Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN

DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 2


REPUBLIK INDONESIA

Penanganan Program Ketahanan Program Pencegahan Program Sektor Prioritas


Kemiskinan Ekstrem, Pangan dan Hewani, dan Penurunan di Desa melalui Bantuan
Stunting Skala Desa, Permodalan BUM Desa/
dan/atau BUM Desa Bersama,
serta program pengembangan Desa
sesuai potensi dan karakteristik desa
Dana Desa dapat digunakan untuk Dana Operasional Pemerintah Desa

Fokus penggunaan Dana Desa wajib dialokasikan


Pemerintah Desa dalam APB Desa tahun 2024

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
Penanganan
Kemiskinan Ekstrem
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 4
REPUBLIK INDONESIA
Penanganan Kemiskinan Ekstrem
melalui

Bantuan Langsung Tunai Desa Dalam penentuan keluarga penerima manfaat,


pemerintah Desa dapat menggunakan data
pemerintah sebagai acuan untuk menetapkan
diberikan kepada :
keluarga penerima manfaat BLT Desa
Keluarga penerima manfaat diprioritaskan keluarga miskin ekstrem
dan miskin yang berdomisili di Desa bersangkutan,
Daftar keluarga penerima manfaat dibahas dan
ditetapkan berdasarkan kreiteria :
disepakati dalam Musyawarah Desa dan ditetapkan
dengan keputusan kepala desa
a Kehilangan mata pencaharian

Mempunyai anggota keluarga rentan sakit


BLT dialokasikan paling tinggi 25% dari pagu Dana
b menahun, sakit kronis, dan/atau penyandang
Desa dengan besaran Rp300.000 setiap bulan
disabilitas
selama 12 bulan mulai Januari dan dapat
Tidak menerima bantuan sosial program dibayarkan maksimal 3 bulan secara sekaligus
c keluarga harapan

Rumah tangga dengan anggota keluarga


d rumah tangga tunggal lanjut usia

Perempuan kepala keluarga dari


e keluarga miskin ekstrem

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 5
REPUBLIK INDONESIA

Mekanisme Penetapan Keluarga Penerima Manfaat


✓ penetapan keluarga penerima manfaat diputuskan bersama
dalam Musyawarah Desa;
✓ mengutamakan keluarga miskin ekstrem. Identifikasi
keluarga miskin ekstrem dilakukan melalui pemeringkatan
Fokus Penggunaan berdasarkan aspek sosial dan ekonomi;
Dana Desa untuk ✓ Desa dapat menggunakan data pemerintah sebagai acuan
penetapan keluarga penerima manfaat.
Penanganan a. Proses Pendataan
Kemiskinan Ekstrem 1) Pemerintah Desa menyiapkan data desa yang mencakup profil
penduduk Desa berdasarkan usia, kesejahteraan, pendidikan,
melalui Bantuan kesehatan, dan disabilitas;
2) Pemerintah Desa melakukan pendataan keluarga miskin dan
Langsung Tunai Desa miskin ekstrem calon keluarga penerima manfaat Bantuan
Langsung Tunai Desa, dengan melibatkan masyarakat Desa
dan unsur masyarakat Desa, sesuai dengan kondisi dan
kearifan lokal desa; dan
3) Pemerintah Desa melakukan pendataan mulai dari tingkat
rukun tetangga, rukun warga, dan dusun.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 6
REPUBLIK INDONESIA
Fokus Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Kemiskinan
Ekstrem melalui Bantuan Langsung Tunai Desa
b. Proses Konsolidasi dan Verifikasi Hasil Pendataan c. Proses Validasi dan Penetapan Hasil Pendataan
Pemerintah Desa menghimpun hasil pendataan dari rukun 1) Pemerintah Desa memfasilitasi badan
tetangga, rukun warga, dan dusun, untuk kemudian permusyawaratan Desa untuk melaksanakan
melakukan verifikasi serta tabulasi data. Dalam proses Musyawarah Desa dengan mengundang perwakilan
verifikasi syarat penerima Bantuan Langsung Tunai Desa, hal masyarakat dan pihak lain yang terkait untuk
yang dilakukan adalah sebagai berikut: membantu validasi data calon keluarga penerima
1. mengidentifikasi keluarga miskin ekstrem untuk manfaat Bantuan Langsung Tunai Desa.
diprioritaskan menjadi penerima Bantuan Langsung 2) berdasarkan hasil musyawarah tersebut, daftar calon
Tunai Desa; dan keluarga penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai
2. melakukan verifikasi status kependudukan calon Desa ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
keluarga penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai 3) keputusan kepala Desa paling sedikit memuat:
Desa berdasarkan data administrasi kependudukan yang a. nama dan alamat calon keluarga penerima
dimiliki oleh desa atau data dari dinas kependudukan manfaat;
dan pencatatan sipil kabupaten/kota. b. rincian calon keluarga penerima manfaat
jika ditemukan keluarga calon penerima manfaat Bantuan
berdasarkan jenis kelompok pekerjaan; dan
Langsung Tunai Desa yang tidak memiliki nomor induk
c. jumlah calon keluarga penerima manfaat.
kependudukan, Pemerintah Desa menerbitkan surat keterangan
4) Keputusan Kepala Desa mengenai penetapan
domisili. Calon penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai Desa
keluarga penerima manfaat dilaporkan kepada
yang hanya memiliki surat keterangan tersebut kemudian
bupati/wali kota melalui camat.
difasilitasi Pemerintah Desa untuk mendapatkan layanan
adminduk.
www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 7
REPUBLIK INDONESIA

Fokus Penggunaan Dana Desa untuk Penanganan Kemiskinan


Ekstrem melalui Bantuan Langsung Tunai Desa
Mekanisme Penetapan Keluarga Penerima Manfaat
Mekanisme Pembayaran Bantuan
d. Perubahan Keluarga Penerima Manfaat Langsung Tunai Desa
1. jika terdapat perubahan keluarga penerima manfaat Bantuan
Pembayaran Bantuan Langsung Tunai Desa
Langsung Tunai Desa karena meninggal dunia atau tidak lagi kepada keluarga penerima manfaat
memenuhi kriteria keluarga penerima manfaat, kepala Desa wajib dilakukan dengan metode tunai dan/atau
mengganti dengan keluarga penerima manfaat yang baru; nontunai dan dibayarkan sesuai dengan
2. Pemerintah Desa memfasilitasi badan permusyawaratan Desa peraturan perundang-undangan yang
menyelenggarakan Musyawarah Desa khusus untuk menetapkan mengatur mengenai pembayaran Bantuan
daftar keluarga penerima manfaat yang baru; Langsung Tunai Desa.
3. dalam hal tidak terdapat pengganti keluarga penerima manfaat karena
sudah tidak ada lagi keluarga yang memenuhi kriteria keluarga Monitoring dan Evaluasi
penerima manfaat berdasarkan hasil Musyawarah Desa khusus, alasan
tersebut wajib dijelaskan dalam berita acara hasil Musyawarah Desa Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
khusus; Bantuan Langsung Tunai Desa
dilaksanakan oleh:
4. daftar keluarga penerima manfaat yang baru ditetapkan dengan
1. badan permusyawaratan desa;
Keputusan Kepala Desa; dan
2. camat; dan
5. Keputusan Kepala Desa mengenai perubahan atas penetapan keluarga
3. inspektorat kabupaten/kota.
penerima manfaat dilaporkan kepada bupati/wali kota melalui camat.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
Program Ketahanan
Pangan dan Hewani
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 9
REPUBLIK INDONESIA

KETAHANAN PANGAN DAN HEWANI

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 10
REPUBLIK INDONESIA

Langkah pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan


di Desa dilakukan dengan cara:

memastikan
program/ program/
kegiatan yang
01 kegiatan yang 03
direncanakan direncanakan
merupakan masuk dalam
kewenangan RKP Desa dan
RKP Desa dan
Desa APB Desa
disepakati dan APB Desa
diputuskan dipublikasikan
dalam sesuai ketentuan
Musyawarah peraturan
Desa 04 perundang-
undangan

02
www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 11
REPUBLIK INDONESIA

Ketersediaan pangan dari lumbung pangan


Desa, seperti:
a. pengembangan dan pengelolaan lumbung pangan
01 Ketersediaan pangan di Desa Desa melalui PKTD;
b. pemeliharaan infrastruktur pendukung lumbung
Ketersediaan pangan dari hasil produksi • pembangunan dan/atau normalisasi jaringan pangan Desa melalui PKTD;
masyarakat Desa, seperti: irigasi tersier sesuai kewenangan Desa melalui c. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan
PKTD setelah mendapat persetujuan pemanfaatan ketersediaan pangan dari lumbung pangan Desa
• pemanfaatan tanah kas Desa sebagai lahan irigasi dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Wali
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Kota sesuai dengan kewenangannya;
atau kegiatan pengembangan pangan lainnya; Musyawarah Desa.
• pembangunan kandang komunal;
• pemanfaatan lahan pekarangan dan • pelatihan pengelolaan hasil panen;
pemanfaatan lahan nonproduktif untuk Ketersediaan pangan yang beragam, bergizi
• pemasangan atau perawatan karamba bersama;
pertanian, peternakan, dan perikanan; seimbang, dan berbasis potensi sumber daya
• pembangunan dan pemeliharaan tempat
• pengembangan pertanian keluarga, pekarangan lokal, seperti:
pelelangan ikan dan tempat penjualan ikan lainnya
pangan lestari, hidroponik, atau bioponik; yang dikelola BUM Desa dan/atau BUM Desa a. pengembangan teknologi tepat guna untuk usaha
• peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bersama; pengolahan pangan lokal;
bibit tanaman, ternak, dan ikan; • pengadaan sarana dan prasarana untuk produksi,
• pelatihan budidaya pertanian, perkebunan, b. pengembangan diversifikasi usaha tani dan
penanganan pascapanen, pengolahan, dan
perhutanan, peternakan dan/atau perikanan; perikanan;
penyimpanan pangan pertanian, perkebunan,
• pengembangan pakan ternak alternatif; perikanan, dan/atau perhutanan; dan c. penanaman tumpang sari tanaman pokok di
• pengembangan sentra pertanian, perkebunan, • program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan lahan perkebunan; dan
perhutanan, peternakan dan/atau perikanan ketersediaan pangan dari hasil produksi
terpadu; d. program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan
masyarakat Desa sesuai kewenangan Desa dan
• pembukaan lahan pertanian/ perkebunan ketersedian pangan yang beragam, bergizi
diputuskan dalam Musyawarah Desa.
melalui PKTD (tidak membeli lahan); seimbang, dan berbasis potensi sumber daya
lokal sesuai kewenangan desa dan diputuskan
dalam Musyawarah Desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 12
REPUBLIK INDONESIA

02 Keterjangkauan pangan di Desa


Kelancaran distribusi dan pemasaran pangan di Desa, seperti:
a) peningkatan, dan pemeliharaan jalan usaha tani; dan
b) program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan
kelancaran distribusi dan pemasaran pangan di desa
sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.

Ketersediaan bantuan pangan bagi masyarakat


miskin, rawan pangan dan gizi, maupun dalam
keadaan darurat, seperti:
a) pemberian bantuan bahan pangan bagi
warga miskin rawan pangan dan gizi;
dan
b) program/kegiatan lainnya untuk
mewujudkan ketersediaan bantuan
pangan bagi masyarakat miskin, rawan
pangan dan gizi, maupun dalam keadaan
darurat sesuai kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 13
REPUBLIK INDONESIA

03 Pemanfaatan pangan di Desa

Konsumsi pangan yang aman, higienis, bermutu,


dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
dan budaya masyarakat, seperti:
Konsumsi pangan yang beragam, bergizi
seimbang, dan berbasis pada potensi sumber a) edukasi tentang makanan yang bebas akan
daya lokal, seperti: cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
a) sosialisasi dan edukasi konsumsi pangan mengganggu, merugikan, dan membahayakan
beragam, bergizi, seimbang, dan aman; kesehatan manusia;
b) peningkatan keterampilan dalam b) advokasi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh
pengembangan olahan pangan lokal; warga Desa yang dapat mengganggu, merugikan,
c) pengembangan dan diseminasi teknologi tepat dan membahayakan kesehatan manusia;
guna untuk pengolahan pangan lokal; dan c) sosialisasi keamanan pangan terhadap petani,
d) program/kegiatan lainnya untuk nelayan, pembudidaya ikan, dan pelaku usaha
mewujudkan konsumsi pangan yang pangan; dan
beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada d) program/kegiatan lainnya untuk mewujudkan
potensi sumber daya lokal sesuai konsumsi pangan yang aman, higienis, bermutu,
kewenangan Desa dan diputuskan dalam dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan,
Musyawarah Desa. dan budaya masyarakat sesuai kewenangan Desa
dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
Program Pencegahan
dan Penurunan
Stunting Skala Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 15
REPUBLIK INDONESIA

