MUSIMIN
TENTANG
TENTANG
TENTANG
DENGA}{RATIMA'TTI]HANYAI\GI!ftiHAESA
BIIPATI MUSI BAITTUASIN
Tentang Sistem
Undang'Undang Nomor 25 Tahun 2004
Perencanaan Perabangunan Nasional
(Lembaral \tgu*
ntp"tfit hdonesia T-attrun 2004 Nomor 104' Tarnbahan
4421 )'
LembaranNegara Republik IndonesiaNomor
4124).
Dengan
MEMUTUSKAITI:
Pasal 1
gan:
Dal
1.
erangkat Daerah sebagai penyelenggara
2.
Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah BuPati Musi
suatu tindakan masa depan yang
4. Perencanaan adalah
sirmber daYa Yang tersedia
akan oleh semua komPonen
,ntuk
,t.ff[t""#ffi rum,san urnum mengenai upa]-a-upaya yang dilaksanakan
mewujudkan visi.
16. Strategi adalah langkahJangkah berisikan
program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
Pemerintah Pusat/Daeratr untuk
17. Kebijakan adalah aratr/tindakan yang diambil oleh
mencapai tujuan.
18. Program adalah instnrmen
dilaksanakan oleh instansi P
serta memperoleh alokasi anggaran
oleh instansi Pemerintah.
rencana kerja
19. Program satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD adalah selumpulan
BAB TI
PROGRAM PEMBAI\GIINAI\ DAERAII
Pasal 2
sesuai dengan
(1) Program Pembangpnan Daerah Periode 2OO5'2A25 dilaksanakan
RPJP Daerah. (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat
(2)
\-/ Rincian Program Pembangunan Daerah
terdapat pada lampiran Peraturan Daerah ini'
Pasal 3
Pasal 4
(1)
a)
Pemerintahan BuPati berikutnYa'
BAB III
SISTEMATIKA RPJP
Pasal 5
dari
Sistematika RPJP sebagaimana dimaksud peraturan daerah terdiri
:
I. PENDAHULUAN
II. KONDISI UMI.JM
M. VISI DAI{ MISI I(ABUPATEN MUSI BANI-YIJASIN
Iv.ARAH,TAHAPAI{,DANPRIORITASPEMBANGIJNAN
V. PENUTI.]P
BAB IV
PENGEI\IDALIAN DAN EVALUASI
Pasal 6
BAB V
KETENTTIAI\ PERALIIIAN
Pasal 7
Prr.saI 8
Kctcnl.uun urcngenui ttl'JM clacrnh yarrg tclah ada masih tetap bcrlaku
sclarna ticlnk bcrlcrrtrrrgirrr tlcrtl-,.art lictcntuurr,.yilng diltur dalam RP.IP
ducr:rlr.irri.
Io;ts:tl 9
iI i}Z\IIIYIJASIN,
't
zl !,,\lll
I) i u nrI:rngli:rn tl i .Scti:r.1,rr
p:rd:r t:lnggul d, JUg 2rx)3
n I{!s r)Alittntr
TJS;I I}ANY['AS!N,
rt,$
(G,rc r[,'liN I]1,/
TENTANG
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR v
BAB IV ARAII,TAIIAPAFT'DAI\PRIoRITASPEMBAIYGI.]NA}I
rv-1
'N
4.1. fuah Pembangunan Jangfua panjang Tahun 2005'2025
-7
4.I.1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan dan
TY.7
Pertumbuhan Ekonomi
4.l.2.Mewujudkan Peningkatan Kemandirian dan
rv -13
Kesej atrteraan MasYarakat
4.l.3.Mengembangkan Pemerintahan yang Adil' Jujur'
dan IV -16
Bersih
4.2. T ahaPan dan Skala Prioritas
rv -18
4.2.1. RPJM Ke-l
rv -18
4.2.2. RPJM Ke-2
rv -19
4.2.3. RPJM Ke-3
rv -21
4.2.4- RPJM Ke-4
t\t -22
BABV PENUTUP
v- 1
11
DAF'TAR TABEL
Halaman
ln
Tabel2.22 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha II - 31
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002-2005
Tabel2.23 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha ll -32
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004
Tabel2.24 Posisi dan Perkembangan Sub-Sektor Ekonomi Kabupaten ll - 47
Musi Banyuasin
Tabel2.25 Prioritas Pengembangan Sektor/subsektor Kabupaten Musi II - 48
B anyuasin dalam peri ode pemban gun an 200 5 -2025
lv
q?tc6ra AdnSaq.nan WQ* Adi"rlg Kt6. r.lutd'Ifl 2N5-20U
BAB I
PENDAIIT]LUAI\
1.1 LATARBELAKA}IG
daerah,
I-l
qflr,,u ec,,lfanPtlranJ41rgR9 asiCItg X96' I\tfu 7lz 2u5-2ou
l2.l Tujuan
Panjang Daerah
Menyiapkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka
(dua puluh) tahrm
(RPJPD) Kabupaten Musi Banyuasin dalam Jangka Waktu 20
jangka menengah dan
sebagai pedoman penyusunan perencanaan pembangunan
jangkr pendek, agar perencanaan lebih tearah, terpadrl efektif dan efisien dalarn
Musi Banyuasin'
mewujudkan visi pembangunan jangka panjang Kabupaten
1.2.2 Sasaran
RPJP Kabupaten
Sedangkan sasarzrn yang ingln dicapai dalarn penyusunan
Musi BanYuasin:
Kabupaten
l. Mengidentifikasi dan menganalisis potensi yang dimiliki Daeratr
Misi
Musi Banyuasin sebagai dasar dalam penetapan rumusan Visi dan
pembangrman Daeratr Kabupaten Musi Banyuasin'
oleh
2. Merumuskan Visi dan Misi Daerah sebagai Kondisi yang diharapkan
(2005-
Kabupaten Musi Banyuasin dalam dua puluh tahun mendatang
202s)
t-2
fipwrc rPenscngtnon tangftg lPoniflW K96. gluk'Ifl 2N5-2025
I-3
qflcta4 QtaifuWatcrt latgR( aEnidtg XF6. rfufu lfr. 200t2025
12. peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 5 tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengatr Provinsi Sumatera Selatan
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2006 Nomor 5).
13. peraturan daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 teriatg
Rencana pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tatrun 2007
NomorT).
15. peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin nomor 21 Tahun 2000 tentang
pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Dalam Kabupaten Musi Banyuasin
t-4
Qgntau eznaangurun JangFg Aoajog K!6. 01u6d ,IfL 2N5-2025
17. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2004 Nomor 6).
18. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 27 tatrun 2007 Tentang
yang telah diamanatkan dalam UU No.25 tahun 2004, maka keberadaan RPJP
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2005-2025 merupakan satu bagian
yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin sebagai pedoman penyelenggaraan pembangunan 20 tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Musi Banyuasin
berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat unfuk kemajuan, kemandirian,
dan kesejatrteraan masyarakat dalam Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan
potensi dan sumberdaya yang dimiliki dalam dua puluh tahun mendatang dan
tetap mengacu pada RPJP Nasional dan RPJP Provinsi. RPJP ini sekaligus akan
menjadi acuan bagi seluruh kelompok pemangku kepentingan pembangunan di
Kabupaten Musi Banyuasin, temrasuk visi dan misi calon kepala daeratr;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis @enstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
I-5
qrnffi azniangtmn JanBfg a64o1g Kfi. frluia ltl 2005-2025
Gambar 1.1.
pedoman. pedo.man-l
t R""ir:l nxn_ | -l Rin"ian
l,
o
TE
Eq
_=o!
0)='
l,
oQ
HB
rl-
Ol
-o!
=
1.5 SISTEMATIKA
Secara garis besar sistematika bahasan meliputi 5 (lima) bab yaitu sebagai
berikut:
I-6
gluSatlL 2@5-205
Rrwoia Oclfurg,nnt laigfuq Oaniarg IG6.
Bab 1 Pendahuluan
BanYuasin.
Bab ini berisi visi dan misi Daeratr Kabupaten Musi Banyuasin serta arah
Bab 5 Penutup
Bab ini berisi uraian kata penutup dari bahasan RPJP Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 20OS -2025-
t-7
\groa lbm*aagunat I 6ngfu aaiintg Kt6. rlu6a'Il 2N5-20U
BAB TI
KONDISI T]MUM
maka pada tanggal 27 September 1945 dibentuklah BKR Musi Banyuasin yang
berkedudukan di Sekayu. BKR Musi Banyuasin dipimpin oleh Kapten Usman Bakar
dan didampingi dua wakil pimpinan, yaitu A. Munandar Wasyik (Wakil Pimpinan I),
sertaNawawi Gaffar dan A.Kosim Dahayat (Wakit Pimpinan II).
Belanda pada tanggal 10 Juli 1948 diterbitkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 1948
tentang Pemerintahan Daerah. Undang Undang ini berisikan antara lain membagi
tingkatan Badan-Badan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Propinsi, Kabupaten, dan
atau Kota Besar. Tingkatan yang lebih bawah lagi belum dapat ditentukan karena nama-
nama ditiap daerah /kota besar berbeda-beda. Namun Pasal I Undang Undang Nomor
22 Tahun 1948 menyebutkan bahwa Republik lndonesia dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu Propinsi, Kabupaten dan Desa/I(ota Kecil, Negeri, M*gq dan lain-lain yang
berhak mengurus dan mengafur rumah tangganya sendiri.
il-l
qfitztru etafungnc. lagtg tu*q Xrf %.a6d tL 2Nt-N25
di bagim \sara ymg cli$ili Mmga I-a.xag Wetao, Marga Babat, Marga Sanga Dtsa
Marga PinBgp, dm Marga Tqtah Abang.
Sejak saat itu susuntrn pemerintah di Sumatera Selatan terdiri dari Keresidenan,
Kabupaten, dan Kewedanaan. Untuk Keresidenan Palembang terdiri dari 6 Kabupaten
dengan 14 Kewedanaan. Susunan tingkat pemerintahan dan stafus Pemerintahan
Otonomi tersebut masih tetap mengacu pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 1948
meskipun Undang Undang RIS yang diberlalcukan.
Nomor 39 Tahun 1950 yang menetapkan Propinsi Sumatera Selatan (termasuk lampung
dan Bengkulu) dibagi atas 14 (empat belas) Kabupaten dan I (satu) Kota Besar
Palembang, serta 1 (satu) calon Kota Besar Tanjrurg Karang atau Teluk Betung. Sebagai
pelaksanaannya terlebih datrulu dibentuk dewan-dewan kabupaten yang baru terbentuk
4 (empat) dewan kabupaten, yaitu tiga di lampung dan satu di Bengkulu. Selanjutnya PP
Nomor 39 Tahun 1950 tersebut dibelrukan sebagai akibat mosi dari Hadi Kusumo.
Sehingga dengan demikian pembentukan Dewan Kabupaten dan sekaligus Kabupaten
Musi Banyuasin tertunda hingga tahun 1954.
2 Tahun l95l dan dengan alasan demi kemajuan demokrasi dan revolusi maka para
pemuka masyaraka! kalangan DPR dan Gubernur mengadakan musyawarah yang
hasilnya dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 53 Tahun 1954, yang antara lain
menetapkan agr segera menata Pemerintatran Marga yang maksudnya agar
I]-2
q4wu @nt6ai$ild1, tdg|( ad*n g ,(i6. ilt fu'fl 2m5-m25
pemerintahan marga ini menjadi sendi dasar yang kokoh dari pemerintahan atasad
dengan menggunakan hak otonomi menurut hukum asli. Hal ini memudahkan
penyesuaian diri dengan pembentukan otonomi daerah sambil menunggu Undang
Undang Nomor 22Tahw 1948 yang sedang ditinjau kembali.
Ide untuk menata Pemerintah Marga sebagai daerah otonomi yang berhak
mengunrs diri sendiri itu, kelihatannya mendapat pengakuan Kolonial Belanda yang
ditandai dengan dikeluarkannya Indis Gemente Ordonanti. Buitinguresren (IGOB) StI
1938 Nomor 490 yangmengatur keuangan Pemerintahan Marga.
Otonomi Daerah Nomor 2 Tahun 1951 tanggal 25 Febuari 1951, Gubernur Kepala
Daerah Propinsi Sumatera mengeluarkan Surat Instnrksi KebijaksanilanNomor: GB.30/
711951 dan Surat Gubernur tanggal l0 Juli 1951 Nomor D.P l9l l95l tentang
II.3
Q?rrcana @rn6aflgril,sr, laigQ{ eacirrrg Ka6. r,tr!fu ,IfL 2mj-n2|
kewedanaan lain yang masuk lingkup Kabupaten Palembang llir, yaitu Kewedairaan
LematatglOgan Tengah dan Rawas. Akan tetapi hasil kerja PPKO dan DPD Propinsi
Sumatera Selatan tidak berlanjut, sehingga kewedanaan masih berfirngsi sampai
dikeluarkannya Undang Undang Nomor: 26 Tahun 1959. Dengan Undang Undang baru
ini, terbentuklah Kabupaten-kabupaten dan Kotamadya di Propinsi Sumatera Selatan,
yang terdiri dari 8 (delapan) kabupaten dan 2 (dua) kotamadya, termasuk diantaranya
Kabupaten Musi Ilir Banyuasin dengan jumlah penduduk 463.803 jiwq yang
ibukotanya Sekayu.
Sesuai dengan isi Bab II Pasal 14 Ayat l, Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959,
bahwa Kepala Daerah adalatr alat Pemerintah Pusat dan alat Pemerintah Daerah.
II- 4
frfirav t*n*d?sran laryfe micnl fu6. rhtfu IIL 2m5-2025
Dengan demikian Kepala Daerah diubah me4iadi Bupati Kepala Daerah yang dalam hal
ini adalah Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Musi Banyuasin" disingkat
dengan Daswati II Musi Banyuasin.
dibentuklah Badan Pemerintatr Harian (BPH).Namun saat itu pembentukan BPH masih
belum memungkinkan maka Bupati Kepala Daerah masih dibantu Dewan Pemerintah
Daerah (DPD). Pada saat dilantiknya Usman Bakar sebagai Bupati Kepala Daerah
Daswati II Musi Banyuasin, selunrh kantor pemerintahan masih berada di Kota Praja
Palembang, kecuali Kantor Pekerjaan Umum dan Kesehatan yang telah berada di
Sekayu. Hal ini disebabkan pada waktu pembentukan kabupaten otonom oleh PPKO,
Kabupaten otonom Musi Banyrasin tergabung dalam Kabupaten Palembang Ilir di
bawah Keresidenan Palembang. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pemerintatran Umum dan Otonomi Daerah Nomor: Des.52/213.7-34 tarygal I April
1963 secara resmi ditetapkan Sekayu sebagai Ibukota Kabupaten Daswati II Musi
Banyrasin.
Lirtang Selatan dan 1030 - 104,450 Bujur Timur. Secara administratif batas
II-5
qncaliz tUniaUututt laryfrg enjng 1O5. rlttfu fL 2005-2025
Tabel2.l.
Luas Wilayah Kabupaten M
Mu si Ban asrn
No. Kecamatan Luas (Km'
1 Babat Toman 1.397,50
) Batanehari Leko 2.10'1,79
3 Sanga Desa 317.00
4 Sunsai Keruh 629,00
5 Sekayu 701,60
6 Lais 7s5,53
7 Suneai Lilin 885,28
8 Keluang 400,57
9 Bawng Lencir 6.699,19
l0 Plakat Tineei 372,50
l1 Ialan 1.028,00
Jumlah 14.265,96
sznms tentang
t'lo 3?12005
Sumber :Petda No. Gud kocamalan
P-ntano Pembentukan 2 (dua)
Wayah Kabupaten Musi BanYuain
2.1.2 Morfologi
Secara morfologi, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu sebagai berikut :
II.6
frqttatt Qen$agaw Jangla Aarjtng Ki6, gl uk'IfL 2@5-2oU
2.13 Iklim
2.L.4 Ilidrologi
Berdasarkan pola aliran sungai dan sifat tata airnya, wilayah Kabupaten
Musi Banyuasin dapat dibedakan menjadi wilayah dataran kering dan rawa.
Pada sungai sungai besar aliran aimya ada sepanjang tahun dan tidak
terpengaruh oleh perubahan musim secara signifikan, sehingga pada sungai-suugai
jenis ini dapat dipergrmakan sebagai moda transportasi antara lain Sungai Musi,
Sungai Teluk Tenggulang, dan Sungai Lalan.
Pada daerah dataran kering dengan pola aliran dendritik keberadaan air
permukaan umunnya ada pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau
il-7
Rruau Oenidga,t ] lE rgfu Qar*t rg Ko6. *tu6a lfi 2mrfr25
B. Jenis Tanah
Di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, secara umum jenis tanah yang ada
berdasarkan sistem taksonomi tanah dari USDA dan Puslitanak (1999) meliputi :
o Jenis tanah entisol (aluvial) yang sebarannya terdapat di daerah dataran yang
terbentuk oleh aktivitas srmgai Musi. Selain di daerah dataran Sungai Musi,
jenis tanah Entisols ioi juga bauyak ditemukan di daerah-daeratr endapan
sungai lainnya seperti Sungai Calik dan Sungai Lalan.
II. 8
Q4aru rnfiatgraw laqfg ea&,ag Kt6. *lr.kqfr, 2mt2o25
Jenis tanah Histosols (tanah organik) yang sebarannya sebagian besar terdapat
37,53 % dari luas lstal Kabupaten Musi Banyuasin. Jenis penggunaan lahan
lainnya yang penyebarannya cukup luas yaitu berupa kebun rakyat dengan
dengan 727.215,63Ha atau 8,92 yo dari luas wilayah kabupaten 6iss-sul kebun
campuran dengan 121.538,79 Ha atau 8,52 yo dari luas wilayatr Kabupaten Musi
Banyuasin merupakan penggunaan terbesar ke
empat. Sedangkan jenis
penggunzum lahan/tanah lainnya penyebarannya relatif lebih kecil jiku
dibandingkan keempat penggunaan di atas.
II.9
furuana lbnkngnai lary Rg Wdng Kt6. rtu66,Ilr- 2N5-2025
Banyuasin pada tahun 2010 akan menjadi 513.606 jiwqtahun 2015 menjadi
628.748 jiwa atau sebesar 769.131jiwa pada akhir masa perencanaan (tahun
242r.
Tabel22
Jumlah Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin,
Tahun 2002-2005
Jrr rnlah Penduduk fiiwa)
No Kecamatan
2002 2003 2004 2005
I
nr-i.t penduduk wakhr-n; Po:jml penduduk waktu dasar: t-tinskd pertrnbuhan pdd
il- l0
RficaM.OenfuWnan tangfg ttunjcng KoL. rtuhd m 2@.t-202j
Tabel23
Perfumbuhan Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2003 - 2005
I 2003
2 2004 3,gl
J 2005 3,00
2.22 KepadatanPenduduk
Tabel2.4
Kepadatan Penduduk
Kabu Musi Banyuasin, Tahun 2fi)5
Jumlah Kepadatan
No. Kecamatan Luas (Km2) Penduduk Penduduk
fiiwa) (liwa/l(m2)
,|
Babat Toman 1.397,50 46.075 32
2 Batanghari Leko 2.107,79 21.445 10
3 Sanga Desa 317,00 28.946 91
4 Sungai Keruh 629,00 32.O24 51
5 Sekayu 701-60 70.071 100
6 Lais 755,A3 53.160 70
7 Sungai Lilin 885,28 65.952 74
I Keluang 400,57 26.O97 65
9 Bayung Lencir 6.699,19 75.294 11
10 Plakat Tinggi-, 372,50 19.514 52
11 Lalan' 1.028,00 37.2',t5 36
Jumlah 14.265,96 475.793 33
Sumber BPS Kab.Muba , Tahun 2A05
r- ll
ecntuat *n6ogund, Jangftp rtaxlntg Kf 6. 91uh ,IfL 2mS-2025
2.23 TingkatPendidikan.
Unhrk mengetahui kualitas penduduk dapat dilihat dari Indela
Pembangunan Manusia (IPM) yang dinyatakan dalam tiga dimensi pembangrman
Untuk angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Mumi (APM)
pada masing-masing jenjang pendidikan tahun 2005, APK untuk SD/Ivli ll8,l3
Yo danAPM sebesar 99,42 %. Untuk SMP dan Mts ApK 71,81 o/o danApM s5,66
%. sedangkan untuk SMU,MA, sMK APK sebesar 34,93 %o dan ApM sebesar
22,21' %. Untuk tahun 2006 APK untuk SDfuIi 116,36 % d^nAPM sebesar 98,83
%. Untuk sMP dan Mts APK 85,75 Y, dan ApM 69,21 %. Sedangkan untuk
SMU,MA, SMK APK sebesar 51,65 Yo dat APM sebesar 41,13 Yo.Hasil kinerja
pembangunan bidang pendidikan 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlatr
penduduk vang tamat SD mengalami peningkatan dari 77.062 0rang di tahun 2002
meningkat 81.007 omng di tahun 2005. SMP 19.750 meningkat 22.089 di tahun
2005, dan SMA berjumtah 4000 di tahun 2002 meningkat menjadi 9.426 di tahun
2005.
\- 12
MrawOiaatgril t^ lt Afg Aar*f,rg IA6. *lafu qt 2OOj-2025
Tabel2.5
Jumlah Penduduk Usia Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan
Di ten Musi uasin. Tahun 2fi)5
Tingkat Jumlah
No Persentase
Pendidikan Penduduk
I SD/]VII 81.007 69,79
2.2.4 Ketenagakerjaan
Struktu penduduk menurut ketenagakerjaan dapat digambarkan berdasarkan
penduduk usia kerja apabila diasumsikan bahwa penduduk usia 0 s.d 15 tatnrn
sekitar 30 % dan penduduk usia diatas 60 tahun sekitar l0 yo, dar, jumlah
angkatan kerja adalah 60 % dari jumlah penduduk , maka jurnlah angkatan kerja
di Kabupaten Musi Banyrasin pada tahun 2003 sebanyak 266.983 orang, tahun
2004 sebanyak277.153 oftulg dan tahun 2005 sebanyak285.475 orang.
II. 13
Rnau eafioWata laryRs eori@rg 1$6. Xtufu qlL ZN5-2025
penyediaan lapangan kerja atau jumlah unit usaha yang ada di kabupaten Musi
Banyuasin sendiri.
Dalam tiga (3) tahun terakhir penyerap^n tenaga kerja di kabupaten Musi
banyuasin terlihat margalami penurunan, hal ini terjadi, karena adanya
tI- 14
Agncau OtnSagtnwt largftg Aar*i4 Ko6. rluia,IfL 2N|-2OU
Tabet 2.6.
Jumlah Perusahaan dan Karyawan di Kab. Muba Tahun 2005
Data dari BKBKS Kabupaten Musi Banyuasin bahwa pada tahun 2003
jnmlah KK prasejahtera berjumlah2l.4g (27,9 W danKs I berjumlah 38.865
II- r5
'Qitaro @,rr6aiAtia, I ong fr( tuddg Kr6, 2@rm25
h: ^tu5.,1f1
KS iII plus berjumlah 28.676, 8.811, dan 1.573 , sedangkan tahun 2006
menunjukkan penunrnan Keluarga Pra sejahtera sebesar 72,91 yo seperti pada
tabel2.l.
Tabel2.1.
Jumlah Keluarga dan Tahapan Keluarga Sejahtera
d Ka Musi Ba
Tlngkat Kesejahteraan Jumlah
2002 2003 2004 2005 2008
1 Kel. Pra Sejahtera 31.274 28.449 27.143 19.842
% 31,4 0/o 27.9 % 25,6 % 17.14%
2 Kel. Sejahtera I 38.865 37.131 39.787 29.821
% 38,9 % 36,5 % 37,5 yo 25.76%
3 Kel. Sejahtera ll 21.685 27.138 28.676 35.692
0/o
% 21,Bsyo 26,7 yo 27,1 30,83 %
4 Kel. Sejahtera lll 6.688 7.744 8.811 16.387
o/o
6.7 0/o 7,6 % 8.3 % 14,16%
5 Kel. Sejahtera lll Plus 1.'191 1.180 1.573 3.577
% '1,2 % 1.2 % 1,5% 3,09 %
Jumlah 99.701 101.il2 105.990 115.768
II. 16
Wiffia *nArgw,an Jaaftp Oaxlng fG6. %tbc qL 2mt2o25
4) kemampuan daya beli (adjusted real per capita expenditure) ataa indeks
pendapatan (income index).
Pada tahun 2004 yaung ialu, IPM Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan
unrtan ke lima (5) dari empat belas (14) Kabupaten/I(ota yang ada di Provinsi
Sumatera Selatan. Sedangkan untuk perbandingan tingkat nasional, IPM
Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2D}4beradapada urutan ke2l5. Peringkat
IPM yang telatr dicapai oleh Kabupaten Musi Banyuasin tersebut, karena adanya
peningkatan tolok ukur atau indikator penentu IPM itu sendiri.
II- 17
\6rtm lPznfunyrufl I aflgfr,g aani@t4 fg6. 9,luk IL 2ffi5 -20U
Tabel2.8.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/I(ota
rli Provinsi Sumatera Selatan, tahun 2004-2005
Palembang
Kota 8,3 596,8 707 2 70,0 97,7 83 597,1 71,1
685 97,5
Prabumulih
Kota 69,2 972 80 591,5 69,9
687 96,9 79 591,2 69,5 3
Dmaalam
693 4 688 95,1 7,0 610,5 699
Kab. OKU 680 94,8 6,9 610,2
5 68,7 95,9 6,8 594,9 68,7
Kab. *luba 67,9 95,7 6J 59,4,5 68,1
2.2.7. Kesehatan
sehat SDM dan diikuti semaliin tinggr tingkat dan kuatitas pendidikan
SDM'
memiliki tingka pendidikan tinggl, namun jika sDM tersebut tidak seba
bagaimana SDM tersebut akan bekerjq akan mengembangkan laeatifitasnya
II- 18
@Kna On6mgnd, lngfte Wialg 1G6. rtuha,Ifr- 2N5-2A25
talnrn 2004 mengalami penurunan menjadi 559 dan turun kembali pada tahun
2005 menjadi 392 tenaga kesehatarU dengan rincian,seperti yang tertera pada
tabel b€rikut ini.
Tabel2.9.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya
di Kabupaten Musi Banyuasin, tahun 2005
seperti kehutanan, perkebunan karet, kelapa sawit serta migas kurang meriberi
kontribusi ( Multiplier effect ) kepada daerah atau masyarakat sekitar
perusahaan. Adapun jumlah RT miskin dapat dilihat pada tabel sebagai benkut,
It- l9
qficnu arnhangnat J&Eqt tuxjdU Kg6. *ttk,IL 2Nj-202J
Tabel 2.1O,
Jumlah Rumah Tangga Miskin
di I(abupaten Musi Banyuasin Tahun 2006
II- 20
qncsa Oenfun$t@t I oag fg Qot FU fud. htufu 'LlL 2N5-205
Tabel2.11.
Jumlah Desa Tertinggal
di Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2006
II- 2I
fuaau tkn€aryunat Jangfu <Porjang Kt6- ,hh,tfL 2N5-2O25
2.3. PEREKONOMIANWILAYAII
2.3.1 Kondisi Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
il-22
qfi@r4 aernhngtMt, I anglg ea4rlA 1{i 6. rlufu IL 2N5-2025
Tabel2.13
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2000 - 2005
Tahun Dengan Migas Tanpa Migas
2000 1,42 4,08
2001 1,83 4,90
2002 4,13 6,43
2003 4,54 6,55
2004 5,U 7,26
2005 5,44 7,38
SumberTh. 2000 - 2004 : BPS, Produk Domestik Regional Bruto Kab. Muba. 2004.
Sumber Th.2005: Data Diotah ; karena Data PDRB 2005belum dipublikasikan BPS
Dmi tabel 2.13 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas lebih
tinggi dari dengan migas. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan sektor
pertambangan migas relatif lebih rendah dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Pada tabel 2.74. terhhat bahwa pertumbuhan ekonomi selama peiode 2002
|-23
Rflna,u bBfugtnst laigi$ar*Eg 1(s6' ,tfufu'IL 2N5-m25
Tabel2.14
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2OO2- 2005 (dalam persen)
Nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2005 Atas Dasar Harga
Berlaku dengan migat adalah sebesar Ftp.16.962.398,- juta, nilai ini mengalami
peningka^can, jika dibandingkan dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
dengan migas tatrun 2004 yar.ryhanya mencapai Rp- 12.046 -457 Jfia.
Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku tanpa migas pada tatrun
2005 adalah sebasar Rp 5.032.206,- juta- Nilai ini mengalami peningftatan jika
dibanding dengan PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlalor tanpa migas Tahun 2004 yang hanya mencapai Rp
4.206.525,- Juta. PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas dasar Harga Berlakrt
baik dengan migas maupun tanpa migas dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yang cukup signifftan.
il-24
aswna cPln1anguan lmgF,gt lPcnimg Kp6. NuSa'IL 2m5-2o25
Tabel .2.15
PDRB Kabupaten Mus! Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2002-2005
sama hal nya dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, dari tahun ke tahun terus
lt- 25
\gn@a etnfun*Eo" langfg Qdtit t0 Ktt6. hLuk'IL 2mt-202t
Tabel2.16.
PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004
ilat
Sumber : BPS, PDRB Kabupaten Muba 20M dan Muba Dalam Angka Tahun 2005
pertumbuhan ekonomi Atas dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas pada
r-26
funcana <PemSaqtnun Jangf,| <Patjang K16. ,4t6d,1ft 20oi-202j
Tabel2.17
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
Menurut Lapangan Usaha Atas dasar Harga Konstan Tahun 2000-2004
il-27
R7tuaw a.nfiansnol J ng RF ear*ng 1{s6 rl!fu 'IfL 2m5 -20U
Tabel2.18.
Sfruktur Ekonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin
Menurut Lapangan Usaha Atas dasar Harga Konstan @engan Migas)
Hal ini akan lebih jelas, bila dilihat dari aspek makro sektoral (berdasakan
kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB Atas Dasar harga
Konstan) tanpa migas, maka sfiuktur ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin
jelas dapat dikatagorikan sebagai perekonomian yang bersifat agraris. Strukttlr
ekonomi agraris ini terlihat pada kontribusi selrtor pertanian yang memberikan
nilai tambah terbesar dibandingkan dengan se}lor ekonomi lainnya. Kondisi ini
dapat dilihat dari perkembangan kontibusi sektor pertanian terhadap PDRB
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dari tahun ke tahun.
II- 28
Rfitatu Otnhoqurrilt laigfrC Oadng ry6. ,tuGdllfL 2m5-2O25
Tabel2.19
StrukturEkonomi dalam PDRB Kabupaten Musi Banyuasin
Menurut Lapangan Usaha AJas dasar Itrarga Konstan tanpa Migas
No. Lapangan Usaha 2002" 2003 2004 2005
|-29
fuaana rlYnbn6nan laxgig Qattjcng ttgt6. 91u6d'IL 2N5-2025
Tabel2.20
Pendapatan Per kapita Kabupaten Musi Banyuasin
Atas dasar harga Konstan
17.513.941 4.916.560
17.484.142
17.496.160
18.038.168
Tabel2.2l
Pendapatan Per kapita Kabupaten Musi Banyuasin
Atas dasar harga Berlaku
Hal yang sama terjadi pula dengan pendapatan per kapita Kabupaten Musi
Banyuasin Atas dasar Harga Berlaku, baik dengan migas maupun tanpa migas.
Pada tahun 2003 pendapatan per kapita masyarakat dengan migas sbbesar
Rp.20.828.516,- kemudian meningkat rnenjadi Rp 24.659.757,- pada tahun 2004.
Pendapatan per kapita masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin tersebut
Nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2005 Atas Dasar Harga
Berlaku dengan migas adalah sebesar Rp. 16.96!.368,- juta nilai ini mengalami
peningkatan, jika dibandingkan dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
dengan migas tahun 2}} yanghanya mencapai Ptp.13.622.319 Juta.
Il- 30
Rfiaaa t*nSnpotan lang|e turif,rg KP6-,'Lufu 'fiL 2N5'20?5
Tabel.2.22
PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2002-2005
Konstan
Kemudian nilai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga
jtfia'
tahun 2000 dengan migas pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 9-982.326,-
2000 dengart migas
Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasal Harga Konstan tahun
pada tahun 2004 mengalami peningkatan, yang hanya mencapai
Rp 9'964'481'- juta'
2000 tanpa migas' pada
Begitu juga dengan PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun
Konstan tahln 2000
tahun 2005 PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga
menunjukkan nilai sebesar Rp- 3-398-920,- jt:/rz'
2000 tanpa
Dibandingkan dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun
pada ahu 2004 mengalami peningkatan, YffiE hanya mencapai
Rp' 3'174'910'-
migas
II.3I
qfrrsn h,rklwnan Jelqfg AattlEA Kt6. 9.4!k m 2N5-2025
juta. Perkembangan nlai PDRB Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan
tahun ke
tatrun 2000 ini sama hal nya dengan PDRB Atas Dasar Harga Berlakq dari
tahun terus mengalami peningkatan. Ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten
Musi Banyuasin dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan dan kemajuan
yang cukup Pesat.
Tabel2.23.
PDRB Kabupaten MusiBanyuasin Menurut Lapangan Usaha
Atas Ilasar Harga Konstan Tahun 2000-2004
t =o+bxi
Y = nilai prediksi PDRB sektor i.
a = konstanta
b = pertumbuhan (koende'l rend)
X = periode rrrakb.r i(1997=0)
lt- 32
,Rt trdtt tu 6ar$ordt lqgte tPattintg fui. Xhtkfr. ru5-2025
Xr/
LQ= /RYr
xn7-
/ RYn
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian secara umum merupakan sektor non basis dengan nilai LQ
yang cenderung menurun. Namun dengan kontribusi kedua terbesar (19,43yo)
dengan tuend yang tenrs meningkat selama 2003-2025, maka sektor ini masih
cukup potensial untuk dikembangkan.
Demikian juga halnya dengan sub-selctor tanaman pangan (yang bukan basis
dengan trend LQ-nya konstan), peluang berkembangnya masih cukup besar.
Ini terlihat dari kontibusinya diposisi kelima dari semua sub-sektor (5,22%)
dan kedua disektor pertanian, dan kondisi ini cenderung terus meningkat diwaktu
mendatang.
It- 33
Wiiltu on iartS,nwtt loglg QCItwrg r<FE,tufu fr mo92o25
Untuk ihr secara gmum dapat dijelaskan bahwa sektor pertanian masih
menjadi andalan Kabupaten Muba kedepan dan potensial terus berkembang'
pada perekonomian
karena meskipun bukan sektor basis, namgn kontribusinya
daerah berada pada posisi terbesar kedua dan cenderung terus
meningkat'
SeLr:tor ini merupakan sektor basis dengan nilai LQ yang terus meningkat
sampai 25 tatrun kedepan. Dengan kontribusi terbesar (54,03y')
dan cenderung
II- 34
Aptana rPanSarywa Jogftg @dttiig Kc6. frlt6a 1ft 2m5-2O25
posisi sebagai zub-sektor basis, dimana kedua tolok ukur tersebut cenderung terus
meningkat.
Oleh karena itu dengan kondisi seperti diatas disamping termasuk sektor
basis, dengan trend nilai LQ yang terus naik dan dengan posisi kontribusi yang
cukup besar, maka sektor ini masih punya peluang potensial unfuk terus
berkembang. Meskipun terlihat kecenderungan trend kontribusinya menurun,
namun penurunannya relative kecil bahkan cenderung keposisi konstan.
Sektor yang satu ini merupakan sektor yang paling kurang popular di
Kabupaten Muba. Karena selain mengalami pertumbuhanyang relatif lamba! juga
pengaruhnya terhadap perekonomian sangat kecil sekali yaitu O,llyo (posisi ke-
l7lterakhir ).
Atas dasar gambaran tersebu! maka unhrk kedepan sektor ini tidak banyak
rnemberikan harapan untuk menyumbang secara siggrifikan terhadap ekonomi
daerah, karena selain bukan termasuk seklor basis, juga konhibusinya yang sangat
rendah, meskipun terlihat tend kontibusi dan tend nilai LQ yang terus
meningkat.
5. SektorBangunan
II. 35
Ratca;tz hnSoqner loflglgdriaw f<15. ful&,'Ifr- 2m5-2025
terjadi penurunan selama periode analisis, tapi penurunannya cukup kecil bahkan
cenderung konstan. Sedangkan untuk sub-sektor restoran tidak dapat diandalkan
potensiny4 karena selain kontribusinya yang kecil (0,167o) dan cenderung
menurun, juga tidak termasuk basis. Demikian juga dengan sub-sektor hotel yang
tI- 36
qarcsru Qrrkn$il@ lotgQg Qaning Kr6. rtu&d afiL 2OAt-202t
karena Peran yang rendah maka tidak dapat diandalkan untuk mendulorng
perekonomian secara umum.
Seltor yang satu ini berada pada posisi ke-6 dalam sumbangannya terhadap
perokonomian kabupaten h{uba dengan konhibusi sebesar l,6lyo, namun secara
keseluruhan sub-sektor ini menduduki posisi ke-9. Selain itu sektor Keuangan,
Sewa dan Jasa Perusahaan termasuk sektor basis meskipun nilai basisnya
mengalami stagnan.
OIeh karena itu dilihat dari segi potensi, memberikan gambaran kurang
begitu prospektif untuk kedepan. Namun untuk mendukung roda perekonomian
secara makro, sektor ini harus dikembangkan dan perlu didukung pertumbuhannya
oleh pemerintah daerah.
9. Sektor JasaJasa
Seltor jasa dengan sumbangan sebesar 2,89Vo menempati posisi ke-5 dari
sembilan sektor ekonomi. Meskipun bukan termasuk sektor basis, masih ada
harapan untuk dikembangkan.
Karena selain menempati posisi ke-8 dari semua sub-selilor, juga trend nilai LQ-
nya cenderung meningkat selama masa analisis.
Unhrk itu dapat disirnpulkan bahwa meskipun sektor ini relatif kecil
kontibusinya terhadap perekonomian daerah, namun karena sifatrya banyak
terkait masalah pelayanan dalam upaya mendukung lancamya roda perekonomian
secara aggregat, maka sudatr semestinya sektor ini rnendapat perhatian untuk tetap
dikembangkan untuk masa kedepan.
u- 37
qticaru *fltsatgrardtlql|Mtltrtl Kg6 ilund'Ifl 2m5'2A5
23.6 PotensiSektor/SubsektorStrategis2005-2025
DengangambararrposisipotensiLkonomiyangadamakadapat
kontribusi yang
diklasifikasikan sektor/subsektor yang diproyeksikan memiiiki
terhadap pembangunan
cukup signifikan dan mempunyu muttiptier ffict besar
dalam masa
daeratl, sehingga merupakan sektor prioritas untuk dikembangkan
perencanaan QOO5-2025) sebagai berikut:
potensi ini untuk jangka panjang akan makin berkurang, karena sifatnya
besar.
II- 38
\ficana ttun\afl$rurn ldagQ.a aoticng Kg6.
gluk'Ifl 2N5-2025
2. Pertanian
II- 39
rRglcaM AcflrSdn&dn Jarwig aoniilg Kt6. ltuqa ,IE 2005-2025
dan potensi lahan seluas 265.310,67 h4 maka subsektor ini cukup shategis
untuk terus dikembaDgkan. Potensi lahan untuk ekstensifikasi pertanian juga
masih sangat memungkinkan didaerah Musi Banyuasin.
Subsektor kehutanan adalah potensi lain yang dapat menjadi andalan dari
sektor pertanian. Dengan luas lahan 440.306 H4 maka potensi alam ini
sangat mendukung unhrk pengembangan subsektor ini di Musi Banyuasin.
Dan dalam rangka perlindungan dan konservasi surnberdaya alam, maka
pengembangannya diarahkan dapat bersinergi dengan sektor industri dalam
rangka pengembangan hutan tanaman industi. Saat ini subsektor ini sudah
Dengan potensi di atas, maka hal tersebut merupakan sisi lain hekuatan
daerah Musi Banyuasin untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai
basis perekonomian daerah.
II- 40
*.incaru rhnqangnar tctgqA Qafintg K!6. 9l{6d qll 2H5-2025
Posisi daerah Musi Banyrasin yang berada pada posisi sentral yang
diapit oleh 3 kabupaten lain (Banyuasin, Muara Enim, dan Musi Rawas) dan
berbatasan langsung dengan propinsi Jambi, merupakan kekuotan untuk
mengembangkan sektor perdagangan ini kedepan.
Disisi lain aspek jalan dan akses transportasi yang terbatas merupakan
kendala untuk mennanfaatkan posisi stategis tersebut, Oleh karena itu akses
jdan, jalur transportasi dan moda transportasi baru (alur KA dan pesawat
udara) harus secepatnya diupayakan untuk dapat menangkap peluang
tersebut.
Kondisi dan posisi daerah seperti di atas menjadi Peluang yang potensial
untuk pengembangan sektor perdagangan (termasuk hotel dan restoran)
kedepan.
Terkait dengan hal tersebut tentu akan timbul ancamanjuga jika daerah
lain melakukan hal yang sama. Namun hal tersebut dapat diminimalisasi
bila hubungan antar daerah dapat bersinergi dalam perdagangan dan
II- 4I
Qvttata <tvnaongurun laagQg aa$cng K96. rLuqa'Ill 2005-20U
tentunya hal ini bisa lebih menguntungkan daerah Musi Banyuasin jika lebih
awaUdulu rnempersiapkan diri.
Untuk itu arah kebijakan pembangunan sektor ini kedepan adalah dengan
peningkatan kualitas dan kuantitas samna dan prasarana pendukung seperti
pffiff, pusat pertokoan, sarana julan penghubung, transportasi dan
telekomunikasi.
4. Industri
Dengan daya dukung alarn yang ada, merupakan kekuatan bagi daeratr
Musi Banyuasin untuk mengembangkan seldor industri, terutama industri
kecil dan menengah. Karena itu industri yang punya peluang dikembangkan
adalah industri yang berbasis pertanian dan hasil tambang, mengingat
potensi pertanian dan tambang yang dimiliki cukup besar.
Dari segi oncamon terutama dari usaha sejenis, nampaknya tidak terlalu
mengancam jika produknya dikemas dengan mutu dan disain yang khas
dengan orientasi pasar tidak terbatas didalam. daerah, tapi juga keluar
(ekspor).
Atas dasar potensi yang ada" maka arah pengembangan sektor industri
untuk jangka panjang adalah :
n- 42
furcaru tPtnhngunan JangQg Aanjeng 1fu5. Ltuk tli 2N5_202j
5. Jasa-jasa
Untuk saat ini dari sektor jasa masih dominan pada subseltor jasa
pemerintah. Sebagai stimulus pembangunan daerah, maka peran jasa
pemerintah meski terus dipacu untuk masa-masa mendatang,
baik dari
kuantitas maupun kuatitas pelayanannya. Saat ini subsektor ini berada pada
posisi ke-8 kontribusinya terhadap perekonomian daerah.
Periode I (2005-2010)
II- 43
qt rcsu {V*66rgrndt tang RF Oattiang Kgd rhid IfL 2mj-2n25
sebagai sektor basis. Sehingga sub sektor ini memiliki potensi untuk rnenjadi
leading sektor dalam memacu tingkat pertumbuhan pembangunan Daeratr.
Meskipun bukan sektor basis, namun punya peran besar dalam menggerakkan
roda perekonomian daerah dan banyak melibatkan masyarakat
keciUmenengah. Ini terlihat dari kontribusinya terhadap PDRB diposisi kedua.
Untuk itu dalam periode lima tahun pertam4 sub sektor ini memiliki potensi
yang cukup tinggi untuk menjadi prioritas pembangunan di Musi Banyuasin
daerah, seldor ini perlu terus dipacu untuk mendukung kegiatan pembangunan
yang makin tumbuh pesat didaerah Musi Banyuasin.
il- 44
Rgncara arn1dgwu| ldtllf tudd| ru6. xL!fid'tl m05-2025
Periode II (2010-201$
Pada periode lima tahun kedua ini, posisi selilor/subsektor tidak banyak
berubah. Seperti posisi pertama sampai keenam tetap sama dengan pada periode I.
l. Subsektor minyak dan gas.
2. Subsektorperdagangan.
3. Subsektor industri tanpa migas. Pada periode ini subsektor ini sudatr menjadi
sektor basis.
4. Subsektorperkebunan.
5. Subsektortanaman pangan.
6. Subsektorkehutanan.
7. Subsektor penggalian. Karena pertumbuhannya yang cukup pesat subse}:tor ini
meningkat kontribusinya terhadap PDRB dari posisi ke-9 menjadi ke-7, dan
posisi ini tetap sarnpai akhir masa perencanaan (2025).
8. Subselrror jasa pemerintah.
II- 45
qgncnu QentSanIrozrrt taqQg wlAg,<96'4u& qi 2m5-2025
2. Subsektor Perdagangan.
4. SubsektorPerkebunan.
7. Subselctor Penggalian.
Periode IV ( 2020-2025 )
pada periode terakhir perencanaan, perkembangan dan posisi
perubatran 'posisi
seltor/subsektor terlihat lebih konstan. Karena tidak terjadi
dari periode sebelumnya (periode III), sebagaimana terlihat berikut
ini :
II.46
qf,. 2m5'2025
fureatu ad^knPndn laUfu e6,id'4 K96'hfu
6. Subseltorkehutanan'
7. SubsektorPenggalian'
Petapotensisrrmberdayaalammasing-masing.wilaya}rkecamatandi
KabupatenMusiBanyuasindapatdilihatpadagarrbar2.Tterlampir.
b. Non Migas
,l Naik Iurun
c. Penggalian Basis
Turun Turun
3 Industri Pengolahan Non Dasls
a.lndustri Migas
t asls J Tuntn Naik
ffiaustri tanPa Migas
Non basis t7 Naik Naik
4 ListrihGas,Air Bersih
tl- 47
qowu ecn*ongnar laryf,g aanltg Ksf!. ,lltn 'IfL 2N5-2025
b.Hotel
Tabel2.25
Prioritas Pengembangan Sektor/Sub Sektor
Kabupaten Musi Banyuasin dalam Periode
Pembangunan 200$2025
II- 48
qincond ,fuil*dngtiafl langRft Aarfulg Kfi. *tu6a .IfL 2N5-2025
1. Sarana Pendidikan
a. Tarnan Kanak-Kanak Cf$ yang terdiri dari I unit TK Negeri dan 38 unit
TK Swasta;
b. Sekolah Dasar (SD) terdiri dari 416 unit SD Negeri, 16 unit SD Swasta,
2 unit MI Negeri dan24 unit MI Swasta;
c. Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) terdiri dari I unit SDLB Negeri;
d. Sekolah Menengah Pertama (SNP) terdiri dari 45 unit SMP Negeri, I I
unit SMP Terbuka 29 unit SMP Swast4 4 unit MTs Negeri dan 33 unit
MTs Swasta;
e. Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dad ll unit SMA Negeri dan 15
unit SMA Swasta, I unit Madrasah Aliyah Negeri dan 13 unit Madrasah
Aliyah Swasta;
f. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari 3 unit SMK Negeri dan
2 unit SMK Swasta;
il- 49
qgntatu eeniaagnan tanglg Qdr$ng Kg6. %ufu 'IfL 20o5-2025
2. Sarana Kesehatan
persebaran saftma yang tidak merata. Hal ini terlihat dari sikap prilaku hidup
sehat masyarakat yang masih belum menjangkau semua desa (35% KK).
Disamping itu juga angka tingkat kematian bay, yang masih cukup tinggi yaitu
12 orang perseribu kelahiran, angka kematian balita yaitu 30 orang perseribu
dan aogka kematian ibu yaitu 243 orangperseratusribu.
'a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan bagi
masyarakat.
r- 50
figncana <bmEcagwn iotgfut lParjog Kpi. ,lu6d ,IfL 2m5-2025
3. SaranaPerdagangan
Disisi lain potensi sumber air bersih cukup tersedia, seperti di Kecamatan
Sanga Desa dengan debit sebesar 3 lt/det, Kecamatan Babat Toman dengan debit
sebesar 5 ltldet, Kecamatan Sekayu sebesar dengan debit 35 lt/det, dan Kecamatan
Bayung Lencir dengan debit sebesar 4 lt/det. Potensi ini perlu dimanfaatkan
seoptimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan akan air bersih di wilayatr
Kabupaten Musi Banyuasin.
Selain itq potensi sumber air bersih juga dapat memanfaatkan potensi dari
sungai-sungai yang ada seperti Sungai Musi yang memiliki debit rata-ruta 763
m3/detik, Sungai Lalan dengan debit rata-rata 301,2 m3/detik, Sungai Calik 227,6
m3/detik, dan Sungi Banyuasin yang memiliki debit rata-rata 513 m3/detik.
II- 5I
qf' ma'2025
qfica,,a turilaqlts, ldrg{g aa\fu,,g K96''tu6a
a.MeningkatkanpelayananPDAMsehinggamampumenjangkausemrurdesa
di wilaYatr Musi BanYuasin'
mendorong pertumbuhan
b. Meningkatkan kualitas pelayanan sehingga akan
jumlahpelangganbarudisetiapdesayangsudahmemilikijaringan.
peningkatan pelayanan
c. Meningkatkan kualitas sDM PDAM dalam upaya
pada masyarakat dan peningkatan kinerja perusatraan'
2. Ketenagalistrikan
Banyuasin yang sudah
Apabila dilihat dari jumlah desa di Kabupaten Musi
tingkat pelayanan distribusi energi
terlayani lisfrik sampai 2005, dapat dikatakan
dari totat desa yang ada'
listrik yang dikelola PT. PLN zudah mencapai 73,8gyo
sudatr terlayani sedangkan
Dari data yang ada, sebanyak 150 desa/Kelurahan
sisanya sebanyak 53 desa belum terlayani'
TingkatpertumbuhanpelayananlistrikmasukdesadikabupatenMusi
36,36yopertatrun. oleh karena itu
Banyuasin memang cukup tiogg,, yaitu rata.rata
perencaftun (2005-2010) diharapakan
paling lambat selama 5 tahrrn pertama masa
jaringan listrik' Hal ini tidak sulit untuk
semua desa sudah dapat terlayani oleh
dicapai karena target minimal 10 desa
tiap tahun adalah cukup realistis untuk
dicapai.
ke depan adalah :
Tantangan pembangunan ketenagalistrikan
tr- 52
furu:aru llbilongtmn Jaryftq aanjaq Kt6. *lfitalL 2w.t-2a25
a) Transportasi Darat
Palembang dan Sekayu - Betung yang terhubung dengan ruas jalan negara
(lintas Sumatera Bagian Timur).
II- 54
qtncann Qun66n$EBntangQ{ (Padd'q KF6' ltth'IlL 2N5-2025
km baih 20 Yo atau
km jalan desa. Kondisi jalan tersebut 15 9/o atau 139
185,3kmsedang,25Voatau23l,6kmrusakdan40%rusakberat'
permasalahan yang dihadapi dalam penanganan jalan di wilayah
{ terus menenE,
Terjadinya bencana alam banjir dan hujan yang
di
/ Seringnya overload akibat aktivitas pembangunan/perusahaan
kabupaten Musi BanYrasin.
3. Anglartan Umum
PerananangkutanumumdiKabupatenMusiBanyuasinsangat
membantukelancararrpergerakandidalamkotadanantarkota.Untrrk
jenis kendaraan yang
membantu kerancaran di dalam kota maka
digunakanpendudukadalahkendaraanbermotor,yangterdiridali
kendaraan mempunyai
angkutan penumpang dan motor. Masing-masing
karakteristik dan pelayanan yang berbeda'
danumumnyaperpindatranmodaangkutanterjadidikotaBetung.
Banyuasin dilayani
Hubungan antar wilayah di dalam Kabupaten Musi
kota
moda angkutan umum perdesaan yang menghubungkan
oleh
Sekayu dengan kota-kota kecamatan lainnya'
4. Terminal
II.56
q3ra rLr {Vwfuf,guttdn lcng|F <Plnlag Xa6' Nt6t'IfL 2a{t5-206
lahan yang
- Lokasi sub terminal yang tidak sesuai dengan fungsi
adadisekitarnya'sehinggasirkulasiangkutanrrmrrmyangakan
menghambat
memasuki dan keluar dari terminal tersebut dapat
lajukendaraanyangmelintasruasjalanyangberpotongandengan
jatan dan keluar terminal. Hal ini terlihat pada sub
masuk
Terminal Sungai Lilin.
fungsifungsilahansebenarnyaadalatrsebagaipusatperdagangan
dan jasa (Pasar dan Pertokoan)'
a.Meningkatkanfungsidanperanannyauntukmenunjangperwujudan
stnrktur tata ruang wilayah yang diinginkan'
melalui
b. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat
penyediaan pelayanan angkutan perintis pada daerah terpencil.
pusat-pusat
d. Peningkatan firngsi ruas jalan yang terkait dengan hirarki
pelayanan di
pelayanan untuk mempertinggi aksesibilitas antar pusat
e.Mengembangkantransportasiyangberkelanjutanterutama
transportasi umum yang masal, terjangkau dan efisien
yang terpadu
II. 57
qtncav acnkngtttdn lang[gt aaniong K95. ,b6a'1fr" 2N5-2025
direalisasi,
f. transportasi udara kedepan adalah suatu kebutuhan 151tuk
yang menghubungkan Sekayu dengan kota lainnya'
b) TransportasiSungai
Mengingat potensi sungai yang cukup besar dan terbatasnya Prasarana
maupun saxana perhubungan darat, maka sungai-sungai di
KabupatenMusi
menuju ke Pedalarnan.
1. Prasarana TransPortasi Sungai
dimanfaatkan
Sungai di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang dapat
sebagai prasaftma transportasi/pethubungan adalah Sungai
Musi, Sungai
daerahdaerah hinterlandnYa.
Saat ini dermaga sgngai yang melayani keluar masuk kapal di Kabupaten
II- 58
RffaruenianpdottiaUfuQdioAXti.uoArt r***u
t
2.5. TA}TTAIIGAN
II. 59
qtnund @itkngdrd lc'AflPd'rnv KtL' tw'ilk'rL 2m5'2o25
pendidikan adalah
Sementara itu tantangan yang dihadapi bidang
meningfuatkanpelayananpendidikanyangberkualitas'berdayasaingglobal;
menurunkan jumlah penduduk
buta
meninglcatkan manajemen pendidikan ;
bidang pendidikan sehingga
aksara, meningkatkan partisipasi dalam
menrrrunkankesenjangantingkatpendidikanmasyarakatantaramasyarakat
mampudantakmampu,perkotaandanperdesaan,daerahmajudantertinggal,
pihak swasta dalam penyelen ggaraan
serta antar jenis kelamin. Mendorong
dan ketrampilan' Kemajuan bidang
pendidikan berbasis keagamaan, kejunran
diberbagai bidang pembangunan
pendidikan harus diiringi kemajuan teknologi
menjadi Kabupaten yang terdepan'
Kabupaten Musi Banyuasin agar tetap
3.Tantanganbidangpembangunanperempru'ndananakadalahmening[atkan
kualitasdanperarrperempuandiberbagaibidangpembangunan,menurunkan
tindakkekerasarr,eksploiusidandislrriminasiterhadapperemprumdananak.
Sementaraltu,tantangandibidangpemudadanola}rragaadala}t
mengoptimalkanpartisipasipemudadanprestasiolahragabaiktinglat
regional, nasional dan internasional'
4.PembangunanekonomiKabupatenMusiBanyuasinmenujuekonomiyang
masyarakat yang lebih merata dan
tangguh untuk meningkatkan kesejahteraan
berkualitas zo tatrun kedepan. untuk itu tantangan kedepan adalatt
yang cukup tingg, berkualitas' dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutansertaberdayasainguntukmewujudkankesejahteraandan
mengurangiketertinggalanuntukmenjadidaerahyangpalingmajudi
Sumatera Bagtan Selatan'
ang!<atan kerja ditahun
5. untuk mendukung pertumbuhan ekonomi komposisi
2005 sekitar 69 persen berpendidikan
sD, dalam 20 tatrun kedepan komposisi
oleh anglatan kerja yang
penduduk angtatan kefa diharapkan didominasi
berpendidikansetingkatSMPdansMUyangterampil'sehingga
perekonomiandimasadepanakanmampumenyediakantambahanlapangan
kerjayanglayak.Selainitukemarrrpuanmengembangkanpotensikabupaten
kemandirian dan
Musi Banyuasin terus ditingfutkan untuk terwujudnya
ekonomiyangberdayasaingsehinggamengurangiketergantunganekonomi
peran BUMD dan kelembagaai ekonomi
dari luar dan semakin meningkatnya
II.60
*n@a ffinoDgi latqQgr <Pafiaq Kl6'lufu 'rrl 2N5-n25
perekonomian dan
lainnya ( koperasi dan UMKM) dalam meningkatkan
kemandirian daerah
kemiskinan dengan pemenutran
6. Tantangan dalam pemecahan perrrasalahan
Upaya yang telah
kebutuhan dasar masyarakat perlu lebih ditingkatkan'
pendidikan, kesehatan, dan penyediaan
dilakukan pemerintah saat ini dibidang
infrastruktur menjadi dasar yang kuat dalam meningkatkan kualitas
hanrs lebih berpihak pada
masyarakat miskin. Perencanaan dan penganggaran
masyarakatmiskin,peningkatansinergidankoordinasikebijakanpemerintah
dalampenganggulangankemiskinarudanmeninglatkankeberdayaan
pemahaman bahwa mereka dapat
masyarakat itu sendiri untuk mendapatkan
guna menghasilkan sentra kegiatan
mengembangkan potensi yang dimiliki
ekonomi.
II- 6I
K!6' 2m5-202-r
Rwstd tunfurrPnan Jangftg Qoni'ng
'hufu'IL
BAB III
VI$ DAII MISI PEMBAI{GUNAN KABIIPATEN
MUSI BAI\TYTJASIN TAHT]I\I 2005'2025
Daera}rperlumemilikisebuahvisisebagairefleksidariselunrhharapan
pemangku kepentingan di daerah' Dengan visi
dan keinginan bersarna dari seluruh
makaSemrurkemampuandanpotensiyangdimilikiKabupatenMusiBanyuasin
tebih jauh
pencapaian tujuan tersebut' Bahkan
akan dioptimalkan dalam uPaya
aktivitas dan pelaksanaan pembangunan
dari itu, sebagai konsekuensinya seluruh
dalam dua puluh tahun mendatang, baik oleh
yang akan diselenggarakan
mauprrn swasta dan masyarakat
di Kabupaten Musi Banyuasin hants
pemerinta}r,
disinergikan untuk pencapain visi daerah'
kristalisasi
perumusan visi daeratr Kabupaten Musi Banyuasin merupakan
pemangku kepentingan di daeratt
dari keinginan masyarakat dan seluruh
KabupatenMusiBanyuasinsekaligusmenjadiamanahyangharusdirealisasikan
kebijakan' program dan kegiatan daerah'
oleh pemerintah daerah melalui sejumlatr
strategi yang jelas' juga mampu
visi selain memberikan arah dan focus
daerah
orientasi
pembangunan' sehingga memiliki
menjadi perekat seluruh komponen
masadepan,mampumenumbrrlrkankomitnen,danmampumenjamin
kesinambungan kepemimpinan daerah'
Perumusanvisiinisejalandenganvisipembangunannasionalrrntuk
menujulndonesiayangMandiri,MajrlAdil,danMakmrrrjugaselarasdengan
penyelenggaraan pemerintahan saat
ini, yang berkembang pada tatanan
tuntutan
globalyaitupembaharuanpemerintahan.(reiroentinggovernment).
dituntut peran pemerintatt
Dalam pembaharuan pemerintahan tersebut'
ahli
bertanggung jawab (Accountabiliry)'
untuk lebih terbuk a ( transparency),
padabidangnya@rofessional)dalampenyelenggarannpelayananpublic(public
service).
satu model pembangunan
Selain itu, PBB (2005) telahmerekomendasikan
" yaitu
abad millennium melalui konsep
" Miillenium development goals (MDG) '
III-1
ldg|e aa'fr'q rGL''\ufu 4L
2m5-m25
qlncall4 Qrnfunt1 rrd
satuh{uanpembangunanbersama(dunia)dalarrrmenciptakankesejahteraan
masyamkatglobal,mulaidaripeningkatankemarrpuanekonomi,ketahanan
kepaila pengafustamaan
kesehatan, permukiman sampai
pangan" pendidikan,
gender,danterciptanyakeadilandankesetaraanbaglseluruhrakyatdunia.
KondisisepertiinisedangdiusahakandalampembangunanKabupaten
MusiBanyuasinmelaluipemerintatranyangdigerakkanolehvisisehingga
masyarakatmemperolehmanfaatpemerataanpembangunandanhasil.hasilnya
Dantentr:itujuanterciptarryaSuafutatananekonomiyangmajuyangsejalan
komifinen
masyarakat akan selalu menjadi
dengan pencapaian kesejahteraan
bersamaseluruhkelompokpemangkukepentingandiMusiBanytrasin.
untuk
maka visi daerah Musi Banyuasin
Berdasarkan hal tersebut diatas,
ditopang tiga pilar utama
yaitu ;
dua puluh tahun mendatang (zozs)akan
masyurakat;
o Kedua kemanilirian dan keseiahteraan
adil'iuiur dan bercih'
o Danpilat ketiga, pemerintahanyang
Sesuaidenganuraiandiatas,makavisidaerahKabupatenMusiBanyuasinadalah:
,,MUBAMAJU,MANDIRI,DANSEJAHTERA2O2S"
l.MusiBanyrasinyangmaju,artinyapembangunanMusiBanyuasinmerupakan
Sumatera Bagian Selatan'
paling maju dan terdepan di kawasan
2.MusiBanyuasinyangmandiri,artinyapembangunandiMusiBanyuasinyang
bertumpupadakemamprumsendiri,untukmembangunkemandirianmutlak
berdaya saing menjadi kunci
Kemampuan
harus dibangun kemajuan ekonomi'
untuk mencapai kemajuan dan kemandirian'
S.MusiBanyuasinyangsejahtera,artinyatercapainyapeningkatanlualitas
kehidrrpanmasyarakatMusiBanyuasinyangmeratapadasemuaaspek
m-2
Aqwru tPcnhtgwvn ld9f7 eo#,g Ktf- ilufu 'IL 2a05'2025
4. untuk mendukulg Musi Banyuasin yang maju' mandfui dan sejahteru 2025'
jujur, dan bersih
harus didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang adil'
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme'
tingkat
Visi pembangunan harus dapat diukur unttrk dapat mengetafuui
$ultu daerafu
kemajuan, kemandirian dan kesejalrteraan yang ingln dicapai
berbagai
Tingkat kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin dinilai berdasarkan
ukuran. Ditinjau dati indikator sosial , kemajuan daerah
diukur dali kualitas
sumber daya
sumber daya manusia. Suatu daerah dikatakan maju apabila
manusianya memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, berakhlak dan
pendidikan.
indilator
Kemajuan Kabupaten Musi Banyuasin juga diukul berdasarkan
kependudulan, denga melihat pada laju pertumbuhan penduduk dan
derajat
penduduk yang kecil, angka harapan hidup yang lebih tingi, dan
pelayanan
III.3
*rn4tl tu nsoigtl dt J aryRg Qcttidtg Kg6 futfu 'fL 2@I"2025
daYaYang dimiliki'
Tingginyakualitassrrmberdayamanusiaharusmenjadiprioritasrrntuk
kebutuhan dan kemajuan
kemandirian agr dapat memenuhi tuntutan
pembangunan.Kemandirianaparatrrrpemerinta}ryangjujurdanbersihdari
penegak hukum yang baik menjadi
Kolusi, korupsi, danNepotisme dan aparatur
bagaimana semangat rnasyarakat
suatu keharusan. Kemandirian sesungguhhnya
dan bersemangat menghadapi
Kabupaten Musi Banyuasin mengenal dirinya
tantangan-tantangan. -Karena menyangtart
kemandirian pada dasarnya akan
S.2MISIDABRAIII(ABI]PATENMUSIBANy[I,ASIN
Dalammewujudkanvisiyangmerupakangambaranmasayangakandatang
daerah harus menetapkan
yang ingin dicapai daeralu maka tahapan berikutnya
misiyangjelas,sebagaiprosesbagaimanamencapaivisitersebut.Misi
agar visi terlaksana dengan baik' '
merupakan sesuafir yang harus dilaksanakan
dengan amanat dan kewenangan
Selain itu misi daerah hanrslah jelas seusai
kepada suatu fokus tertentu' Misi
daerah. Pernyataan misi membawa daerah
mewujudkan cita-cita yang
merupakan tonggak dari perencanazrn daerah datam
diinginkan.
AdaT(tujuh)misiyangtela}rditetapkanolehdaeralrKabupatenMusi
Banyuasin, sebagai berikut :
Itr-4
Rararu ovnSorynor loqng oar*nu rA6. rlufu 'IL 2nt2o25
development);
pembangunan;
mandiri, dan sejahtera, maka peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana pembangunan menjadi kebutuhan mutlak yang harus tersedia dua
Iu-5
qguind aen kflg.nan tngRg eadtq K96. %.ufu 'Ii 2N5-20u
IU-6
qncna *nfurynadaryRr ouiuA Kc6''tuaa lli 2N5-2025
BAB W
ARAII, TAIIAPAN, DAN PRIoRITAS PEMBAI{GI]NAI\
Iv-l
A€ttcnw Araknpnan |aryfrg Qdnjang Kg6. 9lu6d'Ifl 2m-t-2025
a) Meningkatkan investasi
tY -2
\g*aru lkn*angwur largfrg adnjtng Kpi. 91tfu'1fl 20f.5-2025
IV.3
Rgrav ffinpd,6. l6gtg tuing fui, r{ilfu 7TL 20a5'2W
perekonomian, serta meningkatnya seltor jasa yang lebih bermufu dan berdaya
saing.
IV -4
eaicau w*aiFaro, laUfre A'tWg rc6, rtufu qfl 2005-20U
bidang'
5. Meningkatrya peran Ilmu Pengetahuan dan teknologi di berbagai
IV-5
aqKatu tPeniaqwrfrt I aqig Qariarg I<96. il1t64'IIL 2&t2o25
mzlmpuuntukpengendaliandampakkrisisyangterjadi.
tv -7
qqnru arnilotgtnart JoARe eaiaU t@6' frltfu'Itl 2m5-2025
4.Pembangunanindustridiarahkanpadapengembangankegiatanindustri
dengan pengembangan industri
diarahkan pada industrri yang berdaya saing
kecil dan menengah dengan struktur ekonomi yang sehat, didukung
pemanfaatan potensi sumber daya alam
secala berkelanjutan termasuk
bisnis' kelautarS
yang berbasis sumber Daya Alam seperti agro
indusui
pertarrrbangan,dansumberdayamineral,jugaindustipengolahanbahan
baku.
pengelolaan
5. pembangunan sektor pertambangan diaratrkan pada peningkatan
potensipertambanganadalahpeningkataneksplorasidalamrangka
yang selalu memperhatikan
meningkatkan produksi, peningkatan eksploitasi
aspekpembangunanberkelanjutan,peningkatanmanfaatpertambangandan
nilaitambah,danmengevaluasiaturankebijakanyangtidaksesuai.
pada pengembangan pertanian
6. Pengembangan kegiatan pertanian diarahkan
yang efisiensi, modernisasi dannilai tambah yang berdaya saing sektor
pertaniansecaraterpadu,baikpertaniantanamanPffiEil,peternakan,
perkebunanrakyar/perkebunanintirakya!danperikanan,halinimenjadi
pembangunan pedesaar5
faktor stategis karena berkenaan dengan
pengentasan kemiskinan, keterbelakangan
dan ketahanan pangan'
Peningt<atankesejahteraanpetanidalamartiluasdenganmengembangkan
agribisnisyangdinamisdanefisienmelaluirevitalisasikelembagaan,
sumber daya
optimalisasi sumber daya, pengembangan
saing melalui peningkatan
manusia, agff mutmpu meningkatkan daya
memanfaatkan
produktivitas dan respon terhadap permintaan pasal serta
pedesaan' pada
peluang usaha. Dengan meningicatan pendapatan masyarakat
sumbangan dalart
gilirannya perekonomian perdesaan dapat meningkatkan
daerah'
Pertumbuhan ekonomi
T.Pembangrrnanketenagakerjaandiarahkanpadaperbaikandata
ketenagakerj aal sebanyak-banyaknya lapangan kerja formal
, mendorong
dan bekerja terutama bagi
dan informal. perluasan kesempatan berusaha
qrn@u @nt6orgtd@t ldWfu oning lG6. rluhqi 2m5-2025
IV{
c,citnu h*arrsilran logfu oatfoq r\f6. *lu^alL 2m5'20?J
efektif
kerja dengan dulrungan program-program pelatihan yang strategis,
dan efisien.
pengembangan
pemeliharaan dan peningkatan infrashruktur yang ada diikuti
tuntutan
infrastruktur yang baru sejalan dengan pengembangan wilayah dan
sistem
kebutuhan masyarakat. Selain itu harus dilalorkan p€nyempumaan
dan partisipasi
tata peraturan daerah tentang peningkatan keterlibatan iwasta
IV -9
Qpwru aan1aryaw laaFa enlng r<P6' thfu 'fil 2frt'2025
dan cepat
Hal ini didukuog ilengan pengembangan wilayah strategis
serta merupakan
berkembang yang mempunyai potensi sumber daya alarn
pusat-pusat
wilayatr pusat pertumbuhan antara lain dengan mengembangkan
kerjasama
pertumbuhan sebagai kawasan perdagangan, serta meningkatkan
dengan berbagai kota/kabupaten' propinsi, dan luar
negeri' Selanjutnya arah
pengembangan wilaYah:
a- Penataan Ruang
keserasian tata
Arah pembangunan penataan ruang adalah meningkatnya
ekosistemnya serta
ruang dan pemanfaatan ruang dengan potensi witayatr
perangkat koordinasi
pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan dan
pembangunanantarsector.Halinididukungdenganpengelolaart
transparan dengan
pertanatran melalui penegakan hukum yang adil dan
b. Penatagunaan Air
pengaturan
Arah pembangunan penatagunaan daya air diarahkan pada
penguilsznn,penggunaandanpemanfaatansumberdayaairuntuk
menjamin kebutuhan serta menyerasikannya dengan kegiatan-kegiatan
ekonomi, social, dan pengendalian banjir'
d. Fasilitas umnm
fasilitas
terpenuhinya kebutuhan masyarakat serta pemenuhan kebutuhan
Kabupaten Musi Banyuasin sebagai Kabupaten yang maju dan
mandiri.
IV -IO
Rqrcam {PYmSatgnan Jang fur lParfittg Kp6. frluia IL 2m5'2025
alam baik migas maupun non migas yang sejalan dengan upaya-upaya
perlindungan dan konservasi stmber daya alam dan lingkungan hidup.
Selanjutrya pemanfaatan dan optimalisasi energi non migzls sebagai
alternative energt dimasa yang akan datang. Kebijakan pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup perlu didukung oleh
peningkatan kelembagaan pengelola Sumber daya alam dan lingkungan
hidup, penegakan hukum lingkungan yang adil.dan tegas, peningkatan
sDM yang berkualitas, pengembagan budaya lingkungan yang
memberikan kenyamanan dan keindatran dalam kehidupan'
IV.I I
R.qrana {bnfuagnun ldng{g aar*rng Kci. *1u6a'IfL 2N5-2025
rv -12
tIL 2005'20u
qrycnu ecn|cnyt tcl-1aAft1 edicag Kt6'1u6a
4.Dalamrangkapeningkatancakupanpelayananairbersihserta
.penyehatanlingkungandilakukanpeningkatanpenyediaanairdan
penyehatan lingkungan
pengelolaan air minum dan bersih serta kegiatan
Selain itu dilakukan
kawasan perkotaan serta kawasan-kawasan baru'
daerdh dibidang air
penyempumaan peraturan dalam tata peraturan
perbaikan
minum dan air bersih serta bidang penyehatan lingkungan,
peduli terhadap
serta peningkatan perilaku masyarakat agar lebih
lingkunganhidupsertapengembangansumberpembiayaanalternative
dan air minum yang
bagr pembangunan sarana dan prasarana air bersih
5.Pembangunanlingkunganpermukimandiarahkanpadapenyediaan
dan pedesaaan yang
saftrna dan prasarana dasar permukiman perkotaan
baikdanmemtlerikanpeningkatankehidupanmasyarakatyanglebih
baik'
KESE. IAHTERAAI{MASYARAKAT
MENINGKATKANKUALITASKEIIIDUPANMASYARAKA.T
diarahkan pada
Guna tercapainya sasaran pokok maka pembangunan
:
rv -13
qfl. 2U5-2025
qgrwnd Arrlriangtn s| ldgtg Qanifig Kr[' Ntfu
terutama
keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat,
termasuk bayi, balita"
bagi penduduk miskin dan masyarakat rentan lainnya,
ibu hamil dan menyusui serta penduduk di pedesaan dan daerah Lumuh
peningk'atan lingkungan
perkotaan.Untuk itu upaya yang dilakukan adalah
sehat, upaya kesehatan masyarakat' perorangan' pencegahan dan
pemberantasanpenyakitdanperbaikangizimasyaraka!upayapeningkatan
kesehatan dan
tersebut didukung oleh meningkatkan lag, promosi
IV -I4
q0nqru en sanyaut, ld,gf,it A6rdE A K!6''fiak IIL 2005'2025
system
pelayanan rehabilitasi kesejahteraan social dan pengembangan
menjangkau
perlindungan social yang sifatnya lebih permanent serta mampu
selrrru}rmasyarakat,terutamapendudukmiskindanrentan.
pada peningkatan
a. Pembangunan bidang perempuan dan anak diarahkan
kualitas hidup, peran dan kedudukan peremprum di berbagai
bidang
kehidupandanpembangunan,Sedarrgkanpembangrrnananak
anak
dirioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan
sebagai bentr:k hak-hak anak terutama bidang pendidikan,
kesehatan,
masing-masing.
IV -15
qennu @r,tfdgsrat I ng${Parr.ptg K96 rtufu 'IlL 2Ni -2025
IV.I6
,Rgntn rhnfsag,Drat I dUig Qd*it| Kr6, rluh IITL m05-2025
"
IV -I7
NuGa'IfL ?fiI"2025
Q4cau <bn|ngtwn I n qfu w'iaA Ko['
tahapan, oleh karena ihr skala prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda
IV.I8
qtwnu Oen&aryaw, lang4$6nit rg K96. rl.ufu IIL 2m5-2025
IV -19
A,6tau thtfiogoutt laaQg wriag rc6. r'l!fu 'IL 2oo5'2o$
IV -20
q?rrcsno @ilr66wrrat lorg Re eatfing y96. rlsfu qfl 2N5-2025
IV.2I
R qcou cnnhoqoan flaqfu eqing 1Kr6. iluia'Ifl 2m,2o25
Perekonomian semakin maju dan kuat ditandai dengan daya saing perekonomian
yang kompetitil dan adanya keterpaduan antara pertanian dan indushi, dan
sektor jasa. Kesejatrteraan masyarakat yang terus meningkat, lembaga ekonomi
tertat^ dan berfirngsi dengan baik, semakin meningkatnya peran BUMD dalam
memberikan kontribusi terhadap pergerakan perekonomian. Kondisi ekonomi
yang semakin baik didukung oleh pendidikan yang berkualitas, kemampuan
iptek yang makin maju gun4 berkembangnya investasi dari perusahaan-
Kondisi yang maju dan sejahtera makin terwujud dengan hansportasi yang
menjangkau selunrh wiayah Kabupaten, dan terpenuhinya kebutuhan perumatran
dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung melalui sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan.
tv -22
\-
E
(tl
!6
d
AL
a)
H.o
orQ (\tr
*a sa .i
,d
elA
-O
trd
60)
()6
!\
A
d
6l
L
.o
o)
v)
-r\
G,
o
A
{
$' =
F
{
q (.:,
(,
Y
5
A
UJYY
, Ltr
(Juul
o.(LL