Perbandingan Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Urine Anak-Anak Dan Remaja Di Daerah
Industri Cibaligo Kota Cimahi
Comparison of Lead (Pb) Metal Levels in the Urine of Children and Adolescents in the Cibaligo
Industrial Area, Cimahi City
Raisha Raishifa Reformeisa
Program Studi Ahli Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Ilmu & Teknologi Kesehatan Universitas Jendral Achmad Yani Cimahi, Bandung
Indonesia
ABSTRAK
Salah satu permasalahan global adalah adanya paparan timbal
karena penambangan dan penggunaan bahan dasar pada
industri. Hal tersebut dapat menjadi masalah serius bagi
kesehatan makhluk hidup jika terpapar logam timbal yang
dapat mengakibatkan keracunan pada fungsi sel dalam tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar
logam timbal berdasarkan kategori usia anak-anak, pra
remaja, dan remaja akhir. Subjek pada penelitian ini yaitu
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah industri Cibaligo
kota Cimahi. Pengukuran kadar logam dalam tubuh dapat
diukur menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil
penelitian kadar logam timbal dalam urine pada anak-anak
sebesar 1,155 mg/L sampai 1,182 mg/L, pada pra remaja
sebesar 1,117 mg/L sampai 1,122 mg/L dan pada remaja
sebesar 0,855 mg/L sampai 1,042. Tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kadar logam timbal dengan usia dimana nilai
Sig. > 0,05.
Kata kunci : usia, timbal, industri
Pendahuluan
Paparan timbal merupakan masalah global
karena penambangan, pengolahan, dan penggunaan
barang-barang berbahan dasar timbal seperti cat
pipa air, dan pembuatan baterai. Pencemaran yang
berasal dari udara bersumber dari asap cerobong
industri dan gas buangan kendaraan bermotor. Air
dapat mengandung timbal jika dicemari limbah
industri. Tanah dapat terkontaminasi melalui
akumulasi partikel limbah dari pipa, cat, maupun
emisi bahan bakar yang mengandung timbal. Buah
dan sayuran juga dapat terkontaminasi jika tumbuh
di tanah berkadar timbal tinggi, selain itu dapat juga
bersumber dari buangan rumah tangga (domestik).1
Penelitian yang dilakukan di Makasar pada
tahun 2017 menyebutkan bahwa anak-anak lebih
sensitif terpapar timbal (Pb) daripada orang
dewasa.2 Hal ini menjadi berbahaya karena sistem
saraf mereka masih dalam tahap perkembangan
atau dalam masa pertumbuhan. Dan pada penelitian
di Kolombia pada tahun 2021 menyebutkan bahwa
usia pra remaja antara 12-16 tahun lebih berisiko
mengakumulasi kan timbal didalam tubuh nya.
Anak-anak sering tanpa disadari memasukkan
benda
Metode
ABSTRACT
One of the global problems is lead exposure due to mining and
the use of basic materials in industry. This can be a serious
problem for the health of living things if exposed to lead metal
which can cause poisoning in the function of cells in the body.
This study aims to determine differences in levels of lead
metal based on the age categories of children, pre-adolescents,
and late adolescents. The subjects in this study are people who
live in the Cibaligo industrial area, Cimahi city. Measurement
of metal levels in the body can be measured using an Atomic
Absorption Spectrophotometer. The results of the study
showed that the levels of lead in the urine in children were
1.155 mg/L to 1.182 mg/L, in pre-adolescents it was 1.117
mg/L to 1.122 mg/L and in adolescents it was 0.855 mg/L to
1.042. There is no significant difference between lead metal
content and age where the Sig. >0.05.
Keywords : age, lead, industry
asing yang bersentuhan dengan tanah atau debu
sehingga tidak menutup kemungkinan untuk
terjadinya absorpsi timbal. Biomarker timbal
didalam tubuh salah satunya yaitu ada pada urine.3
Dari hasil penelitian di Cimahi tahun 2021
tepatnya di Babakan Cibaligo RT 02 dan 03 RW 16
Kelurahan Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan
yang merupakan kawasan industri dekat dengan
sungai, didapatkan cemaran logam berat timbal
pada mutu air sungai dengan konsentrasi sebesar
0,0678 mg/L.4
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui gambaran dan perbedaan kadar timbal
dalam urine anak-anak, pra remaja, dan remaja
akhir di daerah industri Cibaligo Kecamatan Cimahi
Selatan. Penelitian ini menggunakan data primer
dengan pengumpulan data yang dipakai yaitu cross
sectional (non-eskperimental) yaitu melihat korelasi
atau hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Teknik pengambilan sampel ini
mendasari pada kriteria (usia, jarak tempat tinggal)
yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh peneliti.
Sampel yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 30
sampel.
 Penelitian ini menggunakan paradigma
positivisme, penelitian yang datanya menggunakan
hasil pengukuran atau bisa disebut penelitian
kuantitatif. Populasi yang diteliti yaitu anak-anak,
pra remaja, dan remaja yang berada di daerah
Cibaligo RT 02 dan 03 RW 16 Kelurahan
Cibeureum Kecamatan Cimahi Selatan.
Teknik yang dipakai pada penelitian ini
yaitu purposive sampling berdasarkan siapa saja
yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan
sampel. Teknik pengambilan sampel ini mendasari
pada kriteria yang sebelumnya sudah ditetapkan
oleh peneliti. Sampel yang diteliti pada penelitian
ini sebanyak 30 sampel.
Jenis data yang dipakai pada penelitian ini
menggunakan data primer, pengumpulan data yang
dipakai yaitu cross sectional (non-eskperimental)
yaitu melihat korelasi atau hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.