Oleh :
JAYAPURA
2023
1.Data tunggal
Dalam statistika, data tunggal mengacu pada kumpulan nilai individu yang terpisah atau
tidak dikelompokkan. Data tunggal mencakup observasi tunggal atau titik data yang
mewakili pengukuran atau pengamatan yang dilakukan pada suatu variabel.
- Jumlah produk yang terjual pada hari-hari tertentu: 10, 15, 12, 8, 20.
- Tinggi badan individu: 170 cm, 162 cm, 175 cm, 158 cm, 183 cm.
Dalam analisis statistik, ukuran pemusatan seperti mean, median, dan modus dapat
dihitung untuk data tunggal guna memberikan informasi tentang tendensi pusat dari
distribusi nilai tersebut.
2.Data berkelompok
Dalam statistika, data kelompok merujuk pada kumpulan nilai yang telah dikelompokkan
ke dalam interval kelas atau kategori. Data kelompok biasanya digunakan ketika jumlah
observasi atau nilai yang diukur cukup besar sehingga lebih efisien untuk
mengelompokkannya.
1. Interval Kelas: Rentang nilai yang dijadikan kategori atau kelompok. Setiap interval
kelas memiliki batas bawah dan batas atas.
Misalkan kita ingin mengumpulkan data tinggi badan dalam sentimeter untuk
sekelompok siswa dalam sebuah kelas. Berikut adalah contoh data kelompok:
Frekuensi: 5, 8, 12, 6
Dalam contoh ini, data tinggi badan telah dikelompokkan ke dalam empat interval kelas.
Interval kelas "150-160" memiliki frekuensi 5, yang berarti ada lima siswa dengan tinggi
badan antara 150 dan 160 cm.
Dalam analisis statistik, untuk data kelompok, ukuran pemusatan seperti mean (rata-rata),
median (nilai tengah), dan modus (nilai yang paling sering muncul) dapat dihitung
dengan menggunakan metode yang sesuai untuk data kelompok.
A.Mean(rata-rata)
Definisi: Rata-rata adalah jumlah dari semua nilai dalam data yang dibagi dengan jumlah
observasi.
Mean : 14+66+47+33+22 / 5
: 185/5
:36,4
B.Median
Definisi : Median adalah nilai tengah dari kelompok data yang telah diurutkan (urutannya bisa
membesar atau mengecil). Jika jumlah data ganjil, median = nilai paling tengah. Jika jumlah data
genap, median = rata-rata dari dua nilai tengah, dengan kata lain, median terletak pada nilai ke:
(n/2).
Untuk menentukan median dari data tunggal, terlebih dulu kita harus mengetahui letak/posisi
median tersebut. Posisi median dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut:
Median = (n+1)/2
Contoh :
Hitunglah median dari nilai ujian matematika berikut ini: 80; 40; 50; 60; 70; 60; 70; 70; 20; 90;
100
Penyelesaian:
data setelah diurutkan adalah : 20; 40; 50; 60; 60; 70; 70; 70; 80; 90; 100
Contoh : Hitunglah median dari nilai ujian Statistik berikut ini: 80; 40; 50; 60; 70; 60; 70; 70;
20; 90
Penyelesaian:
data setelah diurutkan: 20; 40; 50; 60; 60; 70; 70; 70; 80; 90
jadi Median = ½ (60+70) = 65 (rata-rata dari 2 data yang terletak pada urutan ke-5 dan ke-6)
C.Modus(mode)
Rumus untuk menghitung modus pada data tunggal adalah sederhana. Modus adalah nilai yang
paling sering muncul dalam kumpulan data. Untuk menghitung modus pada data tunggal, kita
mencari nilai yang memiliki frekuensi tertinggi.
Contoh: misalkan kita memiliki data tunggal berikut untuk jumlah pengunjung hotel dalam
seminggu: 30, 40, 20, 30, 25, 40, 30, 35.
Dalam contoh ini, nilai 30 muncul sebanyak 3 kali, yang merupakan frekuensi tertinggi. Oleh
karena itu, modus dari data tunggal ini adalah 30.
A.mean
k
Mean =∑ ( fi . Mi ) / n
i=1
n = 90
Berarti data ke-45.5 ada pada kelas keempat (pedapatan antara 33 – 38)
N
Median = Tb + 2 ( )
−cfb
.i
fm
I=6
(90 /2)−44
Maka median = 32.5 + .6
25
= 32.5 + 0.36
= 32.86
C.Modus
Digunakan anggapan bahwa modus berada pada kelas dengan frekuensi paling banyak, yaitu
pada kelas ke-4 (kelas pendapatan 33 – 38).
d1
Modus = Tb + .i
di+ d 2
Tb = 32.5
d1 = 25 – 24 = 1
d2 = 25 – 10 = 15
I=6
1
Maka, modus = 32.5 + .6
1+ 15
= 32.5 + 0.375
= 32.875