Anda di halaman 1dari 26

Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar dan Tugas Belajar

Mandiri di Lingkungan Kementerian Kesehatan

4 September 2023

Biro Organisasi dan SDM

Kementerian Kesehatan Tahun 2022


I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar


sebelum SE Menpan No. 28 Tahun 2021
IV. Kebijakan Kemenkes SE Tugas Belajar dan Ijin
Belajar Mandiri No. HK.02.02/III/7987/2022
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum


SE Menpan No. 28 Tahun 2021
IV. Kebijakan Kemenkes SE Tugas Belajar dan Ijin
Belajar Mandiri No. HK.02.02/III/7987/2022
Dasar Hukum

01 02 Peraturan 03 04
Surat Edaran
Pemerintah
Menteri PANRB
Nomor 11 Tahun Perturan Presiden
Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2017 Jo Nomor 12 Tahun
Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Peraturan 1961 tentang
2014 tentang Pengembangan
Pemerintah Pemberian Tugas
ASN Kompetensi bagi
Nomor 17 Tahun Belajar
PNS melalui Jalur
2020 tentang
Pendidikan
Manajemen PNS

Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian


Kesehatan No. HK.02.02/III/7987/2022 tentang
Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar dan Tugas
Belajar Mandiri bagi PNS di lingkungan
Kementerian Kesehatan
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum


SE Menpan No. 28 Tahun 2021
IV. Kebijakan Kemenkes SE Tugas Belajar dan Ijin
Belajar Mandiri No. HK.02.02/III/7987/2022
Perubahan Kebijakan

SE Menteri PANRB Nomor 4 Tahun 2013 VS SE Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2021

a. Tugas Belajar (wajib dibebaskan dari jabatan) a. Tugas belajar (Biaya APBN/APBD/Sumber lain)
b. Ijin Belajar (Tidak dibebaskan dari jabatan) Jenis b. Tugas belajar mandiri (Biaya mandiri)
c. Dapat dibebaskan/tidak dibebaskan dari jabatan

a. Usia Tubel: S1 kebawah Maks 27, S2 maks 37, S3 Maks Usia dihitung dari sisa masa kerja
40 Usia a. Tubel dibebaskan dari jab min 3x waktu normatif
b. Usia Ibel tidak ada Batasan b. Tubel tdk dibebaskan dari jab min 2x waktu normatif
c. Tubel Mandiri dibebaskan dari jab min 2x waktu normatif
Perpanjangan tubel maks 1 tahun dan dapat diberikan
perpanjangan lagi dengan perubahan status menjadi Perpanjangan Perpanjangan tubel maks 1 tahun
ijin belajar

Tidak ada Re-Entry program bagi PNS yg selesai Re-entry program Re-Entry Program bagi PNS yang selesai melaksanakan tubel
melaksanakan Tubel dan dibebaskan dari jab

Tugas Belajar Berkelanjutan salah satu syarat Tugas Belajar Tugas Belajar Berkelanjutan salah satu syarat prestasi
Prestasi Pendidikan sangat memuaskan Berkelanjutan pendidikan berpredikat paling rendah cumlaude atau setara

Tidak ada ketentuan menandatangani surat perjanjian Wajib menandatangani surat perjanjian terkait pemberian
Perjanjian
terkait pemberian tugas belajar tugas belajar

Tidak ada sanksi mengembalikan biaya yang Terdapat sanksi mengembalikan biaya yang dikeluarkan
dikeluarkan oleh negara selama masa tugas belajar Sanksi oleh negara selama masa tugas belajar kepada kas negara
kepada kas negara bagi PNS yang tidak dapat bagi PNS yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar
menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka waktu sesuai jangka waktu
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar


sebelum SE Menpan No. 28 Tahun 2021
IV. Kebijakan Kemenkes SE Tugas Belajar dan Ijin
Belajar Mandiri No. HK.02.02/III/7987/2022
Kebijakan Pelaksanaan Pemberian Ijin Belajar
Pelaksanaan Pemberian Ijin Belajar dilakukan sesuai dengan Permenkes No. 1
Tahun 2017 tentang Pemberian Ijin Belajar bagi PNS di Lingkungan Kemenkes
01 diberikan hanya kepada PNS yang telah menempuh Pendidikan sebelum
diterbitkannya SE MenPANRB No. 28 tahun 2021

Bagi PNS yang telah mendapatkan Surat Ijin Belajar dan saat ini masih menempuh
02 pendidikan, maka Surat Ijin Belajar dinyatakan masih berlaku.

