Anda di halaman 1dari 34

Materi Jaringan Komputer

Glosarium
Ini adalah glosarium dengan istilah umum yang digunakan di dalam kelas. Anda
dapat membaca sekilas materi ini untuk mengenali istilah-istilah umum yang
ada di modul kelas ini. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi kembali
halaman ini setiap kali menemukan istilah yang belum dimengerti. Carilah
istilah tersebut pada laman glosarium ini untuk mengidentifikasi makna atau
definisinya. Jika masih terdapat kosakata yang tidak Anda pahami dan belum
masuk di daftar ini, Anda dapat memberikan saran melalui fitur Laporan
Materi.

B
Backbone
Backbone (backbone network) berarti jaringan yang berisi infrastruktur dengan
konektivitas berkapasitas tinggi yang membentuk tautan utama ke berbagai
bagian jaringan.

C
Cookie
Sepotong kecil data dari sebuah website, disimpan di web browser, dan
digunakan untuk mengidentifikasi komputer Anda saat menggunakan jaringan
komputer.

D
Data Center
Fasilitas fisik yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan
komponen-komponen terkait, seperti jaringan dan penyimpanan data.

F
Fiber optic
Teknologi yang digunakan untuk mengirimkan informasi sebagai kilatan cahaya
melalui untaian serat yang terbuat dari kaca atau plastik.
Frame
Unit transmisi data digital dalam jaringan komputer dan telekomunikasi.

H
Header
Informasi tentang isi suatu packet. Header berada di bagian depan packet
sehingga komputer penerima tahu apa yang harus dilakukan dengan packet
tersebut. Untuk lebih memahami, bayangkan header seperti instruksi
perakitan pada sebuah produk konsumen.

J
Jitter
Penundaan waktu dalam pengiriman packet melalui koneksi jaringan. Hal ini
sering disebabkan oleh "kemacetan" di jaringan atau perubahan rute.

L
Layer
Dalam model jaringan, layer adalah tingkatan atau hierarki yang masing-
masing memiliki tugas untuk memproses data dalam sebuah komunikasi
jaringan.

M
MAC Address
Alamat fisik yang secara unik mengidentifikasi setiap perangkat pada jaringan.
O
Oktet
Unit informasi digital yang terdiri dari delapan bit.
On-Demand
Sistem pelayanan yang akan selalu tersedia kapan saja saat pelanggan inginkan
atau butuhkan.

P
Packet
Dalam jaringan, packet adalah bagian kecil dari pesan yang lebih besar. Setiap
packet berisi konten dan informasi tentang data tersebut.
Packet Loss
Kondisi ketika satu atau lebih packet yang melintasi jaringan komputer gagal
mencapai tujuannya. Ini disebabkan oleh kesalahan dalam transmisi data.
Pay-as-you-go
Mekanisme di mana kita hanya membayar sesuai dengan apa yang dipakai.
Sama seperti membayar utilitas air dan listrik, kita hanya membayar untuk air
dan listrik yang kita konsumsi. Setelah berhenti menggunakannya, tidak ada
biaya tambahan atau biaya penghentian.

R
Router
Router adalah perangkat yang bertugas untuk meneruskan packet ke jaringan
komputer yang berbeda berdasarkan tujuannya. Router ibarat polisi lalu lintas
internet yang memastikan setiap packet menuju ke jaringan yang tepat.

S
Segmen
Dalam IT, segmen merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar, seperti
data atau jaringan.
Server
Program komputer atau perangkat yang menyediakan layanan ke komputer
lain dan pengguna.
Sumber daya
Dalam dunia IT, sumber daya adalah segala perangkat keras atau perangkat
lunak yang dapat diakses oleh komputer, jaringan, atau objek lain yang
terhubung ke komputer.
Switch
Switch adalah perangkat jaringan yang bertugas untuk menghubungkan
perangkat-perangkat yang ada di suatu jaringan dan meneruskan paket ke
perangkat yang benar.

W
Web Server
Web server merupakan salah satu tipe server yang menyimpan dan
menyajikan konten atau komponen halaman web, seperti dokumen HTML,
berkas CSS, file JavaScript, gambar, video, dan lain-lain kepada pengguna.

Daftar Referensi
[1] Charles M. Kozierok, TCP/IP Guide. San Francisco, CA, USA: No Starch
Press, 2005, hlm. 9
[2] Telkom. "Metro Ethernet Telkom." mycarrier.telkom.co.id.
https://mycarrier.telkom.co.id/metro-ethernet (diakses pada 14 Maret 2022)
Pengenalan Jaringan Komputer
Hai! Selamat datang di modul pertama dari kelas Belajar Jaringan Komputer
untuk Pemula. Di kelas ini, kelak akan tersaji materi-materi soal jaringan
komputer yang luar biasa menarik nan atraktif, seperti halnya cara kerja
internet, beberapa contoh model jaringan, konsep subnetting, cara kerja DNS,
bagaimana cara mengamankan jaringan, hingga jaringan virtual.
Akan tetapi, sebelum menatap jauh ke depan, mari kita awali dengan materi
dasar terlebih dahulu ya supaya runut. Sekarang kita akan berkenalan dengan
jaringan komputer dan bagaimana perannya di kehidupan nyata.
Bagi Anda yang mungkin baru menapaki dunia jaringan komputer, umumnya
pasti memiliki beberapa pertanyaan yang cukup krusial, seperti:
• “Apa sih sebenarnya jaringan atau jaringan komputer itu?”
• “Apa konsep yang paling tepat untuk menggambarkan jaringan komputer?”
• “Apa saja tipe-tipe jaringan komputer yang ada saat ini?”
Jika Anda memiliki pertanyaan yang serupa, selamat, Anda berada di tempat
yang tepat!
Di masa yang serba canggih seperti sekarang, jaringan komputer telah hadir di
mana-mana, terutama dalam bentuk internet (akan kita bahas lengkap nanti).
Internet sejatinya telah merevolusi tidak hanya dunia komputer, melainkan
juga kehidupan jutaan (bahkan miliaran) orang.
Percaya atau tidak, hampir semua orang di dunia ini hidupnya tergantung oleh
internet. Bagaimana tidak, kini sebagian besar hal bisa dilakukan secara daring,
mulai dari rapat kerja, mengikuti perkuliahan, hingga diskusi dengan teman.
Tak peduli seberapa jauh jaraknya, Anda tetap bisa terhubung dan
berkomunikasi secara real time, seakan-akan lawan bicara ada di hadapan kita.
Keren nggak tuh?
Dengan ketergantungan seperti itu, coba bayangkan apa yang akan terjadi bila
koneksi internet seantero dunia mati? Ah! Tentu saja kita tidak berharap itu
terjadi ya.
Tenang saja, Anda tak perlu mencemaskan soal itu. Akan menjadi hal yang
mustahil untuk mematikan koneksi internet seluruh dunia. Internet berjalan
secara independen dan terdistribusi, tidak ada yang memiliki sepenuhnya.
Satu-satunya cara yang mampu mematikan koneksi internet dunia adalah
apabila terjadi suatu bencana yang menimpa seluruh planet.
Sebagai tambahan, ada satu poin menarik soal internet. Internet kini bak
sembako yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi siapa pun. Setuju?
Membeli kuota atau membayar internet pastinya merupakan kegiatan rutin
yang selalu Anda lakukan tiap bulan, bukan? Tenang saja, tidak cuma Anda kok,
sebagian besar orang pun begitu, termasuk penulis.
Oke, kembali ke topik. Ketahuilah bahwa internet adalah manifestasi dari
jaringan komputer dalam skala yang besar. Namun, pada dasarnya, jaringan
komputer–atau bisa disebut jaringan saja–adalah kumpulan (umumnya terdiri
dari dua atau lebih) komputer atau perangkat keras lain yang saling terhubung,
baik melalui kabel maupun nirkabel, sehingga memungkinkan mereka untuk
bertukar informasi [1].
Jaringan komputer mirip seperti lingkungan sosial, di mana terdiri dari
kumpulan orang yang saling mengenal, secara reguler bertukar informasi, dan
mengoordinasikan kegiatan bersama. Mudah ‘kan memahaminya?
Sejatinya, Anda bisa kok membuat jaringan komputer sendiri secara sederhana
menggunakan perangkat yang disebut switch untuk menghubungkan semua PC
(Personal Computer) alias komputer pribadi yang Anda miliki satu sama lain.
Voilà! Anda pun memiliki sebuah jaringan.
dos:eb6c08108061f2dc93515918da22f1f420220126102545.png
Masih terlalu rumit? Mari kita ambil contoh yang lebih mudah dan akrab
dengan kehidupan sehari-hari. Hubungkanlah perangkat jemala nirkabel
(headset wireless) dengan ponsel cerdas (smartphone) Anda. Ta-da! Anda pun
berhasil membuat sebuah jaringan. Sederhana, ‘kan?
dos:aa985ca729124825555b7121c59388d820220126103133.png
Pada contoh pertama, itu adalah bentuk dari LAN (Local Area Network),
sedangkan yang kedua ialah PAN (Personal Area Network). Anda akan
mempelajarinya lebih dalam di submodul selanjutnya.
Oke, sekarang kita sudah mengetahui apa itu jaringan dan perannya dalam
kehidupan. Lantas, memangnya apa sih keuntungan dari hadirnya jaringan?
Percayalah, hadirnya jaringan komputer melahirkan banyak sekali manfaat,
salah satunya adalah memungkinkan komputer dan orang-orang bisa saling
terhubung sehingga kita dapat berbagi sumber daya.
Tak hanya itu, berikut beberapa keuntungan atau manfaat terkait hadirnya
jaringan komputer:

