Tingkat Kesadaran Murid Terhadap Peningkatan Kemampuan Keterampilan Untuk Menyiapkan Karier
Tingkat Kesadaran Murid Terhadap Peningkatan Kemampuan Keterampilan Untuk Menyiapkan Karier
KARYA TULIS
oleh
XII MIPA 2
JL. Boulevard Utara Blok L. Marga Mulya. Bekasi Utara. RT. 006/RW.003.
Marga Mulya. Kec. Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
2023
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS
PEGESAHAN GURU PEMBIMBING
ii
ABSTRAK
Karier adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Bahkan karier dianggap sebagai
status bagi sebagian orang yang dapat menghidupkan atau mematikan seseorang.
Karier juga berkaitan dengan status sosial (Winkel & Hastuti, 2006).
Murid harus memutuskan profesi atau karier mereka sesegera mungkin. Berhasil
atau tidaknya karier atau kehidupan masa depannya ditentukan oleh keputusan yang
dibuatnya saat masih sekolah, atau bahkan mimpi-mimpinya sejak kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa siap murid kelas XII MIPA 2
dalam menentukan dan menyiapkan karier masa depan mereka. Penelitian ini
menggunakan model penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Teknik dan
analisis data yang digunakan yaitu dengan observasi dan wawancara.
Penelitian berimplikasi terhadap kemandirian murid kelas XII MIPA 2 dalam sikap,
perkembangan, dan kesiapan mereka untuk pemutusan karier mereka masing-
masing, serta murid memilih jurusan tidak karena pengaruh orang lain, seperti
orang tua atau teman, tetapi karena pilihannya sendiri yang disesuaikan dengan
minat dan kemampuan dirinya. Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah
sebaiknya murid dapat lebih berusaha lebih dengan mengembangkan dirinya
dengan melakukan upaya peningkatan secara progressif atau bertahap, yaitu dengan
belajar lebih giat, bimbingan orang tua murid, guru, dan lingkungan yang
mendukung seperti fasilitas dan prasarana pendidikan yang memadai.
iii
۟ ُﻮا ﻓِﻰ َﻣﻨَﺎ ِﻛ ِﺒ َﮭﺎ َوﻛُﻠ
ُ ُﻮا ِﻣﻦ ِ ّر ْزﻗِِۦﮫ ۖ َو ِإﻟَ ْﯿ ِﮫ ٱﻟﻨﱡﺸ
ﻮر ۟ ُﻮﻻ ﻓَﭑ ْﻣﺸ َ ھ َُﻮ ٱﻟﱠﺬِى َﺟ َﻌ َﻞ ﻟَﻜُ ُﻢ ْٱﻷ َ ْر
ً ُض ذَﻟ
"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya
kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan."
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “TINGKAT
KESADARAN MURID KELAS XII MIPA 2 TERHADAP
PENINGKATAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN UNTUK
MENYIAPKAN KARIER”. Tak lupa, shalawat serta salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarganya, sahabat
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
(2) Bapak Imam Sudiro, M.Pd. dan Bapak Muhammad Burhan Yazid, S.H.
selaku kepala sekolah dan wakil kepala sekolah SMA Islam Al Azhar 8 Kota
Bekasi.
(3) Ibu Irma Mailyana Nurhastuty, S.Pd. selaku guru pembimbing materi.
(4) Ibu Arini Abdillah, S.Pd. selaku guru pembimbing teknik penulisan.
(5) Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan pengorbanan Ibu dan
Bapak. Amiin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya tulis ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan karya tulis yang akan penulis
buat di masa yangakan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Bekasi, 6 Februari 2023
v
DAFTAR ISI
vi
4.2.1 Hubungan Pemilihan Jurusan dan Kemampuan Keterampilan Murid
serta Pengaruh Orang Tua dan Bimbingan Konseling .................................. 17
5.2 Saran............................................................................................................ 25
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Winkel W.S, Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi.
2
Super dalam Alvarez, Gonzalez M. 2008. Career Maturity: a Priority for Secondary Education.
Journal of Researching Educational Psychology. ISSN.1696-2095. No.16. Vol.6(3) 2008. Spain:
Departement of Educational Research Methods and Diagnostics, University of Barcelona.
3
Seligman, L. 1994. Developmental Career Counseling and Assessment, 2nd Edition. Sage
Publications, Inc.
1
memutuskan arah karier mana yang akan mereka pilih serta apa yang akan
dipelajari selanjutnya. Setelah menyelesaikan sekolah menengah atas, murid
dalam pemilihan jurusan atau program studi. Terlebih lagi, perkembangan
karier tampak semakin cepat selama masa remaja dan merupakan pendorong
penting di tingkat pendidikan sekolah menengah atas (SMA).
4
Savickas, M. L. 2001. A developmental perspective on vocational behavior: career pattern,
saliance, and themes. International Journal for Education and Vocational Guidance. 1, 31-48.
Netherlands: Kluwer Academic Publisher.
5
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychological
Review, 84(2), 191–215.
2
kemampuannya mampu menyelesaikan tahapan pengembangan karier dengan
sukses, termasuk pemilihan dan persiapan karier6.
6
Bozgeyikli, H., Susran, Erkan, E., Habib, H. 2009. Career decision making self efficacy, career
maturity and socioeconomic status with Turkish youth. Georgian electronic scientific journal:
Education science and psychology.
3
1.3 Tujuan Pembahasan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
7
Moekijat. 1986. Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung: Remaja Karya.
5
1. Adanya pendidikan khusus. Karier seseorang harus
didukung oleh pendidikan yang diterimanya.
2. Merupakan sebuah panggilan atau jalan hidup. Artinya
seseorang yang memandang pekerjaan sebagai karier akan
mencurahkan seluruh tenaga, pikiran dan waktunya untuk
pekerjaan tersebut agar dapat mencapai hal-hal yang ada di
dalam kariernya.
3. Dilakukan selama orang tersebut bekerja pada tingkat
kepangkatan (jabatan).
4. Bersifat full time, pekerjaan tersebut berjangka panjang,
sehingga karier merupakan pilihan hidup yang hanya bisa
dilakukan sekali saja, dan sulit untuk pindah ke jalur karier
yang berbeda.
8
Mathis, R,L., John, H., Jackson, & Valentine, S.R. 2013. Human Resource Management. USA:
Cengange Learning.
6
Dalam pembahasan lebih lanjut definisi di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
7
Menurut Donald E. Super 9, menyatakan bahwa kematangan karier
remaja dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :
9
Kosine, Natalie R., Lewis, Morgan V. Growth and Exploration: Career Development Theory and
Programs of Study. Career and Technical Education Research, 33(3), pp. 227-243.
8
karier, pengetahuan tentang membuat keputusan karier, dan pengetahuan
informasi tentang dunia kerja. Menurut Super, perencanaan karier
melibatkan aktivitas pencarian informasi dan keterlibatan individu dalam
proses tersebut. Individu harus memiliki pengetahuan tentang berbagai
elemen dari setiap pekerjaan dan memperoleh informasi karier dari berbagai
sumber. Kemampuan membuat keputusan karier dan memahami tugas-
tugas pekerjaan dalam suatu jabatan juga penting untuk dipahami.
Keterampilan eksplorasi karier dan memahami bakat, minat, dan
kemampuan diri adalah bagian dari perencanaan karier yang tidak boleh
dilewatkan.
10
Dalam Rachmawati, Yunia E. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan Karier
Pada Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
11
Niu, H. 2010. Investigating the effects of self-efficacy on foodservice industry employees’ career
commitment. Taiwan: Graduate Institute of Management Sciences, Department of Management
Sciences & Decision Making, TamKang University.
12
Rachmawati, Yunia E. 2012. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan Karier Pada
Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas Surabaya. Calyptra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
9
kemampuannya sendiri. Dilanjut dari kutipan diatas, menurut Bandura 13
menyatakan bahwa efikasi diri mengacu pada kepercayaan individu akan
kemampuannya untuk sukses dalam melakukan sesuatu.
13
Dalam van der Bijl. JJ, Shortridge-Baggett. LM .2001. The theory and measurement of the self-
efficacy construct. Sch Inq Nurs Pract.
10
mekanisme penyesuaian diri, dan faktor-faktor internal seperti kemampuan
personal, pengalaman dan pendidikan. Menurut Bandura, ada empat
pembentuk efikasi diri, yaitu pengalaman yang menetap, pengalaman yang
dirasakan, bujukan sosial, dan keadaan psikologis. Seseorang dapat
memperkuat efikasi diri dengan mengalami pengalaman yang
menyenangkan dan positif, menerima dukungan dan bujukan positif dari
orang lain, dan memiliki perasaan positif dan bersemangat.
11
Menurut Robbins14, Keterampilan dibagi menjadi 4 indikator yaitu:
14
Dalam Megantoro, Dwi. 2015. Pengaruh Keterampilan, Pengalaman, Kemampuan Sumber Daya
Manusia Terhadap Usaha Kecil Menengah. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
12
2.2 Kerangka Berpikir
Pengetahuan
• Disiplin Belajar Tentang Karier • Murid memasuki dunia
perkuliahan tanpa merasa
• Berdoa selalu kepada Allah
SWT • Riset mendalam tentang "Salah Jurusan"
• Memperbanyak melihat program studi, fakultas, serta • Mendapatkan lingkungan yang
POTENSI diri sendiri (seperti ke kampus yang dituju mendukung untuk masa
konsultan pendidikan) • Mempelajari karier/prospek depan murid
masa depan yang akan dituju
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap pertama
mementukan permasalahan, tahap kedua melakukan studi, tahap ketiga
mengumpulkan data, dan tahap terakhir yaitu analisa data dan studi selama
peneliti.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini, akan dibahas hasil dari penelitian mengenai tingkat kesadaran
murid terhadap peningkatan kemampuan keterampilan untuk menyiapkan karier
yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran
mengenai hasil analisis data, menunjukkan seberapa besar tingkat kesadaran murid
tentang pentingnya peningkatan kemampuan keterampilan untuk menunjang
suksesnya masa depan karier mereka, dan pembahasan hasil dari hipotesis yang
telah diajukan. Dalam bab ini, akan dibahas hasil dari analisis data yang mencakup
deskripsi statistik dan hasil analisis regresi. Selain itu, hasil penelitian juga akan
memberikan gambaran mengenai upaya yang dilakukan oleh murid dalam
meningkatkan kemampuan keterampilan mereka.
Manfaat dari hasil penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi murid sendiri.
Melalui hasil penelitian ini, murid dapat memahami pentingnya peningkatan
kemampuan keterampilan untuk menunjang kesuksesan masa depan karier mereka.
Dengan memahami hal tersebut, murid dapat lebih fokus dan termotivasi untuk
meningkatkan kemampuan ketrampilan mereka. Selain itu, hasil penelitian juga
dapat memberikan informasi bagi murid tentang jenis kemampuan ketrampilan
yang paling dibutuhkan dalam dunia kerja dan bagaimana cara untuk meningkatkan
kemampuan tersebut.
15
Dengan demikian, hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat yang
bermakna bagi perkembangan masa depan karier murid dan membantu mereka
untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Dalam pembahasan ini, akan dibahas hasil survei yang dilakukan terkait
pengembangan karier murid. Survei ini berisi 10 pertanyaan yang berkaitan dengan
pengembangan karier, persiapan mereka untuk memilih karier, dan hubungan
antara pemilihan jurusan dan kemampuan ketrampilan. Tetapi sebagian pertanyaan
yang dijawab oleh responden ditiadakan sebanyak 2 pertanyaan untuk menjaga
privasi para responden.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar murid merasa sudah siap
dalam memilih karier. Hanya sekitar 66,7% murid yang merasa sudah cukup
persiapan untuk memilihan karier. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya
untuk meningkatkan tingkat persiapan murid dalam memilih karier bagi 33.3%
murid yang belum siap dalam memilih karier mereka.
16
Gambar 4.2. Pertanyaan Kedua. Sumber: Penulis.
17
Hasil survei juga menunjukkan bahwa hanya sekitar 70% murid
yang merasa jurusan yang dipilih sesuai dengan kemampuan ketrampilan
yang dimiliki. Sisanya merasa jurusan yang dipilih masih tidak sesuai
dengan kemampuan ketrampilan, maupun masih ragu pada pilihan jawaban
“Mungkin”. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kesesuaian antara pemilihan jurusan dan kemampuan
keterampilan murid, seperti menggalakan program konsultasi bimbingan
konseling.
18
Gambar 4.5. Pertanyaan Kelima. Sumber: Penulis.
19
Secara garis besar, hasil survei menunjukkan bahwa sekolah dan
orang tua memiliki peran penting dalam pengembangan karier murid.
Hampir seluruh murid merasa perlu adanya dukungan dari sekolah dan
orang tua dalam membantu mereka mempersiapkan masa depan karier. Hal
ini menunjukkan bahwa sekolah dan orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam membantu murid mempersiapkan masa depan karier dengan
baik.
20
yang akan dituju yaitu Desain Komunikasi Visual. Hal ini menunjukkan
bahwa keyakinan dalam pemilihan karier memegang peran penting dalam
membantu murid mempertahankan pemilihan karier yang diambil.
21
4.2.3 Pemilihan Penjurusan Murid Saat SMA
Dalam hal ini, ada 50% siswa yang memilih penjurusan berdasarkan
pengaruh orang tua. Orang tua seringkali memiliki pandangan dan harapan
tertentu terhadap masa depan anak-anak mereka, dan mereka mungkin
mempengaruhi pilihan penjurusan anak-anak mereka.
22
Pertanyaan kedua yang akan dibahas adalah "Apakah saat memilih
jurusan di SMA (IPA), kamu sudah mengetahui jalur karier yang kamu akan
tuju?" Ada tiga pilihan jawaban yaitu Ya, Tidak, Mungkin.
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
24
5.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez, Gonzalez M. 2008. Career Maturity: a Priority for Secondary Education.
Journal of Researching Educational Psychology. ISSN.1696-2095. No.16.
Vol.6(3) 2008. Spain: Departement of Educational Research Methods
and Diagnostics, University of Barcelona.
Anwar, Moh Khoerul. 2017. Model Eksplorasi Karier Sebagai Upaya Persiapan
Karier Murid Dalam Menghadapi ASEAN Global. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Bozgeyikli, H., Susran, Erkan, E., Habib, H. 2009. Career decision making self
efficacy, career maturity and socioeconomic status with Turkish youth.
Georgian electronic scientific journal: Education science and
psychology.
Brown, S.D. & Lent, R.W. 2005. Career Development and Counseling, Putting
Theory and Research to Work. New Jersey: John Willey & Sons.
26
Niu, H. 2010. Investigating the effects of self-efficacy on foodservice industry
employees’ career commitment. Taiwan: Graduate Institute of
Management Sciences, Department of Management Sciences &
Decision Making, TamKang University.
van der Bijl. JJ, Shortridge-Baggett. LM .2001. The theory and measurement of the
self-efficacy construct. Sch Inq Nurs Pract.
Winkel W.S, Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
27
DAFTAR GAMBAR
BAB II
BAB IV
28
BIOGRAFI PENULIS
29