106 290 3 PB 1
106 290 3 PB 1
Oleh :
Siti Mustawa
Dosen Prodi Manajemen Informatika, AMIK Labuhanbatu
Rantauprapat, Medan; siti_mustawa@yahool.co.id
Abstract
17 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
Contoh : instruksi MOV AL, 22H menyalin displacement. Contoh : MOV AX, [BX+4].
bilangan 22H ke dalam register AL. Instruksi ini mengisi AX dengan data yang
3. Pengalamatan langsung (direct addressing). alamat segmen datanya dibentuk oleh BX
Pengalamatan ini memindahkan byte atau ditambah 4.
word antara lokasi memori dan register. 7. Pengalamatan base relatif-plus-index
Kumpulan instruksi tidak menyediakan Pengalamatan ini memindahkan data yang
pemindahan data antara memori ke memori berukuran byte atau word antara register dan
kecuali pada instruksi MOVS. Contoh : lokasi memori yang ditunjuk oleh suatu
instruksi MOV CX, LIST menyalin isi dari register basis dan register indeks ditambah
lokasi memori LIST ke dalam register CX. displacement. Contoh : MOV AX,
4. Pengalamatan register tidak langsung ARRAY[BX+DI]. Instruksi ini menggunakan
(indirect addressing). sebuah alamat yang dibentuk oleh
Pengalamatan ini memindahkan byte atau penambahan ARRAY, BX dan DI.
word antara register dan lokasi memori yang Karena mode pengalamatan yang diambil
alamatnya ditunjuk oleh suatu register indeks hanya berupa pengalamatan register dan segera
atau register basis. Register indeks dan basis maka pembahasan kali ini hanya dibatasi pada
adalah BP, BX, DI, dan SI. Contoh : MOV pengalamatan register dan segera.
AX, [BX] menyalin data 16-bit dari alamat
offset segmen data yang alamatnya ditunjuk 1. Pengalamatan Register (Register Addressing)
oleh register BX ke dalam register AX.
5. Pengalamatan base-plus-index. Pengalamatan register merupakan bentuk
Pengalamatan ini memindahkan data yang pengalamatan data yang paling dikenal dan lebih
berukuran byte atau word antara register dan mudah untuk dipakai. Register 8 bit yang dipakai
lokasi memori yang ditunjuk leh register yaitu : AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, dan DL.
basis (BP atau BX) ditambah dengan isi Sedangkan register 16 bit yang dipakai yaitu : AX,
register indeks (DI atau SI). Contoh : BX, CX, DX, SP, BP, SI, dan DI. Pengalamatan
instruksi MOV [BX+DI], CL menyalin isi antara register 8 bit dan 16 bit tidak diijinkan dan
register CL yang berukuran byte ke dalam akan mengeluarkan pesan kesalahan pada saat
lokasi memori segmen data yang ditunjuk dilakukan perakitan.
oleh BX ditambah DI.
6. Pengalamatan register relatif (relative
register addressing).
Pengalamatan ini memindahkan data yang
berukuran byte atau word antara register dan
lokasi memori yang ditunjuk oleh suatu
register indeks atau basis ditambah
19 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
21 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
AD7 9 32 RD AD7 9 32 RD
CPU CPU
AD6 10 8086 31 RQ/GT0 (HOLD) AD6 10 8088 31 HOLD (HOLD)
AD5 11 30 RQ/GT1 (HLDA) AD5 11 30 HLDA (HLDA)
AD4 12 29 LOCK (WR) AD4 12 29 WR (LOCK)
AD3 13 28 S2 (M/IO) AD3 13 28 IO/M (S2)
AD2 14 27 S1 (DT/R) AD2 14 27 DT/R (S1)
(a) (b)
22 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
Gambar di atas mengilustrasikan pin-out e. RD : Jika sinyal baca berupa logika 0, bus
mikroprosesor 8086 dan 8088. Sebagaimana terlihat data bisa menerima data dari memori atau
jika dibandingkan dengan teliti, secara virtual alat I/O yang dihubungkan ke sistem. Pin
sebenarnya tidak ada perbedaan antara kedua ini naik ke status impedansi tingginya
mikroprosesor ini, keduanya terkemas dalam dual selama acknowledge hold.
in-line package (DIP) 40-pin. f. READY : Input ini dikendalikan untuk
8086 merupakan mikroprosesor 16-bit menyisipkan status tunggu ke timing
dengan bus data 16-bit dan 8088 merupakan mikroprosesor. Jika pin READY diletakkan
mikroprosesor 16-bit dengan bus data 8-bit. pada level logika 0, mikroprosesor
Sebagaimana ditunjukkan oleh pin-out, 8086 memasuki status tunggu dan tetap idle
memiliki koneksi pin AD0-AD15, dan 8088 (tidak bekerja). Jika pin READY diletakkan
memiliki koneksi pin AD0-AD7. Lebar bus data pada level logika 1, tidak memiliki efek
dengan demikian merupakan satu-satunya pada operasi mikroprosesor.
perbedaan utama antara kedua mikroprosesor ini. g. INTR : Interrupt request digunakan untuk
Tetapi, ada satu perbedaan kecil pada salah meminta interrupt perangkat keras. Jika
satu sinyal kontrol. 8086 mempunyai pin M/IO, dan INTR dijaga tetap high ketika IF = 1,
8088 mempunayi pin M/IO. Perbedaan perangkat 8088/8086 memasuki siklus interrupt
keras lainnya terdapat pada pin 34 dari kedua chip: acknowledge (INTA menjadi aktif) setelah
pada 8088, terdapat pin SSO, sementara pada 8086, instruksi pada saat itu telah dijalankan
pin tersebut merupakan BHE/S7. sepenuhnya.
h. TEST : Pin test merupakan input yang dites
Fungsi Pin oleh instruksi WAIT. Jika TEST berupa
Pin-pin yang terdapat dalam mikroprosesor logika 0, instruksi WAIT berfungsi sebagai
8088/8086 : NOP. Jika TEST berupa logika 1, instruksi
a. AD7-AD0 : Jalur bus alamat/data 8088 WAIT menunggu sampai TEST menjadi
terdiri dari bus data alamat yang logika 0. Pin ini biasanya dihubungkan
dimultipleks pada 8088 dan berisi delapan dengan koprosesor numerik 8087.
bit paling kanan dari alamat memori atau i. NMI : Input non-maskable interrupt sama
nomor port I/O jika ALE aktif (logika 1) dengan INTR kecuali interrupt NMI tidak
atau data ketika ALE aktif (logika 0). Pin- memeriksa apakah bit flag IF merupakan
pin ini berada pada status impedansi tinggi logika 1. Jika NMI diaktifkan, input
selama hold acknowledge. interrupt ini menggunakan vektor interrupt
b. A15-A8 : Bus alamat 8088 menyediakan 2.
bit-bit alamat memori paruh atas yang ada j. RESET : Input reset menyebabkan
selama siklus bus. Hubungan alamat ini mikroprosesor mereset dirinya sendiri jika
menuju ke status impedansi tingginya pin ini tetap high selama minimum empat
selama acknowledge hold. periode clock. Jika 8086 atua 8088 direset,
c. AD15-AD8 : Jalur bus alamat/data 8086 akan mulai mengeksekusi instruksi pada
terdiri dari bus alamat/data bagian atau lokasi memori FFFF0H dan mendisabel
pada 8086. Jalur-jalur ini berisi bit-bit interrupt berikutnya dengan meng-clearkan
alamat A15-A8 jika ALE pada logika 1, dan bit flag IF.
hubungan bus data D15-D8. Pin-pin ini k. CLK : Pin clock menyediakan sinyal waktu
memasuki status impedansi tinggi jika (timing) dasar ke mikroprosesor. Sinyal
terjadi hold acknowledge. clock harus memiliki siklus kerja 33 persen
d. A19/S6-A16/S3: Bit-bit bus alamat/status untuk memberikan timing internal yang
di-multipleks untuk memberikan sinyal sesuai untuk 8088/8086.
alamat A19-A16 dan juga bit-bit status S6- l. Vcc : Input catu daya ini menyediakan
S3. Pin-pin ini juga mempertahankan status sinyal +5,0 V, ± 10 % ke mikroprosesor.
impedansi tinggi selama hold acknowledge. m. GND : Hubungan ground merupakan jalur
Bit status S6 selalu tetap merupakan logika kembali catu daya.
0, bit S5 menunjukkan kondisi bit-bit flag n. MN/MX : Pin mode minimum/maksimum
IF, dan S4 dan S3 menunjukkan segmen memilih operasi mode minimum atau
mana yang diakses selama siklus bus pada maksimum untuk mikroprosesor.
saat itu. o. BHE/S7 : Pin bus high enable digunakan
pada 8086 untuk enable bit bus data yang
23 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
paling signifikan selama operasi baca atau 1. Register AX, secara khusus digunakan
tulis. pada operasi aritmatika terutama dalam
p. IO/M atau M/IO : Pin IO/M (8088) atau pin operasi pembagian dan pengurangan.
M/IO (8086) memilih memori atau I/O. 2. Register BX, biasanya digunakan untuk
q. WR : Jalur write merupakan strobe yang menunjukkan suatu alamat offset dari suatu
menunjukkan bahwa 8088/8086 sedang segmen.
mengeluarkan data ke memori atau alat I/O. 3. Register CX, digunakan secara khusus
r. INTA : Sinyal intterupt acknowledge pada operasi looping dimana register ini
merupakan tanggapan terhadap pin input menentukan berapa banyaknya looping
INTR. yang akan terjadi.
s. ALE : Address latch enable menunjukkan 4. Register DX, digunakan untuk
bahwa bus alamat/data 8088/8086 berisi menampung sisa hasil pembagian 16 bit.
informasi alamat.
t. DT/R : Sinyal data transmit/receive 2. Segment Register
menunjukkan bahwa bus data Register yang termasuk dalam kelompok
mikroprosesor sedang mengirim data atau ini terdiri atas register CS, DS, ES, dan SS yang
menerima data. masing–masing merupakan register 16 bit.
u. DEN : Data bus enable mengaktifkan Register–register dalam kelompok ini secara umum
buffer bus data eksternal. digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu
v. HOLD : Input hold meminta direct memory segmen memori.
access (DMA). Register CS (Code Segment) digunakan
w. HLDA : Hold acknowledge menunjukkan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang
bahwa 8088/8086 memasuki status hold. sedang aktif, sedangkan register SS (Stack
x. SS0 : Jalur status SS0 ekivalen dengan pin Segment) menunjukkan letak dari segmen yang
S0 pada operasi mikroprosesor mode digunakan oleh stack.
maksimum. Register DS (Data Segment) biasanya
y. S2, S1 dan S0 : Bit-bit status ini digunakan untuk menunjukkan tempat segmen
menunjukkan fungsi siklus bus saat itu. dimana data–data pada program disimpan.
z. RO/GT1 dan RO/GT0 : Pin-pin Umumnya isi register ini tidak perlu diubah kecuali
request/grant ini meminta direct memory pada program residen (program) yang menetap di
access (DMA) selama operasi mode memori walaupun eksekusi program telah berakhir.
maksimum. Register ES (Extra Segment) sesuai dengan
aa. LOCK : Output lock digunakan untuk namanya adalah suatu register tambahan yang tidak
mengunci periferal dari sistem. mempunyai tugas khusus. Register ES biasanya
digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di
QS1 dan QS0 : Bit queue status menunjukkan memori, misalkan alamat memori video.
status antrian instruksi internal.
3. Pointer dan Index Register
Register dapat dibagi dalam lima golongan, yaitu : Register IP (Instruction Pointer)
berpasangan dengan CS (CS:IP) menunjukkan
1. General Purpose Register alamat memori tempat dari instruksi selanjutnya
Register yang termasuk dalam kelompok yang akan dieksekusi. Register IP juga merupakan
ini adalah register AX, BX, CX, DX, yang masing– register 16 bit.
masing terdiri atas 16 bit. Register–register ini Register SP (Stack Pointer) yang
mempunyai satu ciri khas, yaitu dapat dipisah berpasangan dengan register SS (SS:SP) digunakan
menjadi 2 bagian dimana masing–masing bagian untuk menunjukkan alamat dari stack, sedangkan
terdiri atas 8 bit, seperti register AX dapat dipecah register BP (Base Pointer) yang berpasangan
menjadi register AH, dan AL. Akhir H dengan register SS (SS:BP) mencatat suatu alamat
menunjukkan High dan akhiran L menunjukkan di memori tempat data berada.
Low. Register SI (Source Index) dan register DI
Secara umum register-register dalam (Destination Index) biasanya digunakan pada
kelompok ini dapat digunakan untuk berbagai operasi untai dengan mengakses secara langsung
keperluan, walaupun demikian ada pula pada alamat memori yang ditunjuk kedua register
penggunaan khusus dari masing-masing register ini.
ini, yaitu :
24 | P a g e
Siti Mustawa Informatika : Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu
Vol.1 No.1 /Januari/2013
25 | P a g e