Anda di halaman 1dari 53

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PUTUSAN
Nomor : 540/PDT/2017/PT.DKI

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memeriksa dan mengadili

do
gu perkara perdata dalam Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:
PT. National Sago Prima, berkedudukan hukum di Sampoerna Strategic

In
A
Square North Tower, 28th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav
45 Jakarta 12390, Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini
ah

lik
diwakili oleh kuasanya : Timbul Thomas Lubis,SH.LLM, DR.
Mohamed Idwan Ganie,SH, Arief T Surowidjojo,SH.LLM,
am

ub
Harjon Sinaga,SH, Rofik Sungkar,SH, Muhammad Adip,SH,
Meirsya J Arditya Pohan,SH, Arum Tarina,sh.LLM,
Muhammad Cutra Latif,SH, Irahim,SH.MH, Ayu Susanti,sh
ep
k

dan Batara Parlindungan,SH, Para Advokat dan Konsultan


Hukum dari Kantor Hukum LUBIS GANIE SUROWIDJOJO,
ah

R
beralamat kantor di Menara Imperium Lantai 30 Jalan H.R

si
Rasuna Said Kavling 1 Kuningan, Jakarta 12980,

ne
ng

berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 24 Agustus


2016 untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING
semula TERGUGAT;

do
gu

Mel a w a n
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,
In
A

beralamat di Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot


Subroto, Senayan,dalam hal ini diwakili oleh Dr. Ir. Siti
ah

Nurbaya Bakar, M.Sc, dalam kedudukannya sebagai


lik

Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, oleh


karenanya sah bertindak untuk dan atas nama Kementerian
m

ub

Lingkungan Hidup Republik Indonesia, dalam hal ini


memberi kuasanya : A. Patramijaya, S.H.,L.LMBerto Herora
ka

ep

Harahap, S.H.M.Suherial Amin, S.H.dan Inta Amilia,


S.H.Para Advokat pada kantor Hukum PATRA M ZEN DAN
ah

PARTNERS GRAHA MERCELLA Jalan Bintaro Utama III A


R

Nomor 12 B Bintaro jaya 15221 Tangerang Selatan,


es
M

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 25 September


ng

on

Halaman 1 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2015, untuk selanjutnya disebut sebagai TERBANDING
semula PENGGUGAT ;

ne
ng
PENGADILAN TINGGI tersebut ;
Telah membaca berkas perkara tersebut dan surat-surat lain yang

do
gu berhubungan dengan perkara ini ;
Telah membaca dan memperhatikan surat-surat bukti serta
keterangan saksi-saksi maupun ahli yang diajukan para pihak

In
A
dipersidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum terhadap Tergugat dengan surat gugatan
am

ub
tertanggal 05 Februari 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan tanggal 05 Februari 2016, di bawah register
Nomor 591/Pdt.G-LH-/2015/PN.Jkt.Sel.adapun alasan-alasan Penggugat
ep
k

mengajukan gugatan adalah sebagai berikut :


I. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PENGGUGAT
ah

R
1. Bahwa Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 dengan

si
tegas menyatakan:

ne
ng

“Bumi, air dan kekayaan alam yang berada didalamnya dikuasai


oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”.

do
gu

2. Bahwa Penggugat selaku Instansi Pemerintah yang bertanggung


jawab di bidang lingkungan mempunyai obligasi (kewajiban) untuk
In
A

mewujudkan perekonomian nasional berdasarkan atas prinsip


berwawasan lingkungan serta berkewajiban untuk melindungi hak
ah

setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan


lik

sehat (vide Pasal 33 ayat (4) jo. Pasal 28 ayat (1) UUD 1945).
3. Bahwa Pasal 90 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009 tentang
m

ub

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan menyatakan bahwa :


“Instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang
ka

ep

bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup


berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan
ah

tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan


R

yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan


es
M

ng

on

Halaman 2 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian
lingkungan hidup”.

ne
ng
4. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut diatas, Penggugat memiliki
kedudukan hukum (standi in judicio) untuk mengajukan gugatan

do
gu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya
kerusakan lingkungan hidup.
5. Bahwa kedudukan hukum (standi in judicio) Penggugat untuk

In
A
mengajukan gugatan perbuatan melanggar hukum pencemaran
lingkungan hidup juga telah diterima dan diakui secara formal oleh
ah

lik
badan peradilan di Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam
perkara Gugatan Perbuatan Melanggar Hukum Pencemaran
am

ub
Lingkungan Hidup dalam Perkara Nomor 38/PDT.G/2008/PN. PKL
tanggal 22 Desember 2008 di PN Pekalongan antara Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia qq. Pemerintah Negara
ep
k

Republik Indonesia qq. Negara Republik Indonesia melawan PT.


Sampangan Duta Pancasakti Tekstil.
ah

R
6. Bahwa Tergugat adalah Badan hukum yang bergerak di bidang

si
usaha pertanian, perindustrian, perdagangan dan pengangkutan

ne
ng

darat berdasarkan Akta Nomor 4 Tanggal 10 Maret 2009 dihadapan


Notaris Nanda Faus Iwan, S.H, M.Kn, yang berkedudukan di
Jakarta Selatan sesuai dengan keputusan Menteri Hukum dan HAM

do
gu

Republik Indonesia Nomor AHU-11540-AH.01.01 Tahun 2009


Tanggal 07 April 2009 Tentang Pengesahan Badan Hukum
In
A

Perseroan.
7. Bahwa dengan demikian Tergugat merupakan “Setiap Orang”
ah

sebagaimana yang dimaksud Pasal 1 Angka 32 UU No 32 Tahun


lik

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.


8. Bahwa Tergugat telah memperoleh Keputusan Menteri Kehutanan
m

ub

No SK.380/MENHUT-II/2009 tanggal 25 Juni 2009 Tentang


Perubahan atas Keputusan Menteri Kehutanan SK.353/MENHUT-
ka

ep

II/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Pemberian Izin Usaha


Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman
ah

Industri dalam Hutan Tanaman (Sagu) Kepada PT. National Timbel


R

and Forest Product atas Areal Hutan Produksi Seluas ±21.620


es
M

hektar di Provinsi Riau, hal ini dikarenakan badan hukum PT.


ng

on

Halaman 3 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
National Timber and Forest Product berubah menjadi PT. National
Sago Prima.

ne
ng
9. Bahwa Tergugat telah menerima Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor SK.77/MENHUT-II/2013 Tentang

do
gu Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Bukan Kayu pada Hutan Tanaman (sagu) PT. National Sago Prima
seluas 21.418 Hektar di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi

In
A
Riau.
10. Bahwa berdasarkan Pasal 69 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009
ah

lik
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan menyatakan
bahwa:
am

ub
“ Setiap orang dilarang:
a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
ep
k

hidup;
b. memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan
ah

R
perundang-undangan ke dalam wilayah Negara

si
Kesatuan Republik Indonesia;

ne
ng

c. memasukkan limbah yang berasal dari luar


wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke
media lingkungan hidup Negara Kesatuan

do
gu

Republik Indonesia;
d. memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara
In
A

Kesatuan Republik Indonesia;


e. membuang limbah ke media lingkungan hidup;
ah

f. membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan


lik

hidup;
g. melepaskan produk rekayasa genetik ke media
m

ub

lingkungan hidup yang bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan atau izin
ka

ep

lingkungan;
h. melakukan pembukaan lahan dengan cara
ah

membakar;
R

i. menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat


es
M

kompetensi penyusun amdal dan/atau


ng

on

Halaman 4 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
j. memberikan informasi palsu, menyesatkan,
menghilangkan informasi, merusak informasi, atau

ne
ng
memberikan keterangan yang tidak benar”.
11. Bahwa definisi perusakan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 1

do
gu angka 16 UU
Pengelolaan Lingkungan yakni:
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

“Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang

In
A
yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati
ah

lik
lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup”.
am

ub
12. Bahwa Pasal 1 angka 17 UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan mendefinisikan kerusakan lingkungan
hidup sebagai berikut:
ep
k

“perubahan langsung dan/atau tidak langsung


terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan
ah

R
hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan

si
lingkungan hidup”.

ne
ng

13. Bahwa menurut Pasal 1 angka 15 UU No 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan mendefinisikan kriteria
baku sebagai berikut :

do
gu

“ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau


hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh
In
A

lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan


fungsinya”.
ah

14. Bahwa menurut Pasal 1 angka 13 UU No 32 Tahun 2009 tentang


lik

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan turut mendefinisikan


apa yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan hidup :
m

ub

“ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau


komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar
ka

ep

yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya


tertentu sebagai unsur lingkungan hidup”.
ah

15. Bahwa Pasal 68 UU 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


R

Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur dengan tegas kewajiban


es
M

ng

on

Halaman 5 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
sebagaimana yang dilakukan oleh Tergugat untuk :

ne
ng
a. “memberikan informasi yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

do
gu secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
dan

In
A
c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan
hidup dan/atau kriteria baku kerusakan
ah

lik
lingkungan”.
16. Bahwa pada kenyataanya Tergugat selaku badan usaha yang
am

ub
berbadan hukum telah merusak lingkungan hidup sebagaimana
yang diatur dengan ketentuan Pasal 69 Ayat (1) UU No 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yang
ep
k

mana dilakukan dengan cara:


1. “Melakukan perbuatan yang mengakibatkan
ah

R
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

si
hidup;

ne
ng

2. Melakukan kegiatan usaha tanpa memiliki


AMDAL”.
17. Bahwa dengan adanya perusakan lingkungan hidup yang

do
gu

disebabkan oleh kegiatan usaha Tergugat, maka Penggugat selaku


pihak yang memiliki kepentingan terhadap lingkungan sebagaimana
In
A

yang diatur dalam Pasal 90 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup guna menjamin
ah

kelestarian lingkungan dan terjaganya mutu lingkungan untuk


lik

kepentingan masyarakat akan megajukan gugatan perbuatan


melawan hukum kepada Tergugat.
m

ub

18. Bahwa adapun perbuatan-perbuatan melawan hukum yang


dilakukan oleh Tergugat akan diuraikan oleh Penggugat sebagai
ka

ep

berikut :
II. PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PERTAMA
ah

Melakukan Perbuatan Yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan


es
M

Hidup
ng

on

Halaman 6 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
19. Bahwa definisi perusakan lingkungan hidup berdasarkan Pasal 1
angka 16 UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

ne
ng
Lingkungan yakni :
“Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang

do
gu yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati
lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku

In
A
kerusakan lingkungan hidup”.
20. Bahwa yang dimaksud dengan baku mutu lingkungan hidup
ah

lik
berdasarkan Pasal 1 angka 13 UU No 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yaitu :
am

ub
“ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya
ep
k

dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur


lingkungan hidup”
ah

R
21. Bahwa Tergugat adalah Badan Usaha yang bergerak dibidang

si
usaha pertanian, perindustrian, perdagangan dan pengangkutan

ne
ng

darat dan telah memperoleh IUPHH-BK seluas 21.418 (Dua Puluh


Satu Ribu Empat Ratus Delapan Belas) hektar di kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan

do
gu

Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.77/Menhut-


II/2013 tanggal 4 Februari 2013.
In
A

22. Bahwa berdasarkan Akta Nomor 71 tertanggal 26 Juli 2010 PT.


National Sago Prima (PT. NSP) mendirikan Cabang Perseroan di
ah

Selat Panjang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.


lik

23. Bahwa kegiatan kantor cabang tersebut melakukan kegiatan yang


sama dengan kantor pusat yang memiliki maksud dan tujuan :
m

ub

a. “Menjalankan Usaha Pemanfaatan hasil hutan


bukan kayu pada hutan tanaman industri dalam
ka

ep

hutan tanaman sagu


b. Menjalankan budidaya tanaman sagu
ah

c. Menjalankan usaha industri pengelolaan hasil


R

hutan tanaman industri dalam hutan tanaman sagu


es
M

d. Menjalankan usaha pengusahaan hutan


ng

on

Halaman 7 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
e. Mendirikan perusahaan atau melakukan
penyertaan pada perusahaan lain untuk

ne
ng
mendukung maksud dan tujan serta kegiatan
perseroan.”

do
gu 24. Bahwa sejak tanggal 30 Januari 2014 hingga pertengahan Maret
2014 dan di dukung dengan hasil verifikasi lapangan menggunakan
data satelit modis (Terra Aqua) telah terjadi kebakaran hutan di areal

In
A
Tergugat (PT. National Sago Prima) tepatnya di petak tanaman sagu
belum produktif meliputi Petak X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X12,
ah

lik
X13, Y10, Y11, Y12,Y13, W5, W6, W7, W8, W9, W10, W11, W12,
W13, V5, V6, V7, V9, V9, V10, V11, V12, V13, U5, U6, U7, U8, U9,
am

ub
U10, U11, U12, U13, sementara untuk petak tanaman yang
produktif meliputi petak P17, P19, P20, P21, P22, Q17, Q18, Q19,
Q20, Q21, Q22, N19, N20, N21,N22, K25, K26, J25, J26, H28, H29,
ep
k

H30, G28, G29, G30. Desa Kepau Baru, Desa Teluk Buntal, Desa
Tanjung Sari, Desa Lukun, Desa Tanjung Gadai, dan Desa Batin
ah

R
Suir, kecamatan Tebing Tinggi Timur Kepulauan Tebing Tinggi Timur,

si
Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Luas petak terbakar

ne
ng

pada kawasan belum produktif adalah sekitar 2000 ha, sementara


luas petak yang terbakar pada kawasan tanaman produktif adalah
sekitar 1000 ha.

do
gu

25. Bahwa terhadap petak–petak terbakar tersebut telah merusak


lapisan permukaan gambut dengan tebal rata-rata 5-10 cm sehigga
In
A

3.000.000 m3 terbakar dan tidak kembali lagi sehingga akan


menganggu keseimbangan ekosistem dihutan yang bekas terbakar
ah

tersebut.
lik

26. Bahwa berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Ahli Kerusakan


Tanah, perbuatan Tergugat telah mengakibatkan kerusakan tanah
m

ub

gambut berdasarkan PP 4/2001 yang ditunjukkan dengan


parameter-parameter subsidence, pH tanah, C Organik, Nitrogen
ka

ep

tanah, total mikro organisme tanah, total fungi, respirasi tanah,


porositas, bobot isi tanah, penurunan keragaman spesies dan
ah

populasi flora dan fauna (Vide Halaman 5-6 Bukti Surat Keterangan
R

Ahli Kerusakan Tanah) sebagaimana dirinci pada tabel berikut:


es
M

No. Parameter Kerusakan Yang Hasil


ng

on

Halaman 8 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
(PP No. 4..Tahun
2001. Tentang

ne
ng
Pengendalian
Kerusakan dan atau

do
gu Pencemaran
Lingkungan Hidup
Terjadi (menurut PP Pemeriksaan
No. 4 Tahun 2001.) Lapangan
yang Berkaitan

In
A
dengan Kebakaran
Hutan dan atau
ah

lik
Lahan )
1. Subsidence Penurunan permukaan 20 – 30 cm
gambut
am

ub
2. pH tanah pH naik 4,30
3. C organic Kadar C organik turun 14,68 %
4. Total mikroorganisme Total mikroorganisme 113,50 x 10 6
ep
turun spk/gr
k

5. Total fungi Total fungi turun 2,00 x 10 4 spk/gr


ah

6. Respirasi Respirasi tanah turun 18,70 mgC-CO2/kg


R

si
tanah/hari
7. Keragaman spesies Terjadi kepunahan 100 %

ne
flora spesies
ng

8. Populasi flora Terjadi perubahan 100 %


populasi

do
9. Keragaman spesies Terjadi kepunahan 100 %
gu

fauna spesies
10. Populasi fauna Terjadi perubahan 100 %
In
A

populasi

27. Bahwa peristiwa kebakaran hutan harusnya dapat dihindari jika PT.
ah

lik

National Sago Prima (PT. NSP) memiliki early warning system yang
memadai dalam hal pengendalian kerusakan lingkungan hidup yang
m

ub

terjadi sebagai akibat adanya kebakaran hutan.


28. Bahwa adapun yang dimaksud dengan pengendalian kerusakan
ka

dan atau pencemaran lingkungan hidup adalah upaya pencegahan


ep

dan penanggulangan serta pemulihan kerusakan lingkungan hidup


ah

berkaitan dengan kebakaran hutan (vide Pasal 1 angka 4 PP No 4


R

Tahun 2001).
es

29. Bahwa Tergugat wajib memiliki sarana dan prasarana yang


M

ng

memadai untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di lokasi


on

Halaman 9 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
usahanya sebagaimana yang diatur dalam Pasal 14 ayat 2 PP No 4
Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau

ne
ng
Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran
Hutan dan atau Lahan, yaitu :

do
gu a. sistem deteksi dini untuk mengetahui terjadinya kebakaran hutan
dan atau lahan;
b. alat pencegahan kebakaran hutan dan/atau lahan;

In
A
c. prosedur operasi standar untuk mencegah dan menanggulangi
terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan;
ah

lik
d. perangkat organisasi yang bertanggung jawab dalam mencegah
dan menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan atau lahan;
am

ub
e. pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan
secara berkala.
30. Bahwa berdasarkan Permenhut No 12 Tahun 2009 Tentang
ep
k

Pengendalian Kebakaran Hutan, Tergugat harus memiliki petunjuk


pelaksanaan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan yang
ah

R
dilengkapi dengan pengadaan sarana dan prasarana penunjang

si
yang terdiri dari :

ne
ng

a. Peralatan tangan;
b. Perlengkapan perorangan;
c. Pompa air dan kelengkapannya;

do
gu

d. Peralatan telekomunikasi;
e. Pompa bertekanan tinggi;
In
A

f. Peralatan mekanis;
g. Peralatan transportasi;
ah

h. Peralatan logistik, medis dan SAR;


lik

i. Gedung.
31. Bahwa terkait dengan pengendalian pencegahan kebakaran
m

ub

Tergugat juga harus memenuhi ketentuan juga ketentuan Pasal 23


ayat (1) huruf d angka 1 PP No 45 Tahun 2004 tentang
ka

ep

Perlindungan Hutan antara lain dengan :


a. melakukan inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
ah

b. menginventarisasi faktor penyebab kebakaran;


R

c. menyiapkan regu-regu pemadam kebakaran;


es
M

d. membuat prosedur tetap pemadaman kebakaran hutan;


ng

on

Halaman 10 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
e. mengadakan sarana pemadaman kebakaran hutan dan
f. membuat sekat bakar

ne
ng
32. Bahwa dalam hal ini Tergugat tidak memiliki sarana dan prasarana
yang memadai dalam hal pengendalian dan pencegahan kebakaran

do
gu sebagaimana yang diatur dalam PP No 4 Tahun 2001, Permenhut
No 12 Tahun 2009 dan PP No 45 Tahun 2004.
33. Bahwa akibat adanya kebakaran pada petak-petak yang belum

In
A
produktif maupun yang sudah produktif tersebut telah dilepaskan
gas-gas rumah kaca sebagai berikut : 27.000 ton karbon, 9.450 ton
ah

lik
CO2, 98,28 ton CH4, 43,47 ton NOx, 120,96 ton NH3, 100,17 ton
O3, 1.748,25 ton CO serta 2.100 ton partikel.
am

ub
34. Bahwa perbuatan Tergugat telah mengakibatkan kerusakan tanah gambut, yang
berdasarkan PP 4/2001 yang ditunjukkan dengan parameter-parameter
subsidence, pH tanah, C Organik, Nitrogen tanah, total mikro organisme tanah,
ep
k

total fungi, respirasi tanah, porositas, bobot isi tanah, penurunan keragaman
spesies dan populasi flora dan fauna sebagaimana dirinci pada tabel berikut :
ah

R
Parameter

si
(PP No. 4..Tahun

ne
2001. Tentang
ng

Pengendalian
Kerusakan dan atau Kerusakan Yang Hasil

do
gu

No. Pencemaran Terjadi (menurut PP Pemeriksaan


Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001.) Lapangan
In
yang Berkaitan
A

dengan Kebakaran
Hutan dan atau
ah

lik

Lahan )
1. Subsidence Penurunan permukaan 20 – 30 cm
m

ub

gambut
2. pH tanah pH naik 4,30
3. C organik Kadar C organik turun 14,68 %
ka

4. Total mikroorganisme Total mikroorganisme 113,50 x 10 6


ep

turun spk/gr
5. Total fungi Total fungi turun 2,00 x 10 4 spk/gr
ah

6. Respirasi Respirasi tanah turun 18,70 mgC-CO2/kg


R

tanah/hari
es

7. Keragaman spesies Terjadi kepunahan 100 %


M

ng

flora spesies
on

Halaman 11 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
8. Populasi flora Terjadi perubahan 100 %
populasi

ne
ng
9. Keragaman spesies Terjadi kepunahan 100 %
fauna spesies
10. Populasi fauna Terjadi perubahan 100 %

do
gu populasi

35. Bahwa dengan perbuatan Tergugat yang tidak memiliki sistem

In
A
pengendalian yang memadai untuk pengendalian dan pencegahan
kebakaran sehingga mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ah

lik
ambien, baku mutu air, baku mutu air laut atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
am

ub
36. Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menerapkan
penemuan hukum yang luas (rechtsvinding) dengan menerapkan
prinsip kehati-hatianterhadap pelaku usaha yang memanfaatkan
ep
k

hutan/lahan untuk maksud melindungi lingkungan sebagaimana


ah

dalam putusan Mandalawangi Nomor 1794K/Pdt/2004, mohon


R
putusan tersebut dijadikan bahan pertimbangan Majelis Hakim yang

si
memeriksa Perkara ini.

ne
ng

37. Bahwa perbuatan kelalaian Tergugat telah dinyatakan bersalah oleh


Putusan Pengadilan Bengkalis Nomor 547/Pid.Sus/2014/PN Bls
tanggal 19 Januari 2015 halaman 173 pada poin 3 dan 5 yang isi

do
gu

putusannya menyatakan :
Mengadili
In
A

.............
3. Menyatakan Terdakwa PT. National Sago Prima telah terbukti
ah

secara meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “karena


lik

kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya kriteria baku


kerusakan lingkungan hidup;
m

ub

4. ………
5. Menjatuhkan Pidana Tambahan terhadap Terdakwa PT. National
ka

ep

Sago Prima berupa kewajiban melengkapi sarana pencegahan


dan penanggulangan kebakaran sesuai dengan petunjuk
ah

standarisasi sarana pencegahan dan penanggulangan


R

kebakaran hutan dengan pengawasan Badan Lingkungan Hidup


es
M

ng

on

Halaman 12 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Kabupaten Kepulauan Meranti dalam Jangka Waktu 1 (satu)
tahun.

ne
ng
6. ….dst….
38. Bahwa berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa karena adanya

do
gu kelalaian Tergugat menyebabkan terbakarnya hutan dan/atau lahan
di areal milik Tergugat. Bahwa fakta Tergugat telah lalai melakukan
kewajban hukumnya untuk melakukan pencegahan dan

In
A
menanggulangi kebakaran sehingga menimbulkan kerusakan bagi
lingkungan hidup, dimana perbuatan tersebut melanggar ketentuan
ah

lik
Pasal 1366 KUHPerdata Jo. Pasal 90 UU No 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.
am

ub
III. PERBUATAN MELANGGAR HUKUM KEDUA

Melakukan usaha tanpa adanya Analisa Mengenai Dampak


ep
k

Lingkungan (AMDAL)
ah

39. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 11 UU No 32 Tahun 2009


R

si
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yang dimaksud
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah :

ne
ng

“Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau


kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang

do
gu

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang


penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan”
40. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 35 UU No 32 Tahun 2009
In
A

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yang dimaksud


dengan izin lingkungan adalah :
ah

lik

“izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam
m

ub

rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai


prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan;
ka

41. Bahwa menurut Pasal 22 Ayat 2 UU No 32 Tahun 2009 tentang


ep

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan adapun kriteria


ah

penentuan dampak yaitu :


R

a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana


es

usaha dan/atau kegiatan;


M

ng

b. luas wilayah penyebaran dampak;


on

Halaman 13 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena

ne
ng
dampak;
e. sifat kumulatif dampak;

do
gu f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

In
A
42. Bahwa menurut Pasal 23 UU No 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan usaha dan/atau
ah

lik
kegiatan yang berdampak penting wajib dilengkapi dengan amdal
terdiri dari :
am

ub
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun
yang tidak terbarukan;
ep
k

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan


pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta
ah

R
pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam

si
pemanfaatannya;

ne
ng

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi


lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan
budaya;

do
gu

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi


pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau
In
A

perlindungan cagar budaya;


f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
ah

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;


lik

h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi


pertahanan negara; dan/atau
m

ub

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi


besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup
ka

ep

43. Bahwa sebagaimana yang diatur dalam Pasal 26 UU No 32 Tahun


2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
ah

pembuatan dokumen amdal disusun oleh pemrakarsa dengan


R

melibatkan masyarakat;
es
M

ng

on

Halaman 14 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
44. Bahwa kegiatan usaha Tergugat adalah usaha pertanian dimana
termasuk kategori jenis kegiatan budidaya tanaman pangan , dan

ne
ng
telah memperoleh IUPHH-BK seluas 21.418 (Dua Puluh Satu Ribu
Empat Ratus Delapan Belas) hektar di kabupaten Kepulauan

do
gu Meranti Provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.77/Menhut-II/2013
tanggal 4 Februari 2013;

In
A
45. Bahwa dengan Skala/besaran pengelolaan yang lebih dari ≥ 2.000
ha, dimana kegiatan tergugat juga berdampak penting terhadap
ah

lik
lingkungan hidup sehingga wajib memiliki Amdal (vide Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012);
am

ub
46. Bahwa dalam kenyataanya Tergugat (PT. NSP) menggunakan
Amdal Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Murni Sagu milik
atas nama PT. National Timber and Forest Product yang disetujui
ep
k

dan disahkan oleh Komisi Pusat Amdal Departemen Kehutanan dan


Perkebunan Nomor : 134/DJ-P/ANDAL/99 Tanggal 31 Agustus
ah

R
1999;

si
47. Bahwa Tergugat tidak melakukan revisi AMDAL tersebut sehingga

ne
ng

sesungguhnya Tergugat tidak memiliki AMDAL;


48. Bahwa dalam proses penyusunan AMDAL berdasarkan ketentuan
pasal 26 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

do
gu

Pengelolaan Lingkungan haruslah melibatkan masyarakat dengan


berdasarkan prinsip pemberian Informasi yang transparan dan
In
A

lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan;


49. Bahwa dengan demikian, Tergugat belum menyusun Amdal yang
ah

terbaru namun masih menggunakan AMDAL milik PT. National


lik

Timber and Forest Product yang notabenenya hal ini tidak diketahui
oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat memperoleh
m

ub

informasi yang tidak benar terkait dokumen AMDAL yang dimiliki


oleh Tergugat, dan jelas hal ini melanggar ketentuan Pasal 69 UU
ka

ep

No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan;
ah

IV. PERBUATAN MELANGGAR HUKUM KETIGA


R

es
M

TIDAK MEMILIKI SARANA DAN PRASARANA YANG MEMADAI


ng

on

Halaman 15 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
DALAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN

ne
ng
50. Bahwa Tergugat adalah Badan Usaha yang bergerak dibidang
usaha pertanian, perindustrian, perdagangan dan pengangkutan

do
gu darat dan telah memperoleh IUPHH-BK seluas 21.418 (Dua Puluh
Satu Ribu Empat Ratus Delapan Belas) hektar di kabupaten
Kepulauan Meranti Provinsi Riau berdasarkan Surat Keputusan

In
A
Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.77/Menhut-
II/2013 tanggal 4 Februari 2013.
ah

lik
51. Bahwa menurut pasal 13 Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2001
menyatakan:
am

ub
“Setiap penanggung jawab usaha yang usahanya
dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan
ep
k

hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan


ah

dan/atau lahan wajib mencegah terjadinya kebakaran


R

si
hutan dan/atau lahan di lokasi usahanya”.
52. Bahwa berdasarkan pasal 13 Ayat (3) UU No 32 Tahun 2009

ne
ng

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan menyatakan:


“Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat

do
gu

(1) dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,


dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
In
A

sesuai dengan kewenangan, peran, dan tanggung


jawab masing-masing”.
ah

lik

53. Bahwa adapun yang dimaksud dengan pengendalian pencemaran


dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 13 ayat (2) UU No 32 Tahun 2009 tentang
m

ub

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan meliputi :


ka

a. “Pencegahan;
ep

b. Penanggulangan; dan
c. Pemulihan”
ah

54. Bahwa sudah semestinya Tergugat setelah memperoleh izin usaha


R

es

SK.77/Menhut-II/2013 tanggal 4 Februari 2013 wajib membuat


M

sarana dan prasarana yang memadai sebagai bentuk pencegahan


ng

on

Halaman 16 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
terhadap kerusakan dan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
kebakaran hutan dan/atau lahan;

ne
ng
55. Bahwa sarana dan prasarana tersebut mutlak perlu dipersiapkan
dari awal sebab kegiatan usaha dari Tergugat dapat menimbulkan

do
gu dampak yang besar bagi lingkungan dan masyarakat apabila terjadi
suatu kebakaran lahan atau hutan.
56. Bahwa kewajiban Tergugat memiliki sarana dan prasarana yang

In
A
memadai untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan/atau
lahan di lokasi usahanya juga diatur dalam Pasal 14 ayat 2 PP No 4
ah

lik
Tahun 2001 yaitu :
a. “sistem deteksi dini untuk mengetahui terjadinya kebakaran
am

ub
hutan dan/atau lahan;
b. alat pencegahan kebakaran hutan dan/atau lahan;
c. prosedur operasi standar untuk mencegah dan
ep
k

menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan;


d. perangkat organisasi yang bertanggung jawab dalam
ah

R
mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran hutan

si
dan atau lahan;

ne
ng

e. pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan


secara berkala.”
57. Bahwa berdasarkan Permenhut No 12 Tahun 2009 Tentang

do
gu

Pengendalian Kebakaran hutan Tergugat harus memiliki petunjuk


pelaksanaaan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan yang
In
A

dilengkapi dengan pengadaan sarana dan prasarana penunjang


yang terdiri dari :
ah

a. “Peralatan tangan;
lik

b. Perlengkapan perorangan;
c. Pompa air dan kelengkapannya;
m

ub

d. Peralatan telekomunikasi;
e. Pompa bertekanan tinggi;
ka

ep

f. Peralatan mekanis;
g. Peralatan transportasi;
ah

h. Peralatan logistik, medis dan SAR;


R

i. Gedung.”
es
M

ng

on

Halaman 17 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
58. Bahwa terkait dengan pengendalian pencegahan kebakaran
Tergugat juga harus memenuhi ketentuan Pasal 23 Ayat (1) huruf d

ne
ng
angka 1 PP No 45 Tahun 2004 antara lain dengan :
a. “melakukan inventarisasi lokasi rawan kebakaran

do
gu hutan;
b. menginventarisasi faktor penyebab kebakaran;
c. menyiapkan regu-regu pemadam kebakaran;

In
A
d. membuat prosedur tetap pemadaman kebakaran
hutan;
ah

lik
e. mengadakan sarana pemadaman kebakaran hutan;
dan
am

ub
f. membuat sekat bakar”
59. Bahwa sejak tanggal 30 Januari 2014 hingga pertengahan Maret
2014 dan di dukung dengan hasil verifikasi lapangan menggunakan
ep
k

data satelit modis (Terra Aqua) telah terjadi kebakaran hutan di areal
Tergugat (PT. National Sago Prima) tepatnya di petak tanaman sagu
ah

R
belum produktif meliputi Petak X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X12,

si
X13, Y10, Y11, Y12,Y13, W5, W6, W7, W8, W9, W10, W11, W12,

ne
ng

W13, V5, V6, V7, V9, V9, V10, V11, V12, V13, U5, U6, U7, U8, U9,
U10, U11, U12, U13, sementara untuk petak tanaman yang
produktif meliputi petak P17, P19, P20, P21, P22, Q17, Q18, Q19,

do
gu

Q20, Q21, Q22, N19, N20, N21,N22, K25, K26, J25, J26, H28, H29,
H30, G28, G29, G30. Desa Kepau Baru, Desa Teluk Buntal, Desa
In
A

Tanjung Sari, Desa Lukun, Desa Tanjung Gadai, dan Desa Batin
Suir, kecamatan Tebing Tinggi Timur Kepulauan Tebing Tinggi Timur,
ah

Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Luas petak terbakar


lik

pada kawasan belum produktif adalah sekitar 2000 ha, sementara


luas petak yang terbakar pada kawasan tanaman produktif adalah
m

ub

sekitar 1000 ha.


60. Bahwa pada kenyataannya kebakaran yang terjadi di areal milik
ka

ep

Tergugat yang terjadi selama periode Januari hingga Maret 2014


hampir dipastikan tidak ada upaya pengendalian kebakaran
ah

tersebut, kalaupun ada hal itu dilakukan setelah kebakaran hampir


R

selesai.
es
M

ng

on

Halaman 18 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
61. Bahwa kebakaran yang terjadi dalam periode Januari hingga Maret
2014 ini menjadi tidak terkendali karena hampir tidak adanya sarana

ne
ng
dan prasarana pencegahan dan penanggulangan yang di miliki
Tergugat baik itu early warning system, early detection system,

do
gu sistem komunikasi, peralatan pemadaman dan personil pemadaman
yang tidak cukup untuk melakukan pemadaman.
62. Bahwa dengan ini sangatlah jelas bahwa Tergugat telah melakukan

In
A
perbuatan melanggar hukum, sebab tidak mematuhi dan memenuhi
ketentuan PP No 4 Tahun 2001, Permenhut No 12 Tahun 2009 dan
ah

lik
PP No 45 Tahun 2004 sebagaimana mestinya sehingga berakibat
pada kerusakan lingkungan.
am

ub
V. PERBUATAN TERGUGAT TELAH MEMENUHI UNSUR PERBUATAN
MELANGGAR HUKUM SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL
1365 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
ep
k

63. Bahwa berdasarkan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum


Perdata, yang menyatakan:
ah

R
“Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan

si
membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan

ne
ng

orang yang menimbulkan kerugian itu karena


kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut.”
64. Bahwa Pengertian Perbuatan Melawan Hukum menurut Wirjono

do
gu

Prodjodikoro adalah perbuatan yang mengakibatkan keguncangan


dalam kehidupan bermasyarakat dan keguncangan ini tidak hanya
In
A

terdapat dalam kehidupan bermasyarakat apabila peraturan-


peraturan hukum dalam suatu masyarakat dilanggar (langsung).
ah

Oleh karena itu, tergantung dari nilai hebatnya keguncangan itu.


lik

Meskipun secara langsung hanya mengenai peraturan kesusilaan,


keagamaan atau sopan santun, tetapi harus dicegah keras, seperti
m

ub

mencegah suatu perbuatan yang langsung melawan hukum.


Perbuatan melawan hukum bukan hanya berupa perbuatan yang
ka

ep

langsung melawan hukum, melainkan juga perbuatan yang secara


langsung melanggar peraturan lain dari hukum yaitu peraturan di
ah

lapangan kesusilaan, keagamaan dan sopan santun;


R

65. Bahwa Pasal 87 ayat (1) UU 32/2009 dengan tegas menyatakan


es
M

Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan melakukan


ng

on

Halaman 19 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup, menimbulkan kerugian pada orang lain

ne
ng
atau lingkungan hidup, Wajib membayar ganti rugi dan/atau
melakukan tindakan tertentu;

do
gu 66. Bahwa Tergugat telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melanggar
hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, sebagai
berikut:

In
A
a. Unsur Perbuatan Melanggar Hukum
67. Bahwa berdasarkan doktrin hukum dan yurisprudensi Perbuatan
ah

lik
Melawan Hukum Onrechtmatighdaad), diartikan secara luas (vide
Rosa Agustina. 2003. Perbuatan Melawan Hukum. Jakarta:
am

ub
Program Pasca Sarjana FH UI, hal. 117), meliputi:
1. Bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku;
2. Bertentangan dengan hak subyektif orang lain;
ep
k

3. Bertentangan dengan kesusilaan;


4. Bertentangan dengan kepatutan, ketelitian dan kehati-hatian.
ah

R
68. Bahwa sebagaimana telah diuraikan secara jelas dibagian atas,

si
perbuatan Tergugat yang berupa:

ne
ng

a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran


dan/atau perusakan lingkungan hidup;
b. Melakukan usaha tanpa adanya Analisa Mengenai Dampak

do
gu

Lingkungan;
Adalah merupakan perbuatan melanggar hukum, karena melanggar
In
A

ketentuan yang diatur dalam:

- Melanggar ketentuan Pasal 69 Ayat 1 huruf a dan i UU No 32


ah

lik

Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;
m

ub

- Tidak memiliki early warning system dan Sarana Prasarana


yang memadai dalam hal pengendalian pengrusakan dan
ka

pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat kebakaran


ep

hutan dimana hal ini jelas melanggar ketentuan PP No 4


ah

Tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan dan atau


R

Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan Dengan


es

Kebakaran Hutan dan atau Lahan, Permenhut No 12 Tahun


M

ng

on

Halaman 20 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2009 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan PP No 45
Tahun 2004 Tentang Perlindungan Hutan;

ne
ng
- Tidak memiliki Amdal sebagaimana yang telah ditentukan
oleh UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan

do
gu Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan Hidup No 5 tahun 2012 Tentang Jenis Rencana
Hidup Jo Peraturan Menteri

Usaha danatau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis

In
A
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Bahwa dengan demikian, unsur perbuatan melanggar hukum telah
ah

lik
terpenuhi.
b. Unsur Kesalahan
am

ub
69. Bahwa unsur kesalahan berdasarkan pendapat Prof. DR. Rosa
Agustina, S.H., M.H, Guru Besar Hukum Perdata pada Universitas
Indonesia, dalam buku “Perbuatan Melawan Hukum”, halaman 64,
ep
k

dimaknai sebagai berikut:


“Apabila seseorang pada waktu melakukan perbuatan
ah

R
melawan hukum itu tahu betul bahwa perbuatannya akan

si
berakibat suatu keadaan tertentu yang merugikan pihak

ne
ng

lain maka dapat dikatakan bahwa pada umumnya


seseorang tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Syarat untuk dapat dikatakan, bahwa seorang tahu betul

do
gu

akan adanya akibat itu, ialah bahwa seseorang itu tahu


hal adanya keadaan-keadaan sekitar perbuatan yang
In
A

tertentu itu, yaitu keadaan-keadaan yang menyebabkan


kemungkingan akibat itu terjadi”.
ah

70. Bahwa lebih lanjut Prof. Rosa Agustina, S.H., M.H. menyatakan:
lik

“maka akan ada schuld/kesalahan dalam arti konkrit atau


dalam arti obyektifnya, apablia si pelaku seharusnya
m

ub

melakukan perbuatan secara lain daripada yang telah


dilakukannya. Si pelaku telah berbuat secara lain
ka

ep

daripada yang seharusnya dilakukannya dan dalam hal


sedemikian itu kesalahan dan sifat melawan hukum
ah

menjadi satu”.
R

71. Bahwa Tergugat tidak memiliki sistem sarana dan prasarana yang
es
M

memadai untuk melakukan pengendalian dan pencegahan


ng

on

Halaman 21 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
pencemaran lingkungan sehingga karena lalainya Tergugat
menyebabkan kebakaran yang terjadi di lahan pengelolaan

ne
ng
Tergugat cukup lama untuk dipadamkan.
72. Bahwa karena kelalaian Tergugat tersebut menyebabkan

do
gu dilampauinya kriteria baku kerusakan lingkungan.
73. Bahwa kelalaian Tergugat yang tidak memiliki sarana dan prasarana
yang memadai untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran

In
A
lingkungan sebagai akibat kebakaran lahan telah dinyatakan dalam
Putusan Pengadilan No 574/Pid.Sus/2014/ PN.Bls.
ah

lik
74. Bahwa Tergugat tidak melakukan revisi AMDAL dimana Tergugat
hingga saat ini masih menggunakan AMDAL milik PT. National
am

ub
Timber and Forest Product.
75. Bahwa Tergugat dengan tidak melakukan revisi AMDAL
menyebabkan masyarakat tidak memperoleh informasi yang
ep
k

transparan terhadap kegiatan usaha yang dilakukan oleh Tergugat


apakah memiliki dampak terhadap lingkungan atau tidak. Dengan
ah

R
demikian, unsur kesalahan yang dilakukan Tergugat terpenuhi.

si
c. Unsur Kerugian

ne
ng

76. Bahwa perbuatan melanggar hukum dan kesalahan yang telah


dilakukan Tergugat telah menimbulkan kerugian lingkungan hidup,
sehingga Tergugat wajib untuk membayar ganti rugi dan/atau

do
gu

melakukan tindakan tertentu.


77. Bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
In
A

Nomor 7 Tahun 2014 tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat


Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup komponen
ah

kerugian lingkungan hidup meliputi kerugian karena dilampauinya


lik

baku mutu lingkugan, penggantian biaya pelaksanaan penyelesaian


sengketa lingkungan hidup, biaya penanggulangan pencemaran
m

ub

dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemulihan dan kerugian


ekosistem;
ka

ep

78. Bahwa penghitungan kerugian lingkungan hidup dilakukan oleh Ahli


sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri
ah

Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 tentang Kerugian


R

Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan/atau Kerusakan


es
M

Lingkungan Hidup.
ng

on

Halaman 22 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
79. Bahwa secara terperinci, Penggugat akan menguraikan perhitungan
kerugian, yang diakibatkan tindakan perusakan dan/atau kerusakan

ne
ng
lingkungan hidup yang telah dilakukan Tergugat berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2014 tentang

do
gu Kerugian Lingkungan
Kerusakan Lingkungan Hidup.
Hidup Akibat Pencemaran dan/atau

Perihal Kerugian Akibat Perusakan Lingkungan Hidup Seluas 3000Ha

In
A
Adalah Didalam Areal PT National Sago Prima Sebagai Berikut :
1. Kerusakan ekologis:
ah

lik
(1) Penyimpanan air
Sebagai pengganti fungsi lapisan permukaan sebagai penyimpan
am

ub
air yang rusak maka perlu dibangun tempat penyimpanan air buatan
dengan cara membuat reservoir buatan. Reservoir tersebut harus
mempunyai kemampuan menyimpan air sebanyak 650 m 3 /ha.
ep
k

Karena gambut yang rusak adalah seluas 3000 ha maka reservoir


yang dibuatpun untuk seluas areal tersebut dengan perincian
ah

R
sebagai berikut:

si
a. Biaya pembuatan reservoir

ne
ng

Untuk menampung air 650 m 3/ha diperlukan reservoir berukuran lebar


20 m x panjang 25 m x tinggi 1.5 m. Biaya pembangunan diasumsikan
per m2 = Rp.100.000,-

do
gu

Per hektar lahan yang hilang, diperlukan biaya :


= [(2 x 1.5 m x 20 m) + (2 x 1.5 m x 25 m) + (20 m x 25 m)] x
In
A

Rp.100.000/m2
= 635 m2 x Rp. 100.000/m2
ah

= Rp.63.500.000,-/ha
lik

Untuk lahan yang hilang seluas 1000 ha, diperlukan biaya


pembuatannya
m

ub

= Rp.63.500.000/ha x 3000 ha = Rp. 190.500.000.000.


(b) Biaya pemeliharaan reservoir
ka

ep

= Rp.100.000.000/th x 15 th = Rp. 1.500.000.000


Biaya yang dibutuhkan untuk membangun dan memelihara reservoir
ah

buatan tersebut adalah Rp.192.000.000.000


R

(2) Pengaturan tata air


es
M

ng

on

Halaman 23 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Biaya pengaturan tata air didasarkankepada biaya yang dikeluarkan
per ha dalam pengaturan tata air didasarkan pada Permen LH No.7

ne
ng
Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 30.000 per ha, sehingga biaya yang
harus dikeluarkan untuk pengaturan tata air seluas 3000 ha adalah

do
gu sebesar: Rp.30.000/ha x 3000 ha =Rp. 90.000.000
(3) Pengendalian erosi
Biaya pengendalian erosi akibat dari lahan yang terbakar

In
A
didasarkan pada Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni sebesar
Rp.1.225.000 per ha, sehingga biaya yang dibutuhkan untuk
ah

lik
pengendalian erosi untuk lahan seluas 3000 ha yang rusak adalah :
Rp. 1.225.000/ha x 3000 ha : Rp.3.675.000.000.
am

ub
(4) Pembentuk tanah
Biaya pembentukan tanah akibat rusak didasarkan pada Permen
LH No.7 Tahun 2014 yakni sebesar Rp. 50.000 per ha, sehingga
ep
k

biaya yang dibutuhkan untuk pembentukan tanah seluas 3000 ha


yang rusak adalah : Rp. 50.000/ha x 3000 ha =Rp. 150.000.000.
ah

R
(5) Pendaur ulang unsur hara

si
Biaya pendaur ulang unsur hara yang hilang didasarkan pada

ne
ng

Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni sebesar Rp. 4.610.000 per ha,
sehingga untuk lahan seluas 3000 ha maka biaya yang dibutuhkan
adalah sebesar : Rp. 4.610.000/ha x 3000 ha = Rp.13.830.000.000

do
gu

(6) Pengurai Limbah


Biaya pengurai limbah yang hilang karena rusaknya gambut
In
A

didasarkan pada Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni sebesar Rp.


435.000 per ha, sehingga untuk lahan seluas 3000 ha maka
ah

dibutuhkan biaya: Rp. 435.000/ha x 3000 ha : Rp. 1.305.000.000


lik

(7) Keanekaragaman hayati


Akibat rusaknya lahan maka tidak sedikit keanekaragaman hayati
m

ub

yang hilang, untuk itu lahan tersebut perlu dipulihkan. Biaya


pemulihan bagi keanekaragaman hayati ini didasarkan pada
ka

ep

Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni sebesar US$300 (Rp.


2.700.000) per ha, sehingga untuk lahan yang rusak seluas 3000 ha
ah

dibutuhkan biaya : Rp. 2.700.000/ha x 3000 ha


R

= Rp.8.100.000.000.
es
M

(8) Sumberdaya genetik


ng

on

Halaman 24 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Biaya pemulihan akibat hilangnya sumberdaya genetic adalah
sebesar Rp. US$ 41 (Rp.410.000) per ha didasarkan pada Permen

ne
ng
LH No. 7 Tahun 2014 sehingga untuk lahan seluas 3000 ha
diperlukan biaya sebesar : Rp. 410.000/ha x 3000 ha = Rp.

do
gu 1.230.000.000.
(9) Pelepasan karbon (carbon release)
Bahwa telah terjadi pelepasan karbon sehingga untuk

In
A
mengembalikannya perlu dilakukan kegiatan pemulihan yang
menurut perhitungan dibutuhkan sebesar US$ 10 (Rp. 90.000) per
ah

lik
ton karbon ha, sehingga untuk lahan seluas 3000 hadibutuhkan
biaya sebesar Rp. 90.000/ton x 27.000 ton = Rp.2.430.000.000.
am

ub
(10) Perosot karbon (carbon reduction)
Dengan adanya penggunaan api dalam penyiapan lahan maka
terjadi perosotan karbon tersedia (carbon reduction), untuk itu perlu
ep
k

dipulihkan. Menurut Permen LH No. 7 Tahun 2014 biaya perosot


karbon per ha adalah US$ 10 (Rp.90.000) sehingga biaya yang
ah

R
diperlukan untuk memulihkannya adalah sebesar: Rp. 90.000/ha x

si
ton = Rp.850.500.000.

ne
ng

Biaya total yang harus dikeluarkan dalam rangka pemulihan dari


segi kerusakan ekologis dengan mempertimbangkan 10 parameter
diatas adalah sebesar Rp.223.660.500.000

do
gu

2. Kerusakan ekonomi
Pada bagian kerusakan ekonomi ini terdapat dua parameter penting
In
A

yang patut dipertimbangkan yaitu :


(1) Hilangnya umur pakai
ah

Umur pakai lahan menjadi berkurang + 15 tahun dibandingkan


lik

dengan tanpa bakar. Untuk itu seandainya tanaman mulai


berproduksi pada umur 10 tahun, sehingga telah hilang umur pakai
m

ub

lahan selama 10 tahun maka biaya yang telah hilang selama 5


tahun tersebut seandainya lahan tetap berproduksi adalah sebagai
ka

ep

berikut:
a. Biaya penanaman untuk 3000 ha Rp. 33.112.457.500
ah

b. Biaya pemeliharaan tahun pertama Rp. 12.199.536.670


R

c. Biaya pemeliharaan tahun ke-dua Rp. 11.152.500.000


es
M

d. Biaya pemeliharaan tahun ke-tiga Rp. 11.340.000.000


ng

on

Halaman 25 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
e. Biaya pemeliharaan tahun ke-empat Rp. 16.162.500.000
f. Biaya pemeliharaan tahun ke-lima Rp. 14.525.000.000

ne
ng
g. Biaya pemeliharaan tahun ke-enam dan tujuhRp.
169.000.000.000

do
gu Total biaya yang dibutuhkan untuk selama periode 5 tahun
= Rp. 267.492.077.500
Biaya hasil penjualan selama 5 tahun

In
A
=Rp363.000.000.000
(2) Keuntungan yang hilang
ah

lik
Total keuntungan yang hilang yakni terjadi hilangnya umur pakai
selama 15 tahun adalah sebesar Rp. 363.000.000.000 - Rp.
am

ub
267.492.077.500 = Rp. 95.507.922.500
Total biaya yang harus dikeluarkan dalam mengganti
kerugian/kerusakan yang terjadi secara ekologis serta hilangnya
ep
k

keuntungan secara ekonomis adalah sebesar :Rp. 223.660.500.000 +


95.507.922.500 = Rp.319.168.422.500
ah

R
3. Kerusakan tidak ternilai (immaterial)

si
Kerusakan tidak ternilai adalah kerusakan yang terjadi namun sangat

ne
ng

sulit untuk dikuantifikasikan, sehingga dinyatakan dalam bentuk


kualitatif saja. Kerusakan inmaterial yang dimaksud adalah adanya
pernyataan negara sebagai negara pencemar akibat asap serta adanya

do
gu

ancaman boikot terhadap produk yang dihasilkan dari areal penyiapan


dengan menggunakan api.
In
A

4. Biaya Pemulihan
Dalam upaya memulihkan lahan seluas 3000 ha yang rusak yang
ah

sebenarnya tidak harus terjadi, maka lahan yang rusak tersebut harus
lik

dipulihkan meskipun sesungguhnya difahami adalah merupakan hal


yang mustahil untuk mengembalikan kepada keadaan seperti sebelum
m

ub

terbakar. Untuk itu didapatkan pendekatan pemulihan lahan yang


terbakar tersebut dengan material yang mempunyai kedekatan fungsi
ka

ep

yaitu kompos.
Berikut disampaikan pehitungan mengenai biaya yang harus digunakan
ah

dalam rangka pemulihan areal konsesi bekas terbakar di IUPHHBK PT.


R

National Sago Prima di Kabupaten Kepulauan Meranti, Propinsi Riau


es
M

seluas 3000 ha dengan menggunakan kompos. Pemulihan lahan yang


ng

on

Halaman 26 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
rusak dengan kompos yang diangkut dengan menggunakan truk
tronton dengan kapasitas 20 m3 adalah sebagai berikut:

ne
ng
(1) Biaya pembelian kompos untuk mengisi 1000 ha lahan yang rusak
dengan ketebalan rata rata gambut yang terbakar adalah 10 cm

do
gu dengan perhitungan biaya sebagai berikut:
ha x 0.1 m (10 cm) x 1 ha (10.000 m 2) x Rp. 200.000/m= Rp.
600.000.000.000.

In
A
(2) Biaya angkut dengan menggunakan tronton kapasitas angkut 20
m3/truk maka diperlukan biaya angkut hingga lokasi lahan yang
ah

lik
terbakar adalah:
3000.000. m3 / 20 m3 x Rp. 800.000 (sewa truk)= Rp.
am

ub
120.000.000.000.
(3) Biaya penyebaran kompos di areal yang terbakar seluas 3000 ha
1 ha (1000 m3) = 20.000 karung (a 50 kg)/200/orang x Rp.20.000 x
ep
k

3000 ha= Rp. 6.000.000.000.


(4) Biaya pemulihan untuk mengaktifkan fungsi ekologis yang hilang
ah

R
a. Pendaur ulang unsur hara Rp. 13.830.000.000.

si
b. Pengurai limbah Rp. 1.305.000.000.

ne
ng

c. Keanekaragaman hayati Rp. 8.100.000.000.


d. Sumberdaya genetik Rp. 1.230.000.000.
e. Pelepasan karbon Rp. 2.430.000.000.

do
gu

f. Perosot karbon Rp.850.500.000.


Total biaya Rp. 27.745.500.000.
In
A

Total Keseluruhan Biaya Pemulihan adalahRp. 753.745.500.000


(5) Bahwa dalam rangka pemulihan lahan gambut yang rusak sebagai
ah

akibat kebakaran lahan di areal IUPHHBK-HTI Tanaman Sagu milik


lik

Tergugat seluas 3000 Ha dengan pemberian kompos serta biaya


yang harus dikeluarkan untuk memfungsikan faktor ekologis yang
m

ub

hilang dan pemulihan hutan yang terbakar, maka dibutuhkan biaya


sebesar Rp. 1.072.913.922.500 (Satu Triliyun Tujuh Puluh Dua
ka

ep

Milyar Sembilan Ratus Tiga Belas Juta Sembilan Ratus Dua Puluh
Dua Ribu Lima Ratus Rupiah);
ah

(6) Bahwa dengan demikian, jelas unsur adanya kerugian dan/atau


R

biaya pemulihan kerugian perusakan lingkungan hidup yang mesti


es
M

dibayarkan Tergugat terpenuhi.


ng

on

Halaman 27 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
d. Unsur Kausalitas
(7) Bahwa berdasarkan seluruh uraian diatas, amat mudah dipahami

ne
ng
bahwa kerugian yang ditimbulkan dan biaya pemulihan lingkungan
hidup yang mesti dibayarkan Tergugat merupakan akibat langsung

do
gu dari perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan Tergugat yang
telah merusak lingkungan hidup di dalam lokasi Izin Usaha Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHH-BK) Tergugat.

In
A
Dengan demikian unsur kausalitas terpenuhi;
(8) Bahwa agar Tergugat melaksanakan putusan perkara ini nantinya,
ah

lik
mohon agar Majelis Hakim menghukum tergugat untuk membayar
Uang Paksa (Dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.
am

ub
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) untuk setiap hari apabila
Tergugat lalai melaksanakan putusan ini terhitung sejak putusan ini
telah memiliki kekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde)
ep
k

VI. PERMOHONAN/TUNTUTAN
A. PERMOHONAN PROVISI
ah

R
Bahwa untuk menghindari dampak dan kerugian yang lebih meluas

si
akibat perbuatan perusakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh

ne
ng

TERGUGAT, maka sepatutnya apabila Pengadilan Negeri Jakarta


Selatan untuk terlebih dahulu menghukum dan memerintahkan
penghentian sementara kegiatan operasional TERGUGAT sampai

do
gu

adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini.


B. PERMOHONAN SITA JAMINAN
In
A

1. Bahwa untuk menjamin Gugatan a quo tidak menjadi sia-sia


(illusoir) mohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri
ah

Jakarta Selatan untuk terlebih dahulu meletakkan Sita Jaminan


lik

(conversatoir beslaag) terhadap harta kekayaan milik Tergugat


baik berupa benda tetap/tidak bergerak maupun benda tidak
m

ub

tetap/bergerak milik Tergugat yang mana masih dalam


Pendataan Penggugat;
ka

ep

2. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang


tidak terbantah kebenarannya, dan gugatan ini terkait dengan
ah

perusakan lingkungan hidup yang sangat berdampak pada


R

kehidupan masyarakat, maka PENGGUGAT memohon kepada


es
M

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan putusan dalam


ng

on

Halaman 28 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
voorraad) atau serta merta meskipun ada upaya hukum,

ne
ng
bantahan (verzet), banding atau kasasi;
Berdasarkan seluruh dalil diatas, mohon kiranya Pengadilan Negeri

do
gu Jakarta Selatan, dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berkenan memutus sebagai berikut:
DALAM PROVISI

In
A
1. Mengabulkan permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT untuk melakukan
ah

lik
penghentian sementara kegiatan operasional TERGUGAT sampai
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini;
am

ub
3. Meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) terhadap harta
kekayaan milik TERGUGAT baik berupa benda tetap/tidak bergerak
maupun benda tidak tetap/bergerak dan untuk pelaksanaannya bila
ep
k

perlu menggunakan alat kekuasaan negara, yang masih dalam


pendataan Penggugat.
ah

R
DALAM POKOK PERKARA

si
1. Menerima dan Mengabulkan gugatan Penggugat untuk

ne
ng

seluruhnya;
2. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menyebabkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat

do
gu

lalainya Tergugat mengantisipasi kerusakan lahan dalam terjadinya


kebakaran adalah perbuatan melanggar hukum
In
A

3. Menyatakan Tergugat telah beroperasi tanpa adanya Analisa


Dampak Lingkungan adalah perbuatan melanggar hukum;
ah

4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian


lik

lingkungan hidup atas kerusakan Ekologis kepada PENGGUGAT


secara langsung dan seketika melalui rekening Kas Negara sebesar
m

ub

Rp.319.168.422.500 (tiga ratus sembilan belas miliar seratus enam


puluh delapan juta empat ratus dua puluh dua ribu lima ratus rupiah)
ka

ep

dengan rincian sebagai berikut :


Ganti Kerugian Lingkungan Hidup Jumlah
ah

1. Biaya Yang Harus dibayar Tergugat terkait Kerusakan


R

Ekologis
es

(1) Penyimpanan air


M

a. Biaya pembuatan reservoir Rp. 190.500.000.000


ng

on

Halaman 29 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Untuk menampung air 650 m 3/ha
diperlukan reservoir berukuran

ne
ng
lebar 20 m x panjang 25 m x tinggi
1.5 m. Biaya pembangunan

do
gu diasumsikan per m = Rp.100.000,-
Per hektar lahan yang hilang,
2

diperlukan biaya :

In
A
= [(2 x 1.5 m x 20 m) + (2 x 1.5 m x
25 m) + (20 m x 25 m)] x
ah

lik
Rp.100.000/m2
= 635 m2 x Rp. 100.000/m2
am

ub
= Rp.63.500.000,-/ha
Untuk lahan yang hilang seluas
1000 ha, diperlukan biaya
ep
k

pembuatannya
= Rp.63.500.000/ha x 3000 ha
ah

b. Biaya pemeliharaan reservoir Rp. 1.500.000.000


R

si
= Rp.100.000.000/th x 15 th = Rp.
Total Rp. 192.000.000.000

ne
ng

(2) Pengaturan tata air Rp. 90.000.000


Biaya pengaturan tata air

do
gu

didasarkankepada biaya yang


dikeluarkan per ha dalam
pengaturan tata air didasarkan
In
A

pada Permen LH No.7 Tahun 2014


yaitu sebesar Rp. 30.000 per ha,
ah

lik

sehingga biaya yang harus


dikeluarkan untuk pengaturan tata
m

ub

air seluas 3000 ha adalah sebesar:


Rp.30.000/ha x 3000 ha
ka

(3) Pengendalian erosi Rp.3.675.000.000


ep

Biaya pengendalian erosi akibat


dari lahan yang terbakar
ah

didasarkan pada Permen LH No.7


R

es

Tahun 2014 yakni sebesar


M

Rp.1.225.000 per ha, sehingga


ng

on

Halaman 30 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
biaya yang dibutuhkan untuk
pengendalian erosi untuk lahan

ne
ng
seluas 3000 ha yang rusak adalah :
Rp. 1.225.000/ha x 3000 ha
(4) Pembentuk tanah Rp. 150.000.000

do
gu Biaya pembentukan tanah akibat
rusak didasarkan pada Permen LH

In
A
No.7 Tahun 2014 yakni sebesar Rp.
50.000 per ha, sehingga biaya
ah

lik
yang dibutuhkan untuk
pembentukan tanah seluas 3000
ha yang rusak adalah : Rp.
am

ub
50.000/ha x 3000 ha
(5) Pendaur ulang unsur hara Rp.13.830.000.000
Biaya pendaur ulang unsur hara
ep
k

yang hilang didasarkan pada


ah

Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni


R

si
sebesar Rp. 4.610.000 per ha,
sehingga untuk lahan seluas 3000

ne
ng

ha maka biaya yang dibutuhkan


adalah sebesar : Rp. 4.610.000/ha x

do
3000 ha
gu

(6) Pengurai Limbah Rp. 1.305.000.000


Biaya pengurai limbah yang hilang
In
A

karena rusaknya gambut didasarkan


pada Permen LH No.7 Tahun 2014
ah

yakni sebesar Rp. 435.000 per ha,


lik

sehingga untuk lahan seluas 3000


ha maka dibutuhkan biaya: Rp.
m

ub

435.000/ha x 3000 ha
(7) Keanekaragaman hayati Rp.8.100.000.000
ka

Biaya pemulihan bagi


ep

keanekaragaman hayati ini


ah

didasarkan pada Permen LH No.7


R

Tahun 2014 yakni sebesar US$300


es

(Rp. 2.700.000) per ha, sehingga


M

ng

untuk lahan yang rusak seluas 3000


on

Halaman 31 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ha dibutuhkan biaya : Rp.
2.700.000/ha x 3000 ha

ne
ng
(8) Sumberdaya genetik Rp. 1.230.000.000
Biaya pemulihan akibat hilangnya
sumberdaya genetic adalah sebesar

do
gu Rp. US$ 41 (Rp.410.000) per ha
didasarkan pada Permen LH No. 7

In
A
Tahun 2014 sehingga untuk lahan
seluas 3000 ha diperlukan biaya
ah

lik
sebesar : Rp. 410.000/ha x 3000 ha
(9) Pelepasan karbon (carbon Rp.2.430.000.000
release)
am

ub
Biaya pemulihan menurut
perhitungan dibutuhkan sebesar
US$ 10 (Rp. 90.000) per ton karbon
ep
k

ha, sehingga untuk lahan seluas


ah

3000 hadibutuhkan biaya sebesar


R

si
Rp. 90.000/ton x 27.000 ton
(10) Perosot karbon (carbon Rp.850.500.000

ne
ng

reduction)
Dengan adanya penggunaan api
dalam penyiapan lahan maka terjadi

do
gu

perosotan karbon tersedia (carbon


reeduction), untuk itu perlu
In
A

dipulihkan. Menurut Permen LH No.


7 Tahun 2014 biaya perosot karbon
ah

per ha adalah US$ 10 (Rp.90.000)


lik

sehingga biaya yang diperlukan


untuk memulihkannya adalah
m

ub

sebesar: Rp. 90.000/ha x ton


Biaya total yang harus dikeluarkan Rp.223.660.500.000
ka

dalam rangka pemulihan dari segi


ep

kerusakan ekologis dengan


ah

mempertimbangkan 10 parameter
R

diatas adalah sebesar:


es

2. Kerusakan ekonomi
M

(1) Hilangnya umur pakai Rp. 267.492.077.500


ng

on

Halaman 32 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Akibat kerusakan lingkungan, maka
umur pakai lahan menjadi berkurang

ne
ng
+ 15 tahun dibandingakan dengan
tanpa bakar. Untuk itu seandainya

do
gu tanaman mulai berproduksi pada
umur 10 tahun, sehingga telah
hilang umur pakai lahan selama 10

In
A
tahun maka biaya yang telah hilang
selama 5 tahun tersebut seandainya
ah

lik
lahan tetap berproduksi adalah
sebagai berikut:
am

ub
b. Biaya penanaman untuk 3000 ha
Rp. 33.112.457.500
c. Biaya pemeliharaan tahun
ep
k

pertama Rp.12.199.536.670
d. Biaya pemeliharaan tahun ke-
ah

R
dua Rp. 11.152.500.000

si
e. Biaya pemeliharaan tahun ke-

ne
ng

tiga Rp. 11.340.000.000


f. Biaya pemeliharaan tahun ke-
empat Rp. 16.162.500.000

do
gu

g. Biaya pemeliharaan tahun ke-


lima Rp. 14.525.000.000
In
A

h. Biaya pemeliharaan tahun ke-


enam dan tujuh Rp.
ah

169.000.000.000
lik

- Total biaya yang dibutuhkan


untuk selama periode 5 tahun:
m

ub

Rp. 267.492.077.500
- Biaya hasil penjualan selama 5
ka

ep

tahun:
Rp. Rp. 363.000.000.000
ah

(2) Biaya hasil penjualan selama 5 Rp. 363.000.000.000


R

es

Tahun
M

Total keuntungan yang hilang Rp. 95.507.922.500


ng

karena hilangnya umur pakai


on

Halaman 33 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
selama 15 tahun:
Total biaya yang harus dikeluarkan Rp.319.168.422.500.

ne
ng
dalam mengganti
kerugian/kerusakan yang terjadi
secara ekologis serta hilangnya

do
gu keuntungan secara ekonomis adalah
sebesar :Rp. 223.660.500.000 +

In
A
95.507.922.500

5. Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT untuk melakukan


ah

lik
pemulihan lingkungan terhadap hutan yang telah terbakar pada lahan
milik TERGUGAT seluas ±3000 ha sesuai dengan rincian sebagai
am

ub
berikut :
Biaya Pemulihan
(1) Biaya pembelian kompos untuk Rp. 600.000.000.000
ep
k

mengisi 1000 ha lahan yang rusak


ah

dengan ketebalan rata rata gambut


R
yang terbakar adalah 10 cm dengan

si
perhitungan biaya sebagai berikut:

ne
ng

ha x 0.1 m (10 cm) x 1 ha (10.000


m2) x Rp. 200.000/m3
(2) Biaya angkut dengan menggunakan Rp.

do
gu

3
tronton kapasitas angkut 20 m /truk 120.000.000.000
maka diperlukan biaya angkut hingga
In
lokasi lahan yang terbakar adalah:
A

3000.000. m3 / 20 m3 x Rp. 800.000


(sewa truk)
ah

lik

(3) Biaya penyebaran kompos di areal Rp. 6.000.000.000


yang terbakar seluas 3000 ha
m

ub

1 ha (1000 m3) = 20.000 karung (a


50 kg)/200/orang x Rp.20.000 x 3000
ka

ha
ep

(4) Biaya pemulihan untuk Rp. 27.745.500.000


mengaktifkan fungsi ekologis yang
ah

hilang
R

es

a. Pendaur ulang unsur hara


M

Rp. 13.830.000.000
ng

on

Halaman 34 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
b. Pengurai limbah
Rp. 1.305.000.000.

ne
ng
c. Keanekaragaman hayati
Rp. 8.100.000.000.

do
gu d. Sumberdaya genetik
Rp. 1.230.000.000.
e. Pelepasan karbon

In
A
Rp. 2.430.000.000.
f. Perosot karbon
ah

lik
Rp.850.500.000.
Total Biaya Pemulihan Rp.
753.745.500.000
am

ub
5. Menyatakan sita jaminan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini
adalah sah dan berharga;
ep
k

6. Menghukum Tergugat untuk membayar Uang Paksa (Dwangsom)


ah

sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) setiap hari apabila lalai
R

si
melaksanakan putusan ini;
7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu (uitvoerbaar

ne
ng

bij voorraad) meskipun ada upaya hukum, perlawanan (verzet)


banding, atau kasasi;

do
8.
gu

Menghukum TERGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbul


dalam perkara ini.
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
In
A

adilnya (ex aequo et bono).