Konektivitas dan komunikasi
Saat komputer terhubung dengan suatu jaringan, pengguna komputer tersebut
dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan teknologi seperti surel
(email), perpesanan (messaging), atau platform komunikasi lainnya. Hal ini
membuat transmisi informasi bisnis (atau nonbisnis) lebih mudah, lebih efisien,
dan lebih murah ketimbang tanpa jaringan komputer.


Berbagi data
Salah satu kegunaan paling penting dari jaringan komputer adalah
memungkinkan untuk berbagi data. Sebelum jaringan komputer menjadi
lumrah, seorang pegawai yang ingin menyiapkan laporan untuk manajernya
haruslah membuat laporan tersebut di komputer pribadinya terlebih dahulu,
lalu menyimpan datanya di floppy disk, lantas menyerahkan floppy disk
tersebut ke manajer, kemudian sang manajer perlu mentransfer lagi data di
floppy disk ke hard disk miliknya. Ribet, kan?

Berkat hadirnya jaringan komputer, kini ribuan karyawan bisa berbagi data
dengan lebih mudah dan cepat. Malah lebih dari itu, jaringan komputer juga
memungkinkan sebuah aplikasi dipakai oleh banyak orang untuk mengakses
dan berbagi data yang sama, seperti database contohnya.


Akses internet
Internet sendiri adalah sebuah wujud jaringan yang cakupannya sangat besar,
yakni seluruh dunia. Jadi, setiap kali mengakses internet, sebenarnya Anda
sedang menggunakan jaringan komputer. Bayangkan, apabila jaringan
komputer tidak ditemukan saat itu, maka takkan ada istilah internet seperti
sekarang.


Pengelolaan dan keamanan data
Dalam lingkup bisnis, jaringan komputer memungkinkan sang administrator
untuk mengelola data penting perusahaan dengan lebih baik. Alih-alih
menyebarkan data ke lusinan atau bahkan ratusan komputer secara
serampangan, administrator bisa memusatkan data pada sebuah server
bersama.

Dengan demikian, ini akan memudahkan semua orang di perusahaan tersebut–


tentunya yang memiliki akses–untuk menemukan data sekaligus
memungkinkan sang administrator untuk memastikan bahwa data
dicadangkan secara teratur. Administrator juga dapat menerapkan langkah-
langkah keamanan untuk mengontrol siapa saja yang dapat membaca atau
mengubah berbagai informasi penting.
Tentunya masih amat banyak manfaat jaringan komputer yang lain. Namun, di
submodul ini cukup itu saja yang perlu Anda ketahui. Bila masih penasaran apa
saja manfaat-manfaat yang lain, Anda bisa mencarinya lebih lanjut di internet.
Oh ya, tadi sempat tersebut kata server. Apa itu server? Sederhananya, server
adalah sebuah sistem yang dapat menyediakan sumber daya berupa data,
layanan, atau program untuk disajikan ke komputer lain.
Server bertugas untuk melayani sebuah layanan (services). Dalam dunia
komputer, ada banyak service yang dapat dilayani oleh server. Salah satunya
(dan yang akan banyak kita sebut di kelas ini) adalah web server.
Web server melayani sebuah aplikasi atau website yang dapat diakses oleh
client melalui internet maupun intranet. Sebagai contoh, Dicoding memiliki
web server yang menjalankan website dicoding.com sehingga semua orang
bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja.
Oke, itulah segenap pembahasan kita terkait Pengenalan Jaringan Komputer.
Semoga dengan materi ini, Anda semakin mengenal jaringan komputer dan
siap menghadapi modul-modul yang akan datang ya. Tetap semangat!
Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Selamat, Anda sudah berhasil menyelesaikan materi pada submodul
sebelumnya dan kini memasuki submodul kedua. Materi kali ini akan
membahas tentang tipe-tipe jaringan komputer yang ada di sekitar kita.
Lazimnya, jaringan komputer dibagi berdasarkan rentang geografisnya. Sebuah
jaringan bisa sekecil jarak antara perangkat jemala nirkabel (headset wireless)
dengan ponsel cerdas (smartphone) Anda–seperti yang kita bahas di submodul
sebelumnya–hingga bahkan sebesar internet yang mencakup seluruh dunia.
Sesungguhnya ada banyak tipe-tipe jaringan komputer di dunia ini, tetapi kita
hanya akan mempelajari beberapa di antaranya saja yang memang umum dan
kerap dijadikan acuan di pembelajaran jaringan. Kita akan mulai dari Personal
Area Network, Local Area Network, Metropolitan Area Network, dan akhirnya
Wide Area Network.
Coba Anda tebak, kiranya internet masuk ke tipe jaringan yang mana?
Penasaran, kan? Yuk, langsung saja kita cari tahu jawabannya!

Personal Area Network (PAN)


Personal Area Network alias PAN adalah tipe jaringan dengan cakupan terkecil
dan sangat pribadi bagi penggunanya. PAN menghubungkan perangkat
elektronik yang berada dalam jangkauan pengguna. Ukuran konektivitas PAN
berkisar dari sekian sentimeter hingga beberapa meter (umumnya hingga 10
meter).
Koneksi jaringan PAN dapat berupa kabel atau nirkabel. Metode koneksi kabel
termasuk USB dan FireWire, sedangkan metode koneksi nirkabel termasuk
Bluetooth, WiFi, IrDA, dan Zigbee.
dos:fc53911de7d8eb105c9ed8104ea6ecad20220126103859.png
Kendati perangkat dalam jaringan PAN dapat bertukar data satu sama lain,
biasanya PAN tak menyertakan router sehingga tidak terhubung ke internet
secara langsung.
Perangkat dalam PAN, bagaimanapun, dapat dihubungkan ke Local Area
Network (LAN)--akan kita bahas setelah ini–yang kemudian terhubung ke
internet. Misalnya, komputer desktop, tetikus nirkabel (wireless mouse), dan
penyuara jemala nirkabel (wireless headphone); semuanya dapat dikoneksikan
satu sama lain, tetapi hanya komputer desktop yang dapat terhubung langsung
ke internet.

