Anda di halaman 1dari 13

USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR

AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH


TEKNI
S

BAGIAN D
TANGGAPAN DAN SARAN
TERHADAP LATAR BELAKANG

D.1 PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
dijelaskan bahwa diperlukan rencana rinci apabila rencana umum tata ruang, dalam hal
ini RTRW kabupaten/kota, belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu perlu disusun Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) untuk memberikan akurasi yang lebih
jelas terhadap rencana struktur dan pola ruang yang sebelumnya telah disusun di rencana
tingkat atasnya. RDTR dan PZ sangat diperlukan sebagai acuan operasional dalam
pemanfaatan serta pengendalian pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya sebagai
acuan untuk pemberian izin pemanfaatan ruang. Sesuai dengan ketentuan Pasal 59

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-1
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang,


disebutkan bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan bagian dari wilayah
kabupaten/ kota yang perlu disusun rencana detail tata ruangnya.
Pelaksanaan penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian) di daerah,
banyak yang tidak berjalan efektif dan optimal. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya
sumber daya manusia, serta minimnya keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh
aparat pemerintah di bidang penataan ruang. Keterbatasan yang dimiliki sangat terasa di
dalam proses perencanaan penataan ruang baik untuk provinsi dan kabupaten/kota. Oleh
karena itu di dalam proses perencanaan perlu dilakukan Penyusunan Materi Teknis RDTR
sampai dengan proses penyelesaian legalisasinya.
Mengingat untuk mempercepat proses penyusunan RDTRdan PZ Kabupaten/Kota yang
merupakan penjabaran dari RTRW Kabupaten/ Kota, maka Direktorat Pembinaan
Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah melakukan kegiatan
Penyusunan dan Legalisasi Materi Teknis RDTR dan PZ. Kegiatan ini juga dalam rangka
agar rencana detail yang disusun sudah sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.
Adapun daerah yang terpilih dalam kegiatan Materi Teknis RDTR ini adalah daerah
dengan indeks pembangunan manusia (IPM) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) yang relatif rendah atau kota-kota yang menjadi prioritas dalam RPJMN
2020 - 2024.
Bantuan Teknis yang dilakukan ini oleh pemerintah pusat sebagai langkah strategis
percepatan penyelesaian instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten
Bener Meriah, dimana Kabupaten Bener Meriah ini merupakan wilayah yang memiliki
peran terhadap pemerataan pembangunan ekonomi pada posisi bagian utara Pulau
Sumatera. Bantuan teknis ini diharapkan bukan sekedar terlaksananya instrumen
pengendalian pemanfaatan ruang namun juga dapat memberikan pengaruh terhadap
percepatan peningkatan ekonomi wilayah dan peningkatan fungsi pelayanan Kabupaten
Bener Meriah terhadap wilayah pulau Sumatera bagian utara khususnya Provinsi Aceh.

Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Untuk mempercepat pelaksanaan berusaha di Indonesia, Pemerintah pada tanggal 21
Juni 2018 telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik melalui penyederhanaan
regulasi dan mempermudah birokrasi perizinan dengan menyatukan pengajuan, proses,
dan pengeluaran perizinan berusaha melalui sistem pengelolaan perizinan terpadu secara
elektronik atau Online Single Submission (OSS). Setelah investor/pelaku usaha
mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan dasar, perizinan
berusaha/investasi kemudian harus memenuhi perizinan lingkungan dan standar

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-2
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

bangunan, yaitu izin yang diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha yang sesuai
dengan ketentuan tata ruang dan lingkungan hidup; dan kesesuaian dengan standar
bangunan yang ditentukan serta kelayakan fungsi bangunan.
Bagi daerah yang belum memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), investor atau pelaku
usaha diwajibkan mengajukan Izin Lokasi melalui Sistem OSS, sedangkan bagi wilayah
yang telah memiliki RDTR atau berada dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan
Industri (KI), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), tidak memerlukan Izin Lokasi dalam melakukan
kegiatan berusaha. Oleh karena itu, penyelesaian RDTR menjadi sangat signifikan dalam
membantu realisasi investasi karena bisa mempersingkat waktu izin pemanfaatan lahan.

D.2 MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN


D.3.1 Maksud
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menyiapkan bahan yang menjadi landasan spasial
pembangunan melalui penyusunan RDTR dan PZ sebagai dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.
D.3.2 Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kawasan Perkotaan Sukatani adalah
tersusunnya rencana yang rinci sebagai turunan dari RTRW Kabupaten Purwakarta yang
berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah
yang berkelanjutan.
D.3.3 Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini antara lain:
1. Tersedianya materi teknis (fakta analisa dan buku rencana) RDTR dan Peraturan
Zonasi Kawasan Perkotaan;
2. Tersedianya Raperda RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan;
3. Tersedianya album peta dengan skala atau tingkat kedetailan informasi minimal
1:5.000; dan
4. Tersedianya Buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Tanggapan Terhadap Tujuan


Tujuan Kegiatan dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Bener
Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat dimengerti
dan dipahami oleh pihak konsultan.

Tanggapan Terhadap Maksud Tujuan Dan Sasaran

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-3
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

Maksud Tujuan dan Sasaran Kegiatan dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan
Perkotaan Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta
dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.3 LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan kegiatan antara lain meliputi:
a. menyiapkan kajian awal data sekunder, minimal mencakup kajian terhadap
RTRW kabupaten, RDTR sebelumnya (jika ada) RPJPD, RPJMD, kebijakan nasional
dan ketentuan sektoral terkait pemanfaatan ruang;
b. melakukan penetapan awal delineasi BWP;
c. melakukan persiapan teknis pelaksanaan, yang meliputi penyimpulan data awal,
penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaaan pekerjaan, penyiapan rencana
kerja rinci, dan penyiapan perangkat survey serta mobilisasi peralatan dan
personil yang dibutuhkan.
2. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menentukan AOI sekaligus
survei ke daerah dalam rangka pengenalan lokasi sebanyak 1 (satu) kali.
3. Melakukan pengumpulan data dan informasi meliputi:
a. Data primer terdiri atas aspirasi masyarakat serta kondisi dan jenis guna lahan
atau bangunan, intensitas ruang, serta konflik-konflik pemanfaatan ruang (jika
ada) maupun infrastruktur perkotaan, kondisi fisik dan sosial ekonomi BWP;
b. Data sekunder yang terdiri atas peta dasar dan peta tematik serta data dan
informasi lain sebagaimana tercantum dalam Permen Agraria dan Tata
Ruang/Kepala BPN No.16 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan
PZ Kabupaten/Kota, serta data sekunder lainnya yang diperlukan.
4. Pembuatan peta dasar :
a. Pembelian Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT), apabila belum tersedia;
b. Melakukan konsultasi ke BIG untuk asistensi CSRT sesuai dengan standart BIG
dan menetapkan titik GCP dan ICP pada kawasan perencanaan dengan berita
acara hasil konsultasi yang dilampirkan print out peta sebaran titik GCP dan ICP;
c. Melakukan survey GCP, ICP dan Toponimi, sebanyak 2 (dua) kali;
d. Melakukan konsultasi ke BIG untuk asistensi hasil survey GCP, ICP dan Toponimi
sampai mendapatkan persetujuan BIG dengan bukti berita acara;
e. Melakukan proses Orthorektifikasi dan uji akurasi (bagi yang belum memiliki peta
dasar);
f. Melakukan digitasi unsur peta dasar skala 1:5000;
g. Melakukan konsultasi ke BIG untuk assistensi hasil orthorektifikasi dan hasil
digitasi unsur peta dasar skala 1:5000 sampai mendapatkan persetujuan BIG
dengan bukti berita acara.
5. Melakukan pengolahan dan analisis data, antara lain:

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-4
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

a. Analisis untuk penyusunan RDTR


 analisis struktur internal BWP;
 analisis sistem penggunaan lahan;
 analisis kedudukan dan peran BWP dalam wilayah yang lebih luas;
 analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan;
 analisis sosial budaya;
 analisis kependudukan;
 analisis ekonomi dan sektor unggulan;
 analisis transportasi atau pergerakan;
 analisis sumber daya buatan;
 analisis kondisi lingkungaan binaan;
 analisis kelembagaan; dan
 analisis pembiayaan pembangunan.
b. Analisis untuk peyusunan PZ
 analisis karakteristik peruntukan, zona dan sub zona berdasarkan kondisi yang
diharapkan (berdasarkan nilai sejarah, lokasi, kerentanan dan risiko bencana,
persepsi maupun preferensi pemangku kepentingan);
 analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan
mungkin akan berkembang di masa mendatang;
 analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona
(karakteristik kegiatan, fasilitas penunjang dll);
 analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona;
 analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona;
 analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan
dengan kondisi yang terjadi di lapangan (peruntukan saat ini, perizinan yang
sudah dikeluarkan; status guna lahan, konflik pemanfaatan ruang);
 analisis karakteristik spesifik lokasi (obyek strategis nasional/provinsi, ruang
dalam bumi);
 analisis ketentuan, standar setiap sektor terkait; dan
 analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Merumuskan konsep muatan RDTR dan disertai pembahasan antar sektor yang
meliputi alternatif konsep rencana, pemilihan konsep rencana, perumusan rencana
terpilih menjadi muatan RDTR dan disertai pembahasan antar sektor terkait yang
dituangkan dalam Berita Acara.
7. Merumuskan konsep PZ yang berisi :
a. Penentuan deliniasi blok peruntukan
b. perumusan aturan dasar, yang memuat:
 ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
 ketentuan intensitas pemanfaatan ruang;

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-5
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

 ketentuan tata bangunan;


 ketentuan prasarana minimal;
 ketentuan khusus;
 standar teknis;
 ketentuan pelaksanaan meliputi:
 ketentuan variansi pemanfaatan ruang;
 ketentuan insentif dan disinsentif; dan
 ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai (nonconforming situation)
dengan peraturan zonasi;
c. perumusan teknik pengaturan zonasi yang dibutuhkan (jika ada).
8. Menyelenggarakan FGD 5 (lima) kali bersama Pemerintah Daerah di Daerah, dengan
melibatkan akademisi dan asosiasi profesi bidang perencanaan wilayah dan kota,
dalam rangka membahas:
a. Penetapan dan penyepakatan deliniasi kawasan perencanaan RDTR oleh
pemerintah pusat (ATR/BPN) dan pemerintah daerah. Hasil kesepakatan
dituangkan dalam berita acara dan peta deliniasi yang diparaf oleh perwakilan
setiap instansi yang hadir
b. Perumusan Konsep Perencanaan dan Tujuan Penataan Ruang BWP.
c. Perumusan Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang, dan Penetapan Sub
BWP yang Diprioritaskan Penanganannya.
d. Perumusan Peraturan Zonasi dan Indikasi Program.
e. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
9. Menyelenggarakan konsultasi publik 3 (tiga) kali di daerah dengan target group
stakeholder terkait dalam rangka membahas :
a. Isu-isu strategis;
b. Substansi RDTR; dan
c. Dokumen KLHS.
10. Menyusun dan membahas Raperda tentang RDTR dan PZ, terdiri atas:
a. penyusunan raperda tentang RDTR dan PZ yang merupakan proses penuangan
materi teknis RDTR dan PZ ke dalam pasal- pasal dengan mengikuti kaidah
penyusunan peraturan perundang-undangan; dan
b. pembahasan raperda tentang RDTR dan PZ yang melibatkan pemerintah
kabupaten/kota.
11. Menyelenggarakan ekspose akhir 1 (satu) kali di daerah dengan target group
stakeholder terkait.
12. Melakukan konsultasi peta ke BIG meliputi peta dasar, peta tematik dan peta
rencana. Untuk peta dasar wajib mendapatkan Berita Acara Peta Dasar dari BIG;
13. Membuat album peta dengan skala atau tingkat kedetailan 1:5000;
14. Membuat Visualisasi 3D;
15. Membuat Draft Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-6
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

