Anda di halaman 1dari 21

Pemanfaatan ASPAK untuk

mendukung penguatan
layanan primer

dr. Niken Wwastu Palupi, MKM


Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Disampaikan dalam
Sosialisasi Uji Coba Pemanfaatan Dashboard dan
Perbaikan Kualitas Data ASPAK
Jakarta, 8 Agustus 2023
1
OUTLINE

Latar Belakang

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)

Tantangan

Harapan

2
Keluhan terkait pelayanan Puskesmas
(pasien, petugas, dan pemegang program)

Keluhan Masyarakat Keluhan Petugas Kesehatan Keluhan Pemegang Program


Survey GTZ dan Bappenas Pertemuan dengan Kepala Puskesmas 34 Provinsi pada hari Wawancara pemegang program Unit Utama
Jumat 8 Oktober 2021

• Keterbatasan akses dan jarak terlalu • Keterbatasan SDM (luar pulau jawa dan • Adanya ego program sehingga
(terutama di DTPK) serta kurangnya kota besar) pelaksanaan kurang optimal
sarana prasarana, obat, • Kurangnya kemampuan/pemahaman dilapangan
manajemen
• Sistem rujukan yang sulit • Keuangan tidak fleksibel • Rendahnya kemampuan
• Sarpras dan obat sering kurang manajerial, analisis data, dan
• Dokter jaga tidak ada • Pengurangan/Distribusi Beban UKP untuk koordinasi lintas program pada
Puskesmas perkotaan ke FKTP lain namun SDM kesehatan
• Jam layanan tidak tepat waktu untuk Puskes didesa sulit Faskes swasta
sedikit • Anggaran yang kaku
• Waktu tunggu yang lama • Digitalisasi penting tapi kemampuan SDM
dan Biaya untuk semua kegiatan perlu
diperhitungkan
Ketersediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan belum dapat
terpenuhi merata di semua Puskesmas

93,81% 43,71% 51,35%


Puskesmas memiliki Puskesmas memiliki Puskesmas dengan
sarana sesuai Pra-sarana sesuai Alkes Standar
standar standar

74,13% di Papua Barat 28,36% di Papua 26,73% di Kaltara


Tiga terendah è 75,89% di Papua 30,92% di Papua Barat 29,15% di Papua Barat
79,83% di DKI Jkt 35,12% di Sultra 30,91% di Gorontalo

Sumber: ASPAK per Des 2022 4


Kalimantan Utara 26,73
Puskesmas Papua Barat 29,15
Gor ontalo
dengan Alat Sulawesi Teng gara
30,91
33,49

Kesehatan Sulawesi Teng ah


Sulawesi Barat
34,19
34,96

sesuai Sulawesi Utara


Sumatr a Utara
36,12
38,19

standar: 51,35% Jambi


Papua
38,57
38,65
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
38,70
39,36
Ketersediaan alat
Riau 41,05 kesehatan sesuai
Kepulauan Riau
Sebagian Puskesmas Bali
41,13
41,32 standar tidak
memiliki Alat
Aceh 41,84 memadai di semua
Maluku Utara 42,89
kesehatan yang Maluku 43,19 Provinsi
INDONESIA 51,35
kurang memadai Kalimantan S elatan 44,15
Lampung 44,37
Kalimantan Timur 44,44
Sumatr a Barat 44,82
Sumatr a Sel atan 45,62
Kalimantan Barat 46,93
Jawa Barat 48,91
Sulawesi Selatan 50,25
Kepulauan Bangka Belitung 51,56
Jawa Tim ur 54,56
Bengkulu 54,71
Jawa Tengah 56,51
DKI Jakarta 57,28
Nusa Tenggara Bar at 57,54
Banten 59,22
DI Yogyakarta 60,78

5
Kondisi: Desember 2022
OUTLINE

Latar Belakang

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)

Tantangan

Harapan

6
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan kasus yang
dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal & Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Neonatal Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Kelainan Mental Neoplasma
Subkutan Disengaja Subkutan Subkutan Indera
Diabetes & Penyakit
4 PTM Lainnya Cedera Transportasi Cedera Transportasi Kelainan Saraf Neoplasma
Ginjal
Neoplasma

Kelainan Infeksi Pernapasan Diabetes & Penyakit


5 Infeksi Enterik Neoplasma Kelainan Saraf
Muskuloskeletal & TB
Kelainan Mental
Ginjal
Infeksi Pernapasan Penyakit Penyakit
6 Defisiensi Nutrisi Neoplasma Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Pencernaan Pernapasan Kronis
& TB
Penyakit Menular Cedera Tidak Cedera Tidak Penyakit Organ Penyakit
7 Kelainan Mental
Disengaja Disengaja
Kelainan Saraf
Indera Pencernaan
Lainnya
Penyakit Menular Penyakit Infeksi Pernapasan Penyakit Infeksi Pernapasan
8 HIV/AIDS & PMS
Pencernaan & TB Pencernaan
PTM Lainnya
& TB
Lainnya
Cedera Tidak
9 PTM Lainnya PTM Lainnya Neoplasma PTM Lainnya Kelainan Saraf Kelainan Saraf
Disengaja
Infeksi Pernapasan Penyakit Diabetes & Penyakit Infeksi Pernapasan
10 NTDS & malaria Defisiensi Nutrisi Infeksi Enterik
& TB Kardiovaskular Ginjal & TB

% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%

% total DALYs 78% 62% 68% 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME


Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 pilar Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Screening 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
transformasi imunisasi rutin Tenaga cadangan
dan membangun tertinggi di tiap
menjadi 14 Revitalisasi jejaring Pengembangan Produksi dalam negeri tanggap darurat,
gerakan, melalui sasaran usia, table top exercise
antigen dan dan standardisasi jejaring layanan 14 antigen vaksin
platform digital dan screening stunting, & kesiapsiagaan krisis.
perluasan peningkatan ANC
layanan Puskesmas, penyakit prioritas, imunisasi rutin, top 10
tokoh masyarakat Posyandu, perbaikan tata kelola bahan baku obat, top
cakupan di untuk kesehatan ibu &
Labkesmas & RS pemerintah. 10 alkes by volume &
seluruh Indonesia. bayi.
kunjungan rumah by value.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.
a Teknologi informasi b Bioteknologi
3 program utama penguatan upaya preventif di layanan
primer

Imunisasi rutin: 14 Screening Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin Penyakit Prioritas dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Polio Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
(OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
1. Hipotiroid kongenital Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
Kanker Serviks merupakan kanker 2. Thalasemia
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
yang bisa dicegah dengan imunisasi 3. Anemia
4. Stroke USG dengan dokter pada trimester 1
Human Papillomavirus (HPV) dan 3
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik Screening kanker Payudara dengan
Pneumonia dan diare merupakan 2
8. Tuberkulosis USG
dari 5 penyebab tertinggi kematian
9. Kanker paru
balita di Indonesia* yang dapat 10. Hepatitis Screening Penyakit Jantung Bawaan di
dicegah dengan imunisasi (PCV dan 11. Diabetes Puskesmas dengan Pulse Oxymetry
Rotavirus) 12. Kanker payudara Neonatus
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
9
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan restrukturisasi
jaringan pelayanan kesehatan primer

Tingkatan kelembagaan Target jangkauan SDM

Siklus hidup sebagai fokus Rumah Sakit 514 Kabupaten / Kota Nakes
integrasi pelayanan
kesehatan untuk penguatan
promosi dan pencegahan
Puskesmas 7,281 Kecamatan Nakes
Mendekatkan layanan
kesehatan ke masyarakat
melalui jejaring hingga
Nakes,
tingkat desa dan dusun Pustu Prima 83,794 Desa / Kelurahan Kader
Memperkuat Pemantauan Koordinator

Wilayah Setempat (PWS)


melalui dashboard Kegiatan Posyandu ~300,000 Dusun / RT/RW Kader

Untuk daerah dengan akses


sulit, perlu inovasi/penyesuaian Kunjungan Rumah ~273.5 juta penduduk Kader
yankes bergerak
10
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Ibu Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Hamil-Remaja Produktif-Lansia Penyakit Menular

