Anda di halaman 1dari 102

STRATEGI GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC.


KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR NTB. TAHUN AJARAN
2022/2023

Oleh:

Hesti Wardiana
NIM 190106108

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

i
STRATEGI GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC.
KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR NTB. TAHUN AJARAN
2022/2023

Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :

Hesti Wardiana
NIM 190106108

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023

ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO

ُ ‫ٰٓاّٰللُٰٓلكُ ْۚ ْمٰٓواِذآٰقِٰٓيْلٰٓا ْن‬


ٰٓ‫ُ ُُ ْوا‬ ‫ح ه‬ ْ ‫س ُح ْوآٰفِىٰٓا ْلمج ِل ِسٰٓف‬
ِ ‫افس ُح ْوآٰي ْفس‬ َّ ‫يٰٓآٰيُّهآٰالَّ ِذيْنٰٓامنُ ْوآٰاِذآٰقِيْلٰٓل ُك ْمٰٓتف‬
١١ٰٓ–ٰٓ‫اّٰللُٰٓمِمآٰت ْعملُ ْونٰٓبمِيْر‬ ٰٓ‫آٰم ْن ُك ْۙ ْمٰٓوالَّ ِذيْنٰٓا ُ ْوتُوآٰا ْل ِع ْلمٰٓدرج ٍۗتٰٓو ه‬
ِ ‫ٰٓاّٰللُٰٓالَّ ِذيْنٰٓامنُ ْو‬
‫ُ ُُ ْوآٰي ْرفعِ ه‬ ُ ‫فا ْن‬

Yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan

kepadamu, berikanlah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka

lapangkanlah, niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu.

Dan apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan

Allah mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al- Mujadallah

[11])1

1
Suprapno, dkk. Tafsir ayat tarbawi ( kajian ayat-ayat pendek), ( aceh: yayasan
muhammad zaini, 2021) hal 62

viii
PERSEMBAHAN

“Kupersembahkan skripsi ini


untuk kedua orang tua ku
Bapak Maswan dan Ibu
Nurhasanh. Ketiga sodara
tercinaku. Almamaterku,
semua guru dan dosenku.”

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan


tidak lupa pula shalawat serta salam kepada Baginda Nabi Besar Nabi
Muhammad SAW. Peneliti menyadari bahwa proses menyelesaikan
proposal ini tidak akan sukses apabila tanpa keterlibatan berbagai pihak.
Oleh karena itu, peneliti memberikan banyak ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu, yaitu antara lain:
1. Bapak Murzal, M.Ag selaku pembimbing I dan bapak Erwin Padli,
M. Hum selaku pembimbing II, yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran kepada peneliti
sehingga proposal ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. Jumarin M.HI., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram dan bapak Dr. Muammar, M.Pd., selaku
Ketua Prodi PGMI.
3. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M. Ag., selaku Rektor UIN
Mataram.
4. Kepada orang tua dan keluarga besar peneliti yang selalu
memberikan dukungan dan selalu memanjatkan do’a, serta nasihat-
nasihat yang sangat berharga, sehingga dapat menjadikan peneliti
termotivasi dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Kepada semua guru dan staff yang ada di SDN 02 Selebung yang
telah menerima peneliti dengan baik serta memberikan arahan dan
saran-saran yang membangun sehingga dapat menjadikan peneliti
termotivasi untuk menyelesaikan proposal ini.
6. Kepada semua teman dan rekan baik peneliti, Angkatan 2019
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang
selalu memberikan dukungan dan motivasinya kepada peneliti
sehingga peneliti semangat untuk menyelesaikan tugas
perkuliahan.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapatkan
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi semua orang.
Mataram, 29 Mei 2023
Penulis

Hesti Wardiana

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
HALAMAN LOGO .............................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................iv
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..............................................vi
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI.................................................. vii
HALAMAN MOTTO .......................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI ..........................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xiii
ABSTRAK .............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ........................................ 5
E. Telaah Pustaka ............................................................................. 7
F. Kerangka Teori ............................................................................ 9
G. Metode Penelitian ....................................................................... 19
H. Sistematika Pembahasan............................................................. 28
BAB II STRATEGI GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC.
KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR NTB T.A 2022/2023 ............. 29
A. Paparan Data dan Temuan .......................................................... 29
B. Pembahasan ................................................................................ 39
BAB III FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
MOTIVASI SISWA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC. KERUAK KAB.
LOMBOK TIMUR NTB T.A 2022/2023 ............................................ 43
A. Paparan Data dan Temuan .......................................................... 43
B. Pembahasan ................................................................................ 57
BAB IV PENUTUP ............................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 65
LAMPIRAN ......................................................................................... 69

xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. 86

xii
DAFTAR TABEL

Table 2.1 rincian sarana dan prasarana SDN 02 Selebung


Tahun 2023, 44.
Table 2.2 Data Guru SDN 02 Selebung Tahun 2023, 45.
Table 2.3 Data Siswa SDN 02 Selebung Tahun 2023, 46.

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01: Profil Sekolah


Lampiran 02: Instrument Observasi
Lampiran 03: Instrument Wawancara
Lampiran 04: Foto Dokumentasi
Lampiran 05: Surat Menyurat
Lampiran 06: Riwayat Hidup

xiv
STRATEGI GURU KELAS DALAM
MENINGKATKANMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN 02
SELEBUNG KEC. KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR NTB.
TAHUN AJARAN2023
Oleh:

Hesti Wardiana

NIM 190106108

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa, serta apa saja bentuk faktor
pendukung dan faktor penghambat motivasi siswa dalam belajar di SDN
02 Selebung Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur NTB
2022/2023.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif, Subjek dalam penelitian ini
ialah guru kelas V, kepala sekolah, dan siswa kelas V di SDN 02
Selebung, teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga cara yaitu
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data
dilakukan dengan tehnik pengumpulan data, kondensasi data, penyajian
data dan penarika kesimpulan, pengecekan keabsahan data menggunakan
kredibilitas data dengan melakukan perpanjangan pengamatan, ketekunan
pengamatan dan triangulasi.
Hasil penelitian yang dilakukan di SDN 02 Selebung Kecamatan
Keruak menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh guru kelas V
cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menyampaikan tujuan dari apa yang mereka lakukan sekarang untuk masa
depan mereka, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
siswa tidak merasa jenuh di dalam kelas ketika belajar, memberi
penyadaran kepada siswa betapa pentingnya belajar, memberikan apresiasi
atas semua kegiatan positif yang siswa kerjakan dengan baik, membuat
situasi persaingan atau kompetisi di dalam kelas membuat siswa merasa
belajar lebih menarik dan tertantang untuk menjadi pemenang. Sedangkan
faktor pendukung yang berasal dari dalam diri siswa yang memiliki minat
serta kebiasaan baik dalam belajar dan dari luar diri siswa yang berasal
dari lingkungan keluarga yang selalu memberikan perhatian lebih,

xv
lingkungan sekolah yang menyenangkan, lingkungan masyarakat yang
peduli dengan pendidikan anak. sedangkan untuk faktor penghambat
motivasi siswa dalam belajarnya yaitu berasal dari dalam diri siswa yang
kurang percaya diri terhadap kemampuannya sendiri sehingga hal tersebut
membuatnya malas dalam belajar dan dari luar diri siswa seperti
lingkungan keluarga, orang tua yang tidak memberikan perhatian terhadap
anak, lingkunga sekolah yang dimana siswa merasa terancam atau tidak
nyaman, dan lingkungan masyarakat yang tidak peduli dengan keadaan
anak.
Kata Kunci: Strategi Guru, Motivasi Belajar Siwa, Sekolah Dasar

xvi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah setiap usaha pengaruh perlindungan yang
diberikan kepada anak menuju pendewasaan. Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa pendidikan adalah menuntun segala kekuasaan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia atau
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dengan demikian, sasaran
pendidikan dapat diawali semenjak anak-anak berusia (kurang lebih 3
tahun) yang dimana anak-anak sudah mengerti arti kedewasaan. 2
Pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena
kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti pembantu
pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ini
merupakan proses penyesuaian pada tiap-tiap fase serta menambahkan
kecakapan di dalam perkembangan seseorang.Seperti yang tercantum
dalam Undang – Undang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirinya,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.3
Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya sebuah kegiatan
transfer ilmu, akan tetapi pendidikan juga merupakan sebuah proses
pembelajaran dan pembentukan karakter atau lebih kompleks. Pada
hakikatnya, mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam
mengembangkan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung
pengertian bahwa proses mengajar oleh guru menghadirkan proses
belajar pada pihak siswa yang berwujud perubahan tingkah laku,
meliputi perubahan ketrampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan,
pemahaman, dan apresiasi. Dalam konsep ini, tampak bahwa titik berat
2
Chomaidi dan Salamah, Pendidikan Dan Pengajaran Strategi Pembelajaran
Sekolah (Jakarta: PT Grasindo, 2018), hal. 3.
3
Ibid,. hal 4

1
peranan guru bukan saja sebagai pengajar, melainkan sebagai
pembimbing belajar, pemimpin belajar, dan fasilitator belajar. Dengan
demikian, sebagai pembimbing belajar, guru mendudukkan diri untuk
memberikan kemampuannya dalam mempelajari bahan tertentu bagi
pengembangan daya pikir, keterampilan personal dan sosial, serta
sikap dan perasaan siswa untuk bekal hidupnya dimasyarakat.
Terkait penjelasan di atas maka, menjadi guru kreatif sangat
penting karena dengan menjadi seorang guru yang kreatif maka akan
mudah untuk menyusun strategi mengajar yang menarik untuk peserta
didik untuk mengaktifkan kelas dan menjadikan peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran di kelas, karena dengan adanya strategi
mengajar yang menarik akan memotivasi siswa untuk belajar. Jika
siswa sudah termotivasi maka akan mempermudah proses
pembelajaran.4
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat
menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar
akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya mutu hasil belajar
akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa
perlu diperkuat terus menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar
yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yang
menggembirakan.5
Konsep pembelajaran yang memperhatikan motivasi belajar
siswa akan sangat berpengaruh terhadap presentasi nilai belajar siswa.
Karena jika motivasi belajar siswa tinggi maka akan menghasilkan
generasi muda yang berkualitas.
Guru berperan penting dalam menyikapi motivasi belajar
siswa. Adapun cara guru menyikapi motivasi siswa adalah dengan cara
membangun komunikasi yang baik dengan anak, ajak anak untuk
menentukan tujuan belajarnya, kenali gaya belajar anak, bimbing anak
untuk menyusun system belajarnya sendiri, buat suasana belajar

4
Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta: AR-RUZ
MEDIA), hal.41-42
5
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009), hal. 57

2
menyenangkan, hargai proses belajar anak, hindari terlalu focus
terhadap prestasi, dan jadi role model bagi siswa.
Motivasi belajar biasanya dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal. Factor internal ini ada pada diri anak sendiri sedangkan
factor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Dalam hal ini orang tua memiliki peranan
penting dalam mengasuh anak di rumah sehingga dapat berpengaruh
pada motivasi belajar anak. Oleh karena itu orang tua harus lebih
memperhatikan dan mengarahkan anaknya dengan baik supaya anak
tidak hanya memiliki motivasi dalam dirinya namun juga memiliki
tambahan motivasi dari luar sehingga anak tetap melaksanakan
aktivitas belajar secara teratur dan baik karena memiliki motivasi
belajar yang cukup.6
Lebih lanjut, hasil wawancara dengan salah satu guru kelas 5 di
SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023
bahwa ada beberapa siswa dikelasnya yang memiliki motivasi rendah
diakibatkan oleh banyak factor, salah satunya faktor eksternal yaitu
tentang pola asuh dari orangtua. Seperti halnya yang dirasakan oleh
salah satu siswa yang kurang mendapatkan perhatian dikarenakan
orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Orang tuanya acuh
tak acuh dengan jam belajar anak di rumah dan tingkat pemahaman
anak terkait pembelajaran yang sudah diterima di sekolah.7
Sesuai dengan hasil wawancara di atas orang tua yang kurang
memperhatikan pendidikan anaknya, seperti tidak mendampingi anak
belajar, tidak tahu kesulitan – kesulitan yang dialami dalam belajar,
dapat menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya. Hal ini
dapat terjadi pada anak dari keluarga yang orang tuanya terlalu sibuk
mengurus pekerjaannya. Kurangnya perhatian orang tua sangat
berpengaruh bagi prestasi belajar anak.8

6
Harianti dan Amin, Pola Asuh Orang Tua dan Lingkungan Pembelajaran
Terhadap Motivasi Siswa. (Jurnal Curricula, 2016), 1 (2), hal. 21
7
Zia Datul Fitri, Wawancara, Selebung, 25 November 2022
8
Tri Nur Fadhilah, Rofani Dan Diana Endah Handayani, “Analisis Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa”.Jurnal Pendagogi Dan Pembelajaran,
(JPG, VOL 2 NO 2, TAHUN 2019 ), hal. 250-251.

3
Hasil wawancara di atas peneliti lakukan dengan observasi.
Hasilnya adalah, terdapat beberapa siswa yang memiliki motivasi
tinggi dan rendah yang di latar belakangi oleh factor eksternal.
9
Berdasarkan latar belakang maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di SDN 02 Kec. Keruak Kab. Lombok Timur, NTB. TA
2023”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan merujuk pada hasil wawancara
yang diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah strategi guru kelas V dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa di SDN 02 Selebung, kec. Keruak, kab.
Lombok Timur, NTB. TA 2023?
2. Bagaimanakah bentuk Factor pendukung dan penghambat
motivasi siswa dalam belajar V di SDN 02 Selebung, kec.
Keruak, kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas tujuan dari penelitian ini yakni:
a. Untuk mengetahui strategi yang di gunakan oleh guru kelas
V/b dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 02
Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur, NTB.TA 2023
b. Untuk mengetahui bentuk factor pendukung dan factor
pendorong motivasi belajar siswa kelas V/b di SDN 02
Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023.
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan bahan masukan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan khususnya yang berkaitan dengan strategi guru
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

9
SDN 02 Selebung, Observasi, 25 november 2022

4
2) Sebagai bahan acuan untuk mengkaji tentang factor
pendukung dan penghambat motivasi belajar siswa.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
Dapat memberikan informasi tentang strategi guru
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa serta factor
pendukung dan penghambatnya, sehingga dapat membantu
calon guru (mahasiswa/i) untuk dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dan dijadikan sebagai masukan guru agar lebih
memperhatikan hubungan dengan orang tua siswa terkait
dengan motivasi belajar siswa.
2) Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai masukan bagi sekolah untuk
meningkatkan kerja sama seluruh warga sekolah untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan
masukan pada sekolah agar memberikan informasi kepada
orang tua siswa tentang factor pendukung dan penghambat
motivasi belajar anak.
3) Bagi siswa
Dapat mendorong siswa untuk belajar menggunakan
kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi yang
disampaikan guru.

4) Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dan
bekal pengetahuan bagi calon guru tentang strategi dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa serta factor pendukung
dan penghambatnya.
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Supaya penelitian ini tidak terlalu melebar pembahasannya
maka ruang lingkup penelitian ini terfokuskan pada Strategi Guru
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas V/B di SDN 02
Selebung Kec. Keruak, Kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023. Serta
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan

5
motivasi belajar siswa kelas V/B di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023.
Alasan peneliti memilih kelas V/B sebagai tempat penelitian
karena berdasarkan pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru
kelas, bahwa terdapat siswa kelas V/B yang memiliki motivasi
belajar rendah, yang di mana seharusnya siswa/i kelas V
mempersiapkan diri untuk naik ke kelas VI dan akan mengikuti US
untuk menentukan kelulusannya. Jadi peran guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V itu sangat penting.
Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti strategi guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V/B di SDN 02 Selebung
Kec. Keruak Kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023
2. Setting Penelitian
Setting penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 02 Selebung,
kec. Keruak, kab. Lombok Timur, NTB. TA 2023. Alasan peneliti
mengambil lokasi tersebut menjadi objek penelitian karena, peneliti
pernah mengikuti kegiatan relawan literasi selama 1 minggu lebih.
Sehingga peneliti dapat menemukan masalah atau kendala yang
dialami oleh guru di sekolah SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur, NTB. TA 2023. Yang paling menonjol
permasalahannya terkait motivasi belajar siswa. Dengan hasil
pengamatan serta saran dari kepala sekolah, peneliti akhirnya
mengangkat masalah tersebut untuk di teliti menjadi judul proposal
tentang “STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC. KERUAK KAB.
LOMBOK TIMUR, NTB. TA 2023.”
SDN 02 Selebung merupakan salah satu satuan pendidik
dengan jenjang SD di Selebung Kec. Keruak, Kab. Lombok Timur,
Nusa Tenggara Barat. SDN 02 Selebung berada di bawah naungan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pembelajaran di SDN 02
Selebung dilakukan pada pagi. Dalam seminggu, pembelajaran
dilakukan selama 6 hari. SDN 02 Selebung memiliki akreditasi A,
berdasarkan sertifikat 185/BAP-SM/KP/XI/2017.10

10
https://data.sekolah-
kita.net/sekolah/SD%20NEGERI%202%20SELEBUNG%KETANGGA_173761?amp=1

6
E. Telaah Pustaka
Untuk memberikan penguatan pada penelitian ini, perlu peneliti
memberikan beberapa perbandingan dengan penelitian yang terlebih
dahulu yang dianggap oleh peneliti memiliki relevansi terhadap topik
yang akan peneliti angkat yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Zuriah yang ditulis dalam jurnal
dengan judul “ Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran IPS di MIS Desa Seirotan T.A
2017/2018, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif, Hasil penelitian yang dilakukan Nur Hafizahdi MIS Desa
Sei Rotan menunjukkan bahwa guru di MIS mengajar dengan
menggunakan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
bervariasi seperti metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dan
tugas agar siswa termotivasi mengikuti pembelajaran dan aktif serta
afektif sehingga siswa tidak bosan dan jenuh dalam proses
pembelajaran berlangsung. 11
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Zuriah dengan
penelitian yang akan peneliti teliti ialah, dari segi objeknya. Objek
yang di teliti oleh Zuriah adalah strategi guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa Pada Mata Pelajaran IPS sedangkan objek
penelitian yang peneliti fokuskan pada strategi guru dalam
meningkatkan motivasibelajar siswa/iyang motivasi belajarnya
rendah diakibatkan beberapa faktor eksternal salah satunya adalah
faktor pola asuh orang tua.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nazula Syifaul Maghfirah dalam
bentuk skripsi dengan judul “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Kelompok A di TK Islam Plus
Mutiara Banguntapan Bantul Yogyakarta” Mahasiswi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini Program S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa orang tua memiliki peran penting dalam meningkatkan
motivasi belajar anak di TK Islam Plus Mutiara Banguntapan Bantul

11
NUR HAFIZAH, Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS di MIS Desa Seirotan,(skripsi, UIN Sumatera Utara Medan T.A
2017/2018), hal. 42

7
Yogyakarta terdiri dari: orang tua sebagai motivator dan fasilitator,
orang tua sebagai penghibur, orang tua sebagai pengatur.
Penelitian yang dilakukan oleh Nazula Syifaul Maghfirah
dengan penelitian yang akan peneliti teliti sama-sama tentang pola
asuh namun berbeda dari segi objeknya. objek yang di teliti oleh
Nazula Syifaul Maghfirah adalah peran orang tua dalam
meningkatkan motivasi belajar anak sedangkan objek penelitian
yang peneliti fokuskan pada strategi guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa/i yang memiliki motivasi belajarnya rendah
yang diakibatkan beberapa faktor eksternal salah satunya adalah
faktor pola asuh orang tua.12
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Sarina yang berjudul “Strategi
Guru Dalam Mengatasi Dampak Broken Home Siswa Kelas V Di Mi
Nurul Quran Pagutan Tahun Akademik 2021/2022” jenis pendekatan
penelitian digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
yang di dapat adalah upaya yang dilakukan oleh guru kelas V dalam
mengatasi 5 orang anak yang mengalami masalah motivasi rendah
akibat broken home.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Sarina dengan penelitian
yang akan peneliti teliti sama-sama tentang strategi guru namun
berbeda dari segi objeknya. objek yang di teliti oleh Siti Sarina
adalah analisis strategi guru dalam mengatasi dampak broken home
siswa sedangkan objek penelitian yang peneliti fokuskan pada
strategi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa/i yang
memiliki motivasi belajarnya rendah yang diakibatkan beberapa
faktor eksternal salah satunya adalah faktor pola asuh orang tua 13

12
Nazula Syifaul Maghfirah, “Peran Pola Asuh Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Kelompok A di TK Islam Plus Mutiara
Banguntapan Bantul Yogyakarta”, (skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2018), hal. 62
13
Siti Sarina, “Strategi Guru Dalam Mengatasi Dampak Broken Home Siswa
Kelas V Di Mi Nurul Quran Pagutan”, (Undergraduate Thesis, Universitas
Muhammadiyah Mataram, 2022), hal. 31

8
F. Kerangka Teori
1. Strategi Guru
Menurut Baron yang dikutip Moh. Asrori mendefinisikan
bahwa Strategi adalah kemampuan untuk mensiasati sesuatu,
sesuatu di sini bukan berarti harus baru sama sekali tetapi dapat
juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada
sebelumnya.14
Dalam dunia pendidikan, strategi adalah rangkaian dalam
proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa,
pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan
lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar supaya
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang di harapkan.15Strategi pada hakikatnya
adalah tindakan tentang apa yang seharusnya dilakukan. Strategi
merupakan rencana besar yang meningkat, efisien, dan produktif
untuk mengefektifkan tercapainya tujuan. 16
Drs. Achmad Rohani HM, M.Pd mengatakan bahwa
strategi sering digunakan banyak konteks dengan makna yang
tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi biasa
diartikan sebagai suatu pola umum tehnik seorang guru, siswa
dalam manifestasi aktivitas pembelajaran. Menurut Uno, strategi
guru adalah cara – cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk
memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses
pembelajaran. Pemilihan dilakukan dengan banyak pertimbangan
situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik
siswa yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
Berdasarkan pernyataan diatas bahwasannya, strategi guru
adalah banyak cara dan gaya yang dipakai oleh guru dalam proses
pembelajaran. Maka dari itu betapa pentingnya pendidikan strategi

14
Moh. Asrori, Mengutip Baron dalam Bukunya Psikologi Pembelajaran,
(Bandung: Wacana Prima, 2008), hal. 61
15
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep
Dasar,(Bandung: Alfabeta, 2012), hal 20.
16
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing,( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), hal 217.

9
bagi seorang guru dalam proses pembelajaran untuk memperoleh
tujuan tersebut.
Strategi yang dilakukan guru dalam mengatasi siswa yang
kurang memiliki motivasi belajar yaitu:
a. Memperjelas Tujuan yang Ingin Dicapai
Memberikan penjelasan terkait tujuan belajar pada siswa
merupakan salah satu cara untuk memotivasi belajar siswa.
Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham bahwa dengan
mereka belajar dengan baik akan menentukan mereka kan
menjadi orang seperti apa ketika mereka dewasa. Semakin
jelas tujuan yang ingin mereka capai, maka akan semakin kuat
motivasi siswa dalam belajar.17
b. Menciptakan Suasana Belajar Yang Menyenangkan
Siswa akan dapat belajar dengan baik jika berada pada
suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, bebas dari
rasa takut, sehingga anak bisa belajar secara optimal.
Maka dari itu sangat penting bagi guru untuk selalu
memberikan suasana kelas yang menyenangkan, nyaman dan
hidup. Untuk itu guru bisa sesekali menyelingi permainan,
bernyanyi atau bercerita hal lucu supaya suasana kelas menjadi
hidup dan tidak membosankan.18
c. Memberi Penyadaran
Pentingnya memberikan penyadara pada siswa sebelum
pembelajaran dimulai. Penyadaran yang diberikan guru berupa
penyampaian betapa pentingnya pendidikan, betapa
pentingnya belajar, betapa pentingnya materi yang akan
mereka pelajari. Penyadaran ini diberikan agar siswa paham
dan sadar bahwa peljaran yang akan dipelajari mempunyai
manfaat yang sangat penting dalam kehidupan dan masa
depan mereka. Kehidupan tidak selamanya bergantung pada
orang tua ataupun orang lain, sehingga siswa harus bisa

17
Kompri, Motivasi Pembelajaran Persfektif Guru Dan Siswa, (Bandung: PT, Remaja
Rosadakarya Offset 2021) hal .253
18
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengaja Mengajar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007 ) hal. 92

10
memahami sendiri setiap materi yang diberikan. Dengan
demikian dengan penyadaran ini sisw dapat menjadi
termotivasi dan bersemangat untuk memahami setiap materi
yng diberikan oleh gurunya.
Menumbuhkan hasrat untuk belajar atau penyadaran
kepada siswa merupakan unsur kesengajaan guru kepada siswa
agar siswa dapat termotivasi dan giat dalam belajarnya. Hal ini
sangat berdampak baik, apabila dibandingkan dengan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.19
d. Memberikan apresiasi
Pemberian apresiasi pada anak juga dapat menjadi
pendorong serta motivasi belajar siswa. Pemberian apresiasi
dapat tertulis maupun tidak, apresiasi tertulis dapat berupa
pemberian angka seperti tambahan nilai, sedangkan tidak
tertulis biasanya seperti pujian, tepuk tangan maupun hadiah
kecil kepada siswa yang berprestasi atau siswa telah
mengerjakan tugas dengan baik. Selain memberikan apresiasi
untuk hal positif guru juga memberikan hukuman kepada
siswa yang tidak mengerjakan tugs ataupun bersikap nakal.
Jika siswa mendapatkan prestasi yang baik, guru
diharapkan untuk memberikan apresiasi kepada anak atas
keberhasilannya, sehingga siswa terdorong untuk melakukan
uasaha – usaha lebih giat agar mencapai tujuan
pembelajaran.20
e. Mengadakan Persaingan Atau Kompetisi
Menghadirkan persaingan atau mengadakan
kompetisi juga salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru
dalam meningkatkan motivasi siswa.karena dalam kompetisi
inilah siswa dapat menunjukkan kemampuannya masing-
masing.
Persaingan atau kompetisi ini dapat dikatakan sangat
efektif dalam mendorong minat belajar siswa. Persaingan, baik

19
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengaja Mengajar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007 ) hal. 94
20
Syaiful Bahri Djmarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) hal. 170

11
individu atau kelompok mampu meningkatkan prestasi belajar
siswa.21
Upaya yang dilakukan guru dalam memotivasi belajar
siswa seperti yang telah diuraikan di atas, menunjukkan
adanya kesesuaian dengan teori. Apapun yang dilakukan guru
dalam memberikan motivasi belajar siswa merupakan usaha-
usaha terbaik yang telah dilakukan guru dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di dalam kelas, sehingga tujuan dari
pembelajaran itu bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa.
22

2. Motivasi Belajar
berawal dari kata “motiv” yang artinya dorongan atau
upaya itu, maka motivasi diartikan sebagai suatu dorongan dari
dalam diri individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara
tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan. motivasi di sini
menjadi suatu alat kejiwaan untuk bertindak sebagai gerak atau daya
dorong untuk melakukan pekerjaan. 23
Motivasi merupakan suatu daya penggerak baik berasal
dari individu yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas
guna mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. indikatornya
meliputi durasi kegiatan (berapa lama kemampuan pengguna waktu
untuk melakukan kegiatan), frekuensi kegiatan (berapa selang
kegiatan ini dilaksanakan dalam periode waktu tertentu), presistensi
(ketepatan pada tujuan kegiatan belajar), ketabahan, keuletan,
kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk
mencapai tujuan, target, cita-cita, pengorbanan untuk mencapai
tujuan dengan arah sikap yang baik.24

21
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengaja Mengajar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007 ) hal. 93
22
Kompri, Motivasi Pembelajaran Persfektif Guru Dan Siswa, (Bandung: PT, Remaja
Rosadakarya Offset 2021) hal .256
23
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa ( Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset, 2015), hal. 4
24
Ignatius Sulistyo, Peningkatan Motivasi Belajar dengan Menerapakn Model
Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Pelajaran PKN, Jurnal Studi Sosial 4, No. 1 (2016) ,
hal. 17

12
Daya penggerak di dalam diri anak yang sanggup
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
pembelajaran, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
anak dapat tercapai. Adanya daya penggerak agar anak dapat
bergerak sesuai dengan kemampuannya dan anak juga dapat
meningkatkan daya gerak agar terus termotivasi dan mencapai
tujuan yang diinginkan. 25
a. Macam – Macam Motivasi Belajar
Motivasidalam belajar sangatlah diperlukan. Keberhasilan
tujuan pembelajaran bergantung pada seberapa besar antusias
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada umumnya
motivasi belajar dating dari dua sisi yaitu motivasi dari dalam diri
siswa itu sendiri ( motivasi ekstrinsik ), dan motivasi yang dating
dari luar siswa (motivasi ekstrinsik). Macam – macam motivasi
belajar menurut Sardiman, yaitu: 26
1) Motivasi Intrinsik
Menurut A.M Sardiman “siswa yang memiliki motivasi
intrinsic akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik,
yang berpengetahuan, yang ahli dalam segala bidang yang di
sukai. Siswa yang benar-benar ingin mencapai tujuan maka
harus belajar, karena tanpa motivasi maka tujuan belajar tidak
akan tercapa”. Maka dari itu dorongan muncul dari dalam diri
sendiri yang bersumber dari kebutuhan untuk menjadi orang
yang terdidik.
Dalam proses belajar, siswa yang mempunyai motivasi
intrinsic dapat dilihat dari belajarnya. Aktivitas belajar dimulai
dan diteruskan berdasarkan suat dorongan yang ada di dalam
dirinya dan akan terkait dengan belajarnya. Seorang siswa
merasa butuh dan memiliki keinginan belajar sehingga dapat
mencapai tujuan belajar untuk mendapatkan pengetahuan, nilai
serta keterampilan, bukannya mengharapkan suatu pujian.

25
Ibid,. hal. 18
26
Ifni Oktiani, “Kreatifitas Guru Dalam Memotivasi Belajar Peserta Didik”,
(Jurnal Kependidikan 5, no. 2, 2017), hal. 226

13
2)Motivasi Ekstrinsik
Menurut Elida Prayiton ada beberapa dorongan
ekstrinsik yang digunakan guru supaya dapat merangsang
minat siswa dalam menerima pembelajaran, seperti
memberikan penghargaan dan hadiah pada siswa. 27
Diantara berbagai factor yang mempengaruhi
pembelajaran, motivasi sering disebut sebagai factor dominan,
karena setiap aktivitas manusia pada dasarnya dilandasi
dengan adanya dorongan untuk mencapai tujuan atau
terpenuhnya kebutuhan. Adanya dorongan tersebut disebut
sebagai motivasi. Dalam beberapa terminology, motivasi
dinyatakan sebagai suatu kebutuhan, keinginan, gerak hati,
naluri, dan dorongan, yaitu suatu yang memaksa organisme
manusia untuk berbuat atau bertindak sesuatu.
Hakikat motivasi belajar pada dasarnya merupakan
suatu dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku,
pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung.
b. Indikator Siswa Termotivasi
Indicator siswa termotivasi di lihat dari ketertarikan siswa
pada suatu hal yang sangat kuat, mempunyai semangat yang
tinggi, gigih menghadapi tantangan, memiliki tekad yang kuat
untuk mencapai tujuan.
Menurut Sardiman ciri-ciri siswa termotivasi dalam proses
belajar adalah sebagai berikut: 28
1) Tekun menghadapi tugas yang diberikan (dapat bekerja terus-
menerus dalam waktu lama, tidak berhenti sebelum selesai)
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tak lekas putus asa).
3) Menunjukkan minta terhadap macam-macam masalah
4) Senang mencari dan memecahkan masalah
5) Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah
yakin akan sesuatu)
27
Ibid, hal. 228
28
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Grafindo
Persada, 2007), hal. 83

14
Wiliams & Williams menyatakan bahwa cara mengetahui
siswa termotivasi untuk belajar di kelas adalah siswa
memperhatikan penjelasan guru, siswa segera mengerjakan tugas
yang diberikan, siswa berani bertanya dan mau menjawab
pertanyaan dengan sukarela, siswa senang mengikuti pelajaran dan
sangat rajin. 29

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Motivasi Siswa


dalam Belajar
Dalam rangka memotivasi siswa, guru di SDN 02 Selebung
menyadari, bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi motivasi
siswa yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lokasi
penelitian, maka faktor –faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Pendukung Motivasi Siswa dalam Belajar
Biasanya faktor pendukung motivasi belajar siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu antara lain:
1) faktor internal
faktor internal adalah faktor yang muncul dari dirinya
sendiri berkat motivasi dirinya dengan berkeinginan untuk
belajar tanpa ada suruhan atau motivasi dari orang lain, tetapi
motivasi itu muncul sendiri dari diri pribadi sendiri. Sebabnya
karena memang siswa tersebut mempunyai motivasi, serta
minat untuk belajar. Dengan sebab-sebab itulah faktor
pendorong belajar muncul dari faktor intern (dari dalam).
Dengan faktor intrinsik inilah siswa itu dalam belajarnya aman
dan cepat mengerti, karena sifat berkeinginan belajar itu
muncul dari diri sendiri tidak dari orang lain.
2) Faktor eksternal ini merupakan faktor pendukung yang berasal
dari luar diri seseorang yang di mana faktor pendorong ini
muncul melalui bimbingan orang lain atau motivasi muncul
melalui orang lain, tidak dari diri sendiri. Yang mana faktor

29
Wiliams & Caroline Wiliams, Five Key Ingridients For Improving Student
Motivation. Online Tersedia di Http://Www.Aabri.Com/Rhej.Html (diakses Pada 4
Desember 2022), hal. 51

