Anda di halaman 1dari 25

Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar dan Tugas Belajar

Mandiri di Lingkungan Kementerian Kesehatan

19 September 2022

Biro Organisasi dan SDM

Kementerian Kesehatan Tahun 2022


I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar


sebelum SE Menpan No. 28 Tahun 2022
IV. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar
Mandiri
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan
TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum
SE Menpan No. 28 Tahun 2022
IV. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar Mandiri
Dasar Hukum

01 02 Peraturan 03 04
Surat Edaran
Pemerintah
Menteri PANRB
Nomor 11 Tahun Perturan Presiden
Nomor 28 Tahun
Undang-Undang 2017 Jo Nomor 12 Tahun
2021 tentang
Nomor 5 Tahun Peraturan 1961 tentang
Pengembangan
2014 tentang ASN Pemerintah Pemberian Tugas
Kompetensi bagi
Nomor 17 Tahun Belajar
PNS melalui Jalur
2020 tentang
Pendidikan
Manajemen PNS

Mencabut Surat Edaran Surat Edaran Sekretaris Jenderal


Menteri PANRB Nomor 4 Kementerian Kesehatan tentang
Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar dan
Pemberian Tugas Tugas Belajar Mandiri bagi PNS di
Belajar dan Ijin Belajar lingkungan Kementerian Kesehatan
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan
TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum
SE Menpan No. 28 Tahun 2022
IV. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar Mandiri
Perubahan Kebijakan

SE Menteri PANRB Nomor 28


SE Menteri PANRB Nomor 4 Tahun 2013 VS Tahun 2021

a. Tugas Belajar (wajib dibebaskan dari jabatan) a. Tugas belajar (Biaya APBN/APBD/Sumber lain)
b. Ijin Belajar (Tidak dibebaskan dari jabatan) b. Tugas belajar mandiri (Biaya mandiri)
c. Dapat dibebaskan/tidak dibebaskan dari jabatan

a. Usia Tubel: S1 kebawah Maks 27, S2 maks 37, S3 Maks 40 Usia dihitung dari sisa masa kerja
b. Usia Ibel tidak ada Batasan a. Tubel dibebaskan dari jab min 3x waktu normatif
b. Tubel tdk dibebaskan dari jab min 2x waktu normatif
c. Tubel Mandiri dibebaskan dari jab min 2x waktu normatif

Perpanjangan tubel maks 1 tahun dan dapat diberikan Perpanjangan tubel maks 1 tahun
perpanjangan lagi dengan perubahan status menjadi ijin belajar

Tidak ada Re-Entry program bagi PNS yg selesai melaksanakan Re-Entry Program bagi PNS yang selesai melaksanakan tubel
Tubel dan dibebaskan dari jab

Tugas Belajar Berkelanjutan salah satu syarat Tugas Belajar Berkelanjutan salah satu syarat prestasi
Prestasi Pendidikan sangat memuaskan pendidikan berpredikat paling rendah cumlaude atau setara

Tidak ada ketentuan menandatangani surat perjanjian terkait Wajib menandatangani surat perjanjian terkait pemberian tugas
pemberian tugas belajar belajar

Tidak ada sanksi mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh Terdapat sanksi mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh
negara selama masa tugas belajar kepada kas negara bagi PNS negara selama masa tugas belajar kepada kas negara bagi PNS
yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka
waktu waktu
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan
TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar
sebelum SE Menpan No. 28 Tahun 2022
IV. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar Mandiri
Kebijakan Pelaksanaan Pemberian Ijin Belajar
Pelaksanaan Pemberian Ijin Belajar dilakukan sesuai dengan Permenkes No. 1
Tahun 2017 tentang Pemberian Ijin Belajar bagi PNS di Lingkungan Kemenkes
01 diberikan hanya kepada PNS yang telah menempuh Pendidikan sebelum
diterbitkannya SE MenPANRB No. 28 tahun 2021

Bagi PNS yang telah mendapatkan Surat Ijin Belajar dan saat ini masih menempuh
02 pendidikan, maka Surat Ijin Belajar dinyatakan masih berlaku.

Bagi PNS yang belum mendapatkan Surat Ijin Belajar dimana telah mengikuti
03 Pendidikan sebelum ditetapkannya SE Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2021 dapat
dipertimbangkan untuk diberikan Surat Ijin Belajar.

Pelaksanaan pengusulan Surat Ijin Belajar , paling lambat diterima Biro Organisasi
04 dan SDM pada tanggal 31 Desember 2022

Usulan yang diterima melebihi batas waktu yang sudah ditentukan tidak dapat
05 diproses lebih lanjut
Kebijakan Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar

PNS telah mengikuti Pendidikan sebelum ditetapkannya


SE Menteri PANRB Nomor 28/2021

Belum Memiliki SK Tubel: Sudah Memiliki SK Tubel:


Bagi PNS yang Telah 1. Dilaksanakan Sesuai SE
MenPANRB No. 4/2013 1. Belum lulus sesuai waktu
Menempuh Pendidikan
2. Pengusulan paling lambat normatif program studi dapat
Sebelum ditetapkannya SE diterima Biro OSDM paling dipertimbangkan untuk
MenPANRB No. 28 tahun 2021 lambat tanggal 31
diberikan perpanjangan selama
Desember 2022.
1 (satu) tahun.
2. Belum lulus sesuai waktu
normatif program studi dan telah
diberikan perpanjangan Tubel,
dapat dipertimbangkan untuk
diberikan Surat Ibel
Kebijakan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri
Umum

1 Tugas belajar yang pendanaannya bersumber dari APBN yang tercantum pada
DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Tugas belajar yang pendanaannya bersumber diluar dari DIPA Sekretariat


2
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan:
a. Akan dilaksanakan secara periodik yaitu sebanyak 2 Kali dalam 1 Tahun.
b. Dilakukan bagi PNS yang mengikuti Pendidikan mulai tahun ajaran
2022/2023.
c. jadwal pelaksanaan akan diinformasikan melalui surat Kepala Biro
Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Kebijakan

TOPIK III. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar sebelum


SE Menpan No. 28 Tahun 2022
IV. Kebijakan Tugas Belajar dan Ijin Belajar
Mandiri
Perencanaan Kebutuhan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Perencanaan tugas belajar


dan tugas belajar mandiri
Setiap satuan kerja wajib
yang telah diterima Tata cara pelaksanaan
Menyusun perencanaan
dilakukan analisis dan pengusulan perencanaan
tugas belajar dan tugas
ditetapkan oleh Kepala Biro tugas belajar dan tugas
belajar mandiri setiap
Organisasi dan SDM untuk belajar mandiri ditetapkan
tahunnya dan diusulkan
dilaksanakan pada tahun melalui surat Kepala Biro
kepada Biro Organisasi dan
berikutnya dan disampaikan Organisasi dan SDM
SDM secara berjenjang
kepada seluruh Satuan
Kerja

1 2 3

Jenjang/Program
No Kualifikasi Pendidikan Lembaga Pendidikan Jangka Waktu Sumber Biaya Formasi Jabatan Jumlah
Pendidikan

1 Strata II Kesehata Masyarakat Institusi pendidikan yang 2 s.d 3 Tahun APBN Administrator Kesehatan 2
terkakreditasi A arau B

2 dst
Persyaratan Umum (1)
1. Memiliki masa kerja paling singkat 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS

2 Memiliki sisa masa kerja pegawai yang dihitung berdasarkan tanggal Batas Usia Pensiun dan Tanggal mengikuti pendidikan,
dengan ketentuan paling kurang:
1. 3 (tiga) kali waktu normatif program studi ditambah 3 tahun, untuk tugas belajar yang diberhentikan dari jabatan.
2. 2 (tiga) kali waktu normatif program studi ditambah 2 tahun, untuk tugas belajar yang tidak diberhentikan dari jabatan /
Tugas Belajar Mandiri yang diberhentikan dari jabatan.
3. 1 (satu) kali waktu normatif program studi, untuk tugas belajar mandiri yang tidak diberhentikan dari jabatan

3 Memiliki penilaian kinerja dalam 2 (dua) tahun terakhir paling rendah dengan predikat baik

4 Sehat jasmani dan rohani

5 Mendapatkan persetujuan dari pimpinan Satuan Kerja

6 Tidak sedang:
1. dalam pemeriksaan pelanggaran disiplin dan/ atau tindak pidana.
2. menjalani pidana penjara atau kurungan dan/ atau Hukdis sedang atau Hukdis berat.
3. menjalani CLTN dan/ atau menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS.
Persyaratan Umum (2)
8. Menandatangani perjanjian pemberian tugas belajar dan tugas belajar mandiri

9 Tugas belajar dan tugas belajar mandiri diselenggarakan pada perguruan tinggi dalam dan/ atau perguruan tinggi luar negeri,
antara lain:
a. Perguruan tinggi dalam negeri terdiri atas perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi kedinasan dan perguruan tinggi swasta.
b. Perguruan tinggi luar negeri merupakan perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh negara yang bersangkutan dan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

10 Program studi yang dipilih dalam penyelenggaraan tugas belajar dan tugas belajar mandiri harus memiliki:
a. akreditasi paling kurang B atau Baik Sekali dari lembaga yang berwenang bagi program studi perguruan tinggi dalam
negeri.
b. Akreditasi C dari lembaga yang berwenang bagi program studi perguruan tinggi dalam negeri dimana program studi
tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

11 Penyelenggaraan Pendidikan tinggi dapat dilakukan melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan/atau program studi di luar
kampus utama (PSDKU), dimana penyelenggaraannya harus mendapatkan Izin dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi
Kelengkapan Dokumen

Dokumen wajib diunggah/Upload dalam SILK


Surat perjanjian pemberian tugas belajar dan
Arsip/Arsip Elektronik (SK PNS, SK KP, SKP, 1 tugas belajar mandiri
6
Ijazah, SK Jab terakhir)

Surket /SK Pembiayaan untuk yang dibiayai


Surat pernyataan bermaterai 2 melalui APBN/APBD/Sumber lainnya
7

Rekom Surat Izin melaksanakan PJJ dari Menteri


Rekomendasi satuan kerja 3 yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan untuk program studi/perkuliahan 8
yang dilaksanakan secara daring/jarak jauh endasi
satuan kerja
Surat Keterangan lulus yang dikeluarkan oleh
Institusi Pendidikan
4
Surat Persetujuan Perjalanan Dinas Luar Negeri
yang dikeluarkan oleh Sekretariat Negara bagi PNS
Surat Keterangan Sehat jasmani dan rohani dari
9
5 yang akan menjalani tugas belajar dan tugas
Rumah Sakit Pemerintah belajar mandiri di luar negeri.
Hak dan Kewajiban PNS Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Hak VS Kewajiban
PNS yang sedang menjalani tugas belajar atau tugas belajar mandiri Menaati segala peraturan yang mengikat bagi PNS
diberikan penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan Menaati ketentuan pada lembaga Pendidikan

Wajib menandatangani perjanjian terkait pemberian tugas belajar dan


tugas belajar mandiri sebelum melaksanakan tugas belajar
PNS yang diberikan Tugas Belajar dan tugas belajar mandiri memiliki
hak kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- PNS yang telah selesai menjalani tugas belajar wajib melapor secara
undangan tertulis kepada Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia
paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak berakhirnya masa tugas
belajar
Tidak berhak menuntut kenaikan pangkat yang lebih tinggi kecuali PNS yang telah selesai menjalani tugas belajar atau tugas belajar
terdapat formasi mandiri, wajib melaksanakan ikatan dinas

Selama menjalani ikatan dinas, PNS tidak diperkenankan mengajukan


pengunduran diri sebagai PNS atau mengajukan Cuti di Luar
Tanggungan Negara (CLTN)

PNS yang telah selesai menjalani tugas belajar berkelanjutan, wajib


melaksanakan ikatan dinas secara kumulatif

PNS yang tidak memenuhi kewajiban melaksanakan ikatan dinas, wajib


mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh negara selama masa
tugas belajar kepada kas negara sesuai peraturan perundangan

Melaporkan perkembangan pelaksanaan Tugas Belajar dan tugas


belajar mandiri paling kurang setiap 1 (satu) tahun sekali kepada Kepala
Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia dan pimpinan Satuan Kerja
masing-masing
Perpanjangan Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Perpanjangan diberikan
berdasarkan kriteria:
a. perubahan kondisi Perpanjangan jangka
sistem waktu tugas belajar dan
studi/perkuliahan. tugas belajar mandiri
b. keterlambatan Bagi PNS tidak dapat
Jangka waktu tugas dapat dikecualikan dalam
penerimaan dana biaya menyelesaikan tugas
belajar atau tugas belajar hal terjadi keadaan kahar
tugas belajar; dan/atau belajar setelah diberikan
mandiri dapat yang dinyatakan oleh
c. penyelesaian tugas perpanjangan, maka
diperpanjang paling pejabat yang berwenang
akhir membutuhkan status Tugas Belajar PNS
banyak 2 (dua) semester tambahan waktu karena di lingkungan Kementerian
yang bersangkutan dapat
atau 1 (satu) tahun terdapat situasi dan Kesehatan atau pejabat
dicabut
kondisi di luar yang berwenang di luar
kemampuan PNS yang lingkungan Kementerian
sedang menjalani tugas Kesehatan
belajar atau tugas
belajar mandiri

01 02 03 04
Tugas Belajar Berkelanjutan

Tugas belajar berkelanjutan merupakan tugas belajar yang dilakukan selama PNS
1 dimaksud sedang melaksanakan masa ikatan dinas

PNS dapat melaksanakan tugas belajar berkelanjutan secara berturut-turut untuk


paling banyak 1 (satu) kali jenjang pendidikan di atasnya, setelah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
2 a. prestasi pendidikan berpredikat paling rendah cumlaude atau setara
b. tidak pernah menjalani perpanjangan jangka waktu tugas belajar
c. Sesuai dengan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan

3 Bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar mandiri dengan tidak diberhentikan dari
jabatannya, dapat melaksanakan tugas belajar / Tugas belajar mandiri setelah
mendapatkan Surat Pencantuman Gelar yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian
Negara
Kedudukan PNS Tugas Belajar dan Tugas Belajar Mandiri

Diberhentikan Dari Jabatan: Tidak Diberhentikan Dari Jabatan:


1. Selama menjalani tugas belajar dan tugas belajar 1. Dapat memenuhi jam kerja selama 37,5 jam
mandiri tidak dapat memenuhi jam kerja selama selama seminggu.
37,5 jam selama seminggu, dan/atau, 2. Lokasi perkuliahan berada pada
2. Penyelenggaraan Pendidikan tinggi bukan Kabupaten/Kota yang sama dan/atau berada
merupakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada satu kawasan aglomerasi (Jabodetabek,
dan/atau program studi di luar kampus utama Bandung Raya, Solo Raya, Yogyakarta Raya),
(PSDKU), dan atau. dan/atau
3. Menjalani tugas belajar dan tugas belajar mandiri 3. Penyelenggaraan Pendidikan tinggi merupakan
pada Institusi Pendidikan Luar Negeri, dan/atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
4. Jarak tempuh melebihi 100 KM dihitung dari
lokasi kerja ke lokasi perkuliahan
Re-entry Program

PNS yang telah menjalani tugas belajar dan


tugas belajar mandiri yang diberhentikan dari
jabatannya, wajib melaksanakan re-entry
program
1 5 Waktu pelaksanaan Re-Entry program
dilaksanakan antara 10 -20 hari kerja

Setelah selesai melaksanakan Re-Entry


Re-Entry program dilaksanakan di satuan kerja
masing-masing 2 6 program wajib Menyusun laporan pelaksanaan
Re-Entry program

Materi Re-Entry program paling sedikit memuat:


tugas, fungsi, visi, misi dan kewenangan organisasi, Diberikan Surat Keterangan Selesai
kedudukan dan struktur organisasi, kebijakan dan
strategi organisasi, indikator kinerja organisasi, nilai-
nilai/prinsip-prinsip organisasi, Praktik Kerja sesuai
3 7 melaksanakan Re-Entry program dan dikirimkan
kepada Biro Organisasi dan SDM sebagai
laporan
tugas jabatan

Metode pelaksanaan Re-Entry program dapat Pelaksanaan Re-Entry program wajib dilakukan
dilakukan melalui ceramah, diskusi, praktek,
presentasi dan/atau penulisan kertas kerja
4 8 bagi PNS yang dinyatakan lulus terhitung mulai
1 Januari 2023
Pembinaan dan Pengawasan

Setiap Pimpinan Satuan


Kerja dan/atau dapat Pembinaan dan
bekerja sama dengan pengawasan sebagaimana
Sekretariat Unit JPT Madya dimaksud pada angka 1,
dan Biro Organisasi dan dapat dilakukan melalui:
SDM wajib melakukan a. kunjungan langsung
pembinaan dan dan/atau tatap muka.
pengawasan terhadap PNS
b. Pertemuan berkala.
yang sedang melaksanakan
tugas belajar dan tugas c. Pemantauan
belajar mandiri
Pimpinan Satuan Kerja dapat mengusulkan pembatalan tugas belajar dan tugas belajar
mandiri, sebelum dimulainya Pendidikan yang bersangkutan dengan alasan antara lain
1. PNS yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi syarat pemberian tugas belajar.
2. PNS yang bersangkutan sedang menjalani pidana penjara atau kurungan, dan/ atau
sedang dalam penjatuhan hukuman disiplin paling kurang tingkat sedang;
3. PNS yang bersangkutan sedang menjalani proses pemeriksaan atas dugaan tindak
pidana penyalahgunaan kewenangan jabatan yang mengakibatkan kerugian keuangan
negara.
Pembatalan tugas
4. PNS yang bersangkutan tidak berangkat ke tempat pelaksanaan tugas belajar sesuai
belajar dan tugas belajar
mandiri jadwal yang telah ditentukan tanpa alasan yang sah.
5. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai PNS tugas
belajar.
6. PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan Cuti di Luar Tanggungan Negara.

Pembatalan Tugas Belajar dan Tugas Belajar mandiri ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
berdasarkan usulan dari Kepala Biro Organisasi dan SDM.

22
Pimpinan Satuan Kerja masing-masing dapat mengusulkan penghentian tugas belajar dan
tugas belajar mandiri, dengan alasan antara lain:
1. PNS tidak dapat melaksanakan tugas belajar karena keadaan kahar.
2. PNS dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani oleh tim penguji kesehatan sehingga
tidak memungkinkan menyelesaikan tugas belajar sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan;
3. PNS dinyatakan tidak mampu menyelesaikan tugas belajar berdasarkan hasil evaluasi
perguruan tinggi penyelenggara tugas belajar;
Penghentian tugas
4. PNS tidak melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas belajarnya secara berkala
belajar dan tugas belajar
mandiri kepada pimpinan Satuan Kerja masing-masing dan telah diberi peringatan tertulis oleh
Pimpinan Satuan Kerja masing-masing;
5. PNS terbukti melakukan pelanggaran kode etik, kode perilaku, disiplin PNS dan tindakan
melawan hukum.

PNS yang tidak dapat menyelesaikan tugas belajar sesuai jangka waktu, wajib
mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh negara selama masa tugas belajar dan dapat
dikenai sanksi disiplin sesuai ketentuan peraturan perundangan.

23
1. Bagi CPNS yang telah mengikuti Pendidikan satu jenjang diatas jenjang pendidikan pada
saat diterima sebagai CPNS dan belum dinyatakan lulus, wajib mengajukan cuti
Pendidikan paling singkat selama 2 (dua) tahun terhitung TMT CPNS. Selanjutnya yang
bersangkutan mengajukan Tugas Belajar secara berjenjang sesuai mekanisme dan
persyaratan.
Ketentuan Lainnya 2. Bagi CPNS yang telah lulus Pendidikan satu jenjang diatas jenjang pendidikan pada saat
diterima sebagai CPNS, dapat diberikan surat pengganti Izin Belajar dengan
mempertimbangkan perencanaan tugas belajar, Peta Jabatan dan Kebutuhan Organisasi
yang ditandatangani oleh Pimpinan Satuan Kerja setingkat JPT Pratama / Sekretaris Unit
JPT Madya serta Wajib tidak menuntut Kenaikan Pangkat lebih tinggi / Pencantuman
Gelar / Kenaikan Jenjang Jabatan.

24

Anda mungkin juga menyukai