Menerima dan mengutip keadaan-keadaan mengenai dudk perkara
ah

lik

sebagaimana tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Negeri


Jakarta Selatan , Nomor : 112/PDT.G.LH/2016/PN.JKT.SEL, tanggal 23
m

ub

September 2017, pada pokoknya sebagai berikut ;


MENGADILI:
ka

DALAM PROVISI.
ep

 Menolak tuntutan provisi dari Penggugat;


DALAM EKSEPSI.
ah

 Menyatakan eksepsi Tergugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya;


es

DALAM POKOK PERKARA.


M

ng

1. Megabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


on

Halaman 35 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. Menyatakan perbuatan Tergugat yang menyebabkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat lalainya tergugat

ne
ng
mengantisipasi kerusakan hutan dalam terjadinya kebakaran adalah
perbuatan melawan hukum;

do
gu 3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian lingkungan
hidup atas kerusakan Ekologis kepada PENGGUGAT secara
langsung dan seketika melalui rekening Kas Negara sebesar

In
A
Rp.Rp.319.168.422.500 (tiga ratus sembilan belas miliar seratus
enam puluh delapan juta empat ratus dua puluh dua ribu lima
ah

lik
ratus rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
Ganti Kerugian Lingkungan Hidup Jumlah
1. Biaya Yang Harus dibayar Tergugat terkait Kerusakan Ekologis
am

ub
(11) Penyimpanan air
c. Biaya pembuatan reservoir Rp. 190.500.000.000
Untuk menampung air 650 m3/ha
ep
diperlukan reservoir berukuran lebar 20
k

m x panjang 25 m x tinggi 1.5 m. Biaya


ah

pembangunan diasumsikan per m2 =


R

si
Rp.100.000,-
Per hektar lahan yang hilang,

ne
ng

diperlukan biaya :
= [(2 x 1.5 m x 20 m) + (2 x 1.5 m x 25
m) + (20 m x 25 m)] x Rp.100.000/m2

do
gu

= 635 m2 x Rp. 100.000/m2


= Rp.63.500.000,-/ha
In
Untuk lahan yang hilang seluas 1000
A

ha, diperlukan biaya pembuatannya


= Rp.63.500.000/ha x 3000 ha
ah

lik

d. Biaya pemeliharaan reservoir Rp. 1.500.000.000


= Rp.100.000.000/th x 15 th = Rp.
Total Rp. 192.000.000.000
m

ub

(12) Pengaturan tata air Rp. 90.000.000


Biaya pengaturan tata air
ka

ep

didasarkankepada biaya yang


dikeluarkan per ha dalam pengaturan
ah

tata air didasarkan pada Permen LH


R

No.7 Tahun 2014 yaitu sebesar Rp.


es

30.000 per ha, sehingga biaya yang


M

ng

harus dikeluarkan untuk pengaturan


on

Halaman 36 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
tata air seluas 3000 ha adalah
sebesar: Rp.30.000/ha x 3000 ha

ne
ng
(13) Pengendalian erosi Rp.3.675.000.000
Biaya pengendalian erosi akibat dari
lahan yang terbakar didasarkan pada

do
gu Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni
sebesar Rp.1.225.000 per ha, sehingga
biaya yang dibutuhkan untuk

In
A
pengendalian erosi untuk lahan seluas
3000 ha yang rusak adalah : Rp.
ah

lik
1.225.000/ha x 3000 ha
(14) Pembentuk tanah Rp. 150.000.000
Biaya pembentukan tanah akibat rusak
am

ub
didasarkan pada Permen LH No.7
Tahun 2014 yakni sebesar Rp. 50.000
per ha, sehingga biaya yang dibutuhkan
ep
k

untuk pembentukan tanah seluas 3000


ha yang rusak adalah : Rp. 50.000/ha x
ah

R
3000 ha

si
(15) Pendaur ulang unsur hara Rp.13.830.000.000
Biaya pendaur ulang unsur hara yang

ne
ng

hilang didasarkan pada Permen LH No.7


Tahun 2014 yakni sebesar Rp.

do
4.610.000 per ha, sehingga untuk lahan
gu

seluas 3000 ha maka biaya yang


dibutuhkan adalah sebesar : Rp.
In
A

4.610.000/ha x 3000 ha
(16) Pengurai Limbah Rp. 1.305.000.000
Biaya pengurai limbah yang hilang
ah

lik

karena rusaknya gambut didasarkan


pada Permen LH No.7 Tahun 2014 yakni
sebesar Rp. 435.000 per ha, sehingga
m

ub

untuk lahan seluas 3000 ha maka


dibutuhkan biaya: Rp. 435.000/ha x
ka

ep

3000 ha
(17) Keanekaragaman hayati Rp.8.100.000.000
ah

Biaya pemulihan bagi keanekaragaman


R

hayati ini didasarkan pada Permen LH


es

No.7 Tahun 2014 yakni sebesar US$300


M

(Rp. 2.700.000) per ha, sehingga untuk


ng

on

Halaman 37 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
lahan yang rusak seluas 3000 ha
dibutuhkan biaya : Rp. 2.700.000/ha x

ne
ng
3000 ha
(18) Sumberdaya genetik Rp. 1.230.000.000
Biaya pemulihan akibat hilangnya

do
gu sumberdaya genetic adalah sebesar Rp.
US$ 41 (Rp.410.000) per ha didasarkan
pada Permen LH No. 7 Tahun 2014

In
A
sehingga untuk lahan seluas 3000 ha
diperlukan biaya sebesar : Rp.
ah

lik
410.000/ha x 3000 ha
(19) Pelepasan karbon (carbon Rp.2.430.000.000
release)
am

ub
Biaya pemulihan menurut perhitungan
dibutuhkan sebesar US$ 10 (Rp.
90.000) per ton karbon ha, sehingga
ep
k

untuk lahan seluas 3000 hadibutuhkan


biaya sebesar Rp. 90.000/ton x 27.000
ah

R
ton

si
(20) Perosot karbon (carbon Rp.850.500.000
reduction)

ne
ng

Dengan adanya penggunaan api dalam


penyiapan lahan maka terjadi perosotan

do
karbon tersedia (carbon reeduction),
gu

untuk itu perlu dipulihkan. Menurut


Permen LH No. 7 Tahun 2014 biaya
In
A

perosot karbon per ha adalah US$ 10


(Rp.90.000) sehingga biaya yang
diperlukan untuk memulihkannya adalah
ah

lik

sebesar: Rp. 90.000/ha x ton


Biaya total yang harus dikeluarkan dalam Rp.223.660.500.000
rangka pemulihan dari segi kerusakan
m

ub

ekologis dengan mempertimbangkan 10


parameter diatas adalah sebesar:
ka

2. Kerusakan ekonomi
ep

(3) Hilangnya umur pakai Rp. 267.492.077.500


Akibat kerusakan lingkungan, maka
ah

umur pakai lahan menjadi berkurang +


R

15 tahun dibandingakan dengan tanpa


es
M

bakar. Untuk itu seandainya tanaman


ng

mulai berproduksi pada umur 10 tahun,


on

Halaman 38 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
sehingga telah hilang umur pakai lahan
selama 10 tahun maka biaya yang telah

ne
ng
hilang selama 5 tahun tersebut
seandainya lahan tetap berproduksi
adalah sebagai berikut:

do
gu i. Biaya penanaman untuk 3000 ha
Rp. 33.112.457.500

In
j. Biaya pemeliharaan tahun pertama
A
Rp. 12.199.536.670
k. Biaya pemeliharaan tahun ke-dua
ah

lik
Rp. 11.152.500.000
l. Biaya pemeliharaan tahun ke-tiga
am

ub
Rp. 11.340.000.000
m. Biaya pemeliharaan tahun ke-empat
Rp.16.162.500.000
ep
n. Biaya pemeliharaan tahun ke-lima
k

Rp. 14.525.000.000
ah

o. Biaya pemeliharaan tahun ke-enam


R

si
dan tujuhRp. 169.000.000.000
- Total biaya yang dibutuhkan

ne
ng

untuk selama periode 5 tahun:


Rp. 267.492.077.500

do
-
gu

Biaya hasil penjualan selama 5


tahun:Rp. 363.000.000.000
(4) Biaya hasil penjualan selama 5 Tahun Rp. 363.000.000.000
In
Total keuntungan yang hilang karena Rp. 95.507.922.500
A

hilangnya umur pakai selama 15


tahun:
ah

lik

Total biaya yang harus dikeluarkan dalam Rp.319.168.422.500.


mengganti kerugian/kerusakan yang terjadi
secara ekologis serta hilangnya keuntungan
m

ub

secara ekonomis adalah sebesar :Rp.


223.660.500.000 + 95.507.922.500
ka

ep

4. Menghukum dan memerintahkan TERGUGAT untuk melakukan


ah

pemulihan lingkungan terhadap hutan yang telah terbakar pada lahan


R

milik TERGUGAT seluas ± 3000 ha (tiga ribu hektar) sesuai dengan


es

rincian sebagai berikut :


M

ng

Biaya Pemulihan
on

Halaman 39 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
(5) Biaya pembelian kompos untuk Rp. 600.000.000.000
mengisi 1000 ha lahan yang rusak

ne
dengan ketebalan rata rata gambut yang

ng
terbakar adalah 10 cm dengan
perhitungan biaya sebagai berikut:
ha x 0.1 m (10 cm) x 1 ha (10.000 m2) x

do
gu Rp. 200.000/m3
(6) Biaya angkut dengan menggunakan Rp. 120.000.000.000
tronton kapasitas angkut 20 m3/truk

In
maka diperlukan biaya angkut hingga
A
lokasi lahan yang terbakar adalah:
3000.000. m3 / 20 m3 x Rp. 800.000
ah

(sewa truk)

lik
(7) Biaya penyebaran kompos di areal Rp. 6.000.000.000
yang terbakar seluas 3000 ha
1 ha (1000 m3) = 20.000 karung (a 50
am

ub
kg)/200/orang x Rp.20.000 x 3000 ha
(8) Biaya pemulihan untuk mengaktifkan Rp. 27.745.500.000
fungsi ekologis yang hilang
ep
a. Pendaur ulang unsur hara
k

Rp. 13.830.000.000
ah

b. Pengurai limbah
Rp. 1.305.000.000.
R

si
c. Keanekaragaman hayati
Rp. 8.100.000.000.

ne
d. Sumberdaya genetik
ng

Rp. 1.230.000.000.
e. Pelepasan karbon
Rp. 2.430.000.000.

do
gu

f. Perosot karbon
Rp.850.500.000.
Total Biaya Pemulihan Rp. 753.745.500.000
In
A

5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom)


sebesar Rp. 50.000.000,-( lima puluh juta rupiah ) setiap hari apabila
ah

lik

Tergugat lalai dalam melaksanakan putusan ini ;


6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam
m

ub

perkara a quo, yang hingga kini ditaksir sebanyak Rp. 426.000,-


( empat ratus dua puluh enam ribu rupiah ) ;
ka

7. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;


ep

Menimbang, bahwa berdasarkan Risalah Pernyataan


ah

Permohonan Banding Nomor 591/Pdt.G.LH/2015/PN.Jkt.Sel , tanggal 22


R

Agustus 2016 yang ditanda tangani oleh I Gde Ngurah Arya Winaya,
es

S.H.,M.H., Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan , menerangkan


M

ng

bahwa Kuasa Pembanding semula Tergugat , telah menyatakan


on

Halaman 40 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor 591/Pdt.G.LH/2015/PN.Jkt.Sel. tanggal 11 Agustus 2016 dan

ne
ng
permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 21 September 2016;

do
gu Menimbang, bahwa kuasa Pembanding semula Tergugat telah
mengajukan memori banding tanggal 14 Nopember 2016, dan diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 14

In
A
Nopember 2016, dan diserahkan / diberitahukan kepada kuasa Terbanding
semula Penggugat pada tanggal 17 Nopember 2016;
ah

lik
Menimbang, bahwa kuasa Terbanding semula Penggugat telah
mengajukan kontra memori banding tanggal 21 Desember 2016, dan
am

ub
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
27 Desember 2016, dan diserahkan / diberitahukan kepada kuasa
Terbanding semula Penggugat pada tanggal 18 Januari 2017 ;
ep
k

Menimbang, bahwa sesuai dengan Risalah/Relaas


Pemberitahuan Memeriksa Berkas (Inzage) Nomor 591/Pdt.G.LH/2015/
ah

R
PN.Jkt.Sel , kepada Pembanding semula Tergugat pada tanggal 11

si
Oktober 2016 , dan kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal

ne
ng

21 september 2016 , masing-masing telah diberi kesempatan untuk


mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding tersebut selama 14
(empat belas) hari terhitung sejak hari dan tanggal pemberitahuan;

do
gu

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


Menimbang, bahwa perkara perdata Nomor 591/Pdt.G.LH/
In
A

2015/PN.JKT.SEL, telah diadili dan diputus oleh Majelis Hakim Tingkat


Pertama pada tanggal 11 Agustus 2016 yang dihadiri oleh kuasa kedua
ah

lik

pihak yang berperkara ;


Menimbang, bahwa pihak Tergugat melalui kuasa hukumnya
m

ub

pada tanggal 22 Agustus 2016 telah menyatakan permohanan banding


atas putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut ;
ka

Menimbang, bahwa setelah meneliti permohonan banding dari


ep

Pembanding semula Tergugat tersebut ternyata telah diajukan dalam


ah

tenggang waktu dan menurut cara serta memenuhi persyaratan yang


R

ditentukan oleh undang-undang, maka oleh karenanya permohonan


es

banding tersebut secara formal dapat diterima;