Local Area Network (LAN)


Local Area Network, atau disingkat LAN, adalah jaringan komputer yang
memiliki cakupan area geografis yang relatif kecil. Pada tipe jaringan ini, jarak
komputer satu sama lain cukup berdekatan, seperti halnya di dalam satu
kantor atau gedung yang sama.
Jumlah komputer yang terhubung dalam LAN dapat bervariasi, mulai dari
hitungan jari, belasan, atau bahkan ratusan unit–selama komputer-komputer
tersebut masih berada di satu wilayah yang bisa dijangkau oleh peralatan
jaringan Anda.
Contoh dari jaringan LAN adalah barisan komputer di laboratorium sekolah,
kumpulan komputer pegawai di suatu perusahaan, atau warung internet
(warnet).
LAN hampir selalu menggunakan Ethernet, WiFi, atau keduanya untuk
menghubungkan perangkat dalam jaringan. Ethernet adalah protokol untuk
koneksi jaringan fisik yang memerlukan penggunaan kabel Ethernet,
sedangkan WiFi adalah protokol untuk menghubungkan ke jaringan melalui
gelombang radio. Penulis yakin, tentunya Anda sudah familier dengan dua hal
tersebut, bukan?
Ketahuilah bahwa berbagai perangkat dapat terhubung ke LAN, termasuk
server, komputer desktop, laptop, printer, perangkat IoT, atau bahkan konsol
gim sekalipun.
dos:ef8a200e3a9b0317c93823a6ac4b7b3520220126104142.png
Seperti yang tersirat pada gambar di atas, LAN menyediakan cara yang berguna
nan efektif untuk berbagi sumber daya untuk penggunanya. Sumber daya
seperti printer, file server, dan PC bisa dengan mudah dibagikan ke beberapa
komputer sekaligus.
LAN terdiri dari peralatan jaringan dan perutean yang murah. Ini mungkin
berisi server lokal yang melayani penyimpanan file dan aplikasi berbagi lokal
lainnya. Ini sebagian besar beroperasi pada alamat IP pribadi dan tidak
melibatkan perutean yang berat. LAN bekerja di bawah domain lokalnya
sendiri dan dikendalikan secara terpusat. LAN dapat berupa kabel, nirkabel,
atau dalam kedua bentuk sekaligus.

Metropolitan Area Network (MAN)


Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang
menghubungkan komputer dalam area metropolitan, bisa berupa satu kota
besar, beberapa kota besar dan kecil, atau area luas tertentu dengan banyak
bangunan.
Cakupan MAN lebih besar dari LAN, tetapi lebih kecil dari WAN–akan kita
bahas nanti. Meski namanya Metropolitan Area Network, tipe jaringan ini
tidaklah mesti berada di perkotaan. Istilah “metropolitan” menyiratkan ukuran
jaringan, bukan demografi wilayah yang dilayaninya.
Pada praktiknya, jaringan MAN sering kali digunakan untuk menghubungkan
dua atau lebih jaringan LAN dalam satu kota yang sama yang jaraknya cukup
jauh dan tidak dapat dihubungkan melalui kabel sederhana atau koneksi
nirkabel.
dos:3af29cfe7541823bda9478ca3a86cca320220126105450.png
Salah satu produk atau solusi yang bisa digunakan untuk memiliki jaringan
MAN adalah Metro Ethernet. Metro Ethernet alias Metropolitan-area Ethernet
adalah layanan yang disediakan oleh ISP (Internet Service Provider) yang
memungkinkan penggunanya untuk memiliki jaringan Metropolitan Area
Network (MAN) berbasis standar Ethernet yang jangkauannya lebih luas.
Jika Anda telusuri di internet, beberapa ISP di Indonesia kini sudah memiliki
layanan Metro Ethernet. Dengan begitu, Anda bisa memiliki jaringan yang
mencakup satu wilayah kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya. Keren!
Lantas, sebenarnya apa sih fungsi dari memiliki jaringan MAN? Ketahuilah
bahwa jaringan MAN mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan internet
pada sebuah perusahaan atau organisasi. Jaringan MAN akan mempermudah
pembagian dan penerimaan data maupun informasi. Terlebih lagi, pemusatan
data pada MAN akan lebih mudah dilakukan.
Melalui jaringan MAN, sebuah perusahaan dapat melakukan kegiatan bertukar
informasi, baik melalui video conference, email, maupun chat secara real time
memakai koneksi lokal.
Berikut adalah beberapa perusahaan dan organisasi yang sekiranya
memerlukan jaringan MAN, antara lain [2]:
• Institusi pemerintahan yang membutuhkan koneksi tepercaya untuk support
kebutuhan data dan sistem.
• Institusi pendidikan yang membutuhkan koneksi untuk mendukung program
sekolah online.
• ISP (Internet Service Provider) atau Penyedia Layanan Internet yang
memerlukan koneksi dari atau ke IIX (Indonesia Internet Exchange).
• Perusahaan yang memerlukan koneksi berkapasitas besar dari atau ke DC
(Data Center) dan DRC (Disaster Recovery Center).
• Perusahaan yang memerlukan koneksi antara Kantor Pusat dengan Kantor
Cabang.
• Perusahaan yang memerlukan koneksi untuk sistem data cadangan atau
untuk keperluan integrasi sistem IT antar departemen.

Wide Area Network (WAN)


Laksana namanya, Wide Area Network (WAN) mencakup wilayah geografis
yang sungguh luas hingga mampu menjangkau lintas provinsi, lintas negara,
bahkan lintas benua; dan umumnya digunakan untuk menghubungkan dua
atau lebih LAN yang jaraknya relatif berjauhan.
dos:965782db030d751bd7e3654da242da4520220126110802.png
Salah satu contoh praktik penggunaannya adalah WAN kerap dimanfaatkan
oleh perusahaan besar untuk menghubungkan semua jaringan kantor mereka,
di mana setiap kantor biasanya memiliki jaringan LAN sendiri, dan LAN
tersebut terhubung melalui WAN. Misal, perusahaan dapat memanfaatkan
jaringan WAN untuk menghubungkan kantor cabang mereka yang berada di
Jakarta dengan kantor pusat yang ada di Sydney.
Intinya, secara teknis setiap jaringan yang besar dan tersebar di wilayah
geografis yang luas adalah WAN. Internet itu sendiri dapat dikatakan sebagai
WAN–ini sekaligus menjawab pertanyaan di awal submodul.
Perlu Anda ketahui, membangun jaringan WAN itu membutuhkan peralatan
yang canggih dan rumit. Ditambah karena jangkauannya yang luas, proses
pembuatan jaringan WAN memerlukan biaya yang sangat besar.
Oleh karena itu, biasanya dalam jaringan WAN akan melibatkan operator
telekomunikasi. Selain bisa menjangkau area yang lebih luas, tujuan lainnya
adalah agar perangkat-perangkat dalam jaringan WAN dapat melakukan
komunikasi satu sama lain dengan lebih lancar.
Sejarah Internet
Kini Anda telah mengetahui apa itu jaringan komputer dan tipe-tipenya. Anda
juga sudah mengetahui sekilas tentang internet dan perannya di kehidupan
nyata. Namun, rasanya tak afdal ya bila kita tak mengenalnya lebih dalam
dengan mengarungi kisah di balik penemuannya.
Pasti menjadi pertanyaan besar bagi Anda juga kan, soal bagaimana sih sejarah
dari lahirnya internet itu? Jadi, mari kita kupas tuntas!
Sejatinya, internet memiliki sejarah yang memikat. Internet bisa semasif
sekarang proses lahirnya tidak seperti menjentikkan jari, pun bukan dengan
mantra Sim Salabim atau Abracadabra.
Internet bermula dari jaringan kecil yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), dibangun oleh Departemen Pertahanan
(Department of Defense) Amerika Serikat pada tahun 1969 untuk
menghubungkan instalasi pertahanan.
ARPANET kemudian segera diperluas untuk mencakup tidak hanya instalasi
pertahanan, melainkan juga universitas. Di bawah ini adalah gambar yang
menunjukkan lokasi ARPANET pertama yang terhubung pada bulan Desember
di tahun 1969, yakni UCLA (University of California, Los Angeles), SRI (Stanford
Research Institute), UCSB (University of California, Santa Barbara), dan
University of Utah.
dos:35089785674030b7969a9497bd5629fd20220126112731.png
Pada tahun 1973, protokol jaringan yang dipakai dari awal, yakni NCP (Network
Control Protocol), digadang-gadang akan digantikan oleh TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). NCP hendak diganti karena ia hanya
mendukung komunikasi host-to-host (perangkat ke perangkat) dalam jaringan
yang sama. Tentu saja itu tidak memenuhi kebutuhan yang pada saat itu
menginginkan jaringan yang dinamis, terbuka, dan andal.
Orang-orang yang merancang IP memiliki pandangan ke depan. Mereka
menyadari bahwa akan lebih banyak lagi jaringan lain yang segera terhubung.
Faktanya, mereka benar-benar menyiapkan ruang sebanyak puluhan ribu
jaringan untuk bisa bergabung dengan ARPANET.
Benar saja, pada tahun 1974, makin banyak jaringan yang terhubung dengan
ARPANET. Beginilah rupa dari jaringan ARPANET pada tahun 1974.
dos:4f7b50178f1b0e3441bec7bc10857e4020220126112826.png
Fakta menarik: Pada tahun 1974, sekitar 75% dari lalu lintas ARPANET
digunakan untuk email.
Kemudian, TCP/IP distandardisasi dari tahun 1978 sampai 1981. Hingga
akhirnya, pada tanggal 1 Januari 1983 (dikenal sebagai “flag day”), NCP secara
resmi dianggap usang dan ARPANET mengubah protokol jaringan intinya dari
NCP ke TCP/IP protocol suite yang lebih fleksibel dan kuat.
Dalam tahun yang sama, ARPANET dipecah menjadi dua jaringan: MILNET
(untuk penggunaan militer, dilindungi oleh keamanan yang kuat seperti
enkripsi dan kontrol akses yang terbatas) dan ARPANET yang asli (untuk
penggunaan nonmiliter seperti riset dan penelitian). Istilah “Internet” mulanya
diciptakan sebagai cara mudah untuk merujuk pada kombinasi kedua jaringan
tersebut, yakni “internetworking”.
Selanjutnya, pada pertengahan 1980-an, ARPANET banyak digunakan oleh para
researcher (peneliti) dan developer (pengembang). Namun, tak ayal, banyak
komunitas dan organisasi dengan berbagai macam latar belakang pun ikut
berperan, berpartisipasi, dan bergabung ke ARPANET.
Tak selang berapa lama, ARPANET mulai mencapai batas kemampuannya.
Lantas, masuklah National Science Foundation (NSF) mendirikan jaringan
nasional yang dirancang untuk menyediakan akses ke superkomputer besar
(digunakan untuk menemukan bilangan prima baru dan menghitung orbit
galaksi nan jauh di sana).
Superkomputer memang tidak banyak digunakan kala itu, tetapi jaringan yang
dipakai untuk mendukung superkomputer–NSFNET–aktif digunakan. NSFNET
sudah mulai menggunakan ARPANET sebagai tulang punggungnya sejak tahun
1984. Akan tetapi, pada tahun 1988, NSF telah memulai komersialisasi dan
privatisasi internet dengan mempromosikan pengembangan jaringan yang
"private" (pribadi) dan "long-haul” (jarak jauh). Peran dari private network alias
jaringan pribadi ini adalah untuk membangun jaringan baru atau memelihara
jaringan lokal/regional yang sudah ada, selagi memberikan akses ke seluruh
internet kepada penggunanya.
ARPANET secara resmi dinonaktifkan pada tahun 1990. Sementara itu, pada
tahun 1995, NSFNET ditutup dan internet secara efektif diprivatisasi. Kala itu,
jaringan telah menjadi “Internet”, yakni galaksi komunikasi baru yang siap
untuk dieksplorasi dan dihuni sepenuhnya.
Internet kian berkembang, tetapi sayangnya jumlah komputer di internet tak
bertambah di awal 1990-an.
dos:13279a375fd638f4240de31f04b3c4b220220126164919.png
Akan tetapi, sekitar Agustus 1995, ada sekitar 10 juta host di internet. Lima
tahun berselang, tahun 2000-an, terjadi ledakan pada jumlah komputer yang
begitu fenomenal di internet, yakni lebih dari 100 juta host.
Cara Kerja Internet
Proses lahirnya internet memiliki perjalanan yang panjang, kita sudah belajar
soal itu di submodul sebelumnya. Kini internet telah tumbuh secara
eksponensial dan merebak ke segala penjuru dunia, siapa pun bisa mengakses
internet dan bertukar informasi di sana. Faktanya, saat membaca materi ini,
Anda pun sedang mengaksesnya melalui internet!
Ketika Anda membuka browser, mengetikkan URL (Uniform Resource Locator)
“www.dicoding.com” di address bar, lantas menekan Enter di keyboard, apa
yang akan terjadi? Tentu saja browser akan menyajikan laman Dicoding
Indonesia, bukan?
Namun, tahukah Anda apa yang terjadi di balik layar? Pertama, permintaan
Anda akan diproses oleh komputer, kemudian komputer Anda akan menuju
server Dicoding dan bertanya mengenai website yang Anda minta. Setelah
memproses permintaan, server akan merespons dengan mengirim hasilnya ke
komputer Anda, hingga akhirnya komputer Anda akan menyajikan laman
Dicoding Indonesia.
dos:6c747da011f0d90ab3b6f08400fe2d4b20220126113551.jpeg
Gambar di atas menunjukkan komunikasi yang terjadi antara komputer Anda
(Client) dengan komputer penyedia layanan Dicoding (Server). Terlihat
sederhana, bukan?
Eits, nyatanya tak sesimpel itu lo! Perjalanan dari komputer Anda ke server
Dicoding tidaklah mudah. Ia harus menjelajahi rute yang berliku-liku dan
sangat panjang. Tergantung di mana letak servernya berada, tetapi bisa saja
permintaan Anda tadi berjalan sejauh ratusan hingga ribuan kilometer.
Ajaibnya, perjalanan panjang tersebut hanya berlangsung dalam hitungan
milidetik saja! Luar biasa, kan?
Mari kita selami materi ini lebih dalam.

Internet di Balik Layar


Seperti yang sudah Anda ketahui, internet adalah kumpulan jaringan yang luas
dan terhubung satu sama lain. Istilah "Internet" bisa dikatakan berasal dari
konsep interconnected network (jaringan yang saling berhubungan).
Di internet, satu komputer terhubung dengan komputer yang lain dalam suatu
jaringan, begitu pula satu jaringan terhubung dengan jaringan yang lain.
Dengan demikian, sebuah komputer dapat berkomunikasi dengan komputer
lain di jaringan yang jauh jaraknya berkat internet. Ini memungkinkan
pertukaran informasi antarkomputer di seluruh dunia berlangsung dengan
cepat.
dos:028394cf99232054bd69f96cc4b5f5e820220126114519.png
Komputer bisa saling terhubung satu sama lain melalui kabel, gelombang radio,
dan jenis infrastruktur jaringan lainnya. Semua data yang dikirim melalui
internet–baik berupa gambar, pesan teks, atau email–diterjemahkan ke dalam
kelip cahaya atau listrik (disebut juga "bit") yang kemudian ditafsirkan oleh
komputer penerima. Kabel dan gelombang radio tersebut menghantarkan bit-
bit ini dengan kecepatan cahaya. Makin banyak bit yang dapat melewati kabel
dan gelombang radio dalam satu waktu, artinya makin cepat pula internet
bekerja.
Jika Anda masih bingung, bayangkan internet itu seperti layanan pengiriman
pos.
dos:6ae977117ad511251447317dbc1c550320220322150400.gif
Mari berandai-andai. Katakanlah Anda ingin mengirim paket dari Bandung ke
rumah teman yang berada di Samarinda. Alurnya mungkin seperti ini:
1. Anda memberikan paket ke kantor pos terdekat (atau petugas pos datang ke
rumah Anda untuk mengambil paket).
2. Kemudian, petugas pos akan mengirimkan paket ke lokasi sortir di kota
Bandung.
3. Selanjutnya, paket akan dikirim ke kota tujuan–yakni Samarinda–
menggunakan pesawat kargo.
4. Sesampainya di lokasi sortir kota Samarinda, paket pun akan dikirim ke
rumah teman Anda.
Nah, konsep seperti itu berlaku di internet. Namun, alih-alih boks dan amplop,
internet mengirimkan data biner.
dos:5d81736fa009fe42d6c697efb730323c20220322150414.gif
Data yang dikirim via internet dari komputer pengirim ke komputer tujuan
akan bergerak melalui satu router ke router lainnya. Data dalam dunia
komputer berbentuk bit. Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka
biner yang ditunjukkan dengan nilai angka 1 dan 0, hanya itu. Tak penting
apakah datanya berupa gambar, video, ataupun lagu, apa pun di internet
direpresentasikan dan dikirim sebagai bit.

Konsep Distributed Networking


Kita sudah mengetahui bahwa data yang dikirim via internet dari komputer
pengirim ke komputer tujuan akan bergerak melalui satu router ke router
lainnya. Tahukah Anda berapa jumlah router yang perlu ditempuh untuk
memproses satu permintaan? Sangat banyak!
Dengan jumlah router dan komputer yang begitu masif, internet tidak memiliki
pusat kendali. Jangan kaget, tetapi faktanya memang begitu. Tak ada yang
bertanggung jawab untuk menguasai atau mengatur internet, entah itu
pemerintah, pemilik telekomunikasi, ataupun para kurcaci; intinya tidak ada!
“Jadi, bagaimana internet bisa bekerja seperti sekarang?”
Seperti yang kita ketahui, internet itu terbentuk dari jaringan independen
dengan jumlah yang luar biasa banyak. Hal yang menarik tentang sistem ini
adalah internet sepenuhnya terdistribusi. Sistem seperti ini disebut juga
sebagai Distributed Networking alias Jaringan yang Terdistribusi.
dos:cfaffdfd1bfa5559f0c223bf7c22461120220126115237.png
Secara definisi, distributed networking adalah sistem jaringan yang saling
berhubungan, tetapi independen, dan umumnya tersebar di beberapa lokasi
geografis. Seperti itulah internet. Dengan kata lain, internet tidak bergantung
pada mesin individu mana pun. Semua komputer atau perangkat yang dapat
mengirim dan menerima data dengan cara yang benar (misal menggunakan
protokol jaringan yang benar) bisa menjadi bagian dari internet.
Komputer, server, dan perangkat keras jaringan bisa terhubung dan terputus
dari internet kapan saja tanpa perlu khawatir akan memengaruhi kelancaran
fungsi internet, tidak seperti komputer yang mungkin menjadi tak berfungsi
sama sekali saat salah satu komponennya hilang.
Proses Pengiriman Data
Oke, sekarang kita tahu bahwa internet memiliki bentuk jaringan yang
terdistribusi. Namun, kini muncul pertanyaan lain, bagaimana sih proses yang
terjadi agar setiap data bisa terkirim dan sampai ke pengguna melalui internet?
Mari kita ambil contoh. Anggaplah Anda ingin memutar lagu di music
streaming platform seperti Spotify melalui komputer. Mungkin di pandangan
kita, komputer akan terhubung langsung ke server Spotify dan lantas
mengirimkan lagu melalui jalur langsung dan khusus (direct and dedicated
line).
dos:617369f592557305a9c8b6b2b6792e2320220126115449.png
Akan tetapi, nyatanya bukan seperti itu cara kerja internet. Andai kata internet
punya koneksi semacam itu, tak mungkin rasanya untuk tetap menjaga semua
sistem tetap berfungsi dengan normal selagi jutaan pengguna dalam waktu
yang bersamaan menggunakan internet. Terlebih lagi, tidak ada jaminan
bahwa setiap kabel dan komputer bekerja sepanjang waktu. Sebaliknya, data
berjalan di internet secara tidak langsung (less direct). Apa maksudnya?
dos:fc16fcecfcc9666b4c59b4eda574a5e720220322150443.gif
Proses pengiriman data di internet cukuplah menarik. Pasalnya, jalur yang
ditempuh tak mesti tetap. Jalur data dapat berubah di tengah proses
komunikasi antarkomputer berlangsung.
Data di internet berpindah dari satu komputer ke komputer lain dalam bentuk
packet dan ia bergerak layaknya kita mengendarai mobil. Tergantung pada
kemacetan lalu lintas atau kondisi jalan, kita mungkin akan memilih–atau
terpaksa–mengambil rute yang berbeda setiap kali bepergian ke tempat yang
sama.
Selain itu, sama halnya seperti kita bisa mengangkut segala macam barang di
dalam mobil, banyak jenis data digital juga yang dapat dikirim menggunakan
packet. Namun, tentunya ada beberapa batasan.
Sebagai contoh, bagaimana jika kita ingin memindahkan pesawat ulang-alik
dari tempat di mana ia dibuat ke lokasi peluncuran? Tentu saja pesawat ulang-
alik takkan muat dalam satu truk sehingga perlu dipecah-pecah dan diangkut
menggunakan armada truk.
Truk-truk tersebut bisa saja mengambil rute yang berbeda dan mungkin
sampai ke tujuan pada waktu yang berbeda. Akan tetapi, begitu sampai di
lokasi peluncuran, semua komponen dapat dipasang kembali sehingga
pesawat ulang-alik pun lengkap dan siap diluncurkan.
Di internet, hal yang serupa pun berlaku. Katakanlah Anda memiliki gambar
yang sangat besar dan ingin dikirim ke teman atau diunggah ke media sosial.
Gambar tersebut mungkin terdiri dari 10 juta bit (1 dan 0) sehingga terlalu
banyak untuk dikirim dalam satu packet. Karena itu, data tersebut akan
dipecah menjadi ratusan atau bahkan ribuan packet.
Tak seperti mobil atau truk, packet ini tidak memiliki pengemudi dan tidak
memilih rutenya sendiri. Setiap packet memiliki alamat internet dari mana
asalnya dan ke mana tujuannya. Alamat internet tersebut dinamakan IP
(Internet Protocol) address. Kita akan bahas itu di beberapa modul mendatang.
dos:08e06b3403c01c7428ba175c362dce2c20220126115757.png
Lantas, bagaimana caranya packet tersebut bisa sampai ke tujuan? Perangkat
jaringan di internet bernama router-lah yang bertindak sebagai pengelola lalu
lintas untuk menjaga packet tetap bergerak melalui setiap jaringan di internet
dengan lancar. Jika satu rute macet, masing-masing packet dapat menempuh
rute yang berbeda-beda sehingga mungkin saja tiba di tujuan pada waktu yang
sedikit berbeda atau bahkan tak sampai sama sekali.
dos:4b906fb6bc080f907c6298a8f9ea1c2820220322150459.gif
Bagaimana, sekarang Anda sudah paham kan cara kerja dari internet? Materi
ini patut Anda cerna baik-baik guna memudahkan pembelajaran di modul-
modul berikutnya.
Sebelum materi ini berakhir, mari kita tarik kesimpulan. Intinya, internet
tercipta dari ratusan ribu jaringan dan miliaran perangkat yang saling
terhubung. Sistem yang berbeda-beda ini bisa saling berkomunikasi dan
bekerja sama berkat standar yang disepakati tentang bagaimana data dikirim
di internet–kita akan belajar tentang standar tersebut di modul yang akan
datang.
Perangkat komputasi atau router di sepanjang internet membantu semua
packet agar mampu mencapai tujuan. Ini terjadi miliaran kali setiap harinya,
misal saat Anda atau orang lain mengirim email, mengunjungi halaman web,
melakukan video call, menggunakan aplikasi seluler, atau ketika perangkat di
internet berkomunikasi satu sama lain.
Bandwidth, Throughput, dan Latency
Saat kita belajar mengenai jaringan komputer dan internet, ada beberapa
istilah yang kerap muncul dan mesti Anda pahami. Istilah-istilah tersebut
adalah bandwidth, throughput, dan latency. Sebenarnya, masih ada banyak
istilah jaringan lainnya, tetapi di kelas ini Anda cukup mengenal tiga itu saja.
Bandwidth, throughput, dan latency adalah istilah yang saling berkaitan, tetapi
masing-masing merujuk pada hal yang berbeda. Ketiganya kerap menimbulkan
kebingungan bagi banyak orang, malah sering kali tertukar. Maka dari itu,
simak dengan saksama ya!

Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas transmisi maksimum dari sebuah perangkat.
Bandwidth diukur dengan bit rate, yakni jumlah bit yang dapat kita kirim
selama periode waktu tertentu, biasanya diukur dalam detik, seperti Kbps
(Kilobit per second), Mbps (Megabit per second), atau Gbps (Gigabit per
second).
Perlu Anda pahami bahwa bit dan byte itu berbeda ya.
• 8 bit adalah 1 byte.
• 1024 byte adalah 1 kilobyte.
• 1024 kilobyte adalah 1 megabyte.
• 1024 megabyte adalah 1 gigabyte.
Simbol ukurannya pun berbeda. Bit disimbolkan dengan huruf b kecil (misal Kb
atau Kbps), sementara byte dengan huruf b besar (misal KB atau KBps).
Oke, kembali ke pembahasan bandwidth. Apabila sebuah jaringan memiliki
bandwidth tinggi, itu berarti jumlah data yang dapat dikirim dan diterima bisa
lebih banyak. Namun, bandwidth tinggi tidak selalu menjamin kinerja jaringan
yang optimal. Misalnya, bila jaringan Anda dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti packet loss, jitter, dan latency (kita bahas nanti); maka jaringan Anda
kemungkinan akan mengalami perlambatan meskipun memiliki ketersediaan
bandwidth yang tinggi.
Terkadang bandwidth disalahartikan dengan kecepatan jaringan, padahal
keduanya jelas hal yang berbeda. Bandwidth sejatinya mengukur kapasitas,
bukan kecepatan. Kesalahpahaman ini sering dimanfaatkan oleh penyedia
layanan internet yang menjajakan gagasan bahwa layanan berkecepatan tinggi
difasilitasi oleh ketersediaan bandwidth yang maksimum.
Meskipun hal itu mungkin membuat iklan menjadi sangat meyakinkan, tetapi
nyatanya ketersediaan bandwidth tinggi tidak selalu berarti kecepatan tinggi.
Faktanya, jika bandwidth Anda meningkat, satu-satunya perbedaan adalah
kapasitas maksimum dari jumlah data yang dapat ditransmisikan pada waktu
tertentu.
Meskipun kemampuan untuk mengirimkan data menjadi lebih banyak dan
mungkin saja meningkatkan kecepatan jaringan, tetapi peningkatan bandwidth
tidak selalu berarti meningkatkan kecepatan transmisi data. Pada
kenyataannya, bandwidth hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang
berkontribusi pada kecepatan jaringan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita sambung pembahasan ini dengan mengenal
throughput.

Throughput
Throughput adalah jumlah aktual data yang berhasil dikirim atau diterima
melalui jaringan. Throughput disajikan dalam satuan Kbps, Mbps, atau Gbps.
Jumlah data pada throughput dapat berbeda dari bandwidth karena berbagai
masalah teknis, termasuk packet loss, jitter, latency, dan lainnya.
Meskipun throughput dan bandwidth mungkin tampak serupa, ada beberapa
perbedaan mencolok di antara keduanya. Jika bandwidth diibaratkan sebagai
pipa, maka throughput adalah air yang mengalir melalui pipa. Semakin besar
pipa (bandwidth), semakin banyak air yang dapat mengalir pada waktu
tertentu (throughput).
dos:2d997cc3cf333698aa0949e344113a9920220126120958.png
Dalam jaringan, bandwidth menentukan jumlah maksimum data yang dapat
dikirim dan diterima selama periode waktu tertentu, sementara throughput
memberi tahu Anda jumlah data yang sebenarnya dikirim dan diterima. Karena
itu, throughput jauh lebih penting daripada bandwidth dalam hal mengukur
kinerja jaringan.
Sangat penting bagi bisnis atau perusahaan untuk senantiasa memantau
throughput pada jaringan mereka. Pasalnya, hal itu akan membantu mereka
untuk mendapatkan visibilitas kinerja jaringan secara real-time dan
meningkatkan wawasan mengenai kecepatan pengiriman data.

Latency
Latency atau latensi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan data untuk
berpindah dari titik asal ke titik tujuan dan kembali lagi ke titik asal (dikenal
juga sebagai round trip atau perjalanan bolak-balik). Latensi sering kali dipakai
untuk mengukur delay (penundaan) pada komunikasi client dan server.
Mari kita ambil contoh.
dos:45ef82a2e9e1c07706116e5bd25d770820220126121154.png
Katakanlah seorang pengguna di Ambon melakukan suatu permintaan ke
server Dicoding (misal membuka laman www.dicoding.com) yang berada di
Jakarta. Dalam kasus ini, waktu yang perlu ditempuh oleh permintaan
(request) pengguna untuk sampai di server Dicoding adalah 748 milidetik,
sedangkan waktu yang ditempuh oleh server Dicoding untuk mengirimkan
respons ke pengguna adalah 653 milidetik. Itu berarti, besarnya latensi pada
proses komunikasi tersebut ialah 1401 milidetik atau 1,4 detik. Ketahuilah,
makin besar latensi pada jaringan Anda, makin lama pula waktu yang
dibutuhkan menyelesaikan suatu permintaan.
Kerap kali istilah latensi tertukar dengan bandwidth. Seperti yang telah kita
bahas, bandwidth mengacu pada kapasitas jaringan dan jumlah data yang
dapat ditransmisikan selama periode waktu tertentu. Di sisi lain, latensi
merujuk pada berapa lama waktu yang dibutuhkan data untuk menyelesaikan
perjalanan bolak-baliknya (dari lokasi pengguna ke server, dilanjut dari server
ke pengguna kembali).
Yuk, kita gunakan metafora untuk memperjelas pemahaman. Anggaplah
bandwidth sebagai pipa. Semakin besar kapasitas pipa, maka semakin tinggi
bandwidth. Sementara itu, latensi mengukur berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk air di dalam pipa (diibaratkan throughput) mencapai
tujuannya.
dos:301a867c7327a9588142a8b114aa63ec20220126121225.png
Dengan demikian, berlakulah konsep sebab akibat. Semakin rendah
throughput (walau bandwidth Anda besar), semakin banyak waktu yang
dibutuhkan data untuk mencapai tujuan–sehingga dapat menyebabkan latensi
yang lebih tinggi. Demikian pula, semakin tinggi throughput (didukung dengan
bandwidth yang besar), semakin cepat data akan melakukan perjalanannya–
sehingga dapat menghasilkan latensi yang lebih rendah.

