Anda di halaman 1dari 25

BUPATI BENGKAYANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR 3 TAHUN 2 0 2 2

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA APARATUR SIPIL NEGARA DI

LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATIBENGKAYANG,

Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 58 ayat (3) Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat memberikan

tambahan penghasilan kepada Pegawai Aparatur Sipil

Negara yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah

dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah;

b. bahwa Peraturan Bupati Nomor 71 Tahun 2020 tentang

Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di

Lingkungan Pemerintah Kabu paten Bengkayang

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati

Nomor 47 Tahun 2 0 2 1 tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Nomor 71 Tahun 2020 sudah tidak sesuai

sehingga perlu diganti;

c. bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai,

kesejahteraan pegawai, penyediaan pelayanan prima serta

guna mendukung tercapainya salah satu indikator kinerja

utama yaitu Indeks Reformasi Birokrasi Tambahan

Penghasilan bagi Pegawai ASN di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bengkayang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu

menetapkan Peraturan Bupati Bengkayang tentang

Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kabupaten DaerahTingkat II Bengkayang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 9 9 9 Nomor


44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3823);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme {Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak

an
Dpindai den CamScanner
- ' 2 ­
t\

Pidana Korupsi (Lembaran Negara R e p u b li k Indonesia

Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara

Republik I n d o n e s i a N o m o r 4 2 5 0 ) ;

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 t e n tan g

Pemberantasan T i n d a k P i d a n a Korupsi ( Lc m b a r an Negara

Rcpublik I n d o n e s i a Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874)

s c b a g a i m an a tclah diubah dengan U n d a n g - U n d an g

Nomor 30 Tahun 2002 t c n ta n g Komisi Pemberantasan

Korupsi (Lembaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun

2002 Nomor 137, Tambahan Le m b a r an Negara Republik

I n d o n e s i a Nomor 4 2 5 0 ) ;

4. U n d an g - U n d an g Nomor 1 7 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan

Stabilitas Sistem Keuangan untuk Pcnanganan Pandemi

Corona Virus Disease 2019 ( C O VI D - 1 9 ) dan/atau dalam

Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan

Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem

Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6 4 8 5) ;

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355) sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2 0 2 0 tentang Kebijakan

Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk

Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2 0 1 9 (COVID­

19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang

Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ atau

Stabilitas Sistem Keuangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, T am b a h an Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6 4 8 5 ) ;

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

I n d o n e s i a Nomor 5 4 9 4 ) ;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

P e m e r i n ta h a n Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 1 4 N o m o r 2 4 4 , Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

tclah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang­

Undung Nomor 1 1 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

(Lembaran Negara R e p u b l i k I n d o n e s i a Tahun 2 0 2 0 Nomor

245, Tambahan Le m b a r a n Negara Republik Indonesia


Nomor 6 5 7 3 ) ;

8. U n d an g - U n d a n g Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 1 4 Nomor 292, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5601) sebagaimana


,I

an
Dpindai den CamScanner
- 3 ­

Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6 5 7 3 ) ;

9, Peraturan Pemerintah Nomor 1 1 Tahun 2017 ten tang

Manajcmen Pcgawai Negeri Sipil (Lcmbaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 1 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 1 1 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6 4 7 7 ) ;

1 0 . Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rcpublik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

Negara Republik N omor 6 0 4 1 ) ;

1 1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6 3 2 2 ) ;

1 2 . Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang

Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);

1 3 . Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2 0 2 1 Nomor 202, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6 7 1 8 ) ;

1 4 . Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang

Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 165) sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor

64 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2020 Nomor 1 3 0 ) ;

1 5 . Peraturan Menteri Dalam Negerl Nomor 12 Tahun 2008

tentang Pedoman Analisis Behan Kerja di Lingkungan

Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

1 6 . Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 tentang

Pedoman Evaluasi Jabatan;

1 7 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012

tentang Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian

Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2 0 1 2 Nomor 483);

1 8 . Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2013 tentang

Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan Instansi

Pemerintah (Serita Negara Republik Indonesia Tahun

2013 Nomor 1636);

1 9 . Peraturan M e n teri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 1 Tahun 2018 tentang

Dpindav denqan Cam5canner


- 4 -

Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan lnstansi Pemerintah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2 0 1 8 Nomor 1 2 7 3 ) ;

2 0 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 77 Tahun 2020 tcntang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2020 Nomor 1 7 8 1 ) ;

2 1 . Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Bengkayang (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang

Tahun 2016 Nomor 11 , Tambahan Lembaran daerah

Kabupaten Bengkayang Nomor 11) sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah

Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Bengkayang (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkayang

Tahun 2020 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Bengkayang Nomor 5);

2 2 . Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2020 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Bengkayang Tahun 2020 Nomor 7 , Tambahan

Lembaran daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 7 ) ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN BUPATI BENGKAYANG TENTANG TAMBAHAN

PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA APARATUR SIPIL NEGARA

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang di maksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bengkayang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Bengkayang.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah.

5. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN

adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas

dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan

digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, dan belum diangkat

sebagai PNS secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian.

7. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut PNS adalah Pegawai Negeri

Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

8. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja disebut PPPK adalah pegawai

ASN yang diangkat jadi pgawai dengan perjanjian kerja oleh Pcjabat

Dpindai den@an Cam~canner


- 5 -
+'

Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan

ketentuan Undang-undang.
9. Unit Kerja adalah u n i t organisasi pada Perangkat Daerah yang dipimpin

oleh Kepala Unit Kerja.

1 0 . Kcpala Perangkat Dacrah adalah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan

P e m e ri n ta h Kabupaten Bcngkayang.

1 1 . Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, kewajiban,

t a n ggu n g jawab, wewenang dan hak scorang Pegawai A S N .

1 2 . Jabatan Pimpinan Tinggi yang selanjutnyadisingkat PT adalah

sckclompok Jabatan Tinggi pada instansi Pemcrintah.

1 3 . Jabatan Administrasi yang selanjutnya disingkat JA adalah sekelompok

Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik

serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

1 4 . J a b a tan Fungsional yang selanjutnya disingkat JF adalah sekelompok

Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

15. Pelaksana tugas yang melaksanakan tugas rutin dari pcjabat definitif yang

berhalangan tetap yang selanjutnya disebut Pit.

1 6 . Pelaksana harian yang melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif

yang berhalangan sementara yang selanjutnya disebut PIh.

1 7 . Kelas jabatan adalah tingkatan jabatan pimpinan tinggi, jabatan

administrasi maupun jabatan fungsional dalam satuan organisasi yang

digunakan sebagai dasar pemberian besaran tunjangan.

1 8 . Basic Tambahan Penghasilan Pegawai adalah nilai rupiah yang diberikan

untuk setiap kelas jabatan, yang dihitung berdasarkan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku.

1 9 . Tambahan penghasilan adalah uang yang diberikan kepada Pegawai. ASN

diluar gaji pegawai berdasarkan kriteria beban kerja, tempat bertugas,

kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja dan/atau pertimbangan

objektif lainnya.

20. Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut TPP

adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada Pegawai ASN di

Pemerintah Kabupaten Bengkayang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

2 1. Masuk sesuai ketentuan jam kerja adalah keberadaan Pegawai ASN

clitempat kerjanya mulai waktu masuk kerja sampai dengan waktu pulang

kerja sesuai ketentuan yang berlaku.

2 2 . Ketidakhadiran adalah kondisi tidak masuk kantor yang disebabkan oleh

tidak hadir tanpa keterangan yang sah, cuti dan ijin.

2 3 . Daftar Hadir Elektronik adalah aplikasi yang digunakan untuk pengisian

daftar hadir oleh Pegawai pada saat masuk bekerja dan pulang bekerja

2 4 . Tidak hadir tanpa keterangan yang sah adalah ketidakhadiran seseorang

yang tidak dapat dibuktikan dengan keterangan yang sah.

2 5 . J n d ika t o r Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggarnbarkan

terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan basil kegiatan.

26. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan yang

menggambarkan kinerja utama organisasi sesuai dengan tugas fungsi

serta mandate (Core Business) yang diemban.

2 7 . I n d i ka to r Kinerja Individu adalah ukuran keberhasilan yang

menggambarkan k i n e rj a pegawai berdasarkan tugas fungsi atau tugas

jabatan sesuai ta n gg u n g jawab y a n g diberikan.

2 8 . Capaian Kinerja adalah realisasi kincrja sesuai dengan target yang

ditetapkan dalam indikator kinerja.

2 9 . Aplikasi E-kinerja adalah sistem aplikasi berbasis website yang digunakan

untuk melakukan proses pencatatan kinerja pegawai serta untuk

mengukur dan memantau ki n e rj a pegawai secara periodik sebagai salah

satu dasar acuan pemberian tambahan penghasilan dan atau tunjangan

kinerja yang diterima �ga7 ai', \II ., I k, ·� : ., r _ \

i
1
M [ €p

an
Dpindai den CamScanner
- 6 -

3 0 . Pengguna Anggaran a d al ah pcjabat pemegang kewenangan p e n ggu n a an

anggaran untuk mclaksanakan tu gas pokok dan fungsi Perangkat Daerah

yang dipimpinnya.

3 1. Laporan Harta Kekayaan Penyclcnggara Negara y a n g selanjutnya disingkat

LHKPN a d a l a h d a ft a r s c l u ru h Harta Kckayaan Penyclcnggara Negara yang

dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditctapkan oleh Komisi

P e m b e ra n t a s a n K o ru p s i .

3 2 . LHKASN a d a l a h daftar s c l u ru h harta kckayaan A S N berserta pasangan dan

anak yang menjadi t a n ggu n g an , laporan tersebut dituangkan d al am

fo rm u l i r L H KA S N yang telah ditetapkan Menteri PAN-RB.

3 3 . Surat Pembcritahuan Tahunan oleh Wajib pajak d i gu n a k an u n tu k

melaporkan penghitungan dan atau pcmbayaran pajak, objek pajak dan

atau bukan objek pajak d an atau harta dan kcwajiban yang selanjutnya

disingkat SPT.

3 4 . Sasaran Ki n e rj a Pegawai atau SKP adalah rencana kerja dan target yang

akan dicapai oleh seorang A S N .

35. Surat Perintah Melaksanakan Tugas yang selanjutnya disingkat SPMT

adalah surat perintah yang dibuat oleh pimpinan perangkat daerah atau

unit kerja, memuat pemyataan bahwa pegawai ASN secara nyata telah

melaksanakan tugas pada perangkat dacrah atau unit kerja.

3 6 . Daftar Penilaian Penerimaan TPP adalah daftar yang memuat penilaian

besaran tambahan penghasilan Pegawai ASN berdasarkan penilaian

produktivitas kerja dan disiplin kerja oleh atasan langsung selaku Pejabat

Penilai dan diketahui oleh atasan langsung pejabat penilai.

3 7 . Daftar Tanda Terirna Pembayaran TPP adalah daftar yang memuat besaran

tambahan penghasilan yang diterima pegawai yang ditandatangani oleh

Bendahara Pengeluaran dan diketahui oleh Kepala Perangkat Daerah

selalru Pengguna Anggaran.

38. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disingkat

SPTJM, adalah surat yang dibuat oleh atasan langsung Pegawai ASN,

memuat pemyataan bahwa jumlah pembayaran tambahan penghasilan

telah sesuai dengan kenyataan sebenarnya dan disertai kesanggupan

untuk mengembalikan kepada negara apabila terdapat kelebihan

pembayaran.

Pasal 2

ASN di Iingkungan Pemerintah Daerah selain diberikan gaji dan tunjangan

sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan, diberikan Tambahan

Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulan disesuaikan dengan kemampuan

keuangan daerah.

BAB II

P R I N S I P P E M B E R I A N TPP

Pasal 3

Pemberian TPP m e n gu n a k a n p r i n s i p - p ri n s i p sebagai b e r i k u t :

a. Kcpastian hukum dimaksudkan bahwa pemberian TPP mengutamakan

landasan Peraturan P e r u n d a n g - u n d a n g a n , k e p a t u t a n , d a n keadilan;

b. Akuntabel d i m a k s u d ka n bahwa TPP d a p a t di pertanggungjawabkan kepada

masyarakat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang- undangan;

c. Proporsionalitas dimaksudkan pemberian Tpp mengutamakan

keseimbangan antara h a k dan kewajiban pegawai;

d. Efektif dan efisien dimaksudkan bahwa pemberian TPP sesuai dengan

target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan kinerja
yang ditetapkan;

Dpindai denqan CamScanner


e. Keadilan dan kesetaraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP harus

mencerminkan rasa keadilan clan kesamaan untuk memperoleh

kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai ASN;

f. Kesejahteraan dimaksudkan bahwa pemberian TPP diarahkan untuk

menjamin kesejahteraan pegawai ASN; dan

g. Optimalisasi dimaksudkan bahwa pemberian TPP sebagai hasil

optimalisasi pagu anggaran belanja Pemerintah Daerah.

BAB 111

KRITERIA PEMBERIAN TPP

Pasal 4

(1) TPP scbagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan berdasarkan kriteria :

a. Beban Kcrja;

b. Tempat bertugas;

c. Kondisi Kerja; dan / a tau

d. Kelangkaan Profesi;

(2) Besaran TPP di berikan sesuai kemampuan keuangan daerah.

(3) Penetapan kriteria s e bagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) d ia tu r l eb ih lanjut

dengan K e p u tu san B upa ti.

Pasal 5

(1) Kri te ria TPP berdasarkan beban k e rja sebagaimana dimaksud dalam Pasal

4 ayat (1) huruf a, diberikan kepada pegawai ASN yang dal am

melaksanakan tugas melampaui beb an k e rj a n o rm al atau b a ta s waktu

n o rm al .

(2) Kriteria TPP berdasarkan tempat bertugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (1) huruf b, diberikan kepada pegawai ASN yang

melaksanakan tugasnya berada didaerah memiliki tingkat kesulitan tinggi

dan daerah terpencil.

(3) Kriteria TPP berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4 ayat (1) huruf c, diberikan kepada pegawai ASN yang

melaksanakan tugas dan tanggung jawab memiliki resiko tinggi.

(4) Kriteria TPP berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana di maksud

dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d, diberikan kepada pegawai ASN yang

melaksanakan tugas pada kriteria :

a. keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan kh us u s ; dan

b. kualifikasi pegawai pemerintah Daerah sangat sedikit/hampir tidak ada

yang bisa m em enuhi pekerjaan dimaksud.

c. Kriteria TPP berdasarkan kelangkaan profesi juga diberikan kepada

Pegawai ASN yang melaksanakan tugas pada jabatan pimpinan

tertinggi di pe me rintah Daerah.

Pasal6

(1) Tambahan Penghasilan ASN diberikan bagi ASN Pe m erintah Daerah.

(2) Tambahan Penghasilan ASN tidak diberikan kepada :

a. ASN yang diberhentikan sementara karena ditahan oleh pihak berwajib

sampai dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum

tetap;

b. ASN yang menjalani hukuman pidana;

c. ASN di lingkungan Pemerintah Daerah yang diberhentikan dengan


hormat atau tidak dengan hormat;

d. ASN di lingkungan P e meri n tah D a erah yang diperbantukan/

dipekerjakan pada instans i/lembaga Negara dan/atau lembaga lainnya

di luar Pemerintah Daerah·


'
e. ASN di lingkun-gan_�-
Pe m e ri n tah Daerah yang sedang menjalani cuti

tahunan, cuti melahi 1_ an ak ketiga dgan seterusnya, cuti besar, cuti

I ' t u LL . I

Dpindai dengan CamScanner


- 8 -
4

karena alasan penting, cuti bersama d a n / a ta u c u ti d i luar tanggungan

negara atau dalam bcbas tugas untuk mcnjalani masa persiapan

pensiun;

f. A S N yang sedang mclaksanakan tugas bclajar; d a n

g. A S N yang m e n j a b a t scbagai Kcpala D c s a d a n / a t a u S c k r c t ari s D e s a .

(3) Pegawai A S N yang telah mendapatkan pcnghasilan lain bcrupa tunjangan

p ro fe s i , tunjangan sertifikasi, tunjangan khusus dan/atau tambahan

penghasilan lainnya terkait tugasnya scbagai doktcr, gu ru dan pengawas

sckolah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, hanya bcrhak

m e n e ri m a salah satu dari bentuk tambahan p c n gh a s i l a n yang tclah

diberikan kcpadanya atau tam b a h an penghasilan yang dibcrikan

berdasarkan Pcraturan Bupati i n i .

(4) TPP bagi ASN pindahan dari instansi l ai n kc Pemcrintah Daerah dibcrikan

kepada ya n g bersangkutan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya.

(5) ASN yang mengalami perpindahan antar pcrangkat daerah maka

tambahan penghasilan dibayarkan di Perangkat Dacrah baru pada bulan

berikutnya.

(6) ASN yang mengalami perpindahan jabatan, dibayarkan berdasarkan TPP

jabatan baru terhitung tanggal melaksanakan tugas.

BAB IV

PENETAPAN BESARAN TPP

Pasal 7

(1) Penetapan besaran TPP didasarkan pada parameter sebagai berikut:

a. Kelas Jabatan;

b. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah;

c. Indeks Kemahalan Konstruksi; dan

d. lndeks Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

(2) Besaran tertinggi TPP yang diberikan diperoleh menggunakan rumus:

(Besaran Tunjangan Kinerja (BPK) per kelas jabatan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan) x (indeks kapasitas fiskal daerah) x

(lndeks kemahalan Konstruksi) x (indeks penyelenggaraan pemerintah

Daerah).

(3) Perhitungan besaran tertinggi TPP ASN sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BABV

PENILAIAN PEMBERIAN TPP

Bagian Kesatu

Pembayaran

Pasal 8

(1) Pembayaran TPP s e t i a p bulan dinilai berdasarkan produktivitas kerja dan

disiplin kerja.

(2) Pembayaran TPP pada ayat ( I ) d i b a y a r b e r d a s a r k a n p a d a :

a. penilaian produktivitas kerja sebesar 60% (enam puluh persen) dari

besaran TPP y a n g d i te r i m a pegawai A S N ; d a n

b. penilaian disiplin kerja sebesar 40% (empat puluh persen) dari TPP

yang diterima pegawai AS N .

(3) Penilaian Produktivitas Kerja dilakukan berdasarkan capaian pelaksanaan


tugas yaitu :

a. uraian tugas jabatan; d a n / a ta u

b. indikator kinerja utama/indikator kinerja individu.

/ - .

Dipindai denqan Cam


Scanner
- 9 -
·

(4) Pelaksanaan tugas ditetapkan dengan menyusun sasaran dan target

kinerja individu pada awal tahun anggaran melalui sistem e-kinerja paling

lambat mi n ggu kedua bulan Januari setiap tahunnya.

(5) Penilaian disiplin kerja dilakukan berdasarkan rekapitulasi kehadiran

pegawai pada sistem e-kinerja.

(6) Kchadiran pegawai ASN dihitung pada saat masuk kerja dan pulang

kerja, serta pemenuhan jumlah jam kerja yang terdata dalam system

e-kinerja.

Bagian Kedua

Produktivitas Kerja

Pasal 9

(1) Produktifitas kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a,

dihitung berdasarkan capaian indikator kinerja dari target yang dibuat

pada setiap bulannya d alam s i s t em e- kinerj a.

( 2) Capaian indikator kinerj a dalam e - kin e rj a seba g ai mana dimaksud p ada

ayat (1) divalidasi dan diberi penilaian oleh atasan langsung m e l al ui

sistem e - kinerja dan akan menentukan perhitungan b esar an TPP yang

didapat.

(3) Indikator Kin e rj a seba gaimana dimaksud pada ayat (1), harus selaras

d e n g an indikator atasan lang s ung secara berjenj an g sesuai d e n g an

jabat.annya untuk mencapai kinerja out put/ out come.

(4) Perhitungan TPP berdasarkan penilaian produktivitas ASN sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) , sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang

m erupak an bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(5) Dalam hal pelaksanaan input capaian indikator kinerja belum

menggunakan sistem e- kin e rj a , maka input capaian indikator dilakukan

secara manual dengan perhitungan dan format isian sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga

Disiplin Kerja

Pasal 1 0

(1) Dis i pli n Kerja sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 8 ayat (2) huruf b,

ditentukan berdasarkan indikator kehadiran Pegawai ASN, meliputi :

a. di s iplin dalam menaati k e tentu an j am mas uk k e rj a ;

b. disiplin dalam menaati k e tentuan j am pulang kerja; dan

c. disiplin dalam menaati k ete ntuan a p e l masuk k e rja dan pulang kerj a .

(2) Setiap ASN Wajib me menuhi kehadiran k e rja sebanyak 8 , 5 (delapan koma

lima) jam perhari atau 4 2 , 5 (empat puluh dua koma lima) j am per minggu.

