Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

STATISTIKA & PROBALISTIK

Oleh :

MUHAMMAD NOVRAN RAMJANI RUMKOREM (202215005)

SELY JOWEY (202215071)

KLEMENSIA DINA IRMA INDRIANI SOLO (202215001)

YAPERI GIBRAN (202215010)

DANIEL WANGGAI (202215075)

MILER DEAL (202215038)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI S1

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER SEPULUH NOPEMBER

JAYAPURA

2023
1.Data tunggal

Dalam statistika, data tunggal mengacu pada kumpulan nilai individu yang terpisah atau
tidak dikelompokkan. Data tunggal mencakup observasi tunggal atau titik data yang
mewakili pengukuran atau pengamatan yang dilakukan pada suatu variabel.

Contoh data tunggal dalam statistika:

- Nilai-nilai tes: 75, 82, 68, 90, 87.

- Jumlah produk yang terjual pada hari-hari tertentu: 10, 15, 12, 8, 20.

- Tinggi badan individu: 170 cm, 162 cm, 175 cm, 158 cm, 183 cm.

Dalam analisis statistik, ukuran pemusatan seperti mean, median, dan modus dapat
dihitung untuk data tunggal guna memberikan informasi tentang tendensi pusat dari
distribusi nilai tersebut.

2.Data berkelompok

Dalam statistika, data kelompok merujuk pada kumpulan nilai yang telah dikelompokkan
ke dalam interval kelas atau kategori. Data kelompok biasanya digunakan ketika jumlah
observasi atau nilai yang diukur cukup besar sehingga lebih efisien untuk
mengelompokkannya.

Data kelompok terdiri dari dua komponen utama:

1. Interval Kelas: Rentang nilai yang dijadikan kategori atau kelompok. Setiap interval
kelas memiliki batas bawah dan batas atas.

2. Frekuensi: Jumlah kemunculan nilai dalam setiap interval kelas.

Contoh data kelompok dalam statistika:

Misalkan kita ingin mengumpulkan data tinggi badan dalam sentimeter untuk
sekelompok siswa dalam sebuah kelas. Berikut adalah contoh data kelompok:

Interval Kelas: 150-160, 160-170, 170-180, 180-190

Frekuensi: 5, 8, 12, 6
Dalam contoh ini, data tinggi badan telah dikelompokkan ke dalam empat interval kelas.
Interval kelas "150-160" memiliki frekuensi 5, yang berarti ada lima siswa dengan tinggi
badan antara 150 dan 160 cm.

Dalam analisis statistik, untuk data kelompok, ukuran pemusatan seperti mean (rata-rata),
median (nilai tengah), dan modus (nilai yang paling sering muncul) dapat dihitung
dengan menggunakan metode yang sesuai untuk data kelompok.

3.Menentukan mean,median,modus data tunggal

A.Mean(rata-rata)

Definisi: Rata-rata adalah jumlah dari semua nilai dalam data yang dibagi dengan jumlah
observasi.

Data : 14; 66; 47; 33; 22;

Mean : 14+66+47+33+22 / 5

: 185/5

:36,4

B.Median

Definisi : Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan (urutannya bisa
membesar atau mengecil). Jika jumlah data ganjil, median = nilai paling tengah. Jika jumlah data
genap, median = rata-rata dari dua nilai tengah, dengan kata lain, median terletak pada nilai ke:
(n/2).

a. Median data tunggal:

Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui letak/posisi
median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:

Median = (n+1)/2

dimana n = banyaknya data pengamatan.


1.Median apabila n ganjil:

Contoh :

Hitunglah median dari nilai ujian matematika berikut ini: 80; 40; 50; 60; 70; 60; 70; 70; 20; 90;
100

Penyelesaian:

data setelah diurutkan adalah : 20; 40; 50; 60; 60; 70; 70; 70; 80; 90; 100

banyaknya data (n) = 11

posisi Median = ½(11+1) = 6

jadi Median = 70 (data yang terletak pada urutan ke-6)

2.Median apabila n genap:

Contoh : Hitunglah median dari nilai ujian Statistik berikut ini: 80; 40; 50; 60; 70; 60; 70; 70;
20; 90

Penyelesaian:

data setelah diurutkan: 20; 40; 50; 60; 60; 70; 70; 70; 80; 90

banyaknya data (n) = 10

posisi Me = ½(10+1) = 5,5

Data tengahnya: 6 dan 7

jadi Median = ½ (60+70) = 65 (rata-rata dari 2 data yang terletak pada urutan ke-5 dan ke-6)

C.Modus(mode)

Rumus untuk menghitung modus pada data tunggal adalah sederhana. Modus adalah nilai yang
paling sering muncul dalam kumpulan data. Untuk menghitung modus pada data tunggal, kita
mencari nilai yang memiliki frekuensi tertinggi.

Contoh: misalkan kita memiliki data tunggal berikut untuk jumlah pengunjung hotel dalam
seminggu: 30, 40, 20, 30, 25, 40, 30, 35.

Frekuensi 20: 1 kali muncul

Frekuensi 25: 1 kali muncul

Frekuensi 30: 3 kali muncul (paling sering)


Frekuensi 35: 1 kali muncul

Frekuensi 40: 2 kali muncul

Dalam contoh ini, nilai 30 muncul sebanyak 3 kali, yang merupakan frekuensi tertinggi. Oleh
karena itu, modus dari data tunggal ini adalah 30.

4.Menentukan mean,median,modus data berkelompok

batas kelas tepi kelas m f cf fi.mi


15 - 20 14,5 - 20,5 17,5 6 5 105,0
21-26 20,5 - 26,5 23,5 14 20 329,0
27-32 26,5 - 32,5 29,5 24 44 708,0
33-38 32,5 - 38,5 35,5 25 69 887,5
39-44 38,5 - 44,5 41,5 10 79 415,0
45-50 44,5 - 50,5 47,5 7 86 332,5
51-56 50,5 - 56,5 53,5 4 90 214,0
Jumlah 90 2991,0

A.mean
k
Mean =∑ ( fi . Mi ) / n
i=1

Dari tabel di atas, di ketahui bahwa:



:∑ ( fi . Mi ) = 2991,0

n = 90

Jadi : mean = 2991,0 / 90 = 33.2


B.Median

Langkah pertama adalah mencari posisi median:

Median berada pada data ke (n + 1) /2 = (90 + 1) / 2 = 45.5

Dari kolom cf:

Pada kelas-1 baru terdapat 6 elemen data

Sampai pada kelas ke-2 ada sejumlah 20 elemen data.

Sampai pada kelas ke-3 ada sejumlah 44 elemen data.

Sampai pada kelas ke-4 ada sejumlah 69 elemen data.

Berarti data ke-45.5 ada pada kelas keempat (pedapatan antara 33 – 38)

Langkah kedua adalah menghitung besarnya median:

N
Median = Tb + 2 ( )
−cfb
.i
fm

Dari tabel di atas, diketahui:

Tb = Tepi bawah kelas ke-4 = 32.5

N/2 = 90/2 = 45 cfb =

cfb dari kelas ke-3 = 44

fm = frekuensi kelas ke-4 = 25

I=6

(90 /2)−44
Maka median = 32.5 + .6
25

= 32.5 + 0.36

= 32.86
C.Modus

Langkah pertama adalah mencari posisi modus:

Digunakan anggapan bahwa modus berada pada kelas dengan frekuensi paling banyak, yaitu
pada kelas ke-4 (kelas pendapatan 33 – 38).

Langkah kedua mencari besarnya modus:

d1
Modus = Tb + .i
di+ d 2

Dari tabel di atas, diketahui bahwa:

Tb = 32.5

d1 = 25 – 24 = 1

d2 = 25 – 10 = 15

I=6

1
Maka, modus = 32.5 + .6
1+ 15

= 32.5 + 0.375

= 32.875

Anda mungkin juga menyukai