16. Melakukan konsultasi dalam rangka :


a. Asistensi terhadap data yang dihasilkan kepada walidata; dan
b. Koordinasi dengan Tim Supervisi di Pusat secara berkala.
17. Menyelenggarakan pembahasan untuk melaksanakan koordinasi antar KL
(Kementerian/Lembaga) terkait dan Pemerintah Daerah, sebanyak 1 (satu) kali di
Jakarta;
18. Berkoordinasi dengan Tim Teknis daerah dalam pelaksanaan kegiatan,
mempersiapkan dokumen kelengkapan administrasi untuk pengajuan persetujuan
substansi sesuai peraturan yang berlaku;
19. Melakukan pendampingan kepada pemda sampai dengan pemberkasan surat
persetujuan substansi; dan
20. Membuat laporan keseluruhan proses kegiatan dan produk-produk yang dihasilkan
kepada Tim Supervisi dalam bentuk sistem pelaporan yang meliputi laporan
pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir serta laporan-laporan lainnya antara
lain laporan pembahasan/diskusi/FGD.

Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan


Tahapan yang dijelaskan dalam lingkup pekerjaan Penyusunan Materi Teknis RDTR
Kawasan Perkotaan Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup
jelas serta dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.4 LINGKUP LOKASI


Lingkup lokasi kegiatan adalah RDTR Kawasan Perkotaan Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Lingkup wilayah perencanaan RDTR sendiri ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan
dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Tanggapan Terhadap Lingkup Lokasi


Lingkup Lokasi dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Bener Meriah,
Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat dimengerti dan
dipahami oleh pihak konsultan.

D.5 KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini meliputi :
a. Dokumen Materi Teknis terdiri atas Buku Fakta dan Analisis, Buku Rencana;
b. Album Peta skala 1: 5.000;
c. Raperda RDTR;
d. Buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis; dan
e. Dokumen administrasi untuk kelengkapan persetujuan substansi sesuai ketentuan
yang berlaku;
f. Visualisasi 3D.

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-7
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

Tanggapan Terhadap Keluaran


Tahapan yang dijelaskan keluaran dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan
Perkotaan Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta
dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.6 MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar Pemerintah daerah memiliki dokumen Materi
Teknis, Raperda, dan album peta RDTR dan PZ yang kemudian akan dijadikan Peraturan
Daerah sebagai dasar pemberian izin dan instrument pengendalian pemanfaatan ruang.

Tanggapan Terhadap Manfaat


Manfaat dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Bener Meriah,
Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat dimengerti dan
dipahami oleh pihak konsultan.

D.7 JANGKA WAKTU PEKERJAAN


Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi (PZ) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Kawasan Perkotaan Sukatani adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender.

Tanggapan Terhadap Jangka Waktu Pekerjaan


Jangka waktu pekerjaan dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat
dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.8 TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan 14 (empat belas) tenaga ahli dengan total
77 (tujuh puluh tujuh) orang bulan dengan perincian sebagai berikut:
No. Tenaga Ahli Jumlah
1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi 1 Orang
(Team Leader)
2 Ahli Perencanaan Wilayah dan kota 1 Orang
3 Ahli Arsitek/Perancangan Kota 1 Orang
4 Ahli Geodesi/Geografi Wilayah 2 Orang
5 Ahli Hukum 1 Orang
6 Ahli Lingkungan 1 Orang
7 Ahli Geologi 1 Orang
8 Ahli Teknik Sipil 1 Orang
(infrastruktur/prasarana/transportasi)
9 Ahli Visual 3D 1 Orang
10 Ahli Teknologi Informasi 1 Orang

