Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

Allert. (2019). The Relation of Diaet Pattern to Dyspepsia Syndrome in College


students.United States: J Majority.

Almatsier. (2014). Menu Untuk Penderita Hepatitis dan Saluran Pencernaan.


Jakarta: Puspa Swara.

Andre. (2016). Hubungan faktor konsumsi dan karakteristik individu dengan


persepsi gangguan Lambung pada mahasiswa penderita gangguan
Lambung di Pusat Kesehatan Mahasiswa. Depok: Universitas Indonesia.

Armi. (2013). Hubungan Stres dengan Kejadian Dispepsia pada Karyawan Perum
Peruri. Gorontalo: EGC

ArthaGrahaPeduli. (2019, September Selasa). Artha graha network. Retrieved


from arthagraha: www.arthagraha.net

Becker. (2014). Pharmacotherapy Handbook, Cetakan VII, 858. United States:


The McGraw-Hill Companies.

Betarisukma. (2014). Faktor Karakteristik yang menyebabkan Dispepsia.


Lampung: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Lampung.

Cash. (2014). Anatomi Fungsional Elementer & Penyakit yang Menyertainya.


Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Christense. (2006). Hubungan antara Karakteristik Responden, Kebiasaan Makan


dan Minum, serta Pemakaian NSAID dengan terjadinya Dispepsia.
Surabaya: Fakultas Kedokteran Airlangga.

Dainur. (2015). Buku Ajar Fisologi Kedokteran. Depok: JKA.

Depkes. (2016). Sindrom Dispepsia. In Sulastri, Hubungan Derajat Keasaman


Lambung dengan Penyakit Dispepsia. Jakarta: JKA.
Desai. (2016). Diagnostic Criteria for Functional Dyspepsia Disorders. Journal of
Anxiety Disorders. Jakarta: Universitas Indonesia

Dinkes. (2016). Pusat Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Depkes RI.

Djojoningrat. (2017). Dispepsia Fungsional. In Setiasi, Buku Ajar Penyakit Dalam


Jilid II. Jakarta: EGC.

Firman. (2016). Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta: Interna Publishing.

Ganong. (2018). FUngsi Cairan LAmbung. In R. WB, Nutrition Troughout The


Life Cycle. Jakarta: Bumi Aksara.

Gerson. (2018). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 9. Jakarta: EGC.

Goshal. (2017). Prevelansi Penyakit Dispepsia. (Limbong, Ed.) Faktor yang


memengaruhi terjadinya sindroma dispepsia, 45-46.

Gunawan. (2017). Public Health. Bandung: Pioner Jaya.

Guyton. (2016). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Yogyakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Hadi. (2016). Dispepsia dan Penyakit Ulkus Peptikum. Padang: Andalas


University Press.

Ihezue CH, M. J. (2014). Prevalence of dyspepsia and its correlation with


demographic factors and lifestyle. Jakarta: Puspa Swara.

Ilham, R. (2018). Hubungan Pola Makan, Stres, Pengaruh Alkohol dengan


Penyakit Dispepsia. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Irawan. (2015). Pemberian Obat-obatan Antiinflamasi Non Steroid (AINS) pada


Anak. Indonesia Journal of Dentistry, 200-204. Depok: Universitas
Indonesia.

Kemenkes. (2013). Takaran Konsumsi Rokok. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.


Kenny. (2014). Dispepsia dan Penyakit Ulkus Peptikum. Jakarta: Balai Penerbit
FK UI.

Koesoemanto. (2016). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta.

Kurniadi. (2014). Dispepsia. Magelang: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Li. (2017). Prevalensi dan karakteristik Dispepsia pada mahasiswa . Zhejiang:


China.

Madeva, G. (2015). Dispepsia. Penyakit Tidak Menular, 3-4. Jakarta: EGC

Mahda. (2018). Hubungan Makanan Pedas dengan terjadinya Penyakit Dispepsia.


Keperawatan Medikal Bedah. Malang: Universitas Brawijaya

Maria. (2015). Hubungan Antara Merokok dengan Dispepsia. Depok: Universitas


Indonesia

Masyhuda. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dispepsia. Medan:


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Misdnadiarly. (2015). Medical Nutrition Therapy for Upper Dyspepsia Tract


Disorders. Philadelphia.

Mona. (2013). Tingkat Perbedaan Penyakit Dispepsia Antara Laki-laki dan


Perempuan. Bali: Undayana.

Prawirohardjo. (2015). Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap di RS


Martha Friska Medan. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

Przybys. (2016). Buku Bedah Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FK Universitas


Indonesia.

Putri. (2015). Hubungan Tingkat Kekerapan Mengkomsumsi Kopi dengan


Kejadian Dispepsia. Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta.

Putri, G. (2015). Pengaruh Kaffein Terhadap Gangguan Lambung. Padang:


Universitas Andalas.
Rani. (2018). Faktor Penyebab Dispepsia. Lampung: Fakultas Kedokteran
Lampung.

Rinda. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada


pasien di wilayah kerja puskesmas Banking Kota. Sulawesi: Universitas
Negeri Makasar.

Rosalina. (2017). Gambaran Pengaruh Alkohol dengan Kejadian Dispepsia.


Medan: Universitas Muhammadya Sumatera Utara.

Sherwood. (2014). Low Prevalence of Clinically Significant Endoscopic Findings


in Outpatients with Dyspepsia. Depok: Universitas Indonesia.

Smith. (2015). Caffeine: The side effect. USA: Oxford University.

Sudoyo. (2018). Hubungan Dispepsia dengan Sindrom Malabros. Journal of


Pediatric Dispepsia & Nutrition. Universitas Undayana.

Suhardjo. (2018). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Sumarni. (2017). Faktor Resiko Kejadian Disepsia Pada Karyawan PT Semen


Kabupaten Pangkep. Sulawesi: Universitas Hassanusin.

Suparyanto. (2012). Pengaruh Makanan Pedas Terhadap Terjadinya Penyakit


Lambung. Jakarta: PT. Sinar Harapan.

Susanto. (2017). Hubungan antara Karakteristik Responden, Kebiasaan Makan


dan Minum, serta Pemakaian NSAID dengan terjadinya Gastritis pada
Mahasiswa Kedokteran. Surabaya: Universitas Airlangga.

Suyata. (2014). Dampak Penggunaan Obat Nyeri. Malang: Buku Kedokteran


EGC.

Tarigan. (2016). Vomiting Without Gastrointestinal Disorders or Digestive


Symptoms. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera
Utara.

Tree. (2017). Stres Psikologi terhadap Dispepsia. Yogyakarta: Kanisius.


Tria. (2013). Hubungan Tingkat Stres dan Pola Makan dengan terjadinya
Dispepsia Pada Usia Produktif. LAmpung: Universitas Lampung

Uleng. (2014). Hubungan antara Usia, Jenis Kelamin dan Lama Penggunaan
OAINS pada Pasien Osteoartritis terhadap Kejadian Dispepsia di RS.
Bhakti Yudha. Depok: UI

Wardono. (2010). Hubungan antara Karakteristik Responden Terhadap


Dispepsia.Gorontalo: Universitas Gorontalo

WHO. (2016). Dispepsia Fungsional. In Soeharji, Gangguan Lambung dan


Duodenum (pp. 56-60). Bandung: ITB.

Yarandi. (2018). Patofisiologi Dispepsia. Banyuwangi: EGC.

Anda mungkin juga menyukai