Glosarium
Ini adalah glosarium dengan istilah umum yang digunakan di dalam kelas. Anda
dapat membaca sekilas materi ini untuk mengenali istilah-istilah umum yang
ada di modul kelas ini. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi kembali
halaman ini setiap kali menemukan istilah yang belum dimengerti. Carilah
istilah tersebut pada laman glosarium ini untuk mengidentifikasi makna atau
definisinya. Jika masih terdapat kosakata yang tidak Anda pahami dan belum
masuk di daftar ini, Anda dapat memberikan saran melalui fitur Laporan
Materi.
B
Backbone
Backbone (backbone network) berarti jaringan yang berisi infrastruktur dengan
konektivitas berkapasitas tinggi yang membentuk tautan utama ke berbagai
bagian jaringan.
C
Cookie
Sepotong kecil data dari sebuah website, disimpan di web browser, dan
digunakan untuk mengidentifikasi komputer Anda saat menggunakan jaringan
komputer.
D
Data Center
Fasilitas fisik yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan
komponen-komponen terkait, seperti jaringan dan penyimpanan data.
F
Fiber optic
Teknologi yang digunakan untuk mengirimkan informasi sebagai kilatan cahaya
melalui untaian serat yang terbuat dari kaca atau plastik.
Frame
Unit transmisi data digital dalam jaringan komputer dan telekomunikasi.
H
Header
Informasi tentang isi suatu packet. Header berada di bagian depan packet
sehingga komputer penerima tahu apa yang harus dilakukan dengan packet
tersebut. Untuk lebih memahami, bayangkan header seperti instruksi
perakitan pada sebuah produk konsumen.
J
Jitter
Penundaan waktu dalam pengiriman packet melalui koneksi jaringan. Hal ini
sering disebabkan oleh "kemacetan" di jaringan atau perubahan rute.
L
Layer
Dalam model jaringan, layer adalah tingkatan atau hierarki yang masing-
masing memiliki tugas untuk memproses data dalam sebuah komunikasi
jaringan.
M
MAC Address
Alamat fisik yang secara unik mengidentifikasi setiap perangkat pada jaringan.
O
Oktet
Unit informasi digital yang terdiri dari delapan bit.
On-Demand
Sistem pelayanan yang akan selalu tersedia kapan saja saat pelanggan inginkan
atau butuhkan.
P
Packet
Dalam jaringan, packet adalah bagian kecil dari pesan yang lebih besar. Setiap
packet berisi konten dan informasi tentang data tersebut.
Packet Loss
Kondisi ketika satu atau lebih packet yang melintasi jaringan komputer gagal
mencapai tujuannya. Ini disebabkan oleh kesalahan dalam transmisi data.
Pay-as-you-go
Mekanisme di mana kita hanya membayar sesuai dengan apa yang dipakai.
Sama seperti membayar utilitas air dan listrik, kita hanya membayar untuk air
dan listrik yang kita konsumsi. Setelah berhenti menggunakannya, tidak ada
biaya tambahan atau biaya penghentian.
R
Router
Router adalah perangkat yang bertugas untuk meneruskan packet ke jaringan
komputer yang berbeda berdasarkan tujuannya. Router ibarat polisi lalu lintas
internet yang memastikan setiap packet menuju ke jaringan yang tepat.
S
Segmen
Dalam IT, segmen merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar, seperti
data atau jaringan.
Server
Program komputer atau perangkat yang menyediakan layanan ke komputer
lain dan pengguna.
Sumber daya
Dalam dunia IT, sumber daya adalah segala perangkat keras atau perangkat
lunak yang dapat diakses oleh komputer, jaringan, atau objek lain yang
terhubung ke komputer.
Switch
Switch adalah perangkat jaringan yang bertugas untuk menghubungkan
perangkat-perangkat yang ada di suatu jaringan dan meneruskan paket ke
perangkat yang benar.
W
Web Server
Web server merupakan salah satu tipe server yang menyimpan dan
menyajikan konten atau komponen halaman web, seperti dokumen HTML,
berkas CSS, file JavaScript, gambar, video, dan lain-lain kepada pengguna.
Daftar Referensi
[1] Charles M. Kozierok, TCP/IP Guide. San Francisco, CA, USA: No Starch
Press, 2005, hlm. 9
[2] Telkom. "Metro Ethernet Telkom." mycarrier.telkom.co.id.
https://mycarrier.telkom.co.id/metro-ethernet (diakses pada 14 Maret 2022)
Pengenalan Jaringan Komputer
Hai! Selamat datang di modul pertama dari kelas Belajar Jaringan Komputer
untuk Pemula. Di kelas ini, kelak akan tersaji materi-materi soal jaringan
komputer yang luar biasa menarik nan atraktif, seperti halnya cara kerja
internet, beberapa contoh model jaringan, konsep subnetting, cara kerja DNS,
bagaimana cara mengamankan jaringan, hingga jaringan virtual.
