari pendapat
ini adalah keterampilan adalah kecakapan dan potensi yang dimiliki oleh
seseorang untuk menguasai suatu keahlian yang dimilikinya sejak lahir.
Keterampilan ini merupakan hasil latihan untuk melakukan hal-hal yang
tidak bisa di lakukan karena tidak berlatih hingga mahir melakukannya. Dari
pernyataan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kemampuan seseorang
dapat tumbuh melalui latihannya sendiri.

Secara garis besar, keterampilan adalah pola kegiatan yang


bertujuan dan membutuhkan manipulasi dan koordinasi informasi yang
dipelajari. Dari beberapa pernyataan di atas dapat kita simpulkan bahwa
keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik,
cepat dan tepat.

Keterampilan dicapai atau ditingkatkan melalui latihan yang


berkelanjutan. Keterampilan tidak hanya membutuhkan pelatihan, tetapi
keterampilan dasar yang dimiliki setiap orang dapat membantu mereka
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih cepat.

11
Menurut Robbins14, Keterampilan dibagi menjadi 4 indikator yaitu:

1. Basic Literacy Skill adalah keterampilan dasar yang harus dimiliki


setiap orang, seperti membaca, menulis, berhitung, dan
mendengarkan.
2. Technical Skill adalah keahlian teknis yang diperoleh melalui
pembelajaran di bidang teknis seperti pengoperasian komputer dan
perangkat digital lainnya.
3. Interpersonal Skill adalah kemampuan setiap orang untuk
berkomunikasi satu sama lain. Seperti mendengarkan orang lain dan
bekerja dalam tim.
4. Problem Solving adalah keahlian pribadi dalam menggunakan
logika untuk memecahkan masalah.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa


keterampilan setiap orang perlu ditingkatkan melalui beragam program
pelatihan dan pembinaan lainnya. Ditambah, Keterampilan adalah hasil
dari proses belajar yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan
seseorang dalam melakukan suatu hal dengan baik, cepat dan tepat.
Keterampilan dapat tumbuh melalui latihan dan dapat dikategorikan
sebagai keterampilan dasar, teknis, interpersonal, dan pemecahan
masalah. Keterampilan dasar meliputi membaca, menulis, berhitung,
dan mendengarkan, sedangkan keterampilan teknis melibatkan keahlian
teknis seperti pengoperasian komputer. Keterampilan interpersonal
melibatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, dan
keterampilan pemecahan masalah melibatkan kemampuan pribadi
dalam memecahkan masalah.

14
Dalam Megantoro, Dwi. 2015. Pengaruh Keterampilan, Pengalaman, Kemampuan Sumber Daya
Manusia Terhadap Usaha Kecil Menengah. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.

12
2.2 Kerangka Berpikir

Pengetahuan
• Disiplin Belajar Tentang Karier • Murid memasuki dunia
perkuliahan tanpa merasa
• Berdoa selalu kepada Allah
SWT • Riset mendalam tentang "Salah Jurusan"
• Memperbanyak melihat program studi, fakultas, serta • Mendapatkan lingkungan yang
POTENSI diri sendiri (seperti ke kampus yang dituju mendukung untuk masa
konsultan pendidikan) • Mempelajari karier/prospek depan murid
masa depan yang akan dituju

Persiapan Diri Hipotesa

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir. Sumber: Penulis.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai sumber untuk


publik sebagai sarana referensi, validasi, dan lainnya. Pembaca dapat
mengetahui dan mempelajari kesadaran murid terhadap karier yang akan
mereka jalani selepas mereka lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA)

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dengan judul “Tingkat Kesadaran Murid Kelas XII MIPA 2


Terhadap Peningkatan Kemampuan Keterampilan Untuk Menyiapkan Karier”
diteliti pada tanggal 10 November 2022 – 6 Februari 2023 di Kota Bekasi, Jawa
Barat, Indonesia.
3.3 Metode Penelitian

Metode Penelitian ini dengan “Metode Kualitatif” dan teknik


pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini bersifat
deskriptif dancenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan. Selain itu landasan teori ini juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian.

3.4 Tahap Penelitian

Tahap penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap pertama
mementukan permasalahan, tahap kedua melakukan studi, tahap ketiga
mengumpulkan data, dan tahap terakhir yaitu analisa data dan studi selama
peneliti.