Analogi Jalan Tol


Jika Anda masing bingung membedakan antara bandwidth, throughput, dan
latency; tenang saja, mari kita pakai analogi. Pikirkanlah jalur di jalan tol.
Bandwidth bisa kita anggap sebagai lebar jalur di jalan tol. Semakin lebar
jalurnya, maka semakin banyak pula kendaraan yang bisa lewat. Bandingkan
saja, jalur di jalan tol yang memiliki lima lajur tentunya punya kapasitas mobil
lebih banyak ketimbang satu lajur saja.
dos:3f88b03efb5105e51a94358f0441617720220126121248.png
Jadi, ketika jalur dengan satu lajur mengalami kemacetan, langkah yang tepat
adalah menambah lebih banyak lajur (meningkatkan bandwidth) agar semakin
banyak kendaraan (data) yang bisa melalui jalur tersebut. Namun, tetap saja,
apabila setiap kendaraan hanya bisa melaju dengan kecepatan maksimum 50
km/j, itu tak akan berpengaruh meski ada 6, 10, atau 30 lajur sekalipun.
Maka dari itu, kecepatan masing-masing kendaraan (throughput) lah yang
perlu ditingkatkan. Ingat! Meski jalur sudah lebar dan laju kendaraan (data)
kencang, perlambatan akan selalu ada. Entah itu karena kemacetan di jam
sibuk, batas kecepatan, lubang, dan kendaraan yang ugal-ugalan; semua faktor
tersebut dapat mencegah Anda untuk sampai ke tujuan dengan cepat.
Terakhir, latency bisa kita ibaratkan sebagai berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk setiap kendaraan (data) menempuh perjalanan pulang pergi
atau bolak-balik, misal dari Bandung-Jakarta-Bandung. Jika waktu tempuh
(latency) kendaraan terasa lebih lama, maka itu menandakan ada yang tidak
beres dan perlu dievaluasi.
Rangkuman Dasar-Dasar Jaringan Komputer

Pengenalan Jaringan Komputer


Pada dasarnya, jaringan komputer–atau bisa disebut jaringan saja–adalah
kumpulan (umumnya terdiri dari dua atau lebih) komputer atau perangkat
keras lain yang saling terhubung, baik melalui kabel maupun nirkabel, sehingga
memungkinkan mereka untuk bertukar informasi.
Jaringan komputer mirip seperti lingkungan sosial, di mana terdiri dari
kumpulan orang yang saling mengenal, secara reguler bertukar informasi, dan
mengoordinasikan kegiatan bersama. Mudah ‘kan memahaminya?
Sejatinya, Anda bisa kok membuat jaringan komputer sendiri secara sederhana
menggunakan perangkat yang disebut switch untuk menghubungkan semua PC
(Personal Computer) alias komputer pribadi yang Anda miliki satu sama lain.
Voilà! Anda pun memiliki sebuah jaringan.
dos:8d93257dcea3a27f39ec72ff6ee3588120220126133607.png
Masih terlalu rumit? Mari kita ambil contoh yang lebih mudah dan akrab
dengan kehidupan sehari-hari. Hubungkanlah perangkat jemala nirkabel
(headset wireless) dengan ponsel cerdas (smartphone) Anda. Ta-da! Anda pun
berhasil membuat sebuah jaringan. Sederhana, ‘kan?
dos:667e45187b541a7e132967c1f5fc47d320220126133623.png
Pada contoh pertama, itu adalah bentuk dari LAN (Local Area Network),
sedangkan yang kedua ialah PAN (Personal Area Network). Anda akan
mempelajarinya lebih dalam di submodul selanjutnya.
Berikut adalah beberapa keuntungan atau manfaat terkait hadirnya jaringan
komputer:
• Konektivitas dan komunikasi
• Berbagi data
• Akses internet
• Pengelolaan dan keamanan data
Tentunya masih amat banyak manfaat jaringan komputer yang lain. Namun, di
submodul ini cukup itu saja yang perlu Anda ketahui. Bila masih penasaran apa
saja manfaat-manfaat yang lain, Anda bisa mencarinya lebih lanjut di internet.

Tipe-Tipe Jaringan Komputer


Sesungguhnya ada banyak tipe-tipe jaringan komputer di dunia ini, tetapi kita
hanya akan mempelajari beberapa di antaranya saja yang memang umum dan
kerap dijadikan acuan di pembelajaran jaringan. Kita akan mulai dari Personal
Area Network, Local Area Network, Metropolitan Area Network, dan akhirnya
Wide Area Network.
Personal Area Network (PAN)
Personal Area Network alias PAN adalah tipe jaringan dengan cakupan terkecil
dan sangat pribadi bagi penggunanya. PAN menghubungkan perangkat
elektronik yang berada dalam jangkauan pengguna. Ukuran konektivitas PAN
berkisar dari sekian sentimeter hingga beberapa meter (umumnya hingga 10
meter).
Local Area Network (LAN)
Local Area Network, atau disingkat LAN, adalah jaringan komputer yang
memiliki cakupan area geografis yang relatif kecil. Pada tipe jaringan ini, jarak
komputer satu sama lain cukup berdekatan, seperti halnya di dalam satu
kantor atau gedung yang sama.
Jumlah komputer yang terhubung dalam LAN dapat bervariasi, mulai dari
hitungan jari, belasan, atau bahkan ratusan unit–selama komputer-komputer
tersebut masih berada di satu wilayah yang bisa dijangkau oleh peralatan
jaringan Anda.
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang
menghubungkan komputer dalam area metropolitan, bisa berupa satu kota
besar, beberapa kota besar dan kecil, atau area luas tertentu dengan banyak
bangunan.
Cakupan MAN lebih besar dari LAN, tetapi lebih kecil dari WAN–akan kita
bahas nanti. Meski namanya Metropolitan Area Network, tipe jaringan ini
tidaklah mesti berada di perkotaan. Istilah “metropolitan” menyiratkan ukuran
jaringan, bukan demografi wilayah yang dilayaninya.
Pada praktiknya, jaringan MAN sering kali digunakan untuk menghubungkan
dua atau lebih jaringan LAN dalam satu kota yang sama yang jaraknya cukup
jauh dan tidak dapat dihubungkan melalui kabel sederhana atau koneksi
nirkabel.
Berikut adalah beberapa perusahaan dan organisasi yang sekiranya
memerlukan jaringan MAN, antara lain:
• Institusi pemerintahan yang membutuhkan koneksi tepercaya untuk support
kebutuhan data dan sistem.
• Institusi pendidikan yang membutuhkan koneksi untuk mendukung program
sekolah online.
• ISP (Internet Service Provider) atau Penyedia Layanan Internet yang
memerlukan koneksi dari atau ke IIX (Indonesia Internet Exchange).
• Perusahaan yang memerlukan koneksi berkapasitas besar dari atau ke DC
(Data Center) dan DRC (Disaster Recovery Center).
• Perusahaan yang memerlukan koneksi dari atau ke Kantor Pusat dengan
Kantor Cabang.
• Perusahaan yang memerlukan koneksi untuk sistem data cadangan atau
untuk keperluan integrasi sistem IT antar departemen.
Wide Area Network (WAN)
Laksana namanya, Wide Area Network (WAN) mencakup wilayah geografis
yang sungguh luas hingga mampu menjangkau lintas provinsi, lintas negara,
bahkan lintas benua; dan umumnya digunakan untuk menghubungkan dua
atau lebih LAN yang jaraknya relatif berjauhan.
dos:39d51ab8f44a953a8614f768f37a60e820220126134313.png
Salah satu contoh praktik penggunaannya adalah WAN kerap dimanfaatkan
oleh perusahaan besar untuk menghubungkan semua jaringan kantor mereka,
di mana setiap kantor biasanya memiliki jaringan LAN sendiri, dan LAN
tersebut terhubung melalui WAN. Misal, perusahaan dapat memanfaatkan
jaringan WAN untuk menghubungkan kantor cabang mereka yang berada di
Jakarta dengan kantor pusat yang ada di Sydney.
Sejarah Internet
Internet bermula dari jaringan kecil yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), dibangun oleh Departemen Pertahanan
(Department of Defense) Amerika Serikat pada tahun 1969 untuk
menghubungkan instalasi pertahanan.
Pada tahun 1973, protokol jaringan yang dipakai dari awal, yakni NCP (Network
Control Protocol), digadang-gadang akan digantikan oleh TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). NCP hendak diganti karena ia hanya
mendukung komunikasi host-to-host (perangkat ke perangkat) dalam jaringan
yang sama. Tentu saja itu tidak memenuhi kebutuhan yang pada saat itu
menginginkan jaringan yang dinamis, terbuka, dan andal.
Pada tahun 1974, makin banyak jaringan yang terhubung dengan ARPANET.
Beginilah rupa dari jaringan ARPANET pada tahun 1974.
dos:190e8f09ae51f8893881fb64c1bed67a20220318134720.png
Kemudian, TCP/IP distandardisasi dari tahun 1978 sampai 1981. Hingga
akhirnya, pada tanggal 1 Januari 1983 (dikenal sebagai “flag day”), NCP secara
resmi dianggap usang dan ARPANET mengubah protokol jaringan intinya dari
NCP ke TCP/IP protocol suite yang lebih fleksibel dan kuat.
Selanjutnya, pada pertengahan 1980-an, ARPANET banyak digunakan oleh para
researcher (peneliti) dan developer (pengembang). Namun, tak ayal, banyak
komunitas dan organisasi dengan berbagai macam latar belakang pun ikut
berperan, berpartisipasi, dan bergabung ke ARPANET.
Tak selang berapa lama, ARPANET mulai mencapai batas kemampuannya.
Lantas, masuklah National Science Foundation (NSF) mendirikan jaringan
nasional yang dirancang untuk menyediakan akses ke superkomputer besar
(digunakan untuk menemukan bilangan prima baru dan menghitung orbit
galaksi nan jauh di sana).
ARPANET secara resmi dinonaktifkan pada tahun 1990. Sementara itu, pada
tahun 1995, NSFNET ditutup dan internet secara efektif diprivatisasi. Kala itu,
jaringan telah menjadi “Internet”, yakni galaksi komunikasi baru yang siap
untuk dieksplorasi dan dihuni sepenuhnya.
Internet kian berkembang, tetapi sayangnya jumlah komputer di internet tak
bertambah di awal 1990-an.
dos:d77a0cf258141bedebf99ea96d3dc1a920220126165052.png
Akan tetapi, sekitar Agustus 1995, ada sekitar 10 juta host di internet. Lima
tahun berselang, tahun 2000-an, terjadi ledakan pada jumlah komputer yang
begitu fenomenal di internet, yakni lebih dari 100 juta host.