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-8
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

11 Ahli Teknik Lingkungan 1 Orang


12 Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 2 Orang
TOTAL 14 Orang

Persyaratan dari setiap tenaga ahli yang dibutuhkan pada pekerjaan ini sebagai berikut:
1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi (Team Leader)
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-kurangnya sarjana jurusan
teknik planologi/perencanaan wilayah dan kota dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang
tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai ketua tim pada pekerjaan-
pekerjaan bidang penataan ruang sekurang-kurangnya 8 tahun atau 96 bulan
kalender, atau berpendidikan magister teknik planologi yang dibuktikan dengan
ijasah S2 di bidang tersebut, sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender dan
bersertifikat SKA.
2. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana perencanaan wilayah
dan kota yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut dengan pengalaman
profesional di bidang perencanaan kota sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan
kalender dan diutamakan berasal dari wilayah perencanaan dan sekitarnya/tenaga
ahli lokal/daerah
3. Ahli Arsitektur/Perancangan Kota
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana Arsitek yang dibuktikan
dengan ijasah S1 di bidang tersebut dengan pengalaman profesional di bidang desain
kota dan perkotaan sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
4. Ahli Geodesi/Geografi Wilayah
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik Geodesi/Geografi
Wilayah yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman
profesional di bidang GIS dan diutamakan yang mempunyai pengalaman web-GIS,
sekurang- kurangnya 3 Tahun atau 36 bulan kalender.
5. Ahli Hukum
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana hukum atau sarjana
administrasi negara yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut dengan
pengalaman profesional di bidang Kelembagaan/Hukum sekurang-kurangnya 3 tahun
atau 36 bulan kalender.
6. Ahli Lingkungan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya S2 lingkungan yang memiliki
pengalaman pekerjaan menyusun dokumen KLHS dibuktikan dengan ijasah S2.
Pengalaman profesional sebagai tenaga ahli lingkungan sekurang-kurangnya 1 tahun
atau 12 bulan kalender.
7. Ahli Geologi

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-9
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik Geologi yang


dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional
sebagai tenaga ahli kebencanaan dan ilmu tanah sekurang-kurangnya 3 tahun atau
36 bulan kalender.
8. Ahli Teknik Sipil (infrastruktur/prasarana/transportasi)
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik Sipil
(infrastruktur/prasarana/transportasi) yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang
tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai tenaga ahli sipil perencanaan
sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
9. Ahli Visual 3D
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana Arsitektur/Desain
Komunikasi Visual/Perencanaan Wilayah dan Kota/Sipil yang dibuktikan dengan
ijasah S1 di bidang tersebut, dengan pengalaman profesional sebagai tenaga ahli
Desain Grafis Aplikasi 3D interface untuk simulasi kawasan perkotan sekurang-
kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
10. Ahli Teknologi Informasi
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana ilmu komputer/teknik
informatika/sistem informasi yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang tersebut,
dengan pengalaman profesional sebagai tenaga ahli teknologi informasi sekurang-
kurangnya 3 tahun atau 36 bulan kalender.
11. Ahli Teknik Lingkungan
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik lingkungan yang
memiliki pengalaman dalam merencanakan jaringan prasarana air minum, sampah,
drainase, dan lain-lain dengan dibuktikan dengan ijasah S1. Pengalaman profesional
sebagai tenaga ahli teknik lingkungan sekurang-kurangnya 3 tahun atau 36 bulan
kalender.
12. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Disyaratkan dengan pendidikan sekurang-kurangnya sarjana teknik
planologi/perencanaan wilayah dan kota yang dibuktikan dengan ijasah S1 di bidang
tersebut, dengan pengalaman sekurang- kurangnya 1 tahun atau 12 bulan kalender.

Selain tenaga ahli tersebut di atas, konsultan juga harus menyediakan tenaga penunjang
dengan perincian sebagai berikut:
No. Tenaga Pendukung Jumlah Bulan
1 Sekretaris 1 Orang 8
2 Operator Digitasi Pemetaan 1 Orang 8

Tanggapan Terhadap Kebutuhan Personil/Tenaga Ahli

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-10
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

Kebutuhan Personil/Tenaga Ahli dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan


Perkotaan Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta
dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.9 WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan secara kontraktual dan memerlukan waktu 8 (delapan) bulan.

Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan


Waktu Pelaksanaan kegiatan dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan
Bener Meriah, Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat
dimengerti dan dipahami oleh pihak konsultan.

D.10 PELAPORAN
Laporan dan kelengkapan yang harus diserahkan:
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisikan laporan kegiatan selama satu bulan dan rencana kegiatan
bulan berikutnya serta dilengkapi dengan dokumen pendukungnya. Laporan ini
dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan setiap bulan.
2. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan,
metodologi, jadwal pelaksanaan kegiatan, dan rencana kerja. Laporan ini merupakan
acuan dan pengendali kegiatan secara keseluruhan. Laporan ini dibuat 5 (lima)
eksemplar, diserahkan 1 (satu) bulan setelah SPMK.
3. Laporan Antara
Laporan Antara berisi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dan metodologi sampai dengan bulan ke 3 (tiga). Laporan ini dibuat
5 (lima) eksemplar, diserahkan 4 (empat) bulan setelah SPMK.
4. Draft Laporan Akhir
Laporan Draft Akhir berisi kemajuan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ruang
lingkup kegiatan dan metodelogi sampai dengan bulan ke 7 (tujuh) bulan. Laporan ini
dibuat 5 (lima) eksemplar, diserahkan 7 (tujuh) bulan bulan setelah SPMK.
5. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisikan hasil pelaksanaan kegiatan tahap akhir dengan muatan
substansi sebagaimana yang telah disebutkan pada ruang lingkup kegiatan. Laporan
ini dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, diserahkan 8 (delapan) bulan setelah SPMK

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-11
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

dalam bentuk hardcopy dan softcopy CD sebanyak 5 (lima) keping. Laporan Akhir ini
harus dilampiri dengan:
a. Buku Fakta dan Analisis sebanyak 8 (delapan) eksemplar.
b. Buku RDTR sebanyak 8 (delapan) eksemplar
c. Buku Kajian Lingkungan Strategis sebanyak 8 (delapan) eksemplar
d. Album peta skala 1:5000 pada format dan ukuran A1 sebanyak 8 (delapan)
eksemplar Album peta pada format dan ukuran A3 sebanyak 8 (delapan)
eksemplar disertai dengan Hardisk Eksternal.
e. Buku Raperda RDTR dan PZ sebanyak 8 (delapan) eksemplar.
f. Ringkasan Eksekutif sebanyak 8 (delapan) eksemplar.
g. Citra satelit resolusi tinggi (data sekunder).
h. Softcopy Peta RDTR dan PZ dalam format SHP.
i. Visualisasi 3D.
j. Dokumen-dokumen lainnya yang dihasilkan selama proses pelaksanaan pekerjaan,
seperti bahan paparan, bahan konsutasi publik, bahan FGD dll.
k. Seluruh hasil pekerjaan disalin ke dalam CD dan Hard disk Eksternal sebanyak 2
unit.

Tanggapan Terhadap Pelaporan


Pelaporan dalam Penyusunan Materi Teknis RDTR Kawasan Perkotaan Bener Meriah,
Provinsi Aceh yang tertuang dalam KAK sudah cukup jelas serta dapat dimengerti dan
dipahami oleh pihak konsultan.

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-12
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
USUL PENYUSUNAN MATERI TEKNIS RDTR
AN KAWASAN PERKOTAAN BENER MERIAH, PROVINSI ACEH
TEKNI
S

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


Hal D-13
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

Anda mungkin juga menyukai