14
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pada bab ini, akan dibahas hasil dari penelitian mengenai tingkat kesadaran
murid terhadap peningkatan kemampuan keterampilan untuk menyiapkan karier
yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran
mengenai hasil analisis data, menunjukkan seberapa besar tingkat kesadaran murid
tentang pentingnya peningkatan kemampuan keterampilan untuk menunjang
suksesnya masa depan karier mereka, dan pembahasan hasil dari hipotesis yang
telah diajukan. Dalam bab ini, akan dibahas hasil dari analisis data yang mencakup
deskripsi statistik dan hasil analisis regresi. Selain itu, hasil penelitian juga akan
memberikan gambaran mengenai upaya yang dilakukan oleh murid dalam
meningkatkan kemampuan keterampilan mereka.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting bagi pihak


sekolah dan orang tua untuk meningkatkan upaya dalam membantu murid dalam
mempersiapkan masa depan karier mereka. Hasil dari penelitian ini juga dapat
menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait pendidikan
dan peningkatan keterampilan bagi generasi muda.

Manfaat dari hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi murid sendiri.
Melalui hasil penelitian ini, murid dapat memahami pentingnya peningkatan
kemampuan keterampilan untuk menunjang kesuksesan masa depan karier mereka.
Dengan memahami hal tersebut, murid dapat lebih fokus dan termotivasi untuk
meningkatkan kemampuan ketrampilan mereka. Selain itu, hasil penelitian juga
dapat memberikan informasi bagi murid tentang jenis kemampuan ketrampilan
yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja dan bagaimana cara untuk meningkatkan
kemampuan tersebut.

15
Dengan demikian, hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat yang
bermakna bagi perkembangan masa depan karier murid dan membantu mereka
untuk mempersiapkan diri dengan baik.

Penelitian ini dilakukan dengan aplikasi komputer daring Google


Forms untuk mengumpulkan data survei atau angket yang memiliki jumlah pengisi
survei sebanyak 30 responden yang berasal dari murid kelas XII MIPA 2 di SMA
Islam Al Azhar 8.

4.2. Pembahasan Hasil Survei Pengembangan Karier Murid

Dalam pembahasan ini, akan dibahas hasil survei yang dilakukan terkait
pengembangan karier murid. Survei ini berisi 10 pertanyaan yang berkaitan dengan
pengembangan karier, persiapan mereka untuk memilih karier, dan hubungan
antara pemilihan jurusan dan kemampuan ketrampilan. Tetapi sebagian pertanyaan
yang dijawab oleh responden ditiadakan sebanyak 2 pertanyaan untuk menjaga
privasi para responden.

Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar murid merasa sudah siap
dalam memilih karier. Hanya sekitar 66,7% murid yang merasa sudah cukup
persiapan untuk memilihan karier. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya
untuk meningkatkan tingkat persiapan murid dalam memilih karier bagi 33.3%
murid yang belum siap dalam memilih karier mereka.

Gambar 4.1. Pertanyaan Pertama. Sumber: Penulis.

16
Gambar 4.2. Pertanyaan Kedua. Sumber: Penulis.

Para murid sudah mempersiapkan diri mereka dalam pemilihan dan


pengembangan karier mereka dengan mengerjakan try-out SNBT (Seleksi Nasional
Berbasis Tes sebagai transformasi dari SBMPTN melalui kurikulum Merdeka
Belajar tahun 2023), mengikuti bimbingan belajar, mencari jurusan dan universitas
yang tepat, mencari beasiswa untuk mendukung studi mereka dari segi ekonomi,
membeli dan mengerjakan soal-soal masuk perguruan tinggi, hingga tentunya
prospek kerja mereka ketika sudah lulus selepas dari universitas yang mereka tuju.

4.2.1 Hubungan Pemilihan Jurusan dan Kemampuan


Keterampilan Murid serta Pengaruh Orang Tua dan
Bimbingan Konseling

Gambar 4.3. Pertanyaan Ketiga. Sumber: Penulis.

17
Hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya sekitar 70% murid
yang merasa jurusan yang dipilih sesuai dengan kemampuan ketrampilan
yang dimiliki. Sisanya merasa jurusan yang dipilih masih tidak sesuai
dengan kemampuan ketrampilan, maupun masih ragu pada pilihan jawaban
“Mungkin”. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kesesuaian antara pemilihan jurusan dan kemampuan
keterampilan murid, seperti menggalakan program konsultasi bimbingan
konseling.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 70% murid sering


berkonsultasi dengan bimbingan konseling untuk membantu dalam
pemilihan karier. Sisanya, 30% murid jarang atau tidak pernah berkonsultasi
dengan bimbingan konseling. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan
konseling memegang peran penting dalam membantu murid dalam
pemilihan karier.

Gambar 4.4. Pertanyaan Keempat. Sumber: Penulis.

Analisis juga menunjukkan bahwa murid yang sering berkonsultasi


dengan bimbingan konseling cenderung lebih sadar akan peningkatan
kemampuan ketrampilan untuk menyiapkan karier. Mereka juga lebih
cenderung memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat serta
memiliki kemampuan ketrampilan yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa
bimbingan konseling memiliki pengaruh yang positif terhadap pemilihan
karier murid.

18
Gambar 4.5. Pertanyaan Kelima. Sumber: Penulis.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 73,2% murid merasa


terpengaruh konsultasi bimbingan konseling dalam memilih karier. Sisanya,
sekitar 26,7% murid merasa tidak terpengaruh oleh konsultasi bimbingan
konseling dalam memilih karier. Hal ini menunjukkan bahwa konsultasi
bimbingan konseling memegang peran penting dalam membantu murid
dalam memilih karier.

Namun, sekitar 23,3% murid merasa terpaksa untuk memilih karier


yang tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka karena pilihan orang tua.
Hal ini menunjukkan bahwa ada beberapa orang tua yang memaksa anak
untuk memilih karier yang tidak sesuai dengan minat dan bakat anak. Ini
dapat menyebabkan murid kurang memiliki kemampuan keterampilan yang
sesuai dengan bidang yang diambil dan merasa tidak nyaman dengan
pemilihan karier tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi ataupun
melakukan musyawarah antara orang tua dengan anak mereka agar dapat
membantu anak dalam memilih karier yang sesuai dengan minat dan bakat
mereka.

Gambar 4.6. Pertanyaan Keenam. Sumber: Penulis.

19
Secara garis besar, hasil survei menunjukkan bahwa sekolah dan
orang tua memiliki peran penting dalam pengembangan karier murid.
Hampir seluruh murid merasa perlu adanya dukungan dari sekolah dan
orang tua dalam membantu mereka mempersiapkan masa depan karier. Hal
ini menunjukkan bahwa sekolah dan orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam membantu murid mempersiapkan masa depan karier dengan
baik.

4.2.2 Keyakinan Murid dalam Terhadap Pemilihan Karier


dan Hubungannya dengan Teori Efikasi Diri

Keyakinan merupakan salah satu faktor penting dalam pemilihan


karier. Murid yang memiliki keyakinan tinggi terhadap pemilihan karier
mereka akan lebih percaya diri dan bersemangat dalam mengejar karier
mereka. Sebaliknya, murid yang memiliki keyakinan rendah dalam
pemilihan karier akan merasa tidak yakin dan kurang percaya diri dalam
mengejar karier mereka.

Efikasi diri merupakan kepercayaan atau keyakinan individu


terhadap kemampuannya. Hubungan antara keyakinan murid terhadap
pemilihan karier dengan efikasi diri sangat penting untuk diperhatikan.
Murid yang memiliki keyakinan tinggi dalam pemilihan karier mereka akan
memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi, sehingga mereka akan lebih
percaya diri dan yakin dalam mengejar karier mereka. Sebaliknya, murid
yang memiliki keyakinan rendah dalam pemilihan karier akan memiliki
tingkat efikasi diri yang rendah, sehingga mereka akan kurang percaya diri
dan kurang yakin dalam mengejar karier mereka.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa 76.7% murid memiliki


keyakinan yang kuat dalam pemilihan karier mereka. Sisanya, 23.3% murid
merasa ragu dan kurang yakin dengan pemilihan karier mereka. Ditambah
lagi, 93.3% murid sudah menyesuaikan jurusan dengan pilihan karier
mereka, contohnya memilih karier sebagai Designer Grafis maka jurusan

20
yang akan dituju yaitu Desain Komunikasi Visual. Hal ini menunjukkan
bahwa keyakinan dalam pemilihan karier memegang peran penting dalam
membantu murid mempertahankan pemilihan karier yang diambil.

Gambar 4.7. Pertanyaan Ketujuh. Sumber: Penulis.

Gambar 4.8. Pertanyaan Kedelapan. Sumber: Penulis.

Dengan demikian, keyakinan murid dalam pemilihan karier dan


hubungannya dengan efikasi diri adalah hal yang penting untuk diperhatikan
dalam pengembangan dan perencanaan karier bagi murid. Murid harus
memiliki keyakinan tinggi dalam pemilihan karier mereka dan memiliki
tingkat efikasi diri yang tinggi agar dapat mengejar karier mereka dengan
percaya diri.

21
4.2.3 Pemilihan Penjurusan Murid Saat SMA

Pertanyaan pertama yang akan dibahas adalah "Apakah saat


pemilihan penjurusan di SMA dipengaruhi oleh orang tua atau kemampuan
dan kemauan sendiri?" Ada dua pilihan jawaban yaitu “Dipengaruhi oleh
orang tua” dan “Dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan sendiri”.

Dalam hal ini, ada 50% siswa yang memilih penjurusan berdasarkan
pengaruh orang tua. Orang tua seringkali memiliki pandangan dan harapan
tertentu terhadap masa depan anak-anak mereka, dan mereka mungkin
mempengaruhi pilihan penjurusan anak-anak mereka.

Namun, ada juga 50% siswa lainnya yang memilih penjurusan


berdasarkan kemampuan dan kemauan sendiri. Mereka mempertimbangkan
minat dan bakat yang dimilikinya, serta melihat prospek karier yang
diinginkan di masa depan.

Gambar 4.9. Pertanyaan Kesembilan. Sumber: Penulis.

22
Pertanyaan kedua yang akan dibahas adalah "Apakah saat memilih
jurusan di SMA (IPA), kamu sudah mengetahui jalur karier yang kamu akan
tuju?" Ada tiga pilihan jawaban yaitu Ya, Tidak, Mungkin.

Gambar 4.10. Pertanyaan Kesepuluh. Sumber: Penulis.

43,8% siswa yang memilih jawaban "Ya" menunjukkan bahwa


mereka sudah memiliki pandangan jelas tentang jalur karier yang akan
mereka tuju setelah memilih jurusan IPA di SMA. Mereka mungkin sudah
melakukan riset dan memiliki informasi yang cukup mengenai prospek
karier dalam jurusan tersebut.

25% siswa yang memilih jawaban "Tidak" menunjukkan bahwa


mereka belum memiliki pandangan jelas tentang jalur karier yang akan
mereka tuju setelah memilih jurusan IPA di SMA. Mereka mungkin masih
belum memiliki informasi yang cukup mengenai prospek karier dalam
jurusan tersebut.

31,3% siswa yang memilih jawaban "Mungkin" menunjukkan


bahwa mereka memiliki pandangan yang ambigu tentang jalur karier yang
akan mereka tuju setelah memilih jurusan IPA di SMA. Mereka mungkin
memiliki beberapa pandangan tentang prospek karier dalam jurusan
tersebut, tetapi belum pasti.

23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Karier merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan


manusia, karena mempengaruhi masa depan dan kebahagiaan mereka.
Pengembangan dan perencanaan karier adalah hal yang penting dilakukan
oleh setiap individu untuk memastikan bahwa mereka memiliki karier yang
sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hasil survei pengembangan karier
murid menunjukkan bahwa sebagian besar murid sudah mempersiapkan diri
untuk menentukan karier masa depan mereka.

Hubungan antara pemilihan jurusan dan kemampuan keterampilan


murid menunjukkan bahwa ada sejumlah murid yang memilih jurusan yang
tidak sesuai dengan kemampuan keterampilannya, yang membuat mereka
kesulitan dalam mengembangkan karier mereka. Sementara pengaruh orang
tua dan bimbingan konseling terhadap pemilihan karier juga menjadi hal
penting yang perlu diperhatikan. Keyakinan murid dalam pemilihan karier
juga sangat penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki karier yang
sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan dan


perencanaan karier merupakan hal yang sangat penting bagi murid, dan harus
dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor seperti pemilihan jurusan,
kemampuan keterampilan, pengaruh orang tua dan bimbingan konseling,
hingga keyakinan mereka dalam memilih karier. Ditambah lagi, setelah
melakukan penelitian dan evaluasi, dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat
kesadaran murid terhadap pentingnya peningkatan kemampuan dan
keterampilan untuk menyiapkan karier bervariasi. Beberapa murid mungkin
memiliki kesadaran yang tinggi tentang hal menyiapkan karier, sementara
yang lain mungkin tidak begitu peduli seperti belum mempersiapkan diri
untuk menyiapkan karier mereka.

24
5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa hal


yang dapat dikaitkan dengan perencanaan karier dan pengembangan karier
murid. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
diberikan:

1. Sering berkonsultasi kepada bimbingan konseling: Konsultasi


bimbingan konseling harus ditingkatkan agar dapat membantu murid
dalam memahami minat dan bakat mereka, sehingga dapat membantu
mereka dalam memilih karier yang sesuai. Bimbingan konseling juga
dapat membantu murid dalam mengatasi permasalahan yang ada,
seperti tekanan dari orang tua, pertemanan, bahkan lingkungan.

