Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘’E’’ DENGAN


CANCER SERVIKS DI RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU TAHUN 2022

Diajukan pada Prodi Diploma Tiga Kebidanan STIKes Husada Gemilang sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Praktik Klinik Kebidanan II

OLEH :
GINA IRMAYANI
20.15.012

CI AKADEMIK : YESSI GUSTIA SARI, A.Md. Keb, SKM


CI LAPANGAN : LISMAYUNI, STr. Keb

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATA HUSADA GEMILANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ‘’E’’ DENGAN
CANCER SERVIKS DI RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU TAHUN 2022

OLEH :
GINA IRMAYANI
20.15.012

CI AKADEMIK CI LAPANGAN

YESSI GUSTIA SARI,A.Md.Keb,SKM LISMAYUNI, STr. Keb

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan pada waktunya.
Tersusunya laporan ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih yang sedalam–
dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan sehingga
terwujud Laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan Laporan kasus ini lebih lanjut.
Akhir kata, semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.

Pekanbaru, November 2022

Gina Irmayani

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi................................................................................... 6
B. Etiologi................................................................................... 6
C. Patofisiologi............................................................................ 7
D. Manifestasi klinik................................................................... 10
E. Penatalaksanaan .................................................................... 11
BAB III LAPORAN KASUS
A. Format Pengkajian.................................................................. 21
B. Pendokumentasian SOAP....................................................... 29
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 31
B. Saran....................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim atau serviks (bagian terendah dari rahim
yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya
menyerang wanita berusia 35- 55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke dalam rahim. Karsinoma serviks biasanya timbul pada zona
transisional yang terletak antara epitel sel skuamosa dan epitel sel
kolumnar.
Hingga saat ini kanker serviks merupakan penyebab kematian
terbanyak akibat penyakit kanker di negara berkembang. Sesungguhnya
penyakit ini dapat dicegah bila program skrining sitologi dan pelayanan
kesehatan diperbaiki. Diperkirakan setiap tahun dijumpai sekitar
500.000 penderita baru di seluruh dunia dan umumnya terjadi di negara
berkembang. Penyakit ini berawal dari infeksi virus yang merangsang
perubahan perilaku sel epitel serviks (Aranda, 2015)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahani tentang konsep Asuhan Kebidanan
pada ny”E” dengan kanker serviks di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru

2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengetahui dan memahami definisi Kanker serviks
b. Mahasiswa mengetahui dan memahami klasifikasi Kanker serviks
c. Mahasiswa mengetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi
Kanker serviks

1
d. Mahasiswa mengetahui dan memahami etiologi dan patofisiologi
Kanker serviks
e. Mahasiswa mengetahui dan memahami penatalaksanaan Kanker
serviks
f. Mahasiswa mengetahui, memahami, dan menyusun asuhan
kebidanan pada pasien dengan Kanker serviks

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Laporan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
dalam asuhan kebidanan pada kasus Kanker serviks bagi para
mahasiswa khususnya mahasiswa kebidanan.
2. Manfaat Bagi Profesi Tenaga Kesehatan
Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan meningkatkan mutu
pelayanan pada pasien Kanker serviks.
3. Manfaat Bagi Penulis
Laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pemahaman,
dan pengalaman bagi penulis dalam memberikan asuhan kebidanan
pada pasien Kanker serviks

2
BAB II
TINJUAN TEORI

A. Kanker serviks
1. Definisi
Kanker serviks atau yang lebih dikenal dengan kanker leher rahim adalah
tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks yang
merupakan bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak
vagina. Pada penderita kanker serviks terdapat sekelompok jaringan yang
tumbuh secaraterus-menerus yang tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan
tidak berguna bagitubuh sehingga jaringan di sekitarnya tidak dapat
berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia
epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa
vagina dan mukosa kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker
yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya
antara rahim dan liang senggama atau vagina. Kanker leher rahim biasanya
menyerang wanita berusia 33-35 tahun. Sebanyak 90% dari kanker leher
rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya
berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang
menuju ke rahim.

2. Etiologi
Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan
membelah secara tidak terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah,
maka akan terbentuk suatu masa jaringan yang disebut tumor yang bisa
bersifat jinak atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka keadaannya
disebut kanker serviks .Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks
tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang
berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu :
a. HPV (Human Papiloma Virus)

3
HPV adalah virus penyebab kutil genetalis (Kandiloma Akuminata )
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat
berbahaya adalah HPV tipe 16, 18.
1) Timbulnya keganasan pada binatang yang diinduksi dengan virus
papiloma.
2) Dalam pengamatan terlihat adanya perkembangan menjadi
karsinoma pada kondilom akuminata.
3) Pada penelitian 45 dan 56, keterlibatan HPV pada kejadian kanker
dilandasi oleh beberapa faktor yaitu: epidemiologic infeksi HPV
ditemukan angka kejadian kanker serviks yang meningkat.
4) DNA HPV sering ditemukan pada Lis (Lesi Intraepitel Serviks)

b. Merokok Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah servik


56 kali lebih tinggi dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan
tersebut pada serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga
dapat menjadi kokarsinogen infeksi virus.
c. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini (kurang dari 18
tahun).
d. Berganti-ganti pasangan seksual
e. Suami atau pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama
pada usia 18 tahun, berganti berganti pasangan dan pernah menikah
dengan wanita yang menderita kanker serviks.
f. Pemakaian DES (Diethilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah
keguguran.
g. Pemakaian Pil KB
Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang, yaitu lebih dari
lima tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO
melaporkan resiko relative pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar
1,19 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.
h. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun
i. Golongan ekonomi lemah
Dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam melakukan tes pap smear

4
secara rutin dan pendidikan yang rendah.

3. Patofisiologi
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kanker sehingga
menimbulkan gejala atau semacam keluhan dan kemudian sel-sel yang
mengalami mutasi dapat berkembang menjadi sel displasia. Apabila sel
karsinoma telah mendesak pada jaringan syaraf akan timbul masalah
keperawatan nyeri. Pada stadium tertentu sel karsinoma dapat
mengganggu kerja sistem urinaria menyebabkan hidroureter atau
hidronefrosis yang menimbulkan masalah keperawatan resiko penyebaran
infeksi. Keputihan yang berkelebihan dan berbau busuk biasanya menjadi
keluhan juga, karena mengganggu pola seksual pasien dan dapat diambil
masalah keperawatan gangguan pola seksual. Gejala dari kanker serviks
stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang menyebabkan
kelemahan dan kelelahan sehingga timbul masalah keperawatan gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami
beberapa efek samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi
saluran pencernaan terjadi diare gastritis, sulit membuka mulut, sariawan,
penurunan nafsu makan( biasa terdapat pada terapi eksternal radiasi). Efek
samping tersebut menimbulkan masalah keperawatan yaitu nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu
menyebabkan kulit merah dan kering sehingga akan timbul masalah
keperawatan resiko tinggi kerusakan integritas kulit. Semua tadi akan
berdampak buruk bagi tubuh yang menyebabkan kelemahan atau
kelemahan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko injury pun
akan muncul. Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker
leher rahim ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya.
Kecemasan tersebut bisa dikarenakan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit, ancaman status kesehatan dan mitos
dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu dihubungkan
dengan kematian. (Price, syivia Anderson, 2005)

5
4. Manifestasi klinik
Tanda-tanda dini kanker serviks kebanyakan tidak menimbulkan
gejala. Tanda Akan tetapi, dalam perjalanannya akan menimbulkan gejala
seperti:
a. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis
jaringan.
b. Perdarahan yang terjadi diluar senggama (tingkat II dan III)
c. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama (75-80%)
d. Perdarahan spontan saat defekasi
e. Perdarahan spontan pervaginam

Pada tahap lanjut keluhan berupa :


a. Cairan pervaginam berbau busuk
b. Nyeri panggul
c. Nyeri pinggang dan pinggul
d. Sering berkemih
e. Buang air kecil atau besar yang sakit
f. Gejala penyakit yang redidif
g. Anemi akibat perdarahan berulang
h. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut saraf

5. Penatalaksanaan
Pemilihan dalam melakukan penatalaksanaan kanker serviks
tergantung dari lokasi, ukuran tumor, stadium, usia, keadaan umum
penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi. Pengobatan pada lesi pre
kanker bisa dilakukan :
1. Kriosurgeri/ pembekuan
2. Kauterisasi/ pembakaran bisa disebut juga diatermi
3. LEEP (Loop Electrosurgical Exision Procedure)
4. Radiasi : dapat dipakai untuk semua stadium, bisa untuk wanita
gemuk tua dan pada medical risk

6
5. Cytostatika : bleomicyn terapi terhadap karsinoma serviks yang radio
resisten
6. Pembedahan laser untuk menghancurkan sel sel abnormal tanpa
melukai jaringan sehat disekitarnya
7. Kemotrapi, Adapun tujuan kemotrapi antara lain :
a. Mengurangi masa tumor selain melalui pembedahan atau radiasi
b. Memperbaiki kualitas hidup
c. Mengurangi komplikasi akibat metastase

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sectio caesarea atau bedah sesar adalah sebuah bentuk
melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang
menembus abdomen seorang ibu (laparotomi) dan uterus (hiskotomi)
untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih.
Proses persalinan adalah proses yang sudah wajar terjadi pada
kaum perempuan, proses persalinan adalah serangkaian proses yang
terdiri dari kala 1 hingga kala 4 untuk mengeluarkan janin yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari rahim ibu.
Persalinan dikategorikan menjadi: (1) persalinan normal
pervaginam (spontan) yaitu proses lahirnya bayi tanpa bantuan
peralatan yang terjadi kurang dari 24 jam (2) persalinan buatan yaitu
persalinan dengan bantuan dari luar, seperti vakum (3) persalinan
dengan seksio caesaria yaitu persalinan tanpa melewati pervaginam
dan membutuhkan tindakan operasi untuk penatalaksanaannya.

B. Saran
1. Bagi tempat asuhan
Diharapkan mampu menerapkan dan meningkatkan pelayanan
asuhan kebidanan terhadap ibu bersalin yang sudah ada menjadi
lebih berkembang.
2. Bagi institusi Pendidikan
Sebagai bahan evaluasi asuhan kebidanan terhadap ibu bersalin
dengan post sectio ceaserea dan menambah pengetahuan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
3. Bagi pasien
Diharapkan kepada ibu bersalin untuk lebih menyiapkan diri
dalam proses persalinan dan melakukan pemeriksaan sesuai
peraturan pemerintah untuk mencegah komplikasi baik ibu

8
maupun bagi bayinya.
4. Bagi mahasiswa
Diharapkan untuk mahasiswa lebih melakukan kegiatan praktek
dengan sebaik mungkin untuk menambah wawasan serta
keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, dkk/ 2016. SGD KEPERAWATAN REPRODUKSI II ASUHAN


KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST SECTIO CAESAREA.
Surabaya: Universitas Airlanggas

Bulechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) 6th


edition. United States: Mosby Elsevier
Bahiyatun. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2014. Nursing Diagnoses Definitions and

Classification 2015-2017 10th Edition. Oxford: Wiley Blackwell


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.
https://id.scribd.com/document/393406572/hasil-riskesdas-2018
Kemenkes RI, 2019. Profil Kesehatan Republik Indonesia
Kirana, Yuke (2015). Hubungan Tingkat Kecemasan Post Partum Dengan
Kejadian Post Partum Blues di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Ilmu
Keperawatan, Vol. 3
Maritalia D, (2017). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.Yogyakarta: 55167
Masriroh, Siti. (2013). Keperawatan obstetri. Jakarta : EGC
Moorhead, Sue . dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC)

Measurement of Health Outcomes 5th edition. Unites States: Mosby


Elsevier
Nurniati, Ermawati, Lisma. (2014). Pengaruh Senam Nifas terhadap Penurunan
Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum di RSUP DR. M. Djamil Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas
Oxorn,H&Forte,WR. 2014. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica
Prawirohardjo,S. 2014. Ilmu Kebidanan,Ed 4,Cetakan 3.Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.Jakarta: PT Bina Pustaka
Rukiyah, Aiyeyeh., & Lia Yulianti. (2013). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta:
Trans Info Media
Sulistyawati, Ari. 2017. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba

10
Medika

11

Anda mungkin juga menyukai