Bagi PNS yang belum mendapatkan Surat Ijin Belajar dimana telah mengikuti
03 Pendidikan sebelum ditetapkannya SE Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2021 dapat
dipertimbangkan untuk diberikan Surat Ijin Belajar.

Pelaksanaan pengusulan Surat Ijin Belajar, paling lambat diterima Biro Organisasi
04 dan SDM pada tanggal 31 Desember 2022

Usulan yang diterima melebihi batas waktu yang sudah ditentukan tidak dapat
05 diproses lebih lanjut
Kebijakan Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar

PNS telah mengikuti Pendidikan sebelum ditetapkannya


SE Menteri PANRB Nomor 28/2021

Belum Memiliki SK Tubel: Sudah Memiliki SK Tubel:


Bagi PNS yang Telah 1. Dilaksanakan Sesuai SE 1. Belum lulus sesuai waktu
Menempuh Pendidikan MenPANRB No. 4/2013 normatif program studi dapat
2. Pengusulan paling dipertimbangkan untuk diberikan
Sebelum ditetapkannya SE
lambat diterima Biro perpanjangan selama 1 (satu)
MenPANRB No. 28 tahun 2021 OSDM paling lambat tahun.
tanggal 31 Desember 2. Belum lulus sesuai waktu
2022. normatif program studi dan telah
diberikan perpanjangan Tubel,
dapat dipertimbangkan untuk
diberikan Surat Ibel
Kebijakan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri
Umum

1 Tugas belajar yang pendanaannya bersumber dari APBN yang tercantum pada
DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Tugas belajar yang pendanaannya bersumber diluar dari DIPA Sekretariat


2
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan:
a. Akan dilaksanakan secara periodik yaitu sebanyak 2 Kali dalam 1 Tahun.
b. Dilakukan bagi PNS yang mengikuti Pendidikan mulai tahun ajaran
2022/2023.
c. jadwal pelaksanaan akan diinformasikan melalui surat Kepala Biro
Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum


SE Menpan No. 28 Tahun 2021
IV. Kebijakan Kemenkes SE Tugas Belajar dan Ijin
Belajar Mandiri No. HK.02.02/III/7987/2022
Perencanaan Kebutuhan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Perencanaan tugas belajar


dan tugas belajar mandiri
Setiap satuan kerja wajib
yang telah diterima Tata cara pelaksanaan
Menyusun perencanaan
dilakukan analisis dan pengusulan perencanaan
tugas belajar dan tugas
ditetapkan oleh Kepala tugas belajar dan tugas
belajar mandiri setiap
Biro Organisasi dan SDM belajar mandiri ditetapkan
tahunnya dan diusulkan
untuk dilaksanakan pada melalui surat Kepala Biro
kepada Biro Organisasi dan
tahun berikutnya dan Organisasi dan SDM
SDM secara berjenjang
disampaikan kepada seluruh
Satuan Kerja

1 2 3

Jenjang/Program
No Kualifikasi Pendidikan Lembaga Pendidikan Jangka Waktu Sumber Biaya Formasi Jabatan Jumlah
Pendidikan

1 Strata II Kesehata Masyarakat Institusi pendidikan yang 2 s.d 3 Tahun APBN Administrator Kesehatan 2
terkakreditasi A arau B

2 dst
Persyaratan Umum (1)
1. Memiliki masa kerja paling singkat 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS

2 Memiliki sisa masa kerja pegawai yang dihitung berdasarkan tanggal Batas Usia Pensiun dan Tanggal mengikuti pendidikan,
dengan ketentuan paling kurang:
1. 3 (tiga) kali waktu normatif program studi ditambah 3 tahun, untuk tugas belajar yang diberhentikan dari jabatan.
2. 2 (tiga) kali waktu normatif program studi ditambah 2 tahun, untuk tugas belajar yang tidak diberhentikan dari jabatan /
Tugas Belajar Mandiri yang diberhentikan dari jabatan.
3. 1 (satu) kali waktu normatif program studi, untuk tugas belajar mandiri yang tidak diberhentikan dari jabatan

3 Memiliki penilaian kinerja dalam 2 (dua) tahun terakhir paling rendah dengan predikat baik

4 Sehat jasmani dan rohani

5 Mendapatkan persetujuan dari pimpinan Satuan Kerja

6 Tidak sedang:
1. dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau tindak pidana.
2. menjalani pidana penjara atau kurungan dan/ atau Hukdis sedang atau Hukdis berat.
3. menjalani CLTN dan/ atau menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS.