15
pendorong siswa ekstrinsik ini muncul melalui berbagai pihak
seperti:
a) Lingkungan Sekolah
lingkungan sekolah memiliki pengaruh secara
langsung pada aktivitas belajar siswa. Adapun pengaruh
lingkungan sekolah yang dapat memengaruhi motivasi
belajar siswa adalah:30
(1) Penciptaan Suasana Kelas Yang menyenangkan
Suasana belajar yang tenang dan kondusif
merupakan faktor yang menunjang fokus belajar siswa
dan efektifitas mengajar guru. Suasana kelas yang
nyaman dan menyenangkan memungkinkan siswa
untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa
yang sedang dipelajarinya.
Suasana kelas yang kondusif sangat bermanfaat
untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dan siswa untuk memahami materi
pelajaran.31
(2) Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana di sekolah yang dapat
menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar.
Prasaran merupakan sesuatu yang dapat
mempermudah atau memperlancar proses
32
pembelajaran.
(3) Hubungan Baik Antar Siswa Dengan Guru.
Dalam relasi hubungan guru dengan siswa yang
baik, siswa akan menyukai gurunya dan akan merasa
nyaman bila didalam kelas untuk mengikuti proses
pembelajaran. Rasa suka siswa terhadap gurunya akan
berdampak juga terhadap materi yang disampaikan,

30
Wilda Susanti, Dkk, Pengantar Strategi Pembelajaran (Kelaten: IKAPI No.
181/JTE 2019) hal. 107
31
Rasmani, Menejemen Pengelolaan Kelas ( Surabaya: Umsurabaya Publishing
2018) hal. 3
32
Wilda Susanti, Dkk, Pengantar Strategi Pembelajaran (Kelaten: IKAPI No.
181/JTE 2019) hal. 107

16
jika siswa menyukai gurunya maka siswa juga akan
menyukai mata pelajaran yang disampaikan.33
b) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan faktor utama yang
mendorong motivasi belajar anak. Anak yang dididik
dengan penuh kasih saying dalam setiap aktivitasnya, maka
anak akan merasa tergerak atau memiliki kesadaran dalam
diri untuk belajar dengan tekun demi meraih prestasi
belajar. 34
b. Faktor Penghambat motivasi siswa dalam Belajar
Secara umum faktor – faktor yang mempengaruhi
proses belajar anak dibedakan menjadi faktor internal dan
faktor eksternal. Kedua faktor tersebutlah yang mempengaruhi
motivasi belajar anak. berikut akan diuraikan tentang kedua
faktor penghambat belajar.35
1) Faktor Internal
Factor penghambat yang berasal dari diri siswa
(internal) meliputi tingkat kecerdasan siswa yang lemah,
gangguan emosional, seperti tidak merasa aman, sikap serta
kebiasaan belajar yang buruk, seperti tidak menyenangi
mata pelajaran tertentu, malas belajar, tidak memiliki jam
belajar yang teratur dan kurang terbiasa membaca buku
mata pelajaran.36
Faktor internal meliputi kepercayaan diri yang
rendah juga dapat menghambat motivasi siswa untuk belajar
lebih rajin. Karena mereka yang tidak percaya diri terhadap
kemampuannya akan merasa malas dan akan menganggap
dirinya tidak bisa mencapai tujuan yang mereka inginkan.37

33
Ibid., hal 108
34
Raudatun Hikmah, Bimbingan Konseling Berbasis Evaluasi Dan Supervise,
(Yogyakarta: Araska 2018) hal. 53
35
Azwar, S, Sikap dan Prilaku Dalam Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya,
( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 43
36
I Gede Ade, Belajar Dan Pembelajaran ( Depok : Pt Rajagrafindo Persada 2018 ) Hal.
164
37
Ibid., hal 59

17
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat mempengaruhi proses belajar
anak. Factor eksternal terdiri dari:
a) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah berhubungan dengan kondisi
siswa, guru serta keadaan sekolah. Apabila kondisi
sekolah tidak kondusif maka dapat menghambat pestasi
belajar siswa. Apalagi dengan alat pendukung sarana
pembelajaran, apabila alat pendukung tersebut tidak
terpenuhi maka siswa tidak dapat mengexplore keinginan
belajar mereka.38
b) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang dapat menghambat
motivasi siswa seperti, sikap orang tua kepada anak akan
mempengaruhi motivasi belajar anak. Anak yang selalu
diacuhkan oleh orang tuanya, seperti tidak pernah
dimarahi ketika anak tidak belajar, tidak membantu anak
dalam memahami ulang materi yang diterima disekolah,
maka akan berdampak pada menurunnya motivasi belajar
anak. 39
c) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan salah satu
faktor yang menjadi penghambat motivasi siswa salah
satunya yaitu teman sebaya atau teman bergaulnya yang
dimana banyak teman sebayanya yang terlalu asik
bermain sehingga mengabaikan jam belajarnya dirumah.
Hal tersebut akan mempengaruhi belajar anak, karena
anak pasti akan ikut tidak mementingkat pendidikannya.40

38
Ishayati, Identifikasi Masalah Belajar dan Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
pada Siswa, Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif 2007 hal. 11
39
Ibid, hal.44
40
Ibid, hal 45

18
G. Metode Penelitian
Metode penelitian ( research ) merupakan suatu kegiatan
ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. 41 Fungsi
penelitian ini adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang memiliki tujuan untuk memahami realitas sosial,
yaitu melihat dunia dari sisi apa adanya bukan dunia yang
seharusnya, maka dari itu seorang peneliti kualitatif harus memiliki
sifat yang bersifat terbuka (open minded).42
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang di mana
peneliti terjun langsung ke SDN 02 Selebung yang merupakan
lokasi penelitian tersebut. Peneliti ini mencari data langsung
berupa melakukan wawancara atau percakapan terhadap orang
yang bersangkutan. Peneliti ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena pada permasalahan mengenai “strategi guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa”, ingin mendapatkan solusi
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang terjadi pada siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah yang diakibatkan pola asuh
orang tua.
Sehingga tidak memungkinkan bagi peneliti untuk
menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan instrumen
angkat atau metode penelitian yang lain. Karena pada
permasalahan ini sangat tepat kiranya jika peneliti menggunakan
metode penelitian kualitatif untuk memahami masalah yang
dihadapi oleh siswa sehingga memiliki motivasi belajar yang
rendah.

41
Saiffudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,
1998), hal. 17
42
Mamik, Metodologi kualitatif, ( Sidoarjo : Zifatama Publisher, 2015 ), hal. 3

19
Adapun ciri yang dimiliki pada peneliti kualitatif yaitu
sebagai berikut:
a. Data yang diperoleh berupa data secara langsung yang di dapat
dari lapangan, bukan dari laboratorium atau penelitian yang
terkontrol
b. Penggalian data dilakukan secara ilmiah, melakukan kunjungan
pada situasi-situasi alamiah subyek.
c. Memperoleh makna baru dalam bentuk kategori – kategori
jawaban .43

Penelitian kualitatif ini memusatkan pada kegiatan


ontologis. Ontologis pada penelitian kualitatif yaitu memandang
realita dalam bentuk subjektif dan bersatu dengan peneliti,
kualitatif menunjukkan adanya interaksi yang tercipta antara
peneliti dengan subjek yang diteliti. Metodologi ini mengandung
nilai-nilai. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, kalimat,
maupun gambar yang memiliki makna dan mampu memacu
timbulnya pemahaman yang lebih nyata dari pada hanya sekedar
angka ataupun frekuensi. Peneliti menekankan catatan dengan
deskriptif kalimat yang merinci, lengkap, dan mendalam yang
dapat menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung
penyajian data. Oleh karena itu penelitian kualitatif ini secara
umum sering disebut sebagai pendekatan deskriptif. Peneliti
berusaha menganalisis data dalam berbagai nuansa sesuai bentuk
aslinya seperti pada waktu pencatatan atau dikumpulkannya hasil
observasi dan wawancara.44
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti merupakan hal yang harus ada dalam
suatu penelitian kualitatif, di mana kehadiran peneliti merupakan
instrument yang utama, dalam penelitian diketahui perannya oleh
subyek atau informal. Tujuan peneliti secara langsung ke lokasi
tempat penelitian merupakan untuk mengumpulkan semua data

43
Agus Salim, Teori & Pradigma Penelitian Sosial, ( Yogyakarta : Tiara
Wacana, 2006), hal 4.
44
Faridah Nugrahani,Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta : Accounting
LFFA at Binus University, 2014), hal. 96

20
secara mendalam, lugas dan luas serta data yang dikumpulkan
merupakan data yang relevan dan data yang diperlukan dalam
penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 02 yang berlokasi di
jalan Raya, Selebung Ketangga, Keruak, Lombok Timur, NTB.
Alasan peneliti mengambil penelitian di sini, karena peneliti
pernah mengikuti kegiatan relawan literasi selama 1 minggu lebih.
Sehingga peneliti dapat menemukan masalah atau kendala yang
dialami oleh sekolah tersebut. Yang paling menonjol
permasalahannya terkait motivasi atau minta belajar siswa yang di
akibatkan oleh faktor internal keluarganya atau pola asuh yang
kurang baik.
4. Sumber Data
Sumber data merupakan salah satu pertimbangan dalam
memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Data
penelitian kualitatif bersifat understanding (memahami) terhadap
fenomena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about the
people (masyarakat sebagai subyek). 45
Data dalam penelitian pada dasarnya terdiri atas semua
informasi atau bahan yang disediakan alam ( dalam arti luas ) yang
harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti. Data penelitian
terdapat pada segala sesuatu apa pun yang menjadi bidang dan
sasaran penelitian. 46
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data basis atau utama yang
digunakan dalam penelitian. Data primer merupakan jenis data
yang dikumpulkan secara langsung dari sumber utamanya
seperti melalui wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya.
Data primer biasanya bersifat spesifik karena disesuaikan oleh
kebutuhan peneliti.

45
Subroto, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992), hal. 33
46
Ibid, hal. 34

21
Data pokok dapat dideskripsikan sebagai jenis data yang
diperoleh langsung dari pihak pertama subjek penelitian atau
responden yaitu kepala sekolah, guru kelas dan siswa.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data tambahan yang diambil
tidak secara langsung di lokasi atau lapangan, tetapi melalui
sumber yang sudah dibuat oleh peneliti terdahulu, seperti data
yang didapat dari dokumentasi yang meliputi profil dan struktur
SDN 02 Selebung. Sumber data sekunder ini dapat digunakan
dalam penelitian, dengan fungsinya sebagai sumber data
pelengkap ataupun yang utama bila tidak tersedia nara sumber
dalam fungsinya sebagai nara sumber data primer.47
Oleh karena itu, data skunder yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah peneliti mengumpulkan data berdasarkan
data kepustakaan yaitu data yang diperoleh oleh peneliti secara
tidak langsung dari berbagai literasi, berupa buku-buku dan
karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Ada
beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi juga disebut sebagai penyelidikan yang
digunakan dengan alat indra, baik tidak langsung maupun
langsung terhadap gejala atau masalah yang akan diteliti.
Metode observasi dilakukan disaat tindakkan sedang
berlangsung atau di saat sedang ada di lapangan. Pertama kali
dilakukannya observasi dengan cara menyeluruh terhadap
masalah yang diteliti dengan melakukan penelitian melalui
kajian pustaka dan masalah lapangan yang diteliti guna

47
Ibid., hal. 113

22
memperoleh fokus penelitian serta mempelajari masalah
penelitian.48
Pelaksanaan observasi dapat dilakukan dengan beberapa
cara yang dapat dipilih, seperti observasi partisipan dan
observasi nonpartisipan.
1) Observasi partisipan
Observasi partisipan merupakan teknik observasi
yang dilakukan peneliti dengan cara terlibat langsung
dalam kegiatan sehari-hari yang sedang diamati di sekolah.
Dengan melakukan observasi partisipan ini, maka data
yang kita peroleh lebih lengkap dan dapat mengetahui
setiap prilaku yang Nampak saat melakukan observasi.
2) Observasi nonpartisipan
Observasi nonpartisipan adalah teknik observasi
yang dilakukan peneliti dengan tidak terlibat secara
langsung dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari pada saat
mengamati. Di sini peneliti bertindak sebagai pengamat
independen dan mencatat, menganalisis, kemudian
membuat kesimpulan hasil observasi yang telah diamati
dan teliti. 49
Peneliti di sini menggunakan metode observasi
nonpartisipan dengan tujuan mengamati lingkungan
sekolah, proses belajar mengajar di kelas, dan strategi guru
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 02
Selebung.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang,
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

48
Mardiyah Hayati Dan Aqodiah. Pembelajaran Nilai Islam
Kemuhammadiyahan Di TK ABA Panto Daeng Besar Dan TK ABA Taliwang Sumbawa
Besar ( Jurnal Prodi PGMI, 2019 ), hal. 98
49
Rahmadi, pengantar metode penelitian, (Banjarmasin: antasari press, 2011)
hal. 81

23
seseorang lainnya dengan mengajukan berbagai pernyataan –
pernyataan atau informasi berdasarkan tujuan tertentu.50
Secara umum berdasarkan cara pelaksanaanya,
wawancara terbagi menjadi dua jenis yaitu wawancara
terstruktu dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur atau terpimpin dimana semua pertanyaan –
pertanyaan yang ingin diajukan sudah dipersiapkan secara
rincian dan lengkap. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
merupakan wawancara yang dimana pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan bersifat terbuka. Jenis ini juga bias disebut
wawancara bebas sebab pewawancara dapat menanyakan apa
saja kepada narasumber.
Dalam kegiatan ini peneliti menggunakan jenis
wawancara tidak terstruktur dengan tujuan agar peneliti
memperoleh data yang lengkap , actual, dan akurat.
Wawancaratidak terstruktur memiliki ciri khas bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun
secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data yang
diperoleh. Peneliti mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden. Wawancara dilakukan baik secara langsung face to
face atau video call, oleh karena itu pewawancara perlu
memahami situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu
yang tepat di mana harus melakukan wawancara.51
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya –
karya monumental dari seseorang. Metode dokumentasi
digunakan sebagai metode penunjang atau pelengkap seperti
dokumen sekolah yang dianggap penting, sehingga memperkuat
hasil dari penelitian seperti daftar guru, pegawai sekolah,
jumlah peserta didik, dan sebagainya.

50
Mardiyah Hayati dan Aqodiah. Pembelajaran Nilai Islam Kemuhamadiyahan
DI TK ABA Panto Daeng Sumbawa Besar dan TK ABA Taliwang Sumbawa Barat,
Jurnal Prodi PGMI, 2019, hal. 100
51
Feni Rita dan Sri Wahyuni. Metode Penelitian Kualitatif,( Sumatra Barat: PT.
Global Eksekutif Teknologi, 2022), hal. 53

24
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data
secara sistematis dan hasil data yang diperoleh melalui metode
wawancara, catatan lapangan, serta dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilihi
mana yang penting dan yang dipelajari, serta membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun pembaca.52
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti
dalam menganalisis data di lapangan dengan model Huberman dan
Miles antara lain:
a. Pengumpulan Data
Mengumpulan data tidak dapat dipisahkan dari tahap
analisis data, karena data yang diperoleh dan dikumpulkan akan
dipilah dan diorganisasikan agar penelitian menemukan makna
dari permasalahan yang diteliti dan dapat mengkomunikasikan
dengan baik kepada orang lain. Adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi.
b. Kondensasi Data
Kondensasi data merujuk pada proses memilih,
menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau
mentransformasikankan data yang mendekati keseluruhan
bagian dari catatan – catatan lapangan secara tertulis, transkip
wawancara, dokumen – dokumen, dan materi – materi empiris
lainnya.53
Data yang dikondensasikan yaitu terkait dengan strategi
guru kelas V dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di
SDN 02 Selebung. Data yang dikondensasi akan memberikan
gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti
melakukan pengumpulan data.

