Seluruh data yang yang dibutuhkan client, sudah tersimpan menjadi satu pada
penyimpanan/database server. Jika client membutuhkan data tersebut maka client akan
mengirimkan pesan request kepada server.
Selain data yang yang terpusat, server juga mengontrol seluruh client. Segala urusan client
ditanggung oleh server contohnya keamanan komputer client telah di setting oleh server.
● Skalabilitas
Server yang digunakan telah dipersiapkan untuk masa yang akan datang. Seperti spesifikasi
komputer server yang dirancang untuk jangka panjang. Misal server bisa melayani seluruh
client hanya dengan menggunakan prosesor core i3, tetapi kita menggunakan prosesor core i7
bertujuan untuk jaga-jaga apabila ada penambahan jumlah client.
● Troubleshooting mudah
Server akan memonitoring keberlangsungan jaringanya. Sehingga jika ada kerusakan yang
terjadi, server akan cepat mengetahui kerusakan tersebut.
Sama seperti nomer 4, karena adanya sistem monitoring sehingga cepat dalam mengatasi
masalah maka lalu lintas data akan berjalan dengan baik.
● Biaya mahal
Karena pada jaringan client server membutuhkan server khusus yang spesifikasinya lebih
tinggi dari client. Maka kita harus membayar lebih untuk membeli hardware server.
Seorang admin yang bertugas mengurus server harus memonitoring jaringanya secara berkala
untuk memastikan jaringan berjalan dengan baik.
● Memerlukan admin handal
Karena tugasnya memonitoring dan melakukan troubleshoot, tidak sembarang orang bisa
melakukan tugas tersebut. Maka dalam pengimplementasian jaringan client server kita
memerlukan admin yang profesional di bidangnya.
Server pada jaringan client server tidak boleh dimatikan, harus menyala 24jam. Tentunya kita
membutuhkan ruangan khusus biasanya ruangan ber-AC agar server tidak kepanasan
(overheat)
Agar server dapat melayani permintaan client dengan cepat, maka komputer server harus
berspesifikasi tinggi.