Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem ekonomi komunisme muncul berdasarkan faham Karl Marx yang
berkembangan pada revolusi industri di Inggris, yaitu nasib para kaum buruh yang
menyedihkan akibat ulah kapitalis. Oleh sebab itu untuk memperbaiki kondisi
masyarakat harus dilakukan perubahan secara radikal melalui pendobrakan sendi-
sendi kapitalis. Maka dari itu kaum proletar harus memainkan peranan penting
dalam merebut kekuasaan dari tangan kapitalis. Dimana adanya revolusi industri
barang-barang kebutuhan dapat diproduksi secara massal dan murah akibat
digunakannya alat-alat produksi, namun kondisi ini tidak diimbangi oleh upah
yang diterima. Sehingga dikatakan sistem ekonomi komunisme adalah negara
mempunyai kekuasaan penuh dalam pengaturan produksi dan konsumsi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pertumbuhan komunisme?
2. Apa sistem perekonomian komunisme?
3. Bagaimana perekonomian komunisme menurut Karl Marx?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah pertumbuhan komunisme
2. Menjelaskan tentang perekonomian komunisme
3. Menjelaskan perekonomian komunisme menurut Karl Marx
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pertumbuhan Komunisme


Keluarnya Komunisme Manifesto pada tahun 1848. Pada awalnya ajaran
Marxisme Ini dicaci maki , dihina, serta dibenci. Akan tetapi ketika Lenin pertama
kali mendirikan negara komunis di Rusia pada tahun 1917, Marxisme telah
menjejakkan kakinya dengan tapak yang kuat sebagai dasar bagi negara tersebut.
Menurut Prof. W. Banning dalam Heden daagshe Sociale Bewegingen pada
tahun 1948, dengan terbentuknya Negara Komunis Rusia, berarti kurang dari
seperenam dari manusia diseluruh dunia memegang tegampiruh faham dari
Karlmax. Pada tahun 1979, dengan berdirinya Republik Rakyat Cina dibawah
pimpinan Mao Tze Tung yang menguasai kurang lebih hampir 700 miliun
manusia, jumlah pengikut Marxisme hampir mencapai sepertiga penduduk dunia.
Pada masa sekarang yang jumlah penduduknya bertambah besra jumlah kaum
komunis sudah melebihi separuh penduduk dunia.
Namun, pertambahan jumlah pengikut itu buka berarti menimbulkan
perpecahan. Tidak pula bahwa di luar kedua negara, tidak ada lagi manusia atau
bangsa-bangsa lain yang menganut faham Marxisme, seperti di Moskow
umpamanya. Berbagai organisasi komunis di dunia mengaku bahwa mereka
pengikut Marxisme, sedangkan Lenin dan Stalin dengan negara komunisnya di
Rusia, telah menyimpang dari ajaran Marxisme yang sebenarnya.

B. Sistem Perekonomian Komunisme


Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah
sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang
tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa
ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang
besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan
kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke
tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme
tersebut.
Tata ekonomi serba terpimpin dengan perencanaan produksi dan pengawasan
yang ketat oleh pemerintah pusat ini memang dapat menghindari beberapa
kelemahan dari sistem ekonomi serba bebas. Negara-negara komunis ada juga
yang mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Negara komunis menjadi
negara totaliter, dengan diktatur Partai Komunis, dimana tidak ada demokrasi atau
kebebasan lagi.
1. Secara Umum Pengertian Komunisme
Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak
disukai oleh kaum kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang
sama dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba
hendak mendobrak sistem kapitalisme dan system lainnya yang telah mapan.
Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme
ini merupakan korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-anak dan wanita-
wanita termasuk keluarganya yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian
besar dari mereka terserang penyakit TBC dan tewas, karena beratnya penderitaan
yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka dinikmati oleh para
pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaum Borjuis.[3]
Kata Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan
sistem-sistem sosial di mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan
distribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi berdasarkan motto mereka : from
each according to his abilities to each according to his needs. (dari setiap orang
sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
Walaupun tujuan sosialisme dan komunisme sama, dalam mencapai tujuan
tersebut sangat berbeda. Komunisme adalah bentuk paling ektrim dari sosialisme.
Bentuk sistem perekonomian didasarkan atas system, dimana segala sesuatu serba
dikomando.
Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan penguasa
mutlak, perekonomian komunis sering juga disebut sebagai “sistem ekonomi
totaliter”, menunjuk pada suatu kondisi sosial dimana pemerintah main paksa
dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, meskipun dipercayakan pada
asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada. Sistem ekonomi
totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber
ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri
dari elite-elite partai komunis.
2. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komunis
Ekonomi komunis menghapuskan kepilikan pribadi, dan hal ini tidak
sesuai dengan tabiat manusia, sebagaimana disadari bahwa dengan menghapus
kepemilikan pribadi tidak tertinggal lagi perangsang untuk bekerja keras. Rakyat
tidak akan tertarik pada tugas-tugas kolektif, karena mereka sadar bahwa menurut
sistem yang berlaku pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk memenuhi
kebutuhan kebutuhan hidup mereka dan oleh karena itu penambahan usaha
dianggap sia-sia, karena usaha-usaha ini tidak menghasilkan tambahan upah bagi
mereka.
Dalam suatu sistem dimana tak seorangpun mempercayai sesuatu nilai
selain nilai material kehidupan, mengapa seseorang harus bekerja ekstra keras
demi kemakmuran orang lain? Oleh karena itu para pemimpin komunis terpaksa
mengubah teori mereka dan harus merasa puas dengan sekedar penerapan
nasionalosasi yang terbatas.[4] Ciri- cirinya sebagai berikut:
a. Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
b. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan
milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta.
c. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh
pemerintah.
d. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
e. Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.[5]
3. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
a. Kelebihan Sistem Ekonomi Komunis
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang
dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
b. Kekurangan Sistem Ekonomi Komunis.
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya
terbatas pada ketentuan pemerintah.
C. Komunisme Menurut Marx
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut
adalah :
1. Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
2. Penghapusan adanya kelas-kelas sosial
3. Penghapusan Pembagian Kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan pada :
1. Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah,
sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang
pada sengsara.
2. Cara untuk merombak ketidak adilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem
sosialis yaitu system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya
oleh pribadi swasta.
3. Pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem
sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan.
4. Untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran
partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx,
sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur
proletariat”. Sementara itu, masa kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan
hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari pada gagasan Marx.
Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam
komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang
terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan
sifat “keilmihan” dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya
kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menggap dirinya mengikuti
ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan
menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya persis diatas rel yang
dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-
pemuka Komunis lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah
sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Komunisme
juga muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh
kaum kapitalis. Ciri- cirinya perekonomian komunisme yaitu sebagai berikut:
1. Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara,
2. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama.
3. Semua perusahaan milik negara sehingga tidak ada perusahaan swasta,
4. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh
pemerintah,
5. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara, Semua warga
masyarakat adalah karyawan bagi negara.
DAFTAR PUSTAKA

 Baqir, Syahid. 2002. Keunggulan Ekonomi Islam. Jakarata: Pustaka Zahra.


penerjemah, M. Hasem. Hlm 80.
 http://mahasiswa-adm.blogspot.co.id/2012/11/sistem-ekonomi-komunisme-
sosialisme.html
 https://id.scribd.com/doc/133616927/Sistem-Perekonomian-Komunisme
 T. Gilarso. 2004.Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: KANISIUS
 Zakiy , Abdullah. 2002. Ekonomi dalan perspektif Islam. Bandung: CV
PUSTAKA SETIA

Anda mungkin juga menyukai