52
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, ( Yogyakarta: CV
Pustaka Ilmu Group, 2020 ), hal. 162
53
Abdul Majid, Analisis Data Penelitian Kualitatif, ( Sulawesi Selatan: Penerbit
Aksara Timur 2017 ), hal. 56

25
c. Penyajian Data
Penyajian adalah satu tumpukan informasi yang tersusun
yang dapat memberikan kemampuan adanya penarikan
simpulan dan pengambilan tindakan penyajian yang paling
banyak digunakan pada data kualitatif adalah bentuk teks
naratif. Teks tersebut berceceran, bagian demi bagian dan bukan
simultan, tersusun kurang baik, dan sangat berlebihan.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, flowcard dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data,
maka itu akan mudah untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
54
dipahami.
d. Penarikan Kesimpulan ( Verifikasi )
Simpulan bukanlah ringkasan penelitian. Simpulan
adalah inti sari dari temuan peneliti yang dapat menggambarkan
pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian –
uraian sebelumnya, keputusan yang diperoleh berdasarkan
metode berpikir induktif dan deduktif. Simpulan yang dibuat
harus relevan dengan fokus pada penelitian, tujuan penelitian,
dan temuan penelitian yang sudah dilakukan interpretasi dan
pembahasan. Masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
peneliti berada di lapangan.55
7. Kredibilitas Data
Untuk meyakinkan bahwa data hasil penelitian yang
diperoleh di lokasi penelitian benar-benar dapat dipercaya maka
penelitian ini dilakukan menggunakan cara:
a. Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan berarti melakukan pengamatan
secara lebih cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut
maka kepastian data dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Selain itu, meningkatkan ketentuan bermaksud menemukan ciri-
54
Ibid,.hal.162-169
55
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, dan R&D ( Bandung:
Alfabeta, 2016), hal 169-171

26
ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan
dari pada hal-hal yang lebih rinci.
b. Perpanjangan Penelitian
Peneliti sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif
sehingga kesahihan dan keabsahan data sangat ditentukan oleh
komitmen, dan keterlibatan peneliti dan penelitian yang
dilakukannya. Peneliti harus yakin selagi penelitian belum
cukup meyakinkan, maka peneliti perlu melakukan
perpanjangan waktu penelitiannya sambil mengkaji kembali dan
menganalisis data yang telah terkumpulkan. 56
c. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber yang telah ada. 57Tringulasi yang
digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber dan teknik.
Adapun penjelasan triangulasi tersebut sebagai berikut:
1). Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber yaitu memadukan suatu data
yang diperoleh melalui beberapa narasumber yang berbeda
seperti, kepala sekolah, guru kelas V, dan siswa kelas V.
2). Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik adalah triangulasi yang menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data
pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda jika
data yang diperoleh sudah sejala atau tidak. Misalnya data
yang diperoleh dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
3). Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu yaitu melakukan pengecekan
kembali terhadap data kepada sumber dan tetap

56
Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Gabungan, ( Jkarta:
Kencana, 2017) hal. 68
57
Sugiono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. (Penerbit Alfabeta, Tahun 2016), hal. 338-341

27
menggunakan teknik yang sama, akan tetapi dengan situasi
atau waktu yang berbeda.58
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
2. Bab II Paparan Data, Temuan, dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang paparan data, temuan, dan
pembahasan rumusan masalah yang pertama.
3. Bab III Paparan Data, Temuan, dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang ungkapan seluruh data,
temuan, dan pembahasan penelitian. Data, temuan, dan
pembahasan tentang rumusan masalah ke dua.
4. Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan atas hasil dari
penelitian dan saran bagi guru, siswa serta saran bagi
peneliti selanjutnya.

58
Mujamil Qomar, Metodologi….., hal. 109

28
BAB II

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI


BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC. KERUAK KAB.
LOMBOK TIMUR NTB T.A 2022/2023
A. Paparan Data dan Temuan
Setelah peneliti melakukan penelitian di SDN 02 Selebung
Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB dengan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi dapat dipaparkan data hasil penelitian
yaitu, dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, motivasi
siswa di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur sangat
baik dan beragam. Untuk memotivasi belajar siswa yang beragam, guru
harus memiliki beberapa langkah atau strategi yang bisa digunakan
seperti:59
1. Menjelaskan Tujuan yang Akan Dicapai
Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh guru
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan
memperjelas tujuan yang ingin dicapai anak dan mereka ingin
menjadi apa ketika dewasa. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi siswa dalam
belajar. Hal ini singkron dengan apa yang dikatakan oleh
bapak Lalu Kerte selaku kepala sekolah, sebagai berikut :
“Penyampaian tujuan pada peserta didik itu memang
penting dilakukan guna meningkatkan motivasi dan minat
belajar siswa. Karena dengan menyampaikan tujuan,
siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka dapat
dengan mempelajari materi yang disampaikan pada saat
itu. Biasanya guru-guru di SDN 02 Selebung melakukan
penyampaian tujuan pada saat sebelum pembelajaran
dimulai atau disaat pembelajaran sudah selesai.”60

59
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023
60
Lalu Kerta, Wawancara Kepala Sekolah di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023

29
Pernyataan di atas diperjelas oleh Ibu Zia selaku guru
kelas V/b, yang mengatakan bahwa sebagai berikut:
“Menyampaikan tujuan pembelajaran merupakan salah
satu cara yang selalu saya gunakan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa, ketika saya menyampaikan tujuan
dari materi yang akan di pelajari saya tidak
menjelaskannya secara terang-terangan kepada anak-anak,
tapi tanpa kesadaran anak-anak sebenar nya itu telah saya
lakukan. Untuk tujuannya biasanya saya
menyampaikannya pada awal atau akhir pembelajaran
sehingga diharapkan siswa mengetahui apa yang akan
materi yang akan mereka pelajari sehingga siswa lebih
giat belajar guna mencapai tujuan.”61

Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat ibu Mita kelas


V/a yang mengatakan bahwa:
“Penyampaian tujuan, memang sudah seharusnya seorang
guru menyampaikannya kepada siswa. Karena dengan
menyampaikan tujuan dari pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Saya juga selalu
menyampaikan tujuan dari materi yang akan dipelajari,
misalnya seperti pembelajaran tentang pemeliharaan
lingkungan hidup. Pada materi tersebut saya
menyampaikan tujuan bahwa dengan mempelajarinya kita
dapat mengetahui bagaimana cara menjaga lingkungan
dan manfaatnya bagi keberlangsungan hidup kita.”62

Pernyataan di atas di benarkan oleh salah satu siswi kelas


V/a Fitri Liani pada wawancaranya mengtakan bahwa:
“sering banget, ibu guru sering banget ngomong kalo
tujuan kita belajar itu demi masa depan kita dan materi
yang kita pelajari sekarang itu bermanfaat di kehidupan

61
Ziadatu, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023
62
Mita, Wawancara Guru Kelas V di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023

30
kita. Tiep hari kalo ngajar pasti ngomong gitu misalnya
pas pelajaran lingkungan hidup kita. Katanya dengan kita
sungguh-sungguh memahami dan belajar kita bakalan bisa
hidup sehat dan terhindar dari penyakit jahat.”63

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang


peneliti lakukan di kelas V SDN 02 Selebung bahwa guru kelas V
memang selalu menyampaikan tujuan pembelajran sebelum
memulai atau sesudah pembelajaran selesai. Seperti yang dikatakan
salah satu siswi kelas V/a bahwa guru mereka ketika mengajar
selalu menyampaikan tujuan dari mempelajari materi tersebut dan
yang akan mereka dapat misalnya dalam pelajaran Tema 8
“lingkungan hidup kita” yang dimana gurunya menyampaikan
tujuan dari mempelajari materi tersebut agar mereka bisa menjaga
lingkungann hidup mereka tetap sehat. Penyampaian tujuan ini
cukup efektif dalam meningkatkan motivasi siswa dilihat dari
siswa yang mulai bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
belajarnya karena telah mengetahui tujuan dan pencapaian yang di
dapat. 64
2. Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
merupakan salah satu strategi yang bisa guru gunakan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan merasa lebih
bersemangat dalam menerima materi jika kondisi kelas bersih,
menyenangkan dan tidak menakutkan bagi siswa sehingga siswa-
siswi dapat belajar dengan optimal.
Hal diatas sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh
Ibu Zia selaku guru kelas V/b pada wawancaranya mengatakan
bahwa:
“Kelas yang menyenangkan juga merupakan salah satu
cara yang efektif yang saya gunakan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa. Dalam menciptakan atau menjaga

63
Fitri Liani, Wawancara Siswi Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023
64
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023

31
agar suasana kelas yang menyenangkan dan hidup
biasanya saya menggabungkan antara belajar dengan
bermain game atau menyampaikan materi dengan
bernyanyi, ya tentu saja sesuai dengan materi yang
dipelajari saat itu. Dan juga untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa, cara tersebut tentu bisa digunakan.
Dengan cara tersebut mampu membuat suasana belajar
menjadi lebih hidup dan anak-anak sangat antusias dalam
menerima materi pembelajaran.”65

Penjelasan diatas hampir sama dengan apa yang


diungkapkan oleh ibu Mita selaku guru kelas V/a pada
wawancaranya mengatakan bahwa:
“Di jam-jam akhir atau sesudah keluar main itu biasanya
motivasi atau minat belajar siswa menurun, nah pada saat
itu saya biasanya mensiasati dengan ya itu bermain game,
tebak-tebakan misalnya terus menyusun puzel untuk yang
pembelajaran ipa, kami punya penyusunan puzel
bergambarkan organ tubuh pada manusia dan rantai
makanan pada hewan. Jadi dengan menggunakan media
dan cara belajarnya seperti itu maka semangat dan minat
anak-anak akan meningkat lagi. Maka dari itu jangan
sesekali menggunakan metode ceramah ketika jam-jam
tersebut karena akan membuat anak-anak menjadi ngantuk
dan bosan.”66

Pernyataan diatas didukung oleh argument dari Wahyu


Pratama salah satu siswa di kelas V/b yang mengatakan bahwa:
“Saya senang belajar dengan Ibu Zia karena disetiap
pembelajaran di kelas berlangsung pasti menyenangkan
karena setiap ibu guru mengajar diselangi dengan
permainan kak, mangkknya kita tidak merasa cepat

65
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023
66
Mita, Wawancara Guru Kelas V/A Di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023

32
ngantuk dan merasa bosan apalagi kalau pelajaran ipa dan
sejarah yang menggunakan media, kadang kita diajak
nonton menggunakan proyektor kak. Pokonya seru deh.”67

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang


dilakukan peneliti di kelas V SDN 02 Selebung bahwa guru kelas
V telah mencoba menggabungkan penyampaian materinya
dengan menggunakan permainan atau game, menggunakan alat
peraga atau media. Misalnya dalam pembelajaran IPA tentang
organ tubuh dengan menggunakan media gambar video atau
puzel. Hal ini mampu membuat siswa memahami materi dengan
mudah dan membuat siswa yang awalnya pasif menjadi siswa
yang aktif di kelas saat pelajaran berlangsung. 68
3. Memberi Penyadaran
Menumbuhkan kesadaran juga merupakan cara yang bisa
digunakan oleh guru dalam meningkatkan motivasi siswanya.
Guru dapat memberikan penyadaran kepada siswa disaat sebelum
menyampaikan materi, ditengah-tengah kegiatan belajar ataupun
disaat pembelajaran sudah berakhir.
Seperti hal yang diungkapkan oleh bu Zia selaku guru kelas
V/b pada wawancaranya mengatakan bahwa:
“Pemberian penyadaran tentang betapa pentingnya materi
yang mereka pelajari saat itu merupakan salah satu cara
juga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Disaat
saya memberikan penyadaran saya selalu menyampaikan
bahwa belajarnya saat ini menentukan bahwa dimasa
depan dia akan menjadi orang seperti apa, jika mereka
rajin dan giat dalam belajarnya maka mereka akan
menikmati kesuksesan dan keberhasilan, tapi jika mereka
bermalas-malasan maka dimasa depan mereka akan
menjadi orang yang gagal. Jadi saya memberikan

67
Wahyu Pratama, Wawancara Siswa Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec.
Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023
68
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023

33
penyadaran bahwa betapa pentingnya belajar itu bagi
kehidupan mereka selanjutnya. Maka dari itu jika siswa
sadar akan pentingnya masa depan mereka, mereka pasti
akan menjadi lebih giat dalam belajar dan mengerjakan
tugasnya.”69

Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat ibu Mita selaku


guru kelas V/a dalam wawancaranya beliau mengatakan bahwa:
“Dalam memotivasi siswa dalam belajar itu hal pertama
yang harus dilakukan yaitu dengan menyadarkan mereka
betapa pentingnya suatu materi pembelajaran yang akan
mereka terima. Siswa harus sadar bahwa tidak selamanya
bergantung pada orang tua atau orang lain, siswa harus
berusaha sendiri untuk menghadapi tantangan yang
diterima, seperti mengerjakan tugas dari guru. Jika siswa
sadar bahwa betapa pentingnya materi yang akan
diterimanya, maka mereka pasti akan bersungguh-
sungguh dalam mengikuti pembelajaran dan mempelajari
materi saat itu.”70

Pernyataan di atas di dukungan dengan pernyataan dari


salah satu siswa kelas V/b Lalu Satria pada wawancaranya
mengatakan bahwa:
“Ibu guru sering cerita soal anak-anak yang tidak mampu
sekolah, yang tidak punya rumah, dan yang tidak punya
orang tua. Ibu guru sering bilang kalo kita beruntung bisa
belajar disini kita beruntung bisa pake baju sekolah yang
bagus, kita beruntung bisa jajan apa aja ga kayak anak-
anak di jalanan katanya mereka ga bisa ke sekolah trus
mereka harus jualan di lampu merah baru bisa belanja.
Trus kalok kita enak masih ada orang tua yang kerja
capek-capek buat sekolahin kita, jadi kita hasur bersyukur

69
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023
70
Mita, Wawancara Guru Kelas V/A Di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023

34
sama apa yang kita punya sekarang, jadi kita harus giat-
giat belajar biar capeknya orang tua kita jadi ga sia-sia.”

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang


telah peneliti lakukan di kelas V SDN 02 Selebung bahwa guru
kelas V selalu memberikan penyadaran atau mensadarkan siswa
betapa pentingnya materi yang disampaikan dan betapa pentingnya
belajar. Pemberian penyadaran ini hampir sama dengan
penyampaian tujuan akhir, tetapi pada pemberian kesadaran guru
lebih menggunakan bahasanya sendiri dan lebih mudah dipahami
oleh siswa tanpa harus melihat dari tujuan yang ada pada materi.
Pemberian kesadaran pada siswa dianggap sebagai salah satu cara
yang ampuh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pemberian kesadaran ini dapat diberikan kepada semua siswa tanpa
melihat motivasi mereka yang beragam, seperti siswa yang
memiliki motivasi yang tinggi, sedang maupun motivasi belajarnya
yang rendah. 71
4. Pemberian Apresiasi
Pemberian apresiasi. Pemberian apresiasi ini merupakan
salah satu cara juga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Apresiasi ini dapat berupa fisik seperti hadiah, pulpen, buku, angka
atau nilai dll maupun non fisik seperti pujian, tepuk tangan dll.
Dari pemberian apresiasi ini siswa dapat mengetahui
perkembangan hasil belajarnya dan membuat mereka semakin giat
serta tekun dalam belajar maupun mengerjakan tugas-tugasnya.
Sama halnya yang diungkapkan oleh ibu Zia dalam
wawancaranya bahwa;
“Pemberian apresiasi ini juga ampuh dalam meningkatkan
motivasi siswa saya. Jadi saya selalu menggunakan trik ini
jiga siswa saya melakukan pekerjaannya dengan baik.
Dalam memberikan apresiasi atas pekerjaan yang mereka
lakukan, biasanya saya selalu memberikan mereka pujian
atau tambahan nilai. Nilai yang saya berikan itu bertjuan

71
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023

35
untuk meningkatkan semangat belajar mereka. Bagi
sisswa yang tidak mengerjakan tugas maka tentu saya juga
memberikan apresiasi juga seperti tugas tambahan dan
mereka tidak mendapatkan nilai.” 72

Pernyataan diatas didukung oleh salah satu siswa kelas V/b


yaitu Lalu Jaya Pratama dalam wawancaranya yang
mengungkapkan bahwa:
“Ibu guru sering kali memberikan saya pujian atau nilai
tambahan ketika saya mengerjakan tugas dengan benar
dan juga siapa aja yang bisa menjawab pertanyaan bu
guru dengan benar mengenai materi yang udah kita terima
hari itu. Jadi kita belajarnya lebih bersemangat dan
termotivasi untuk belajar dengan giat supaya dapet hasil
yang memuaskan dan biar dapet hadiah juga.”73

Argument diatas sejalan dengan perkataan Ibu Mita selaku


guru kelas V/a dalam wawancaranya mengungkapkan hal serupa
bahwa:
“Memberikan apresiasi atau nilai setiap pekerjaan positif
yang dilakukan siswa itu tetap saya berikan. Karena siswa
akan lebih senang jika mereka mendapatkan apresiasi atas
pekerjaan positifnya, apalagi jika apresiasinya berbentuk
nilai tambahan. Karena mereka merasa bahwa usaha
mereka itu dihargai jika diberikan apresiasi untuk tugas
yang mereka kerjakan. Jadi memberikan apresiasi itu
merupakan cara terampuh untuk meningkatkan motivasi,
mint belajar siswa.”74

72
Ziadatul, Wawancara Guru Kelas V/B di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023
73
Lalu Jaya, Wawancara Siswa Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab.Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023
74
Mita, Iwawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 9 Mei 2023

36
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi yang
telah peneliti lkukan di SDN 02 Selebung bahwa guru kelas V
selalu menggunakan pemberian apresiasi sebagai cara untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas V. Guru kelas V/b
selalu memberikan apresiasi seperti nilai bagi siswa yang
mengerjakan tugas dengan benar, sedangkan siswa yang tidak
mengarjakan tugasnya maka tidak diberikan nilai, dengan begitu
siswa akan termotivasi untuk belajar agar mendapatkan nilai yang
tinggi. Guru kelas V/b tidak hanya memberikan apresiasi terhadap
kepintaran akademiknya saja namun juga memberikan apresiasi
atau penilaian terhadap sikap siswa. 75
5. Mengadakan Persaingan atau Kompetisi
Mengadakan persaingan atau kompetisi. Persaingan atau
kompetisi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan oleh
guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kompetisi yang
jujur, sehat, dan sportif akan menjadi alat meningkatkan motivasi
siswa untuk menjadi lebih giat lagi.
Seperti yang di sampaikan oleh Ibu Zia dalam
wawancaranya bahwa:
“biasanya selain memberikan apresiasi, kesadaran,
menyipkan kondisi kelas yang menyenangkan, saya juga
sering kali mengadakan kompetisi atau persaingan di
dalam kelas juga sebagai cara untuk meningkatkan
motivasi siswa kelas V/b. Saya biasanya membagi anak-
anak menjadi beberapa kelompok sesuai dengan deretan
bangku mereka, kemudia saya memberikan kuis terkait
materi yang saya sampaikan saat itu lalu kelompok yang
mana saja yg cepat menekan tombol bel maka itu yang
menjawab tetapi jika mereka salah maka akan dilempar ke
kelompok sebelahnya. Jika mereka dapat menjawab
pertanyaannya maka mereka akan mendapatkan nilai atau
skor. Mengadakan kompetisi atau persaingan ini sangat
ampuh dalam meningkatkan minat belajar siswa karena
75
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023

37
mereka akan belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai
yang tinggi.”76

Pernyataan diatas sependapat dengan guru kelas V/a yaitu


Ibu Mita pada wawancaranya mengatkan bahwa :
“Mengadakan persaingan memang sangat efektif untuk
meningkatkan motivasi siswa. karena dengan mereka
memiliki lawan otomatis mereka akan merasa ingin
menang dan menjadi yang terbaik, maka dari itu mereka
akan bersemangat dan semakin giat dalam belajar. Ketika
saya mengadakan kompetisi atau persaingan setelah
menjelaskan materi mereka selalu antusias saat
melakukannya. Saya mengadakan persaingan supaya
siswa bisa mendapatkan suasana belajar yang lebih
menantang dan tidak membuat mereka merasa jenuh.”77

Pernyataan diatas didukung oleh argument Fitri Liani salah


satu siswi kelas V/b yang mengatakan bahwa:
“Iya seneng banget kita kalo ibu guru ngadain kompetisi
apalagi kalo ada hadiahnya jadi kita lebih bersemangat
dan termotivasi untuk menang. Maka dari itu kita belajar
dengan giat dari biasanya. Seperti biasa ibu guru itu
ngadain persaingan antara deretan bangku cowok dan
bangku cewek, biasanya pas pelajaran matematika kak
jadi kita ga bosen kalok pelarana matematika. Soalnya kan
kalo pelajaran matematika itu pasti ngantuk trus bosen
karna kita sususah ngertinya, tapi pas sekarang ibu guru
sering ngadain kek kompetisi gitu kita jadi lebih
bersemangat belajar supaya kita bisa menang dari bangku
cowok.”78

76
Ziadatul, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023
77
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023
78
Fitri liani, Wanwancara, Siswi kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 9 mei 2023

38
.
Dari hasil wawancara di atas dapat diperkuat dengan hasil
observasi yang telah peneliti lakukan di kelas V/b bahwa kompetisi
merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru di SDN 02
Selebung dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena
didalam kompetisi inilah siswa dapat menunjukkan
kemampuannya masing-masing. Adapun kegiatan kompetisi yang
dilakukan di SDN 02 Selebung diantaranya yaitu kompetisi
menghafal perkalian dan rumus pada mata pelajaran Matematika
dan cerdas cermat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, PKN,
dengan skor sebagai penilaian. Hal ini sering digunakan karena
persaingan atau kompetisi ini dapat meningkatkan semangat
belajar siswa.79
B. Pembahasan
1. Menjelaskan Tujuan yang Akan Dicapai
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, guru
kelas V di SDN 02 Selebung menggunakan beberapa strategi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan
cara menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada siswa setiap
harin dan di lakukan sebelum atau sesudah pembelajaran di
mulai.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang di kutip oleh
Nuridayanti, bahwa tujuan yang jelas dapat menumbuhkan minat
siswa dalam belajar. siswa yang mengetahui tujuan apa yang
ingin dicapai dalam pembelajaran akan memiliki tindakan yang
terarah dalam pencapaiaan tersebut. Hal ini terjadi karena
seseorang akan berbuat lebih baik dan berhasil apabila ia
memahami yang harus dikerjakan dan yang dicapai dengan
perbuatannya itu. 80

79
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
9 Mei 2023
80
Nuridayanti, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Pendekatan
Problem Posing (Yogyakarta: NEM 2022) hal. 27

39
2. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
Menciptakan suasana kelas yang menyenangka juga
merupakan salah satu strategi yang di guanakan oleh guru kelas
V di SDN 02 Selebung untuk meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar. Suasana kelas yang di bangun oleh guru kelas V
yaitu dengan cara menggabungkan penyampaian materi dengan
menggunakan permainan atau game, bernyanyi untuk
merefreshing otak, dan menggunakan alat peraga atau media.
Hal tersebut sesai dengan pendapat kuna, bahwa siswa
akan lebih termotivasi mengikuti kegiatan belajar mengajar yang
dilaksaakan dengan suasana kelas yang menyenangkan. Suasana
yang sangat menarik menyebabkan proses belajar menjadi
bermakna secara afektif maupun emosional bagi siswa dan
suasana yang bermakna akan lestari dingat, dipahami atau
dihargai. Suasana kelas yang dirancang menarik dan
menyenangkan mampu membangkitkan semangat belajar siswa
sehingga mudah menyerap materi yang disampaikan. 81
3. Memberikan penyadaran
Memberikan penyadaran kepada siswa juga merupakan
salah satu strategi yang selalu digunakan oleh guru kelas V di
SDN 02 Selebung untuk meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar. Pemberian kesadaran ini dilakukan sebelum
pembelajaran dimulai dan diberikan kepada semua siswa.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat sudirman, bahwa
setiap guru sudah seharusnya untuk menumbuhkan keadaran
siswa akan pentingnya belajar. Dengan memberikan kesadaran
ini guru berharap bahwa cara ini mampu untuk menggiring siswa
kepada kesiapan dalam menghadapi masa depan mereka.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya belajar atau tugas yang diterimanya sebagai
tantangan sehingga mereka bekerja keras dengan

81
Kuna, Metode Pandai Berbicara dan Motivasi Belajar (Jawa Barat: CV. Adanu
Abimata 2020) hal. 5

40
mempertaruhkan harga diri merupakan salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting82
4. Memberikan Apresiasi
Memberikan apresiasi merupakan strategi atau teknik
yang sering digunakan oleh guru kelas V sebagai tanda
keberhasilan atas usaha yang dikerjakan oleh siswa. Tidak hanya
memberikan apresiasi terhadap kepintaran akademiknya saja
namun juga memberikan apresiasi atau penilaian terhadap sikap
siswa.
Apresiasi diberikan dengan tujuan untuk menghargai
kerja keras yang telah dilakukan. Dalam kegiatan pembelajaran
sesekali guru dapat memberikan apresiasi terhadap peserta
didiknya. Memberikan apresiasi berfungsi sebagai sarana
peningkatan rasa cinta kepada suatu karya, sarana menilai, dan
untuk meningkatkan serta mengembangkan kemampuan siswa.
bentuk apresiasi dapat diberikan dengan pujian dan memberikan
suaru benda yang bermanfaat. 83
5. Menciptakan Persingan atau Kompetisis
Menciptakan suasana persaingan atau kompetisi
merupakan salah satu cara yang digunakan oleh guru kelas V di
SDN 02 Selebung dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dengan menggunakan cara ini guru kelas V bertujuan untuk
meransang otak dan semangat siswa agar dapat menunjukkan
kemampuannya masing-masing. Hal ini sering digunakan karena
persaingan atau kompetisi ini dapat meningkatkan perkembangan
kognitif, afektif, serta psikomotorik siswa.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Herwati dkk, bahwa
persaingan atau kompetisi dapat di gunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. persaingan, baik persaingan
individu atau kelopok dpat meningkatkan prestasi belajar siswa.
memang persaingan ini banyak di manfaatkan dalam dunia

82
Sadirman, Op. Cit ( Jakarta: Pustaka Jaya 2000) hal. 29
83
Ibid., hal. 19

41
industry atau perdagangan, tetapi juga sangat baik di gunakan
untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.84

84
Herwati, Dkk, Motivasi Dalam Pendidikan ( Malang: PT Literasi Nusantara 2023) hal.
25

42
BAB III
FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN 02 SELEBUNG KEC.
KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR NTB T.A 2022/2023

A. Paparan Data dan Temuan


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 02
Selebung peneliti pendapati faktor pendukung dan faktor penghambat
dalam rencana meningkatkan motivasi belajar siswa di SDN 02
Selebung ada dua factor, yaitu factor internal yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri dan factor eksternal yang berasal dari luar diri
siswa.85
1. Faktor Pendukung Motivasi Belajar Siswa di SDN 02 Selebung Kec.
Keruak Kab. Lombok Timur NTB T.A 2023
a. Faktor internal
Factor pendukung internal yang menjadi temuan dalam
penelitian ini adalah adanya motivasi dan keinginan siswa untuk
belajar dan menggapai cita-citanya. Seperti yang diungkapkan
oleh Sindi Alyani salah satu siswi klas V/b bahwa :
“Saya bersekolah di SDN 02 Selebung masuk tanpa paksaan
dari orang tua ataupun keluarga, karena saya senang belajar
dan menemukan hal-hal baru yang saya dapatkan setelah
mengenal pendidikan.”86

Pernyataan tersebut dipertegas oleh guru kelasnya yaitu


Ibu Zia bahwa :
“Sindi Alyani merupakan salah satu siswa saya yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dilihat dari
keaktifannya dalam megerjakan tugas dan cepat tanggap

85
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023
86
Sindi Alyani, Wawancara Siswi Kelas V Di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 Mei 2023

43
terkait materi baru yang saya sampaikan dia juga prestasi
yang selalu iya dapatkan.”87

Berdasarkan hasil wawancara diatas dikatakan valid


karena diperkuat dengan hasil observasi yang telah peneliti
lakukan di kelas V/b SDN 02 Selebung bahawa diketahui faktor
pendukung internal siswa berasal dari dalam diri siswa yang
memiliki minat belajar tinggi dan rasa ingin tahu nya besar.
Terdapat juga siswa yang memiliki minat yang tinggi yang
dimana sedari kecil mereka suka membaca buku dan belajar serta
keinginan untuk bersekolah tanpa dorongan dari orang tuanya. 88

b. Faktor eksternal
Dalam proses belajar mengajar, peran guru professional
sangat berpengaruh dalam motivasi belajar siswa. salah satu peran
guru yang terpenting yaitu dengan melakukan inovasi terhadap
metode dan menciptakan kondisi kelas yang mengarahkan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik. Diantara faktor
pendukung guru dalam memotivasi belajar siswa adalah :
1) Lingkungan sekolah
a) suasana kelas yang menyenangkan
Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan
menyenangnkan merupkan suatul hal yang harus guru kuasai.
Karena dengan suasana kelas yang kondusif dan
menyenangkan, baik guru maupun siswa dapat belajar
dengan nyaman.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Zia selaku
guru kelas V/b mengutarakan bahwa :
“Kelas itu kan tempat dimana siswa dan guru
melakukan interaksi pembelajaran. Ruang kelas itu
sangat-sangat berpengaruh bagi minat dan semangat
belajar siswa, nah jadi saya selalu sebisa mungkin

87
Ziadatul, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 Mei 2023
88
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023

44
membuat suasana kelas menjadi kondusif dan
menyenangkan agar siswa nyaman dan tidak bosan
berada di dalam kelas disaat jam pelajaran dimulai.”89

Pernyataan diatas sejalan dengan yang diungkapkan


oleh Ibu Mita selaku guru kelas Va yang mengatakan bahwa:
“Dalam belajar suasana pun sangat berpengaruh, maka
dari itu dalam pembelajaran agar suasana tidak
membosankan maka saya harus menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan salah satunya dengan
menyelingi cerita atau permainan untuk merefresh
pikiran agar lebih konsen. Karena jika suasana belajar
membosankan motivasi siswa mudah turun dan
akhirnya belajar pun tidak akan maksimal. 90

Pernyataan diatas didukung dengan argument dari


salah satu siswi kelas V/b Rahmadatul pada wawancaranya
mengatakan bahwa:
“saya sangat senang pada jam pelajaran dikelas ibu
guru sering membuat permainan misalnya seperti tebak
kata atau tebak gambar, trus siapa saja yang salah
menebak disuruh menyanyi atau menghapal perkalian
didepan. Jadi kita tidak ngantuk dan bosan pas belajar
dikelas, pokokny seru deh.”91

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi


yang peneliti lakukan di SDN 02 Selebung Kec Keruak
bahwa memang benar guru kelas V/b selalu menciptakan
suasanan kelas yang menyenangkan dan kondusif terlihat
dari cara mengajarnya dengan menyelangi dengan permainan

89
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023
90
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak KaB.
Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023
91
Rahmadatul, Wawancara Siswa Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023

45
atau game. Suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan
membuat siswa kelas V/b merasa nyaman dan tidak bosan
belajar didalam kelas sehingga siswa dapat dengan cepat
memahami materi yang disampaikan oleh gurunya. 92
b) Sarana dan prasarana
Selain guru yang professional dan kelas yang
kondusif, sarana dan prasaran juga sangat penting dalam
proses pembelajaran. Karena jika sarana dan prasarana
memadai maka siswa akan semakin bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Seperti yang diungkapkan
oleh Ibu Zia selaku guru kelas V/b yang mengatakan bahwa :
“Sarana dan prasaran sangat berpengaruh dalam
kelancaran proses belajar mengajar. Karena disaat
proses belajar mengajar berlangsung dengan
menggunakan sarana dan prasaran yang lengkap siswa
tidak akan merasa bosan dan lebih cepat memahami
materi yang disampaikan. Seperti halnya ketika
penyampaianmateri menggunakan proyektor yang saya
gunakan untuk memperlihatkan contoh cara organ
manusia bekerja dalam bentuk video, mereka sangat
antusias dan bersemangat dalam belajar.”93

Pernyataan diatas didukung oleh Bapak Llau Kerte


selau kepala seklah di SDN 02 Selebung pada wawancaranya
mengatakan bahwa:
“Perlu kita sadari bahwa sarana dan prasarana itu
sangat penting dalam proses pembelajaran. Maka dari
itu saya sebagai kepala sekolah selalu evaluasi apa
yang kurang, apa yang rusak dari sarana dan prasarana
di sekolah. Karena kalo ga ada sarana dan prasana
gimana bisa berjalan dengan lancar. Misalkan

92
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023
93
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 Mei 2023

46
contohnya di sini kta memiliki perpustakaan husus,
kamar mandi khusus siswa. Kalo misalkan tidak ada
perpustakaan maka siswa tidak bisa meminjam buku
untuk belajar dan otomatis proses pembelajaran akan
terhambat. Begitu juga dengan kamar mandi, mushola,
tempat pembuangan sampa, ruang kelas, meja, kursi,
papan dll. Jika sarana dan prasarana itu tidak ada maka
proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan
baik.”94

Pendapat diatas sejalan dengan apa yang disampaikan


oleh Pak Murdiana selaku operator di SDN 02 Selebung pada
wawancaranya mengtakan bahwa:
“Perlu disadari bahwa sarana dan prasarana juga dapat
mendorong keinginan siswa untuk belajar lebih baik
dan lebih menyenangkan serta sarana dan prasarana
juga dapat membuat siswa lebih mudah memahami
pelajaran atau materi yang disampaikan gurunya.” 95

Hasil wawancara diatas dikatakan valid karena


diperkuat dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan
di SDN 02 Selebung bahwa sarana dan prasaran yang
dimiliki cukup lengkap dalam menunjang keberlangsungan
pembelajaran siswa disekolah. Adapun sarana dan prasaran
yang ada di SDN 02 Selebung terdiri dari kelas, lapangan,
meja, kursi, perpustakaan, mushola, kantin, kamar mandi
siswa, bak sampah dan UKS. 96

94
Lalu Kerte, Wawancara Kepala Sekolah di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023
95
Murdiana, Wawancara Operatir di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023
96
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023

47
c) Hubungan Baik Antara Guru dengan Siswa
Hubungan antara guru dengan siswa yang baik juga
sangat berpengaruh terhadap lancar atau tidaknya suatu
pembelajaran. Jika hubungan antara siswa dan guru tidak
baik, maka proses pembelajaranjuga tidak akan berjalan
dengan lancar, hal tersebutlah yang akan menyebabkan siswa
merasa tidak nyaman didalam kelas dan guru juga akan sulit
memotivasi siswa.
Pernyataan diatas dibenarkan oleh Ibu Mita selaku
guru kelas V/a pada wawancaranya mengatakan bahwa:
“Seorang guru harus mengerti dan mengetahui keadaan
siswanya setiap saat. Hubungan yang baik harus
terjalin dalam setiap saat, hal tersebut sangat
membantu karena saya dapat menyampaikan materi
dengan mudah. Begitu juga dengan siswa, mereka akan
lebih nyaman dan mudah memahami materi materi
yang saya sampaikan.”97

Ungkapan diatas hampir sama dengan yang


disampaikan oleh Ibu Zia selaku guru kelas V/b yangatakan
bahwa:
“Di sekolah guru merupakan orang tua bagi siswa.
maka dari itu penting bagi guru untuk menjalin
hubungan baik dengan siswanya dan mengetahui setra
mengerti keadaan siswa. misalnya disaat salah satu
siswa yang tidak enak badan atau ada musibah yang
menimpa keluarganya tentu proses pembelajaran tidak
akan berjalan secara maksimal.”98

Pernyataan di atas di dukung oleh pengakuan Baiq


Nufus salah satu siswa kelas V/b yang mengatakan bahwa:

97
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023
98
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023

48
“Ibu guru sangat ramah dan baik ke kita semua kecuali
yang cowok, soalnya sering bikin ibu guru marah. Trus
juga ibu guru sangat perhatian sama kita apalagi kalok
kita sakit kita disuruh istirahat di UKS atau kalo ada
musibah dikeluarga kita pasti di kasih pulang lebih
cepat.” 99

Hasil wawancara diatas diperkuat dengan hasil


observasi yang telah peneliti lakukan di SDN 02 Selebung
tepatnya di kelas V/b diketahui bahwa hubungan siswa kelas
V/B dengan ibu Zia selaku guru kelas memiliki hubungan
yang baik. Siswa kelas V/b mengakui bahwa mereka senang
diajari ole guru mereka karena cara menyampaikan
materiinya yang tidak membosankan sehingga siswa kelas
V/b cepat memhami materi tersebut, selain itu mereka juga
terkadang ditraktir dan sering diberikan apresiasi saat belajar.
Dengan terjalinnya hubungan baik antara siswa dengan guru,
guru kelas V bisa dengan mudah memotivasi siswa kelas V/b
karena mereka sudah merasa nyaman sehingga proses
pembelajaran setiap harinya dapat berlangsung secara
maksimal. 100
2) Lingkungan Keluarga

Motivasi tidak hanya didapat dari pihak sekolah saja,


namun peran orang tua juga sangat berpengaruh bagi
motivasi belajar siswa. Karena selain guru orang tua juga
bertanggung jawab atas pendidikan seorang anak jika sudah
ada dirumah. Hal nin sesuai dengan apa yang disampaikan
oleh Ibu Mita selaku guru Kelas V/a yang mengatakan
bahwa:

99
Baiq Nufus, Wawancara Siswa Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023
100
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB
Tanggal 10 Mei 2023

49
“Salah satu fakor pendukung motivasi siswa, karena
memang adanya perhatian dari orang tua, bukan hanya
tentang pendidikn agama, tetapi juga pendidikan
umum. Karena setelah pulang dari sekolah siswa akan
pulang kerumah, otomatis tanggung jawab anak
sepenuhnya itu dikembalikan kepada orang tua dan
keluarganya masing-masing. Kemudian latar belkang
orang tua dan masalah ekonomi orang tua yang
memadai juga dapat mempengaruhi tingginya motivasi
siswa dalam belajar.”101

Pernyataan diatas diperkuat oleh salah satu siswi


kelas V/b yitu Sindi Alyani yang mengatakan bahwa:
“Yang memotivasi saya itu adalah kedua orang tua
saya. Di rumah, mereka selalu mengingatkan saya
untuk belajar dan mengerjakan PR dterlebih dahulu
selebum keluar bermain. Dan juga sepulang sekolah
ibuselalu membantu saya untuk memahami ulang
materi yang sudah saya terima disekolah.”102

Hasil awawancara diatas sesuai dengan hasil temuan


peneliti di lapangan berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di SDN 02 Selebung bahwa salah satu faktor
pendukung eksternalnya berasal dari lingkungan keluarga
terutama kedua orang tua. Terdapat beberapa siswa yang
memiliki motivasi tinggi karena didukung oleh orang tuanya.
Dan alasan mereka memiliki mimpi yang tinggi salah satunya
karena orang tua mereka yang menaruh harapan besar pada
mereka dan tentu orang tua mereka selalu mendukung cita-

101
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023
102
Sindi Alyani, Wawancara Siswi Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023

50
cita mereka dalambentuk kasih saying dan fasilitas yang
menunjang kelancaran anak dalam belajarnya. 103
2. Faktor Penghambat Motivasi Siswa di SDN 02 Selebung Kec
Keruak Kab. Lombok Timur NTB T.A 2023
Adapun yang menjadi fakor penghambat motivasi siswa
belajar di SDN 02 Selebung dibedakan menjadi dua factor yakni
factor internal dan factor eksternal.
a. Faktor internal
1) Kepercayaan Diri
Faktor sikap salah satunya yaitu rasa percaya diri juga
penting bagi siswa dalam proses belajar. dengan rasa percaya
diri yang dimilikinya, siswa akan sangat dengan mudah
berinteraksi didalam lingkungan belajarnya. Siswa yang
memiliki rasa percaya diri rendah cenderung meremehkan
kemampuannya dan tidak ingin terlihat menonjol di dalam
kelas.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Zia selaku
guru kelas V/b pada wawancaranya mengatakan bahwa:
“Di kelas saya juga terdapat siswa yang pasif, yang
tidak pernah aktif bertanya, menjawab pertanyaan dan
rata-rata mereka itu ciri khasnya duduk di belakang.
Saya sering memanggil anak-anak tersebut dan
menanyakan mengapa mereka tidak pernah aktif di
kelas. Mereka menjawab karena rasa malu, takut salah,
jadi kepercayaan diri mereka itu rendah sehingga
membuat mereka menjadi siswa yang pasif. Jadi raa
percaya diri juga memengaruhi motivasi belajar siswa”
104

103
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB
Tanggal 10 Mei 2023
104
Ziadatul Fitri, Wawancara di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok
Timur NTB Tanggal 10 Mei 2023

51
Pernyataaan diatas sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh Ibu Mita selaku guru kelas V/a pada
wawancaranya mengatakan bahwa:
“memang benar rasa percaya diri itu berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa. karena siswa yang
kurang percaya diri itu sama sekali mereka tidak aktif
di kelas ketika saya menerangkan dan kadang memberi
pertanyaan sebagai tes apakah mereka faham atau
tidak dan sebagai tes keaktifan juga kan, nah tapi
mereka hanya diam duduk tidak seperti teman-
temannya yang memiliki kepercayaan tinggi yang
dengan bersemangat menjawab pertanyaan, yang
selalu bertanya apa yang tidak mereka pahami.”105

Hasil awawancara diatas sesuai dengan hasil temuan


peneliti di lapangan dengan melakukan observasi di SDN 02
Selebung diketahui bahwa terdapat beberapa siswa yang
memiliki rasa percaya diri yang rendah yang menyebabkan
siswa meremehkan kemampuannya. sehingga merasa bahwa
belajar itu tidak penting. Rasa percaya diri siswa yang rendah
menjadikan siswa menjadi pasif dan meremehkan
kemampuannya, sehingga siswa jadi tidak termotivasi dalam
belajar. 106
b. Faktor eksternal
1) Lingkukangan Sekolah
Suasana kelas yang tidak kondusif dan mebosankan
merupakan salah satu faktor penghambat motivasi belajar
siswa di sekolah. Karena jika suasana kelas tidak kondusif
maka siswa tidak bisa fokus terhadap materi yang
disampaikan oleh gurunya, begitu juga dengan kelas yang
terasa membosankan akan membuat siswa merasa ngantuk
dan malas belajar.

105
Mita, Wawancara di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur
NTB Tanggal 10 Mei 2023
106
Observasi, di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB
Tanggal 10 Mei 2023

52
Pendapat diatas sejalan dengan apa yang disampaikan
oleh Ibu Zia selaku guru kelas V/b pada wawancaranya
mengatkan bahwa:
“Seorang guru harus menguasai yang namanya iklim
kelas atau suasana kelas disaat jam pelajaran dimulai.
Iklim kelas yang saya maksud adalah di setiap kelas
pasti ada saja yang jadi tukang ributnya, yang serig
ganggu teman sebangkunya, yang melamun, bangkan
sampai tidur. Jadi bagaimana caranya belajar kalau
mereka ribut dan bahkan sampai tidur, maka dari itu
pengelolaan kelas itu sangat penting karena jika tidak
di atasi itu dapat menghambat proses pembelajaran
dikelas.”107

Pernyataan diatas didukung oleh Ibu Mita selaku guru


kelas V/a pada wawancaranya mengatakan bahwa:
“Suasana kelas yang tidak kondusif itu sangat
berpengruh dalam meningkatkan motivasi siswa.
yang sering menjadi permasalahan di dalam kelas itu
siswa yang tidak bisa diam atau yang sering
mengganggu temannya belajar jadi temannya yag
semulanya memerhatikan menjadi ga fokus dan
malah ikut bermain."108

Berdasarkan wawancara dan hasil observasi di kelas


V SDN 02 Selebung memang suasana kelas yang tidak
kondusif menjadi salah satu hambatan motivasi belajar
siswanya. Terdapat 3 anak dikelas Vb yang menjadi
pengganggu atau tukang ribut di kelas yang mengakibatkan
teman-temannya terganggu dan tidak bisa fokus dalam

107
Ziadatul Fitri, Wawancara di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok
Timur NTB Tanggal 9 Mei 2023
108
Mita, Wawancara di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB
Tanggal 10 Mei 2023

53
belajar sehingga hal tersebut yang membuat siswa sulit
memahami materi pembelajaran.109
2) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga salah satunya adalah sikap
orang tua yang terlalu sibuk dan acuh terhadap anak sangat
berpengaruh bagi minat belajar anak dan menjadi salah satu
factor penghambat motivasi belajar siswa. Seperti halnya
yang diungkapkan oleh Ibu Zia bahwa :
“Di kelas saya ada satu siswa yang menurut saya
orang tuanya tidak perduli terhadapa anaknya.
Mengapa saya bilang begitu karena kalo dia dating ke
sekolah pasti bajunya kusut dan seperti tidak terawat,
pensil tidak punya, buku hanya satu dan ya anak itu
juga yang sering menjadi pengganggu teman-
temannya ketika belajar. jadi menurut saya peran
orang tua itu sangat penting.

Pernyataan diatas sependapat dengan Pak Mardiana


pada wawancaranya mengatakan bahwa:
“Orang tua merupakan pendidikan pertama bagi anak
dan sebagai penyemangat anak dalam mencapai cita-
citanya. Jika orang tua acuh atu tidak perhatian
terhadap anaknya maka itu akan mempengaruhi minat
dan anak akan sulit dalam beljarnya.”110

Pernyataan diatas di dukung oleh pernyataan yang di


ungkap Ibu Mita pada wawancaranya mengakatan bahwa:
“Faktor orang tua yang acuh terhadap jam belajar
anak, tidak pernah membantu anak untuk memahami
kembali materi yang diberikan guru disekolah dan
terlalu membiarkan anak main gadget, merupakan
salah satu faktor penghambat motivasi belajar siswa.

109
Observasi, di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB
Tanggal 10 Mei 2023
110
Murdiana, Wawancara di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur
NTB Tanggal 10 Mei 2023

54
Di kelas saya juga ada siswa saya yang tidak pernah
mengerjakan tugas kata dia kalo dirumah main terus
dan orang tuanya tidak pernah marah ke dia jadi dia
lupa sama PR yang saya berikan. Maka dari itu peran
orang tua sangat penting.” 111

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi


yang penelitian lakukan di kelas V di SDN 02 Selebung Kec.
Keruak Kab. Lombok Timur NTB bahwa terdapat beberapa
anak yang ke sekolah seperti orang yang tidak terurus dan
ada siswa yang tidak pernah mengerjakan PR nya diruma
alasannya lupa karena bermain dan orang tuanya tidak
memarahi anaknya serta tidak membimbingnya dalam
mengerjakan tugas di rumah. Jadi salah satu faktor
penghambat motivasi siswa kelas V/b di SDN 02 Selebung
yaitu peran orang tua yang kurang perhatian terhapat anak.112
3) Lingkungan masyarakat
Selain orang tua lingkungan pergaulan siswa yang
tidak sehat juga menjadi faktor penghambat motivasi belajar
siswa. seperti yang disampaikan oleh Ibu Mita selaku guru
kelas V/a yang mengatakan bahwa:

“Pergaulan siswa yang tidak sehat itu sangat amat


berpengaruh dalam motivasi siswa dan menjadi salah
satu faktor penghambatnya. Karena jika teman-
temannya bermalas-malasan maka anak juga akan
ikut malas, teman-teman bergaulnya asik bermain
gadget maka anak juga akan ikut bermain gadget dan

111
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023
112
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023

55
melupakan tugas rumah dan kewajibannya untuk
belajar.”113
Pernyataan di atas sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh ibu Zia pada wawancaranya mengatakan
bahwa:
“Lingkungan masyarakat, lingkungan bermin siswa
juga merupakan salah satu faktor penghambat
motivasi belajar siswa. Bergaul dengan anak - anak
yang sering tidak pernah mengerjakan tugas
rumahnya, teman-teman yang suka bolos sekolah
mereka akan mempengaruhi anak untuk malas belajar
dan bersekolah. Contoh kemarin salah satu siswa saya
yang tidak masuk sekolah dengan alasan banyak dari
teman-temannya yang tidak masuk sekolah juga
karena hari kejepit. Jadi teman bermain lingkungan
yang acuh terhadap pendidikan juga akan
menghambat motivasi siswa.”114

Pernyataan di atas di dukung juga dengan pengakuan


Muhammad Ikhwan salaha satu siswa di kelas V/B yang
mengatakan bahwa:

“Iya kemarin aku sama ari ga masuk, soalnya kan


hari kejepit trus banyak juga temen-temen kelas lain
ga masuk trus yang sekolah di SD 3 juga banyak
yang ga masuk jadi kita ikutan nda masuk deh. Si ari
juga bu jarang ngerjain PR dia main terus
kerjaannya, dia sering ngajak kita main di sungai
juga.”115

113
Mita, Wawancara Guru Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.
Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023
114
Ziadatul Fitri, Wawancara Guru Kelas V/b di SDN 02 Selebung Kec. Keruak
Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023
115
Muhammad Ikhwan, Wawancara, Siswa Kelas V/a di SDN 02 Selebung Kec.
Keruak Kab. Lombok Timur NTB Tgl 10 mei 2023

56
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi
yang peneliti lakukan di SDN 02 Selebung dapat disimpulkan
bahwa sikap masyarakat yang tidak peduli dengan anak-anak
bolos sekolah dan membiarkan mereka bermain hingga lupa
tugas rumah. Kebiasaan buruk orang dewasa disekeliling
anak-anak juga menjadi pengaruhi buruk bagi motivasi
belajar anak.116

B. Pembahasan
1. Faktor pendukung motivasi siswa dalam belajar di SDN 02
Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB T.A 2022/2023
a. Faktor Internal
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan,
terkait faktor pendukung motivasi siswa kelas V di SDN 02
Selebung ada sebagian siswa yang memiliki minat belajar tinggi
yang dimana hal ini dapat menjadi pendorong untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar nya.
Minat merupakan sumber motivasi yang menjadi
pendorong seseorang untuk melakukan apapun yang diinginka.
Minat memunculkan rasa ketertarikan pada suatu objek yang
menjadikan seseorang memperhatikan objek tersebut.117
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Sekolah
a) Suasana kelas yang menyenangkan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
peneliti, guru kelas V di SDN 02 Selebung selalu
menciptakan suasanan kelas yang menyenangkan dan
kondusif dengan berbagai cara agar suasana kelas terasa

116
Observasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab Lombok Timur NTB Tanggal
10 Mei 2023
117
Adolf Bastian, Model Dan Pendekatan Pembelajaran (Jawa Barat: Adanu
Abimata 2020) hal. 9

57
menyenangkan bagi siswa, terlihat dari cara mengajarnya
dengan menyelangi dengan bernyanyi atau game.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang di
kutip oleh Harnowo, banyak ahli yang setuju dengan
suasana pembelajaran di kelas yang dikemas dengan
menyenangkan merupakan dambaan peserta didik,
karena proses belajar yang menyenangkan bisa
meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi peserta
didik guna menghasilkan produk dan proses belajar yang
berkualitas. Hernowo mengungkapkan,”Learning is most
effective when its fun.” Belajar akan berlangsung sangat
efektif jika berada dalam keadaan yang menyenangkan.
Ditambah pendapat Dave Meire yang dikutip dari buku
karya Hernowo, menyenangkan atau membuat suasana
belajar keadaan kegembiraan berarti bangkitnya minat,
adanya keterlibatan penuh, serta nilai yang
membahagiakan pada diri pembelajar.118

b) Sara dan Prasarana


Sarana dan prasarana juga menjadi faktor
pendukung guru kelas V di SDN 02 Selebung dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa nya. Sarana dan
prasarana sekolah yang lengkap dan memadai
mempengaruhi kegiatan belajar siswa di SDN 02
Selebung menjadikan siswa lebih cepat memahami
materi yang disampaikan oleh gurunya.
Sarana dan prasaran sebagai bagian integral dari
seluruh kegiatan pembelajaran dalam komponen
pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam
pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum satuan pendidikan. Sarana adalah segala
sesuatu yang digunakan oleh pendidik untuk
memudahkan penyampaian materi dalam proses

118
Tabrani Rusyan, Dkk. Seri Pembeharuan Pendidikan Membangun Kelas Katif
Dan Inspiratif (Yogyakarta: CV Budi Utama 2020) hal. 21

58
pembelajaran, sedangkan jika dipandang dari sudut
peserta didik, sarana adalah segala sesuatu yang dapat
membantu peserta didik untuk memahami dan menerima
materi dalam proses pembelajaran.119
c) Hubungan baik antara guru dengan siswa
Hubungan baik antara guru dengan murid juga
merupakan salah satu faktor yang menjadi pendukung
siswa semakin giat dan termotivasi dalam belajar.
Hubungan antara guru dengan siswa di SDN 02 Selebung
terbilang harmonis karena dilihat dari sikap guru yang
perhatian kepada siswa dan selalu bersikap ramah
sehingga siswa merasa nyaman berada di dalam kelas
ataupun disekitaran lingkungan sekolah.
Hubungan guru dengan murid yang baik dan
suportif diperlukan untuk menciptakan lingkungan
belajar yang nyaman dan memberikan kepercayaan diri
siswa untuk bekerja tanpa tekanan, sehingga mereka
menjadi termotivasi untuk belajar. secara khusus, ketika
siswa dihadapkan pada rangsangan emosional positif,
mereka lebih mampu mengingat informasi yang baru
dipelajari. Demikian pula, siswa akan merasa termotivasi
dan terstimulasi untuk belajar dan berkolaborasi secara
aktif dengan guru ketika kelas berjalan dalam lingkungn
yang aman dan mendukung.120
Pentingnya membangun hubungan baik antara
guru dan murid adalah supaya kegiatan belajar mengajar
dapat berlangsung dengan lancar. Dengan begitu maka
akan secara otomatis mendorong kesuksesan akademis
dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Hubungan guru dan murid yang harmonis akan membuat
siswa lebih bersemangat belajar dan dapat mengikuti
proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Hasil akhir

119
Elya Siska, Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta:
Kencana 2023) hal. 21
120
Ridwan, Dkk., Monograf Komunikasi Efektif Dan Hasil Belajar ( Bandung:
Media Sains Indonesia, 2022) hal 16

59
yang diinginkan tentu saja tujuan pembelajaran sekaligus
tujuan dari pendidikan akan tercapai. 121
2) Lingkungan Keluarga
Salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan
motivasi siswa di SDN 02 Selebung yaitu lingkungan
keluarga. Beberapa siswa kelas V yang memiliki lingkungan
keluarga, orang tua, merupakan faktor pertama yang
mempengaruhi semangat dan menjadi motivasi siswa untuk
lebih giat dalam belajar. Karena orang tua yang hebat dan
lingkungan keluarga yang berpendidikan akan menjadi
mtoivasi anak untuk memiliki mimpi yang tinggi, maka dari
itu siswa akan semangat dalam belajar supaya tercapainya
cita-cita.
Lingkungan keluarga merupakan faktor utama yang
mendorong motivasi belajar anak. Anak yang dididik dengan
penuh ksih dalam setiap aktivitasnnya, maka anak akan
tergerak atau memiliki kesdaran dalam diri untuk belajar
dengan tekun demi meraih prestasi belajar. 122
2. Faktor Penghambat Motivasi Siswa Dalam Belajar Di SDN 02
Selebung Kec. Keruak Kab. Lombok Timur NTB 2022/2023
a. Faktor Internal
Berdasarkan hasilpenelitian yang dilakukan peneliti,
kepercayaan diri yang rendah menjadi faktor penghambat
internal siswa di SDN 02 Selebung dalam belajar. siswa yang
memiliki kepercayaan diri rendah cenderung meremehkan
kemampuannya sendiri, malu untuk berinteraksi dengan guru
maupun kawan nya sehingga membuat siswa tersebut menjadi
pasif di kelas.
factor penghambat yang berasal dari diri siswa
(internal) meliputi tingkat kecerdasan siswa yang lemah,
gangguan emosional, seperti tidak merasa aman, sikap serta
kebiasaan belajar yang buruk, seperti tidak menyenangi mata
pelajaran tertentu, malas belajar, tidak memiliki jam belajar
121
Ibid., hal 17
122
Raudatun Nikmah, Bimbingan Konseling Berbasis Evaluasi Dan Supervise
(Yogyakarta: Araska 2018) hal. 62

60
yang teratur dan kurang terbiasa membaca buku mata
pelajaran.123
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Sekola
Suasana kelas yang tidak kondusif merupakan salah
satu faktor penghambat motivasi belajar siswa di SDN 02
Selebung. Suasana kelas yang tidak kondusif disebabkan oleh
anak-anak yang memiliki motivasi rendah dan menjadi
pengganggu di kelas yang mengakibatkan teman-temannya
terganggu dan tidak bisa fokus dalam belajar sehingga hal
tersebut yang membuat siswa lain sulit memahami materi
pembelajaran.
Factor eksternal lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa meliputi guru yang
tidak profesional, sarana dan prasarana yang kurang, serta
suasana kelas yang tidak mendukung. Jika guru ketika
mengajar tidak memilih metode yang cocok dengan materi
pembelajaran da suasana kelas, maka hal tersebut dapat
mempersulit guru dalam menerangkan dan menghambat
pemahaman siswa. Suasana sebuah kelas didukung oleh peran
guru dan anggota kelas. Jika suasana kelas tidak mendukung,
maka dapat menghambat proses belajar anak. Selain dengan
guru, hubungan sesama siswa juga dapat menyebabkan
motivasi belajar siswa menurun, misalnya terjadi bullying di
dalam kelas sehingga tercipta suasana yang tidak nyaman dan
menakutkan bagi siswa lain.124
2) Lingkungan Keluarga
Kurangnya kasih sayang dan dukungan dari orang tua
juga menjadi faktor penghambat motivasi dan semangat
belajar siswa. Hal itu dibuktikan dengan beberapa siswa kelas
V di SDN 02 Selebung yang ke sekolah seperti orang yang

123
I Gede Ade, Belajar Dan Pembelajaran ( Depok : Pt Rajagrafindo Persada 2018 ) Hal.
164
124
Koes, Partowisastro. Diagnose dan Pemecahan Kesuitan Belajar Jilid 2 (
Jakarta : Erlangga 1982) hal. 34

61
tidak terurus dan ada siswa yang tidak pernah mengerjakan
PR.
Keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar.
Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat mempengaruhi
proses belajar anak. Factor dari keluarga yang dapat
menimbulkan permasalahan belajar anak adalah pola asuh
orang tua yang tak acuh terhadap jam belajar anak,
pemahaman anak terkait materi yang telah diterima di sekolah,
pola asuh yang selalu mengekang anak juga merupakan
hambatan bagi anak mengembangkan bakatnya.125
3) Lingkungan Masyarakat
Sikap masyarakat yang tidak peduli dengan anak-
anak yang bolos sekolah dan membiarkan mereka bermain
hingga lupa tugas rumah. Dengan sikap tak acuh dari
masyarakat tersebut membuat anak-anak makin
menyepelekan kewajiban belajarnya, anak-anak akan semakin
menyia-nyiakan waktu nya dengan bermain dan bahkan
dengan hal-hal yang sehrusnya tidak dilakukan.
Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor
yang menjadi penghambat motivasi siswa salah satunya yaitu
teman sebaya atau teman bergaulnya yang dimana banyak
teman sebayanya yang terlalu asik bermain sehingga
mengabaikan jam belajarnya dirumah. 126
Kondisi lingkungan yang fisik yang tidak nyaman
akan menyebabkan menurunya motivasi belajar. Demikian
juga dengan lingkungan social akan mampu mempengaruhi
motivasi belajar anak. Lingkungan social yang tidak
menunjukkan kebiasaan belajar akan sangat berpengaruh
terhadap rendahnya motivasi belajar siswa. 127

125
Ibid,.hal 36
126
Ibid., hal. 159
127
Nuridayanti, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Pendekatan
Problem Posing (Yogyakarta: NEM 2022) hal. 26

62
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti membahas seluruh rangkaian skripsi ini dari
bab I-III, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. strategi yang digunakan cukup beragam dan efektif
digunakan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Terlihat dari siswa yang sudah mulai rajin mengerjakan
tugas dan keaktifa siswa di dalam kelas, adapun strategi
yang digunakan yaitu; menjelaskan tujuan yang akan
dicapai; menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, memberi penyadaran kepada siswa;
memberikan apresiasi terhadap kinerja siswa; dan
membuat situasi persaingan untuk meningkatkan
semangat serta gairah bersaing siswa untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Motivasi belajar siswa di kelas V itu ada yang motivasi
belajar tinggi dan motivasi belajarnya rendah yang
disebabkan oleh faktor pendukung yang mempengaruhi
motivasi belajar siswa tinggi yaitu; memiliki bakat;
minat belajar; suasana belajar dikelas yang
menyenangkan; sarana dan prasarana yang memupuni;
hubungan baik dengan guru; lingkungan keluarga yang
harmonis; serta dukungan dari orang tua. Sedangkan
faktor peghambat yang mempengaruhi motivasi siswa
menjadi rendah yaitu; kepercayaan diri yang rendah
sehingga meremehkan kemampuan dan menjadi malas
belajar; ligkungan sekolah; lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat.

63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah lakukan,
maka dari itu peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi guru
Agar terus meningkatkan kompetensi keguruan,
meningkatkan pengetahuan, mengembangkan kemampuan
serta keterampilannya secara terus menerus khususnya dalam
mengembangkan strategi pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dan menjadi suritauladan bagi siswa,
sehingga menjadi guru yang professional dalam menjalankan
tugasnnya sebagai pendidik.

2. Bagi orang tua dan lingkungan


Peran orang tua juga sebagai pendidik dalam keluarga
maka dari itu sebaiknya orang tua meningkatkan perhatiannya
dan lebih acuh terhadap pendidikan anak agar anak dapat
berkembang dengan maksimal.Begitupun dengan lingkungan
bermainnya agar diharapkan mampu meningkatkan perannya
dalam memberikan contoh dan prilaku positif terhadap anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai rujuan atau refrensi untuk
selanjutnya agar lebih di kembangkan lagi dan dilengkapi
dengan strategi guru yang lebih efektif dalam
meningkatkanmotivasi belajar siswa.

64
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Analisis Data Penelitian Kualitatif, ( Sulawesi Selatan:


Penerbit Aksara Timur 2017 )
Abdul Wahab, Teori Aplikasi Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Yayasan
Penerbit MZ 2022)
Adolf Bastian, Model Dan Pendekatan Pembelajaran (Jawa Barat: Adanu
Abimata 2020)
Agus Salim, Teori & Pradigma Penelitian Sosial, ( Yogyakarta : Tiara
Wacana, 2006)
Arianti, S. Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
(Didaktika : Jurnal Pendidikan, 12 [2], 2019)
Azwar, S, Sikap dan Prilaku Dalam Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011)
Chomaidi dan Salamah, Pendidikan Dan Pengajaran Strategi
Pembelajaran Sekolah (Jakarta: PT Grasindo, 2018)
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing,( Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012)
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2009)
Elya Siska, Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
(Jakarta: Kencana 2023)
Ending Titik Lestari, Cara Peraktis Meningkatkan Motivasi Siswa
Sekolah Dasar ( Yogyakarta : CV Budi Utama 2020)
Erwin Widasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas (Yogyakarta: DIVA Press
2018)
Farida Nugrahani. Metode penelitian kualitatif,(Surakarta: Accounting
LFFA at Binus University, 2014)
Faridah Nugrahani,Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta : Accounting
LFFA at Binus University, 2014)
Feni Rita dan Sri Wahyuni. Metode Penelitian Kualitatif,( Sumatra Barat:
PT. Global Eksekutif Teknologi, 2022)
Gede Ade, Belajar Dan Pembelajaran ( Depok : Pt Rajagrafindo Persada
2018 )
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, ( Yogyakarta:
CV Pustaka Ilmu Group, 2020 )
Harianti dan Amin, Pola Asuh Orang Tua dan Lingkungan Pembelajaran
Terhadap Motivasi Siswa. Jurnal Curricula, (JPG, VOL 1 NO 2,
2016)

65
Herwati, Dkk, Motivasi Dalam Pendidikan ( Malang: PT Literasi
Nusantara 2023)
https://data.sekolahkita.net/sekolah/SD%20NEGERI%202%20SELEBUN
G%KETANGGA_173761?amp=1
I Gede Ade, Belajar Dan Pembelajaran ( Depok : Pt Rajagrafindo Persada
2018 )
Ifni Oktiani, “Kreatifitas Guru Dalam Memotivasi Belajar Peserta
Didik”, jurnal Kependidikan VOL 5, NO. 2, 2017
Ignatius Sulistyo, Peningkatan Motivasi Belajar dengan Menerapakn
Model Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Pelajaran PKN, Jurnal
Studi Sosial 4, No. 1 (2016) ,
Ishayati, Identifikasi Masalah Belajar dan Faktor Penyebab Kesulitan
Belajar pada Siswa, Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir
Edukatif 2007
Koes, Partowisastro. Diagnose dan Pemecahan Kesuitan Belajar Jilid 2 (
Jakarta : Erlangga 1982)
Kompri, Motivasi Pembelajaran Persfektif Guru Dan Siswa, (Bandung:
PT, Remaja Rosadakarya Offset 2021)
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa ( Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset, 2015)
Komrpi, Manajemen Sekolah Teori Dan Praktek ( Bandung: Alfabeta,
2014)
Kuna, Metode Pandai Berbicara dan Motivasi Belajar (Jawa Barat: CV.
Adanu Abimata 2020)
Mamik, Metodologi kualitatif, ( Sidoarjo : Zifatama Publisher, 2015 )
Mardiyah Hayati dan Aqodiah. Pembelajaran Nilai Islam
Kemuhamadiyahan DI TK ABA Panto Daeng Sumbawa Besar dan
TK ABA Taliwang Sumbawa Barat, Jurnal Prodi PGMI, 2019
Mardiyah Hayati Dan Aqodiah. Pembelajaran Nilai Islam
Kemuhammadiyahan Di TK ABA Panto Daeng Besar Dan TK ABA
Taliwang Sumbawa Besar ( Jurnal Prodi PGMI, 2019 )
Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta: AR-RUZ
MEDIA, 1972)
Moh. Asrori, Mengutip Baron dalam Bukunya Psikologi Pembelajaran,
(Bandung: Wacana Prima, 2008)
Nazula Syifaul Maghfirah, “Peran Pola Asuh Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Kelompok A di TK Islam
Plus Mutiara Banguntapan Bantul Yogyakarta”, (skripsi, Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2018)

66
NUR HAFIZAH, Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di MIS Desa Seirotan,(skripsi, UIN
Sumatera Utara Medan T.A 2017/2018)
Nuridayanti, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan
Pendekatan Problem Posing (Yogyakarta: NEM 2022)
Nuridayanti, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan
Pendekatan Problem Posing (Yogyakarta: NEM 2022)
Nuridayanti, Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan
Pendekatan Problem Posing (Yogyakarta: NEM 2022)
Rais Tsaqib, Dkk, Menumbuhkan Kesadaran Siswa ( Yogyakarta: UAD
Press 2021 )
Rasmani, Menejemen Pengelolaan Kelas (Surabaya: Umsurabaya
Publishing 2018)
Rasmani, Menejemen Pengelolaan Kelas ( Surabaya: Umsurabaya
Publishing 2018)
Raudatun Hikmah, Bimbingan Konseling Berbasis Evaluasi Dan
Supervise, (Yogyakarta: Araska 2018)
Raudatun Nikmah, Bimbingan Konseling Berbasis Evaluasi Dan
Supervise (Yogyakarta: Araska 2018)
Ridwan, Dkk., Monograf Komunikasi Efektif Dan Hasil Belajar (
Bandung: Media Sains Indonesia, 2022)
Sadirman, Op. Cit ( Jakarta: Pustaka Jaya 2000)
Saiffudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset, 1998)
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengaja Mengajar (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2007 )
Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka, dan Naftali Meekbun, “Peran Orang
Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di Sd
Negeri Saribi”, Jurnal Edumatsains 2, No. 2 (2018)
Siti Sarina, “Strategi Guru Dalam Mengatasi Dampak Broken Home
Siswa Kelas V Di Mi Nurul Quran Pagutan”, (Undergraduate
Thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram, 2022)
Slameto, Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (
Jakarta:Rineka Cipta, 2015)
Subroto, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992)
Sugiono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Dan R&D. (Penerbit Alfabeta, Tahun 2016)
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif: Penelitian yang Bersifat
Eksploratif. Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif, (
Bandung:Alfabeta, 2017)

67
Sugiyono, Metode Penelitin Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Pendekatan Kualitataif, dan R&D, Cet 11 ( Bandung: Alfabeta,
2010)
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, dan R&D (
Bandung: Alfabeta, 2016)
Suprapno, dkk. Tafsir ayat tarbawi ( kajian ayat-ayat pendek), ( aceh:
yayasan muhammad zaini, 2021)
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep
Dasar,(Bandung: Alfabeta, 2012)
Syaiful Bahri Djmarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011
Tabrani Rusyan, Dkk. Seri Pembeharuan Pendidikan Membangun Kelas
Katif Dan Inspiratif (Yogyakarta: CV Budi Utama 2020)
Tri Nhur Fadhilah, dkk, “Analisis Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Motivasi Belajar Siswa”, jurnal JP2, VOL 2 No 2, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Semarang, 2019
Tri Nur Fadhilah, Rofani Dan Diana Endah Handayani, “Analisis Pola
Asuh Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa”.Jurnal
Pendagogi Dan Pembelajaran, (JPG, VOL 2 NO 2, 2019 )
Wilda Susanti, Dkk, Pengantar Strategi Pembelajaran (Kelaten: IKAPI
No. 181/JTE 2019)
Wiliams & Caroline Wiliams, Five Key Ingridients For Improving Student
Motivation. Online Tersedia di Http://Www.Aabri.Com/Rhej.Html
(diakses Pada 4 Desember 2022)
Wina Sanjaya, Teori Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri 2008)
Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Gabungan, ( Jkarta:
Kencana, 2017)

68
LAMPIRAN 01

Gambaran Umum SDN 02 Selebung Kec. Keruak Kab.


Lombok Timur NTB T.A 2022/2023

A. Profil Singkat SDN 02 Selebung


Nama Sekolah : SD Negeri 2 Selebung Ketangga
NPS : 50202197
Jenjang Pendidikan : SD
Setatus Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Dusun Montong Sari, Desa
Selebung, Jalan
Raya Arjanjang Kec. Keruak, Kab.
Lombok
Timur Prov. NTB, Indonesia
Posisi Geografis : -8.7621(lintang), 116. 4788 (bujur)
Email : sdn05.elket@gmai.com
Kode Pos : 83672
SDN 02 Selebung telah berdiri sejak tahun 1976 yang di
dirikan oleh pemerintah sebagai sarana pendidikan bagi anak-
anak di dusun Montong Sari.128
B. Visi, Misi, dan Tujuan SDN 02 Selebung
a. Visi
Terwujudnya Pendidikan Bermutu, Menjadi Siswa Yang
Unggul Dalam Prestasi, Bertaqwa, Cerdas, Terampil Serta
Berwawasan Lingkungan
b. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar yang kreatif
sehingga menghasilkan lulusan terbaik
2. Menumbuhkan penghayatan, semangat keunggulan
dalam imtaq dan iptek
3. Menumbuhkan budaya bersih dan berwawasan
lingkungan
c. Tujuan
1. Seluruh warga sekolah terutama pendidikan dan tenaga
kependidikan, memiliki pola berfikir yang kreatif dan
unggul dalam meningkatkan prestasi belajar
2. Mampu mengembangkan prestasi di bidang keagamaan
maupun di bidang ilmu pengetahuan

128
Dokumentasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak, Tgl 5 April 2023

69
3. Menyiapkan generasi yang berbudi pekerti luhur129
C. Sarana dan Prasarana Belajar Mengajar SDN 02 Selebung
Demi kelancaran serta keberlangsungan pendidikan atau
proses akademik, SDN 02 Selebung berupaya dalam
menyediakan sarana dan prasarana/ fasilitas sekolah. Sebagai
lembaga formal, sekolah SDN 02 Selebung memiliki
perlengkapan sarana dan prasarana yang akan mendukung
proses pelaksanaan pendidikan dalam setiap ruangan sekolah.
Tabel di bawah ini uraian sarana dan prasarana yang ada di
SDN 02 Selebung130
Tabel, 2.1 Sarana dan Prasarana SDN 02 Selebung Tahun 2023
No Nama Ruangan Jumlah Ruangan
1 Musholla 1
2 Perpustakaan 1
3 Ruang kelas 12
4 Ruang guru 1
5 Ruang kepsek 1
6 Wc siswa 2
7 Meja Di Setiap ruangan
8 Kursi Di Setiap ruangan
9 Papan tulis Di Setiap ruangan
10 Lemari Di setiap ruangan
11 Rak hasil karya peserta didik Di setiap ruangan
12 Filling cabinet
13 Bak sampah 6 buah
14 Soket listrik
15 Alat olahraga
16. UKS

129
Dokumentasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak, Tgl 5 April 2023
130
Dokumentasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak, Tgl 5 April 2023

70
D. Data Guru dan Data Siswa SDN 02 Selebung
1. Data Guru
Guru merupakan orang yang memegang tanggung
jawab penuh dalam pelaksanaan proses berlangsungnya
pembelajaran. Guru memiliki kewajiban untuk
mendidik, memberi arahan dalam mencapai tujuan
belajar serta mengajarkan materi pembelajaran. Berikut
ini adalah data guru yang ada di SDN 02 Selebung tahun
ajaran 2023.131
Tabel. 2.2 Data Guru SDN 02 Selebung Tahun 2023
No Nama Guru P/L Jabatan
1 H.Lalu.Kerta Wirya,S.Pd L Kepsek
2 Baik Astuti Juniati,S.Pd P Guru
3 Hasyim Al Idrus,S.Pd L Guru
4 Sahnan,S.Pd L Guru
5 Diana Rulianti,S.Pd P Guru
6 Rohaniati,S.Pd P Guru
7 Helmianti,S.;Pd P Guru
8 Abd Wahab Birrozak,S.Pd L Guru
9 Rajab,S.Pd L Pai
10 Murdiana,A.Ma.Pd L Ops
11 Ziadatul Fitri,S.Pd P Guru
12 M.Ahya Latif Akbar,S.Pd L Gora
13 Sumiati,S.Pd.I P Pai
14 Sapri L Ptt

131
Dokumentasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak, Tgl 5 April 2023

71
2. Data siswa
Di setiap proses belajar mengajar siswa memiliki
peranan yang sangat penting di karenakan siswa
merupakan salah satu tolak ukur atau komponen penting
dalam proses belajar mengajar. Agar lebih mengenal
siswa – siswi SDN Selebung pada tahun ajaran 2023
dibawah ini data siswa sebagai berikut132:
Tabel, Data Siswa DiSDN 02 Selebung
Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki Perempuan
1 19 31 50
2 17 29 46
3 18 28 46
4 15 29 44
5 16 27 43
6 17 28 45
Total 120 172 274 siswa

132
Dokumentasi di SDN 02 Selebung Kec. Keruak, Tgl 5 April 2023

72
Lampiran 02: Instrument Observasi

1. Letak dan geografis SDN 2 Selebung Kec. Keruak yang menjadi


tempat dilakukannya penelitian
2. Situasi dan kondisi guru – guru di SDN 2 Selebung Kec. Keruak
3. Keadaan guru – guru di SDN 2 Selebung Kec. Keruak yang akan
dijadikan bahan penelitian
4. Keadaan siswa saat jam Panaran berlangsung
Lampiran 03: Instrument Wawancara
1. Wawancara dengan Kepala Madrasah
a. Sudah berapa lama bapak mengabdi jadi kepala sekolah di SDN
2 Selebung Kec. Keruak?
Jawaban > Saya mulai menjabat dari tahun 2018 jadi saya
menjabat sudah selama 6 tahun. Disaat awal-awal
pandemic lah saya mulai menggantikan kepala
sekolah sebelumnya.
b. Apa saja Visi Misi SDN 2 Selebung Kec. Keruak?
Jawaban> ya kalo visi misi kita di SDN 02 ini Visi kita ya tentu
ingin “mewujudkan pendidikan bermutu, menjadi
siswa yang unggul dalam prestasi, bertaqwa, cerdas,
terampil serta berwawasan lingkungan” sedangkan
misi kita ya menyelenggarakan pendidikan dasar
yang kreatif sehingga menghasilkan lulusan terbaik;
Menumbuhkan penghayatan, semangat keunggulan
dalam imtaq dan iptek; Menumbuhkan budaya
bersih dan berwawasan lingkungan
c. Bagaimanakah strategi guru kelas dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa yang rendah?
Jawaban> Strategi yang sering digunakan untuk meningkatkan
minat belajar atau motivasi ya dengan memberikan
apresiasi, trus menyampaikan tujuan dari dia belajar,
membuat suasana kelas suasana belajar yang
menyenangkan, misalkan dengan bernyanyi atau
menggunakan media, maka siswa pasti semangat
belajar.
2. Wawancara dengan Guru Kelas
a. Berapa jumlah siswa yang ibu ampuh di kelas V/b?
Jawaban> Kalo di kelas Vb itu ada 21 siswa yang saya ampuh.
b. Apakah siswa/siswi ibu memiliki motivasi belajar yang
berbeda?

73
Jawaban> ya setiap anak memiliki motivasi belajarnya yang
berbeda-beda, ada yang motivasi belajarnya tinggi
contohnya Nabil, Zahra trus padia yang menjadi
juara kelas sedangkan motivasi belajar yang sedang
juga ada trus itu yang sering duduk di belakang yang
sering ganggu temannya mereka memiliki motivasi
rendah.
c. Apa yang menyebabkan motivasi belajar siswa berbeda-beda?
Jawaban> penyebabnya ya datang dari mereka sendiri,
kebiasaan, dan dari lingkungan mereka seperti
lingkungan keluarga yang sebagian siswa memiliki
keluarga yang harmonis yang diberikan dukungan
lebih dan sebagian kurang diperhatikan dan kurang
diberikan dukungan, dari lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
d. Strategi apa yang ibu gunakan dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa?
Jawaban> strategi yang sering saya gunakan ya seperti
menyampaikan tujuan yang akan dicapai jika mereka
belajar sungguh-sungguh, membuat suasana belajar
yang menyenangkan, menyadarkan mereka
pentingnya belajar dan bersekolah, memberikan
apresiasi, menciptakan suasana persaingan dan
kompetisi di dalam kelas.
e. Apakah ibu sering penyampaian tujuan belajar kepada siswa?
Jawaban> iya sering, biasanya setiap selesai belajar atau
sebelum pembelajaran dimulai karena penyampaian
tujuan pada peserta didik itu memang penting
dilakukan guna meningkatkan motivasi dan minat
belajar siswa. Karena dengan menyampaikan tujuan,
siswa dapat mengetahui apa yang akan mereka dapat
dengan mempelajari materi yang disampaikan pada
saat itu. Biasanya guru-guru di SDN 02 Selebung
melakukan penyampaian tujuan pada saat sebelum
pembelajaran dimulai atau disaat pembelajaran sudah
selesai
f. Apakah suasana kelas dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa?
Jawaban> Kelas yang menyenangkan juga merupakan salah satu
cara yang efektif yang saya gunakan dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam

74
menciptakan atau menjaga agar suasana kelas yang
menyenangkan dan hidup biasanya saya
menggabungkan antara belajar dengan bermain
game atau menyampaikan materi dengan bernyanyi,
ya tentu saja sesuai dengan materi yang dipelajari
saat itu. Dan juga untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa, cara tersebut tentu bisa
digunakan. Dengan cara tersebut mampu membuat
suasana belajar menjadi lebih hidup dan anak-anak
sangat antusias dalam menerima materi
pembelajaran
g. Apakah dengan memberikan penyadaran siswa akan
termotivasi?
Jawaban> Pemberian penyadaran tentang betapa pentingnya
materi yang mereka pelajari saat itu merupakan
salah satu cara juga untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Disaat saya memberikan penyadaran
saya selalu menyampaikan bahwa belajarnya saat ini
menentukan bahwa dimasa depan dia akan menjadi
orang seperti apa, jika mereka rajin dan giat dalam
belajarnya maka mereka akan menikmati
kesuksesan dan keberhasilan, tapi jika mereka
bermalas-malasan maka dimasa depan mereka akan
menjadi orang yang gagal. Jadi saya memberikan
penyadaran bahwa betapa pentingnya belajar itu
bagi kehidupan mereka selanjutnya. Maka dari itu
jika siswa sadar akan pentingnya masa depan
mereka, mereka pasti akan menjadi lebih giat dalam
belajar dan mengerjakan tugasnya
h. Apakah dengan memberikan apresiasi dapat meningkatkan
motivasi belajar?
Jawaban> Pemberian apresiasi ini juga ampuh dalam
meningkatkan motivasi siswa saya. Jadi saya selalu
menggunakan trik ini jiga siswa saya melakukan
pekerjaannya dengan baik. Dalam memberikan
apresiasi atas pekerjaan yang mereka lakukan,
biasanya saya selalu memberikan mereka pujian
atau tambahan nilai. Nilai yang saya berikan itu
bertjuan untuk meningkatkan semangat belajar
mereka. Bagi sisswa yang tidak mengerjakan tugas
maka tentu saya juga memberikan apresiasi juga

75
seperti tugas tambahan dan mereka tidak
mendapatkan nilai
i. Apakah dengan membuat kompetisi dan persaingan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa?
Jawaban> saya juga sering kali mengadakan kompetisi atau
persaingan di dalam kelas juga sebagai cara untuk
meningkatkan motivasi siswa kelas V/b. Saya
biasanya membagi anak-anak menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan deretan bangku mereka,
kemudia saya memberikan kuis terkait materi yang
saya sampaikan saat itu lalu kelompok yang mana
saja yg cepat menekan tombol bel maka itu yang
menjawab tetapi jika mereka salah maka akan
dilempar ke kelompok sebelahnya. Jika mereka dapat
menjawab pertanyaannya maka mereka akan
mendapatkan nilai atau skor. Mengadakan kompetisi
atau persaingan ini sangat ampuh dalam
meningkatkan minat belajar siswa karena mereka
akan belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai
yang tinggi.

3. Wawancara dengan Siswa


a. Apakah adek senang bersekolah disini?
Jawaban> iya saya senang bersekolah di sini Karen dekat
dengan rumah.
b. Apakah adek nyaman berada di dalam kelas?
Jawaban> iya saya nyaman berada di dalam kelas karena ibu
guru zia yang ngajar pasti kita dikasih kuis trus
kadang juga di ajak main game, bernyanyi jadi kita
ga bosen belajar di dalem kelas ka.
c. Apakah adek senang jika ibu guru membuat kompetisi di saat
belajar?
Jawaban> Iya seneng banget kita kalo ibu guru ngadain
kompetisi apalagi kalo ada hadiahnya jadi kita lebih
bersemangat dan termotivasi untuk menang. Maka
dari itu kita belajar dengan giat dari biasanya.
Seperti biasa ibu guru itu ngadain persaingan antara
deretan bangku cowok dan bangku cewek, biasanya
pas pelajaran matematika kak jadi kita ga bosen
kalok pelarana matematika. Soalnya kan kalo
pelajaran matematika itu pasti ngantuk trus bosen

76
karna kita sususah ngertinya, tapi pas sekarang ibu
guru sering ngadain kek kompetisi gitu kita jadi
lebih bersemangat belajar supaya kita bisa menang
dari bangku cowok.
d. Bagaimanakah bentuk apresiasi yang diberikan ibu guru saat
kalian mengerjakan tugas?
Jawaban> ibu guru sering ngasih kita hadiah ka kaya pulpen,
buku trus kadang nilai tambahan juga, tapi lebih
sering kita dikasih nilai sih ka. Siapa aja yang bisa
mengerjakan tugas dengan benar, bisa ngejawab
pertanyaan dari ibu guru.
e. Apakah ibu guru sering memberikan menyampaikan tujuan
belajar pada kalian ?
Jawaban> iya ibu guru sering ceramahin kita apa lagi itu
gengnya reza yang nakal-nakal itu. Ibu guru bilang
kalo kita rajin belajar trus memahami pelajaran,
mencatat pelajaran karena akan berguna nanti pas
kita dewasa, trus kita juga bakalan jadi orang sukses
kalo kita banyak belajar.

77
Lampiran 04: Foto Dokumentasi

1. Foto Wawancara Dengan Guru Kelas V di SDN 02 Selebung

2. Foto Wawancara Dengan Siswa

3. Foto situasi kelas saat belajar

78
4. Foto kondisi sarana dan prasarana sekolah

Mushola

Perpustakaan

Lapangan
Berugak + westafel

Kamar Mandi

79
Lampiran 05: Surat Menyurat

Surat Izin Kampus Kepada Bakesbangpol Provinsi NTB

80
Surat Bakes Bangpol Provinsi

Surat Badan Riset dan Iovasi Daerah

81
Surat Badan Riset Dan Inovasi Daerah

82
Surat Keterangan Sudah Dilakukannya Penelitian Dari Sekolah

83
Sertifikat Cek Plagiasi Skripsi

84
Sertifikat Bebas Pinjam Perpustakaan

85
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama :Hesti Wardiana

Tempat, Tanggal Lahir : Selebung, 06 Juli 2001

Alamat : Montong sari, Desa Selebung Kec.

Keruak Kab. Lombok Timur NTB

Nama Ayah : Maswan

Nama Ibu : Nur Hasanah

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN : SDN 05 Selebung Kec. Keruak

2. MTS : Madrasah Tsanawiyah Selebung Kec. Keruak

3. MA : MA Palapa Nusantara Selebung Kec. Keruak

Mataram, 27 Mei 2023

Hesti Wardiana

86

Anda mungkin juga menyukai