Melambangkan enam dimensi profil pelajar Pancasila yang harus dimiliki oleh
setiap pelajar. Keenam dimensi tersebut adalah:
Berpikir Kritis, yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional dan logis untuk
memecahkan masalah.
Kreatif, yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovatif.
Komunikatif, yaitu kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan informasi
secara efektif.
Kolaboratif, yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
Berkarakter, yaitu memiliki nilai-nilai luhur seperti jujur, toleran, dan cinta tanah
air.
Bergotong royong, yaitu memiliki semangat untuk membantu orang lain dan
masyarakat.Persegi segi enam juga melambangkan keseimbangan dan harmoni
antara enam dimensi tersebut. Keenam dimensi tersebut saling melengkapi dan
mendukung satu sama lain.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang arti persegi segi enam pada logo
Profil Pelajar Pancasila:
Keenam sisi persegi segi enam melambangkan keenam dimensi profil pelajar
Pancasila.
Bentuk persegi segi enam melambangkan keseimbangan dan harmoni.
Warna biru pada persegi segi enam melambangkan kepercayaan diri dan
optimisme.
Warna biru melambangkan ketenangan dan kedamaian.
Warna merah melambangkan semangat dan keberanian.
Warna putih melambangkan kesucian dan kemurnian.
Berikut adalah beberapa arti sepotong rantai dalam logo pendidikan secara lebih
spesifik:
Ikatan antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai pembimbing dan penuntun
bagi siswa, sedangkan siswa berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Ikatan yang kuat antara guru dan siswa diperlukan untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan bermakna.
Ikatan antara siswa dan siswa. Siswa saling membutuhkan dan mendukung satu
sama lain dalam proses pembelajaran. Ikatan yang kuat antar siswa akan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan.
Ikatan antara sekolah dan masyarakat. Sekolah tidak hanya bertanggung jawab
untuk mendidik siswa, tetapi juga harus berperan aktif dalam membangun
masyarakat. Ikatan yang kuat antara sekolah dan masyarakat akan menciptakan
lingkungan yang mendukung bagi pendidikan.
Secara keseluruhan, sepotong rantai dalam logo pendidikan memiliki arti yang positif
dan inspiratif. Rantai melambangkan kekuatan, persatuan, dan kesatuan, yang
merupakan nilai-nilai penting dalam pendidikan.
BINTANG LIMA
Lima buah bintang pada logo pendidikan memiliki dua makna, yaitu:
Makna Secara religius
Lima buah bintang pada logo pendidikan melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang emas yang berjumlah lima melambangkan cahaya
kerohanian yang menerangi kehidupan manusia.
Makna enam simbol pita dengan berbagai warna yang saling berhadapan pada logo
pendidikan adalah keanekaragaman. Pita-pita tersebut mewakili berbagai macam latar
belakang, budaya, dan kemampuan yang dimiliki oleh para peserta didik. Logo ini
menggambarkan bahwa pendidikan haruslah inklusif dan terbuka bagi semua orang,
tanpa memandang perbedaan.
Logo ini juga dapat diartikan sebagai persatuan. Pita-pita tersebut saling berhadapan
dan menyatu, menggambarkan bahwa berbagai macam perbedaan dapat bersatu
dalam pendidikan. Logo ini mengajak kita untuk saling menghargai dan menghormati
perbedaan, serta bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
semua orang.
NPSN atau Nomor Pokok Sekolah Nasional adalah kode unik yang diberikan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kepada setiap lembaga
pendidikan. NPSN terdiri dari 8 digit angka yang menunjukkan identitas sekolah secara
nasional.
Pada logo pendidikan, NPSN memiliki arti sebagai berikut:
Identitas: NPSN merupakan identitas unik yang membedakan satu sekolah
dengan sekolah lainnya.
Ketersediaan: NPSN tersedia untuk semua lembaga pendidikan, baik negeri
maupun swasta.
Keakuratan: NPSN merupakan data yang akurat dan terverifikasi oleh
Kemdikbud.
Keterjangkauan: NPSN dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan,
baik pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta.
Dengan adanya NPSN, pemerintah dapat memantau dan mengevaluasi perkembangan
pendidikan di setiap sekolah secara efisien. Data yang tercatat dalam NPSN dapat
digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan
pendidikan.