dan
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Dcfinisi
Pasal l
Dalam Pcraluran Dacrah ini, ya11p. dimaksud dcngan:
4
Bagian Kedua
Maksud dan Tuj uan
Pasal 2
( 1 ) Maksud Pcngelolaan Kckayaan Intcleklual m1 adalah
mcwujudkan daya saing sumbcr daya daerah dan nilai tambah
kreatifitas dan I novasi dacrah mclalui peningkalan produktivitas,
kreatifitas, dan Inovasi Dacrah Provinsi.
(2) Tujuan Pcngclolaan Kckayaan Intcleklual ini adalah:
a . mcndorong pcningkaLan produkLivilas, kreativitas, dan
I novasi kckayaan inLclckLual masyarakal Jawa Baral;
b. mengembangkan masyarakaL berbudaya ilmu pengetahuan
dan lcknologi dan Inovasi; dan
c. memberikan kepaslian hukum alas kekayaan intelektual
yang dihasilka n .
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 3
Ruang lingkup Pcngelolaa n Kekayaan l n LelekLual:
a. pengelolaan alas Kekayaan lnlelektual yang dihasilkar.
masyarakal dan Pemerinlah Daerah Provinsi sesuai kewenangan
berdasarkan peraluran perundang-undangan; dan
7
Pasal 4
Kekayaan Inteleklual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
meliputi:
a. Hak Cipla dan Eksprcsi Budaya Tradisional;
b . Paten ;
c. Merek dan lndikc.l si Geografis;
d. Varielas Asal unluk pembualan Varielas Turunan Esensial; dan
e . Kekayaan Intelcktual lainnya yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
BAB I I
H A K C IPTA DAN EKSPRESI BUDAYA TRADlSIONAL
Bagian Kesalu
Hak Cipla
Paragraf 1
Pemerinlah Daerah Provinsi Sebagai Pemegang H ak Cipta
Pasal 5
( 1 ) Pemerin lah D aerah Provinsi sebagai pemegang Hak Cipla atas
Ciplaan yang dihasilkan olch Pencipla:
a. dalam H ubungan Dinas; alau
b. dalam hubungan kerja dengan Pemerintah Daerah Provinsi
sebagai pemberi kerja, kccuali diperjanjikan lain .
(2) Pencipta dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) huruf b, dapat menggunakan data dan/ atau prasarana
dan sarana yang disediakan oleh Pemerinlah D aerah Provinsi.
(3) Pemerintah Daerah Provinsi sebagai pcmcgang H ak Cipla
sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ), berhak mendapatkan
imbalan berupa Royalli Hak Cipla atas Ciplaan yang dihasilkan
dalam ha! Ciplaan dikomersialkan.
Paragraf 2
Pcr igclolaan H ak Cipta
Pasal 6
( 1 ) Pemerinlah Daerah Prm, insi melakukan pengelolaan Hak Cipla
scbagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayal ( 1 ) , mcliputi karya di
bidang ilmu pengclahuan, scni, dan saslra.
(2) Karya di bidang ilmu pengelahuan, seni, dan sastra yang
dilindungi scbagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), lcrdiri at::1$:
a. buku, pamnet, pcrw,1ja h 8.n karya tulis yang dilerbi tkan, dan
scmua hasil lrnrya lull:-, luin nyci :
8
Paragraf 3
List'nsi H ak Cipta
Pasal 7
( 1 ) PcmcrinLah Daerah Provinsi scbagai pemegang Hak Cipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( 1 ), berhak
membcrikan Lisensi H ak Cipla kepada pihak lain berdasarkan
perJan_jian Lisensi Hak Cipta.
(2) Keten tuan lcbih lanjuL mengcnai pemberian Lisensi H ak Cipla
diatur dalam Peraturan Gubernur.
Paragraf 4
Roya!Li H ak CipLa
Pasal 8
( 1 ) Terhadap pelaksanaan komersia!isasi H ak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasa! 5 ayat (1), Pemerintah Daerah Provinsi
memperoleh Royalti Hak Cipta dari pihak ketiga yang
melaksan akan kom ersialisasi.
9
Bagian Kedua
Ekspresi Budaya Tradisional
Pasal 9
( 1 ) Pemerinlah Daerah Provinsi mcngclola ekspresi budaya
tradisional.
(2) Ekspresi budaya Lradisional sebagaiman a dimaksud pada ayal
( 1 ), mencakup salah satu atau kombinasi bentuk ekspresi
sebagai berikut:
a. verbal Lckslual, baik lisan maupun Lulisan, yang berbenluk
prosa maupun puisi, dalam bcrbagai tema dan kandungan isi
pesan, yang dapal bcrupa karya sastra alaupun narasi
informatif;
b. musik, mencakup anlara lain, vokal, instrumental, atau
kombinasinya;
c. gcrak, mcncakup an Lara lain, Larian ;
d . Lealer, mencakup anlara lain, perlunjukan wayang dan
sandiwara rakyat;
e. seni rupa, baik dalam benluk dua dimensi maupun tiga
dimensi yang lerbual dari berbagai macam bahan seperli
kulil, kayu, bambu, logam, balu, kcramik, kerlas, lekslil, dan
lain-lain alau kombinasinya;
f. upacara adal; dan / alau
g. benluk ekspresi lainnya sesua1 kelenluan peraturan
perundang-undanga n .
(3) Penggunaan ekspresi budaya lradisional sebagaimana dimaksud
pada ayal (2), harus memperhalikan nilai yang hidup dalam
masyarakal pengembannya.
(4) H ak cipla alas ekspresi buclaya lradisional sebagaimana
dimaksud pada ayal ( 1 ) dan ayal (2), dipegang oleh negara.
(5) Kelenluan lebih lanjut mengenai pengelolaan dan penggunaan
ekspresi budaya lradisional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
dialur lebih lanjul dengan Peraluran Gubernur.
Pasal 1 0
Pemerinlah Dacrah Provinsi memegang H ak Cipta alas ekspresi
budaya Lradisional yang Penciplaannya sebagian atau seluruh
pendanaannya berasal dari Pcmerinlah Daerah Provinsi.
10
Bagian Keliga
Salinan Ciptaan atau Bagian Ciptaan
Pasal 11
( 1 ) Pemcrintah Daerah Provinsi menginvclarisasi hasil karya cipta
berupa 1 (salu) salinan Ciplaan atau bagian Ciptaan lanpa izin
Pencipta atau Pemegang Hak Cipla.
(2) I nvcntarisasi scbagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ) dilaksanakan
oleh Pcrangkal Dacrah yang melaksanakan urusan bidang
perpustakaan dan arsip daerah.
(3) Salinan Ciptaan alau bagian Ciptaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilakukan dengan cara:
a. penggandaan lulisan sccara reprografi yang celah dilakukan
Pengumuman, diringkas, alau dirangkum untuk memenuhi
permintaan seseorang dengan syarat:
1. Perangkal Dacrah yang melaksanakan urusan bidang
perpustakaan dan arsip daerah menjamin bahwa salinan
tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan pendidikan
alau Penelitian ;
2. penggandaan tcrsebut dilakukan secara t.erpisah dan jika
dilakukan secara berulang, penggandaan tersebut harus
merupakan kejadian yang tidak saling berhubungan; dan
3. tidak ada Lisensi yang ditawarkan olch Lernbaga
Manajemcn Kolektif kepada Perangkat Daerah yang
melaksanakan urusan bidang perpuslakaan dan arsip
daerah sehubungan dengan bagian yang digandakan .
b . pembualan salinan dilakukan unluk pemeliharaan ,
pengganlian salinan yang diperlukan, atau pengganlian
salinan dalam hal salinan hilang, rusak, atau musnah dari
koleksi permanen di Perangkal Daerah yang melaksanakan
urusan bidang pcrpuslakaan dan arsip daerah dengan syarat :
1. Perangkal Daerah yang melaksanakan urusan bidang
perpuslakaan dan arsip dacrah tidak mungkin
mcmpcrolch salinan dalam kondisi wajar; alau
2. pembualan salinan Lersebul dilakukan secara Lerpisah
alau jika dilakukan sccara bcrulang, pcmbuatan salinan
lcrscbul harus mcrupakan kejadian yang tidak saling
berhubungan .
c . Pembualan salinan dimaksudkan untuk komunikasi atau
pcrtukaran informasi anlar pcrpuslakaan, anlar lcmbaga
arsip, scrta anlara Pcrangkat Dacrah yang mciaksanakan
urusan bidang pcrpustakaan dan arsip daerah.
11
BAB Ill
PATEN
Bagian Kesatu
Pemerinlah Daerah Provinsi Sebagai Pcmegang Paten
Pasal 1 2
( 1 ) Pemerintah Daerah Provinsi sebagai pemegang Paten alas Invensi
yang dihasilkan oleh Inventor:
a. dalam Hubungan Dinas; dan
b . dalam hubungan kerja dengan Pemerintah Daerah Provinsi
sebagai Pihak pemberi kerja, kccuali dipcrjanjikan lain.
(2) Inventor dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) huruf a dan huruf b dapat menggunakan data dan/atau
prasarana dan sarana yang disediakan oleh Pemerintah D aerah
Provinsi.
(3) Pcmerintah Dacrah Provinsi sebagai pemegang Paten
sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ), berhak mendapatkan
imbalan berupa Royalti Paten alas Palen yang
dikomersialisasikan.
(4) D alam hal Pemerinlah Daerah Provinsi sebagai Pemegang Palen
Lidak dapal melaksanakan Palennya, Inventor alas persetujuan
Pemegang Palen dapal melaksanakan paten dengan pihak keliga.
Bagian Kedua
Jenis Paten
Pasal 13
( 1 ) Palen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, melipuli:
a. Palen; dan
b. Paten sedcrhana.
(2) Palen sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf a diberikan
untuk lnvensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan
dapat diterapkan dalam industri.
(3) Paten sederhana sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ) huruf b
diberikan unluk setiap lnvensi baru, Pengembangan dari produk
atau proses yang Lelah ada, dan dapat dilcrapkan dalam industri.
Bagian Kctiga
Royalli Palen
Pasal 1 4
( 1 ) Terhadap pelaksanaan komersialisasi Paten sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 2 ayal ( 1 ), Pemcrinlah Daerah Provinsi
memperoleh Royalli Palen dari pihak ketiga yang melaksanakan
komersialisasi.
(2) Pendapalan alas Royalti Palen sebagaimana dimaksud pada ayal
( 1 ) diselorkan ke ka.s Daernh sesua1 kclentuan peraturan
perundang- undangan.
12
Bagian Keempat
Lisensi Paten
Pasal 15
( 1 ) Pemerintah Daerah Provinsi sebagai Pemegang Paten berhak
memberikan Lisensi Palen kepada pihak lain berdasarkan
perjanjian Lisensi Palen cksklusif maupun non-eksklusif.
(2) Kelcntuan lebih lanjul mcngcnai pclaksanaan Liscnsi Paten
sebagaimana dimaksud pada ayal (1) , diatur dalam Peraluran
Gubernur.
BAB IV
MEREK DAN I N D I KASI GEOGRAFlS
Bagian Kesatu
Merck
Pasal 1 6
( 1 ) Pemerinlah Daerah Provinsi sebagai pemegang hak atas merek
yang dihasilkan pembual merek:
a. dalam Hubungan Dinas;
b. dalam hubungan kerja dengan Perangkat Daerah Pemerintah
Daerah Provinsi sebagai pemberi kerja, kecuali diperj anjikan
lain.
(2) Pembuat merk dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayal ( 1) huruf a dan huruf b dapal menggunakan prasarana
dan/ alau sarana yang disediakan Pemerintah Daerah Provinsi.
Pasal 1 7
( 1 ) Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 6 terdiri atas tanda
berupa:
a. gambar;
b. logo;
c. nama;
d. kata;
e. huruf;
f. angka; dan
g. susunan warna.
(2) Merek sebagaimana dimaksud pada ayal ( 1), dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/alau 3 (Liga) dimensi, suara, hologram, atau
kombinasi dari 2 (dua) alau lebih unsur tersebul untuk
membedakan barang dan/ atau jasa.
13
Bagian Kedua
Indikasi Geografis
Pasal 1 8
( 1 ) Pemerintah Daerah Provinsi mendorong masyarakat d i kawasan
geografis tertenlu yang mengusahakan suatu barang dan/ atau
produk untuk melakukan pendaftaran Indikasi Geografis
(2) Pemerintah Dacrah Provinsi dapal bcrtindak sebagai pcmohon
Indikasi Gcograris unluk didaflarkan kcpada Kemcnlerian
Hukum dan Hak Azasi Manusia, untuk memperoleh
perlindungan.
(3) Pendaftaran Indikasi Geografis sebagaimana dimaksud pada ayal
( 1 ) dan ayat (2) , dilakukan terhadap barang dan / atau produk
berupa:
a. sumber daya alam;
b. barang keraj inan Langan; alau
c . hasil i nduslri .
(4) Kelenluan lebih lanjul mengenai Indikasi Geografis dialur dalam
Peraturan Gubernur.
BAB VI
VARIETAS ASAL UNTUK PEMBUATAN VARIETAS TURUNAN
ESENSIAL
Bagian Kesalu
Umum
Pasal 19
( 1 ) Dalam ha! pcnggunaan Variclas Asal un tuk pembuatan Varietas
Turunan Esensial, Gubernur dapal berlindak:
a. memberikan persetujuan kcpada orang atau badan hukum
yang akan menggunakan Varietas Lokal tcrsebut sebagai
Varietas Asal dalam pembualan Varielas Turunan Esensial
dalam benluk perjanjian Lerlulis;
b. mewakili kepenlingan masyarakal pemilik Varielas Lokal di
wilayahnya dengan memberikan nama Varielas Lokal
berdasarkan persyaralan penamaan;
c. memberikan langgapan saran perbaikan nama Varietas Lokal
dari lembaga yang membidangi Perlindungan Varietas;
d. membual perjanjian penggunaan sualu Vanelas Lokal sebagai
Varielas Asal untuk pembualan Varielas Turunan Esensial
dengan orang alau badan hukum; dan
e. mewakili kepentingat1 masyarakal pemilik Varielas LokaJ
melaksanakan penggunaan lmbalan.
(2) Ketcntuan lebih lanjut mcngenai pcnggunaan Varietas Asal
untuk pembualan Varielas Turunan Esens1al dialur dalam
Peraluran Gubernur .
14
Bagian Kedua
Persyaralan Penamaan Varielas Lokal
Pasal 20
Persyaralan penamaan Varielas Lokal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 9 ayal ( 1 ) huruf a, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. mencerminkan idenlilas Variclas Lokal yang bcrsangkutan;
b. tidak menimbulkan kerancuan karakterislik, nilai atau identitas
suatu
c . Varielas Lokal;
d. tidak tclah digunakan untuk nama Varietas yang sudah ada;
e. tidak mcnggunakan nama orang lerkcnal;
f. lidak menggunakan nama alam;
g. tidak menggunakan lambang ncgara; dan / atau
h . tidak mcnggunakan Merck Dagang unluk barang dan jasa yang
dihasilkan dari bahan propagasi seperti benih atau bibit, atau
bahan yang dihasilkan dari Varictas lain, jasa transportasi atau
penyewaan tan aman .
BAB V I I
PEMILIKAN KEKAYAAN INTELEKTUAL HASIL PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Pasal 2 1
( 1 ) Kekayaan I nlelektual yang dihasilkan melalui kegiatan Penelitian
dan Pengembangan oleh Perangkat D aerah merupakan milik
Pemerintah Daerah Provinsi.
(2) Dalam hal pendanaan kcgialan Penelitian dan Pcngcmbangan
sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) dibiayai sebagian oleh
Pemerinlah Daerah Provinsi dan sebagian dibiayai oleh pihak
lain, Kekayaan lnleleklual rnenjadi milik bersama yang
dituangkan dalam Pcrjanjian scsua1 kelentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB Vll1
fNVENTARISASI KEKAYAAN TNTELEKTUAL
Pasal 2 2
( 1 ) Gubernur mcnyclcnggarakan invcnlarisasi Kekayaan Intelektual
yang dihasilkan di Dacrah Provinsi.
(2) Penyelenggaraan invcntarisasi Kekayaan Intelcktual sebagaimana
dimaksud pada ayal ( 1 ) , dilaksanakan Perangkat Daerah yang
melaksanakan penelitian dan pcngcmbangan .
15
BAB I X
F'ASILITASI PENDAFTARAN
Pasal 23
( 1 ) Dalam rangka pcrlindungan Kckayaan Intelektual d i Daerah
Provinsi, Gubernur memfasililasi pendaflaran Kekayaan
lnleleklual kepada Kemenlenan Hukum dan Hak Azasi Manusia,
melipuli :
a. pencalalan Hak Cipla;
b. pendaflaran Paten;
c. pendaflaran mcrck dan Merck Kolcklif; dan
d. pendaflaran I ndikasi Geografis.
(2) F'asililasi pencalalan H ak Cipla sebagaimana d imaksud pada
ayal ( 1 ) huruf a, dilakukan dalam hal Ciplaan lersebul:
a . l idak d ikelahui Penciplanya;
b. tidak dikelahui Pcnciptanya dan Ciplaan tersebut belum
d ilakukan pengumuman ;
c . tidak dikclahui Pcnciplanya, alau hanya terlcra nama
aliasnya alau samaran Pcnciptanya ya.ng diumumkan oleh
Pemerinlah Daerah unluk k-epenlingan Pencipla; dan
d . dalam ha! Ciplaan telah d ilcrbitkan tetapi tidak diketahui
Pencipla dan pihak yang melakukan Pengumuman.
(3) Fasililasi pendaflaran Palen scbagaimana d imaksud pada aya1 ( l )
huruf b, d i lakukan dalam ha! Palen yang d i hasilkan melalui
k�gialan Penelilian dan Pcngembangan olch Perangkal Dacrah
yang melaksanakan urusan bidang Penelilian dan
Pcngembangan, dcngan pcndanaannya bersumber dari A nggaran
Pcndapalan dan Bclanjd Dacr'.3-h .
(4) Fasililasi pendaflaran merek sebagaimana d imaksud pada ayal
( 1) hurur c, mclipuli:
a. mcrek yang di hasilkan dalam Hubungan Dinas; dan
b. merck yang dihasilkan dalam ha! Pemerintah Daerah Provinsi
sebagai pihak yang memberikan pekerjaan .
(5) F'asilitc:si pcndaflaran Merck "Kolcklif scbagaimana d imaksud
pada ayal (1) hurur c, dip<"runlukkan bagi pengembangan /
pemberdayaan Usa'.'la Kccil, dan / a l a u pelayanan publik.
16
BAB X
PEMANFAATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2 4
( 1 ) Pemerintah Oaerah Provinsi sebagai pemilik Kekayaan Intelektual
menyelenggarakan Lala kelola pernan faatan Kekayaan I n telektual
yang dihasilkan di Daerah Provinsi.
(2) Tata cara penyelcnggaraan lata kelola peman faatan Kekayaan
Intcleklual sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dilaksanakan
sesuai kelenluan pcral uran perundang-unda11gc1.n.
Bagian Kcdua
Pcnycbarnn l nformasi
Pa�al 25
Dalam rangka pemanfaalan Kekayaan I n leleklual, Gubernur
melaksanakan penyebaran informasi Kekayaan I nlelektual yang
dimiliki dengan tidak mengurang1 kepenlingan perlindungan
Kckayaan I ntelcklual.
BAB XI
PEMF:LIHARAAN
Pasal 27
( 1 ) Gubernur mclakukan pcmcliharaan Kekayaan I nlcleklual milik
Pcmerinlah Dacrah Provinsi.,.
(2) Tata cara pemeliharaan Kckayaan lnt elcklual sebagaimana
dimaksud pada ayal (1) , dilaksanakan sesua1 ketenluan
pcraluran pcrundang-undangan.
BAB XII
SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL
Pasal 28
( 1 ) Gubernur mcmbcn luk Scnlra Kckayaan ln lelcklual Dacrah
Provin si dalam rangka Pengelolaan Kckayaan Intelektual di
Daerah Provinsi .
(2) Pembangunan Sentra Kekayaan I ntelektual sebagaimana
dimaksud pada ayal ( 1 ) . dilaksanakan secara bertahap sesuai
kcmampuan keuangan Daerah.
(3) Sentra Kekayaan ln LclekLual scbagaimana dimaksud pada ayat
(1) , bcrada di bawah Pcrangkal Daerah yang membidangi
penelitian dan pengembangan dacrah.
(4) Sentra Kekayaan Intelektual bcrtugas mclaksanakan fasilitasi
segala benluk kegiatan Pengelolaan Kckayaan I n Lclektual.
(5) Kctentuan lcbih lanjul mcngcnai pcngclolaan Scnlra Kekayaan
lntcleKlual diatur du.lam Pcraturan Gubernur.
BAB XIII
KERJA SAMA
Pasal 29
(1) Gubcrnur mengembangkan pola kerja sama dalam Pengelolaan
Kekayaan I nlelektual sesuai kclen tuan peraturan perundang
undangan .
(2) K,.::rja sama yang sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dilakukan
dcngan :
a. Pcmerintah Pusat;
b. Pemcrinlah Daerah provinsi;
c. Pcmerinlah Daerah kabupalcn / kota;
d. perguruan Linggi;
e. badan usaha;
f. masyarakat; dan / atau
g. pi.ha k luar negcr i.
(3) Benluk kerja san 1a scbagaimana dimaksud pada ayal (2),
mehputi:
a. pcmanfaalan Kekayaan lnlclcktual;
18
BAB XIV
SISTEM INPORMASI
Pasal 30
( 1 ) Gubernur membangun sislem informasi kekayaan in teleklual.
(2) Si slem in formasi sebagairnana dimaksud pada ayat ( 1 ), paling
kurang meliputi:
a. basis dala Kekayaan lnlcleklual;
b. deskripsi Kckayaan I nlclcklual;
c. profit i nvenlor;
d . stalus Kckayaan l n tclcklual;
e . sertifikat
(3) Pclaksanaan Sistcm informasi scbagaimana dimaksud pada ayal
( 1 ) dan (2), dilakukan oleh Perangkal Dacrah yang membidangi
penelitian dan pengembangan.
(4) Kc:len tuan lebih Ianjut mcngenai pelaksanaan sislcm informasi
dialur dalam Pcraluran Gubernur.
BAB XV
PARTIS) PASI
Pasal 3 1
( 1 ) Masyarakal bcrpartisipasi dalam Pcngelolaan Kekayaan
lnteleklual.
(2) Parlisipa�i masyarakal scbagaimana dimaksud pada ayal ( 1 )
dilaksanakan paling kurang dalam benluk:
a. peningkalan kcgiatan dan krcalivitas;
b. pcmberian m formasi dan dala;
c. perlindungan dan peleslarian kekayaan in Leleklual; dan
d . pengawasan.
BAB XVI
PEMBINAAN DAN P�NGAWASAN
l:3agian Kesalu
Pcmbinaan
Pasal 32
( 1 ) Gubcrnur mcnyclcnggarakan pL·mhinaan Kckayaan Inlckktual
kepnda PcmerinLah Dacrah 1'dbupalcn / Kota dan/ alau
masyarakal .
19
Bagian Kedua
Pcngawasan
Pasal 33
( 1 ) Gubernur melaksanakan pengawasan Kekayaan lnleleklual di
Daerah Provinsi.
(2) Pengawasan sebagaimana d1maksud pada ayal (1), dilakukan
lerhadap:
a. pencatalan dan pengelolaan Hak Cip la;
b . pendaftaran dan pengelolaan ekspresi budaya Lradisional;
c. pendaflaran dan pangclolaan Paten;
d. pendaftaran dan pcngclolaan mcrck; dan
e. pendaflaran dan pengelolaan indikasi geografis.
(3) Pcngawasan scbagaimana dimaksud pada ayal ( 1 ) dan ayal (2),
dilaksar..akan oleh Perangkal daerah yang melaksanakan urusan
bidang pcnclilian dan pcngcmbangan.
(4) Kctentuan lebih lanjul mengena1 pcngawasan diatur dalam
Peraluran Gubernur.
20
BAB XVII
PENDANAAN
Pasal 34
Pendanaan pelaksanaan Pcngclolaan Kekayaan Intelektual
bersumber dari:
a . Anggaran Pendapalan dan Belanja Daerah; dan
b. sumbcr lainnya yang sah dan Lidak mcngikal.
BAB XVIll
INSENTIF'
Pasal 35
( 1 ) Gubernur dapat memberikan insentif kcpada setiap orang,
kelompok, lembaga, dan/ alau badan usaha yang berjasa dalam:
a. melakukan lnovasi Kekayaan lnlelektual; dan / a tau
b . bcrpcran serla dalam fasililasi Kckayaan Intclcktual dan/ alau
ekspresi budaya tradisional.
(2) Inscntif yang diberikan oleh Pemerinlah Daerah Provinsi
sebagaimana dimaksud pada ayal (1), dibcrikan dalam benluk
fasilitasi pendaflaran, program, pcnghargaan, dan/ atau bantuan,
yang pelaksanaannya discsuaikan dengan kemampuan keuangan
Oaerah.
(3) Ketcnluan lcbih lanjut mengcnai syaral dan Lata cara pemberian
in sen l if diatur dcngan Peraluran Gubcrnur.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36
Pada saal Peraluran Oaerah ?ni mulai berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang merupakan peraluran pelaksanaan dari
PeraLuran Dacrah Nomor 5 Tahun 2012 Lcnlang Pcrlindungan
Kekayaan lnlclcklual (Lcmbaran Dacrah Provinsi Jawa Baral Tahun
20 1 2 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat
Nomor 119), dinyalakan masih letap berlaku sepanjang Lidak
bertenlangan dcngan kctcntuan dalam Peraturan Dacrah ini.
Pasal 37
Pada saal Peraluran Dacrah ini mulai bcrlaku, Peraluran Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 5 't'ahun 20 1 2 tenlang Perlindungan
Kekayaan Intelcktual (Lcmbaran Dacrah Provins: Jawa Baral Tahun
20 1 2 Nomor 5, Tambahan Lembaran Oaerah Provinsi Jawa Baral
Nomor 1 1 9) , dicabul dan dinyatakan Lidak bcrlaku.
21
Pasal 38
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada· tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 6 Juli 2 0 1 8
ttd
MOCHAMAD IRIAWAN
Diundangkan di Bandung
Pada tanggal 6 Juli 2 0 1 8
ttd
IWA KARNIWA