Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS 1

1. Tujuan dari sistem informasi akuntansi baru adalah meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
akuntabilitas dalam proses bisnis perusahaan. Selain itu, tujuannya juga mencakup integrasi
data dari berbagai departemen, mengurangi ketidakakuratan, ketidakkonsistenan, dan
duplikasi data.
2. Manfaat dari sistem informasi akuntansi baru melibatkan peningkatan kinerja keuangan
perusahaan melalui akurasi data, integrasi departemen, serta mempermudah analisis
keuangan. Para pengguna akan mendapatkan akses yang lebih cepat dan akurat terhadap
informasi keuangan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
3. Tantangan yang mungkin dihadapi termasuk resistensi perubahan dari karyawan, masalah
integrasi data yang kompleks, dan pemahaman yang kurang dari pengguna terhadap sistem
baru. Selain itu, kesalahan selama fase implementasi juga bisa menjadi hambatan.
4. Untuk meminimalkan risiko kegagalan, langkah-langkah yang dapat diambil termasuk
komunikasi yang efektif kepada karyawan, pelatihan intensif, uji coba sistem secara
menyeluruh sebelum implementasi penuh, dan melibatkan pihak terkait sejak awal.
5. Fitur yang harus dimiliki oleh sistem informasi akuntansi baru meliputi integrasi data
departemen, kemampuan pelacakan dan pelaporan real-time, otomatisasi proses akuntansi,
keamanan data yang kuat, dan dukungan terhadap standar akuntansi dan perpajakan yang
berlaku. Contoh-contohnya termasuk modul pelacakan persediaan, pelaporan keuangan yang
mudah disesuaikan, dan otomatisasi pencatatan transaksi.

STUDI KASUS 2

1. Tujuan dari dokumentasi sistem informasi yaitu menjelaskan spesifikasi sistem dengan
rinci, mendokumentasikan struktur dan fungsi sistem, memfasilitasi pengembangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan sistem, memberikan panduan bagi pengguna dan
pemelihara sistem, serta membantu identifikasi dan pemecahan masalah.
2. Manfaat dari dokumentasi sistem informasi bagi perusahaan dan pengguna yaitu
memperjelas kebutuhan bisnis dan teknis, meningkatkan efisiensi pengembangan dan
pemeliharaan, memudahkan pelatihan pengguna, menyediakan panduan untuk perbaikan dan
peningkatan, serta menyederhanakan pemahaman sistem bagi pihak terkait.
3. Tantangan atau hambatan informasi yang ada dalam membuat dokumentasi sistem
informasi meliputi kesulitan memahami sistem yang kompleks, kerbatasan waktu dan sumber
daya, risiko keberlanjutan dokumentasi, dan kesenjangan antara pemahaman pengembang
dan pengguna.
4. Langkah-langkah untuk membuat dokumentasi sistem informasi meliputi :
1. Identifikasi audiens dokumentasi.
2. Kumpulkan informasi tentang sistem.
3. Gunakan format standar dan template.
4. Validasi dan verifikasi informasi.
5. Update secara berkala sesuai perubahan sistem.
5. Teknik dokumentasi sistem yang harus digunakan meliputi :
1. Diagram Alir Data (DFD)
Menunjukkan aliran data dalam sistem.
2. Diagram Konteks
Gambaran tingkat tinggi tentang interaksi sistem dengan lingkungan.
3. Diagram Use Case
Mengidentifikasi fungsionalitas utama sistem dari sudut pandang pengguna.
4. Diagram Aktivitas
Menunjukkan alur kerja atau proses bisnis.
5. Diagram Kelas
Mendokumentasikan struktur kelas dan hubungan di dalam sistem.

Anda mungkin juga menyukai