Akan tetapi, sebelum menatap jauh ke depan, mari kita awali dengan materi
dasar terlebih dahulu ya supaya runut. Sekarang kita akan berkenalan dengan
jaringan komputer dan bagaimana perannya di kehidupan nyata.
Bagi Anda yang mungkin baru menapaki dunia jaringan komputer, umumnya
pasti memiliki beberapa pertanyaan yang cukup krusial, seperti:
• “Apa sih sebenarnya jaringan atau jaringan komputer itu?”
• “Apa konsep yang paling tepat untuk menggambarkan jaringan komputer?”
• “Apa saja tipe-tipe jaringan komputer yang ada saat ini?”
Jika Anda memiliki pertanyaan yang serupa, selamat, Anda berada di tempat
yang tepat!
Di masa yang serba canggih seperti sekarang, jaringan komputer telah hadir di
mana-mana, terutama dalam bentuk internet (akan kita bahas lengkap nanti).
Internet sejatinya telah merevolusi tidak hanya dunia komputer, melainkan
juga kehidupan jutaan (bahkan miliaran) orang.
Percaya atau tidak, hampir semua orang di dunia ini hidupnya tergantung oleh
internet. Bagaimana tidak, kini sebagian besar hal bisa dilakukan secara daring,
mulai dari rapat kerja, mengikuti perkuliahan, hingga diskusi dengan teman.
Tak peduli seberapa jauh jaraknya, Anda tetap bisa terhubung dan
berkomunikasi secara real time, seakan-akan lawan bicara ada di hadapan kita.
Keren nggak tuh?
Dengan ketergantungan seperti itu, coba bayangkan apa yang akan terjadi bila
koneksi internet seantero dunia mati? Ah! Tentu saja kita tidak berharap itu
terjadi ya.
Tenang saja, Anda tak perlu mencemaskan soal itu. Akan menjadi hal yang
mustahil untuk mematikan koneksi internet seluruh dunia. Internet berjalan
secara independen dan terdistribusi, tidak ada yang memiliki sepenuhnya.
Satu-satunya cara yang mampu mematikan koneksi internet dunia adalah
apabila terjadi suatu bencana yang menimpa seluruh planet.
Sebagai tambahan, ada satu poin menarik soal internet. Internet kini bak
sembako yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi siapa pun. Setuju?
Membeli kuota atau membayar internet pastinya merupakan kegiatan rutin
yang selalu Anda lakukan tiap bulan, bukan? Tenang saja, tidak cuma Anda kok,
sebagian besar orang pun begitu, termasuk penulis.
Oke, kembali ke topik. Ketahuilah bahwa internet adalah manifestasi dari
jaringan komputer dalam skala yang besar. Namun, pada dasarnya, jaringan
komputer–atau bisa disebut jaringan saja–adalah kumpulan (umumnya terdiri
dari dua atau lebih) komputer atau perangkat keras lain yang saling terhubung,
baik melalui kabel maupun nirkabel, sehingga memungkinkan mereka untuk
bertukar informasi [1].
Jaringan komputer mirip seperti lingkungan sosial, di mana terdiri dari
kumpulan orang yang saling mengenal, secara reguler bertukar informasi, dan
mengoordinasikan kegiatan bersama. Mudah ‘kan memahaminya?
Sejatinya, Anda bisa kok membuat jaringan komputer sendiri secara sederhana
menggunakan perangkat yang disebut switch untuk menghubungkan semua PC
(Personal Computer) alias komputer pribadi yang Anda miliki satu sama lain.
Voilà! Anda pun memiliki sebuah jaringan.
dos:eb6c08108061f2dc93515918da22f1f420220126102545.png
Masih terlalu rumit? Mari kita ambil contoh yang lebih mudah dan akrab
dengan kehidupan sehari-hari. Hubungkanlah perangkat jemala nirkabel
(headset wireless) dengan ponsel cerdas (smartphone) Anda. Ta-da! Anda pun
berhasil membuat sebuah jaringan. Sederhana, ‘kan?
dos:aa985ca729124825555b7121c59388d820220126103133.png
Pada contoh pertama, itu adalah bentuk dari LAN (Local Area Network),
sedangkan yang kedua ialah PAN (Personal Area Network). Anda akan
mempelajarinya lebih dalam di submodul selanjutnya.
Oke, sekarang kita sudah mengetahui apa itu jaringan dan perannya dalam
kehidupan. Lantas, memangnya apa sih keuntungan dari hadirnya jaringan?
Percayalah, hadirnya jaringan komputer melahirkan banyak sekali manfaat,
salah satunya adalah memungkinkan komputer dan orang-orang bisa saling
terhubung sehingga kita dapat berbagi sumber daya.
Tak hanya itu, berikut beberapa keuntungan atau manfaat terkait hadirnya
jaringan komputer:
•
Konektivitas dan komunikasi
Saat komputer terhubung dengan suatu jaringan, pengguna komputer tersebut
dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan teknologi seperti surel
(email), perpesanan (messaging), atau platform komunikasi lainnya. Hal ini
membuat transmisi informasi bisnis (atau nonbisnis) lebih mudah, lebih efisien,
dan lebih murah ketimbang tanpa jaringan komputer.
•
Berbagi data
Salah satu kegunaan paling penting dari jaringan komputer adalah
memungkinkan untuk berbagi data. Sebelum jaringan komputer menjadi
lumrah, seorang pegawai yang ingin menyiapkan laporan untuk manajernya
haruslah membuat laporan tersebut di komputer pribadinya terlebih dahulu,
lalu menyimpan datanya di floppy disk, lantas menyerahkan floppy disk
tersebut ke manajer, kemudian sang manajer perlu mentransfer lagi data di
floppy disk ke hard disk miliknya. Ribet, kan?
Berkat hadirnya jaringan komputer, kini ribuan karyawan bisa berbagi data
dengan lebih mudah dan cepat. Malah lebih dari itu, jaringan komputer juga
memungkinkan sebuah aplikasi dipakai oleh banyak orang untuk mengakses
dan berbagi data yang sama, seperti database contohnya.
•
Akses internet
Internet sendiri adalah sebuah wujud jaringan yang cakupannya sangat besar,
yakni seluruh dunia. Jadi, setiap kali mengakses internet, sebenarnya Anda
sedang menggunakan jaringan komputer. Bayangkan, apabila jaringan
komputer tidak ditemukan saat itu, maka takkan ada istilah internet seperti
sekarang.
•
Pengelolaan dan keamanan data
Dalam lingkup bisnis, jaringan komputer memungkinkan sang administrator
untuk mengelola data penting perusahaan dengan lebih baik. Alih-alih
menyebarkan data ke lusinan atau bahkan ratusan komputer secara
serampangan, administrator bisa memusatkan data pada sebuah server
bersama.
Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas transmisi maksimum dari sebuah perangkat.
Bandwidth diukur dengan bit rate, yakni jumlah bit yang dapat kita kirim
selama periode waktu tertentu, biasanya diukur dalam detik, seperti Kbps
(Kilobit per second), Mbps (Megabit per second), atau Gbps (Gigabit per
second).
Perlu Anda pahami bahwa bit dan byte itu berbeda ya.
• 8 bit adalah 1 byte.
• 1024 byte adalah 1 kilobyte.
• 1024 kilobyte adalah 1 megabyte.
• 1024 megabyte adalah 1 gigabyte.
Simbol ukurannya pun berbeda. Bit disimbolkan dengan huruf b kecil (misal Kb
atau Kbps), sementara byte dengan huruf b besar (misal KB atau KBps).
Oke, kembali ke pembahasan bandwidth. Apabila sebuah jaringan memiliki
bandwidth tinggi, itu berarti jumlah data yang dapat dikirim dan diterima bisa
lebih banyak. Namun, bandwidth tinggi tidak selalu menjamin kinerja jaringan
yang optimal. Misalnya, bila jaringan Anda dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti packet loss, jitter, dan latency (kita bahas nanti); maka jaringan Anda
kemungkinan akan mengalami perlambatan meskipun memiliki ketersediaan
bandwidth yang tinggi.
Terkadang bandwidth disalahartikan dengan kecepatan jaringan, padahal
keduanya jelas hal yang berbeda. Bandwidth sejatinya mengukur kapasitas,
bukan kecepatan. Kesalahpahaman ini sering dimanfaatkan oleh penyedia
layanan internet yang menjajakan gagasan bahwa layanan berkecepatan tinggi
difasilitasi oleh ketersediaan bandwidth yang maksimum.
Meskipun hal itu mungkin membuat iklan menjadi sangat meyakinkan, tetapi
nyatanya ketersediaan bandwidth tinggi tidak selalu berarti kecepatan tinggi.
Faktanya, jika bandwidth Anda meningkat, satu-satunya perbedaan adalah
kapasitas maksimum dari jumlah data yang dapat ditransmisikan pada waktu
tertentu.
Meskipun kemampuan untuk mengirimkan data menjadi lebih banyak dan
mungkin saja meningkatkan kecepatan jaringan, tetapi peningkatan bandwidth
tidak selalu berarti meningkatkan kecepatan transmisi data. Pada
kenyataannya, bandwidth hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang
berkontribusi pada kecepatan jaringan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita sambung pembahasan ini dengan mengenal
throughput.
Throughput
Throughput adalah jumlah aktual data yang berhasil dikirim atau diterima
melalui jaringan. Throughput disajikan dalam satuan Kbps, Mbps, atau Gbps.
Jumlah data pada throughput dapat berbeda dari bandwidth karena berbagai
masalah teknis, termasuk packet loss, jitter, latency, dan lainnya.
Meskipun throughput dan bandwidth mungkin tampak serupa, ada beberapa
perbedaan mencolok di antara keduanya. Jika bandwidth diibaratkan sebagai
pipa, maka throughput adalah air yang mengalir melalui pipa. Semakin besar
pipa (bandwidth), semakin banyak air yang dapat mengalir pada waktu
tertentu (throughput).
dos:2d997cc3cf333698aa0949e344113a9920220126120958.png
Dalam jaringan, bandwidth menentukan jumlah maksimum data yang dapat
dikirim dan diterima selama periode waktu tertentu, sementara throughput
memberi tahu Anda jumlah data yang sebenarnya dikirim dan diterima. Karena
itu, throughput jauh lebih penting daripada bandwidth dalam hal mengukur
kinerja jaringan.
Sangat penting bagi bisnis atau perusahaan untuk senantiasa memantau
throughput pada jaringan mereka. Pasalnya, hal itu akan membantu mereka
untuk mendapatkan visibilitas kinerja jaringan secara real-time dan
meningkatkan wawasan mengenai kecepatan pengiriman data.
Latency
Latency atau latensi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan data untuk
berpindah dari titik asal ke titik tujuan dan kembali lagi ke titik asal (dikenal
juga sebagai round trip atau perjalanan bolak-balik). Latensi sering kali dipakai
untuk mengukur delay (penundaan) pada komunikasi client dan server.
Mari kita ambil contoh.
dos:45ef82a2e9e1c07706116e5bd25d770820220126121154.png
Katakanlah seorang pengguna di Ambon melakukan suatu permintaan ke
server Dicoding (misal membuka laman www.dicoding.com) yang berada di
Jakarta. Dalam kasus ini, waktu yang perlu ditempuh oleh permintaan
(request) pengguna untuk sampai di server Dicoding adalah 748 milidetik,
sedangkan waktu yang ditempuh oleh server Dicoding untuk mengirimkan
respons ke pengguna adalah 653 milidetik. Itu berarti, besarnya latensi pada
proses komunikasi tersebut ialah 1401 milidetik atau 1,4 detik. Ketahuilah,
makin besar latensi pada jaringan Anda, makin lama pula waktu yang
dibutuhkan menyelesaikan suatu permintaan.
Kerap kali istilah latensi tertukar dengan bandwidth. Seperti yang telah kita
bahas, bandwidth mengacu pada kapasitas jaringan dan jumlah data yang
dapat ditransmisikan selama periode waktu tertentu. Di sisi lain, latensi
merujuk pada berapa lama waktu yang dibutuhkan data untuk menyelesaikan
perjalanan bolak-baliknya (dari lokasi pengguna ke server, dilanjut dari server
ke pengguna kembali).
Yuk, kita gunakan metafora untuk memperjelas pemahaman. Anggaplah
bandwidth sebagai pipa. Semakin besar kapasitas pipa, maka semakin tinggi
bandwidth. Sementara itu, latensi mengukur berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk air di dalam pipa (diibaratkan throughput) mencapai
tujuannya.
dos:301a867c7327a9588142a8b114aa63ec20220126121225.png
Dengan demikian, berlakulah konsep sebab akibat. Semakin rendah
throughput (walau bandwidth Anda besar), semakin banyak waktu yang
dibutuhkan data untuk mencapai tujuan–sehingga dapat menyebabkan latensi
yang lebih tinggi. Demikian pula, semakin tinggi throughput (didukung dengan
bandwidth yang besar), semakin cepat data akan melakukan perjalanannya–
sehingga dapat menghasilkan latensi yang lebih rendah.