735-Article Text-1158-1-10-20210216
735-Article Text-1158-1-10-20210216
Eriyana Yulistia
Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik dan Komputer, Universitas Baturaja
Email : eriyanayulistia_ubr@outlook.com
ABSTRAK
ABSTRACT
Ogan River is a river that flows in South Sumatera province. The upper stream is Bukit
Barisan mountain and the downstream is Musi River. Baturaja city is one of the city which is
Ogan river’s flowing. Society activities in riparian area of Ogan river which flows through,
does give influences to Ogan river water quality. This study is conducted to find out sungai
Ogan water quality and the environmental effects of society activities in the riparian area of
Ogan river. Methodology which is used in this study is measuring water sample in laboratorium
and analyze existing condition data of Ogan river. Data from laboratorium will be compared to
Peraturan Gubernur Sumsel no.16/2005 about Water Quality Management and Water Pollution
Control. Ogan river water quality is still include in Kelas I, but if the water will be used as
drinking water, it must be through spesific treatment. This is caused by society activities in
riparian of Ogan river, which influence the water quality of Ogan river
pengamatan, baik pada saat pasang dan saat baik pada saat pasang maupun surut. Nilai
surut. Berdasarkan Baku Mutu, nilai yang Oksigen Terlarut tertinggi didapatkan di
diperbolehkan untuk suhu adalah deviasi 3 stasiun 2. Stasiun 2 adalah daerah yang
dari keadaan alaminya, sehingga nilai suhu kondisi substrat sungai berbatu-batu dan
di semua stasiun pengamatan masih arus air mengalir deras. Menurut Nayak et
memenuhi BML. al (2016), difusi oksigen ke dalam air
Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat terjadi secara langsung pada kondisi
bahwa kekeruhan di Sungai Ogan berkisar stagnant (diam) atau karena agitasi
antara 11 – 26 NTU di enam stasiun (pergolakan massa air) akibat adanya
pengamatan, baik pada saat pasang dan saat gelombang atau angin.
surut. Tingkat kekeruhan di daerah hulu Nilai oksigen terlarut di stasiun
lebih besar daripada di daerah hilir, hal ini 3,4,5,6 tidak memenuhi standar BML
diduga disebabkan oleh aktivitas pertanian karena berada di bawah angka 6 mg/L. Hal
berupa tegalan yang banyak dilakukan di ini diduga disebabkan oleh meningkatnya
daerah hulu Sungai Ogan (stasiun 1 dan 2). bahan organik yang masuk ke badan
Aktivitas pertanian ini memberikan perairan, yang berasal dari limbah domestik
kontribusi dengan terbawanya partikel- aktivitas pemukiman pada stasiun-stasiun
partikel tanah bersama aliran air yang pengamatan. Proses dekomposisi bahan-
mengalir ke sungai dan mengalami bahan organik membutuhkan banyak
sedimentasi di daerah hilir. Itulah sebabnya oksigen sehingga menurunkan kadar
nilai kekeruhan di daerah hilir lebih rendah oksigen terlarut dalam air sungai. Oksidasi
daripada di daerah hulu. Sesuai dengan aerobic dari material karbon organik yang
pernyataan Millah et al (2015), bahwa hadir dalam badan air sungai, merupakan
kekeruhan merupakan salah satu faktor pengguna utama DO yang ada di dalam air
abiotik yang berhubungan dengan runoff sungai (Pasisingi et al, 2014).
dan sedimentasi. Tabel 4.1 dan 4.2 juga menyajikan
Dari tabel 4.1 dan 4.2 terlihat bahwa nilai parameter BOD5 perairan Sungai
TSS di Sungai Ogan berkisar antara 10 – 19 Ogan. Bahan buangan yang berasal dari
mg/L. Nilai TSS tertinggi ditemukan di lingkungan sekitar Sungai Ogan, seperti
daerah hulu dan nilai TSS terendah aktivitas pertanian, limbah rumah tangga
ditemukan di daerah hilir. Menurut Bhadra dan lain-lain, masuk perairan Sungai Ogan
et al (2014), nilai TSS linear dengan yang menyebabkan tingginya kandungan
kekeruhan. Tingginya nilai TSS di daerah bahan organik sehingga mikroorganisme
hulu berhubungan dengan banyaknya membutuhkan oksigen yang tinggi pula
daerah tegalan di stasiun 1 dan 2. untuk menguraikannya. Pada tabel tersebut
pH di Sungai Ogan berkisar antara terlihat bahwa nilai BOD5 tertinggi di
6,8 – 7,7, yang mana angka tersebut Sungai Ogan pada saat pasang adalah 1,62
mengindikasikan bahwa air Sungai Ogan mg/L dan pada saat surut adalah 1,68 mg/L.
masih dalam kondisi yang baik dalam Nilai ini masih berada di bawah standar
keadaan pasang maupun surut. Angka BML. Mengacu pada Peraturan Gubenur
tersebut masih berada di bawah BML Sumatera Selatan no 16 tahun 2005, nilai
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan no maksimum BOD perairan untuk kelas I
16/2005 Kelas I. Nilai pH BML berkisar adalah 2 mg/L. Ini berarti nilai BOD Sungai
antara 6 – 9. Ogan di enam stasiun pengamatan masih
Menurut Peraturan Gubernur berada di bawah BML.
Sumatera Selatan no 16 tahun 2005 BML Dari tabel data juga terlihat bahwa
untuk oksigen terlarut adalah minimal 6 kadar NO3-N di Sungai Ogan berkisar
mg/L. Nilai Oksigen Terlarut yang antara 0,03 – 0,2 mg/L. Nilai NO3-N di
memenuhi standar BML didapatkan di setiap stasiun pengamatan tidak begitu jauh
stasiun 1 pada saat pasang dan stasiun 2 berbeda dan relatif rendah. Kadar NO3-N
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.01 Juni 2020 ISSN : 2723-5599
tertinggi pada saat pasang ditemukan di BML, sedangkan stasiun 1,2,3, belum
stasiun 3, yaitu sebesar 0,17 mg/L. melewati BML. Hal ini diduga disebabkan
Sedangkan pada saat surut, nilai NO3-N pada stasiun 4,5,6, merupakan
tertinggi ditemukan di stasiun 1, sebesar 0,2 pemukiman yang padat. Sedangkan
mg/L. Di sekitar stasiun 1, terdapat pabrik stasiun 1,2,3, pemukiman tidak terlalu
tahu, cucian mobil dan tegalan. Tingginya padat. Pada saat surut, stasiun 2,3,4,5,6,
kadar nitrat di stasiun 1 diduga disebabkan semuanya melewati BML. Hal ini diduga,
oleh kegiatan tegalan yang ada di stasiun 1. saat surut volume air sungai menyusut
Hal ini diduga disebabkan oleh limpasan menyebabkan tingginya konsentrasi
pertanian yang menggunakan pupuk coliform di dalam badan air. Tingginya
ammonia. Akan terjadi proses nitrifkasi, di konsentrasi koliform di perairan Sungai
mana ammonia dioksidasi oleh oksigen, Ogan kemungkinan besar disebabkan oleh
yang mengakibatkan menurunnya kadar masih dipakainya sungai Ogan sebagai
oksigen terlarut dalam perairan. Sebaliknya tempat MCK bagi masyarakat yang tinggal
kadar BOD akan meningkat. Hal ini sesuai di sekitar sungai, karena tidak memiliki
pernyataan Effendi et al (2013), tingginya fasilitas MCK sendiri dan langsung
kadar senyawa nitrogen di perairan membuang limbahnya ke sungai. sebagai
biasanya bukan disebabkan oleh nitrogen faktor penyebab pencemaran lingkungan
atmosfer, tetapi disebabkan oleh limpasan air.
pertanian yang menggunakan pupuk dan
aktivitas industri yang membuang KESIMPULAN
limbahnya ke perairan.
Dari tabel dapat dilihat pula kadar Dari hasil penelitian didapat kesimpulan
fosfat di Sungai Ogan berkisar antara 0,04 bahwa aktivitas antropogenik masyarakat
– 0,2 mg/L. Kadar fosfat tertinggi di sekitar Sungai Ogan mempengaruhi
ditemukan di stasiun 4 pada saat pasang. kualitas air Sungai Ogan. Dengan melihat
Pada saat surut, kadar fosfat yang melewati data yang didapat, hal ini tidak bisa
BML ditemukan di stasiun 3,4,5,6. Stasiun dibiarkan begitu saja karena akan
4 merupakan daerah pemukiman padat menurunkan kualitas lingkungan.
penduduk. Tinggi nilai fosfat diduga
disebabkan akumulasi limbah yang berasal DAFTAR PUSTAKA
dari aktivitas pertanian, kegiatan MCK,
dan limbah domestik dari pemukiman Agustina. 2013. Kajian Karakteristik Kimia
penduduk. Fosfor banyak digunakan Fisika dan Debit Air Pada Kawasan
sebagai pupuk, sabun atau detergen, bahan DAS Padang. Jurnal
industri keramik, minyak pelumas, produk Agroekoteknologi, 1(3).
makanan san minuman, katalis dan lain
sebagainya (Effendi et al, 2013). Dari hasil Arisanty, D., Adyatma, S., Huda, N. 2017.
pengukuran yang dilakukan di Analisis Kandungan Bakteri Fecal
laboratorium, didapatkan bahwa sampel Colifom pada Sungai Kuin Kota
air Sungai Ogan dari stasiun 2,3,4,5,6, saat Banjarmasin. Majalah Geografi
surut semuanya telah melewati BML. Pada Indonesia. 31(2):51-60.
saat pasang, sampel air dari stasiun 4,5,6,
telah melewati BML. Konsentrasi tertinggi
Bhadra, A.K., Sahu, B., Rout, S.P. 2014.
colifom ditemukan di stasiun 6, yaitu
Evaluation of the Water Quality Index
150/ml pada saat pasang, pada saat surut
in River Brahmani, Odisha in the Light
153/ml. Menurut Habib (2015), tinggi nilai
of National Sanitation Foundation
coliform menunjukkan indikasi masuknya
(NSF) Standards. Asian Journal
limbah tinja ke dalam perairan. Pada saat
Research Chemmical. 7(6): 586-592.
pasang, hanya stasiun 4,5,6, yang melewati
UEEJ - Unbara Environment Engineering Journal Vol.01 No.01 Juni 2020 ISSN : 2723-5599