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Unit di Desa dan Dusun Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
Desa/Kelurahan Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Pustu
Puskesmas meneruksan data
2 evaluasi capaian ke unit di Desa
Dusun/RT/RW

Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 11
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer
Pemberi Layanan Kesehatan

PRAKTIK MANDIRI
KLINIK PRATAMA PUSKESMAS (DOKTER, DOKTER GIGI,
BIDAN)

Unit Kesehatan di Desa/Kelurahan

Partisipasi Masyarakat/
Pemberdayaan Masyarakat

SEKOLAH POSYANDU POSYANDU POSYANDU POSYANDU TEMPAT KERJA

KUNJUNGAN KADER
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan

Bayi dan 1.
2.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
1.
2.
Pelayanan Neonatal Esensial
Kelas Ibu Balita
1.
2.
Kelas Ibu Balita
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita weight
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing stunting
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan 6. Skrining kasus TBC
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi balita weight faltering, underweight, gizi kurang,
buruk dan stunting gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia 10. Pengobatan sederhana
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan

Usia sekolah 1.
2.
Skrining kesehatan (PTM & PM)
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
Skrining kesehatan (PTM & PM)
Vaksinasi / Imunisasi
1.
2.
KIE Kesehatan Remaja
Pencegaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Pencegahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
13
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)

Usia Produktif 1.
2.
Skrining Obesitas
Skrining Hipertensi
1.
2.
Skrining Obesitas
Skrining Hipertensi
1.
2.
Skrining Obesitas
Skrining Hipertensi
dan Lansia 3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker payudara) 4. Skrining TBC
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung 5. Skrining PPOK 5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker 6. Skrining TBC 6. Skrining masalah kesehatan jiwa
Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker Paru) 7. Skrining Indera Penglihatan 7. Skrining layak hamil bagi PUS
7. Skrining PPOK 8. Skrining masalah kesehatan jiwa 8. Pelayanan KB
8. Skrining TBC 9. Skrining layak hamil bagi PUS 9. Skrining Geriatri
9. Skrining Indera Penglihatan 10. Pelayanan KB
10. Skrining kebugaran 11. Skrining Geriatri
11. Skrining Talasemia 12. Pengobatan sederhana
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
13. Skrining masalah kesehatan jiwa
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan

Pengendalian 1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini, Respon


2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Penyakit
Menular

1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT


Layanan lain 2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap

14
Kesiapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Secara Nasional
Aspek Puskesmas Unit Kesehatan di Desa (Pustu)* Posyandu**
Kriteria Prioritas Awal
SDM • 54,9% Puskesmas memiliki 9 • Pustu : 5794 memiliki SDM Pendampingan ILP :
Terdapat 1.419.447
jenis nakes lengkap, 9608 hanya salah
satu nakes, dan 1293 tidak ada
kader 1. Komitmen dan dukungan
• 4,1% Puskesmas tidak punya
dokter nakes kuat dari kepala daerah,
• Poskesdes : 3645 memiliki SDM Dinas Kesehatan dan
lengkap, 20044 hanya 1 SDM,
dan 1621 tidak ada nakes DPMD Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta
Infrastruktur • 191 (1,84%) Kecamatan • 15,385 Desa/Kelurahan tidak
punya unit kesehatan di desa
pemerintah desa.
tidak memiliki Puskesmas
• 43,71% Puskesmas memiliki (pustu/poskesdes/polindes) 179,033 (59,4%)
Posyandu yang 2. Sarana, prasarana, alat
sarpras standar • Pustu :6336 baik, 4042 ringan, 3467
• 93,81% memiliki sarana sedang, 2793 berat Aktif kesehatan dan SDM
standar • Poskesdes : 13634 baik, 6436 ringan, Pustu/Poskesdes/Polindes
3773 sedang, 2541 berat sudah tersedia.

Pustu 3. Lokus intervensi stunting,


Alat Kesehatan • 51,35% Puskesmas memiliki Baru 191.276
• Set Umum dan KIA : 6122 tidak ada antropometri kit kematian ibu anak,
alkes sesuai standar
alat, 8751 tidak lengkap dan 1765 yang tersedia HIV/AIDS, TBC, malaria
lengkap (63,53% dari
• Set Lab : 13346 tidak ada, 3085 tidak jumlah seluruh
lengkap, 207 lengkap Posyandu)
• Set imunisasi : 11695 tidak ada, 2454
tidak lengkap, 2579 lengkap ** Data Posyandu per Des
Poskesdes 2022, tota; Posyandu 301.068
• Set Umum dan KIA : 8737 tidak ada,
14922 tidak lengkap, 2731 lengkap
• Set Lab : 19985 tdk ada, 6168 tidak
* Data Pustu/Poskesdes per 12 Maret 2023, dari 50,615 desa/kel yang melapor lengkap, 250 lengkap
Kriteria kelengkapan alkes Pustu/Poskesdes • Set imunisasi : 17052 tidak ada, 4904 15
< 60% : tidak ada; 60-99% : tidak lengkap ; > 80% : lengkap lengkap, 4447
OUTLINE

Latar Belakang

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)

Tantangan

Harapan

16
TANTANGAN PEMENUHAN SARANA PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN
1. Perencanaan kebutuhan SPA, memerlukan:
a. Sumber data yang valid à tingkat compliance pencatatan dan pelaporan melalui ASPAK
b. Kapabilitas SDM pengelola ASPAK baik di puskesmas, dinas kesehatan kab kota, dan dinas
kesehatan provinsi
c. Keterkaitan sarana, prasarana, dan alat kesehatan à ruangan tersedia, serta listrik, air
bersih, dan internet tersedia
d. SDM kesehatan tersedia serta kapasitasnya dalam mengoperasikan alat
2. Sumber daya (anggaran) dan kapasitas fiskal terbatas baik APBN maupun APBD
a. Pengadaan
b. Biaya operasional
c. Biaya pemeliharaan
3. Sistem informasi yang terintegrasi
a. Pencatatan dan pelaporan SPA pustu
b. Pencatatan dan pelaporan posyandu
c. Terintegrasi dengan BMN/BMD
OUTLINE

Latar Belakang

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP)

Tantangan

Harapan

18
HARAPAN
1. Peningkatan kapasitas bagi pengelola ASPAK agar memahami pencatatan dan pelaporan
SPA, serta tingkat compliance pencatatan dan pelaporan di ASPAK. Dibutuhkan
kelengkapan informasi ketika barang diterima oleh puskesmas guna kelengkapan
pencatatan.
2. Verifikasi dan validasi dilakukan oleh dinas kesehatan kab kota dan provinsi secara periodik.
3. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan untuk pengoperasian alat kesehatan oleh program.
4. Dukungan pendanaan untuk pengadaan, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan baik
dari pemerintah daerah maupun lintas sektor dan swasta.
5. Sistem pencatatan dan pelaporan ASPAK yang terintegrasi mulai dari posyandu, pustu, dan
puskesmas, serta dengan SI pencatatan BMN/BMD.
6. Tersedianya dashboard untuk tagging barang dari APBN, APBD, maupun hibah lainnya.
7. Pengembangan dashboard ASPAK ini semoga memudahkan dalam melakukan filter data.
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
PUSAT
1. Sosialisasi pencatatan dan pelaporan ASPAK khususnya bagi pengelola ASPAK baru di
puskesmas, dinas kesehatan kab kota, dan dinas kesehatan provinsi
2. Bekerja sama dengan mitra pembangunan (donor, NGO, CSO, swasta) untuk memberikan
bantuan pemenuhan SPA di puskesmas, pustu, maupun posyandu
3. Merencanakan pemenuhan SPA melalui sumber anggaran DAK fisik maupun sumber
anggaran lainnya
4. Menyusun program pelatihan/workshop peningkatan kapasitas SDM kesehatan untuk
peroperasian alat

DAERAH
1. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara tertib
2. Melakukan verifikasi dan validasi data ASPAK secara periodik
3. Memenuhi kelengkapan jenis dan jumlah SDM kesehatan
4. Memenuhi kebutuhan sarana prasarana lain yang tidak dianggakan pusat dengan sharing
budget termasuk untuk biaya operasional, maupun biaya pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai