PEMBAHASAN
Ayam petelur merupakan ayam betina yang sudah dewasa dikembangkan dan juga
hanyak menghasilkan produksi. Beternak ayam petelur ini sangat mudah dan sederhana, tetapi
harus menajemen budidaya yang tepat untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Budidaya
ayam petelur ini sudah sangat lama sekali berkembang di Indonesia. Beternak ayam petelur bagi
pemula sangat sederhana dan juga harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, oleh
beberapa orang yang sudah berpengalaman dan juga para ahli dalam pembudidayaan ayam
petelur ini. Sebelum memulai beternak ayam, ada beberpa hal yang harus disediakan dan
dipersiapkan.
Tipe ayam petelur ringan : yaitu ayam petelur putih, yang mampu menghasilkan produksi telur
260 butir/tahun. Sensitif terhadap cuaca panas dan juga keributan yang akan menurunkan
produktivitas telur.
Tipe telur ayam medium : yaitu tipe ayam berwarna coklat dan termasuk dalam famili ayam tipe
multiguna yaitu dapat menghasilka daging berkualitas dan telur yang banyak. Harga pada telur
ayam ini sanat mahal dibandingkan dengan telur putih, dikarenakan memiliki ukuran yang jauh
lebih besar. Namun, produksi ayam petelur ini sangat sedikit dibandingkan dengan tipe petelur
putih.
Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut:
2.2.1. Konverensi Ransum
Konverensi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam
dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram
telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih
banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu
banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam
mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan
berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering
dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
2.2.2. Produksi Telur
Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur
banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi
makannya banyak juga tidak menguntungkan.
2.2.3. Prestasi Bibit Dilapangan/Dipeternakan
Apabila kedua hal diatas telah baik kemampuan ayam untuk bertelur hanya dalam sebatas
kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dapat dilihat pada data di
bawah ini. – Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270,
ransum 1,82 kg/dosin telur.
§ Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum 1,8-
2,0 kg/dosin telur.
§ Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
§ H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
§ Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86
kg/dosin telur.
§ Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin
telur.
§ Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9
kg/dosin telur.
§ Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum
1,9 kg/dosin telur.
§ Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98
kg/dosin telur.
§ Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260,
ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
§ Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0
kg/dosin telur.
§ Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum
2,0-2,08 kg/dosin telur.
§ Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum
2,04 kg/dosin telur.
2.3. Pakan
Total pengeluaran biaya budidaya ayam petelur hampir 70% merupakan biaya pakan..
Artinya perlu dilakukan penghematan pengeluaran biaya pakan. Salah satunya dapat dilakukan
dengan menggunakan bahan baku pakan lokal yang banyak tersedia di Indonesia. Beragam jenis
hasil limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran ransum ayam petelur
Beberapa bahan baku campuran ransum ayam petelur.
2.3.1. Jagung
Jagung utamanya jagung kuning banyak mengandung carotene yang dibutuhkan ayam
petelur menghasilkan produksi telur. Pemberian jagung pada ayam ras petelur harus disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan ayam petelur untuk anak ayam ( DOC ) dibutuhkan jagung 35 – 40
% dari jumlah ransum, ayam petelur masa pertumbuha n membutuhkan jagung 36 - 45 % dari
jumlah ransum. Untuk ayam masa produksi membutuhkan 45 % dari jumlah total ransum yang
diberikan pada ayam petelur.Pada periode DOC jagung sangat dibutuhkan yang berguna untuk
pertumbuhan anak ayam.
2.3.2. Dedak Padi
Dedak padi banyak dihasilkan dedak ditempat penggilingan beras. Dedak padi mengandung
vitamin B1 dengan protein 10 % Penggunaan dedak padi untuk campuran ransum harus
diperhatikan benar kesegarannya. Dedak yang busuk jika diberikan pada ayambiasanya ayam
tidak mau makan. Selain ayam tidak mau makan dedak yang busuk berbahaya dapat
menimbulkan diare pada ayam.
2.3.3. Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa dihasilkan oleh pabrik minyak kelapa. Bungkil kelapa mempunyai cita rasa
dan aroma yang gurih dan disukai oleh ayam. Kadar kandungan protein bungkil kelapa 16 %.
Pemberian bungkil kelapa tidak boleh terlalu banyak. Pemberian bungkil kelapa tidak boleh
lebih dari 10 % jumlah total ransum yang diberikan. Jika pemberian bungkil kelapa lebih dari 10
% me akan merugikan petani ternak karena ayam akan mencret dan produksi telur menurun.
2.3.4. Bungkil Kacang
Didaerah pabrik minyak kacang dapat dipastikan banyak tersedia bungkil kacang yang juga
mempunyai nama sebutan lain dengan ampas kacang. Kadar kandungan minyak pada bungkil
kacang sangat tergantung dari proses pengepresan yang dilakukan pabrik. Bau aroma bungkil
kacang yang segar gurih dan sedap, menambah nafsu makan ayam menikmati ransum yang
disediakan. Yang pastinya penggunaan bungkil kacang tidak boleh terlalu banyak karena akan
berakibat turunnya produksi telur atau ayam akan menjadi diare. Dianjurkan bungkil kacang
yang tengik tidak diberikan pada ayam petelur akan berakibat perut ayam kembung.dan juga
ayam tidak berselera makan jika dirasakan ada bungkil kacang yang tengik.