M

ng

on

Halaman 41 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dalam memori banding yang diajukan oleh
Pembanding semula Tergugat telah mengemukakan hal-hal yang pada

ne
ng
pokoknya sebagai berikut ;
1. Terbanding semula Penggugat tidak memiliki kewenangan dan

do
gu kapasitas hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan aquo ;
2. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan salah menerapkan hukum
pembuktian putusan tidak didukung alat-alat bukti;

In
A
3. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum Pembanding semula
Tergugat tanpa ada kesalahan yang secara tegas disyaratkan dalam
ah

lik
peraturan peruandang-undangan yang berlaku;
4. Tidak terbukti terjadi kerusakan lingkungan akibat bencana kebakaran
am

ub
yang terjadi di areal Pembanding semula Tergugat ;
5. Mengenai ganti rugi dan biaya pemulihan tidak berdasar menurut
hukum ;
ep
k

6. Kebakaran yang terjadi diareal Pembanding semula Tergugat


merupakan bencana alam sehingga dalam kondisi apapun Pembanding
ah

R
semula Tergugat tidak dapat dihukum membayar ganti rugi;

si
7. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menyatakan terjadi

ne
ng

pencemaran lingkungan hidup sangat tidak beralasan;


8. Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak benar
dan tidak tepat dalam menetapkan pembayaran uamg paksa atas

do
gu

putusan Pengadilan berupa pembayaran ganti rugi ;


9. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melanggar hukum acara
In
A

karena telah melalaikan kewajibannya memimpin sidang untuk


melakukan pemeriksaan ditempat;
ah

Menimbang, bahwa dalam kontra memori banding yang diajukan


lik

oleh Terbanding semula Penggugat telah mengemukakan hal-hal yang


pada pokonya sebagai berikut :
m

ub

1. Berdasarkan pasal 90 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor : 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelohaan
ka

ep

lingkungan hidup jo Surat Keputusan Ketua mahkamah Agung Nomor :


36/KMA/SK/II/2013 BAB IV tentang pedoman penanganan perkara
ah

lingkungann hidup instansi pemerintah pusat adalah Menteri


R

Lingkungan hidup memiliki kewenangan dan kapasitas (legal standing)


es
M

untuk mengajukan gugatan aquo;


ng

on

Halaman 42 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. Kerusakan lingkungan cukup hanya dengan adanya kebakaran saja
tidak mempersoalkan apakah sebagai pelaku atau korban dilahan yang

ne
ng
berada dilokasi kerjanya seseorang atau badan usaha tersebut ;
3. Menunjuk pasa pasal 49 Undang-Undang Nomor : 4 tahun 1999 tanpa

do
gu pembuktian kerusakan lingkungan kebakaran saja sudah cukup sebagai
alasan untuk mewajibkan pemegang hak / izin, membayar ganti rugi;
4. Bahwa dalil Pembanding semula Tergugat yang menyatakan pada areal

In
A
yang terbakar tidak terbukti kerusakan lingkungan karena Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan telah menilai bukti-bukti yang diajukan oleh
ah

lik
Terbanding semula Penggugat maupun Pembanding semula Tergugat
berdasarkan ketentuan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung
am

ub
Nomor : 36/KMA/SK/II/2013 yang dikenal dalam perkara lingkungan
hidup yaitu :
1. Keterangan saksi;
ep
k

2. Keterangan ahli
3. Surat / Dokumen
ah

R
4. Alat bukti dan

si
5. Bukti ilmiah

ne
ng

5. Putusan mengenai ganti rugi yang didalilkan oleh Pembanding semula


Tergugat tidak berdasarkan hukum adalah tidak benar karena
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mempedomani ketentuan

do
gu

hukum yang berlaku dalam menentukan ganti rugi akibat kebakaran


yang mengakibatkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
In
A

antara lain : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 7 tahun 2014


dan peraturan-peraturan lain yang ada hubungannya dengan kebakaran
ah

hutan dan kerusakan lingkungan hidup serta pendapat ahli ;


lik

6. Bahwa kebakaran yang terjadi di lahan yang diusaha oleh Pembanding


semula Tergugat tidak termaksud dalam katagori bencana alam
m

ub

misalnya berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,


kekeringan, angin topan dan tanah longsor , karena kebakaran yang
ka

ep

terjadi disebabkan oleh ulah manusia;


Bahwa pendapat ahli Prof,DR. NINDYO PArmano,sh.m.si DAN Hakim
ah

Anggota NURSYAM ,SH.M.HUM yang menyatakan berdasarkan bukti T-


R

116 dan T –117 adalah suata Force Majour atau bencana adalah suatu
es
M

kekeliruan dan kekhilapan yang nyata;


ng

on

Halaman 43 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
7. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang berkesimpalam akibat
kebakaran di lahan Pem,banding semula Tergugat telah terjadi

ne
ng
Pemcemaran Lingkungan Hidup , pada hal itu tidak didalilkan oleh
Terbanding semula Penggugat tidak salah karena Hakim dalam proses

do
gu beracara dapat menemukan dan menentukan peristiwa atau hubungan
hukum kemudian memperlakukannya atau menerapkan hukumnya
terhadap yang tidak ditetapkannya tersebut ( Ius Curia Navid)

In
A
8. Bahwa tentang menetapkan pembayaran uang paksa sudah benar
sesuai dengan pasal 87 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
ah

lik
2009;
9. Bahwa argumentasi Majelis Hakim yang tidak mengabulkan
am

ub
permohonan Pembanding semula Tergugat untuk melakukan sidang
pemeriksaan setempat sebab obyek gugatan aquo tidak mengenai letak
, luas dan batas-batas obyek sengketa melainkan pertanggungan
ep
k

jawab atas kesalahan Pembanding semula tergugat dalam


mengantisipasi kebakaran hutan / atau lahan yang mengakibatkan
ah

R
kerusakan lingkungan hidup;

si
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan

ne
ng

ini, maka segala sesuatu yang telah dikemukakan oleh kedua pihak baik
Pembanding semula Tergugat maupun Terbanding semula Penggugat
dalam memori banding dan kontra memori banding dianggap secara

do
gu

lengkap telah termuat dalam putusan tingkat banding ini ;


Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti serta
In
A

mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi


putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor 591/Pdt.G.LH/
ah

2015/PN.Jkt.Sel. tanggal 11 Agustus 2016, dan telah pula membaca


lik

serta memperhatikan dengan seksama memori banding yang diajukan


oleh Pembanding semula Tergugat dan kontra memori banding yang
m

ub

diajukan oleh Terbanding semula Penggugat Majelis Hakim Tingkat


Banding berpendapat sebagai berikut ;
ka

ep

DALAM PROVISI :
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan dan kesimpulan
ah

yang diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam mengadili tentang
R

PROVISI, sudah tepat dan benar , oleh karenanya dapat dikuatkan dalam
es
M

tingkat banding ini ;


ng

on

Halaman 44 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
DALAM EKSEPSI ;
Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan dan kesimpulan

ne
ng
yang diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam mengadili tentang
Eksepsi ini juga sudah tepat dan benar , oleh karenanya dapat dikuatkan

do
gu dalam tingkat banding ini ;
DALAM POKOK PERKARA ;
Menimbang, bahwa pokok gugatan Terbanding semula

In
A
Penggugat adalah menyatakan Pembanding semula Tergugat telah
melakukan perbuatan melawan hukum karena perbuatannya telah
ah

lik
menyebabkan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup
sebagai akibat lalainya mengantisipasi kerusakan lahan dalam terjadinya
am

ub
kebakaran pada areal lahan yang dikuasainya sebagai pemegang izin
usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada hutan tanaman industry
dalam hutan tanaman (sagu) seluas + 21.620 Hektar ;
ep
k

Menimbang, bahwa areal lahan yang dikuasai oleh Pembanding


semula Tergugat terletak di Propinsi Riau Kabupaten Kepulauan Meranti;
ah

R
Menimbang, bahwa luas yang terbakar dari lahan Pembanding

si
semula Tergugat menurut Terbanding semula Penggugat adalah 3000

ne
ng

hektar yang terdiri dari 1000 hektar lahan tanaman yang sudah produksi
dan 2000 hektar lahan yang belum produksi yang terjadi dalam kurun
waktu 30 Januari 2014 sampai dengan pertengahan Maret 2014;

do
gu

Menimbang, bahwa menurut Pembanding semula Tergugat


kejadian kebakaran di lahan usahanya dan luas yang terbakar sebagai
In
A

berikut :
1. Pertama tanggal 20 Januari 2014 yang terbakar
ah

sekitar 200 hektar yang meliputi petak K.26. J.26, K.25, J.25 dan K.24
lik

dan berhasil dipadamkan dan tidak menimbulkan kerusakan /


pencemaran lingkungan;
m

ub

2. Kedua tanggal 4 Pebruari 2014 sampai dengan


tanggal 5 Pebruari 2014 seluas sekitar 800 hektar ini diliputi Blok / devisi
ka

ep

X , X.I dan X.II dan telah berhasil dipadamkan dan tidak menimbulkan
kerusakan / pencemaran lingkungan;
ah

3. Ketiga tanggal 25 Pebruari 2014 sekitar 34 hektar


R

dan telah berhasil dipadamkan dan tidak menimbulkan kerusakan /


es
M

pencemaran lingkungan;
ng

on

Halaman 45 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
4. Keempat tanggal 4 Maret 2014 sekitar 962 hektar
dan telah berhasil dipadamkan dan tidak menimbulkan kerusakan /

ne
ng
pencemaran lingkungan;
Menimbang, bahwa dengan demikian luas yang terbakar menurut

do
gu Pembanding semula Tergugat adalah sekitar 200 Ha = 800 Ha + 34 Ha +
962 Ha kira-kira seluas 1996 hektar sedang menurut Terbanding semula
Penggugat 3000 hektar;

In
A
Menimbang, bahwa menurut Terbanding semula Penggugat ada
3 (tiga) hal perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Pembanding
ah

lik
semula Tergugat sehubungan dengan terjadinya kebakaran dalam areal
usahanya yakni :
am

ub
1. Perbuatan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup ;
2. Melakukan usaha tanpa adanya analisa mengenai dampak lingkungan
(AMDAL);
ep
k

3. Tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam ,


mengendalikan dan pencegahan kebakaran ;
ah

R
Menimbang, bahwa pertimbangan dan kesimpulan yang telah

si
diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan tentang

ne
ng

AMDAL pada Pembanding semula Tergugat sudah benar dan tepat :


Menimbang, bahwa tentang tidak memiliki sarana dan prasarana
yang memadai dalam pengendalian dan pencegahan kebakaran,

do
gu

berdasarkan bukti-bukti yang diajukan dipersidangan baik oleh keterangan


saksi dari Terbanding semula Penggugat benar sangat minim sementara
In
A

dipihak lain bukti-bukti yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat


cukup memadai karena laporan-laporan berkala yang disampaikan kepada
ah

Instansi kehutanan dan lingkungan hidup di daerah kepulauan Meranti


lik

tidak pernah ada tanggapan ataupun teguran yang menyatakan


kekurangan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Pembanding semula
m

ub

Tergugat :
Menimbang, bahwa tentang tidak memiliki sarana prasarana
ka

ep

yang memadai oleh Pembanding semula Tergugat kalau itu benar tentu
tidak dapat dipersalahkan hanya pihak Pembanding semula Tergugat juga
ah

pihak Terbanding semula Penggugat dengan tidak adanya tanggapan atau


R

teguran berkala atas laporan-laporan berkala yang disampaikan oleh


es
M

Pembanding semula Tergugat selaku pengusaha maka dianggap apa yang


ng

on

Halaman 46 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
sudah ada sudah cukup memadai tentu kalau ada pengawasan yang
secara berkala dilakukan oleh Terbanding semula Penggugat sebagai

ne
ng
Instansi yang membina dan mengawasi usaha-usaha dibidang kehutanan,
maka kalau ada kekurangan dapat diperintahkan untuk dilengkapi oleh

do
gu Pembanding semula Tergugat sebagai pemegang izin usaha dibidang
kehutanan ;
Menimbang, bahwa pertimbangan dan kesimpulan yang telah

In
A
diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan kebakaran
yang terjadi di lahan Pembanding semula Tergugat bukan disengaja
ah

lik
olehnya tapi karena ada kebakaran di lahan yang berdekatan dengan
lahan yang diusahainya sudah benar dan tepat karena didukung oleh
am

ub
keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang
diajukan oleh Pembanding semula Tergugat kesemuanya dari Dinas
ep
k

Kehutanan Kabupaten Kepulauan Meranti yang menyatakan benar ada


kebakaran di lahan Pembanding semula Tergugat tapi akibat api yang
ah

R
menjalar dari lahan yang berbatasan dengan lahan Pembanding semula

si
Tergugat dan seketika sesudah saksi menerima laporan tentang

ne
ng

kebakaran tersebut saksi langsung datang dan ikut melakukan


pemadaman bersama pekerja Pembanding semula Tergugat dengan
menggunakan sarana yang telah ada pada Pembanding semula Tergugat;

do
gu

Menimbang, bahwa saksi tersebut walaupun tidak disumpah


namun patut diyakini keterangannya karena seorang pegawai dari pihak
In
A

Terbanding semula Penggugat ;


Menimbang, bahwa demikian juga keterangan Pembanding
ah

semula Tergugat yang menerangkan pihaknya dalam memadamkan api


lik

telah menyewa helikopter untuk pemadaman dari udara hal mana


membuktikan usaha dari Pembanding semula Tergugat mencegah
m

ub

kebakaran yang terjadi sudah cukup maksimal ;


Menimbang, bahwa usaha dari Pembanding semula Tergugat
ka

ep

adalah usaha kebun sagu, yang menurut para ahli dalam usaha membuka
lahan untuk tumbuhan sagu tidak memerlukan pembakaran lahan karena
ah

limbah akibat kebakaran terutama abu tidak menguntungkan untuk


R

tanaman sagu, oleh karenanya kebakaran atas lahan yang diusahai oleh
es
M

ng

on

Halaman 47 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pembanding semula Tergugat tidak menguntungkan malah justru
merugikan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut Majelis Hakim Tingkat Banding meyakini pihak Pembanding

do
gu semula tergugat tidak melakukan pembakaran atas lahannya yang menjadi
obyek perkara aquo;
Menimbang, bahwa menurut pasal 49 Undang-Undang Nomor 41

In
A
tahun 1999 tentang kehutanan menyatakan “ Pemegang hak atau izin
bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran hutan di areal kerjanya “ ;
ah

lik
Menimbang, bahwa pasal 18 ayat (1) Peranturan Pemerintah
Nomor : 4 tahun 2001tentang pengendalian pencemaran dan perusakan
am

ub
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan
menyatakan “ Setiap penanggung jawab usaha sebagaimana dimaksud
dalam pasal 13 bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran hutan atau
ep
k

lahan dilokasi usahanya dan wajib segera melakukan penanggulangan


kebakaran hutan dan atau lahan dilokasi usahanya ;
ah

R
Menimbang, bahwa ketentuan tersebut diatas yang menjadi

si
dasar terbanding semula Penggugat menggugat Pembanding semula

ne
ng

Tergugat untuk bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup akibat


kebakaran yang terjadi di areal usahanya :
Menimbang, bahwa fakta yang tidak dapat dibantah oleh kedua

do
gu

pihak yang berperkara yakni “ Benar telah terjadi kebakaran atas lahan
yang diusahai oleh Pembanding semula Tergugat dalam kurun waktu 30
In
A

Januari 2014 sampai dengan 04 Maret 2014” ;


Menimbang, bahwa menurut Terbanding semula Penggugat
ah

kebakaran terjadi atas lahan seluas + 3000 hektar sedangkan Pembanding


lik

semula Tergugat + 1996 hektar :


Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat pertama telah
m

ub

menghitung kerugian pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup


berdasarkan luas lahan yang terbakar + 3000 hektar ;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karena ganti rugi sehubungan dengan


Kebakaran lahan yang dikuasai oleh Pembanding semula Tergugat harus
ah

berdasarkan luas lahan yang terbakar sedang antara kedua pihak yang
R

berperkara terjadi perpedaan luas lahan yang terbakar maka harusnya


es
M

permohonan Pembanding semula Tergugat kepada Majelis Hakim Tingkat


ng

on

Halaman 48 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
pertama supaya dilakukan sidang di tempat untuk mengetahui luas lahan
yang terbakar di areal lahan yang dikuasai oleh Pembanding semula

ne
ng
tergugat sehingga setelah diketahui luas yang pasti baru dapat ditentukan
ganti rugi yang harus dibebankan kepada pemilik lahan yang terbakar

do
gu tersebut ;
Menimbang, bahwa ketentuan pasal 51 ayat (2) Perantuan
Pemerinta Nomor 4 tahun 2001 tentang pengendalian pencemaran dan

In
A
perusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kerusakan hutan dan
lahan sebagai berikut ;
ah

lik
“ Penanggung jawab usaha dan atau kegiatan dapat dibebaskan
dari kewajiban membayar ganti kerugian sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
ayat (1) jika yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa pencemaran
dan atau perusakan lingkungan hidup disebabkan salah satu alasan
dibawah ini :
ep
k

a. Adanya bencana alam atau peperangan ;


b. Adanya keadaan terpaksa diluar kemampuan manusia;
ah

R
c. Adanya tindakan pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya

si
pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup ;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti T-116 dan T- 117, kedua


surat tersebut yakni keputusan Bupati Kepulauan Meranti yang
menyatakan “ Kebakaran hutan dan / atau lahan serta bencana kabut asap

do
gu

di Kabupaten Kepulauan Meranti yang terjadi kurun waktu 10 Pebruari


2014 sampai dengan tanggal 11 April 2014 sebagai :
In
A

“ BENCANA ALAM “
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terbukti
ah

dipersidangan ternyata kebakaran sebagian lahan yang dikuasai oleh


lik

Pembanding semula Tergugat terjadi dalam kurun waktu 30 Januari 2014


sampai 04 April 2014 dengan demikian masih termasuk dalam kurun
m

ub

waktu “ Bencana Alam “ yang ditetapkan dan diputuskan oleh Bupati


tersebut , oleh karenanya harusnya secara hukum ganti rugi atas
ka

ep

kerusakan lingkungan hidup akibat kebakaran dilahan Pembanding semula


Tergugat , tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya ;
ah

Menimbang, bahwa demikian juga fakta yang terbukti


R

dipersidangan kebakaran yang terjadi disebagian lahan Pembanding


es
M

semula tergugat bukan karena dilakukan oleh pihaknya melainkan akibat


ng

on

Halaman 49 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
api yang menjalar dari kebun yang berbatasan dengan lahan Pembanding
semula tergugat , oleh karenanya kerusakan lingkungan hidup akibat

ne
ng
kebakaran tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya ;
Menimbang, bahwa tentang pendapat Terbanding semula

do
gu Penggugat yang menyatakan bukti T- 116 dan T- 117 merupakan suatu
kekhilapan “ yang nyata “ tidak dapat diterima karena Bupati adalah
perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat termasuk Terbanding semula

In
A
Penggugat yang lebih mengetahui keadaan yang terjadi di daerah wilayah
kekuasaannya;
ah

lik
Menimbang, bahwa kebakaran di areal hutan dan atau lahan
Pembanding semula tergugat ditetapkan sebagai bagian peristiwa
am

ub
bencana alam dan juga kebakaran yang terjadi bukan dilakukan oleh
pihaknya dan juga akibat kebakaran tidak menguntungkannya serta tidak
adanya ukuran yang pasti dari lahan yang terbakar yang menyebabkan
ep
k

pencemaran dan atau Kerusakan Lingkungan Hidup serta tingkat atau


kadar kerusakannya , Majelis Hakim Tingkat Banding berkesimpulan
ah

R
gugatan dari Terbanding semula Penggugat tidak didukung alat bukti yang

si
sah menurut hukum sebaliknya Pembanding semula Tergugat telah dapat

ne
ng

membuktikan kebakaran yang terjadi di areal usahanya dalam kurun waktu


30 Januari 2014 sampai dengan 04 April 2014 akibatnya tidak dapat
dipertanggung jawabkan sepenuhnya, kepadanya oleh karenanya gugatan

do
gu

Terbanding semula Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima ;


Menimbang, bahwa salah satu anggota Majelis Hakim , Sri
In
A

Andini,SH.MH berbeda pendapat dalam Musyawarah, Majelis dan


mengajukan pendapat dalam dissenting opinion sebagai berikut :
ah

Menimbang, bahwa dalam perkara ini yang didalilkan oleh


lik

Pembanding semula Tergugat adalah tentang perbuatan melawan hukum


yang dilakukan oleh Pembanding semula tergugat , yang mengakibatkan
m

ub

terjadinya kerusakan lingkungan hidup terhadap lahan yang dikuasai dan


dikelola oleh Pembanding semula Tergugat :
ka

ep

Menimbang, bahwa setelah meneliti dengan seksama berkas


perkara beserta turunan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
ah

Nomor : 591/Pdt.G.LH/2015/PN/JKT.SEL, tanggal 11 Agustus 2016 juga


R

memori banding dari Pembanding semula Tergugat tertanggal 14


es
M

Nopember 2016 dan kontra memori banding dari Terbanding semula


ng

on

Halaman 50 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Penggugat tertanggal 27 Desember 2016, saya sependapat dengan
pertimbangan putusan Hakim Tingkat Pertama dengan alasan sebagai

ne
ng
berikut :
Menimbang, bahwa tentang provisi dan eksepsi telah

do
gu dipertimbangkan Hakim Tingkat Pertama dengan tepat dan benar ;
Menimbang, bahwa dalam pokok perkara fakta-fakta yang telah
terbukti, Pembanding semula Tergugat walaupun bukan pelaku pembakar

In
A
lahan yang dikuasainya tetapi telah lalai dalam mengantisipasi terjadinya
kebakaran;
ah

lik
Menimbang, bahwa dalam hukum lingkungan hidup tidak
mempermasalahkan pelaku atau korban dari kebakaran yang terjadi
am

ub
melainkan sebagaimana sudah diatur dalam pasal 49 Undang-Undang
Nomor : 41 tahun 1999 tentang kehutanan, bahwa pemegang hak / izin
harus bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran hutan di areal
ep
k

kerjanya;
Menimbang, bahwa demikian juga ketentuan pasal 18 ayat (1)
ah

R
Peraturan Pemerintah Nomor : 4 tahun 2001 tentang Pengendalian

si
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan

ne
ng

kebakaaran hutan dan lahan yang menyatakan “ setiap penanggung jawab


usaha sebagaimana dimaksud pasal 13 bertanggung jawab atas terjadinya
kebakaran hutan atau lahan di lokasi usahanya dan wajib segera

do
gu

melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan atau lahan di lokasi


usahanya ;
In
A

Menimbang, bahwa sependapat dengan pertimbangan Hakim


Tingkat Pertama kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran yang terjadi
ah

karena kelalaian dari Pembanding semula Tergugat menjadi tanggung


lik

jawabnya berupa ganti rugi guna pemulihan hutan dan atau lahan yang
rusak;
m

ub

Menimbang, bahwa pertimbangan Hakim Tingkat Pertama telah


lengkap dan telah dengan tepat dan benar membuktikan dalil Terbanding
ka

ep

semula Penggugat sehingga putusan Nomor 591/Pdt.G.LH/2015


/PN.JKT.SEL , tanggal 11 Agustus 2016 dipertahankan dan harus
ah

dikuatkan ;
R

Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim Tingkat Banding


es
M

menyatakan gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima


ng

on

Halaman 51 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
maka putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor :
591/PDT.G.LH/2015/PN.JKT.SEL tanggal 11 Agustus 2016 tidak dapat

ne
ng
dipertahankan dan harus dibatalkan dalam tingkat banding ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Terbanding semula

do
gu Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima oleh karenanya biaya yang
timbul dalam kedua tingkat peradilan dibebankan kepada Terbanding
semula Penggugat yang dalam tingkat banding ini ditetapkan sebesar

In
A
sebagaimana dalam diktum putusan ini ;
Memperkatikan ketentuan hukum yang berkenaan dengan
ah

lik
pemeriksaan perkara ini antara lain Undang-Undang Nomor : 20 Tahun
1947, dan Undang-Undang 117 Nomor : 4 tahun 1999, Undang-Undang
am

ub
Nomor : 4 tahun 2001, Peraturan Pemerintah Nomor : 4 tahun 2001 dan
Undang-Undang 11 Nomor : 32 tahun 1999 jo Surat Keputusan Mahkamah
Agung Nomor : 36/KMA/SK/II/2012,
ep
k

MENGADILI
1. Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat;
ah

R
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Nomor

si
591/Pdt.G.LH/2015/PN.Jkt.Sel, tanggal 11 Agustus 2016 yang

ne
ng

dimohonkan banding tersebut;


MENGADILI SENDIRI
DALAM PROVISI ;

do
gu

- Menolak tuntutan provisi dari Terbanding semula Penggugat ;


DALAM EKSEPSI :
In
A

- Menyatakan eksepsi Pembanding semula Tergugat tidak dapat


diterima ;
ah

DALAM POKOK PERKARA ;


lik

- Menyatakan gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat


diterima ;
m

ub

- Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya


perkara pada kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ini
ka

ep

ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);


Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim
ah

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada hari Senin tanggal 04 Desember


R

2017 oleh ABID SALEH MENDROFA., S.H., Hakim Tinggi pada


es
M

Pengadilan Tinggi Jakarta sebagai Hakim Ketua, HIDAYAT, S.H., dan SRI
ng

on

Halaman 52 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ANDINI,SH.MH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor

ne
ng
540/PEN/PDT/2017/PT.DKI. tanggal 27 September 2017, ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini pada pengadilan tingkat banding dan

do
gu putusan tersebut diucapkan oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka
untuk umum pada hari Senin tanggal 04 Desember 2017, dengan
didampingi oleh para Hakim Anggota dan dibantu oleh BUDIMAN,SH.MH,

In
A
Panitera Pengganti Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang berdasarkan Surat
Penunjukan Panitera Pengganti oleh Panitera Pengadilan Tinggi DKI
ah

lik
Jakarta , Nomor 540/PDT/2017/PT.DKI. tanggal 27 September 2017
sebagai Panitera Pengganti dalam perkara perdata tersebut di atas, tanpa
am

ub
dihadiri oleh para pihak yang berperkara.

Hakim-Hakim Anggota : Hakim Ketua,


ep
k
ah

si
HIDAYAT,SH ABID SALEH MENDROFA,SH

ne
ng

do
gu

SRI ANDINI,SH.MH Panitera Pengganti, In


A

BUDIMAN,SH.MH
ah

lik

Perincian biaya banding :


1. Materai : Rp 6.000,00
m

ub

2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Pemberkasan : Rp139.000,00
ka

Jumlah : Rp150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah)
ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 53 dari 53 hal. Putusan No.540/Pdt/2017/PT.DKI


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Anda mungkin juga menyukai