Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PLKH KONSULTAN HUKUM REGULER A

SEMESTER VII (TUJUH)

OLEH :

I GUSTI AYU REGITA NIRMALA SWARI

202010121316

Kelompok 3/ Ruang 203

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2023
MATRIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN
TENTANG
DATA DASAR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BERBASIS DATA PRESISI

MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
1 2 3 4 5
Kop

Tetap

BUPATI TABANAN
PROVINSI BALI

Judul PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN Tetap


NOMOR…TAHUN…

TENTANG
DATA DASAR PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
BERBASIS DATA DESA PRESISI
Pembukaan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Tetap
BUPATI TABANAN,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pembangunan a. bahwa untuk mewujudkan Rancangan ini
masyarakat Tabanan yang memiliki pembangunan masyarakat Tabanan dibuat
kemampuan dan berdaya saing yang yang memiliki kemampuan dan berdasarkan
searah dengan Visi Pembangunan Daerah berdaya saing yang searah dengan Visi
kewenangan
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Daerah “Nangun Sat pemerintah
Pembangunan Semesta Berencana di Kerthi Loka Bali” melalui Pola daerah sesuai
Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Pembangunan Semesta Berencana di dengan UU no
Baru yang Aman, Unggul, Madani (AUM); kabupaten Tabanan menuju Tabanan
23/2014
Era Baru yang Aman, Unggul, dan
Madani; tentang
Pemerinah
b. bahwa belum tersedianya mekanisme b. bahwa mekanisme pemantauan Daerah
pemantauan perkembangan desa secara perkembangan desa secara akurat dan
akurat dan cepat sebagai penyamaan data cepat sebagai penyamaan data dalam
dalam membangun kebijakan di Daerah membangun kebijakan di Daerah
maka perlu adanya penyelenggaraan belum tersedia, sehingga perlu adanya
Pemerintahan Daerah Berbasis Data Desa penyelenggaraan pemerintah desa
Presisi di Kabupaten Tabanan; berbasis data presisi di Kabupaten
Tabanan;

c. bahwa Kabupaten Tabanan belum c. bahwa untuk memberikan arah,


memiliki pengaturan yang komprehensif landasan, dan kepastian hukum
mengenai penyelenggaraan Pemerintahan dalam meningkatkan pemberdayaan
Daerah Berbasis Data Desa Presisi demi masyarakat desa, perlu pengaturan
meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang komperhensif mengenai
dan desa di Kabupaten Tabanan; penyelenggaraan pemerintahan daerah
berbasis data desa presisi;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, d. bahwa berdasarkan pertimbangan
huruf b dan huruf c perlu menetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
Peraturan Daerah tentang Data Dasar huruf b, dan huruf c, perlu
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah menetapkan Peraturan Daerah tentang
Berbasis Data Desa Presisi; Data Dasar Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Berbasis Data
Desa Presisi;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Tetap


Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 Tetap


tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat
II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tetap


tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang- Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);

Tetap
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN TABANAN
dan
BUPATI TABANAN

MEMUTUSKAN:
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
Tetap
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG DATA
DASAR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH
BERBASIS DATA DESA PRESISI.

BAB I BAB I Penyempurnaa


KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM n penempatan
atau tata
Pasal 1 Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud urutan
dengan: dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Tabanan. 1. Daerah adalah Kabupaten Tabanan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Tabanan. Kabupaten Tabanan.
3. Bupati adalah Bupati Tabanan. 3. Bupati adalah Bupati Tabanan.
4. Desa adalah desa dan desa adat atau 4. Perangkat daerah adalah Perangkat
yang disebut dengan nama lain, Daerah di lingkungan Pemerintah
selanjutnya disebut Desa, adalah Daerah.
kesatuan masyarakat hukum yang 5. Desa adalah desa dan desa adat atau
memiliki batas wilayah yang berwenang yang disebut dengan nama lain,
untuk mengatur dan mengurus urusan selanjutnya disebut Desa, adalah
pemerintahan, kepentingan masyarakat kesatuan masyarakat hukum yang
setempat berdasarkan prakarsa memiliki batas wilayah yang berwenang
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak untuk mengatur dan mengurus urusan
tradisional yang diakui dan dihormati pemerintahan, kepentingan masyarakat
dalam sistem pemerintahan Negara setempat berdasarkan prakarsa
Kesatuan Republik Indonesia. masyarakat, hak asal usul, dan/atau
5. Pemerintahan Desa adalah hak tradisional yang diakui dan
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan dihormati dalam sistem pemerintahan
kepentingan masyarakat setempat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
sistem pemerintahan Negara Kesatuan 6. Pemerintahan Desa adalah
Republik Indonesia. penyelenggaraan urusan pemerintahan
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
6. Pemerintah Desa adalah Perbekel dibantu dan kepentingan masyarakat setempat
perangkat Desa sebagai unsur dalam sistem pemerintahan Negara
penyelenggara Pemerintahan Desa. Kesatuan Republik Indonesia.
7. Desa Presisi adalah Desa yang telah 7. Pemerintah Desa adalah Perbekel
mampu membangun data terpadu (big dibantu perangkat Desa sebagai unsur
data) dalam rangka menunjang penyelenggara Pemerintahan Desa.
pembangunan di Daerah. 8. Badan Permusyawaratan Desa yang
8. Data Desa Presisi adalah Data akurat selanjutnnya disingkat BPD adalah lembaga
dan lengkap yang diperoleh melalui yang melaksanakan fungsi Pemerinbtahan
suatu Sistem Pendataan Desa. Desa yang anggotanya merupakan wakil dari
9. Pendataan Desa Presisi yang selanjutnya penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
disebut Pendataan Desa adalah proses wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
penggalian, pengumpulan, pencatatan, 9. Desa Presisi adalah Desa yang telah
verifikasi dan validasi data Desa, yang mampu membangun data terpadu (big
memuat 5 (lima) bidang program prioritas data) dalam rangka menunjang
(sandang pangan dan papan, kesehatan pembangunan di Daerah.
dan pendidikan, jaminan sosial dan 10. Data Desa Presisi adalah Data akurat
ketenagakerjaan, adat agama tradisi seni dan lengkap yang diperoleh melalui
dan budaya, Pariwisata), data spasial dan suatu Sistem Pendataan Desa.
