Kekerasa Anak
Kekerasa Anak
kekerasan pada anak merupakan masalah sosial yang memiliki dampak besar pada
aspek kesehatan yangmemeliki dampak besar pada aspek kesehatan yang
berpengaruh buruk terhadap proses tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun
psikologis terutama trauma psikologis yang berdampak paa kualitas hidup anak
beberapa tindakan kekerasan pada anak dilakukan oleh orang tua dengan keyakinan
bahwa anak tidak dapat dipercaya karena nakal sejak lahir.
sikap yang demikian terhadap anak telah lama berpengaruh kuat terhadap filsafat
membesarkan anak dalam kebudayaan barat. karena sikap itu adalah praktek"
mengusir setan dalam diri anak" dan keyakinan "mematahkan kemauan anak".
pandangan negatif orang tua yang luar biasa tentang sifat anak-anak berakar kuat
dalam sejarah kita.
kekerasan fisik adalah kekerasan yang mengakibatkan cidera fisik myata ataupun
potensial terhadap anak sebagai akibat dari interaksi atau tidak adanya interaksi
layaknya ada dalam kendali orangtua atau orang dalam hubungan posisi
tanggungjawab,kepercayaan atau kekuasaan
kekerasan seksual adalah pelibatan anak dalam kegiatan seksual dimana ia sendiri
tidak sepenuhnya memahami, atau tidak mampu memberi persetujuan
jangka pendek. terutama hubungan dengan masalah fisik antara lain: lebam, lecet,
luka bakar, patah tulang, kerusakan organ, robekan selaput dara, keracunan,
gangguan susunan saraf pusat . terjadi gangguan emosi atau perubahan perilaku
seprti pendiam, menangis, dan menyendiri
Berikut ini adalah dampak-dampak yang ditimbulkan kekerasan terhadap anak (child
abuse) , antara lain;
1) Dampak kekerasan fisik, anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya
akan menjadi sangat agresif, dan setelah menjadi orang tua akan berlaku kejam
kepada anak-anaknya. Orang tua agresif melahirkan anak-anak yang agresif, yang
pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang menjadi agresif. Lawson (dalam
Sitohang, 2004) menggambarkan bahwa semua jenis gangguan mental ada
hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih kecil.
Kekerasan fisik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama akan
menimbulkan cedera serius terhadap anak, meninggalkan bekas luka secara fisik
hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
4) Dampak penelantaran anak. Pengaruh yang paling terlihat jika anak mengalami
hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak,
Hurlock (1990) mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua
menyebabkan berkembangnya perasaan tidak aman, gagal mengembangkan
perilaku akrab, dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada
masa yang akan datang.
Persepsi menjadi penyebab perilaku negative remaja
remaja melakukan salah satu bentuk sosialisasi yang sangat dikenal dalam masa
remaja yaitu konformitas teman sebaya. Remaja yang memiliki teman sebaya yang
melakukankenakalan meningkatkan resiko untuk menjadi pelaku kenakalan. Teman
yang dipilih akan sangat menentukan arah remaja yang bersangkutan untuk berbuat.
Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan
kondisi kepribadian yang kurang matang akan menjadi pemicu timbulnya berbagai
penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang melanggar aturan dan
norma yang ada di masyarakat yang biasanya disebut dengan kenakalan
remaja.remaja mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang atau tingkah laku
yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran hingga tindak kriminal (Kartono,
2003).Remaja yang hubungan keluarganya kurang baik juga dapat mengembangkan
hubungan yang tidak menyenangkan dengan orang-orang di luar rumah
(Hurlock,1999). Melihat kondisi tersebut apabila didukung oleh lingkungan yang
kurang kondusif dan sifat kepribadian yang kurang matang akan menjadi pemicu
timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-perbuatan negatif yang
melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat.
Referensi
atam fazli.tindakan kekerasan pada anak dalam keluarga: jurnal pendidikan penabur
Ginott, Halim G, Dr. (2001). Between parents and child. jakarta : P.T. Gramedia
pustaka utama