Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TERARA
Alamat : Jalan Raya Terara. Kec. Terara Kode Pos 83663

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TERARA


Nomor : 142/B1/SK/PKM-TRR/I/2018

TENTANG

TRIASE DI PUSKESMAS TERARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS TERARA

Menimbang : a. Bahwa untuk memberikanpelayanan secara cepat dan tepat perlu


pembagian klasfikasi prioritas penanganan pasien berdasarkan berat
ringannya kondisi kegawatan pasien yang memerlukan tindakan segera;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Terara tentang Triase di Puskesmas Terara;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
5. PeraturanMenteriKesehatan RI No.46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
FKTP;
6. Peraturan Daerah Kab. Lombok Timur No 4 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Lombok Timur;
7. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 112 tahun 2006 tentang Uraian
Tugas Pokok dan Fungsi pada Pusat Kesehatan Masyarakat.
8. Pedoman Penyusunan Akreditasi FKTP Tahun 2018
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TERARA TENTANG


PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI DI PUSKESMAS TERARA;
Kesatu : Dalam memberikan pelayanan kegawat daruratan, petugas mampu menerapkan
triase di ruang gawat darurat sebagaiman tercantum pada lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestisnya;

Ditetapkan : di Terara
Padatanggal : 02 Januari 2018
Kepala Puskesmas Terara
Kab. Lombok Timur

RACHMAT YUWONO
Lampiran : KeputusanKepalaPuskesmasTerara
Nomor : 142/B1/SK/PKM-TRR/I/ 2018
Tanggal : 02 Januari 2018
Tentang : Triase

TRIASE

1. Pengertian dan definisi Triase


Triase Adalah Proses khusus Memilah dan memilih pasien berdasarkan beratnya penyakit
menentukan prioritas perawatan gawat medik serta prioritas transportasi. artinya memilih berdasarkan
prioritas dan penyebab ancaman hidup.
Triase/Triage merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan
cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat atau dievakuasi ke
fasilitas kesehatan.

2. Tujuan Triase
a. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih ke perawatan yang
dilakukan di lapangan.
b. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan
c. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan.

3. Prinsip-prinsip Triase dan Tata cara melakukan Triase


Triase dilakukan berdasarkan observasi Terhadap 3 hal, yaitu :
a. Pernafasan ( respiratory)
b. Sirkulasi (perfusion)
c. Status Mental (Mental State)

4. Pengelompokan Triase berdasarkan warna


a. Warna Merah adalah kasus gawat darurat yaitu pasien yang dalam kondisi mengancam nyawa dan
memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik segera untuk menyelamatkan hidupnya. Contoh:
henti nafas, henti jantung, sesak nafas, perdarahan hebat, syok, hilangnya kesadaran, keracunan,
luka bakar luas, atau cedera kepala berat, dan lain-lain.
b. Warna Kuning adalah kasus darurat tapi tidak gawat untuk pasien yang dipastikan dengan penyakit
atau cedera yang dideritanya tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Contoh: luka
robek, fraktur/patah tulang tanpa syok, dehidrasi sedang,muntah-mentahhebat, dll.
c. Warna Hijau adalah tidak gawat tidak darurat pasien dengan cidera minor atau menderita penyakit
yang tidak mengancam nyawa dan menimbulkan kecacatan. Contoh: Commond Cold, ISPA, dan
lain-lain penderita rawat jalan.
d. Warna Hitam adalah pasien meninggal atau pasien dengan cedera berat yang jelas tidak mungkin
bias diselamatkan.
5. Alur proses triase
a. Pasien datang diterima petugas / paramedis UGD.
b. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya oleh perawat.
c. Bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triase dapat dilakukan di luar
ruang triase (di depan gedung UGD).
d. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode warna:
e. Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : merah, kuning, hijau,
hitam.
f. Penderita/korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan diruang tindakan
UGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, penderita/korban dapat dipindahkan ke
ruang operasi atau dirujuk ke rumah sakit lain.
g. Penderita dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat
dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triase merah
selesai ditangani.
h. Penderita dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah
memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita/korban dapat diperbolehkan untuk pulang.
i. Penderita kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah.

Terara, 02 Januari 2018


Kepala Puskesmas Terara

Rachmay Yuwono
NIP. 19710607 200510 1 007

Anda mungkin juga menyukai