Cara Kerja Internet


Internet di Balik Layar
Seperti yang sudah Anda ketahui, internet adalah kumpulan jaringan yang luas
dan terhubung satu sama lain. Istilah "Internet" bisa dikatakan berasal dari
konsep interconnected network (jaringan yang saling berhubungan).
Di internet, satu komputer terhubung dengan komputer yang lain dalam suatu
jaringan, begitu pula satu jaringan terhubung dengan jaringan yang lain.
Dengan demikian, sebuah komputer dapat berkomunikasi dengan komputer
lain di jaringan yang jauh jaraknya berkat internet. Ini memungkinkan
pertukaran informasi antarkomputer di seluruh dunia berlangsung dengan
cepat.
dos:f404490f2b847f9f88fea5a9b81252b020220126134524.png
Komputer bisa saling terhubung satu sama lain melalui kabel, gelombang radio,
dan jenis infrastruktur jaringan lainnya. Semua data yang dikirim melalui
internet–baik berupa gambar, pesan teks, atau email–diterjemahkan ke dalam
kelip cahaya atau listrik (disebut juga "bit") yang kemudian ditafsirkan oleh
komputer penerima. Kabel dan gelombang radio tersebut menghantarkan bit-
bit ini dengan kecepatan cahaya. Makin banyak bit yang dapat melewati kabel
dan gelombang radio dalam satu waktu, artinya makin cepat pula internet
bekerja.
Data yang dikirim via internet dari komputer pengirim ke komputer tujuan
akan bergerak melalui satu router ke router lainnya. Data dalam dunia
komputer berbentuk bit. Bit merujuk pada sebuah digit dalam sistem angka
biner yang ditunjukkan dengan nilai angka 1 dan 0, hanya itu. Tak penting
apakah datanya berupa gambar, video, ataupun lagu, apa pun di internet
direpresentasikan dan dikirim sebagai bit.
Konsep Distributed Networking
Internet itu terbentuk dari jaringan independen dengan jumlah yang luar biasa
banyak. Hal yang menarik tentang sistem ini adalah internet sepenuhnya
terdistribusi. Sistem seperti ini disebut juga sebagai Distributed Networking
alias Jaringan yang Terdistribusi.
dos:4677f87c6dc27dcb1843d2c690466f8020220126135910.png
Secara definisi, distributed networking adalah sistem jaringan yang saling
berhubungan, tetapi independen, dan umumnya tersebar di beberapa lokasi
geografis. Seperti itulah internet. Dengan kata lain, internet tidak bergantung
pada mesin individu mana pun. Semua komputer atau perangkat yang dapat
mengirim dan menerima data dengan cara yang benar (misal menggunakan
protokol jaringan yang benar) bisa menjadi bagian dari internet.
Proses Pengiriman Data
Anggaplah Anda ingin memutar lagu di music streaming platform seperti
Spotify melalui komputer. Mungkin di pandangan kita, komputer akan
terhubung langsung ke server Spotify dan lantas mengirimkan lagu melalui
jalur langsung dan khusus (direct and dedicated line).
dos:2949631926de81a1d996d530a0a9a06720220126140146.png
Akan tetapi, nyatanya bukan seperti itu cara kerja internet. Andai kata internet
punya koneksi semacam itu, tak mungkin rasanya untuk tetap menjaga semua
sistem tetap berfungsi dengan normal selagi jutaan pengguna dalam waktu
yang bersamaan menggunakan internet. Terlebih lagi, tidak ada jaminan
bahwa setiap kabel dan komputer bekerja sepanjang waktu. Sebaliknya, data
berjalan di internet secara tidak langsung (less direct). Apa maksudnya?
Proses pengiriman data di internet cukuplah menarik. Pasalnya, jalur yang
ditempuh tak mesti tetap. Jalur data dapat berubah di tengah proses
komunikasi antarkomputer berlangsung.
Data di internet berpindah dari satu komputer ke komputer lain dalam bentuk
packet dan ia bergerak layaknya kita mengendarai mobil. Tergantung pada
kemacetan lalu lintas atau kondisi jalan, kita mungkin akan memilih–atau
terpaksa–mengambil rute yang berbeda setiap kali bepergian ke tempat yang
sama.
Selain itu, sama halnya seperti kita bisa mengangkut segala macam barang di
dalam mobil, banyak jenis data digital juga yang dapat dikirim menggunakan
packet. Namun, tentunya ada beberapa batasan.

Bandwidth, Throughput, dan Latency


Bandwidth, throughput, dan latency adalah istilah yang saling berkaitan, tetapi
masing-masing merujuk pada hal yang berbeda. Ketiganya kerap menimbulkan
kebingungan bagi banyak orang, malah sering kali tertukar. Maka dari itu,
simak dengan saksama ya!
Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas transmisi maksimum dari sebuah perangkat.
Bandwidth diukur dengan bit rate, yakni jumlah bit yang dapat kita kirim
selama periode waktu tertentu, biasanya diukur dalam detik, seperti Kbps
(Kilobit per second), Mbps (Megabit per second), atau Gbps (Gigabit per
second).
Throughput
Throughput adalah jumlah aktual data yang berhasil dikirim atau diterima
melalui jaringan. Throughput disajikan dalam satuan Kbps, Mbps, atau Gbps.
Jumlah data pada throughput dapat berbeda dari bandwidth karena berbagai
masalah teknis, termasuk packet loss, jitter, latency, dan lainnya.
Latency
Latency atau latensi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan data untuk
berpindah dari titik asal ke titik tujuan dan kembali lagi ke titik asal (dikenal
juga sebagai round trip atau perjalanan bolak-balik). Latensi sering kali dipakai
untuk mengukur delay (penundaan) pada komunikasi client dan server.

Anda mungkin juga menyukai