(3) Dikecualikan dari ketentuan ayat ( 1 ) diatas pengaturan hari dan jam ke rja

pada bulan Ram a d h an s es uai ke t en t uan peraturan perun d ang - un d ang an .

(4) Dalam melakukan penghitungan tingkat kehadiran, dinas luar, cuti

me lahi r kan, cuti sakit dan isolasi mandiri dihitung sebagai hari masuk

kerja dengan melampirkan s u r at tug as a tau surat cutinya dan diupload

d i s is t em e - ki n e rj a dan dapat dibayarkan TPP b er dasarkan Di s iplin Kerja


s e be s ar 40% da ri B as ic TP P .

(5) Penghitungan ti n gk a t kehadiran s eb a g a im a n a dimaksud pada ayat (1)

men ggunakan ab sen si berbasis el ek tro n i k m el a lui sistem e-kinerja yang

dil aks anakan ol eh m a s i n g - m a sing Perangkat Daerah.

a. Penghitungan tingkat k e h ad i r an apel dibuat sesuai format sebagaimana


t er cantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bup a ti ini.

b. Indikator kehadiran ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, huruf b dan huruf c, dikecualikan bagi guru, tenaga kesehatan

yang melaksanakan tugas piket, pengawas sekolah, ajudan (Bupati,

/ » • 4

Dipindai denqan Cam


Scanner
- 1 0 ­
· +

Wakil Bupati dan Ketua DPRD), Pengemudi Pimpinan (Bupati, Wakil

Bupati, Kctua DPRD, dan Sekretaris Dacrah), Satuan Polisi Pamong

Praja yang mclaksanakan pikct, pctugas kcbcrsihan lapangan pada

Unit Pelaksana Tcknis ( U PT ) , Dinas yang mcnangani u ru s a n

Kcbcrsihan d a n Perangkat Dacrah yang mcmiliki jam k c rj a k h u s u s .

Pasal 1 1

( 1 ) Penghitungan Tingkat Kchadiran d i l a k u k a n dcngan ru m u s scsuai dcngan

indikntor kchadiran, scbagai bcrikut :


a. Pegawai yang tidak masuk k c rj a pada bulan bcrjalan, maka d i b c ri k a n

pengurangan tambahan pcnghasilan :

1. Sebesar 3% (tiga perscn) u n t u k ti a p 1 (satu) h a ri ti d a k masuk k c rj a

:dan
' .
2. Paling banyak sebesar 100% (seratus pcrsen) u n tu k tiap 1 (satu)

bulan ti d ak masuk k e rj a .

b. Pegawai ASN yang tidak apel diberlakukan pc m o t o n g an se b esa r

0 , 5 % (nol k o ma lima perscn) untuk setiap kali ti d a k a p e l ;

c. Pcgawai yang tcrlambat masuk kcrja pada bulan bcrjalan, maka

dibe rik a n pengurangan t.ambahan penghasilan scbagai berikut :

LAMA PERSENTASE
KETERLAMBATAN (TL)
KETERLAMBATAN PENG U RA N GAN

TL 1 1 menit s . d <30 m e n i t 0,5%

TL 2 3 1 menit s.d <60 mcnit 1%

TL3 6 1 m en it s . d <90 menit 1,25%

TL4 9 1 menit dan atau tidak 1,55%

mengisi daftar haclir

masuk kerja

d. Pegawai yang pulang ke rja sebelum waktunya pada bulan

berjalan, maka diberikan pengurangan tambahan pengh a silan

sebagai berikut :

LAMA MENINGGALKAN
PULANG SEBELUM PERS ENT ASE
PEKERJAAN SEBELUM
W AKT U (P S W) PENGURANGAN
WAKTUNYA

PSW 1 1 menit s.d < 3 1 menit 0,5%

PS W 2 31 m e n it s . d <6l menit 1%

PSW 3 61 menit s . d <9 m e n i t 1,25%

PS W 4 2 9 1 menit dan atau tidak 1,55%


mengisi daftar hadir
pulang kantor

(2) Pegawai ASN yang tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 a yat (1) h uruf f, a p a bi l a dalam b u l a n ber ke na a n yang bersangkutan

mas i h masuk kerja sebelum menjalankan tugas belajar dan/atau pada

bulan berkenaan yang bersangkutan telah masuk k e rj a setelah selesai

menjalankan tugas belajar, maka diberikan TPP satu b u l a n penuh u n t u k

bulan berkenaan a p a b i l a m e m e n u h i j u m l a h j a m kerja y a n g d i t e n t u k a n .

(3) Pegawai A S N y a n g te l a h m e n d a p a t k a n pengurangan tambahan penghasilan

karena k e ti d u k h a d i r a n n y a sebaguimuna dimaksud padu ayat (l) h u r u f a,

maka penguranan s c b u g a i m a n a d i m a k s u d pada ayat ( l ) h u r u f b, h u ru f c,


dan huruf d tidak d i k e n a k n .

() Pengurangan Tingkat Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menunjukkan Tingkat K c t i d a k h u d i r a n Pegawai A S N .

Pasal 12

(1) Dalam hal tcrjadi kendala teknis pada saat pengisian daftar hadir

elektronik dikarenakan,erusakan pe�'f11, '. telapak tangan (vein

#;

Dyindav dengan Cam'canner


Scanning)/bentuk wajah (face Scanning) scrt:a data nominatif pcgawai

belum terekam atau identitas lain ASN tidak tcrbaca dalam peralatan

dan/atau belum terdapat peralatan, maka pengisian tingkat kchadiran

dilakukan secara manual dan d i l a m p i ri dcngan Surat Pernyataan yang

ditandatangani olch Kepala Perangkat Dacrah yang tembusannya

disampaikan ke Badan Kcpegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia .

(2) Penggunaan daftar hadir m a n u al scbagaimana dimaksud pada ayat (1),

hanya d i l aku k a n untuk waktu paling lama 3 (tiga) bulan, terhitung scjak

tanggal k e ru s a k a n dan di k e nda li k a n o l c h Kc p a l a Pc r a n gk at D a c ra h.

Pasal 13

(1) ASN yang ti d ak m el akuk an atau k e t c r l am b a ta n a bsensi di k a rcna ka n fak tor


tugas k e d i n a s an tidak dikenakan pengu r a n gan t i n gk a t ke h adir a n , d e n gan
me l apor k annya pa da op erat or P e r an gk at Daer a h / U nit k erjanya.
(2) A SN yang tidak m e l aku k a n atau k e t e r l am b a ta n absensi di k a ren ak an
keteledoran atau lupa yang kehadi rannya dapat dibuktikan dapat
melaporkan p ada ope r at o r Perangkat Daera h /Unit kerjanya maksimal 2
kali setiap bul an nya .
(3) AS N pada Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas kedinasan
berdasarkan pengaturan shif jam k erja di atas jam kerja efcktif yang

m enyebabkan ti da k mengisi d aftar hadir secara ele k troni k , k eabsahan


k ehadiran dibuktikan dengan surat k eterangan dari atasan langsungnya
a ta.u k eterangan lainnya

Bagian Keempat
Besaran TPP Yang Di b eri k an

Pasal 1 4

( 1) P egawai ASN yang ti dak ma suk k erja deng an alasan yang sah diberikan
TPP sesuai besaran TPP yang ditetapkan apabila pegawai A SN tidak masuk

k erja karena :
a. cuti melahirkan, cuti sakit, dan isolasi mandiri di rumah diberikan TPP
b erdasarkan disiplin k erja;

b. melakukan piket m alam pada malam h arinya;


c. mengikuti kegiatan pelatihan/ bimtek/seminar/workshop/sejenisnya
dalam j angka waktu kurang dari 1 (satu) b ulan yang dilaksanakan
didalam atau diluar Daerah dalam rangka tugas k e d inas an ; dan
d. melakukan pe rjal an an d inas dalam rangka tugas k edinasan.

(2) Pegawai ASN yang menin gg al dunia d apat di b erikan TPP secara penuh

pada bulan berkenaan d ari b esaran tambahan peng h asilan jabatannya.

P asal 1 5

(1) Pemberian TPP bagi CPNS adalah 80% (delapan puluh pe r sen) d ari besaran
TPP yang ditetapkan, dihitung dengan menggunakan besaran TPP pada

kelas ja b atan yang sesuai dengan formasi jabatannya, dan diberi k an p ada

bulan b e rikutny a sejak yang bersangkutan bekerja sesuai d en g an SPMT.


(2) Pemberian TPP sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) berlaku sampai

d engan C P NS terse bu t diangkat menjadi PNS.

Pasal 16

( 1) TPP dibayarkan d engan menggunakan be sa ran TPP s esu ai k elas ja b atan

yang ditetapkan b erdasarkan Kep u t u san tentang k e las ja b atan dan


pemangku ja b atan.

(2) TPP bagi PNS yang mutasi d an / a ta u mengalami perubahan kelas jabatan,

dibayarkan dengan menggunakan besaran TPP sesuai dengan kelas

jabatan lama untuk bulan berkenaan pada unit kerja/instansi lama dan

dibayarkan dengan menggun ak an besaran TPP s e suai dengan kelas

jabatan baru un tuk bulan b erikutnya pada unit kerja/instansi baru.

(3) Pembayaran TPP bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan

setelah ditetapkan kelas jabatan dan pemangku jabatannya dengan

Keputusan Bupati. / ,

Dpindai an
den CamScanner
- 1 2 ­

Pasal 1 7

ASN yang dijatuhi hukuman disiplin karena melakukan pelanggaran terhadap

kcwajiban dan larangan sclain pclanggaran terhadap ketentuan masuk kerja

dan mentaati ketentuan j a m k e rj a , dikcnakan pcngurangan sebagru b e ri ku t :

a. ASN yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat ringan dikenakan

pengurangan scbesar 20% (dua puluh persen) selama I (satu) bulan yang

dibuktikan dengan Berita. Acara dari atasan langsungnya;

b. ASN yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dikenakan

pengurangan :

1. Pemotongan sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 6 (enam)

bulan;

2. Pemotongan sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 9 (sembilan)

bulan; atau

3. Pemotongan sebesar 25% (dua puluh lima persen) selama 1 2 (dua belas)

bulan.

c. ASN yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dikenakan pengurangan

sebesar 70% (tujuh puluh persen) selama 3 (tiga) bulan yang dibuktikan

dengan Berita Acara dari atasan langsungnya;

d. Pengurangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf c dikenakan

dengan ketentuan:

1. ASN yang dijatuhi hukuman clisiplin untuk kedua kalinya dikenakan

pengurangan dengan besaran persentase sesuai tingkat hukuman

disiplin selama 4 (empat) bulan mulai bulan berikutnya;

2. ASN yang dijatuhi hukuman disiplin untuk ketiga kalinya dikenakan


pengurangan dengan besaran persentase sesuai tingkat hukuman

disiplin selama 7 (tujuh) bulan mulai bulan berikutnya; dan

3. ASN yang dijatuhi hukuman disiplin untuk keempat kalinya atau lebih

dikenakan pengurangan dengan besaran persentase sesuai tingkat

hukuman disiplin selama 1 (satu) tahun mulai bulan berikutnya.

Pasal 1 8

(1) Pegawai ASN yang dikenakan pemberhentian sementara sebagai ASN

karena dilakukan penahanan olch pihak yang berwajib, tidak diberikan

tunjangan selarna masa pemberhentian sementara sebagai ASN.

(2) Pegawai ASN yang dikenakan pemberhentian sementara sebagai pegawai

ASN karena dilakukan penahanan oleh pihak yang berwajib, apabila

berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap dinyatakan bahwa pegawai ASN yang bersangkutan tidak

bersalah atau apabila berdasarkan proses penyidikan oleh aparat

penegak hukum dinyatakan kurang bukti sehingga diterbitkan Surat

Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) baik oleh kepolisian maupun

kejaksaan, maka Tunj ang a n dibayarkan pada bulan berikutnya setelah

di te r bi t kan SPMT.

(3) Terhadap keku ra ngan tunjangan selama pemberhentian sementara dapat

d i m i n ta ka n pembayarannya pad a bulan berikutnya se telah dit e r b it k an

SPMT.

(4) S e m ua pengurangan tingkat kehadiran yang d iseba b kan karena tidak

melakukan absensi selama pegawai ASN sebagaimana dimaksud ayat (2)

diberhentikan sementara seba gai pegawai ASN, tidak dikenakan untuk

pembayaran kekurangan tunjangan sebagaimana dimaksud pada


ayat ( 3 ) .

Pasal 1 9

(1) Plt. atau Plh. Diberikan TPP.

an
Dpindai den CamScanner
(2) TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada PIt. atau Plh.

yang menjabat dalam jangka waktu paling singkat I (satu) bulan kalender.

(3) Pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, pejabat pengawas

dan Pejabat Fungsional yang ditunjuk sebagai Plt. atau Plh. pada jabatan

satu tingkat lebih tinggi atau jabatan sctara, d i beri kan TPP seb e s ar 20%

(dua puluh persen) pada jabatan yang dirangkapnya.

Pasal 20

Pe n ilaian ] a poran pro d uk t ivitas kerja d a n d i s i p l i n kerja pada bu l an Ram a dhan

dan bulan Desembe r dibcrikan nilai 1 0 0 % dari k ompo nen p e n i l ai an .

B a gian K e lima

Tata Cara Pembayaran

Pasal 2 1

TPP dianggarkan pada Dokumen Pel a ksan a an Anggaran di masing- masing

Perangkat Daerah.

Pasal 22

(I) TPP dibayarkan setiap bulan s ete lah bulan berkenaan berakhir

s esuai dengan Daftar Tanda Terima Pembayaran TPP sebagaimana

tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak: terpisahkan

dari Peraturan Bupati ini.

(2) Dikecualkan dari ketentuan s eba gaiman a dimak:sud pada ayat (1),

tarnbahan penghasilan bulan Desember dapat dibayarkan pada bulan

berkenaan.

