Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
…………….., ………………………..
Yang Membuat Pernyataan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Untuk menghitung mean, kita dapat menggunakan metode langsung, asumsi, atau langkah
penyimpangan. Saya akan menggunakan metode langsung sebagai contoh. Pertama, kita harus
mencari titik tengah kelas (x_i) dengan rumus x_i = 1/2 (batas bawah + batas atas). Kemudian,
kita harus mengalikan frekuensi (f_i) dengan titik tengah kelas (x_i) untuk mendapatkan hasil kali
(f_i x_i). Selanjutnya, kita harus menjumlahkan semua hasil kali dan membaginya dengan jumlah
frekuensi. Rumusnya adalah:
Mean =∑fixi∑fi
Simpanan (dalam ribuan Rp) Jumlah (f_i) Titik tengah kelas (x_i) Hasil kali (f_i x_i)
5-9 3 7 21
10 - 14 4 12 48
15 - 19 10 17 170
20 - 24 11 22 242
25 - 29 13 27 351
30 - 34 8 32 256
35 - 39 6 37 222
40 - 44 3 42 126
45 - 49 2 47 94
Jumlah 60 1530
Dengan menggunakan rumus di atas, kita dapat menghitung mean sebagai berikut:
1. b. Untuk menghitung median, kita harus mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
dan mencari nilai tengahnya. Jika jumlah data ganjil, maka median adalah nilai yang berada di
tengah. Jika jumlah data genap, maka median adalah rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah.
Rumusnya adalah:
Untuk data pada soal, kita dapat melihat bahwa jumlah data adalah 60, yang merupakan bilangan
genap. Jadi, kita harus mencari rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah, yaitu nilai ke-30 dan
nilai ke-31. Untuk menemukan nilai-nilai ini, kita harus menggunakan tabel frekuensi kumulatif
(F_i), yang menunjukkan jumlah data hingga kelas tertentu. Rumusnya adalah:
Fi =j=1ifj
Berikut adalah tabel yang saya buat dengan menggunakan frekuensi kumulatif:
5-9 3 3
10 - 14 4 7
15 - 19 10 17
20 - 24 11 28
25 - 29 13 41
30 - 34 8 49
35 - 39 6 55
40 - 44 3 58
45 - 49 2 60
Dari tabel ini, kita dapat melihat bahwa nilai ke-30 berada di kelas 25 - 29, karena F_i
sebelumnya adalah 28 dan F_i sesudahnya adalah 41. Jadi, kita harus mencari titik tengah kelas
25 - 29, yaitu 27. Demikian pula, nilai ke-31 juga berada di kelas yang sama, yaitu 25 - 29. Jadi,
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
kita harus mencari titik tengah kelas yang sama, yaitu 27. Dengan menggunakan rumus di atas,
kita dapat menghitung median sebagai berikut:
1. c. Untuk menghitung modus, kita harus mencari nilai yang paling sering muncul dalam data.
Jika ada lebih dari satu nilai yang memiliki frekuensi tertinggi yang sama, maka data tersebut
memiliki lebih dari satu modus. Jika tidak ada nilai yang memiliki frekuensi lebih dari satu, maka
data tersebut tidak memiliki modus. Rumusnya adalah:
Untuk data yang diberikan, kita dapat melihat dari tabel frekuensi bahwa nilai dengan frekuensi
tertinggi adalah 13, yang terdapat di kelas 25 - 29. Jadi, modus dari data tersebut adalah 25 - 29.
Perhatikan bahwa modus adalah kelas, bukan titik tengah kelas.
a=n∑xy−∑x∑yn∑x2−(∑x)2
a=∑y−a∑xn
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
y=a+bx
R2=n∑xy−∑x∑y(n∑x2−(∑x)2)(n∑y2−(∑y)2)
r=R2
Berikut adalah tabel yang saya buat dengan menggunakan langkah 1 dan 2:
x y xy x^2 y^2
Dengan menggunakan rumus di langkah 3 dan 4, saya dapat menghitung nilai a dan b sebagai
berikut:
a=5(61600)−600(430)5(75200)−(600)2=0.5
b=430−0.5(600)5=22
Dengan menggunakan rumus di langkah 5, saya dapat menyusun persamaan regresinya sebagai
berikut:
y=22+0.5x
Dengan menggunakan rumus di langkah 6 dan 7, saya dapat menghitung nilai R^2 dan r sebagai
berikut:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
R2= 5(61600)−600(430)(5(75200)−(600)2)(5(37350)−(430)2)=0.8
r=0.8=0.894
2. b. Untuk memberikan interpretasi terhadap nilai koefisien regresi, kita harus memahami arti
dari a, b, R^2, dan r:
Nilai a adalah konstanta atau titik potong sumbu y. Artinya, jika x = 0, maka y = a. Dalam
konteks soal, nilai a = 22 berarti jika pendapatan sebesar Rp. 0, maka konsumsi sebesar
Rp. 22.000. Nilai ini mungkin tidak masuk akal secara ekonomi, tetapi berguna untuk
menentukan garis regresi.
Nilai b adalah koefisien regresi atau kemiringan garis. Artinya, untuk setiap kenaikan satu
satuan x, maka y akan berubah sebesar b. Dalam konteks soal, nilai b = 0.5 berarti untuk
setiap kenaikan Rp. 1.000 pendapatan, maka konsumsi akan naik sebesar Rp. 500.
Nilai R^2 adalah koefisien determinasi atau proporsi variasi y yang dapat dijelaskan oleh
x. Artinya, seberapa baik garis regresi merepresentasikan hubungan antara x dan y. Nilai
R^2 berkisar antara 0 dan 1, semakin mendekati 1 berarti semakin baik. Dalam konteks
soal, nilai R^2 = 0.8 berarti 80% variasi konsumsi dapat dijelaskan oleh pendapatan.
Nilai r adalah koefisien korelasi atau ukuran kekuatan dan arah hubungan antara x dan y.
Artinya, seberapa erat x dan y bergerak bersama. Nilai r berkisar antara -1 dan 1, semakin
mendekati -1 atau 1 berarti semakin kuat dan semakin mendekati 0 berarti semakin lemah.
Tanda negatif atau positif menunjukkan arah hubungan, negatif berarti berlawanan arah
dan positif berarti searah. Dalam konteks soal, nilai r = 0.894 berarti ada hubungan positif
yang kuat antara pendapatan dan konsumsi.
2. c. Untuk menaksirkan besar konsumsi jika pendapatannya sebesar Rp. 200.000, kita dapat
menggunakan persamaan regresi yang telah kita dapatkan di langkah a. Kita tinggal mengganti x
dengan 200, karena x dalam ribuan rupiah, dan menghitung nilai y. Rumusnya adalah:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
y = 22 + 0.5x
y = 22 + 0.5 (200)
y = 122
Jadi, besar konsumsi jika pendapatannya sebesar Rp. 200.000 adalah Rp. 122.000.
3. a. Metode Fisher adalah salah satu metode untuk menghitung indeks harga yang menggunakan
rata-rata geometrik dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. Rumusnya adalah:
Indeks Laspeyres=∑ptq0∑p0q0×100
Di mana p_t adalah harga pada tahun t, p_0 adalah harga pada tahun dasar, q_t adalah kuantitas
pada tahun t, dan q_0 adalah kuantitas pada tahun dasar.
Indeks Paasche=∑ptqt∑p0qt×100
Berikut adalah tabel yang saya buat dengan menggunakan datapada soal :
k Putih
5 kg
Pasir
235.0 260.0 14.100.000.0 15.600.000.0 19.185.000.0 21.060.000.0
Muntil 60.000 81.000
00 00 00 00 00 00
an
Batu
250.00 300.00
bata 700 800 175.000.000 200.000.000 210.000.000 240.000.000
0 0
merah
Paku
Beton 900 1000 1750 1950 1.575.000 1.750.000 1.755.000 1.950.000
5 cm
Dengan menggunakan rumus di atas, saya dapat menghitung indeks Laspeyres dan indeks
Paasche sebagai berikut:
Dengan menggunakan rumus metode Fisher, saya dapat menghitung indeks harga bahan
bangunan sebagai berikut:
Indeks Fisher=112.07×111.24=111.65
Jadi, indeks harga bahan bangunan dengan menggunakan metode Fisher adalah 111.65.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. b. Angka indeks tersebut menunjukkan perubahan harga rata-rata dari bahan bangunan dari
tahun 2021 ke tahun 2022. Angka indeks yang lebih besar dari 100 berarti ada kenaikan harga,
sedangkan angka indeks yang lebih kecil dari 100 berarti ada penurunan harga. Angka indeks
yang sama dengan 100 berarti tidak ada perubahan harga.
Dalam hal ini, angka indeks Fisher sebesar 111.65 berarti ada kenaikan harga rata-rata sebesar
11.65% dari tahun 2021 ke tahun 2022. Artinya, bahan bangunan menjadi lebih mahal di tahun
2022 dibandingkan dengan tahun 2021.
1. Menyatakan hipotesis nol (H_0) dan hipotesis alternatif (H_a). Hipotesis nol adalah
hipotesis yang ingin kita tolak, sedangkan hipotesis alternatif adalah hipotesis yang
ingin kita terima. Hipotesis nol biasanya berisi kesamaan atau ketidakberbedaan,
sedangkan hipotesis alternatif berisi perbedaan atau ketidaksamaan.
2. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan ukuran sampel (n). Tingkat signifikansi
adalah probabilitas menolak hipotesis nol ketika sebenarnya benar. Ukuran sampel
adalah jumlah pengamatan yang digunakan untuk menguji hipotesis.
3. Menghitung statistik uji (z) dan nilai p. Statistik uji adalah ukuran seberapa jauh rata-
rata sampel (x̄) dari rata-rata populasi (μ) dalam satuan simpangan baku (σ). Nilai p
adalah probabilitas mendapatkan statistik uji yang sama atau lebih ekstrem dari yang
diamati jika hipotesis nol benar.
4. Membuat keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis nol. Jika nilai p kurang
dari atau sama dengan tingkat signifikansi, maka kita menolak hipotesis nol. Jika nilai
p lebih besar dari tingkat signifikansi, maka kita gagal menolak hipotesis nol.
5. Menyatakan kesimpulan dalam konteks masalah. Kita harus kembali ke pertanyaan
penelitian dan menjawabnya secara langsung. Jika kita menolak hipotesis nol, maka
ada bukti yang mendukung hipotesis alternatif. Jika kita gagal menolak hipotesis nol,
maka tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis alternatif.
Untuk jawaban pada soal, kita dapat mengikuti langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Hipotesis nol adalah rata-rata ketebalan ember dengan metode baru tidak lebih tebal dari
rata-rata ketebalan ember dengan metode lama, yaitu μ ≤ 80. Hipotesis alternatif adalah
rata-rata ketebalan ember dengan metode baru lebih tebal dari rata-rata ketebalan ember
dengan metode lama, yaitu μ > 80. Dalam notasi matematika, kita dapat menuliskan:
H0: μ ≤ 80
Ha: μ > 80
2. Tingkat signifikansi yang diberikan adalah 5%, yaitu α = 0.05. Ukuran sampel yang
diberikan adalah 100, yaitu n = 100.
3. Untuk menghitung statistik uji, kita dapat menggunakan rumus berikut:
z=xˉ−μσ/n
Di mana x̄ adalah rata-rata sampel, μ adalah rata-rata populasi, σ adalah simpangan baku
populasi, dan n adalah ukuran sampel. Dengan menggunakan data yang diberikan, kita
dapat menghitung z sebagai berikut:
z=83−807/100=30.7=4.29
Nilai p adalah area di bawah kurva distribusi normal baku yang berada di sebelah kanan z. Karena
hipotesis alternatif kita adalah μ > 80, maka kita menggunakan uji satu sisi.
p=P(Z>4.29)=0.000009
4. Untuk membuat keputusan, kita harus membandingkan nilai p dengan tingkat signifikansi.
Jika p ≤ α, maka kita menolak H_0. Jika p > α, maka kita gagal menolak H_0. Dalam hal
ini, kita dapat melihat bahwa p = 0.000009 ≤ α = 0.05. Jadi, kita menolak H_0.
5. Untuk menyatakan kesimpulan, kita harus menjawab pertanyaan penelitian yang
diberikan. Karena kita menolak H_0, maka ada bukti yang mendukung H_a. Artinya, ada
alasan guna menganggap bahwa hasil ketebalan ember dengan metode baru lebih tebal
dari daripada hasil yang diperoleh dengan metode lama.
Sumber Referensi :
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BMP ESPA4123