PENCEGAHAN DAN PENURUNAN


STUNTING SKALA DESA

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 16
REPUBLIK INDONESIA

Kelompok Sasaran Intervensi


Pencegahan dan Penurunan
Stunting
a. remaja putri;
b. calon pengantin;
c. ibu hamil, menyusui,
nifas;
d. bayi usia 0 (nol) - 59 (lima
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN puluh sembilan) bulan;
STUNTING SKALA DESA dan
e. keluarga berisiko stunting.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 17
REPUBLIK INDONESIA
PENCEGAHAN DAN PENURUNAN
STUNTING SKALA DESA

Jenis kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi


penyebab langsung (intervensi spesifik) terjadinya
• penyuluhan dan pendampingan pemberian
stunting sesuai kebutuhan dan kewenangan Desa,
air susu ibu eksklusif;
meliputi:
• sosialisasi pemberian makanan
• penyuluhan dan konseling gizi; pendamping air susu ibu pada anak usia 6
• pemantauan tumbuh kembang balita; (enam) - 24 (dua puluh empat) bulan;
• pemberian makanan tambahan bergizi seimbang bagi ibu hamil dan • pelatihan pengolahan makanan
anak 0 (nol) - 59 (lima puluh sembilan) bulan yang terdiri dari: pendamping air susu ibu menggunakan
• pemberian makanan tambahan penyuluhan merupakan pangan lokal;
makanan tambahan berbentuk makanan atau bahan • kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan
makanan lokal yang diberikan kepada balita dan ibu dan kewenangan Desa.
hamil pada saat pelaksaan posyandu;
• pemberian makanan tambahan pemulihan. merupakan
makanan tambahan berbentuk makanan atau bahan
makanan lokal yang diberikan kepada balita dengan
status gizi buruk selama 90 (sembilan puluh) hari.
selama belum didanai oleh program atau sumber pendanaan lainnya.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 18
REPUBLIK INDONESIA

Jenis kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya
stunting (intervensi sensitif) sesuai kebutuhan dan kewenangan Desa, meliputi:
a. peningkatan akses perlindungan sosial bagi keluarga sasaran stunting;
b. upaya pencegahan perkawinan dini;
c. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
d. pelatihan dan sosialisasi tentang keluarga berencana;
e. kampanye dan promosi gerakan pengolahan pemberian makanan
tambahan lokal;
f. praktek atau demo pemberian makanan bagi bayi dan anak, stimulasi
tumbuh kembang;
g. perilaku hidup bersih dan sehat;
h. pendidikan tentang pengasuhan anak melalui pendidikan anak usia dini
yang dimiliki Desa dan bina keluarga balita;
i. penyediaan akses air minum layak bagi rumah tangga;
j. penyediaan sarana sanitasi layak bagi rumah tangga;
k. edukasi gerakan stop buang air besar sembarangan;
l. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas desa untuk
pembangunan kandang, kolam, kebun; dan
m. kegiatan penurunan stunting lainnya sesuai dengan kewenangan Desa
dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 19
REPUBLIK INDONESIA
Tata Kelola percepatan penurunan stunting sesuai
kebutuhan dan kewenangan Desa, meliputi:
• peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader pos pelayanan terpadu dan
pendidik pendidikan anak usia dini, kader kelompok bina keluarga balita tingkat Desa terkait
pertumbuhan dan perkembangan;
• konsolidasi data dari berbagai sistem data yang ada di Desa (SDGs Desa, e-HDW, e-PPGBM,
Elsimil, Pendataan Keluarga yang kemudian terkonsolidasi dalam SID). Dalam upaya
percepatan penurunan stunting, Desa perlu memastikan terselenggaranya sejumlah layanan
yang dapat diakses oleh kelompok sasaran. Oleh karena itu, Desa perlu melakukan konsolidasi
data, meliputi data layanan, data sasaran, data hasil pemantauan terhadap sasaran;
• fasilitasi pemantauan layanan dan kelompok sasaran untuk mendapatkan layanan secara
lengkap;
• fasilitasi pelaksanaan rembuk stunting desa sebagai para Musyawarah Desa untuk membahas
isu yang diperoleh dari hasil pendataan dan pemantauan yang kemudian dirumuskan menjadi
Penanganan intervensi stunting
usulan kegiatan terkait percepatan penurunan stunting di Desa yang akan disampaikan ke
berskala lokal Desa dapat musyawarah perencanaan pembangunan Desa;
diintegrasikan di dalam kegiatan • fasilitasi pelaksanaan rapat dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan konvergensi
percepatan penurunan stunting di Desa;
lain yang beririsan dengan
• pemberian insentif bagi kader pembangunan manusia, kader pos pelayanan terpadu
stunting, seperti ketahanan (posyandu), pendidik pendidikan anak usia dini dan kader Desa lainnya yang ditunjuk dan
pangan dan kemiskinan ditetapkan oleh surat keputusan Kepala Desa yang khusus untuk menangani percepatan
penurunan stunting di Desa; dan
ekstrem.
• penyediaan fasilitas/alat bantu kerja bagi kader yang mendukung pelaksanaan percepatan
stunting di Desa untuk kader sesuai kewenangan Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
Program Sektor Prioritas di Desa
melalui Bantuan Permodalan
BUM Desa/ BUM Desa Bersama
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 21
REPUBLIK INDONESIA

Fokus Prioritas Dana Desa untuk Program Sektor Prioritas di Desa


melalui Bantuan Permodalan BUM Desa/ BUM Desa Bersama
Dilaksanakan melalui penyertaan modal desa kepada BUM Desa/ BUM Desa bersama

Penyertaan modal digunakan untuk :


1 Penyertaan modal dapat dilakukan
untuk:
2 1. Pengembangan kegiatan usaha
2. Penguatan struktur permodalan dan
1. Modal awal pendirian peningkatan kapasitas usaha
2. Penambahan modal 3. Penugasan desa kepada BUM Desa/BUM
Desa bersama untuk melaksanakan
kegiatan tertentu
Keputusan untuk melakukan
3 penyertaan modal harus terlebih 4 Penyertaan modal BUM Desa/BUM
dahulu disepakati dalam Desa Bersama sesuai dengan
Musyawarah Desa sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan desa dan
kebutuhan dan kewenangan Desa, dilaksanakan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
serta ditetapkan dalam APB Desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

• Pengembangan kegiatan usaha BUM Desa/BUM Desa


• Penyertaan modal Desa yang dilakukan untuk modal
awal pendirian BUM Desa dan/atau BUM Desa bersama difokuskan untuk pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk
bersama dilaksanakan oleh Desa yang belum
mendirikan BUM Desa dan/atau BUM Desa bersama. unggulan kawasan perdesaan, meliputi:
a. pengelolaan hutan Desa;
• Penyertaan modal Desa yang dilakukan untuk
b. pengelolaan usaha hutan sosial;
penambahan modal BUM Desa/BUM Desa bersama
c. pengelolaan hutan adat;
meliputi:
a. pengembangan kegiatan usaha d. pengelolaan air minum;
BUM Desa dan/atau BUM Desa e. pengembangan produk pertanian, perkebunan,
bersama; dan/atau peternakan;
b. penguatan struktur permodalan f. pengembangan produk perikanan (pembenihan,
dan peningkatan kapasitas usaha; pengasapan, penggaraman, perebusan dan lain-
dan/atau lain);
c. penugasan Desa kepada BUM g. pengembangan sarana produksi pemasaran dan
Desa/BUM Desa bersama untuk distribusi produk;
melaksanakan kegiatan tertentu h. pengembangan Desa wisata; dan
berdasarkan hasil Musyawarah i. pengembangan usaha BUM Desa/BUM Desa
Desa. bersama lainnya yang sesuai potensi dan
kewenangan Desa.

22 www.kemendesa.go.id kemendespdtt
Dana Operasional
Pemerintah Desa
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 24
REPUBLIK INDONESIA

Dana Operasional Pemerintah Desa


Dialokasikan paling banyak 3% dari pagu Dana Desa setiap Desa

diberikan setiap bulan


untuk mendukung
pelaksanaan tugas
pemerintah desa

Penggunaan Dana Desa untuk Operasional Pemerintah Desa meliputi:


Kegiatan penanggulangan Kegiatan lainnya untuk
Koordinasi
1. Koordinasi kerawanan sosial mendukung pelaksanaan
masyarakat tugas pemerintah desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

Kepala Desa harus memperhatikan aspek


transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat dan laporan pertanggungjawaban
2 PENANGGULANGAN KERAWANAN SOSIAL
MASYARAKAT (1)
Dana operasional pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa
yang disertai alat bukti yang sah untuk menjaga
dapat digunakan untuk kegiatan dalam rangka pencegahan dan
akuntabilitas serta mengacu pada ketentuan penanggulangan kerawanan sosial yang disebabkan karena:
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai pengelolaan keuangan Desa. a. kemiskinan/kesusahan/musibah dan/atau keterbatasan dana, meliputi:
• biaya transportasi masyarakat Desa yang membutuhkan akses darurat
kepada layanan kesehatan yang berjarak jauh dari Desa; dan
Dana operasional Pemerintah Desa yang • bantuan pemulasaran jenazah bagi masyarakat miskin ekstrem seperti
bersumber dari Dana Desa meliputi kegiatan: kain kafan dan peti jenazah.
b. konflik sosial, meliputi:
KOORDINASI
• biaya operasional untuk mediasi konflik sosial di Desa
Dana operasional pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa dapat
1 digunakan untuk kegiatan koordinasi yang dilakukan bersama dengan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa lain, masyarakat
seperti biaya transportasi dan konsumsi forum mediasi;
• biaya operasional untuk menjamin keamanan dan
ketertiban di Desa seperti biaya transportasi dan
dan/atau kelompok masyarakat dalam rangka membangun keharmonisan
konsumsi; dan
hubungan koordinasi serta kegiatan lain yang mendukung pelaksanaan
• penyelenggaraan forum lintas kelompok budaya dan
Tugas Pemerintah Desa, meliputi:
agama sebagai upaya pencegahan konflik sosial seperti
a. biaya komunikasi Pemerintah Desa, seperti pulsa dan kuota internet;
pembiayaan konsumsi forum.
b. kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka koordinasi yang diselenggarakan di Desa;
c. biaya pelaksanaan koordinasi dari Desa ke kecamatan dan/atau kabupaten/kota
setempat.

25 www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

• pemberian untuk masyarakat yang berprestasi,


khususnya yang berasal dari keluarga miskin di Desa,

2 PENANGGULANGAN KERAWANAN SOSIAL


MASYARAKAT (2)
meliputi:
bantuan seragam, perlengkapan sekolah, piagam, atau
plakat apresiasi.
c. bencana yang menimpa masyarakat Desa, meliputi:
• kegiatan olah raga, sosial, seni, budaya, keagamaan, meliputi:
• bantuan logistik bagi masyarakat Desa yang menjadi korban bencana;
1) perlengkapan olahraga untuk karang taruna;
• biaya transportasi kepala Desa dalam merespon bencana di Desa yang
2) penyelenggaraan acara kesenian di Desa;
belum mendapat intervensi dari supradesa; dan
3) penyelenggaraan acara adat di Desa; dan
• kegiatan rapat/pertemuan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
4) penyelenggaraan acara keagamaan di Desa seperti
kerawanan sosial.
pengajian.
• penguatan rasa kebangsaan dan kesatuan, seperti
Kegiatan lainnya untuk mendukung
pelaksanaan tugas Pemerintah Desa
3 penyelenggaraan lomba peringatan hari nasional seperti Hari
Kemerdekaan Indonesia, Hari Pahlawan, Hari Kebangkitan
Nasional, dan peringatan hari nasional lainnya;
Dana operasional pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa dapat
• pemberian apresiasi kepada orang dan/atau masyarakat yang
digunakan untuk membiayai kegiatan di luar kegiatan koordinasi dan
membantu tugas pemerintah Desa, meliputi:
penanggulangan kerawanan sosial masyarakat, antara lain:
1) piagam atau plakat apresiasi; dan
• kegiatan promosi, meliputi: 2) penyelenggaraan acara apresiasi bagi tokoh berjasa di Desa.
1)promosi produk unggulan Desa; dan Pemberian apresiasi yang bersumber dari dana operasional
pemerintah Desa bagi masyarakat Desa berprestasi atau yang
2)promosi Desa berbasis digital.
membantu tugas Pemerintah Desa harus berupa barang
• Protokoler, meliputi:
(nontunai).
1)penyelenggaraan upacara kedinasan di Desa; dan
2)operasional penyambutan tamu dari pemerintah pusat/provinsi/daerah
yang berkunjung ke Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 27
REPUBLIK INDONESIA

01

01

02

X
STEP 3
03

03

jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan


bagi aparat Desa dapat bersumber dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
PENETAPAN FOKUS
PENGGUNAAN
DANA DESA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 29
REPUBLIK INDONESIA

Pengelolaan keuangan
dalam rangka pelaksanaan
fokus penggunaan Dana
Desa dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang mengatur
mengenai pengelolaan
keuangan desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 30
REPUBLIK INDONESIA

Penetapan Fokus
Penggunaan Dana Desa
Dibahas, disepakati, dan ditetapkan dalam
musyawarah desa penyusunan RKP Desa dan
dituangkan dalam berita acara
Mengikuti tahapan perencanaan pembangunan
desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai
pedoman umum pembangunan dan
Fokus penggunaan Dana Desa diutamakan pemberdayaan masyarakat Desa
untuk mendukung program ketahanan
pangan dan hewani dilaksanakan melalui
swakelola dengan mendayagunakan sumber
daya lokal Desa Swakelola diutamakan menggunakan pola
Padat Karya Tunai Desa

Pendanaan Padat Karya Tunai Desa


dialokasikan untuk upah pekerja paling sedikit
50% dari dana kegiatan PKTD

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 31
REPUBLIK INDONESIA

Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Desa berpartisipasi dalam penetapan
fokus penggunaan Dana Desa yang dilakukan
dengan cara: Fokus Penggunaan
a. terlibat aktif dalam setiap tahapan penyusunan Dana Desa menjadi
fokus Penggunaan Dana Desa; bagian dari RKP Desa.
b. menyampaikan usulan program dan/atau kegiatan; RKP Desa yang memuat
c. memastikan fokus penggunaan Dana Desa prioritas penggunaan
ditetapkan dalam dokumen RKP Desa dan APB Desa;
Dana Desa menjadi
dan/atau
pedoman dalam
d. terlibat aktif melakukan sosialisasi fokus
penggunaan Dana Desa. penyusunan APB Desa.

Pemerintah Desa wajib melibatkan masyarakat


dalam penetapan fokus penggunaan Dana Desa.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 32
REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah Desa wajib mempublikasikan


PUBLIKASI
fokus penggunaan Dana Desa
terhitung sejak APB Desa ditetapkan.

• Publikasi dilakukan melalui sistem informasi Desa dan/atau media


publikasi lainnya yang berada di ruang publik serta mudah diakses oleh
Publikasi terdiri atas: masyarakat Desa.
a. hasil Musyawarah Desa; dan • Publikasi penetapan fokus penggunaan Dana Desa dilakukan secara
b. data Desa, peta potensi dan swakelola dan partisipatif.
sumber daya pembangunan,
• Pemerintah Desa yang tidak mempublikasikan fokus penggunaan
dokumen RPJM Desa,
Dana Desa dikenai sanksi administratif berupa:
dokumen RKP Desa,
prioritas penggunaan teguran lisan; dan/atau
Dana Desa, dan teguran tertulis.
dokumen APB Desa. • Sanksi administratif diberikan oleh bupati/wali kota berdasarkan
Publikasi APB Desa minimal laporan hasil pengawasan badan permusyawaratan Desa atau laporan
memuat nama kegiatan, lokasi pengaduan masyarakat Desa.
kegiatan, dan besaran anggaran.

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 33
REPUBLIK INDONESIA

PELAPORAN
Kepala Desa menyampaikan laporan penetapan fokus penggunaan
Dana Desa kepada Menteri

Laporan disampaikan dalam bentuk dokumen (Peraturan Desa tentang


RKP Desa dan APB Desa) digital menggunakan sistem informasi Desa
yang disediakan oleh Kementerian

Laporan dilakukan paling lambat 1 bulan terhitung sejak


RKP Desa ditetapkan

Dalam hal pelaporan tidak dapat disampaikan dalam bentuk dokumen


digital, kepala Desa dapat menyampaikan laporan fokus penggunaan
Dana Desa kepada menteri dalam bentuk dokumen fisik

Penyampaian laporan dapat dibantu oleh Tenaga Pendamping


Profesional

www.kemendesa.go.id kemendespdtt
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI 34
REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN
Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota
melakukan pembinaan melalui sosialisasi,
01 pemantauan, dan evaluasi
penggunaan Dana Desa sesuai dengan
fokus

kewenangannya

Pembinaan dapat dibantu oleh


Perangkat Daerah dan/atau Tenaga
Pendamping Profesional sesuai dengan
ketentuan
undangan
peraturan perundang- 02
Pembinaan dapat dilakukan
03 menggunakan sistem informasi Desa

www.kemendesa.go.id kemendespdtt

Anda mungkin juga menyukai