(3) Pembayaran tam b ahan penghasilan sebagaimana dimaksud

pada ayat ( I ) dilakukan dengan mekanisme pembayaran n on tunai.

(4) Dalam rangka memudahkan pro ses transfer, maka Pembayaran Non

Tonai sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaksanakan pada

rekening ASN yang be r s angkutan.

(5) Pen a tausahaan dan pertanggungjawaban TPP dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang b e rlaku.

(6) Pegawai ASN dikenakan pemotongan 1% (satu persen) dari besaran

tambahan penghasilan yang ditetapkan sesuai dengan kelas jabatannya

untuk iuran jarninan kesehatan bagi peserta Pekerja Penerima Upah

(PPU) setiap bulan.

(7) Terhadap pembayaran tambahan p engh asil an ASN dikenakan Pajak

Penghasilan (PPh) s e suai dengan ketentuan yang berlaku.

(8) Setiap p e rmi n taan pembayaran tambahan penghasilan sebagaimana

dimaksud pada ayat ( 1 ) , harus m e l am p ir k an :

a. daftar penilaian TPP berdasarkan tingkat keh a diran;

b. daftar penilaian p e n e rim a an TPP;

c. daftar tand a terima pembayaran TPP;

d. surat pernyataan tanggungj a wa b mutlak (SPTJM) ;

(9) Daftar penilaian T PP berda s ar k a n tingkat kehadiran, sesuai format

sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian

tidak t e rpisahkan dari Peraturan Bupati i n i.

(10) Daftar penilaian penerimaan TPP, sesuai format sebagaimana tercantum

dalam Lampiran VII yang m eru p aka n bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

(11) SPTJM sesuai format seba gaimana tercantum dalam Lampiran VIII

Peraturan Bupati ini.

Pasal 23
;

(1) TPP diberikan mulai bulan Januari 2 0 2 2 .

Dpindai denqan CamScanner


- 1 4 ­

Perhitungan Capaian Kincrja dan perhitungan Disiplin Kerja mulai


(2)

bcrlaku bulan J a n u a ri 2 0 2 2 .

Pasal 24

(1) Penghitungan tingkat k c h a d i r a n scbagaimana dimaksud dalam Pasal 1 1

ayat ( 1 ) h u ru f b, h u ru f c, dan h u r u f d dikccualikan bagi A S N yang be l u m

menggunakan absensi berbasis c l c k t r o n i k .

(2) Penghitungan tingkat kchadiran s c b a g a i m an a d i m ak s u d pada ayat (l)

dilakukan secara manual sampai dcngan j a ri n g a n internct dan abscnsi

elektronik tersedia seluruhnya sebagaimana tercantum d al a m lampiran V

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati i n i .

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 2 5

Pembiayaan atas pelaksanaan TPP dibcbankan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang.

BAB VII

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Pasal 26

(l) Pengawasan dan pembinaan terhadap pemberian TPP dilakukan

masing-masing Kepala Perangkat Daerah/ unit kerja dan/atau atasan

langsung secara berjenjang.

(2) Kepala Perangkat Daerah/unit kerja/ atasan langsung secara

berjenjang bertanggungjawab terhadap kebenaran penilaian TPP di

lingkungan unit kerjanya masing-masing.

BAB VIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 27

( 1) Pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat

pengawas yang tidak masuk kerja karena melaksanakan tugas kedinasan

lebih dari 1 (satu} bulan secara terus menerus, hanya dapat diberikan

tambahan penghasilan sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarnbahan

penghasilannya.

(2) Pembayaran TPP ASN bagi jabatan pengawas/jabatan fungsional hasil

penyetaraan jabatan pada Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,

lnspektorat, Dinas dan Badan diberikan TPP pada kelas 9 .

(3) ASN yang tidak menyampaikan LHKPN, LHKASN, SPT dan SKP sesuai

dengan waktu yang ditentukan maka ditunda pembayaran tambahan

penghasilannya sampai dengan yang bersangkutan menyampaikan

LHKPN, L H KA S N , S PT dan SKP serta menunjukan bukti kepada

bendahara.

B AB I X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Pada saat Peraturan B u p a ti ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 71

Tahun 2020 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkayang (Berita Daerah Kabupaten

Bengkayang Tahun 2020 Nomor 71) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan

an
Dlpindaw den CamScanner
Bupati Nomor 7 1 Tahun 2020 (Berita Dacrah Kabupaten Bengkayang Tahun

2 0 2 1 Nomor 47) dicabut dan dinyatakan ti d ak berlaku.

Pasal 29

Peraturan Bupati i n i mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, mcmerintahkan pcngundangan Peraturan

Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten

Bengkayang.

Diundangkan di Bengkayang

pada tanggal 1 Jaar 2022

.±gkere
e »
o
s
n
SABUPATEN BENGKAYANG,

skid
~,'9BJ

Ski&?
j

BERITA
· -'
DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2022 NOMOR 3

Dlpindau dengan Cam~canner


L A M P I RA N I

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL : 3 J a n or i 2 0 2 2

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA APARATUR

SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BENGKAYANO

BESARAN TERTINGGI TPP A S N

Perhitungan Basic TPP Pemerintah Kabupaten Bengkayang Berdasarkan Kelas

Jabatan

NILAI P A R A M E T E R B A S I C

TAMBAHAN
BASIC TPP
BESARAN P E N G H A S I L A N PEGAWAI
KELAS PEMERINTAH
TU NJAN GAN INDEKS INDEKS
JABATAN INDEKS KABUPATEN
KINERJA BPK KEMAHALAN PENYELENGGAR
KAPASITAS BENGKAYANG
KONTRUKSI AAN
FISKAL (IKF)
(IKKJ PEMERINTAH

15 Rp. 2 9 . 2 8 6 . 0 0 0 0.4 1. 0 5 0 9 0 7 10 7 0.7 Rp. 8 . 6 1 7 . 8 8 0

14 Rp. 2 2 . 2 9 5 . 0 0 0 Rp. 6 . 5 6 0 . 6 6 5

13 Rp. 2 0 . 0 10 . 0 0 0 Rp. 5 . 8 8 8 . 2 6 7

12 Rp. 16.000.000 Rp. 4.708.259

11 Rp. 12.370.000 Rp. 3 . 6 4 0 . 0 7 3

10 Rp. 1 0 . 760.000 Rp. 3 . 1 6 6 . 3 0 4

9 Rp. 9 .360. 000 Rp. 2 . 7 5 4 . 3 3 2

8 Rp. 7 . 5 2 3 . 0 0 0 Rp. 2 . 2 1 3 . 7 6 5

7 Rp. 6 . 6 3 3 . 0 0 0 Rp. 1. 9 5 1. 8 6 8

6 Rp. 5.764.000 Rp. 16.96.150

5 Rp. 4 . 8 0 7 . 0 0 0 Rp. 1.414.538

4 Rp. 2 . 8 4 9 . 0 0 0 Rp. 838.364

3 Rp. 2 . 3 5 4 . 0 0 0 Rp. 6 9 2 . 7 0 3

2 Rp. 1.947.000 Rp. 5 7 2 . 9 3 6

1 Rp. 1.540.00€ Rp. 4 5 3 . 1 7 0

Keterangan :

