BAB 1 - REZZA M PUTRI Rev 14sept
BAB 1 - REZZA M PUTRI Rev 14sept
Oleh :
Perlu diketahui bahwa selain daerah, desa juga memiliki keleluasaan untuk
mengatur dan mengurus urusan masyarakat setempat berdasarkan adat istiadat
asal usulnya. Meskipun keduanya memiliki kewenangan yang sama, akan tetapi
konsep otonomi desa berbeda dengan otonomi daerah. Sebagai daerah otonom,
desa harus mampu mengembangkan dan membangun daerahnya dengan kekuatan
sendiri. Pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dinyatakan
bahwa “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pemerintah desa juga memiliki sumber
pendapatan desa yang digunakan sebagai penunjang keuangan pemerintah desa.
Sumber Pendapatan Desa terdiri atas:
Aset Desa menurut Pasal 1 angka 11 UU No.6 Tahun 2014 adalah barang
milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.
Dengan demikian maka aset desa dipilah menjadi beberapa kategorial yaitu:
1. Kekayaan asli (the genuine assets) desa, yang dimiliki desa sejak bangunan
sosiologis desa hadir. Kekayaan asli desa tersebut antara lain tanah kas desa,
hutan adat, wilayah sumber mineral/kekayaan alam, serta berbagai adat
istiadat yang memiliki nilai sosial dan nilai ekonomis.
2. Kekayaan desa yang merupakan kekayaan yang direproduksi program
pembangunan.
3. Kekayaan desa yang dimiliki desa yang bersumber dari hibah program
pemerintahan di atasnya atau harta benda desa yang dibeli desa dengan
memanfaatkan alokasi anggaran dari pemerintah.
Desa Kalanganyar adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Sedati
kabupaten Sidoarjo. Wilayah ini memiliki luas 135.000 m2 dengan jumlah
penduduk 8.450. Kalanganyar sebuah desa dengan luas wilayah ± 4.476 Ha dan
2/3 dari luas tersebut terdiri dari lahan pertambakan, dimana masyarakatnya
mengandalkan aktifitas pertambakan pasang surut air laut sebagai mata
pencaharian (Elviana et al., 2018). Mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai
petani tambak dan buruh tambak. Namun ada juga mereka yang bekerja sebagai
buruh pabrik, berdagang ataupun PNS, sehingga kondisi ekonomi di desa ini
beragam. Potensi bahari di Desa Kalanganyar cukup menjanjikan, selain
pemandangan khas pesisir juga menghasilkan komoditas bandeng, udang windu,
terasi, kerupuk dan olahan ikan bandeng yang semakin pesat. Didukung potensi
alam, hal ini dapat menjadi daya tarik wisata bagi Desa Kalanganyar sehingga
mampu meningkatkan kesejahteraan taraf hidup masyarakatnya.
Pemanfaatan aset desa bagi masyarakat luas akan lebih maksimal jika desa
melakukan distribusi yang adil. Aset tidak lagi bermakna aset pasif tetapi aset
aktif yang dapat menjamin pemanfaatan hasil pengelolaan diperoleh masyarakat
luas terutama kaum perempuan dan masyarakat miskin di pedesaan. Hal ini
sebagaimana hasil kajian Institute for Research and Empowerment (2016) bahwa
adanya geliat ekonomi lokal yang digerakkan oleh kelompok perempuan di desa.
Kegiatan ekonomi produktif yang diinisiasi oleh kelompok perempuan juga
memberikan alternatif penghidupan bagi ekonomi rumah tangga.
Penelitian terdahulu dengan topik yang sama dilakukan oleh Fory Pacady,
dkk pada tahun 2020 yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pengelolaan Aset
Desa Pada Pasar Desa Sidorejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang”
menyatakan adanya dinamika konflik dalam pengelolaan pasar desa. Konflik
terjadi diantara pihak pedagang di Pasar Sidorejo dengan pemerintah desa,
berdasarkan penelusurannya antara lain dalam hal pedagang yang didominasi oleh
masyarakat luar Desa Sidorejo, belum maksimalnya pelaksanaan regulasi
pengelolaan pasar hingga adanya dualisme pengelola pasar. Dinamika tersebut
menjadi tantangan bagi Pemerintah Desa Sidorejo dalam menerapkan Peraturan
Desa Sidorejo.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut: