Anda di halaman 1dari 13

Sebagai contoh

Pelat bujur sangkar ditumpu pada empat tumpuan jepit


dan menerima beban merata sebesar “q“ yang tegak lurus
bidang pelat.
Berdasarkan tabel pada PBI’71 hal. 202 terlihat bahwa
distribusi momen dilapangan dan di tumpuan dapat
dinyatakan dengan harga sebagi berikut :
Mlx = Mly = 0.001 * q * Lx2 * c
Mtx = Mty = 0.001 * q * Lx2 * c
Dari hasil ini maka dapat dianggap bahwa sepanjang
tumpuan arah X atau arah Y struktur pelat akan menderita
momen persatuan panjang sebesar Mtx atau Mty
sedangkan pada daerah lapangan akan menderita
momen Mlx atau Mly
b. Pada dasarnya pelat ada dua macam pelat :
1) Pelat satu arah (one way plates)
Jika pelat ditumpu hanya pada dua tepi yang
sejajar, pelat dapat dianggap dibentuk dari balok-
balok sejajar. Pelat dikatakan pelat satu arah bila
bentang pendek kurang dari 0.4 arah bentang
panjannya atau harga Lx  0.4 Ly
2) Pelat dua arah (two way plates)
Jika pelat ditumpu sepanjang keempat sisinya, pelat
menjadi seperti system balok silang. Pelat dikatakan
pelat dua arah apabila pelat tersebut menumpu pada
keempat sisinya baik pada arah Lx maupun pada
arah Ly. Tulangan dipasang pada kedua arah yang
besarnya sebanding dengan besarnya momen-
momen setiap arah yang ditinjau.
Lendutan pada tengah bentang untuk beban merata
adalah :
3) Pembebanan pelat.
a) Pembebanan pada struktur pelat tergantung dari berat
pelat, disamping itu juga tergantung dari fungsi struktur
bangunan tersebut.
b) Pembebanan pelat terdiri dari beban mati (dead load)
dan beban hidup (live load).
c) Yang termasuk beban mati adalah tebal pelat (atap,
lantai), spesi pasangan, pasir urug, lantai/tegel,
plafon/eternit.
d) Sedangkan yang termasuk beban hidup adalah beban
berguna dimana sesuai dengan fungsi bangunan
tersebut misalnya bangunan sekolah, rumah tinggal,
pertokoan, hotel dsb.
c. Analisa Pelat.
Pelat tebal 12 cm terjepit penuh pada keempat sisinya
menerima beban luar akibat beban mati dan beban
hidup/berguna.
Berdasarkan peraturan pembebanan untuk gedung
bearnya beban untuk ruang kuliah QL = 250 kg/m’
(permeter panjang)
Untuk menganalisa penampang pada perencanaan pelat
dipakai meted kekakuan dengan mendasarkan pada
regangan desak beton sebesar  cu = 0.003.
Mtx = Mlx= 658 kg.m
Lebar pelat (b)= 1000 mm, tebal pelat (h)=120 mm, tebal
manfaat (d)=100 mm
Kuat desak beton f’c= 20 MPa, kuat tarik baja fy= 240
MPa.
Untuk penulangan arah (Ly) dapat dihitung dengan cara yang
sama, apabila harga   min, maka luasan yang dipakai adalah
luasan minimum (As min) dan jarak maximum tulangan pelat = 2
kali tebal pelat.

Anda mungkin juga menyukai