Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN KELOR TERHADAP PENURUNAN

KADAR GULA DALAM DARAH PADA MANUSIA


YANG DIINDUKSI DENGAN LARUTAN DEXTROSE 40%

THE EFFECT OF INFUSION OF Moringa LEAF ON REDUCING BLOOD SUGAR


LEVELS IN HUMANS INDUCED WITH 40% DEXTROSE SOLUTION

Diana Ibrahim1, Ade Maria Ulfa2, Martianus Perangin Angin3

ABSTRAK

Daun kelor mengadung antioksidan seperti flavonoid, vitamin A, vitamin E, vitamin C


dan juga mengandung selenium yang membantu menurunkan kadar glukosa darah.
Kandungan senyawa flavonoid dalam bentuk terpenoid dalam daun kelor sangat efektif dan
lebih aman dalam penurunan kadar gula darah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui rata-rata kadar gula dalam darah pada manusia sebelum dan sesudah diberikan
infusa daun kelor Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah Pada Manusia Yang
Diinduksi Dengan Larutan Dextrose 40%. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian
Experiment dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan kelompok kontrol
berdasarkan paparannya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada Di
Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat Inap Gilang Tunggal Makarta Kecamatan Lambu Kibang
Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berjumlah 9 orang dan teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Berdasarkan hasil uji statistic
diketahui Sebelum diberikan 100 ml infusa daun kelor, rata-rata gula darah responden
adalah 122,67 dan sesudah diberikan menjadi 120,00 dengan nilai selisih 2,667. Sebelum
diberikan 200 ml infusa daun kelor, rata-rata gula darah responden adalah 122,00 dan
sesudah diberikan menjadi 118,67 dengan nilai selisih 3,33. Sebelum diberikan Larutan
Dextrose 40%, rata-rata gula darah responden adalah 120,33 dan sesudah diberikan
menjadi 122,00 dengan nilai selisih 1,667. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi
kesehatan dan pengetahuan bagi responden tentang Pengaruh Pemberian Infusa Daun Kelor
Terhadap Penurunan Kadar Gula Dalam Darah Pada Manusia Yang Diinduksi Dengan Larutan
Dextrose 40%.

Kata Kunci : Infusa Daun Kelor, Penurunan Kadar Gula Dalam Darah, Dextrose 40%

ABSTRACT

Moringa leaves contain antioxidants such as flavonoids, vitamin A, vitamin E, vitamin C


and also contain selenium which helps lower blood glucose levels. The content of flavonoid
compounds in the form of terpenoids in Moringa leaves is very effective and safer in reducing
blood sugar levels. The purpose of this study was to determine the average blood sugar level
in humans before and after being given Moringa leaf infusion on the decrease in blood sugar
levels in humans induced with 40% Dextrose Solution. This type of research is quantitative,
experimental research design by comparing the case group and control group based on their
exposure. The population in this study was the community in the Work Area of the Gilang
Tunggal Community Health Center, Makarta, Lambu Kibang District, Tulang Bawang Barat
Regency, which amounted to 9 people and the sampling technique in this study used
purposive sampling. Based on the results of statistical tests, it is known that before being
given 100 ml of Moringa leaf infusion, the average blood sugar of the respondents was
122.67 and after being given it became 120.00 with a difference of 2.667. Before being
given 200 ml of Moringa leaf infusion, the average blood sugar of the respondents was
122.00 and after being given it was 118.67 with a difference of 3.33. Before being given
40% Dextrose Solution, the average blood sugar of the respondents was 120.33 and after
being given it became 122.00 with a difference of 1.667. This research is expected to be
health information and knowledge for respondents about the effect of giving Moringa Leaf
Infusion to Decrease Blood Sugar Levels in Humans Induced with 40% Dextrose Solution.

Keywords : Moringa Leaf Infusion, Decrease in Blood Sugar Levels, Dextrose 40%

1
PENDAHULUAN 868 kasus yang dirawat inap,
meningkat pada tahun 2019 mencapai
Diabetes melitus merupakan yang hingga 963 kasus kemudian pada
dikenal juga dengan kencing manis tahun 2020 periode Januari sampai
atau kencing gula menjadi penyakit Maret mencapai 320 kasus yang di
yang divonis “tidak bisa sembuh”. rawat inap (Profil Dinkes Tulang
Dalam daftar peringkat pembunuh Bawang Barat, 2019).
manusia, DM menduduki peringkat ke Kabupaten Tulang Bawang Barat
empat. Pada Kongres Federasi Diabetes merupakan salah satu Kabupaten yang
Internasional di Paris tahun 2018 terdiri dari 15 Kecamatan, dari 15
terungkap bahwa sekitar 194 juta Kecamatan, Kecamatan Lambu Kibang
orang di dunia mengidap penyakit ini. merupakan salah Kecamatan dengan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) angka kejadian DM paling tinggi
memperkirakan tahun 2025 jumlah dibandingkan dengan Kecamatan
penderita akan melonjak sampai 333 lainnya. Berdasarkan angka kejadian
juta orang. Di Indonesia memprediksi DM tahun 2019, angka kejadian DM di
penderita diabetes mengenai lebih dari Kecamatan Lambu Kibang tahun 2018
2,5 juta orang dan diperkirakan terus kasus diabetes melitus mencapai 212
bertambah (Mistra, 2018). Laporan kasus, pada tahun 2019 mencapai 238
statistik dari International Diabetes kasus, dan pada tahun 2020 terhitung
Federation (IDF) menyebutkan, bahwa sejak Januari-Maret sudah mencapai
di tahun 2018 sudah ada lebih dari 371 140 kasus (Puskesmas Non Rawat Inap
juta penderita diabetes dengan tiap Gilang Tunggal Makarta, 2020).
tahun angka kejadian diabetes naik 3% Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
atau bertambah 7 juta orang. Tulang Bawang Barat merupakan salah
Prevalensi DM di Indonesia satu Kecamatan dengan jumlah
mencapai jumlah 8.426.000 (tahun penduduk mencapai 14.320 jiwa,
2019) dan diproyeksikan mencapai dimana pelayanan kesehatan yang ada
21.257.000 pada tahun 2030. Artinya, meliputi 1 Puskesmas Induk dan 3
terjadi kenaikan tiga kali lipat dalam Puskesmas Pembantu. Berdasarkan
waktu 30 tahun (PERKENI, 2019). data Puskesmas Non Rawat Inap Gilang
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tunggal Makarta tahun 2019 angka
Provinsi Lampung Tahun (2020), kejadian DM paling tinggi ada Di Desa
prevalensi kasus diabetes pada tahun Gilang Tunggal Makarta dengan jumlah
2018 sebesar 20,7%, tahun 2019 85 kasus dan tahun 2020 terhitung
sebesar 22,4% dan pada tahun 2020 sejak Januari-Maret 2020 berjumlah 40
mengalami peningkatan kembali hingga kasus, (Kecamatan Lambu Kibang,
mencapai 24,1%. Penderita diabetes 2020).
melitus di Provinsi Lampung menduduki Pada masa kini dalam mengobati
peringkat kedua dalam kasus penyakit diabetes mellitus, banyak masyarakat
tidak menular setelah hipertensi yang beralih ke pengobatan herbal.
(Dinkes Provinsi Lampung, 2020). Salah satu tanaman obat yang
Data Dinas Kesehatan Kabupaten digunakan sebagai obat tradisional
Tulang Bawang Barat, menunjukkan untuk menurunkan kadar glukosa
Kabupaten Tulang Bawang Barat darah adalah tanaman Moringa oleifera
merupakan urutan ke 2 dari 15 Lam. yang dikenal dengan nama kelor (
Kabupaten yang ada di Provinsi Jaiswal, Dolly, et al. 2015).
Lampung, urutan pertama untuk Daun kelor adalah tanaman
kejadian DM paling tinggi adalah herbal yang dipercaya memiliki
Kabupaten Tanggamus dengan angka manfaat untuk mengobati penyakit
kejadian DM mencapai 1.120 kasus di Diabetes mellitus (Dewiyeti & Hidayat,
tahun 2019, sedangkan angka kejadian 2015) (Retno et al., 2016). Daun kelor
Di Kabupaten Tulang Bawang Barat mengadung antioksidan seperti
sendiri menunjukan kasus penderita flavonoid, vitamin A, vitamin E, vitamin
diabetes melitus tahun 2018 mencapai C dan juga mengandung selenium yang

2
membantu menurunkan kadar glukosa Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar
darah. Kandungan senyawa flavonoid Gula Dalam Darah Pada Manusia Yang
dalam bentuk terpenoid dalam daun Diinduksi Dengan Larutan Dextrose
kelor sangat efektif dan lebih aman 40%”.
dalam penurunan kadar gula darah
(Jaiswal et al., 2016). Kandungan METODE PENELITIAN
antioksidan pada daun kelor membantu
melindungi tubuh dari kerusakan sel- Jenis penelitian yang digunakan
sel oleh radikal bebas (Krisnadi, 2015). dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Teori diatas sejalan dengan Penelitian ini dilaksanakan pada
penelitian Safitri (2017) tentang tanggal 14 September 2021. Penelitian
pengaruh pemberian infusa daun kelor ini telah dilaksanakan Di Wilayah Kerja
terhadap kadar gula darah pada Puskesmas Non Rawat Inap Gilang
penderita DM tipe 2 Di Kelurahan Tunggal Makarta Kecamatan Lambu
Bangkinang Kota Wilayah Kerja Kibang Kabupaten Tulang Bawang
Puskesmas Tahun 2017, hasil Barat. Rancangan yang digunakan
penelitian menunjukkan terdapat dalam penelitian ini adalah Experiment.
pengaruh pemberian infusa daun kelor Populasi dalam penelitian ini adalah
terhadap penurunan kadar gula darah masyarakat yang ada Di Wilayah Kerja
dengan P-value 0.000, sedangkan Puskesmas Non Rawat Inap Gilang
menurut Arleni Syamra, dkk (2018) Tunggal Makarta Kecamatan Lambu
tentang pemberian rebusan daun kelor Kibang Kabupaten Tulang Bawang
terhadap penurunan kadar glukosa Barat yang berjumlah 9 orang. Sampel
darah pada pemberian air rebusan dalam penelitian ini adalah masyarakat
daun kelor dapat menurunkan kadar yang ada Di Wilayah Kerja Puskesmas
glukosa darah pada pasien penderita Non Rawat Inap Gilang Tunggal
diabetes mellitus (DM). Dari pemberian Makarta Kecamatan Lambu Kibang
air rebusan daun kelor selama 4 hari, Kabupaten Tulang Bawang Barat yang
maka penurunan kadar glukosa darah berjumlah 9 orang. Teknik
terlihat pada pemberian air rebusan pengambilan sampel dalam penelitian
daun kelor di hari ke 4 penelitian. ini menggunakan purposive sampling.
Hasil survey peneliti Di Wilayah Variabel bebas (Independent) adalah
Kerja Puskesmas Non Rawat Inap pemberian daun kelor yang diinduksi
Gilang Tunggal Makarta Kecamatan larutan dextrose 40%, dan variabel
Lambu Kibang Kabupaten Tulang terikat (Dependent) penurunan kadar
Bawang Barat, terdapat 9 orang yang gula sewaktu dalam darah. Alat
sehat dengan rata-rata kadar gula pengumpul data dalam penelitian ini
mencapai 100-160 mg/dL, setelah menggunakan Glukometer dan lembar
dilakukan wawancara kepada 9 orang SOP dalam pemberian daun kelor,
sehat, diketahui 7 orang sehat lembar observasi dan lembar ceklis.
mengtakan tidak pernah diberikan Hasil pengukuran kadar gula dalam
infusa daun kelor dan larutan dextrose darah tiap kelompok dilakukan analisis
40%, sedangkan 2 orang sehat hanya data untuk mengetahui apakah ada
pernah mengkonsumsi rebusan daun pengaruh infusa daun kelor pada
kelor untuk menjaga stamina manusia dengan larutan induksi
kesehatan. Dalam penelitian ini, dextrose 40% terhadap penurunan
peneliti ingin mengetahui seberapa kadar gula dalam darah. Pengolahan
besar pengaruh infusa daun kelor yang data dalam penelitian ini dilakukan
diinduksi oleh larutan dextrose yang dengan menggunakan program
diberikan kepada manusia sehat, statistik SPSS. (Dharma, 2011).
karena jika dilakukan pada pasin DM,
maka akan terjadi efek lanjutan. HASIL PENELITIAN DAN
Berdasarkan latar belakang PEMBAHASAN
diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Pemberian Infusa Hasil Penelitian

3
1. Rata-Rata Kadar Gula Dalam Darah
Pada 3 Kelompok Baik Sebelum Dan
Sesudah Perlakukan

Tabel 1. Rata-Rata Kadar Gula Dalam Darah Pada 3 Kelompok

Kadar Gula Darah ( mg/dl)


Setelah
Kelompok Inisial JK Usia BB Hari pengamatan Pen
Pemberian
Pre uru
Dextrose
1 2 3 4 nan
40%
Ny. ND P 40 70 120 150 145 140 135 138 12
Infusa
Daun Kelor Ny. NA P 41 68 124 161 158 155 152 140 21
100 ml
Ny. SU P 40 70 124 159 158 157 156 135 24
147. 137.
Rata-rata 40 69.3 122.7 156.7 153.7 150.7 19.0
7 7
Ny. RO P 42 65 122 166 162 158 154 120 46
Infusa
Daun Kelor Ny. ES P 41 68 120 145 140 135 130 118 27
200 ml
Ny. FI P 40 67 124 150 146 142 138 118 32
140. 118.
Rata-rata 41 66.7 122.0 153.7 149.3 145.0 35.0
7 7
Tanpa Ny. HA P 44 65 122 155 150 145 140 140 15
Pemberian
Ny. NU P 42 67 119 158 152 146 140 142 16
Infusa
Daun Kelor Ny. SA P 43 66 120 150 145 145 144 144 6
Rata-rata 43 66.0 120.3 154.3 149.0 145.3 141.3 142.0 12.3

Berdasarkan tabel 1, diketahui GDS N Mea SD S P


bahwa dari 3 kelompok perlakukan SEBELU n E valu
yaitu pemberian infusa daun kelor 100 M e
ml, 200 ml dan larutan dextrose 40%, Sebelu 3 156. 5.8 3. 0.03
rata-rata yang mengalami penurunan m 7 5 4 4
kadar gula dalam darah yaitu pada Sesuda 137. 2.5 1.
kelompok 1 dan 2 yaitu pada kelompok h 7 2 5
1 sebelum diberikan perlakukan rata-
rata kadar gulanya adalah 156,7 Berdasarkan tabel 2 diketahui Di
mg/dL, sedangkan sesudah diberikan Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
perlakukan menjadi 137.7 mg/dL, dan Inap Gilang Tunggal Makarta
pada kelompok 2 sebelum diberikan Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
perlakukan rata-rata kadar gulanya Tulang Bawang Barat, sebelum
adalah 122 mg/dL, sedangkan sesudah diberikan 100 ml infusa daun kelor,
diberikan perlakukan menjadi 118,7 rata-rata gula darah responden adalah
mg/dL. 156,7 dan sesudah diberikan menjadi
137,7. Berdasarkan uji statistic
2. Rata-Rata Kadar Gula Dalam Darah diketahui p-value < 0,05 yaitu 0,034
Pada Kelompok 1 (100 ml Infusa yang artinya 100 ml infusa daun kelor
Daun Kelor) memberikan pengaruh terhadap
penurunan kadar gula dalam darah.
Tabel 2. Rata-Rata Kadar Gula Dalam
Darah Pada Kelompok 1 3. Rata-Rata Kadar Gula Dalam Darah
(100 ml Infusa Daun Kelor) Pada Kelompok 2 (200 ml Infusa
Daun Kelor)

4
value > 0,05 yaitu 0,061 yang artinya
Tabel 3. Rata-Rata Kadar Gula Dalam tidak terjadi penurunan kadar gula
Darah Pada Kelompok 2 dalam darah yang signifikan pada
(200 ml Infusa Daun Kelor) kelompok yang tidak diberi infusa daun
kelor.

GDS N Mean SD SE P 1. Pengaruh Pemberian Infusa Daun


SEBELUM value
Kelor Terhadap Penurunan Kadar
Gula Dalam Darah Pada Manusia
Sebelum 3 153.7 10.9 6.3 0.025 Yang Diinduksi Dengan Larutan
Sesudah 118.7 1.15 0.7 Dextrose 40%.

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui a. Uji Normalitas dan Homogenitas


Di Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
Sebelum dilakukan pengujian
Inap Gilang Tunggal Makarta
statistic terhadap hipotesis penelitian,
Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
terlebih dahulu dilakukan pengujian
Tulang Bawang Barat, sebelum
normalitas data Shapiro Wilk untuk
diberikan 200 ml infusa daun kelor,
mengetahui sebaran data tersebut
rata-rata gula darah responden adalah
normal atau tidak. Uji normalitas
153,7 dan sesudah diberikan menjadi
Shapiro Wilk karena jumlah sampel
118,7. Berdasarkan uji statistic
pada penelitian ini kurang dari 50,
diketahui p-value < 0,05 yaitu 0,025
yaitu 9 sampel. Uji Shapiro Wilk data
yang artinya 200 ml infusa daun kelor
sesuai dengan Table 2.
memberikan pengaruh terhadap
penurunan kadar gula dalam darah.
Tabel 5 Uji Normalitas

4. Rata-Rata Kadar Gula Dalam Darah Shapiro-Wilk


Pada Kelompok 3 (Tanpa Infusa Kelompok Statistic df Sig.
Daun Kelor) 1 .923 3 .463
2 .930 3 .490
3 .824 3 .174

Berdasarkan uji normalitas


dengan menggunakan Shapiro Wilk
Tabel 4. Rata-Rata Kadar Gula Dalam diperoleh hasil bahwa sebaran data
Darah Pada Kelompok 3 normal karena diperoleh nilai p>0,05
(Tanpa Infusa daun kelor) pada setiap perlakuan. Perhitungan
data dilanjutkan dengan uji
GDS N Mean SD SE P
homogenitas. Tujuan uji homogenitas
SEBELUM value
untuk mengetahui apakah setiap
perlakuan memiliki varians yang sama.
Sebelum 3 154.3 4.0 2.3 0.061 Syarat untuk melakukan uji parametrik
4
One Way Anova telah terpenuhi.
Sesudah 142.0 2.0 1.2

Tabel 6 Uji Homogenitas


Berdasarkan tabel 4. diketahui Di
Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
Inap Gilang Tunggal Makarta Test of Homogeneity of
Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Variances
Tulang Bawang Barat, rata-rata gula Levene
darah responden adalah 154,3 dan Statistic df1 df2 Sig.
pada hari keempat menjadi 142,00. .970 2 6 .431
Berdasarkan uji statistic diketahui p-

ANOVA

5
Penurunan_Gula_Darah
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between Groups 814.222 2 407.111 7.343 .024
Within Groups 332.667 6 55.444
Total 1146.889 8

Berdasarkan hasil uji One Way Anova didapatkan nilai


homogenitas diperoleh data signifikan signifikansi p = 0,024 bahwa data
sebesar p=0,431 seperti yang yang diperoleh signifikan karena nilai
ditunjukan pada Table 4.3, hal ini p < 0,05. Pengujian dengan
menunjukan bahwa data yang menggunakan One Way Anova hanya
diperoleh homogen karena nilai p > dapat menujukan ada tidaknya
0,05. Pengujian distribusi dan variasi perbedaan efektifitas antara perlakuan,
data didapatkan hasil normal dan untuk mengetahui besar perbedaan
variansinya sama, maka dapat efektifitas dari setiap kelompok
dilakukan pengujian berikutnya dengan perlakuan maka dilakukan pengujian
menggunakan uji analisis parametric dengan menggunakan uji Tukey HSD

Tabel 7 Uji Tukey HSD

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Penurunan_Gula_Darah
Tukey HSD
95% Confidence
Mean Interval
(I) (J) Difference Std. Lower Upper
Kelompok Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound
1 2 -16.000 6.080 .086 -34.65 2.65
3 6.667 6.080 .550 -11.99 25.32
2 1 16.000 6.080 .086 -2.65 34.65
3 22.667* 6.080 .023 4.01 41.32
3 1 -6.667 6.080 .550 -25.32 11.99
2 -22.667* 6.080 .023 -41.32 -4.01
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Berdasarkan uji Tukey HSD Berdasarkan tabel 2, diketahui Di


diatas dipilih perbedaan rata-rata yang Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
bernilai positif dan tingkat signifikansi Inap Gilang Tunggal Makarta
p<0,05 untuk menunjukan bahwa Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
perlakuan yang paling signifikan Tulang Bawang Barat, sebelum
adalah perlakuan dengan 200 ml diberikan 100 ml infusa daun kelor,
infusa daun kelor dengan nilai 22,67 rata-rata gula darah responden adalah
dibanding dengan perlakuan kontol 156,7 dan sesudah diberikan menjadi
negatif yaitu tanpa diberi infusa daun 137,7. Berdasarkan uji statistic
kelor. Berdasarkan data tersebut diketahui p-value < 0,05 yaitu 0,034
membuktikan bahwa hipotesis yang artinya 100 ml infusa daun kelor
penelitian terbukti benar. memberikan pengaruh terhadap
penurunan kadar gula dalam darah.
Pembahasan Dari hasil analisis kandungan
1. Rata-Rata Kadar Gula Dalam nutrisi, dapat diketahu daun kelor
Darah Pada Kelompok 1 (100 memiliki potensi yang sangat baik
ml Infusa Daun Kelor) untuk melengkapi kebutuhan nutrisi
dalam tubuh. Dengan mengonsumsi

6
daun kelor, keseimbangan nutrisi dalam penurunan kadar gula darah
dalam tubuh akan terpenuhi, sehingga (Jaiswal et al., 2016). Kandungan
seseorang yang mengonsumsi daun antioksidan pada daun kelor
kelor dapat meningkatkan energi dan membantu melindungi tubuh dari
ketahanan meningkatkan. Daun kelor kerusakan sel-sel oleh radikal bebas
juga berkhasiat mengatasi berbagai (Krisnadi, 2015).
keluhan yang diakibatkan oleh Berdasarkan hasil penelitian
kekurangan vitamin dan mineral, diatas, maka peneliti berpendapat
seperti kekurangan vitamin A bahwa sebelum diberikan 100 ml
(gangguan penglihatan), kekurangan infusa daun kelor, rata-rata gula darah
kolin (penumpukan lemak pada tuas), responden adalah 122,67 dan sesudah
kekurangan vitamin B, (beri-beri), diberikan menjadi 120,00 dengan nilai
kekurangan vitamin B, (kulit kering) selisih 2,667, hal ini membuktikan
dan pecah-pecah), kekurangan bahwa selama peneliti memberikan
vitamin B (dermatitis), kekurangan larutan 100 ml infusa daun kelor akan
vitamin C (pendarahan gusi), memberikan pengaruh peningkatan
kekurangan kalsium (osteoporosis), kadar gula dalam darah sebesar
kekurangan zat besi (anemia), serta 2,667.
kekurangan protein (rambut pecah-
pecah dan risiko pertumbuhan pada 2. Rata-Rata Kadar Gula Dalam
anak). Daun kelor berkhasiat juga Darah Pada Kelompok 2 (200
sebagai obat sesak napas dan encok ml Infusa Daun Kelor)
(Hendarto.D, 2019). Berdasarkan tabel 3 diketahui Di
Daun kelor adalah tanaman Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
herbal yang dipercaya memiliki Inap Gilang Tunggal Makarta
manfaat untuk mengobati penyakit Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
Diabetes mellitus (Dewiyeti & Hidayat, Tulang Bawang Barat, sebelum
2015). Keadaan hiperglikemia pada diberikan 200 ml infusa daun kelor,
DM memicu terjadinya autooksidasi rata-rata gula darah responden adalah
glukosa yang menghasilkan ROS. 153,7 dan sesudah diberikan menjadi
Status oksidan tubuh dapat diketahui 118,7. Berdasarkan uji statistic
melalui pengukuran kadar peroksidasi diketahui p-value < 0,05 yaitu 0,025
lipid malondialdehyde (MDA) dalam yang artinya 200 ml infusa daun kelor
darah. Jumlah ROS yang berlebihan memberikan pengaruh terhadap
akanmenyebabkan terjadinya stress penurunan kadar gula dalam darah.
oksidatif yaitu tidak seimbangnya Dari hasil analisis kandungan
jumlah antara radikal bebas dengan nutrisi, dapat diketahu daun kelor
autooksidan dalam tubuh. Keadaan ini memiliki potensi yang sangat baik
akan mengakibatkan kerusakan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi
membrane sel yang ditandai dengan dalam tubuh. Dengan mengonsumsi
penurunan antioksidan tubuh (Retno daun kelor, keseimbangan nutrisi
et al., 2016). dalam tubuh akan terpenuhi, sehingga
Kadar enzim antioksidan sangat seseorang yang mengonsumsi daun
mempengaruhi kerentanan berbagai kelor dapat meningkatkan energi dan
jaringan pada stres oksidatif dan ketahanan meningkatkan. Daun kelor
dikaitkan dengan perkembangan juga berkhasiat mengatasi berbagai
komplikasi dalam diabetes (Kangrakal, keluhan yang diakibatkan oleh
2016). Daun kelor mengandung kekurangan vitamin dan mineral,
antioksidan seperti flavonoid, vitamin seperti kekurangan vitamin A
A, vitamin E, vitamin C dan juga (gangguan penglihatan), kekurangan
mengandung selenium yang kolin (penumpukan lemak pada tuas),
membantu menurunkan kadar glukosa kekurangan vitamin B, (beri-beri),
darah. Kandungan senyawa flavonoid kekurangan vitamin B, (kulit kering)
dalam bentuk terpenoid dalam daun dan pecah-pecah), kekurangan
kelor sangat efektif dan lebih aman vitamin B (dermatitis), kekurangan

7
vitamin C (pendarahan gusi), memberikan pengaruh peningkatan
kekurangan kalsium (osteoporosis), kadar gula dalam darah sebesar 3,33.
kekurangan zat besi (anemia), serta Dalam penelitian ini diperoleh
kekurangan protein (rambut pecah- sekalipun responden mendapotkan
pecah dan risiko pertumbuhan pada infusa daun kelor dengan dosis yang
anak). Daun kelor berkhasiat juga sama namun penurunan kadar gula
sebagai obat sesak napas dan encok darah berbeda yaitu antara 27 sampai
(Hendarto.D, 2019). dengan 46 mg/dl. Hal ini dapat
Daun kelor adalah tanaman disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
herbal yang dipercaya memiliki faktor konsumsi makanan yang tidak
manfaat untuk mengobati penyakit dikontrol dalam penelitian ini, selain
Diabetes mellitus (Dewiyeti & Hidayat, itu latihan fisik dan stress yang turut
2015). Keadaan hiperglikemia pada berpengaruh terhadap kadar gula
DM memicu terjadinya autooksidasi darah DM.
glukosa yang menghasilkan ROS.
Status oksidan tubuh dapat diketahui
melalui pengukuran kadar peroksidasi
lipid malondialdehyde (MDA) dalam
darah. Jumlah ROS yang berlebihan 1. Rata-Rata Kadar Gula Dalam
akanmenyebabkan terjadinya stress Darah Pada Kelompok 3
oksidatif yaitu tidak seimbangnya (Larutan Dextrose 40%)
jumlah antara radikal bebas dengan Berdasarkan tabel 4.4 diketahui
autooksidan dalam tubuh. Keadaan ini Di Wilayah Kerja Puskesmas Non Rawat
akan mengakibatkan kerusakan Inap Gilang Tunggal Makarta
membrane sel yang ditandai dengan Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten
penurunan antioksidan tubuh (Retno Tulang Bawang Barat, rata-rata gula
et al., 2016). darah responden adalah 154,3 dan
Kadar enzim antioksidan sangat pada hari keempat menjadi 142,00.
mempengaruhi kerentanan berbagai Berdasarkan uji statistic diketahui p-
jaringan pada stres oksidatif dan value > 0,05 yaitu 0,061 yang artinya
dikaitkan dengan perkembangan tidak terjadi penurunan kadar gula
komplikasi dalam diabetes (Kangrakal, dalam darah yang signifikan pada
2016). Daun kelor mengandung kelompok yang tidak diberi infusa daun
antioksidan seperti flavonoid, vitamin kelor.
A, vitamin E, vitamin C dan juga Glukosa merupakan suatu
mengandung selenium yang metabolit yang penting bagi
membantu menurunkan kadar glukosa kelangsungan hidup manusia . Pada
darah. Kandungan senyawa flavonoid pasien pediatri yang dipuasakan,
dalam bentuk terpenoid dalam daun semua cairan rutin yang diberikan
kelor sangat efektif dan lebih aman harus mengandung glukosa dengan
dalam penurunan kadar gula darah alasan pada anak hanya sedikit
(Jaiswal et al., 2016). Kandungan mempunyai cadangan glikogen di
antioksidan pada daun kelor hepar ,sehingga bila masuk peroral
membantu melindungi tubuh dari terhenti selama beberapa waktu akan
kerusakan sel-sel oleh radikal bebas dengan mudah menjadi hipoglikemia
(Krisnadi, 2015). yang dapat berakibat fatal terutama
Berdasarkan hasil penelitian bagi sel otak. Pada anak yang puasa
diatas, maka peneliti berpendapat akan terjadi pemecahan glikogen di
bahwa sebelum diberikan 200 ml hati dan otot menjadi asam laktat dan
infusa daun kelor, rata-rata gula darah piruvat. Sehingga untuk menghindari
responden adalah 122,00 dan sesudah hal tersebut pada pasien pediatri kita
diberikan menjadi 118,67 dengan nilai biasanya menggunakan infus yang
selisih 3,33, hal ini membuktikan mengandung dekstrosa (Mansjoer,
bahwa selama peneliti memberikan 2012).
larutan 200 ml infusa daun kelor akan

8
Hasil penelitian ini sejalan 200 ml infusa daun kelor dengan nilai
dengan penelitian Arleni Syamra, dkk 22,67 dibanding dengan perlakuan
(2018) tentang Pemberian Rebusan kontol negatif yaitu tanpa diberi
Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar infusa daun kelor. Berdasarkan data
Glukosa Darah Pada Pasien Penderita tersebut membuktikan bahwa
Diabetes Mellitus (DM), menyebutkan hipotesis penelitian terbukti benar.
bahwa pemberian air rebusan daun
kelor dapat menurunkan kadar glukosa Kesimpulan
darah pada pasien penderita diabetes Berdasarkan hasil penelitian
mellitus (DM). Dari pemberian air diatas, maka kesimpulan dalam
rebusan daun kelor selama 4 hari, penelitian ini adalah sebagai berikut:
maka penurunan kadar glukosa darah a) Sebelum diberikan 100 ml infusa
terlihat pada pemberian air rebusan daun kelor, rata-rata gula darah
daun kelor di hari ke 4 penelitian. responden adalah 156,7 dan
Berdasarkan hasil penelitian sesudah diberikan menjadi 137,7.
diatas, maka menurut peneliti, sebelum Berdasarkan uji statistic diketahui
diberikan Larutan Dextrose 40%, rata- p-value < 0,05 yaitu 0,034 yang
rata gula darah responden adalah artinya 100 ml infusa daun kelor
120,33 dan sesudah diberikan menjadi memberikan pengaruh terhadap
122,00 dengan nilai selisih 1,667, hal penurunan kadar gula dalam darah
ini membuktikan bahwa larutan b) Sebelum diberikan 200 ml infusa
dextrose 40% tidak memberikan daun kelor, rata-rata gula darah
pengaruh terhadap kadar gulda dalam responden adalah 153,7 dan
darah dibandingkan dengan infusa sesudah diberikan menjadi 118,7.
daun kelor baik 100 ml maupun 200 Berdasarkan uji statistic diketahui
ml. p-value < 0,05 yaitu 0,025 yang
3. Pengaruh Pemberian Infusa artinya 200 ml infusa daun kelor
Daun Kelor Terhadap memberikan pengaruh terhadap
Penurunan Kadar Gula Dalam penurunan kadar gula dalam darah
Darah Pada Manusia Yang c) Rata-rata gula darah responden
Diinduksi Dengan Larutan adalah 154,3 dan pada hari
Dextrose 40%. keempat menjadi 142,00.
Berdasarkan uji statistic diketahui
Pengujian distribusi dan variasi p-value > 0,05 yaitu 0,061 yang
data didapatkan hasil normal dan artinya tidak terjadi penurunan
variansinya sama, maka dapat kadar gula dalam darah yang
dilakukan pengujian berikutnya signifikan pada kelompok yang
dengan menggunakan uji analisis tidak diberi infusa daun kelor
parametric One Way Anova d) Uji analisis parametric One Way
didapatkan nilai signifikansi p = Anova didapatkan nilai signifikansi
0,024 bahwa data yang diperoleh p = 0,024 bahwa data yang
signifikan karena nilai p < 0,05. diperoleh signifikan karena nilai p <
Pengujian dengan menggunakan One 0,05 atau ada perbedaan efektifitas
Way Anova hanya dapat menujukan dari setiap kelompok perlakuan
ada tidaknya perbedaan efektifitas
antara perlakuan, untuk mengetahui Saran
besar perbedaan efektifitas dari setiap 1. Bagi Responden
kelompok perlakuan maka dilakukan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pengujian dengan menggunakan uji informasi kesehatan dan pengetahuan
Tukey HSD. Berdasarkan uji Tukey bagi responden tentang Pengaruh
HSD diatas dipilih perbedaan rata-rata Pemberian Infusa Daun Kelor Terhadap
yang bernilai positif dan tingkat Penurunan Kadar Gula Dalam Darah
signifikansi p<0,05 untuk menunjukan Pada Manusia Yang Diinduksi Dengan
bahwa perlakuan yang paling Larutan Dextrose 40%.
signifikan adalah perlakuan dengan 2 Bagi peneliti selanjutnya

9
Diharapkan dapat menjadi bahan Penyakit Ganas. Jakarta: Jendela
referensi dan literatur tambahan dalam Sehat.
melakukan penelitian selanjutnya
tentang Pengaruh Pemberian Infusa Profil Dinkes Kabupaten Tulang Bawang
Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar Barat, (2019). Profil Kesehatan.
Gula Dalam Darah Pada Manusia Yang Tulang Bawang Barat.
Diinduksi Dengan Larutan Dextrose
40%. Profil Puskesmas Non Rawat Inap
Gilang Tunggal Makarta
DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Lambu Kibang
Kabupaten Tulang Bawang Barat ,
Aprina. (2015). Riset Keperawatan. (2019). Profil Angka Kejadian
Lampung. Pendidikan Diklat Diabetes Mellitus. Lambu Kibang:
Lampung. Tulang Bawang Barat.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Profil Kecamatan Lambu Kibang,


(2019). Profil Kesehatan (2020). Profil Kesehatan
Lampung: Bandar Lampung. Kecamatan Lambu Kibang. Tulang
Bawang Barat.
Dharma, Kusuma. (2011). Metodelogi
Penelitian. Jakarta: Trans Info Price & Wilson, (2016). Ilmu Penyakit
Media. Dalam Dan Bedah. Jakarta: EGC.

Hendarto.D. (2019). Khasiat Jitu Daun Riskedas. (2018). Profil Kesehatan.


Kelor Dan Sirih Merah Tumpas Jakarta: Departemen Kesehatan.
Penyakit. Jakarta Selatan:
Laksana. Setiadi, 2007. Konsep & Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta. Graha
Kemenkes RI. (2016). Riset Kesehatan Ilmu.
Dasar. Jakarta : Badan Penelitian Suriana. (2013). Ensiklopedia Tanaman
Dan Pengembangan Kesehatan Obat. Malang: Rumah Ide.
Kementerian Kesehatan RI.
Smeltzer & Bare, (2008). Asuhan
Krisnadi, (2015). Ilmu Penyakit Keperawatan Ilmu Penyakit
Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Dalam Edisi II, Cetakan IV.
Medika. Jakarta: EGC.

Lawrence Green dalam Notoatmodjo. Tandra, (2018). Konsep Ilmu Penyakit


(2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: Rineka Cipta.

Mistra, (2018). Prevalensi Kejadian


Diabetes Mellitus. Jakarta: Rineka
Cipta.

Mansjoer dkk, (2013). Kapita Selekta


Kedokteran. Jakarta: Ausculapius.

Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Penerbit PT.Rineka Cipta.

Nurcahyati, Erna. (2014). Khasiat


Dahsyat Daun Kelor Membasmi

10

Anda mungkin juga menyukai