2. Sering bermusyawarah kepada orang tua: Orang tua harus memahami


pentingnya membiarkan anak memilih karier yang sesuai dengan minat
dan bakat mereka. Tetapi, alangkah baiknya jika bermusyawarah antara
orang tua dan murid agar dapat menemukan titik terang atau kesesuaian
diantara murid dengan orang tua dalam pemilihan karier murid.

Namun, penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat memberikan


wawasan dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Selain itu, jika ada
kritik dan saran yang membangun, penulis sangat terbuka dan menerima
dengan senang hati untuk memperbaiki dan menyempurnakan karya tulis
ini. Penulis berharap karya tulis ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam memberikan bimbingan
dan dukungan yang tepat bagi pengembangan karier murid.

25
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez, Gonzalez M. 2008. Career Maturity: a Priority for Secondary Education.
Journal of Researching Educational Psychology. ISSN.1696-2095. No.16.
Vol.6(3) 2008. Spain: Departement of Educational Research Methods
and Diagnostics, University of Barcelona.

Anwar, Moh Khoerul. 2017. Model Eksplorasi Karier Sebagai Upaya Persiapan
Karier Murid Dalam Menghadapi ASEAN Global. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Bandura, A. 1986. Social foundations of thought and action: A social cognitive


theory. Englewood Cliffs, NJ: PrenticeHall, Inc.

Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change.


Psychological Review, 84(2), 191–215.

Bozgeyikli, H., Susran, Erkan, E., Habib, H. 2009. Career decision making self
efficacy, career maturity and socioeconomic status with Turkish youth.
Georgian electronic scientific journal: Education science and
psychology.

Brown, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling, Putting
Theory and Research to Work. New Jersey: John Willey & Sons.

Kosine, Natalie R., Lewis, Morgan V. Growth and Exploration: Career


Development Theory and Programs of Study. Career and Technical
Education Research, 33(3), pp. 227-243.

Megantoro, Dwi. 2015. Pengaruh Keterampilan, Pengalaman, Kemampuan Sumber


Daya Manusia Terhadap Usaha Kecil Menengah. Yogyakarta:
Universitas PGRI Yogyakarta

Moekijat. 1986. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung:


Remaja Karya.

26
Niu, H. 2010. Investigating the effects of self-efficacy on foodservice industry
employees’ career commitment. Taiwan: Graduate Institute of
Management Sciences, Department of Management Sciences &
Decision Making, TamKang University.

Rachmawati, Yunia E. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan


Karier Pada Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di
Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.1 No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya.

Seligman, L. 1994. Developmental Career Counseling and Assessment, 2nd


Edition. Sage Publications, Inc.

Tholib, Abu. 2013. Makalah Pengembangan Karier. Jakarta: Raja Grafindo


Persada

van der Bijl. JJ, Shortridge-Baggett. LM .2001. The theory and measurement of the
self-efficacy construct. Sch Inq Nurs Pract.

Winkel W.S, Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.

27
DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ………………………………………13

BAB IV

Gambar 4.1 Pertanyaan Pertama …………………………………….16

Gambar 4.2 Pertanyaan Kedua ……………………………………... 17

Gambar 4.3 Pertanyaan Ketiga ……………………………………....17

Gambar 4.4 Pertanyaan Keempat ……………………………………18

Gambar 4.5 Pertanyaan Kelima ……………………………………...19

Gambar 4.6 Pertanyaan Keenam …………………………………….19

Gambar 4.7 Pertanyaan Ketujuh ……………………………………..21

Gambar 4.8 Pertanyaan Kedelapan …………………………………..21

Gambar 4.9 Pertanyaan Kesembilan …………………………………22

Gambar 4.10 Pertanyaan Kesepuluh …………………………………..23

28
BIOGRAFI PENULIS

Hanif Riza Zaydan Ar-Rabbani, Lahir di Bekasi, 6 Agustus 2005.


Anak pertama dari 2 bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai Pegawai
Swasta, dan ibunya adalah seorang Dosen.

Sewaktu kecil menempuh jenjang pendidikan di Sekolah Dasar


Islam Terpadu Gema Nurani di Pada masa Sekolah Menengah Pertama
nya, ia bersekolah di SMP Insan Cendekia Boarding School Sentul selama
3 tahun. Dan sekarang sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah
Atas di Sekolah Menengah Atas Al Azhar 8 Summarecon Bekasi.

29

Anda mungkin juga menyukai