7 Tidak Pernah:
a. dijatuhi hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang dalam 1 (satu) tahun terakhir.
b. dijatuhi pidana penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam 1 (satu) tahun terakhir; atau
c. dibatalkan atau dihentikan tugas belajarnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir
Persyaratan Umum (2)
8. Menandatangani perjanjian pemberian tugas belajar dan tugas belajar mandiri

9 Tugas belajar dan tugas belajar mandiri diselenggarakan pada perguruan tinggi dalam dan/ atau perguruan tinggi luar negeri,
antara lain:
a. Perguruan tinggi dalam negeri terdiri atas perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi kedinasan dan perguruan tinggi swasta.
b. Perguruan tinggi luar negeri merupakan perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh negara yang bersangkutan dan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

10 Program studi yang dipilih dalam penyelenggaraan tugas belajar dan tugas belajar mandiri harus memiliki:
a. akreditasi paling kurang B atau Baik Sekali dari lembaga yang berwenang bagi program studi perguruan tinggi dalam
negeri.
b. Akreditasi C dari lembaga yang berwenang bagi program studi perguruan tinggi dalam negeri dimana program studi
tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

11 Penyelenggaraan Pendidikan tinggi dapat dilakukan melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan/atau program studi di luar
kampus utama (PSDKU), dimana penyelenggaraannya harus mendapatkan Izin dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Kelengkapan Dokumen

Dokumen wajib diunggah/Upload dalam SILK


Surat perjanjian pemberian tugas belajar dan
Arsip/Arsip Elektronik (SK PNS, SK KP, SKP, 1 tugas belajar mandiri
6
Ijazah, SK Jab terakhir)

Surket /SK Pembiayaan untuk yang dibiayai


Surat pernyataan bermaterai 2 melalui APBN/APBD/Sumber lainnya
7

Rekom Surat Izin melaksanakan PJJ dari Menteri


Rekomendasi satuan kerja 3 yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan untuk program studi/perkuliahan 8
yang dilaksanakan secara daring/jarak jauh endasi
satuan kerja
Surat Keterangan lulus yang dikeluarkan
oleh Institusi Pendidikan
4
Surat Persetujuan Perjalanan Dinas Luar Negeri
yang dikeluarkan oleh Sekretariat Negara bagi PNS
Surat Keterangan Sehat jasmani dan rohani
9
yang akan menjalani tugas belajar dan tugas belajar
dari Rumah Sakit Pemerintah
5
mandiri di luar negeri.
Perpanjangan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Perpanjangan diberikan
berdasarkan kriteria:
a. perubahan kondisi Perpanjangan jangka
sistem waktu tugas belajar dan
studi/perkuliahan. tugas belajar mandiri
b. keterlambatan dapat dikecualikan Bagi PNS tidak dapat
Jangka waktu tugas penerimaan dana
dalam hal terjadi menyelesaikan tugas
belajar atau tugas belajar biaya tugas belajar;
keadaan kahar yang belajar setelah diberikan
mandiri dapat dan/atau
dinyatakan oleh pejabat perpanjangan, maka
diperpanjang paling c. penyelesaian tugas
akhir membutuhkan
yang berwenang di status Tugas Belajar
banyak 2 (dua) semester
tambahan waktu lingkungan Kementerian PNS yang bersangkutan
atau 1 (satu) tahun
karena terdapat situasi Kesehatan atau pejabat dapat dicabut
dan kondisi di luar yang berwenang di luar
kemampuan PNS yang lingkungan Kementerian
sedang menjalani tugas Kesehatan
belajar atau tugas
belajar mandiri

01 02 03 04
Tugas Belajar Berkelanjutan

Tugas belajar berkelanjutan merupakan tugas belajar yang dilakukan selama PNS
1 dimaksud sedang melaksanakan masa ikatan dinas

PNS dapat melaksanakan tugas belajar berkelanjutan secara berturut-turut untuk


paling banyak 1 (satu) kali jenjang pendidikan di atasnya, setelah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
2 a. prestasi pendidikan berpredikat paling rendah cumlaude atau setara
b. tidak pernah menjalani perpanjangan jangka waktu tugas belajar
c. Sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan

3 Bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar mandiri dengan tidak diberhentikan dari
jabatannya, dapat melaksanakan tugas belajar / Tugas belajar mandiri setelah
mendapatkan Surat Pencantuman Gelar yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian
Negara
Kedudukan PNS Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Diberhentikan dari Jabatan: Tidak Diberhentikan dari Jabatan:


1. Selama menjalani tugas belajar dan tugas 1. Dapat memenuhi jam kerja selama 37,5 jam
belajar mandiri tidak dapat memenuhi jam selama seminggu.
kerja selama 37,5 jam selama seminggu, 2. Lokasi perkuliahan berada pada
dan/atau, Kabupaten/Kota yang sama dan/atau berada
2. Penyelenggaraan Pendidikan tinggi bukan pada satu kawasan aglomerasi (Jabodetabek,
merupakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Bandung Raya, Solo Raya, Yogyakarta Raya),
dan/atau program studi di luar kampus utama dan/atau
(PSDKU), dan atau. 3. Penyelenggaraan Pendidikan tinggi
3. Menjalani tugas belajar dan tugas belajar merupakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
mandiri pada Institusi Pendidikan Luar Negeri,
dan/atau
4. Jarak tempuh melebihi 100 KM dihitung dari
lokasi kerja ke lokasi perkuliahan
Pembinaan dan Pengawasan

Setiap Pimpinan Satuan


Kerja dan/atau dapat Pembinaan dan
bekerja sama dengan pengawasan dilakukan
Sekretariat Unit JPT Madya melalui:
dan Biro Organisasi dan a. kunjungan
SDM wajib melakukan langsung dan/atau
pembinaan dan tatap muka.
pengawasan terhadap PNS b. Pertemuan berkala.
yang sedang melaksanakan
tugas belajar dan tugas c. Pemantauan
belajar mandiri
Pimpinan Satuan Kerja dapat mengusulkan pembatalan tugas belajar dan tugas belajar
mandiri, sebelum dimulainya Pendidikan yang bersangkutan dengan alasan antara lain
1. PNS yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi syarat pemberian tugas belajar.
2. PNS yang bersangkutan sedang menjalani pidana penjara atau kurungan, dan/ atau
sedang dalam penjatuhan hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang;
3. PNS yang bersangkutan sedang menjalani proses pemeriksaan atas dugaan tindak
pidana penyalahgunaan kewenangan jabatan yang mengakibatkan kerugian keuangan
negara.
Pembatalan tugas 4. PNS yang bersangkutan tidak berangkat ke tempat pelaksanaan tugas belajar sesuai
belajar dan tugas belajar
jadwal yang telah ditentukan tanpa alasan yang sah.
mandiri
5. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai PNS
tugas belajar.
6. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan Cuti di Luar Tanggungan Negara.

Pembatalan Tugas Belajar dan Tugas Belajar mandiri ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
berdasarkan usulan dari Kepala Biro Organisasi dan SDM.

22
Pimpinan Satuan Kerja masing-masing dapat mengusulkan penghentian tugas belajar dan
tugas belajar mandiri, dengan alasan antara lain:
1. PNS tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena keadaan kahar.
2. PNS dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani oleh tim penguji kesehatan sehingga
tidak memungkinkan menyelesaikan tugas belajar sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan;
3. PNS dinyatakan tidak mampu menyelesaikan tugas belajar berdasarkan hasil evaluasi
perguruan tinggi penyelenggara tugas belajar;
Penghentian tugas 4. PNS tidak melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajarnya secara berkala
belajar dan tugas belajar
kepada pimpinan Satuan Kerja masing-masing dan telah diberi peringatan tertulis oleh
mandiri
Pimpinan Satuan Kerja masing-masing;
5. PNS terbukti melakukan pelanggaran kode etik, kode perilaku, disiplin PNS dan
tindakan melawan hukum.

PNS yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka waktu, wajib
mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh negara selama masa tugas belajar dan dapat
dikenai sanksi disiplin sesuai ketentuan peraturan perundangan.

23
Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh
Dasar Hukum
Permendikbud No. 7/2020 ttg Pendirian, Perubahan, Pasal 43 Ayat (8)
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Penyelenggaraan PJJ dalam bentuk Program Studi
Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta. sebagaimana dimaksud pada ayat (6) harus
Pasal 42 Ayat (1) memperoleh izin Menteri.
PJJ mempunyai karakteristik:
a. Terbuka Pasal 71:
b. belajar mandiri Pelanggaran yang dikenai Sanksi Administratif berat,
c. belajar di mana dan kapan saja; dan terdiri atas: (salah satunya)
d. berbasis teknologi informasi dan komunikasi. perguruan tinggi menyelenggarakan PJJ tanpa izin dari
Menteri;
Pasal 42 Ayat (5)
Berbasis teknologi informasi dan komunikasi Permasalahan Yang Terjadi:
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan 1. Perkuliahaan dilaksanakan secara daring (Via Zoom
keharusan bagi PJJ untuk menerapkan teknologi dll).
informasi dan komunikasi secara tepat guna untuk 2. Ijin Prodi bukan merupakan PJJ
memfasilitasi komunikasi dan interaksi pembelajaran
antara Pendidik pada PJJ dan Mahasiswa.
?????
Pasal 43 Ayat (6) :
PJJ dalam bentuk Program Studi merupakan Tidak dapat diberikan Izin Belajar / Tugas Belajar Mandiri
penyelenggaraan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari yang tidak diberhentikan dari jabatan
jumlah mata kuliah dan/atau beban studi dalam kurikulum
Program Studi tatap muka yang memiliki izin Menteri
Prodi PJJ
No Nama Prodi Jenjang Nama Lembaga No Nama Prodi Jenjang Nama Lembaga
. Prodi . Prodi
1 PJJ LINGKUNGAN S2 UNIVERSITAS TERBUKA 19 PJJ MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
2 PJJ PARIWISATA S1 UNIVERSITAS TERBUKA 20 PJJ MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN
3 PJJ MANAJEMEN S2 UNIVERSITAS TELKOM NASIONAL
4 PJJ INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS TELKOM 21 PJJ SISTEM S1 UNIVERSITAS SIBER ASIA
INFORMASI
5 PJJ KEBIDANAN D3 POLTEKKES KEMENKES KUPANG
22 PJJ S1 UNIVERSITAS SIBER
6 PJJ D3 POLTEKKES KEMENKES KUPANG
ADMINISTRASI MUHAMMADIYAH
KEPERAWATAN
KESEHATAN
7 PJJ MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS BUNDA MULIA
23 PJJ SISTEM S1 UNIVERSITAS SIBER
8 PJJ AKUNTANSI S1 UNIVERSITAS BUNDA MULIA INFORMASI MUHAMMADIYAH
9 PJJ KOMUNIKASI S1 UNIVERSITAS SIBER ASIA 24 PJJ TEKNIK S2 UNIVERSITAS AMIKOM
10 PJJ AKUNTANSI S1 UNIVERSITAS SIBER ASIA INFORMATIKA YOGYAKARTA
11 PJJ MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS SIBER ASIA 25 PJJ INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS INSAN CITA
12 PJJ INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS SIBER ASIA INDONESIA
13 PJJ INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS SIBER 26 PJJ KEBIDANAN D3 POLTEKKES KEMENKES
MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
14 PJJ MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS SIBER 27 PJJ D3 POLTEKKES KEMENKES
MUHAMMADIYAH KEPERAWATAN KALIMANTAN TIMUR
15 PJJ HUKUM S1 UNIVERSITAS SIBER 28 PJJ PSIKOLOGI S1 UNIVERSITAS INSAN CITA
MUHAMMADIYAH INDONESIA
16 PJJ AKUNTANSI S1 UNIVERSITAS SIBER 29 PJJ ILMU S1 UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
MUHAMMADIYAH KOMUNIKASI
17 PJJ INFORMATIKA S1 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 30 PJJ TEKNIK S1 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
S1 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA INDUSTRI
18 PJJ AKUNTANSI
Data PDDIKTI Per 1 Nov 2022
Akreditasi C (Baik) Ke Bawah
Akreditasi PT SE Menpan No 28 Tahun 2021
A : Unggul Tubel dan Tubel Mandiri dapat akreditasi C dengan
B : Baik Sekali ketentuan Prodi mendapat Persetujuan Menteri PAN
C : Baik dan RB → Hanya diperuntukkan untuk Tubel Mandiri
Tidak Terakreditasi yang tidak diberhentikan dari Jabatan

SE Menpan No 4 Tahun 2013


Tubel dan Ibel Wajib B

Sedang dilakukan koordinasi dan kajian untuk tata


cara dan kelengkapan dokumen pengusulan Prodi
akreditasi C kepada Menteri PAN dan RB

Anda mungkin juga menyukai