nonspasial desa, demografi, batas 11. Pendataan Desa Presisi yang selanjutnya
wilayah, potensi desa, aset dan sumber disebut Pendataan Desa adalah proses
kekayaan desa, serta data dan informasi penggalian, pengumpulan, pencatatan,
terkait lainnya yang menggambarkan verifikasi dan validasi data Desa, yang
kondisi objektif Desa dan masyarakat memuat 5 (lima) bidang program
Desa. prioritas (sandang pangan dan papan,
10. Sistem Informasi Desa Presisi adalah kesehatan dan pendidikan, jaminan
sistem pengolahan data kewilayahan dan sosial dan ketenagakerjaan, adat agama
data kewargaan di Desa yang disediakan tradisi seni dan budaya, Pariwisata),
Pemerintah Daerah serta dilakukan data spasial dan nonspasial desa,
secara terpadu dengan mendayagunakan demografi, batas wilayah, potensi desa,
fasilitas perangkat lunak dan perangkat aset dan sumber kekayaan desa, serta
keras, jaringan, dan sumber daya data dan informasi terkait lainnya yang
manusia untuk disajikan menjadi menggambarkan kondisi objektif Desa
informasi yang berguna dalam dan masyarakat
Desa.
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
peningkatan efektivitas dan efisiensi 12. Sistem Informasi Desa Presisi adalah
pelayanan publik serta dasar perumusan sistem pengolahan data kewilayahan
kebijakan strategis Pembangunan Desa. dan data kewargaan di Desa yang
11. Badan Permusyawaratan Desa yang disediakan Pemerintah Daerah serta
selanjutnya disingkat BPD adalah dilakukan secara terpadu dengan
lembaga yang melaksanakan fungsi mendayagunakan fasilitas perangkat
pemerintahan yang anggotanya lunak dan perangkat keras, jaringan,
merupakan wakil dari penduduk Desa dan sumber daya manusia untuk
berdasarkan keterwakilan wilayah dan disajikan menjadi informasi yang
ditetapkan secara demokratis. berguna dalam peningkatan efektivitas
12. Perangkat Daerah adalah Perangkat dan efisiensi pelayanan publik serta
Daerah Kabupaten Tabanan. dasar perumusan kebijakan strategis
13. Pihak Ketiga adalah lembaga swadaya Pembangunan Desa.
masyarakat, perguruan tinggi, organisasi 13. Pihak Ketiga adalah lembaga swadaya
kemasyarakatan, atau perusahaan, yang masyarakat, perguruan tinggi,
sumber keuangan dan kegiatannya tidak organisasi kemasyarakatan, atau
berasal dari anggaran pendapatan dan perusahaan, yang sumber keuangan
belanja Daerah dan/atau anggaran dan kegiatannya tidak berasal dari
pendapatan dan belanja Desa. anggaran pendapatan dan belanja
14. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah dan/atau anggaran pendapatan
adalah anggota masyarakat Desa yang dan belanja Desa.
memiliki prakarsa dan/atau yang dipilih 14. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
oleh Desa untuk menumbuhkan, adalah anggota masyarakat Desa yang
mengembangkan, dan menggerakkan memiliki prakarsa dan/atau yang dipilih
prakarsa, partisipasi, swadaya, dan oleh Desa untuk menumbuhkan,
gotong royong di kalangan masyarakat mengembangkan, dan menggerakkan
Desa. prakarsa, partisipasi, swadaya, dan
gotong royong di kalangan masyarakat
Desa.

Pasal 2
Tetap
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Berbasis Data Desa Presisi bertujuan untuk
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
mewujudkan integrasi sistem dan manajemen
Pendataan Desa yang terukur, terarah,
efesien, efektif dan tepat guna, yang sesuai
dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan riil
masyarakat sebagai landasan bagi Pemerintah
Daerah dalam merencanakan, menjalankan,
dan mengevaluasi pembangunan di Daerah.
Pasal 3 Pasal 3

Peraturan daerah ini mengatur mengenai: Ruang lingkup Peraturan daerah ini
a. Pendataan Desa; mengatur:
b. pengelolaan data Desa Presisi; a. Pendataan Desa;
c. Sistem Informasi Desa Presisi; b. pengelolaan data Desa Presisi;
d. sarana dan prasarana; c. Sistem Informasi Desa Presisi;
e. pelaporan; dan d. sarana dan prasarana;
f. pendanaan. e. pelaporan; dan
f. pendanaan.
BAB II BAB II
PENDATAAN DESA PENDATAAN
DESA
Bagian Kesatu
Umum Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
Pasal 4
(1) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf a dilaksanakan oleh (1) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud
Pemerintah Desa. dalam Pasal 3 huruf a dilaksanakan oleh
(2) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud Pemerintah Desa.
pada ayat (1) dilakukan melalui 2 (dua) (2) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud
tahap, yaitu: pada ayat (1) dilakukan melalui 2 (dua)
a. Pendataan Desa tahap awal; dan tahap, yaitu:
b. Pendataan Desa tahap pemutakhiran. a. Pendataan Desa tahap awal; dan
(3) Hasil Pendataan Desa tahap awal b. Pendataan Desa tahap
pemutakhiran.
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) (3) Hasil Pendataan Desa tahap awal
huruf a merupakan data dasar Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
Presisi. huruf a merupakan data dasar Desa
(4) Sasaran Pendataan Desa sebagaimana Presisi.
dimaksud pada ayat (1) merupakan data (4) Sasaran Pendataan Desa sebagaimana
Desa Presisi yang memuat: dimaksud pada ayat (1) merupakan data
c. 5 (lima) bidang program prioritas yaitu: Desa Presisi yang memuat:
1. sandang, pangan dan papan; a. 5 (lima) bidang program prioritas
2. kesehatan dan pendidikan; yaitu:
3. jaminan sosial dan ketenagakerjaan; 1. sandang, pangan dan papan;
4. adat, agama, tradisi, seni dan 2. kesehatan dan pendidikan;
budaya; dan 3. jaminan sosial dan
5. Pariwisata. ketenagakerjaan;
d. data spasial dan nonspasial demografi 4. adat, agama, tradisi, seni dan
desa; budaya; dan
e. batas wilayah; 5. Pariwisata.
f. potensi desa; b. data spasial dan nonspasial Penyempurnaa
g. aset dan sumber kekayaan desa; demografi Desa; n teknik
h. data dan informasi terkait lainnya c. batas wilayah;
penulisan
yang menggambarkan kondisi objektif d. potensi Desa;
Desa dan masyarakat Desa. e. aset dan sumber kekayaan Desa;
(5) Data Desa sebagaimana dimaksud pada f. data dan informasi terkait lainnya
ayat (2) dimasukkan ke dalam aplikasi yang menggambarkan kondisi
Sistem Informasi Desa Presisi yang objektif Desa dan masyarakat Desa.
disiapkan Pemerintah Daerah untuk (5) Data Desa sebagaimana dimaksud pada
diubah menjadi data digital. ayat (2) dimasukkan ke dalam aplikasi
(6) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud Sistem Informasi Desa Presisi yang
pada ayat (1) dapat difasilitasi oleh disiapkan Pemerintah Daerah untuk
Perangkat Daerah yang melaksanakan diubah menjadi data digital.
urusan pemerintahan bidang (6) Pendataan Desa sebagaimana dimaksud
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan pada ayat (1) dapat difasilitasi oleh
dapat mengikutsertakan tenaga Perangkat Daerah yang melaksanakan
pendamping professional, Kader urusan pemerintahan bidang
Pemberdayaan Masyarakat Desa; Pemberdayaan Masyarakat Desa dan
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
dan/atau Pihak Ketiga. dapat mengikutsertakan tenaga
pendamping professional, Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa;
dan/atau Pihak Ketiga.

Bagian Kedua Tetap


Pendataan Desa Tahap Awal

Pasal 5

(1) Pemerintah Desa dalam melaksanakan


Pendataan Desa tahap awal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
dibantu oleh kelompok kerja Pendataan
Desa.
(2) Perbekel wajib membentuk kelompok
kerja Pendataan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang ditetapkan
dengan Keputusan Perbekel.
(3) Kelompok kerja Pendataan Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdiri atas:
a. pembina yang dijabat oleh Perbekel;
b. ketua yang dipilih oleh Perbekel dengan
mempertimbangkan kemampuan dan
keahlian;
c. sekretaris yang ditunjuk oleh ketua
tim; dan
d. anggota yang berasal dari perangkat
Desa, Kader Pemberdayaan
Masyarakat Desa, dan unsur
masyarakat Desa lainnya.
(4) Unsur masyarakat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf d paling
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
sedikit meliputi:
a. tokoh adat, tokoh agama, tokoh
masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh
seni dan budaya, dan keterwakilan
kewilayahan;
b. organisasi atau kelompok tani
dan/atau buruh tani;
c. organisasi atau kelompok nelayan
dan/atau buruh nelayan;
d. organisasi atau kelompok perajin;
e. organisasi atau kelompok perempuan;
f. forum anak, serta pemerhati dan
perlindungan anak;
g. perwakilan kelompok masyarakat
miskin;
h. kelompok berkebutuhan khusus atau
difabel;
i. kader kesehatan;
j. penggiat dan pemerhati lingkungan;
k. kelompok pemuda atau pelajar;
dan/atau
l. organisasi sosial dan/atau lembaga
kemasyarakatan lainnya sesuai kondisi
objektif Desa.
(5) Komposisi kelompok kerja Pendataan
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ada keterwakilan perempuan paling
sedikit 1 orang atau lebih sesuai kondisi
Desa.
Pasal 6 Tetap

(1) Pendataan Desa tahap awal sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
merupakan sensus partisipatoris.
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
(2) Sensus partisipatoris sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dengan melibatkan seluruh warga Desa
secara inklusif.
(3) Partisipasi masyarakat Desa dalam
Pendataan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
cara:
a. menjadi anggota kelompok kerja
Pendataan Desa;
b. memberikan jawaban yang benar,
lengkap dan akurat kepada kelompok
kerja Pendataan Desa; dan/atau
c. memberikan masukan perbaikan
tentang data Desa Presisi yang ada di
Sistem Informasi Desa Presisi.
(4) Masyarakat Desa dapat memberikan
masukan perbaikan mengenai data Desa
Presisi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c dengan cara membandingkan
antara data Desa Presisi di Sistem
Informasi Desa Presisidan kondisi
objektif yang ada di tingkat Desa
dan/atau keluarga; dan
(5) BPD menyampaikan kepada Perbekel
masukan perbaikan mengenai data Desa
Presisi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4).
(6) Perbekel memperbaiki data Desa Presisi
dalam Sistem Informasi Desa Presisi
berdasarkan masukan dari masyarakat
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
Pasal 7

(1) Pendataan Desa tahap awal sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) didanai
dengan Anggaran Pendapatan Belanja
Desa.
(2) Komponen pendanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. dana pembekalan;
b. dana transportasi;
c. dana konsumsi;
d. dana penyediaan perangkat elektronik;
dan/atau
e. dana lainnya sesuai kewenangan desa
dan diputuskan dalam musyawarah
desa.
Pasal 8 Tetap

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pendataan


Desa tahap awal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 7 diatur
dalam Peraturan Bupati.
Bagian Ketiga Tetap
Pendataan Desa Tahap pemutahiran

Pasal 9

(1) Pendataan Desa tahap pemutakhiran


dilakukan terhadap data dasar Desa
Presisi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (2) huruf a.
(2) Pendataan Desa Tahap pemutakhiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
dilakukan setiap 6 (enam) bulan.
(3) Pendataan Desa tahap pemutahiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi tanggung jawab Perbekel.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
Pendataan Desa tahap pemutahiran
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB III
PENGELOLAAN DATA DESA PRESISI

Pasal 10

(1) Desa merupakan pemilik data dasar Desa


Presisi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (3) dan data Desa Presisi
hasil pemutakhiran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9.
(2) Desa menggunakan data sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Perbekel mengelola data Desa Presisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
cara:
a. menetapkan data dasar di Sistem
Informasi Desa Presisi dengan
membubuhkan tanda tangan
elektronik pada Sistem Informasi Desa
Presisi;
b. merawat dan melindungi data Desa
Presisi;
c. melakukan pemutakhiran data Desa
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
Presisi; dan
d. menetapkan data Desa Presisi hasil
pemutakhiran dengan membubuhkan
tanda tangan elektronik pada Sistem
Informasi Desa Presisi.
BAB IV Tetap
SISTEM INFORMASI DESA PRESISI

Pasal 11

(1) Pemerintah Daerah membentuk Sistem


Informasi Desa Presisi.
(2) Sistem Informasi Desa Presisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan
informasi berkoordinasi dengan
Perangkat Daerah yang melaksanakan
urusan pemerintahan bidang
pemberdayaan masyarakat desa.
(3) Sistem Informasi Desa Presisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyajikan informasi data, yang
meliputi:
a. 5 (lima) bidang program prioritas yaitu:
1. sandang, pangan dan papan;
2. kesehatan dan pendidikan;
3. jaminan sosial dan
ketenagakerjaan;
4. adat, agama, tradisi, seni dan
budaya; dan
5. Pariwisata;
b. data spasial dan nonspasial Desa;
c. demografi Desa;
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
d. batas wilayah Desa;
e. potensi, aset dan sumber kekayaan
Desa; dan
f. data lainnya yang menggambarkan
kondisi objektif Desa dan masyarakat
Desa sesuai kewenangan Desa.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pembentukan dan penggunaan Sistem
Informasi Desa Presisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Bupati.
BAB V Tetap
SARANA PRASARANA

Pasal 12

(1) Pemerintah Daerah menyediakan sarana


dan prasarana dalam rangka pendataan
Desa Presisi di Daerah.
(2) Pemenuhan sarana prasarana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan arah kebijakan
Pemerintah Daerah yang termuat dalam
rencana pembangunan jangka panjang
Daerah.
(3) Penyediaan sarana prasarana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
didukung oleh Desa dan dilaksanakan
sesuai dengan kemampuan keuangan
Daerah dan Desa.
BAB VI Penyempurnaa
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN n teknik
penulisan
Pasal 13
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA

(1) Perbekel wajib menyampaikan laporan


Pendataan Desa setiap 6 (enam) bulan.
(2) Pelaporan Pendataan Desa sebagimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan
kepada Bupati cq. Kepala Perangkat
Daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat:
a. uraian singkat mengenai Data Presisi
yang telah diinput dalam Sistem
Informasi Desa. Presisi; dan
b. uraian mengenai permasalahan atau
kendala dalam pelaksanaan Pendataan
Desa Presisi.
(4) Ketentuan mengenai format pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Daerah yang
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 14 Tetap

(1) Bupati melalui Perangkat Daerah yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
melaksanakan pemantuan terhadap
pelaksanaan Pendataan Desa Presisi di
Daerah.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dimaksudkan untuk
mendampingi dan membantu
mempercepat pelaksanaan
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
Pendataan Desa Presisi.
Pasal 15 Tetap

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan


dan pemantuan sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dalam
Peraturan Bupati.

BAB VII BAB VII


PENDANAAN PENDANAAN

Pasal 16 Pasal 16
Sumber pendanaan Penyelenggaraan Pendanaan Penyelenggaraan Pemerintahan
Pemerintahan Daerah Berbasis Data Desa Daerah Berbasis Data Desa Presisi
Presisi bersumber dari: bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja Daerah; a. anggaran pendapatan dan belanja
b. anggaran pendapatan dan belanja Desa; Daerah;
dan/atau b. anggaran pendapatan dan belanja Desa;
c. sumber pendanaan lain yang sah dan dan/atau
tidak mengikat sesuai ketentuan Peraturan c. sumber pendanaan lain yang sah dan
Perundang-undangan. tidak mengikat sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
BAB VIII BAB VIII tidak ada
KETENTUAN KETENTUAN kepastian
SANKSI SANKSI terkait dengan
hal ini,
Pasal 17 Pasal 17 sebaikna kata
dapat dihapus
Dalam hal Perbekel tidak memenuhi Dalam hal Perbekel tidak memenuhi sehingga jelas
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan sebagaimana dimaksud dalam kepastian
Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 13 ayat (1) Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 13 ayat (1) hukumnya.
Pemerintah Daerah dapat memberikan sanksi Pemerintah Daerah memberikan sanksi
berupa teguran tertulis dan apabila dalam 6 administratif berupa teguran tertulis dan
(enam) bulan tidak ditindaklanjuti maka akan apabila dalam 6 (enam) bulan tidak
dilakukan tindakan penundaan transfer ditindaklanjuti maka akan dilakukan
Pembagian Dana Hasil Pajak Daerah dan tindakan penundaan transfer Pembagian
Retribusi Daerah. Dana Hasil Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
BAB IX Tetap
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah


ini ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan
terhitung sejak Peraturan Daerah ini
diundangkan.
Pasal 19 Tetap

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada


tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, Tetap
memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Tabanan.
MATERI
NO RAPERDA AWAL HASIL PENYEMPURNAAN KETERANGAN
RAPERDA
Ditetapkan di…
pada tanggal...
BUPATI TABANAN,

...

Diundangkan di …
Pada tanggal …
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TABANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABANAN


TAHUN … NOMOR … NOREG PERATURAN
DAERAH KABUPATEN TABANAN, PROVINSI
BALI :
(…/…/…)

Anda mungkin juga menyukai