2.3.5. Kacang Kedele
Kacang kedele selain dinikmati manusia juga bisa digunakan untuk pakan ayam ras petelur.
Kacang kedele merupakan jenis kacang kacangan yang terbaik untuk digunakan sebagai
campuran pakan ayam ras petelur. Kandungan protein kacang kedele 37,5 %, yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan badan ayam petelur dan proses produksi telur. Kandungan gizi
pakan yang juga dimiliki kacang kedele adalah mineral yang terdiri dari calcium, phosphor dan
mineral lainnya. Penggunaan kacang kedele dalam campuran pakan ayam ras petelur dianjurkan
untuk digoreng sangan terlebih dahulu yang akan memberikan aroma gurih dan menambah nafsu
makan bagi ayam petelur. Perlu diketahui kacang kedele mempunyai nilai rupiah yang mahal
oleh karena itu penggunaan campuran pakan ayam ras petelur dengan kacang kedele harus
diperhatikan secara ekonomis untung ruginya agar tidak mengurangi hasil pendapatan yang akan
dinikmati pengelola budidaya ayam ras petelur.
2.3.6. Hijauan Sayuran Sebagai Pelengkap Ransum Ayam Petelur
Hijauan sayuran yang diberikan pada ayam ras petelur adalah hijauan dan sayuran yang
tidak berbahaya bagi kesehatan ayam ras petelur.merupakan pakan ekstra Jenis sayuran yang
biasa diberikan pada ayam ras petelur bayem, kangkung dan tauge. Jatah pemberian hijauan
sayuran untuk ayam ras petelur untuk 100 ekor ayam pada umur 8 – 60 hari diberikan hijauan
sayuran 1- 1,5 kg per harinya, ayam umur 60 – 90 hari hijauan sayuran yang diberikan 1,5- 2 kg
per harinya, ayam umur 90 – 150 hari disiapkan hijauan sayuran 2 – 3 kg setiap harinya dan
untuk ayam umur 150 hari sampai ayam diafkir diberikan hijauan sayuran 3-4 kg setiap harinya.
Pemberian hijauan sayran dapat dilakukan jam 10.00 atau jam 11,00 yaitu 4 – 5 jam setelah
pemberian ransum pakan pagi.Hiajauan sayuran yang akan diberikan pada ayam ras petelur
harus dicincang halus dan dilakukan perendaman dengan kalium permanganat (KMNO4) yang
juga punya nama lain PK. Kalium Permanganat atau PK ini bisa dibeli di apotik. Kalium
permanganat berguna untuk membunuh bakteri bakteri yang ada dalam hijauan sayuran.
Penggunaan kalium permanganat Dicampur dengan air dengan takaran 1 gram kalium
permanganate dilarutkan dalam 1000 cc air biasa.
2.4. Pemeliharaan Ternak Ayam Petelur
Pemeliharaan ternak ayam petelur lebih berkaitan dengan teknik,pengetahuan dan
pengalaman. Sebelum memulai harus paham dan tahu terlebih dahulu cara memelihara ayam
petelur. Pemeliharaan berarti menjaga,melindungi, mengorganisir dan mengendalikan ternak
ayam. Jika ada kesalahan dalam pemeliharaan akan berkibat pada hasil produksi. Percuma
memiliki bibit yang bagus dan lingkungan yang cocok namun dalam pemeliharaan tidak sesuai
hasilnya tidak akan maksimal. Bentuk pemeliharaan ternak ayam petelur diantaranya
2.4.1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha
pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai
catatan pada label yang dari poultry shoup. Pemeliharaan kaandang juga perlu,agar bangunan
kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu
kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera
disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa
mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
2.4.2. Pemberian Pakan dan Minum
Untuk pemberian pakan ayam petelur terbagi menjadi dua fase yaitu fase starter dan fase
Finisher.
a. Fase starter ( umur 0-4 minggu )
Kandungan gizi yang dibutuhkan terdiri dari protein 22-24 %, lemak 2,5 %, serat kasar 4 %,
kalsium 1 %, Phospos 0,7 – 0,9 5, Me 2800-3500 Kcal. Jumlah pemberian pakan ini harus sesuai
dengan umur pada minggu pertama ( umur 1-7 minggu ) yaitu 17 gram/hari/ekor, minggu kedua
( umur 8-14 hari ) 43 gram/hari/ekor, minggu ketiga ( umur 15-21 gram/hari/ekor dan minggu
keempat ( 22-29 hari ) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang akan dibutuhkan untuk
kebutuhan ayam selama empat minggu adalah 1.520 gram.
Untuk pemberian minu juga perlu Pemberian minum pada hari yang pertama sebaiknya
menambahkan gula dan obat anti stres kedalam air minum. Banyak yang digunakan yaitu gula 50
gram, dan juga sebaiknya juga membersihkan tempat minum agar tetap steril.
Macam-macam vaksin:
1. Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna