PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak bisa
berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh
merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban. Hak asasi manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap pribadi manusia. Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda dari
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia
dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal, tidak
terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara dibatasi oleh
status kewarganegaraan. Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi
manusia, akan tetapi dapat dikatakan emua hak asasi juga hak warga negara, misalnya hak
setiap warga negara untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia
adalah hak warga negara Indonesia, sehingga tidak berlaku bagi setiap orang.
Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanakan. Jika tidak
dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah
kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-
undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang tidak sampai
melanggar hak orang lain. Jadi, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah seimbang.
Menggunakan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujud kenapa yang menjadi
keinginan dan kepentingan. Sebagai warga negara, kita memiliki hak untuk mendapatkan
pendidikan. Demikian pendidikan, kita akan mewujudkan cita-cita kita. Antara hak dan
kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak tanpa
1
memenuhi kewajiban. Sebalikanya, negara juga tidak boleh berlaku sewenang-wenang
dengan menuntut warga negara menjalankan kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak
mereka
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada pelajar
1.3 Manfaat
Manfaat makalah bagi penulis adalah untuk mengetahui cara yang benar dalam penulisan
makalah dan dapat mengetahui tentang hak dan kewajiban warga negara.
2
BAB II
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Rakyat dan penduduk merupakan salah satu syarat untuk berdirinya suatu negara. Rakyat
atau penduduk adalah semua orang yang bertempat tinggal atau mendiami wilayah suatu
negara yang tunduk terhadap peraturan dari kekuasaan negara tersebut.Pada mulanya,
seseorang dapat dikatakan sebagai penduduk atau rakyat suatu negara jika seseorang tersebut
masih memiliki hubungan pertalian darah dari satu keturunan yang berasal dari satu nenek
moyang. Namun dalam perkembangannya, banyak pula terdapat orang-orang yang berasal
dari nenek moyang yang berbeda. Menurut Prof. Mr. Dr. Soepomo, dalam Nur Maharani, dkk
(2014, Hml 5) penduduk adalah orang yang dengan sah bertempat tinggal dalam suatu
negara. Sah di sini memiliki arti tidak bertentangan dengan segala masuk dan mendirikan
tempat tinggal secara tetap di dalam wilayah negara tersebut. Dilihat dari pengertian ini,
maka seseorang dapat dikatakan penduduk atau bukan penduduk didasarkan pada
hubungannya dengan suatu wilayah tertentu.
1) Disebut sebagai penduduk apabila bertempat tinggal atau mendiami wilayah dalam
jangka yang cukup lama. Penduduk mempunyai status kewarganegaraan dari wilayah
negara yang bersangkutan dinamakan warga negara, sedangkan yang menetap
disebabkan oleh suatu pekerjaan dinamakan warga negara asing.
2) Disebut sebagai bukan penduduk bila bertempat tinggal atau mendiami suatu
wilayah negara untuk sementara waktu (dalam jangka yang pendek) misalnya, para
wisatawan.
Adapun dilihat dari hubungannya dengan kekuasaan pemerintah negara tersebut, seseorang
dapat dikatakan sebagai warga negara dan bukan negara karena alasan-alasan berikut.
Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan:
1) Disebut warga negara bila seseorang berdasarkan hukum merupakan anggota dari
wilayah negara yang bersangkutan, dengan memiliki status kewarganegaraan asli
maupun keturunan asing.
3
2) Disebut bukan warga negara bila seseorang berdasarkan hukum merupakan
anggota dari wilayah negara yang bersangkutan, tetapi tunduk pada kekuasaan
pemerintah negara lain contohnya, duta besar.
negara. Hak warga negara merupakan seperangkat hal yang melekat dalam diri
manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi
siafatnya universal, tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi,
hak warga negara dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Tidak semua hak warga
negara adalah hak asasi manusia, akan tetapi dapat dikatakan bahwa semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara, misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabaran dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak asasi warga
negara Indonesia, sehingga tidak berlaku bagi setiap orang yang bukan warga negara
Indonesia. Menurut Jimly Asshiddiqie dalam Yuswana Lubis dan Mohammad Sodel
(2014, Hlm 3) artikelnya yang berjudul Membangun Budaya Sadar Berkonstitusi
untuk Mewujudkan Negara Hukum, yang Demokratis (2007), Hak warga negara
Indonesia meliputi hak konstitusional dan hak hukum, hak konstitusional adalah hak-
hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
(UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul
berdasarkan jaminan undang-undang dan peraturan perundangan-undangan
dibawahnya. Setelah ketentuan tentang hak asasi manusia diadopsikan secara lengkap
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengertian tentang hak asasi
manusia dan hak asasi warga negara dapat dikaitkan dengan pengertian hak asasi
konstitusional yang dijamin dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4
Selain itu, setiap warga negara Indonesia juga memiliki hak-hak hukum yang
lebih rinci dan operasional yang diatur dengan undang-undang ataupun peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah. Hak-hak yang lahir dari peraturan undang-
undang dasar disebut hak-hak hukum, bukan hak konstitusional. Dari uraian di atas,
dapat dikatakan bahwa konsep hak warga negara memiliki cakupan sangat luas. Hak
tersebut meliputi hak asasi manusia, hak konstitusional dan hak legal atau hukum.
Setiap warga negara indonesia tentunya mempunya ketiga jenis hak warga negara
diatas. Hal tersebut sebagai konsekuensi dari kedudukan setiap warga negara
Indonesia yang dianggap penting oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui dan menghormati hak asasi
setiap individu manusia yang berada dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Penduduk Indonesia, apakah berstatus sebagai warga negara Indonesia atau bukan
diperlakukan sebagai manusia yang memiliki hak dasar yang diakui universal.
Prinsip-prinsip hak asasi manusia itu berlaku pula bagi setiap indiv warga negara
Indonesia. Bahkan, disamping jaminan hak asasi manusia itu, setiap warga negara
Indonesia juga diberikan jaminan hak konstitusional dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.Disamping itu, terdapat pula ketentuan mengenai jaminan hak
asasi manusia tertentu hanya berlaku bagi warga negara atau setidaknya bagi warga
negara diberikan kekuasaan atau keutamaan-keutamaan tertentu, misalanya, hak atas
pekerjaan, hak atas pendidikan dan lain-lain yang secara bertimbal balik
1) Hak asasi manusia tertentu yang hanya berlaku sebagai hak konstitusional
bagi warga negara indonesia saja. Misalnya:
5
b) Pasal 27 ayat 2 menyatakan tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemananusiaan.
c) Pasal 27 ayat 3 menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam pembelaan negara.
d) Pasal 30 ayat 1 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahan dan keamanan negara.
2) Hak asasi mansuia tertentu yang meskipun berlaku bagi setiap orang, akan
tetapi dalam kasus-kasus tertentu, msekipun warga negara indoesia berlaku
keutamaan-keutamaan tertentu. Misalnya, pasal 28 D ayat 2 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan, “setiap orang berhak untuk
bekerja.”
Namun, negara dapat membatasi hak orang asing untuk bekerja di Indonesia.
Misalnya, turis asing dilarang memanfaatkan visa kunjungan untuk mendapakan
penghidupan atau imbalan dengan cara bekerja di Indonesia selama masa
kunjungannya itu.
6
kepegawaian, dan jabatan-jabatan lain yang diisi melalui pemilihan.
Semua jabatan yang dimaksud di atas hanya berlaku dan hanya dapat
diduduki oleh warga negara Indonesia sendiri sesuai dengan maksud
ketentuan Pasal 27 ayat 1 dan Pasal 28 D ayat 3
Hak dan kewajiban warga negara merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kuasalitas dan hubungan sebab
akibat. Seseorang mendapatkan haknya, dikarenakan dipenuhinya kewajiban
yang dimilikinya.
a) Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan
hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara
diatur dalam UUD 1945 yang meliputi.
b) Melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan
tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
7
Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksanakan hak
dan kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:
8
a) Pasal 31 ayat 1 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”.
(a) Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum
maupun kejuruan.
Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara
tertuang pula pada pasal 29 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Arti pesannya adalah:
ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Arti pesannya: bahwa setiap
akan memperoleh yang namanya hak warga negara maupun kewajiban sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban tersebut merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan, karena bagaimanapun dari kewajiban itulah muncul hak- hak dan sebaliknya.
Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang yang
negara.
10
Adapun faktor- faktor penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran
akan menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak
mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap
tidak mau tahu ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan
tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada
lain.
4) Penyalahgunaan kekuasaan
tidak hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk- bentuk
kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah
hak buruhnya jelas melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap
11
penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya pelanggaran hak dan
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya
menjadi pemicu bagi munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa
jera, dikarenakan mereka tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu.
juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga negara dan menjadi Contoh yang
tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh
6) Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
kemajuan teknologi tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu
saja akan menjadi penyebab timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu
perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5 yaitu
12
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Pengakuan Hak sebagai warga
tertata baik. Namun dalam praktik atau kenyataannya hak warga negara justru hanya
dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati warganegara dan diajak untuk
Misalnya saja hak warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanya menjadi
impian semata. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu membeli hak-
hak tersebut dengan uang, jabatan dan kekuasaan. Sedangkan untuk rakyat yang
a) Seperti yang dijelaskan sebelumnya, setiap warga Negara dijamin haknya oleh
pemerintah sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945. Namun seperti
yang kita ketahui dan kita rasakan. Hingga saat ini masih banyak perilaku
yang dianggap merupakan pelanggaran terhadap hak warga Negara, baik oleh
merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. Oleh sebab itu,
pelaksanaan hak-hak warga negara perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan
atau dihapuskan.
13
c) Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya
merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Bila ada hak pasti ada kewajiban,
yang satu mencerminkan yang lain. Bila seseorang atau aparat negara
yang asasi. Sebaliknya bila seseorang atau kelompok orang atau aparat negara
terhadap hak asasi manusia. Sebagai contoh di negara kita sudah punya
merupakan hak dari seseorang warga negara, namun dalam penggunaan hak
memberi tahu kepada pihak keamanan (Polisi) paling kurang 3 hari sebelum
d) Hal ini dimaksudkan untuk menghormati hak orang lain seperti tidak
dengan budaya bangsa kita. Contoh lain, dalam lingkungan kampus dapat saja
orang lain agar tidak terganggu. Begitu pula kebebasan untuk mengembangkan
kreativitas, minat dan kegemaran (olah raga, kesenian, dan lain-lain) tetapi
yang dilakukan oleh mahasiswa atau warga kampus lainnya yang juga
merupakan haknya. Banyak contoh lain dalam lingkungan kita baik di kampus
14
maupun di dalam masyarakat yang menuntut adanya keseimbangan antara hak
dan kewajiban. Untuk itu marilah kita laksanakan apa yang menjadi hak dan
kewajiban kita dan itu termuat dalam berbagai aturan/norma yang ada dalam
berdasarkan hukum.
(ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk
a) Hukuman Mati
15
Kontroversi hukuman mati sudah sejak lama ada di hampir seluruh
masyarakat dan negara di dunia. Indonesia pun tak luput dari kontroversi
ini. Sampai hari ini pihak yang pro hukuman mati dan yang kontra
rasional dan tumpukan bukti yang berseberangan, dan dalam banyak hal
yang dalam UUD 1945 setelah perubahan masuk dalam Bab XA. Pasal 28A
atau ‘the right to life’ adalah hak yang paling mendasar dalam UUD 1945.
Hak untuk hidup ini adalah puncak hak asasi manusia yang merupakan
daerah, sementara ruang kompetisi sangat ketat dan terbatas. Lagi pula,
16
keahlian yang memadai. Karena itu,tidak jarang cara-cara licik dan
Kasus ini bermula dari kejadian curahan hati (Curhat) dan bersifat pribadi
lama. Curhat tersebut dia ungkapkan kepada sahabatnya via email Artinya si
Prita dapat disebut sebagai pihak “Konsumen” dari penyedia jasa layanan
Tangerang dapat dituntut balik beserta rumah sakitnya, demi nama baik dan
Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas
17
tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher dan dada. Tragedi ini jelas
setiap tahun. Tata ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk
singkat mempunyai makna yang sangat dalam, yaitu ajakan kepada setiap warga
tetapi masih banyak lagi bentuk lainnya seperti taat aturan, menjunjung tinggi
sebagainya.
kewajiban-kewajiban warga negara, dengan kata lain, warga negara banyak tidak
undang.
yang dimiliki oleh setiap warga negara, sehingga yang ada dipikirannya hanya
18
negaranya juga mendorong terjadinya pengingkaran kewajiban oleh warga
negara.
sebagainya.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pernyataan itu tentunya sudah sering
kalian dengar. Pernyataan tersebut sangat relevan dalam proses penegakan hak dan
kewajiban warga negara. Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga
adalah dengan mencegah timbulnya semua faktor penyebab pelanggaran hak dan
19
pengingkaran kewajiban warga negara. Apabila faktor penyebabnya tidak muncul, dapat
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak
(Komnas Perempuan).
pemerintah.
20
6) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
pendapat masing-masing.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akibat dari adanya ketidakseimbangan antara pelaksanaan dan kewajiban dari sebagai
warga negara akan mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga negara. Penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara disebabkan baik dari pemerintah atau negara, maupun berasal dari rakyatnya sendiri.
Di Indonesia kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara banyak
Untuk mengatasi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara tersebut
perlindungan HAM. Tetapi meskipun demikian pada kenyataannya saat ini permaslahan-
3.2 Saran
21
Apabila kita menginginkan hak yang sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus
melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kita terlebih dahulu sebagai warga negara.
Dengan begitu kehidupan di negara Indonesia akan berjalan dengan aman dan tentram tanpa
DAFTAR PUSTAKA
22
Lubis,Yuswana dan Mohammad Sodel. 2014. Buku Sekolah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
23