Basic TPP Pemerintah Kabupaten Bengkayang dihitung dengan menggunakan rumus :

Basic TPP = (Besaran Tunjangan Kinerja Badan Pemeriksaan Pegawai per Kelas Jabatan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan) X (indeks kapasitas fiskal

daerah) X (indeks kemahalan konstruksi) X (indeks penyelenggaraan

pemerintah Daerah)

Parameter Basic TPP :

• Indeks Kapasitas Fiskal Kabupaten Bengkayang = 0,560 (Rendah) B o bo t =

0.55

• Indeks Kemahalan Konstrksi Kabupaten Bengkayang = 111,36 / 107,81 =

1,0329283

• Indeks Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Bengkayang = 0 , 9

Dpindai dengan CamScanner


CONTOH PERHITUNGAN BASIC TPP ASN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

R um u s : .
Basic TPPM = (Besaran Tunjangan Kinerja Badan Pemenksa Keuangan per

kelas jabatan Sesuai ketentuan peraturan perundang­

undangan) X (indeks kapasitas fiskal daerah) X (indeks

kemahalan konstruksi) X (indeks penyelenggaraan pemenntah

daerah).

Basic TPP PNS Pemerintah Kabupaten Bengkayang kelas jabatan 1 5

= (Besaran Tunjangan Kinerja Badan Pemeriksa keuangan kelas


jabatan15) X {Indeks kapasitas fiskal daerah) X (Indeks

kemahalan konstruksi) X (indeks Penyelenggaraan pemerintah

daerah).

= Rp. 2 9 . 2 8 6 . 0 0 0 x 0 , 5 5 x 1 , 0 3 2 9 2 8 3 0 , 9

= Rp. 14.973.917

Jadi Basic TPP PNS Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk kelas jabatan

1 5 adalah Rp. 1 4 . 973. 9 1 7

CONTOH PERHITUNGAN BESARAN TPP PNS

BERDASARKAN KELAS JABATAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

Rumus:

Besaran TPP = Basic TPP x [(TPP berdasarkan beban kerja) + (TPP

berdasarkan Prestasi Kerja) + (TPP berdasarkan Kondisi

Kerja) + (TPP berdasarkan Kelangkaan Profesi) + (TPP

berdasarkan pertimbangan Objektif))

Besaran TPP untuk kelas jabatan 1 5 pada Sekretariat Daerah :

= Basic TPP kelas 1 5 x [( TPP berdasarkan Behan Kerja) + (TPP

Berdasarkan Prestasi Kerja) + (TPP berdasarkan Kondisi

Kerja) + (TPP berdasarkan Kelangkaan Profesi) + (TPP

berdasarkan pertimbangan Objektif)]

= Rp. 14.973.917 x (40% + 60% + 10% + 0 + 1 0 0 % )


= Rp. 14. 973 . 9 1 7 x 2 1 0 %

= Rp. 3 1 .4 4 5 . 2 2 7

Jadi Besaran TPP PNS Pemerintah Kabupaten Bengkayang untuk kelas


jabatan 1 5 di Sekretariat Daerah adalah Rp. 3 1 . 4 4 5 . 2 2 7

Dpindai den@an CamScanner


LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL : 3 Januari 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA APARATUR

SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BENGKAYANG

PERHITUNGAN TPP BERDASARKAN PENILAIAN PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI

A. Waktu Kerja Efektif

Waktu kerja efektif rata-rata per hari = 2 1 0 Menit

Waktu kerja efektif per bulan = 4.560 Menit

B. Jumlah Waktu Penyelesaian (JWP)

JWP adalah penjumlahan waktu penyelesaian atas rincian aktivitas

/tugas yang dilaksanakan olch masing-masing Pegawai ASN dalam jangka

waktu 1 (satu) bulan dalam satuan menit.

C. Nilai Produktivitas Kerja (NPK)

NPK ada)ah jumlah waktu penyelesaian atas rincian aktivitas/tugas

dalamjangka waktu 1 (satu) bulan dikali 1 0 0 (seratus), dan dibagi jumlah

waktu k er i a efektif er bulan.

Rt J u m l a h Waktu P e n y e l e s a i a n per B u l a n 100


umus J u m l a h Waktu Keria Efektif per Bulb

D. Nilai Capaian Kineria Pegawai (CK)

CK adalah nilai capaian kin erja y an g di p e rol e h oleh m as i n g- mas in g

Pegawai ASN d e ng an p e rhitung an ni lai p r o d uktiv itas k e rj a pegawai dalam

j an gk a waktu I (sa tu) b u l an d i ka l i 60% (enam puluh persen).

R u m u s- [, x N i l a i Produktivitas Kerja ( N P K)

E. Kategori N il ai Capaian Kin e rj a Pegawai

Kategori nilai c a pai an kin e rj a pegawai merupakan kategori yang diberikan

untuk nilai capaian ki n erj a yang diperoleh o le h masing-masing pegawai,

berupa persentase, yang digunakan sebagai dasar pengali dalam

perhitungan TPP yang d a pa t dibayarkan dari k o m po ne n Produktivitas

Kerja.

NPK Besaran TPP dari

Persen tase N ilai Kategori Produktivitas Keria

1 2 3
254,60% Sangat Baik
100%

2>46,60% s . d . <54,59%
Baik 95%

236,60% s . d . <46,59%
Cukup 80%

230% s . d . < 36, 59%


Kurang 75%
<29,99%
Sangat Kurang
50%

F. Ketentuan Nilai Capaian Kinerja Pegawai Bagi Yang Cuti Dan Dinas

Luar sebagai berikut:

1. ASN yang me l akukan p e rjalanan dinas karena tugas

kedinasan, dinilai 210 m e ni t /hari dengan jumlah hari sesuai

dengan lamanya hari/waktu penugasan yang ditetapkan

pada surat tugas/surat perintah tugas untuk capaian

produktivitasnya.

I IL

Dpindai denqan CamScanner


2. ASN yang cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti sakit, cuti

karena alasan penting dan cuti bersama, dinilai 210

menit/hari untuk capaian produktivitasnya.

3. Khusus ASN yang bekerja pada satuan pendidikan (sekolah) dan

melaksanakan libur sekolah sesuai dengan kalender pendidikan

atau keputusan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan,

dinilai 2 1 0 menit/ hari untuk capaian produktivitasnya.

an
Dpindai den CamScanner
LAMPIRAN III

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : S TAHUN 2022

TANGGAL :{ JaGari 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA

APARATUR S I PI L NEGARA DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

Contoh Formulir Laporan Produktivitas Kerja Pegawai

LAPORAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

BULAN TAHUN .

NAMA

NIP

JABATAN/ KELAS JABATAN

UNIT KERJA

RINCIAN AKTIVITAS VOLUME SATUAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN


NO HAR/TANGGAL
KE RJ A I TU G A S KEGIATAN (Dokumen /Berkas/ Laporan) (menit)

1 2 3 4 5 6

1.

2. Dst.

Jumlah Waktu Penyelesaian (JWP) . . . . . . . Menit

Jumlah Waktu Penvelesaianx 1OO%

Nilai Produktivitas Kerja (NPK) Bulan . . . . . . . . Jumlah Waktu Maksimal Per

Bulan . . . . .

Capaian Kineria (CK) Bulan . . . . . . . . 60% x (NPK] = CK

Catatan

Waktu Kerja Efektif (WKE} rata-rata Per hari = 2 1 0 menit

Waktu Kera Efektif Per Bulan = 4 . 5 6 0 menit

., . . ., . ,. , ,. I ,. • • • . ., ,. . , , • .. • .. • • • • • • • t •••• 20 . . .

Telah divalidasi dan menyetujui, Yang membuat laporan,

ttd
s.
-
(Atasan pegawai yang bersangutan) {''R (Pegawai yang bersangkutan)
tad

l
[/sake
.
«
"
.\ , .

.
1 0
J .
.
'

% i

J '�:-. ·-., - . . . J,' ·,


� . ,;- , • �- / Jf:

;sEBASTI~NUS DARWIS
-5± ° ­

-- -

Dpindau den@an CamScanner


LAMPIRAN IV

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL : 3 Jnvar 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA

APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DAPTAR REKAPITULASI KEHADIRAN APEL :

NAMA PERANOKAT DAERAH/UNIT KERJA :

PANGKAT/ JUMLAH HARI

GOL PELAKSANAAN APEL

JUMLAH MENGIKUTI
JUMLAH TIDAK IKUT
RUANG (DALAM SEBULAN)
NO NAMA/ NIP JABATAN KETERANGAN
.APEL
APEL

1 2 3 4 5 6 7 8

BENGKAYANG, . . . . . . . . . . . . . . .

Dlpindai den@an Camcanner


LAMPIRAN V

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL :3 Jan Gari 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEOAWAI KEPADA

APARATUR SIPIL NEOARA DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DAFTAR TANDA TERIMA PEMBAYARAN TPP

BULAN :

NAMA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA :

BESARAN
JLH
BESARAN BESARAN TPP SDP JLH
PANGKAT/ BESARAN JLH SEBELUM PPH (Rp)
TPP YDDKN TPP YDDKN & (-/(+) BERSIH TANDA
NO NAMA/NIP GOL. JABATAN TPP SKJ P/TDKL PPH ((5%) atau
CK DK DKL (Rp) TANGAN
RUANG (Rp) (Rp) (8+ (-)/ (+)9) ( 1 5 % ) x 1 0)
(Rp) (Rp) (6+7) (10-11)
(Rp)
(Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. x0x0xx (-1.../(+)...

2. Dst. (-).../(+)...

KETERANGAN:
: Tambahan Penghasilan PNS
TPp

SK,J : TPP Sesuai Kelas Jabatan

YDDKN CK : Yang Diterima Dari Kategori Nilai Capaian Kinerja

YDDKN DK : Yang Diterima Dari Kategori Nilai Disiplin Kerja

SDP & (/(JDKL : Sebelum Dipotong Pajak Dan Dikurang / Ditambah Dengan Komponen Lain

JLH : Jmlah

P/TDKL : Pengurangan /Tambahan Dari Komponen Lain

PPH : Pajak Penghasilan

MENGETAHUI

Kepala Perangkat Daerah

Ttd

xXXXXXXXXXXXXXX

NIP .

Dpindau den@an CamScanner


LAMPIRAN V1

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL :3 lroari 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA

APARATUR SJPIL NEGARA DI LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DAFTAR PENILAIAN TPP BERDASARKAN TINGKAT KEHADIRAN

BULAN

NAMA PERANGKAT

DAERAH/UNIT KERJA :
TOTAL (%)

TIDAK PENGURANGAN

APEL Jlh Kolom


TK TIDAK MEMENUHI KETENTUAN JAM KERJA
NO PANGKAT/ (kali) (6+8+10+12+14
NAMA/NIP JABATAN (hari)
OOLRUANG +16+18+20+22+24)

TL 1 TL 2 TL 3 TL4 PSW 1 PSW 2 PW3 PS W 4

JLH % JLH % JLH % JLH % JLH % JLH % JLH % JLH % JLH % JLH %

l 2 3 4 5 6 1 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

KETERANGAN :

TK
Tanpa Keterangan (tidak mask kerja) TL : Keterlambatan

PSW : Pu l a n g Sebelum Wakt

CP : Tidak Absensi Plang (dalam satuan ha ri )

JLH :Juumlah

BENGKAYANO, ..

MENGETAHUI

Atasan Langsung Pejabat Penilai ttd

Kxx90co,0cg0,gr

NIP ..

Dpindau den@an CamScanner


LAMPIRAN VII

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2022

TANGGAL : 3 Janas 2022

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA

APARATUR SIPIL NEGARA D! LINGKUNGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DAFTAR PENILAIAN PENERIMA TPP

BULAN :

NAMA PERANGKAT DAERAH/UNIT KERJA :

BESARAN BESARAN BESARAN TPP


BESARAN BESARAN
TPP DARI TPP DARI SEBELUM
TPP YANG TPP YANG
NILAI CK PERSENTASE PERSEN
NILAI DK DIPOTONG PAJAK
KATEGORI DlTERlMA DlTERIMA
(60% (40%X TASE
DAN DIPOTONG /
DARI DARI
BESARAN NILAI CK PENGU
PANGKAT/ BESARAN DITAMBAH
NO NAMA[NIP JABATAN KATEGORI KATEGORI
YANG RANGA
GOL. RUANG TPP SESUAI TPP SESUAI DENGAN
DIPEROLEH
NILAI CK NILAI DK
KELAS KELAS N KOMPONEN LAIN
(5X6) ((8-(9X8))
(%) DK
JABATAN ) JABATAN) (7+10)
(Rp) (Rp)
(Rp) (Ro) (Ro)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

l. LEX

2. Ost.

KETERANGAN:

CK : Capaian Kinerja

DK : Disip!in Kerja

TPP : Tambahan Penghasilan PNS

BENGKAYANG, .

MENGETAHUI

Atasan Langsung Pejabat Penilai ttd

XX0OOOOCUOOOOX

NIP .

D
pindau denqan Camcanner
LAMMIK/LIN VIII

PERATURAN BUPATT BENGKAYANG

NOMOR : 3 TAHUN 2922


TANGGAL : ?2 Januor' 2029

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI KEPADA APARATUR

SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

BENGKAYANG

KOPSURAT

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
NIP

Jabatan :

Perangkat Daerah/Unit Kerja :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

Perhitungan yang terdapat pada Daftar Penilaian Tambahan

Penghasilan untuk pcmbayaran tambahan penghasilan pegawai yang

telah saya tandatangani sesuai kenyataan berdasarkan kriteria yang

ditetapkan.

Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran

tambahan penghasilan tersebut, kami bersedia untuk menyetorkan


kelebihan tersebut ke Kas Daerah.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Pengguna Anggaran/ Ka.Unit

Kerja ttd

XXXXXXXXX

XXX

NIP.

Dpindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai